LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... -...

51
LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN 2012

Transcript of LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... -...

Page 1: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

LAKIP

(Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

TAHUN 2012

Page 2: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2012 disusun dalam rangka pelaksanaan pertanggungjawaban Direktorat Perlindungan Perkebunan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pertanian No. 31/Permentan/OT.140/3/2010, tanggal 19 Maret 2010 tentang Pedoman Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pertanian. Materi yang disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2012 ini merupakan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Direktorat Perlindungan Perkebunan secara garis besar.

Pada bulan Januari 2012 telah disahkan Penetapan Kinerja yang merupakan dokumen pernyataan kinerja antara Direktur Jenderal Perkebunan dengan Direktur Perlindungan Perkebunan untuk mewujudkan target kinerja yang meliputi Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu.

Pengukuran kinerja untuk kegiatan Dukungan Perlindungan

Perkebunan yang tersebar di 32 Provinsi realisasi keuangannya mencapai 93,02% dengan capain fisiknya mencapai 99,20%.

Disadari dengan adanya keterbatasan atau kendala internal

Direktorat Perlindungan Perkebunan serta pengaruh dari lingkungan eksternal, menyebabkan kinerja Direktorat selama 1 tahun (Januari s/d Desember 2012) secara kualitas belum sesuai yang diharapkan.

Page 3: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

ii

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh jajaran lingkup Direktorat Perlindungan Perkebunan dan pihak terkait lainnya yang telah memberikan dukungan dan kerjasamanya, sehingga tugas-tugas yang dibebankan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan dapat diselesaikan dengan baik seperti tertuang pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat ini.

Kiranya laporan ini dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan sebagai bahan untuk kelanjutan kegiatan di masa yang akan datang.

Jakarta, Januari 2013

Direktur,

Ir. Nurnowo Paridjo, MM.

Page 4: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Perubahan lingkungan strategis global dan perubahan lingkungan domestik, kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan dan kebugaran kaitannya dengan konsumsi makanan, telah meningkatkan tuntutan konsumen akan kandungan nutrisi dari produk-produk perkebunan yang sehat, aman dan menunjang kebugaran. Disamping itu meningkatnya kesadaran akan lingkungan hidup dan pentingnya faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah mendorong masuknya berbagai aspek tersebut dalam pertimbangan agribisnis perkebunan.

Pada era otonomi terjadi pergeseran peran pemerintah yang semula dominan dalam pembangunan agribisnis berubah menjadi fasilitator, stimulator, promotor dan regulator.Dalam konteks pengendalian, peran masyarakat menjadi lebih dominan serta peran pemerintah daerah menjadi lebih besar dalam pelaksanaan perlindungan tanaman. Koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintahpusat (Ditjen Perkebunan dan UPT Pusat) denganpemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota menjadi hal yang sangat penting untuk dapat terlaksananya pembangunan perlindungan tanaman perkebunan yang sinergis, efektif dan efisien.

Sebagai penjabaran tugas pokok dan fungsi Direktorat Perlindungan Perkebunan, serta memperhatikan perubahan lingkungan strategis domestik maupun internasional, Renstra Pembangunan Perkebunan dan Renstra Ditjen Perkebunan, maka dirumuskan Visi Direktorat Perlindungan Perkebunan yaitu “Profesional dalam Memfasilitasi Perlindungan Perkebunan”.

Untuk mencapai visi tersebut, maka misi Direktorat Perlindungan Perkebunan adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM petugas dan petani,

ketersediaan teknologi, pemanfaatan sarana dan prasarana dan pemantapan sistem perlindungan perkebunan;

Page 5: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

iv 1) Meningkatkan sistem pengamatan, peramalan, pemantauan, dan

pengendalian OPT serta antisipasi dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran lahan perkebunan;

2) Memantapkan jejaring dan kerjasama di bidang perlindungan dengan Puslit/Balit, Perguruan Tinggi, BBP2TP, BPTP, UPTD, Dinas Perkebunan, dan pihak terkait lainnya;

3) Memperkuat sistem informasi perlindungan perkebunan.

Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan perkebunan 2010 – 2014, seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan 2010 – 2014, yaitu peningkatan produktivitas tanaman dan mutu produk perkebunan yang berdaya saing tinggi, maka Tujuan penyelenggaraan Direktorat Perlindungan Perkebunan sebagai berikut : 3) Menyiapkan rumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan, dan pencegahan kebakaran lahan serta dampak perubahan iklim.

4) Memberikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang identifikasi dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan dan pencegahan kebakaran serta dampak perubahan iklim.

5) Meningkatkan pengawasan dan pengawalan melalui pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan dan pencegahan kebakaran serta dampak perubahan iklim.

6) Meningkatkan pelayanan organisasi.

Sasaran Direktorat Perlindungan Perkebunan yang ingin dicapai

pada tahun 2010- 2014 adalah sebagai berikut : 1) Tersedianya rumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pengendalian OPT tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan 1) Tersedianya rumusan kebijakan pencegahan kebakaran lahan dan

dampak perubahan iklim. 2) Tersedianya Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di

bidang identifikasi dan pengendalian organisme OPT tanaman

Page 6: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

v

semusim, rempah, penyegar, dan tahunan, serta pencegahan kebakaran lahan dan dampak perubahan iklim.

2.1.Terlaksananya kebijakan dan NSPK di bidang identifikasi dan pengendalian OPT tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan serta pencegahan kebakaran lahan dan dampak perubahan iklim.

2.2.Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan organisasi.

Pengukuran kinerja tahun 2012 untuk kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan diperoleh capaian realisasi keuangan 93,02% dan fisik 99,20%. Untuk kegiatan daerah yang tersebar di 32 Provinsi, diperoleh capaian fisik sebesar 98,94% dengan realisasi keuangan sebesar 92,24%, sedangkan khusus untuk pengukuran kinerja lingkup Direktorat Perlindungan Perkebunan tahun 2012, realisasi keuangan sebesar 97,11% dengan capaian fisik 100%.

Pengukuran Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan berupa

output dengan rincian sebagai berikut 1) Pengendalian OPT tanaman Perkebunan untuk 8 komoditas secara

keseluruhan terealisasi 99,27 % yaitu : Pengendalian OPT tanaman Tebu dari target 525 Ha terealisasi

500 Ha atau mencapai 95% Pengendalian OPT tanaman Tembakau dari target 75 Ha

terealisasi 75 Ha atau mencapai 100% Pengendalian OPT tanaman Lada dengan target 255 Ha terealisasi

255 Ha atau mencapai 100% Pengendalian OPT tanaman Kopi dengan target 450 Ha terealisasi

450 Ha atau mencapai 100% Pengendalian OPT tanaman cengkeh dengan target 180 Ha

terealisasi 180 Ha atau mencapai 100% Pengendalian OPT tanaman kelapa dengan target 1300 Ha

terealisasi 1300 Ha atau mencapai 100% Pengendalian OPT tanaman karet dengan target 575 Ha terealisasi

575 Ha atau mencapai 100% Pengendalian OPT tanaman jambu mete dengan target 75 Ha

terealisasi 75 Ha atau mencapai 100%

Page 7: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

vi 2) Operasional Laboratorium secara keseluruhan mencapai 97,72%,

yang terdiri dari : a. Operasional Laboratorium Lapangan dari target 26 unit terealisasi

26 unit atau mencapai 100% b. Operasional Lab Hayati (LUPH) dari target 3 unit terealisasi 3

unit atau mencapai 100% c. Operasional Sub Lab Hayati dari target 15 unit terealisasi 14 unit

atau mencapai 93,33% 3) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, demplot mitigasi dan adaptasi

perubahan iklim dari target 13 paket terealisasi 13 paket atau mencapai 100%.

