sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN ALSINTAN TA 2015 .pdf · A. Latar...
Transcript of sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN ALSINTAN TA 2015 .pdf · A. Latar...
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Target pencapaian Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta
Swasembada Kedelai (Swasembada pangan) dalam waktu 3 (tiga) tahun
memerlukan upaya khusus mengingat berbagai permasalahan substantif yang
dihadapi. Upaya peningkatan produktifitas dan indeks pertanaman melalui
peningkatan ketersediaan air irigasi, benih, pupuk dan penyediaan alsintan haru
segera dilaksanakan.
Untuk mencapai target swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta
swasembada kedelai telah ditentukan sasaran ebagai berikut :
(1) Indeks Pertanaman (IP) meningkat minimal 0,5 dan produktiitas padi
meningkat minimal sebesar 0,3 Ton GKP,
(2) Produktifitas kedelai minimal sebesar 1,57 Ton/Ha pada areal tanam baru
dan meningkatnya produktifitas kedelai sebesar 0,2 Ton/Ha pada areal
existing
(3) Produktifitas jagung minimal sebesar 5 Ton/Ha pada areal tanam baru dan
meningkatnya produktifitas jagung sebesar 1 ton/Ha pada areal existing.
Untuk mencapai sasaran kegiatan diatas, salah satu strategi yang dapat
dilaksanakan adalah percepatan pengolahan tanah dan penanaman secara
serentak melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Oleh karena itu ketersediaan alsintan khususnya pra panen sangat dibutuhkan
di sentra-sentra tanaman pangan untuk mengatasi kelangkaan tenga kerja
pertanian dan meningkatkan efesinsi dan efektifitas pekerjan.
Penerapan alsintan masih ditandai oleh beberapa kendala yaitu ketersediaan
alsin pra panen maupun pasca panen yang belum mencukupi, penempatan dan
pemanfaatan alsin yang belum optimal, kemampuan petani yang masih terbatas
dalam penggunaan alsin serta kemampuan ekonomi petani pengguna alsintan
yang masih rendah, serta harga alsin pada umumnya relatif belum terjangkau
oleh petani pengguna terutama untuk produk impor.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 2
Untuk itu maka diperlukan pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat
dan mesin pertanian yang efektif. Untuk mewujudkan pengelolaan sistem
penyediaan dan pengawasan alat dan mesin pertanian yang terjamin
efektifitasnya, maka pada tahun 2010 telah ditetapkan unit kerja Eselon II di
Kementerian Pertanian yaitu Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. Direktorat Alat
dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja eselon II yang berada di
bawah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian
Pertanian terdiri dari 3 (tiga) Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha, yaitu :
1. Subdirektorat Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian
2. Subdirektorat Pengawasan dan Peredaran Alat dan Mesin Pertanian
3. Subdirektorat Kelembagaan dan Pelayanan Alat dan Mesin Pertanian
4. Subbagian Tata Usaha Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
B. Tugas pokok dan Fungsi
Tugas pokok Direktorat Alat dan Mesin Pertanian sesuai dengan Peraturan
Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 adalah
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang alat dan mesin pertanian. Untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, Direktorat Alat dan Mesin Pertanian mempunyai fungsi yaitu :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan, pengawasan,
peredaran, kelembagaan dan pelayanan alat dan mesin pertanian.
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan, pengawasan, peredaran,
kelembagaan dan pelayanan alat dan mesin pertanian.
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan,
pengawasan, peredaran, kelembagaan dan pelayanan alat dan mesin
pertanian.
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan,
pengawasan, peredaran, kelembagaan dan pelayanan alat dan mesin
pertanian.
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Alat dan Mesin Pertanian.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 3
C. Organisasi
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian dengan susunan organisasi
yang terdiri dari 3 Unit kerja Eselon III dan 7 Unit kerja Eselon IV. Secara
lengkap struktur Organisasi Direktorat Alat dan Mesin Pertanian dari Eselon III
sampai dengan Eselon IV dapat dilihat pada bagan berikut :
D. Dukungan Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
mendapat dukungan sumber daya manusia sebanyak 36 orang yang tersebar
pada Sub Direktorat Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian sebanyak 8
orang, Sub Direktorat Pengawasan dan Peredaran Alat dan Mesin Pertanian
sebanyak 7 orang, Sub Direktorat Kelembagaan dan Pelayanan Alat dan mesin
Pertanian sebanyak 8 orang, Subbag TU sebanyak 13 orang dengan rincian
seperti pada Tabel 1 berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 4
Tabel 1. Distribusi Pegawai Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Berdasarkan Pangkat dan Golongan
No. Direktur/Subdit/TU Golongan Pegawai Total
(orang) IV III II I
1 Direktur Alat dan Mesin Pertanian 1 0 0 0 1
2 Subdit Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian
2 6 0 0 8
3 Subdit Pengawasan dan Peredaran Alat dan Mesin Pertanian
1 6 0 0 7
4 Subdit Kelembagaan dan Pelayanan Alat dan Mesin Pertanian
2 6 0 0 8
5 Subbag TU 1 6 5 0 12 Jumlah 7 24 5 0 36
Berdasarkan sebaran pejabat di lingkup Direktorat Alat dan Mesin Pertanian,
sebanyak 36 orang yang terdiri dari pejabat eselon II sebanyak 1 orang, pejabat
eselon III sebanyak 3 orang dan pejabat eselon IV sebanyak 7 orang, dengan
rincian seperti pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2. Distribusi Pegawai Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Berdasarkan Sebaran Pejabat Eselon II, III dan IV.