4) Fasilitasi Pencegahan Kebakaran Lahan dan Kebun, secara

keseluruhan mencapai 96,65% terdiri dari : a. Fasilitasi Pemantauan Kebakaran, Dampak Perubahan Iklim dan

Pencegahan Kebakaran dari target 61 kegiatan (9 provinsi dan 52 kabupaten) terealisasi 60 kegiatan (9 provinsi dan 51 kabupaten) atau mencapai 98,36%.

b. Sosialisasi PLTB dan Peraturan Perundang-undangan, Dari target 18 kabupaten terealisasi 17 kabupaten atau mencapai 94,44%

c. Pertemuan Koordinasi Pengendalian Kebakaran dan Dampak Perubahan Iklim dari target 9 provinsi terealisasi 8 provinsi atau mencapai 88,89%

5) Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dari target

82 kelompok tani terealisasi 82 kelompok tani atau mencapai 100% 6) Pemberdayaan Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman dari target

1037 orang terealisasi 1037 orang atau mencapai 100% 7) Layanan Perkantoran Pusat dari target 1 tahun teralisasi 1 tahun atau

mencapai 100% 8) Kebijakan Kebijakan, Norma Standar, Prosedur, Kriteria, Bimbingan

Teknis dan Evaluasi (Dirat Perlinbun) dari target 1 dokumen teralisasi 1 dokumen atau mencapai 100%

Kendala dalam pencapaian sasaran antara lain: (1) letak geografis

Indonesia yang tersebar, sehingga koordinasi dan sosialisasi belum

Page 8: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

vii lancar, (2) anomali iklim seperti kekeringan dan banjir yang menyebabkan proses metabolisme tanaman terganggu, bahkan kematian tanaman, dan (3) peningkatan serangan OPT serta kebakaran lahan yang mengakibatkan kematian tanaman, pencemaran asap lintas batas dan kerusakan lingkungan. Di samping itu terdapat beberapa simpul kritis dalam pelaksanaan kegiatan yang mempengaruhi kinerja perlindungan secara keseluruhan, antara lain: Pedoman Teknis yang diterbitkan oleh

Ditjen Perkebunan seringkali tidak atau terlambat ditindaklanjuti oleh daerah dalam bentuk Juklak dan Juknis; sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan perlindungan antara pusat dan daerah belum sepenuhnya berjalan dengan baik; pengajuan revisi kegiatan oleh daerah dilakukan menjelang akhir tahun anggaran; jadwal pelaksanaan dan tahapan penarikan uang kegiatan belum sepenuhnya sesuai jadwal ropak; keterbatasan SDM yang membidangi perlindungan di daerah; dan kegiatan yang telah selesai dilaksanakan tidak segera dilaporkan ke pusat.

Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengantisipasi agar pencapaian sasaran ditahun-tahun mendatang menjadi lebih baik maka

diperlukan: a) komitmen pimpinan dan persepsi yang sama diantara instansi terkait di pusat dan daerah terhadap konsepsi penerapan PHT pada pengendalian OPT dan penanganan dampak perubahan iklim serta pencegahan kebakaran; b) komitmen semua pelaku usaha perkebunan tentang pentingnya penanganan perlindungan perkebunan di dalam pengembangan sistem usaha agribisnis; c) penyediaan/penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan perangkat pendukunguntuk menangani hal-hal yang terkait dengan penerapan PHT, penanganan dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran; d) penyediaan Sistem dan Informasi Manajemen Perlindungan Perkebunan yang efektif dan efisien; dan e) penyediaan dana yang memadai. Dalam implementasinya diperlukan peningkatan koordinasi dan sinkronisasi pusat dan daerah.

Page 9: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

viii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ........................................................................ i IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................. iii DAFTAR ISI ....................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xi BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................ 1 1.2. Organisasi .. .................................................................... 2

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ........... 4

2.1. Perencanaan (Rencana Strategis) Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2010-2014 ................. 4 2.1.1. Visi dan Misi ...................................................... 4 2.1.2. Nilai-Nilai........................................................... 5 2.1.3. Tujuan................................................................. 5 2.1.4. Sasaran ............................................................... 7 2.1.5. Kebijakan ........................................................... 7 2.1.6. Strategi ............................................................... 8 2.1.7. Kegiatan ............................................................. 9 2.1.8. Fokus Kegiatan yang terkait dengan

Direktorat Perlindungan Perkebunan................ 9 2.1.9. Keluaran (Output) .............................................. 10

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 .............. 12 2.2.1. Kegiatan Dukungan Perlindungan

Perkebunan ....................................................... 12 2.2.2. Sasaran Dukungan Perlindungan Perkebunan.... 12

2.3. Perjanjian Kinerja ........................................................... 13

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ........................................... 16

Page 10: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

ix

3.1. Pengukuran Kinerja ........................................................ 16 3.1.1. Pengukuran Kinerja Berdasarkan

Penetapan Kinerja ...................................................................................16 3.1.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran

Kegiatan ..................................................................................................18 3.2. Evaluasi Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan Tahun 2010-2014 ................. 21 4) Evaluasi Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan Tahun 2010-2014 Berdasarkan Tahun 2011 ........................................................................21

1) Evaluasi Kinerja Kegiatan Pengendalian OPT Berdasarkan Target Renstra 2010-2014..................................................21

3.2.3. Evaluasi Kinerja Kegiatan SLPHT Berdasarkan Target Renstra 2010-2014..................................................22

3.3 Akuntabilitas Keuangan .................................................. 23 3.3.1. Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan .......... 24 3.3.2. Operasional Laboratorium.................................. 24 3.3.3. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim .............25 1) Fasilitasi Pencegahan Kebakaran Lahan dan

Kebun ..................................................................................................... 25 3.3.5. SL-PHT Perkebunan ......................................... 25 1) Pemberdayaan Pengamat Hama dan Penyakit

Tanaman ................................................................................................. 26 3.3.7. Layanan Perkantoran Pusat ................................ 26 5) Kebijakan, Norma Standar, Prosedur, Kriteria,

Bimbingan Teknis dan Evaluasi .............................................................26 3.4. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut ........................ 28

BAB IV. PENUTUP ............................................................................. 30 4.1. Kesimpulan ..................................................................... 30 4.2. Saran Rekomendasi ........................................................ 31

Page 11: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 : Target dan Realisasi Sasaran Kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan Berdasarkan Penetapan Kinerja .............................................................. 17

Tabel 2 : Target dan Realisasi Sasaran Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan Berdasarkan Outputs .............................................................................. 18

Tabel 3 : Perkembangan Luas Areal Pengendalian OPT dan Kelompok tani SLPHT Tahun 2011-2012 ......................... 21

Tabel 4 : Evaluasi Kinerja Pengendalian OPT Berdasarkan Target Renstra..................................................................... 22

Tabel 5 : Evaluasi Kinerja Pengendalian SL-PHT Berdasarkan Target Renstra..................................................................... 22

Tabel 6 : Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Utama Dukungan Perlindungan Perkebunan Tahun 2012 ......................................................................... 23

Page 12: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 .............33

Page 13: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Luas areal perkebunan di Indonesia sampai dengan tahun 2011 diperkirakan sekitar 21,13 juta ha dan yang diusahakan oleh rakyat sekitar 70 % dari total areal perkebunan. Produktivitas rata-rata tanaman masih rendah yaitu sekitar 58 % dari potensi. Rendahnya produktivitas tersebut antara lain disebabkan oleh adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), tanaman tua/rusak dan dampak perubahan iklim (kekeringan, kebanjiran dan kebakaran).

Serangan OPT mengakibatkan terjadinya kehilangan hasil dan penurunan kualitas produk, sedangkan dampak kekeringan dan banjir dapat menyebabkan proses metabolisme terganggu, kematian tanaman, dan peningkatan serangan OPT serta dampak kebakaran lahan dapat mengakibatkan kematian tanaman, pencemaran asap lintas batas dan kerusakan lingkungan.

Penerapan World Trade Agreement yang menandai penghapusan segala bentuk hambatan tarif telah mengangkat isu perlindungan perkebunan sebagai salah satu hambatan baru di dalam perekonomian dunia (Technical Barrier to Trade). Berbagai isu yang terkait perlindungan tanaman terangkat menjadi hambatan baru dan dikemas dalam berbagai ketentuan, seperti International Standard on Phytosanitary Measures (ISPM), Hazard Analysis on Critical Control Point (HACCP), Codex Alimentarius dan sebagainya. Keseluruhan ketentuan ini telah menjadikan perlindungan perkebunan menjadi isu internasional.

Di samping tantangan akibat perubahan eksternal, perubahan lingkungan domestik lainnya seperti diterbitkannya UU No.22/1999 dan PP25/2000 tentang Otonomi Daerah dan PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, juga membawa perubahan penting dalam pelaksanaan pembangunan agribisnis. Pergeseran peran pemerintah yang semula dominan dalam

Page 14: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

2

pembangunan agribisnis berubah menjadi fasilitator, stimulator, promotor dan regulator dalam konteks pengendalian agar semua stakeholder yang terkait dapat bergerak dan berfungsi secara optimal dalam pembangunan. Peran masyarakat menjadi lebih dominan serta peran pemerintah daerah menjadi lebih besar dalam pembangunan perlindungan perkebunan. Koordinasi dan sinkronisasi menjadi hal yang sangat penting untuk dapat terlaksananya pembangunan perlindungan perkebunan yang sinergi dan optimal.

Selain itu tantangan ke depan khususnya dalam penanganan OPT adalah keterbatasan SDM perlindungan, pertanaman dengan sistem monokultur, penggunaan pestisida sintetis yang cenderung meningkat, masih lemahnya kelembagaan petani dan keterbatasan alih teknologi. Sedangkan tantangan non OPT (kebakaran dan dampak perubahan iklim) adalah adanya degradasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup dan keterbatasan alih teknologi.

1.2. Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian telah ditetapkan bahwa unit kerja Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri dari 6 (enam) unit yaitu : Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Tanaman Tahunan, Direktorat Tanaman Semusim, Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Perlindungan Perkebunan serta Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha.

Organisasi Direktorat Perlindungan Perkebunan terbagi dalam 4

(empat) Sub Direktorat dan delapan Seksi serta Sub Bagian Tata Usaha yaitu :

4) Sub Direktorat Identifikasi dan Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Semusim, membawahi Seksi Identifikasi serta Seksi Pengendalian;

5) Sub Direktorat Identifikasi dan Pengendalian OPT Tanaman Rempah dan Penyegar, membawahi Seksi Identifikasi serta Seksi Pengendalian;

Page 15: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

3

7) Sub Direktorat Identifikasi dan Pengendalian OPT Tanaman

Tahunan, membawahi Seksi Identifikasi serta Seksi Pengendalian; 8) Sub Direktorat Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan

Kebakaran, membawahi Seksi Dampak Perubahan Iklim dan Seksi Pengendalian Kebakaran;

9) Sub Bagian Tata Usaha;

10) Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI No.61/Permentan/

OT.140/10/2010, tugas Direktorat Perlindungan Perkebunan adalah “melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan perkebunan”.

Dalam melaksanakan tugas di atas, Direktorat Perlindungan

Perkebunan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

3) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pengendalian organisme penganggu tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan serta pencegahan kebakaran dan dampak perubahan iklim;

4) Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan pengendalian organisme penganggu tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan serta pencegahan kebakaran dan dampak perubahan iklim;

5) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang identifikasi dan pengendalian organisme penganggu tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan serta pencegahan kebakaran dan dampak perubahan iklim;

6) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pengendalian organisme penganggu tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan serta pencegahan kebakaran dan dampak perubahan iklim; dan

7) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Perkebunan.

Page 16: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

4

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.3. Perencanaan Strategis Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2010-2014 disusun berdasarkan analisis dan pencermatan lingkungan strategis atas potensi, kelemahan, peluang dan tantangan terkini yang dihadapi dalam peningkatan dukungan perlindungan selama kurun waktu 2010-2014. Renstra Direktorat Perlindungan Perkebunan memberikan dukungan dan memfasilitasi kegiatan identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan, fasilitasi pemantauan kebakaran lahan dan kebun, pemberdayaan perangkat, pemberdayaan pengamat, dan pelaksanaan SL-PHT perkebunan serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

2.1.1. Visi dan Misi

Sebagai penjabaran tugas pokok dan fungsi Direktorat Perlindungan Perkebunan, serta memperhatikan perubahan lingkungan strategis domestik maupun internasional dan Renstra Pembangunan Perkebunan 2010- 2014 maka dirumuskan visi Direktorat Perlindungan Perkebunan yaitu “Profesional dalam Memfasilitasi Perlindungan Perkebunan”.

Untuk mencapai visi tersebut, maka misi Direktorat Perlindungan

Perkebunan adalah sebagai berikut :

2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM petugas dan petani,

ketersediaan teknologi, pemanfaatan sarana dan prasarana dan pemantapan sistem perlindungan perkebunan;

3) Meningkatkan sistem pengamatan, peramalan, pemantauan, dan pengendalian OPT serta antisipasi dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran lahan perkebunan;

Page 17: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

5

3) Memantapkan jejaring dan kerjasama di bidang perlindungan dengan Puslit/Balit, Perguruan Tinggi, BBP2TP, BPTP, UPTD, Dinas Perkebunan, dan pihak terkait lainnya;

4) Memperkuat sistem informasi perlindungan perkebunan.

2.1.2. Nilai-Nilai

Nilai-nilai yang melandasi pelaksanaan pelayanan Direktorat Perlindungan Perkebunan adalah :

1) Kebersamaan (Cooperative): rencana kerja disusun secara

demokratis dan tugas dilaksanakan secara bersama/tim guna mencapai hasil yang optimal;

2) Keterbukaan (Transparency): sebagai upaya menuju pemerintahan yang bersih dan akuntabel untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan SOP;

3) Profesional (Professionalism): fasilitasi pelayanan dilakukan secara efisien dan efektif berdasarkan tuntunan agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan didukung SDM yang handal sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan;

4) Terukur (Measureable) : dapat diukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati berupa pengukuran kuantitas dan kualitas;

5) Dapat dipertanggungjawabkan (Accountable) : hasil atau layanan yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak.

2.1.3. Tujuan

Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan perkebunan 2010–2014 seperti telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan 2010 – 2014 yaitu mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan mutu perkebunan yang berdaya saing, maka tujuan pembangunan perkebunan sebagai berikut :

1) Meningkatkan produksi, produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya

saing perkebunan; 2) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat; 3) Meningkatkan penerimaan dan devisa negara dari sub sektor

perkebunan;

Page 18: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

6

5) Mendukung penyediaan pangan di wilayah perkebunan; 6) Memenuhi kebutuhan konsumsi dan meingkatkan penyediaan bahan

baku industri alam negeri; 7) Mendukung pengembangan bio-energi melalui peningkatan peran

sub sektor perkebunan sebagai penyedia bahan baku industri dalam negeri;

8) Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya secara arif dan berkelanjutan serta mendorong pengembangan wilayah;

9) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM); 10) Meningkatkan peran sub sektor perkebunan sebagai penyedia

lapangan pekerjaan; 11) Meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas.

Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan perkebunan

2010-2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Pembangunan Perkebunan, maka kontribusi Direktorat Perlindungan Perkebunan adalah sebagai berikut:

2) Menyiapkan rumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan;

3) Menyiapkan rumusan kebijakan di bidang pencegahan kebakaran lahan dan dampak perubahan iklim;.

4) Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan dan pencegahan kebakaran dan dampak perubahan iklim;

5) Meningkatkan pembinaan dan pengawalan melalui pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan dan antisipasi dampak perubahan iklim;

6) Memberikan pelayanan organisasi yang berkualitas.

Page 19: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

7

2.1.4. Sasaran

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Oganisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, tugas Direktorat Perlindungan adalah melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan perkebunan. Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam periode 2010-2014 dirumuskan dalam formulir Rencana Strategis 2010-2014. Sedangkan sasaran utama yang ditetapkan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 adalah :

2) Rumusan kebijakan di bidang identifikasi dan pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, serta tahunan, terutama untuk OPT penting pada 9 (sembilan) komoditas unggulan nasional;

3) Rumusan kebijakan di bidang pencegahan kebakaran lahan dan dampak perubahan iklim (DPI) pada 9 (sembilan) provinsi rawan kebakaran dan DPI;

4) Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria di bidang identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan dan pencegahan kebakaran dan dampak perubahan iklim pada 32 provinsi;

5) Kebijakan dan NSPK di bidang identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman semusim, rempah dan penyegar, tahunan dan pencegahan kebakaran lahan dan dampak perubahan iklim;

6) Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan organisasi.

2.1.5. Kebijakan

Kebijakan umum pembangunan perkebunan dalam Renstra 2010-2014 adalah mensinergiskan seluruh sumberdaya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktifitas dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat perkebunan dan penerapan organisasi modern yang

Page 20: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

8

berlandaskan kepada IPTEK dengan didukung tata kelola pemerintahan yang baik.

Kebijakan teknis pembangunan perkebunan yaitu meningkatkan produksi, produktifitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, SDM, kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaidah pengelolaan SDA dan lingkungan hidup dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan.

Kebijakan Direktorat Perlindungan Perkebunan dalam mendukung kebijakan pembangunan perkebunan adalah memperkuat SDM,

kelembagaan, sarana dan prasarana perlindungan guna mengurangi

kehilangan hasil dan memperbaiki mutu produk perkebunan melalui

partisipasi aktif masyarakat dalam identifikasi dan pengendalian OPT

serta pencegahan kebakaran lahan dan dampak perubahan iklim

melalui peningkatan koordinasi dan membangun jejaring serta

kerjasama dengan berbagai pihak terkait.