No. Pejabat Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Eselon II 0 1 1
2 Eselon III 3 0 3
3 Eselon IV 5 2 7 Jumlah 8 3 11
Berdasarkan sebaran pegawai menurut golongan pada Direktorat Alat dan Mesin
Pertanian, pegawai golongan I sebanyak 0 orang, golongan II sebanyak 5
orang, golongan III sebanyak 24 orang dan golongan IV sebanyak 7 orang
dengan rincian seperti pada Tabel 3 berikut :
Tabel 3. Distribusi Pegawai Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Berdasarkan Sebaran Pegawai Per Golongan.
No Golongan A B C D E Jumlah
1 Gol I 0 0 0 0 0 0
2 Gol II 1 1 1 2 0 5
3 Gol III 2 14 3 5 0 24
4 Gol IV 4 2 0 1 0 7
Total 36
Selain hal tersebut terdapat 5 orang THL yang diperbantukan di Subbag TU,
sehingga total SDM di Direktorat Alsintan tahun 2015 sebanyak 41 orang.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 5
E. Dukungan Anggaran Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Pada tahun 2015, Direktorat Alat dan Mesin Pertanian memperoleh anggaran
sebesar Rp. 1.697.998.403.000,-. Anggaran tersebut untuk membiayai kegiatan
pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat dan mesin pertanian yaitu
pengembangan alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan pelayanan alsintan,
pengawasan dan peredaran alat dan mesin pertanian, Dukungan Manajemen
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, bantuan alat dan mesin pertanian, tinjauan
pasca project on mechanized rice farming complex in Indonesia dan perangkat
pengolah data dan komunikasi.
Tabel 4. Kegiatan dan Anggaran Tahun 2015 Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Visi, misi, kebijakan, strategi, program dan kegiatan mengenai alat dan mesin
pertanian tertuang dalam Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Tahun 2015 – 2019. Dari Rencana Strategis tersebut disusun Rencana Kinerja
Tahunan Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. Selanjutnya dari Rencana Kinerja
Tahunan tersebut disusun Perjanjian Kinerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Tahun 2015 yang ditandatangani oleh Direktur Alat dan Mesin Pertanian dan
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, sebagai wujud kontrak kinerja.
A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019
1. Tujuan dan Sasaran
Tujuan pengembangan alat dan mesin pertanian, tahun 2015 – 2019, adalah
sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan fasilitasi penyediaan alat dan mesin pertanian
ditingkat petani dalam rangka mendukung pembangunan pertanian.
b. Mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian dalam rangka
peningkatan produktifitas usaha sektor pertanian.
c. Mengefektifkan peran pengawasan penyediaan, peredaran dan
pemanfaatan alat dan mesin pertanian.
d. Menumbuh kembangkan kelembagaan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan
(UPJA) dan bengkel alsintan.
e. Melakukan penguatan UPJA yang ssuai dengan karakteristik dan potensi
wilayah setempat.
f. Meningkatkan kualitas pengelolaan UPJA yang berorientasi bisnis dan
mandiri agar menjadi UPJA Mandiri.
g. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dalam pengembangan,
pengawasan dan peningkatan peran kelembagaan alsintan.
Sasaran pelaksanaan pembangunan dan program kerja Direktorat Alat dan
Mesin pertanian adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 7
a. Terwujudnya peningkatan kepemilikan produk alsintan sesuai standar
mutu (SNI) di 33 Provinsi sebesar 3 - 5 %.
b. Terwujudnya peningkatan kepemilikan alsintan di 33 provinsi sebesar 3 -
5 %.
c. Terlaksananya pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan alat
dan mesin pertanian yang berdayaguna dan berhasilguna di 33 Provinsi.
d. Terlaksananya pengembangan dan pembinaan UPJA 33 Provinsi.
2. Arah Kebijakan
Arah kebijakan alat dan mesin pertanian untuk mendukung pembangunan
pertanian yaitu sebagai berikut :
a. Kebijakan yang terkait dengan sasaran meningkatnya kepemilikan
alsintan pada 33 propinsi sebesar 3 – 5 %, adalah : (a) sosialisasi
pelaksanaan kegiatan kepemilikan alsintan, (b) koordinasi dengan Dinas
Propinsi dan Kabupaten/Kota guna pemantapan kegiatan ke pemilikan
alsintan, (c) kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan kepemilikan alsintan.
b. Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya penumbuhan dan
pengembangan UPJ Pemula, Berkembang dan Profesional, meningkat
masing- masing 10%, 10% dan 15% per tahun, adalah : (a) sosialisasi
Permentan No. 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Penumbuhan dan
Pengembangan UPJA, (b) Pembentukan Tim UPJA, (c) kebijakan
pemberdayaan dalam pengelolaan UPJA, (d) peningkatan peranan UPJA
dalam pengembangan alsintan, (e) kebijakan peningkatan integrasi
subsistem pengguna, penyedia alsintan, permodalan dan pembinaan
dalam keberlanjutan kelembagaan UPJA.
c. Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya pengembangan
bengkel alsintan di 33 propinsi, adalah : (a) sinkronisasi dan koordinasi
dengan instansi terkait, (b) peningkatan peranan produsen alsintan
dalam pengembangan bengkel,(c) peningkatan keahlian pengelola
bengkel alsintan.
d. Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya pengawasan
pengadaan, peredaran dan penggunaan alat dan mesin pertanian yang
berdayaguna dan berhasilguna di 33 Provinsi meliputi : (a) Sosialisasi
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 8
pengawasan alsintan, (b) Meningkatkan jumlah dan kompetensi Petugas
Pengawas Alsintan, dan (c) Meningkatkan sarana pengawasan alsintan.
e. Kebijakan yang terkait dengan pengembangan dan pembinaan UPJA 33
Provinsi dalam rangka peningkatan forum komunikasi dan informasi
pengembangan, pengawasan dan kelembagaan alsintan.
3. Program dan Kegiatan
Sesuai dengan Renstra Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Tahun 2015-
2019, program terkait alat dan mesin pertanian terdiri dari :
a. Program pengembangan alat dan mesin pertanian untuk peningkatan
produktivitas dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya pertanian dan nilai
tambah
b. Program peningkatan pengawasan dan peredaran alat dan mesin
pertanian
c. Program penumbuhan, pengembangan kelembagaan dan pelayanan alat
dan mesin pertanian
d. Program penyusunan kebijakan pengembangan alsintan untuk
mendukung sukses pembangunan pertanian
Kegiatan terkait alat dan mesin pertanian yaitu pengelolaan sistem
penyediaan dan pengawasan alat dan mesin pertanian, yang terdiri dari :
a. Pengembangan alat dan mesin pertanian
b. Kelembagaan dan pelayanan alat dan mesin pertanian
c. Pengawasan dan peredaran alat dan mesin pertanian
d. Dukungan Manajemen Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
e. Bantuan alat dan mesin pertanian
f. Pengembangan UPJA Mandiri
g. Tinjauan pasca Project on mechanized Rice Farming Complex in
Indonesia
h. Perangkat pengolah data dan komunikasi
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Perjanjian kinerja tahun 2015 Direktorat Alat dan Mesin Pertanian meliputi
sasaran kegiatan, indikator kinerja dan target. Sasaran kegiatan tahun 2015
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 9
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian yaitu meningkatnya pemanfaatan alat dan
mesin pertanian. Indikator kinerja tahun 2015 Direktorat Alat dan Mesin
Pertanian yaitu jumlah bantuan alat dan mesin pertanian traktor roda 2
sebanyak 26.135 unit, traktor roda 4 tanaman pangan sebanyak 1.000 unit,
pompa air sebnyak 9.178 unit dan rice transplanter sebanyak 5.000. Secara
rinci perjanjian kinerja tahun 2015 Direktorat Alat dan Mesin Pertanian dapat
dilihat pada lampiran 2 dan 3.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2015 ditetapkan
berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, yaitu : (1) sangat