2.1.6. Strategi

Strategi umum Direktorat Perlindungan Perkebunan tahun 2010-2014 merupakan bagian dari strategi khusus pembangunan perkebunan yang meliputi :

2) Pemberdayaan SDM Direktorat Perlindungan Perkebunan antara lain

melalui pelatihan, magang, dan studi banding sesuai kebutuhan. 3) Memperluas dan memantapkan jaringan sistem informasi

perlindungan antara petani, pengamat, dinas, UPTD, Balai Besar, Perguruan Tinggi dan Direktorat Perlindungan Perkebunan, perluasan jaringan dan kerjasama, optimalisasi pemanfaatan Website, penguatan database perlindungan, dan penerbitan bahan/dokumen informasi teknis pengendalian OPT dan Non OPT.

4) Memaksimalkan hasil pengamatan dan peramalan OPT serta faktor iklim.

5) Penyediaan teknologi pengendalian OPT dan dampak perubahan iklim melalui penyebarluasan rekomendasi dan informasi teknis pengendalian OPT dan antisipasi dampak perubahan iklim.

Page 21: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

9

6) Optimalisasi sarana dan prasarana perangkat perlindungan melalui pendataan kondisi, perawatan dan pemanfaatan serta pengutuhan/penguatan perangkat perlindungan.

7) Pemantapan gerakan pengendalian OPT dan pencegahan kebakaran kebun dan lahan melalui revitalisasi brigade pengendalian OPT dan pembentukan regu-regu proteksi OPT di tingkat kelompok tani.

8) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait di bidang perlindungan perkebunan.

9) Mengoptimalkan petugas fungsional POPT dan PPNS perkebunan. 10) Pengembangan dan pemantapan informasi perlindungan tanaman

perkebunan. 11) Membangun jejaring dan kerjasama yang sinergis dengan

Puslit/Balit, BBP2TP dan BPTP, Perguruan Tinggi, Dinas dan UPTD Daerah.

2.1.7. Kegiatan

Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan kegiatan sesuai surat edaran bersama Menteri Keuangan Nomor SE-1848/MK/2009 dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Nomor 0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009 ditetapkan bahwa program pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 adalah “Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan.

Kegiatan yang menjadi tanggungjawab Direktorat Perlindungan Perkebunan yang merupakan cerminan dari tugas pokok dan fungsi adalah Dukungan Perlindungan Perkebunan terhadap pencapaian program perkebunan yang telah ditetapkan.

2.1.8. Fokus Kegiatan yang terkait dengan Direktorat Perlindungan

Perkebunan

Tujuh fokus kegiatan pembangunan perkebunan adalah:

(1) Revitalisasi perkebunan

(2) Swasembada gula nasional

(3) Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio energi)

(4) Gerakan peningkatan produksi dan mutu kakao nasional (5) Pengembangan komoditas ekspor

Page 22: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

10

(6) Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam negeri

(7) Dukungan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan

Fokus kegiatan yang terkait dengan Direktorat Perlindungan adalah fokus nomor 7 (tujuh) yaitu Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. Fokus kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui dukungan perlindungan perkebunan.

2.1.9. Keluaran (Output)

Output dan komponen kegiatan yang merupakan penjabaran dari kegiatan dukungan perlindungan perkebunan adalah sebagai berikut:

(1) Peningkatan kemampuan Teknis Petugas dan Petani

a. Pembinaan petugas;

b. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT);

(2) Pemantapan Kelembagaan Perlindungan Perkebunan

a. Pembinaan dalam rangka pemberdayaan perangkat;

b Pertemuan Koordinasi Perlindungan (KPT dan MPTHI);

c. Pertemuan kebijakan perlindungan perkebunan;

d. Pembahasan program anggaran dan evaluasi; e. Pertemuan Ikatan Pemandu Lapang Perkebunan Indonesia

(IPLPI); f. Bimbingan dan Pembinaan SL-PHT; g. Pertemuan Koordinasi pengendalian kebakaran dan dampak

perubahan iklim serta pencegahan kebakaran; h. Operasional Laboratorium BBP2TP, BPTP, UPTD, LL, LUPH,

dan Sub Laboratorium; i. Administrasi Kegiatan;

(3) Fasilitasi Identifikasi dan Pengendalian OPT Tanaman

Perkebunan pada komoditi Unggulan Nasional Perkebunan

a. Pertemuan Metode Pengamatan OPT Perkebunan;

b. Bimbingan teknis dan pengembangan jabatan fungsional

Page 23: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

11

pengendali OPT (POPT) Perkebunan; c. Pengawalan dan Pembinaan identifikasi dan pengendalian OPT

utama tanaman tahunan; d. Pengawalan dan Pembinaan identifikasi dan pengendalian OPT

utama tanaman semusim; e. Pengawalan dan Pembinaan identifikasi dan pengendalian OPT

utama tanaman rempah dan Penyegar; f. Pemberdayaan Pengamat Hama dan Penyakit (Insentif Petugas

Hama dan Penyakit); g. Pengendalian OPT utama tanaman tahunan;

h. Pengendalian OPT utama tanaman semusim;

i. Pengendalian OPT utama tanaman rempah dan penyegar.

(4) Fasilitasi dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran

a. Bimbingan teknis dan evaluasi dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

b. Pengawalan mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim; c. Pengawalan pengendalian kebakaran lahan dan kebun serta

dampak perubahan iklim; d. Fasilitasi Pengendalian/pemantauan kebakaran dan dampak

perubahan iklim; e. Sosialisasi PLTB dan Peraturan Perundang-undangan (daerah); f. Pertemuan Koordinasi Pengendalian Kebakaran dan Dampak

Perubahan Iklim daerah; g. Mitigasi dan adaptasi Perubahan Iklim.

(5) Pemantapan Sistim Informasi Manajemen

PerlindunganPerkebunan (SIMPP)

a. Pembuatan publikasi dan informasi perlindungan perkebunan (buku, leaflet, poster dan peta);

b. Pemanfaatan Web Site Perlindungan Perkebunan

(6) Peningkatan sarana dan prasarana perlindungan perkebunan

a. Rehabilitasi perangkat perlindungan perkebunan;

b. Penyediaan alat laboratorium;

c. Penyediaan sarana transportasi;

Page 24: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

12

d. Pengadaan Alat Pengolah Data.

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 2.2.1. Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan

Rencana Kinerja Tahunan Dukungan Perlindungan Perkebunan Tahun 2012 merupakan bagian Program Pembangunan Perkebunan tahun 2010-2014 yaitu : “Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan”. 2.2.2. Sasaran Dukungan Perlindungan Perkebunan

Sasaran strategis Direktorat Perlindungan Perkebunan adalah “Penurunan luas areal yang terserang OPT”. Untuk mengukur kinerja pelaksanaan kegiatan dukungan perlindungan perkebunan telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perlindungan Perkebunan sesuai tugas dan fungsinya yaitu :

(1). Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan perkebunan.

(2). Fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan, serta dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan, serta dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan tanaman semusim, rempah, penyegar, dan tahunan, serta dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan tanaman

Page 25: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

13

semusim, rempah, penyegar, dan tahunan, serta dampak perubahan iklim dan pencegahan kebakaran;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Perkebunan.

(3). Sasaran dan Indikator Kinerja Utama

Untuk mengukur kinerja dari pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 49/Permentan/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014, maka Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perlindungan Perkebunan adalah sebagai berikut :

No. Sasaran Indikator Kinerja Sumber Data Utama

1. Penurunan luas areal Luas areal Dinas yang

yang terserang OPT pengendalian OPT membidangi

Perkebunan perkebunan

Propinsi, Kab/Kota

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Perlindungan Perkebunan yang meliputi Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target kegiatan disajikan pada Lampiran 1.

2.3. Perjanjian Kinerja

Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan

kinerja/kesepakatan kinerja/Penetapan Kinerja antara atasan dengan bawahan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang tersedia melalui target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya berupa hasil (outcome) dan keluaran (output).

Penyusunan penetapan kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan

tahun 2012 berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2012 yang disusun setelah DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan diterima pada bulan Januari 2012 dengan mengikuti format sesuai Pedoman Permen-

Page 26: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

14

PAN dan RB No. 29 Tahun 2010. Penetapan Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan ditandatangani oleh Direktur Perlindungan Perkebunan dan Direktur Jenderal Perkebunan pada bulan Januari 2012.

Dukungan Perlindungan Perkebunan mendapat alokasi anggaran APBN tahun 2012 sebesar Rp.14.433.175.000,- Dana tersebut untuk mendukung kegiatan di daerah yaitu kegiatan Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan untuk 8 (delapan) komoditi yaitu tebu, tembakau, lada, kopi, cengkeh, kelapa, karet serta kegiatan Sekolah Lapang-Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT).