berhasil (capaian > 100 persen) , (2) berhasil (capaian 80 – 100 persen), (3)
cukup berhasil (capaian 60 – 79 persen), (4) kurang berhasil (capaian < 60
persen) terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
1. Capaian kinerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian diukur dengan cara
membandingkan angka realisasi dengan angka target. Realisasi pencapaian
kinerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian khususnya bantuan alat dan
mesin pertanian adalah sebesar 100%, berarti telah mencapai target yang
ditetapkan. Realisasi pencapaian kinerja tahun 2015 Direktorat Alat dan
Mesin Pertanian adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Realisasi Penyediaan Alsintan APBN dan APBN-P Pusat TA. 2015
REALISASI PENGADAAN ALSINTAN PUSAT
DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TAHUN 2015
NO URAIAN
TARGET REALISASI FISIK REALISASI KEUANGAN
UNIT ANGGARAN (Rp.) UNIT % Rp. %
1 Traktor Roda 2 16,724 395,551,000,000 16,724 100 390,550,344,996 98.74
2 Pompa Air 17,545 358,079,700,000 17,545 100 343,442,189,200 95.91
3 Traktor Roda 4 1,339 468,702,400,000 1,339 100 432,679,661,400 92.31
4 Rice Transpalnter 5,879 396,237,600,000 5,879 100 383,936,883,500 96.90
5 Nursery Tray 291,822 14,591,100,000 291,822 100 9,767,732,000 66.94
6 Excavator 30 25,201,800,000 30 100 22,509,300,000 89.32
JUMLAH 333,339 1,658,363,600,000 333,339 100 1,582,886,111,096 95.45
1) Penyediaan traktor roda 2 dengan target 16.724 unit terealisasi
sebanyak 16.724 unit (100%)
2) Penyediaan pompa air dengan target 17.545 unit terealisasi sebanyak
17.545 unit (100%)
3) Penyediaan traktor roda 4 dengan target 1.339 unit terelisasi 1.339 unit
(100%)
4) Penyediaan rice transplanter dengan target 5.879 unit terealisasi
sebanyak 5.879 unit (100%)
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 11
5) Penyediaan Nursey Tray dengan target 291.822 unit terealisasi
sebanyak 291.822 unit (100%)
6) Penyediaan Exavator dengan target 30 unit terealisasi sebanyak 30 unit
(100%)
2. Disamping pengadaan alsintan untuk diserahkan kepada Poktan/Gapoktan/
UPJA, pada TA. 2015 juga diadakan alsintan untuk kebutuhan UPT Pusat
dibawah BPP-SDMP dengan capaian kinerja seperti pada tabel 8 berikut.
Tabel 8. Realisasi penyediaan Alsintan BPPSDMP TA. 2015
1) Penyediaan combine harvester sedang dengan target 18 unit terealissi
sebanyak 18 unit (100%).
2) Penyediaan combine harvester besar dengan target 11 unit terealissi
sebanyak 11 unit (100%).
3) Penyediaan traktor roda 4 dengan target 43 unit terealissi sebanyak 43
unit (100%).
4) Penyediaan traktor roda 2 dengan target 63 unit terealisasi sebanyak 63
unit (100%).
5) Penyediaan transplanter indojarwo dengan target 38 unit terealisasi
sebanyak 38 unit (100%).
6) Penyediaan cultivator dengan target 38 unit terealisasi sebanyak 38 unit
(100%).
UNIT ANGGARAN (Rp) UNIT % Rp. % Combine Harvester sedang 18 2,533,950,000 18 100 2,505,950,000 98.90 Combine Harvester Besar 11 3,209,965,000 11 100 3,206,852,000 99.90 Traktor Roda 4 43 22,083,395,000 43 100 21,903,038,400 99.18 TR -2 63 2,343,726,000 63 100 2,315,600,000 98.80 Transplanter Indojarwo 38 2,477,220,000 38 100 2,476,408,500 99.97 Cultivator 38 309,320,000 38 100 303,700,000 98.18 Dryer 18 2,124,450,000 18 100 2,122,850,000 99.92 Pompa Air 76 1,892,400,000 76 100 1,889,461,780 99.84 Pemipil Jagung 28 671,916,000 28 100 669,150,000 99.59 Jumlah 333 37,646,342,000 333 100 37,393,010,680 99.33
URAIAN TARGET REALISASI FISIK REALISASI KEUANGAN
REALISASI PENGADAAN ALSINTAN PUSAT
BPPSDMP TAHUN 2015
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 12
7) Penyediaan dryer dengan target 18 unit terealisasi sebanyak 18 unit
(100%).
8) Penyediaan pompa air dengan target 76 unit terealisasi sebanyak 76 unit
(100%).
9) Penyediaan pemipil jagung dengan target 28 unit terealisasi sebanyak
28 unit (100%).
3. Pada TA. 2015 melalui dana APBN-P TP Provinsi juga diadakan alsintan
untuk diserahkan kepada Poktan/Gapokyan/UPJA dengan capaian kinerja
seperti pada tabel 9 berikut ini.
Tabel 9. Realisasi penyediaan Alsintan APBN-P TP Provinsi TA. 2015
NO
KEGIATAN TARGET REALISASI FISIK DAN KEUANGAN
Volume Rp Volume % Rp %
NASIONAL 23,612
1,605,004,273,500 23,366 98.96 1,365,204,360,929 85.06
1 Traktor Roda 2 11,012
274,521,130,000 11,025 100.12 257,949,422,153 93.96
2 Pompa Air 4,057
86,677,243,500 3,994 98.45 75,345,971,930 86.93
3 Cultivator 190
3,800,000,000 190 100.00 3,456,220,000 90.95
4 Traktor Roda 4
90
37,270,000,000
90 100.00 32,407,093,600 86.95
Pra Panen 15,349
402,268,373,500 15,299 99.67 369,158,707,683 91.77
5 Combine Harvester 3,235
461,628,000,000 3,235 100.00 408,295,353,134 88.45
6 Corn Combine Harvester
11
3,807,150,000
11 100.00 3,746,750,000 98.41
7 Vertical Dryer Padi 166
154,788,701,000 165 99.40 129,659,266,070 83.77
8 Bed Dryer
6
4,239,900,000
6 100.00 4,146,040,000 97.79
9 Vertical Dryer Jagung 207
190,920,339,000 207 100.00 164,914,777,579 86.38
10 Corn Sheller 2,088
61,985,023,000 2,088 100.00 50,342,032,068 81.22
11 Power Thresher 1,836
53,387,587,000 1,646 89.65 38,920,212,015 72.90
Pasca Panen 7,549
930,756,700,000 7,358 97.47 800,024,430,866 85.95
12 RMU 714
271,979,200,000 709 99.30 196,021,222,380 72.07
1) Penyediaan traktor roda 2 dengan target 11.012 unit terealisasi
sebanyak 11.025 unit (100,12%).
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 13
2) Penyediaan pompa air dengan target 4.057 unit terealisasi sebanyak
3.984 unit (98,45%).
3) Penyediaan cultivator target 190 unit terealisasi sebanyak 190 unit
(100%).
4) Penyediaan traktor roda 4 dengan target 90 unit terealisasi sebanyak 90
unit (100%).
5) Penyediaan combine harvester dengan target 3.235 unit terealisasi
sebanyak 3.235 unit (100%).
6) Penyediaan corn combine harvester dengan target 11 unit terealissi
sebanyak 11 unit (100%).
7) Penyediaan vertical dryer padi dengan target 166 unit terealisasi
sebanyak 165 unit (99,40%).
8) Penyediaan bed dryer dengan target 6 unit teralisasi sebanyak 6 unit
(100%)
9) Penyediaan vertical dryer jagung dengan target 207 unit terealissi
sebanyak 207 unit (100%).
10) Penyediaan corn sheller dengan target 2.088 unit terealisasi sebanyak
2.088 unit (100%)
11) Penyediaan power thresher dengan target 1.836 unit terealisasi
sebanyak 1.646 unit (89,65%)
12) Penyediaan RMU dengan target 714 unit terealisasi sebanyak 709 unit
(99,30%)
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 14
4. Realisasi Pengadaan Alsintan Pusat, BPPSDMP, dan APBNP-TP Provinsi
T.A. 2015 dengan pencapaian kinerja seperti pada tabel 10 berikut :
Tabel 10. Realisasi Penyediaan Alsintan Pusat APBN dan APBN-P, BPPSDMP dan APBNP-TP T.A. 2015
UNIT ANGGARAN (Rp.) UNIT % Rp. %
1 Traktor Roda 2 27,799 672,415,856,000 27,812 100.05 650,815,367,149 96.79
2 Pompa Air 21,678 446,649,343,500 21,615 99.71 420,677,622,910 94.19
3 Traktor Roda 4 1,472 528,055,795,000 1,472 100.00 486,989,793,400 92.22
4 Rice Transplanter 5,879 396,237,600,000 5,879 100.00 383,936,883,500 96.90
5 Nursery Tray 291,822 14,591,100,000 291,822 100.00 9,767,732,000 66.94
6 Excavator 30 25,201,800,000 30 100.00 22,509,300,000 89.32
7 Transplanter Indojarwo 38 2,477,220,000 38 100.00 2,476,408,500 99.97
8 Cultivator 228 4,109,320,000 228 100.00 3,759,920,000 91.50
9 Dryer 18 2,124,450,000 18 100.00 2,122,850,000 99.92
10 Pemipil Jagung 28 671,916,000 28 100.00 669,150,000 99.59
11 Combine Harvester 3,235 461,628,000,000 3,235 100.00 408,295,353,134 88.45
12 Combine Harvester Sedang 18 2,533,950,000 18 100.00 2,505,950,000 98.90
13 Combine Harvester Besar 11 3,209,965,000 11 100.00 3,206,852,000 99.90
14 Corn Combine Harvester 11 3,807,150,000 11 100.00 3,746,750,000 98.41
15 Vertical Dryer Padi 166 154,788,701,000 165 99.40 129,659,266,070 83.77
16 Bed Dryer 6 4,239,900,000 6 100.00 4,146,040,000 97.79
17 Vertical Dryer Jagung 207 190,920,339,000 207 100.00 164,914,777,579 86.38
18 Corn Sheller 2,088 61,985,023,000 2,088 100.00 50,342,032,068 81.22
19 Power Thresher 1,836 53,387,587,000 1,646 89.65 38,920,212,015 72.90