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta target yang telah disusun dalam Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Perlindungan Tahun 2012 sebagai berikut:

PENETAPAN KINERJA

DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

Unit Kerja Eselon I : Direktorat Jenderal Perkebunan

Unit Kerja Eselon II : Direktorat Perlindungan Perkebunan

Tahun Anggaran : 2012

No. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

STRATEGI

1 2 3 4

1. Terfasilitasinya Pengendalian 500 Ha

1. Terlaksananya OPT Tanaman Tebu

Pengendalian OPT

Tanaman 2. Terfasilitasinya Pengendalian 75 Ha

Perkebunan OPT tanaman Tembakau

3. Terfasilitasinya Pengendalian 255 Ha

OPT tanaman Lada

4. Terfasilitasinya Pengendalian 450 Ha

OPT tanaman Kopi

5. Terfasilitasinya Pengendalian 180 Ha

Page 27: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

15

OPT tanaman Cengkeh

6. Terfasilitasinya Pengendalian 1300 Ha OPT tanaman Kelapa

7. Terfasilitasinya Pengendalian 575 Ha OPT tanaman Karet

8. Terfasilitasinya Pengendalian 75 Ha OPT tanaman Jambu Mete

2 . Terlaksananya Terfasilitasinya SL-PHT 84 KT Sekolah Lapang

Pengendalian Hama

Terpadu (SL-PHT)

Jumlah Anggaran Dukungan Perlindungan Perkebunan Rp. 14.433.175.000,-

Page 28: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Setiap akhir tahun anggaran dan berakhirnya kegiatan, instansi harus melakukan Pengukuran Kinerja untuk mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja dengan menggunakan format Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010.

Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di lingkup

Kementerian Pertanian ditetapkan 4 kategori keberhasilan yaitu:

1. Sangat berhasil (capaian > 100%);

2. Berhasil (capaian 80% - 100%);

3. Cukup berhasil (capaian 60% - 79%); dan

4. Tidak berhasil (capaian < 60%) dari target sasaran. 3.1.1. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Penetapan Kinerja

Capaian kinerja Dirat Perlindungan berdasarkan Penetapan Kinerja untuk kegiatan Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan sebesar 99,27% dari target 3410 Ha terealisasi 3430 Ha (100,6%)

Page 29: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

17

Tabel 1. Target dan Realisasi Sasaran Kegiatan Dukungan Perlindungan

Perkebunan Tahun 2012 Berdasarkan Penetapan Kinerja No. Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

Strategis

1 Terlaksananya 1. Terfasilitasinya 500 Ha 500 Ha 100

Pengendalian Pengendalian OPT

OPT Tanaman Tanaman Tebu

Perkebunan

2. Terfasilitasinya 75 Ha 75 Ha 100

Pengendalian OPT

tanaman Tembakau

3. Terfasilitasinya 255 Ha 225 Ha 100

Pengendalian OPT

tanaman Lada

4. Terfasilitasinya 450 Ha 500 Ha 111

Pengendalian OPT

tanaman Kopi

5. Terfasilitasinya 180 Ha 180 Ha 100

Pengendalian OPT

tanaman Cengkeh

6. Terfasilitasinya 1300 1300 Ha 100

Pengendalian OPT Ha

tanaman Kelapa

7. Terfasilitasinya 575 Ha 575 Ha 100

Pengendalian OPT

tanaman Karet

8. Terfasilitasinya 75 Ha 75 Ha 100

Pengendalian OPT

tanaman Jambu

Mete

2 . Terlaksananya Terfasilitasinya SL- 84 KT 82 KT 97.62

Sekolah PHT

Lapang

Pengendalian

Hama Terpadu

(SL-PHT)

Page 30: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

18

Capaian Kinerja berdasarkan penepatan kinerja Direktorat Perlindungan untuk Kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu sebesar 82 Kelompok Tani (97.62%), dari target 84 Kelompok tani.

3.1.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Outputs)

Capaian kinerja untuk kegiatan dukungan perlindungan berdasarkan output kegiatan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2. Target dan Realisasi Sasaran Kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan Tahun 2012 Berdasarkan Outputs No. Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi %

Kinerja

1 Terlaksananya Terfasilitasinya

Pengendalian OPT Pengendalian 3455 Ha 3430 Ha 99,27

Tanaman Tanaman

perkebunan Perkebunan

2 Terlaksananya Terfasilitasinya

Operasional Operasional 44 Unit 43 Unit 97,72

Laboratorium Laboratorium

3 Terlaksananya Terfasilitasinya 1 Thn 1 Thn 100

Mitigasi dan Mitigasi dan (13 demplot) (13 demplot)

Perubahan Iklim Perubahan Iklim

4 Terlaksananya Terfasilitasinya 88 keg 85 keg 96,65

Fasilitasi Pencegahan

Pencegahan Kebakaran

Kebakaran Lahan Lahan dan

dan Kebun Kebun

5 Terlaksananya Terfasilitasinya 82 KT 82 KT 100

SLPHT Perkebunan SLPHT

Perkebunan

6 Terlaksananya Terfasilitasinya 1037 org 1037 org 100

Pemberdayaan Pemberdayaan

Pengamat hama dan Pengamat hama

penyakit tanaman dan penyakit

tanaman

Page 31: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

19

7 Terlaksananya Terfasilitasinya 1 tahun 1 tahun 100

Layanan Perkantoran Layanan

Pusat (Dirat Perkantoran

Perlindungan) Pusat (Dirat

Perlindungan)

8 Tersedianya Terfasilitasinya 1 dok 1 dok 100 Kebijakan, Norma Kebijakan,

Standar, Prosedur, Norma Standar,

Kriteria, Bimbingan Prosedur,

Teknis dan Evaluasi Kriteria,

(Dirat Perlinbun) Bimbingan

Teknis dan

Evaluasi (Dirat

Perlinbun)

Dari tabel 2 terlihat bahwa realisasi kinerja berdasarkan output kegiatan hampir secara keseluruhan mencapai 100% kecuali untuk kegiatan pengendalian OPT (99,27%), Operasional Laboratorium (97,72%) dan kegiatan Fasilitasi Pencegahan Kebakaran Lahan dan Kebun (96,65%), capaian kinerja secara rinci diuraikan sebagai berikut :

1) Pengendalian OPT tanaman Perkebunan untuk 8 komoditas secara

keseluruhan terealisasi 99,27 % yaitu : a. Pengendalian OPT tanaman Tebu dari target 525 Ha terealisasi

500 Ha atau mencapai 95% b. Pengendalian OPT tanaman Tembakau dari target 75 Ha

terealisasi 75 Ha atau mencapai 100% c. Pengendalian OPT tanaman Lada dengan target 255 Ha terealisasi

255 Ha atau mencapai 100% d. Pengendalian OPT tanaman Kopi dengan target 450 Ha terealisasi

450 Ha atau mencapai 100% e. Pengendalian OPT tanaman cengkeh dengan target 180 Ha

terealisasi 180 Ha atau mencapai 100% f. Pengendalian OPT tanaman kelapa dengan target 1300 Ha

terealisasi 1300 Ha atau mencapai 100% g. Pengendalian OPT tanaman karet dengan target 575 Ha terealisasi

575 Ha atau mencapai 100% h. Pengendalian OPT tanaman jambu mete dengan target 75 Ha

terealisasi 75 Ha atau mencapai 100%

Page 32: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

20

2) Operasional Laboratorium secara keseluruhan mencapai 97,72%,

yang terdiri dari : a. Operasional Laboratorium Lapangan dari target 26 unit terealisasi

26 unit atau mencapai 100% b. Operasional Lab Hayati (LUPH) dari target 3 unit terealisasi 3

unit atau mencapai 100% c. Operasional Sub Lab Hayati dari target 15 unit terealisasi 14 unit

atau mencapai 93,33%

3) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Demplot mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dari target 13 paket terealisasi 13 paket atau mencapai 100%.