20 RMU 714 271,979,200,000 709 99.30 196,021,222,380 72.07
357,284 3,301,014,215,500 357,038 99.93 2,985,483,482,705 90.44
REALISASI PENGADAAN ALSINTAN TAHUN 2015
TOTAL
NO URAIANTARGET REALISASI FISIK REALISASI KEUANGAN
5. Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2015 ditetapkan
berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, yaitu : (1) sangat
berhasil (capaian > 100 persen) , (2) berhasil (capaian 80 – 100 persen), (3)
cukup berhasil (capaian 60 – 79 persen), (4) kurang berhasil (capaian < 60
persen) terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
Realisasi keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2015 bantuan alat dan
mesin pertanian untuk traktor roda 2 sebesar 100,05 % masuk dalam kriteria
“sangat berhasil”, untuk alsintan prapanen pompa air, traktor roda 4, rice
transplanter dan cultivator seperti yang terlihat dalam tabel 10 di atas masuk
dalam kriteria “berhasil”, dan untuk alsintan pasca panen power thresher,
corn sheller, vertical dryer jagung, bed dryer, vertical dryer padi, corn
combine harvester, combine harvester, dan pemipil jagung seperti yang
terlihat dalam tabel 10 di atas masuk dalam kriteria “berhasil”.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 15
Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
Bantuan alat dan mesin pertanian merupakan kegiatan strategis Direktorat
Alat dan Mesin Pertanian dalam rangka mendukung UPSUS PAJALE.
Dengan adanya bantuan alat dan mesin pertanian tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kepemilikan alat dan mesin pertanian bagi Kelompok
Tani/Gapoktan/UPJA.
Pada tahun 2015, Direktorat Alat dan Mesin Pertanian memperoleh anggaran
sebesar Rp. 3.304.212.546.000,-. Anggaran tersebut untuk membiayai :
1). Kegiatan pengelolaan dipa penyediaan dan pengadaan alat dan mesin
pertanian = Rp. 1.697.998.403.000-‘ yang terdiri dari :
- Kegiatan di Direktorat Alsintan = Rp. 1.660.352.061.000,-
- Kegiatan di BPPSDMP = Rp. 37.646.342.000,-
2). Kegiatan penyediaan alsintan melalui APBN-Perubahan Tugas
Pembantuan Provinsi di 32 Provinsi = Rp. 1.606.214.143.000,- yang
merupakan pengadaan alsintan pra-panen, pasca panen dan Rice Milling Unit
(RMU)
Bantuan alat dan mesin pertanian traktor roda 2, pompa air dan rice
transplanter diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan
produktivitas dan efisiensi komoditas pertanian khususnya padi. Untuk
cultivator diharapkan dapat mendukung pengembangan hortikultura.
Outcome kegiatan pemanfaatan alsintan di tahun 2014 adalah memberikan
kontribusi dalam peningkatan kepemilikan alsintan oleh kelompok tani/UPJA
untuk mempercepat pengolahan tanah dan penyediaan air irigasi. Diharapkan
nantinya Traktor Roda Dua akan dapat mengolah lahan pertanian seluas
152.700 ha, Pompa Air akan dapat mengairi lahan pertanian seluas 103.050
ha dan Rice Transplanter akan dapat dipakai untuk menanam padi sawah
seluas 15.066 ha. Sedangkan cultivator akan dapat dimanfaatkan untuk
mengolah lahan hortikultura seluas 5.760 ha.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 16
6. Realisasi capaian kinerja tahun 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Realisasi bantuan alat dan mesin pertanian pada tahun 2015 jumlahnya lebih
besar dibandingkan dengan realisasi bantuan alat dan mesin pertanian pada
tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014. Sebagai gambaran perbandingan
realisasi bantuan alat dan mesin pertanian tahun 2011, 2012, 2013 dan
tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Perbandingan Realisasi Bantuan Alat dan Mesin Pertanian Tahun 2011-2015
Unit % Unit % Unit % Unit % Unit %
1 Traktor Roda 2 752 100.00 1,567 100.00 3,996 100.00 7,635 100.00 27,812 102.53
2 Traktor Roda 4 10 100.00 50 100.00 - - - 1,472 109.12
3 Pompa Air 410 96,02 600 100.00 2,002 100.00 4,122 100.00 21,615 95.49
4 Rice Transplanter 174 100.00 153 100.00 279 100.00 5,879 104.27
5 Chopper 154 100.00 225 100.00 - -
6 Cultivator 200 100.00 240 100.00 228 120.00
7 Nursery Tray 291,822 100.00
8 Excavator 30 100.00
9 Transplanter Indojarwo 38 100.00
10 Dryer 18 100.00
11 Pemipil Jagung 28 100.00
12 Combine Harvester Besar 3,246 100.00
13 Combine Harvester Sedang 18 100.00
14 Corn Combine Harvester 11 100.00
15 Vertical Dryer Padi 165 99.40
16 Bed Dryer 6 100.00
17 Vertical Dryer Jagung 207 100.00
18 Corn Sheller 2,088 100.00
19 Power Thresher 1,646 89.65
20 RMU 709 99.30
1,346 2,217 6,505 12,501 357,038
2015
TOTAL
NO Bantuan Alat dan Mesin Pertanian2011 2012 2013 2014
Terdapat penambahan yang besar realisasi bantuan alat dan mesin
pertanian T.A. 2015 jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal
ini Sesuai dengan Permentan Nomor 03/Permentan/OT.140/2/2015 tentang
Pedoman Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Padi, Jagung, dan Kedelai
melalui Program Perbaikan Jaringan Irigasi dan Sarana Pendukungnya
Tahun Anggaran 2015, bahwa dalam rangka peningkatan produksi padi,
jagung, dan kedelai diperlukan perbaikan jaringan irigasi dan penyediaan
sarana pendukungnya. Agar dalam pelaksanaan perbaikan jaringan irigasi
dan penyediaan sarana pendukungnya dapat berjalan lancar dan berhasil
baik perlu upaya khusus perbaikan jaringan irigasi dan sarana
pendukungnya.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 17
7. Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan dengan target jangka menengah Renstra Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Realisasi kinerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian per tahun adalah tahun
2011 sebesar 123,71%, tahun 2012 sebesar 100 %, tahun 2013 sebesar
99,69 %, tahun 2014 sebesar 178,59 % dan tahun 2015 sebesar 99,96 %.
Secara terinci dapat dilihat pada pada tabel 8 berikut.
Tabel 8. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2011 - 2015
2011 2012 2013 2014 2015
Unit Unit Unit Unit Unit
1 Target Renstra 1,088 2,217 6,525 7,000 357,165 373,995
2 Realisasi Kinerja 1,346 2,217 6,505 12,501 357,038 379,607
123.71 100.00 99.69 178.59 99.96 101.50
Total
Persentase (%)
NO Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
8. Analisa keberhasilan peningkatan kinerja
Kalau kita perhatikan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 realisasi
kegiatan bantuan alsintan Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian terealisasi 100 % lebih kecuali pada tahun
2013 yaitu 99,71% dan tahun 2015 yaitu 99,96%. Keberhasilan ini
disebabkan karena alat dan mesin pertanian seperti traktor roda 2, traktor
roda 4, pompa air, rice transplanter, cultivator dan lain-lain sangat
dibutuhkan oleh petani untuk melakukan budidaya pertanian disamping
tersedianya dukungan dana dari Pemerintah.
Hambatan dan Kendala
Dalam rangka meningkatkan kinerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
pada tahun mendatang, maka perlu diketahui faktor yang menjadi hambatan
dalam pelaksanaan kegiatan strategis pada tahun 2015. Dari hasil analisis
laporan serta pemantauan di lapangan dapat diketahui beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan serta langkah-langkah antisipasi yang perlu
diambil pada tahun mendatang. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam
pencapaian sasaran strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian antara lain
adalah:
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 18
a. Terbatasnya SDM bidang alsintan.
b. Terbatasnya sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait
c. Masih dijumpai penggunaan dan pemanfaatan alsintan yang belum
optimal.
Upaya dan Tindak Lanjut
Tindak lanjut terhadap permasalahan yang tersebut di atas dalam rangka
meningkatkan kinerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian pada tahun
mendatang antara lain :
a. Mendorong peningkatan jumlah dan kompetensi SDM yang menangani
alsintan.
b. Meningkatkan kegiatan sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait.
c. Menginstruksikan kepada Dinas lingkup Pertanian
Propinsi/Kabupaten/Kota agar dilakukan optimalisasi pemanfaatan
alsintan di lapangan.