4) Fasilitasi Pencegahan Kebakaran Lahan dan Kebun, secara

keseluruhan mencapai 96,65% terdiri dari : a. Fasilitasi Pemantauan Kebakaran, Dampak Perubahan Iklim dan

Pencegahan Kebakaran dari target 61 kegiatan (9 provinsi dan 52 kabupaten) terealisasi 60 kegiatan (9 provinsi dan 51 kabupaten) atau mencapai 98,36%.

b. Sosialisasi PLTB dan Peraturan Perundang-undangan, Dari target 18 kabupaten terealisasi 17 kabupaten atau mencapai 94,44%

c. Pertemuan Koordinasi Pengendalian Kebakaran dan Dampak Perubahan Iklim dari target 9 provinsi terealisasi 8 provinsi atau mencapai 88,89%

5) Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dari target

82 kelompok tani terealisasi 82 kelompok tani atau mencapai 100%

6) Pemberdayaan Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman dari target

1037 orang terealisasi 1037 orang atau mencapai 100%

7) Layanan Perkantoran Pusat dari target 1 tahun teralisasi 1 tahun atau

mencapai 100%

8) Kebijakan Kebijakan, Norma Standar, Prosedur, Kriteria, Bimbingan

Teknis dan Evaluasi (Dirat Perlinbun) dari target 1 dokumen teralisasi 1 dokumen atau mencapai 100%

Page 33: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

21

3.2. Evaluasi Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan

Perlindungan Perkebunan tahun 2012 3.2.1 Evaluasi Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan Perlindungan

Perkebunan tahun 2012 berdasarkan Tahun 2011

Hasil evaluasi kinerja dukungan perlindungan perkebunan untuk

kegiatan utama yaitu Pengendalian OPT dan SLPHT dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Perkembangan Luas Areal Pengendalian OPT dan Kelompok

tani SLPHT Tahun 2011-2012

No Kegiatan Tahun (Ha) Laju

2011 2012 Pertumb (%)

1 Pengendalian OPT : 4285 3455 (19,36) a. Tanaman Tahunan 2850 1950 (31,57) b. Tanaman Rempah & Penyegar 1320 905 (31,44) c. Tanaman Semusim 110 600 445,45

2 SLPHT 81 82 1,22

Secara umum luas areal pengendalian OPT tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 855 hektar 19,36%. Penurunan ini terutama pada Pengendalian OPT Tanaman Tahunan (31,57%) dan Pengendalian OPT Tanaman Rempah dan Penyegar (31,44%). Untuk Pengendalian OPT Tanaman Semusim mengalami kenaikan sebesar 445,45% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan luas areal pengendalian OPT tanaman semusim yang cukup signifikan ini disebabkan adanya program Swasembada Gula Tahun 2014 dan Direktorat Perlindungan Perkebunan berperan serta di tingkat on farm terutama dalam pengendalian OPT tanaman tebu.

Page 34: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

22

3.2.2 Evaluasi Kinerja Kegiatan Pengendalian OPT berdasarkan

Target Renstra 2010-2014

Tabel 4. Evaluasi Kinerja Pengendalian OPT Berdasarkan Target Renstra

Uraian Rencana Rencana Tahunan

2010-2014 2010 2011 2012 2013 2014

Target Renstra (Ha) 23.315 8.387 3.735 3.730 3.730 3.730

Realisasi sd 2012 13.936 6.196 4.285 3.455 - -

% sd 2012 59,77 73,88 114,73 92,63 - -

Berdasarkan target Renstra Direktorat Perlindungan Perkebunan

2010-2014, sampai dengan tahun 2012 luas areal pengendalian mencapai 13.936 Ha atau mencapai 59,77% dari target yang direncanakan sampai dengan tahun 2014 yaitu 23.315 Ha.

3.2.3 Evaluasi Kinerja Kegiatan SLPHT berdasarkan Target

Renstra 2010-2014 Tabel 5. Evaluasi Kinerja kegiatan SLPHT berdasarkan Target Renstra

Uraian Rencana Rencana Tahunan

2010-2014 2010 2011 2012 2013 2014

Target Renstra (KT) 336 76 65 65 65 65

Realisasi sd 2012 241 78 81 82 - -

% sd 2012 71,73 102,64 124,62 126,15 - -

Berdasarkan target Renstra Direktorat Perlindungan Perkebunan 2010-2014, sampai dengan tahun 2012 jumlah kelompok tani yang telah mengikuti SLPHT mencapai 241 kelompok tani atau mencapai 71,73% dari target yang direncanakan sampai dengan tahun 2014 yaitu 336 kelompok tani.

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Realisasi penyerapan anggaran kegiatan dukungan Perlindungan

Perkebunan secara keseluruhan mencapai 93,02%, untuk kegiatan pusat mencapai 97,11% sedangkan untuk kegiatan di daerah mencapai 92,24%. Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut karena adanya

Page 35: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

23

optimalisasi dan efisiensi pada beberapa kegiatan serta adanya beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan.

Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan utama

Dukungan Perlindungan Perkebunan dilihat pada Tabel 6 berikut ini :

Tabel.6 Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output kegiatan utama

Dukungan Perlindungan Perkebunan tahun 2012

Anggaran Output /

Kode Program Fisik

Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % %

Dukungan

1799 Perlindungan 34.112.477.000 31.732.772.752 93,02 99,20

Perkebunan

DAERAH 28.637.166.000 26.415.730.000 92,24 98,94

Pengendalian OPT

1799.01 Tanaman 8.999.242.000 8.620.770.000 95,79 99,27

Perkebunan

1799.02

Operasional 4.277.002.000 3.920.437.000 91,66 97,72

Laboratorium

Mitigasi dan

1799.03 Adaptasi Perubahan 1.590.700.000 1.400.819.000 88,05 100

Iklim

Fasilitasi

1799.04

Pencegahan 2.893.535.000 2.237.753.000 82,14 96,65

Kebakaran Lahan

dan Kebun

1799.05 SLPHT Perkebunan 5.498.515.000 5.217.090.000 94,88 100

Pemberdayaan

1799.06

Pengamat Hama 5.378.172.000 5.018.862.000 93,32 100

dan Penyakit

Tanaman

PUSAT 5.475.311.000 5.317.042.752 97,11 100

1799.07 Layanan

804.191.000 789.115.480 98,13 100

Perkantoran Pusat

Kebijakan, Norma

Standar, Prosedur,

1799.08 Kriteria, Bimbingan 4.671.120.000 4.527.927.272 96,93 100

Teknis dan Evaluasi

(Dirat Perlinbun

Page 36: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

24

3.3.1. Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan

Realisasi serapan keuangan untuk kegiatan Pengendalian OPT

sebesar Rp. 8.260.770.000,- dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp.8.999.242.000,- (97,50%) meliputi :

1) Pengendalian OPT tanaman Tebu dari target 525 Ha, capaian

realisasi fisik sebesar 500 Ha (95%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.1.508.739.000,- (95,80%)

2) Pengendalian OPT tanaman Tembakau dari target 75 Ha, capaian realisasi fisik 75 Ha (100%) dan anggaran yang terserap Rp.411.733.000,- (95,62%).

3) Pengendalian OPT tanaman Lada dengan target 255 Ha, capaian realisasi fisik 255 Ha (100%) dan anggaran yang terserap Rp.1.438.068.000,- (93,29%).

4) Pengendalian OPT tanaman Kopi dengan target 500 Ha, capaian realisasi fisik 500 Ha (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.978.697.000,- (95,53%)

5) Pengendalian OPT tanaman cengkeh dengan target 180 Ha, capaian realisasi fisik 180 Ha (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.650.502.000 (92,69%)

6) Pengendalian OPT tanaman kelapa dengan target 1300 Ha, capaian realisasi fisik 1300 Ha (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.2.152.297.000 (98,14%).

7) Pengendalian OPT tanaman karet dengan target 575 Ha, capaian realisasi fisik 575 Ha (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.1.321.684.000,- (96,40%)

8) Pengendalian OPT tanaman jambu mete dengan target 75 Ha, capaian realisasi fisik 75 Ha (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.159.050.000,- (98,25%).

3.3.2. Operasional Laboratorium

Realisasi serapan keuangan untuk kegiatan Operasional

Laboratorium sebesar Rp. 3.920.437.000,- dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp. 4.277.002.000,- (91,66%) meliputi :

Page 37: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

25

1) Operasional Laboratorium Lapangan sebanyak 26 unit, capaian realisasi fisik 26 unit (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.2.522.224.000,-(92,83%)

2) Operasional Lab Hayati (LUPH) sebanyak 3 unit, capaian realisasi fisik 3 unit (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.441.500.000,- (99,98%)

3) Operasional Sub Lab Hayati sebanyak 15 unit, capaian realisasi fisik 14 unit (93,33%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.956.713.000,-(85,55%)

3.3.3. Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim

Realisasi serapan keuangan untuk kegiatan Mitigasi dan Adaptasi

Perubahan Iklim sebesar Rp. 1.400.819.00,- dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp. 1.590.700.00,- (88,06%).

3.3.4. Fasilitasi Pencegahan Kebakaran Lahan dan Kebun

Realisasi serapan keuangan untuk kegiatan fasilitasi pencegahan

kebakaran lahan dan kebun Rp.2.237.753.000, dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp.2.893.535.000,- (82,14%), terdiri dari : 1) Fasilitasi Pemantauan Kebakaran, Dampak Perubahan Iklim dan

Pencegahan Kebakaran target 61 kegiatan (9 provinsi dan 52 kabupaten), capaian realisasi fisik 60 kegiatan (9 provinsi dan 51 kabupaten) atau mencapai 98,36% dan anggaran yang terserap sebesar Rp.1.407.399.000,- (72,49%)

2) Sosialisasi PLTB dan Peraturan Perundang-undangan target 18 kabupaten, capaian realisasi fisik 18 kabupaten (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp. 512.927.000,- (88,13%)

3) Pertemuan Koordinasi Pengendalian Kebakaran dan Dampak Perubahan Iklim target 9 provinsi, capaian realisasi fisik 8 provinsi (88,89%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp. 317.427.000,-(85,80%).

3.3.5. SL-PHT Perkebunan

SL-PHT Perkebunan target 82 kelompok tani, capaian realisasi

fisik 82 kelompok tani (100%) dan serapan anggaran sebesar

Page 38: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

26

Rp.5.217.090.000,- dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp.5.498.515.000,-(94,88%)

3.3.6. Pemberdayaan Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman Pemberdayaan Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman target

1037 orang, capaian realisasi fisik 1037 orang (100%) dan serapan keuangan sebesar Rp. 5.018.862.000,- dari pagu yang dialokasikan Rp.5.378.172.000,-(93,32%)

3.3.7. Layanan Perkantoran Pusat

Layanan Perkantoran Pusat dari target 1 tahun, capaian realisasi

fisik 1 tahun (100%) dan serapan keuangan mencapai Rp.789.115.480,-dari pagu yang dialokasikan Rp.804.911.000,- (98,13%), teriri dari : 1) Administrasi Perkantoran target 1 tahun, capaian fisik 1 tahun

(100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.559.016.280,-(98,94%)

2) Pembuatan buku pedoman target 3 buku dan 5 leaflet , capaian realisasi fisik 3 buku dan 5 leaflet (100%) dan anggaran yang terserap sebesar Rp.230.099.200,- (96,20%)

3.3.8. Kebijakan, Norma Standar, Prosedur, Kriteria, Bimbingan Teknis

dan Evaluasi (Dirat Perlinbun)

Kebijakan, Norma Standar, Prosedur, Kriteria, Bimbingan Teknis

dan Evaluasi (Dirat Perlinbun) target 1 tahun, capaian realisasi fisik 1 tahun (100%) dan serapan keuangan mencapai Rp.4.527.927.272,- dari pagu yang dialokasikan Rp. 4.671.120.000,- (96,93%) terdiri dari : 1) Identifikasi dan Pengendalian OPT Tanaman Rempah dan Penyegar

capaian serapan keuangan mencapai Rp.1.148.851.850,- (95,55%) terdiri dari: a. Pengawalan Pengendalian OPT Tanaman Rempah dan Penyegar,

capaian serapan keuangan sebesar Rp. 316.616.110,- (94,30%) b. Pembahasan Program dan Anggaran, capaian serapan keuangan

sebesar Rp.62.919.260,- (83,06%) c. Pertemuan Kebijakan Perlindungan, capaian serapan keuangan

sebesar Rp.203.376.100,- (94,57%)

Page 39: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

27

d. Pemberdayaan Masyarakat Perkebunan Pada Wilayah Pasca Bencana, capaian seraapan keuangan sebesar Rp. 565.940.380,-(98,30%)

2) Identifikasi dan Pengendalian OPT Tanaman Semusim, capaian

serapan keuangan mencapai Rp.679.136.800,- (98,30%), terdiri dari

a. Pengawalan Pengendalian OPT Tanaman Semusim, capaian serapan keuangan sebesar Rp.335.586.340,- (93,75%)

b. Bimbingan Teknis dan Pengembangan Kapasitas POPT Perkebunan, capaian serapan keuangan sebesar Rp.224.940.510,-(96,60%)

c. Fasilitasi MPTHI dan KPT Perlindungan, capaian serapan keuangan sebesar Rp.118.609.950,- (76,13%)

3) Identifikasi dan Pengendalian OPT Tanaman Tahunan, capaian

serapan keuangan mencapai Rp.755.953.790,- (96,77%) terdiri dari :

a. Pengawalan dan Pengendalian OPT Tanaman Tahunan, capaian serapan keuangan sebesar Rp.331.727.678,- (98,80%)

b. Bimbingan dan Pembinaan SLPHT, capaian serapan keuangan sebesar Rp.319.911.162,- (95,22%)

c. Pembinaan dalam Rangka Pemberdayaan Perangkat Perlindungan Perkebunan, capaian serapan keuangan sebesar Rp.104.314.950,-(95,26%)

4) Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran, capaian

serapan keuangan mencapai Rp.747.257.492,- (97,78%)

a. Pengawalan dan Pemantauan Kebakaran Lahan dan Kebun, capaian serapan keuangan sebesar Rp.250.427.982,- (99,67%)

b. Pengawalan Mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, capaian serapan keuangan sebesar Rp.164.888.730,- (98,88%)

c. Pengawalan dan Pemantauan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran, capaian serapan keuangan mencapai Rp.140.284.180,- (99,67%)

d. Koordinasi Pencegahan Kebakaran Lahan dan kebun serta penanganan dampak perubahan iklim, capaian serapan keuangan sebesar Rp.191.656.600,- (93,29%)

Page 40: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

28

5) Dukungan Kegiatan Perlindungan Perkebunan, terdiri dari satu kegiatan yaitu Peningkatan taraf hidup masyarakat melalui penerapan sistem usaha tani konservasi, tumpang sari, dan integrasi kebun-ternak pada perkebunan kopi rakyat, capaian serapan keuangan mencapai Rp.1196.727.340,- (99,81%).

3.4. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut

Dalam pelaksanaan kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan terdapat permasalahan dan upaya yang perlu dilakukan sebagai berikut: 1) Penetapan SK Tim Pelaksana Provinsi/Kabupaten dan CP/CL

seringkali terlambat sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi tidak tepat waktu sesuai target, oleh karena itu diperlukan adanya percepatan penetapan SK agar kegiatan berjalan sesuai waktunya.

2) Pedoman Teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal

Perkebunan sebagai acuan teknis dalam pelaksanaan kegiatan perlu dijabarkan ke dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis), namun seringkali juklak/juknis tersebut belum ada atau terlambat disusun. Penyusunan juklak/juknis oleh Dinas seharusnya dilakukan sebelum kegiatan dimulai sehingga dapat menjabarkan/mengakomodir hal-hal yang spesifik lokasi namun tidak bertentangan dengan Pedoman Teknis Pusat.

3) Terlambatnya penelaahan dan sinkronisasi antara kegiatan dalam

DIPA/POK dengan Pedoman Teknis. Satker agar melaksanakan penelaahan sejak awal setelah diterimanya Pedoman Teknis dan pengusulan revisi segera dilakukan pada awal tahun.

4) Sinkronisasi perencanaan kegiatan antara Pusat dan Daerah belum

sepenuhnya berjalan baik dan dana Tugas Pembantuan (TP) provinsi/kabupaten/kota yang alokasi anggarannya dari APBN belum sinkron dengan kegiatan perlindungan yang sumber dananya dari APBD. Perlu ada sinkronisasi perencanaan dan pengawalan sejak pengusulan sampai penetapan DIPA.

5) Pengajuan revisi kegiatan oleh daerah seringkali dilakukan menjelang

akhir tahun anggaran, yang berakibat terhambatnya pelaksanaan

Page 41: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

29

kegiatan. Sebaiknya semua kegiatan yang perlu direvisi segera diusulkan sejak awal setelah menerima DIPA.

6) Proses pengadaan barang/jasa khususnya untuk kegiatan

pengendalian OPT pada tanaman perkebunan seringkali dilakukan menjelang akhir tahun. Untuk itu perlu percepatan proses pelelangan/pengadaan dan kontrak ditandatangani paling lambat bulan Maret diawal tahun anggaran.

7) Jadual pelaksanaan dan tahapan penarikan uang kegiatan belum

sepenuhnya sesuai dengan ROPAK yang telah disusun. Penarikan anggaran harus mengacu pada ROPAK dan dilaksanakan secara konsisten.

8) Kegiatan yang telah selesai dilaksanakan tidak segera dilaporkan

kepada Pusat tetapi menunggu sampai akhir tahun anggaran. Sebaiknya penyelesaian dan penyampaian laporan dilakukan paling lambat dua minggu setelah kegiatan dilaksanakan, tanpa harus menunggu akhir tahun.

Page 42: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

30

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan tahun 2012 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi yang diemban selama periode 2012. Kesemuanya merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja Kementerian Pertanian yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan dan Renstra Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2010-2014.

Program pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 yang menjadi

tanggungjawab Direktorat Jenderal Perkebunan adalah : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. Keberhasilan program ini perlu didukung oleh Dukungan Perlindungan Perkebunan antara lain (1) Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan, (2) Operasional Laboratorium, (3) Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, (4) Fasilitasi Pencegahan Kebakaran Lahan dan Kebun, (5) SL-PHT Perkebunan, (6) Pemberdayaan Pengamat hama dan Penyakit Tanaman , (7) Layanan Perkantoran Pusat, (8) Kebijakan, Norma Standar, Prosedur, Kriteria, Bimbingan Teknis dan Evaluasi.

Berdasarkan hasil penilaian kinerja yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka keluaran (outputs) capaian kinerja untuk keuangan mencapai 93,02% dari pagu dan realisasi fisik mencapai 99,20% dengan kategori berhasil.

Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan yang mempengaruhi

kinerja perlindungan secara keseluruhan antara lain : (1) Penetapan SK Tim Pelaksana Provinsi/Kabupaten dan CP/CL seringkali terlambat sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi terlambat, (2) Pedoman Teknis

Page 43: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

31

yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan sebagai acuan teknis dalam pelaksanaan kegiatan seringkali belum dijabarkan kedalam juklak/juknis atau terlambat disusun, (3) Terlambatnya penelaahan dan sinkronisasi antara kegiatan dalam DIPA/POK dengan Pedoman Teknis, (4) Sinkronisasi perencanaan kegiatan antara Pusat dan Daerah belum sepenuhnya berjalan baik dan dana Tugas Pembantuan (TP) provinsi/kabupaten/kota yang alokasi anggarannya dari APBN belum sinkron dengan kegiatan perlindungan yang sumber dananya dari APBD, (5) Pengajuan revisi kegiatan oleh daerah seringkali dilakukan menjelang akhir tahun anggaran, yang berakibat terhambatnya pelaksanaan kegiatan, (6) Proses pengadaan barang/jasa khususnya untuk kegiatan pengendalian OPT pada tanaman perkebunan seringkali dilakukan menjelang akhir tahun, (7) Jadual pelaksanaan dan tahapan penarikan uang kegiatan belum sepenuhnya sesuai dengan ROPAK yang telah disusun, dan (8) Kegiatan yang telah selesai dilaksanakan tidak segera dilaporkan kepada Pusat tetapi menunggu sampai akhir tahun anggaran, 4.2. Saran Rekomendasi

Saran Rekomendasi yang perlu dilakukan antara lain :

1) Perlu adanya percepatan penetapan SK agar kegiatan berjalan sesuai

waktunya. 2) Penyusunan juklak/juknis oleh Dinas seharusnya dilakukan sebelum

kegiatan dimulai sehingga dapat menjabarkan/mengakomodir hal-hal yang spesifik lokasi namun tidak bertentangan dengan Pedoman Teknis Pusat.

3) Satker agar melaksanakan penelaahan sejak awal setelah diterimanya Pedoman Teknis dan pengusulan revisi segera dilakukan pada awal tahun.

4) Perlu ada sinkronisasi perencanaan dan pengawalan sejak pengusulan sampai penetapan DIPA.

5) Sebaiknya semua kegiatan yang perlu direvisi segera diusulkan sejak awal setelah menerima DIPA.

6) Perlu percepatan proses pelelangan/pengadaan dan kontrak ditandatangani paling lambat bulan Maret diawal tahun anggaran.

7) Penarikan anggaran harus mengacu pada ROPAK dan dilaksanakan secara konsisten.

Page 44: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

32

8) Sebaiknya penyelesaian dan penyampaian laporan dilakukan paling lambat dua minggu setelah kegiatan dilaksanakan, tanpa harus menunggu akhir tahun anggaran.

Page 45: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

LAMPIRAN 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2012

DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Perlindungan Perkebunan

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

Kegiatan : Dukungan Perlindungan Perkebunan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3

Meningkatnya Produksi,

Produktivitas

dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan

Melalui Dukungan

Perlindungan Perkebunan

1. Tersedianya Rumusan Kebijakan

di Bidang Identifikasi dan Pengendalian

Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) Tanaman Semusim, Rempah

dan Penyegar, dan Tahunan

a. Jumlah rumusan kebijakan perlindungan 1 Dokumen

perkebunan

b. Jumlah rekomendasi teknis perlindungan 1 Dokumen

tanaman

c. Rumusan pelaksanaan SL-PHT 1 Dokumen

2. Tersedianya Rumusan Kebijakan

Dampak Perubahan Iklim dan

Pencegahan Kebakaran

a. Jumlah rumusan kebijakan pencegahan 1 Dokumen

kebakaran lahan dan kebun serta penanganan

dampak perubahan iklim

3. Terlaksananya Kebijakan dan NSPK

di Bidang Identifikasi dan Pengendalian

Organisme Pengganggu Tumbuhan 1 Dokumen

(OPT) Tanaman Semusim, Rempah

dan Penyegar dan Tahunan

a. Jumlah rekomendasi/saran/tanggapan/ 20 Dokumen

laporan SLPHT

Page 46: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

33

Page 47: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 b. - Jumlah rekomendasi/saran/tanggapan/ 7 Dokumen laporan pengawalan/pembinaan

pengendalian OPT tanaman semusim

- Jumlah rekomendasi monev/laporan 5 Dokumen - Jumlah bahan binaan 2 Dokumen

c. - Jumlah rekomendasi/saran/tanggapan/ 12 Dokumen laporan pengawalan/pembinaan

pengendalian OPT tanaman rempah dan

penyegar

- Jumlah rekomendasi monev/laporan 12Dokumen - Jumlah bahan binaan/laporan 7 Dokumen

d. - Jumlah rekomendasi/saran/tanggapan/ 10 Dokumen laporan pengawalan/pembinaan

pengendalian OPT tanaman tahunan

- Jumlah rekomendasi monev/laporan 11 Dokumen - Jumlah bahan binaan/laporan 8 Dokumen

e. Jumlah Perangkat yang operasional - operasional laboratorium 43 unit - insentif petugas 1037 orang - pengawalan perangkat 4 kali

g. Terlaksananya SLPHT 84 KT

h. Terlaksananya pengendalian OPT Tanaman - Tahunan 1950 ha - Semusim 600 ha - Rempah Penyegar 855 ha

i. - Jumlah POPT yang dibina 200 orang

- Jumlah bahan publikasi/laporan POPT 16 dokumen

j. Rekap RKAKL, Pagu Indikatif, sementara, 4 dokumen definitif wilayah barat dan timur

k. Terlaksananya pengawalan pembinaan 10 Prov. dan 1 kab perlindungan

34

Page 48: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4. Tersedianya Norma, Standar,

Prosedur, dan Kriteria di Bidang

Identifikasi dan Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Tanaman Semusim, Rempah dan

Penyegar, dan Tahunan

a. Jumlah judul pedoman perlindungan perkebunan

- Buku 3 Judul - Leaflet 5 Judul

5. Terlaksananya kebijakan dan NSPK Dampak Perubahan Iklim dan

Pencegahan Kebakaran

a. Jumlah rekomendasi/saran/tanggapan/ 9 Dokumen laporan pengawalan pemantauan kebakaran

lahan dan kebun

b. Jumlah rekomendasi/saran/tanggapan/laporan 14 Dokumen Pengawalan Dampak Perubahan Iklim dan

Bencana Alam

c. Jumlah rekomendasi/saran/tanggapan/laporan 9 Provinsi Pengawalan Mitigasi dan Adaptasi Dampak 51 Kabupaten Perubahan Iklim

d. Terlaksananya pemantauan kebakaran, dampak 9 Prov. Dan perubahan iklim dan bencana alam 74 Kab.

e. Terlaksananya sosialisasi PLTB dan peraturan 18 Kabupaten perundang - undangan

f. Jumlah pertemuan koordinasi pencegahan dan 9 Prov. dampak perubahan iklim

g. Terlaksananya mitigasi dan adaptasi dampak 14 paket perubahan Iklim

6. Terlaksananya Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Organisasi

35

Page 49: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 a. - Jumlah rekomendasi/saran/tanggapan 32dokumen pembinaan pimpinan

b. - Jumlah data administrasi pada UPT 1 dokumen c. - Jumlah rekomendasi/rumusan dengan 1 dokumen instansi terkait

Page 50: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...
Page 51: LAKIP (Laporan Akuntabilitas ... - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakip_DiratPERLINTAN_2012.pdfPerkebunan dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu. ...

36