B. Realisasi Anggaran Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Pada tahun 2015, Direktorat Alat dan Mesin Pertanian memperoleh anggaran
sebesar Rp. 3.304.212.546.000,-. Anggaran tersebut untuk membiayai :
1). Kegiatan pengelolaan dipa penyediaan dan pengadaan alat dan mesin
pertanian = Rp. 1.697.998.403.000-‘ yang terdiri dari :
- Kegiatan di Direktorat Alsintan = Rp. 1.660.352.061.000,-
- Kegiatan di BPPSDMP = Rp. 37.646.342.000,-
2). Kegiatan penyediaan alsintan melalui APBN-Perubahan Tugas Pembantuan
Provinsi di 32 Provinsi = Rp. 1.606.214.143.000,- yang merupakan
pengadaan alsintan pra-panen, pasca panen dan Rice Milling Unit (RMU)
1. Realisasi Anggaran Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Dari sejumlah alokasi anggaran untuk kegiatan penyaluran alsintan,
penyedian dan pengadaan alsin sebesar Rp. 1.697.998.403.000,-, realisasi
penyerapan anggaran di Direktorat Alat dan Mesin Pertanian mencapai Rp.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 19
1.629.388.779.401,- atau 95,96%. Secara rinci realisasi anggaran per
kegiatan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Realisasi Anggaran Kegiatan per 31 Desember 2015
Bulan ini
(Rp)sd Bulan ini (Rp)
sd Bulan
ini (Rp)Setahun
1 2 3 6 7 9 10
1796Pengelolaan Sistem Penyediaan dan
Pengawasan Alat dan Mesin pertanian1,697,998,403,000 1,629,388,779,401 95.96
1796.006 Laporan Kegiatan dan Pembinaan 20,492,050,000 6,495,866,275 31.70
1796.006.001Laporan Kegiatan pengembangan alat dan
mesin pertanian858,750,000 767,553,600 89.38
1796.006.002Laporan Kegiatan kelembagaan dan
pelayanan alsintan 801,500,000 677,437,202 84.52
1796.006.003Laporan Kegiatan pengawasan dan
peredaran alsintan914,700,000 652,657,373 71.35
1796.006.004Dukungan manajemen Direktorat Alat dan
Mesin Pertanian1,231,500,000 946,727,350 76.88
1796.006
Laporan Kegiatan dan Pembinaan
(Penambahan Target-Penambahan
Anggaran)
16,685,600,000 3,451,490,750 20.69
1796.009Sarana dan Prasarana (Penambahan Target-
Penambahan Anggaran)19,350,041,000 8,997,982,000 46.50
1796.013 Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian
(Base Line)1,656,449,239,000 1,612,860,479,926 97.37
1796.013.001 Kegiatan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian 191,656,866,000 188,792,667,018 98.51
011 Kegiatan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian 191,656,866,000 188,792,667,018 98.51
012 Kegiatan Bantuan Alsintan KSST 1,600,000,000 -
1796.013
Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian
(Penambahan Target - Penambahan
Anggaran)
1,464,792,373,000 1,424,067,812,908 97.22
1796.013.002 Pengembangan Alsintan Mendukung UPSUS 1,427,399,300,000 1,386,674,802,228 97.15
1796.014Pengawasan dan Peredaran Alsintan
(Base Line)121,000,000 52,400,000 43.31
1796.025
Fsilitasi Penyediaan dan Pengawasan
Alat dan Mesin Pertanian (Penambahan
Target - Penambahan Anggaran)
1,411,573,000 812,081,200 57.53
1796.966Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi (Base Line)174,500,000 169,970,000 97.40
KODEOUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUB
KOMPONEN/AKUN
Target Setahun
(Rp)
Realisasi Bulanan % Capaian
s/d 31 Desember 2015
2. Realisasi Anggaran Tugas Pembantuan
Pada tahun 2015, Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian
telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan alat dan mesin Pertanian
melalui APBNP - Tugas Pembantuan Provinsi sebesar Rp.
1.605.004.273.500,- yang dialokasikan untuk 32 Provinsi dengan jumlah
alsintan sebanyak 23.612 unit. Realisasi kontrak pengadaan alsintan
sebanyak 23.366 unit (98,96%) dengan anggaran sebesar Rp.
1.365.204.360.929,- (85,06%). Sisa anggaran sebesar Rp.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 20
214.811.515.182,- diantaranya Rp. 199.122.106.275,- sebagai penghematan
dalam kegiatan pengadaan melalui e-purchasing.
Adapun realisasi anggaran dan fisik pada masing-masing provinsi secara
rinci dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Realisasi Fisik dan Anggaran APBNP-TP Provinsi Tahun 2015
NO KEGIATAN PAGU KONTRAK
Volume Rp Volume % Rp %
1 Provinsi: Aceh 590 47,261,000,000 590 100.00 39,613,482,860 83.82
2 Provinsi: Sumatera Utara 1,067 81,493,500,000 1,067 100.00 67,272,041,363 82.55
3 Provinsi: Sumatera Barat 444 18,311,500,000 444 100.00 11,628,167,552 63.50
4 Provinsi: Riau 279 12,109,700,000 279 100.00 11,068,620,000 91.40
5 Provinsi: Jambi 449 30,956,350,000 449 100.00 29,470,335,000 95.20
6 Provinsi: Sumatera Selatan 2,755 185,862,900,000 2,754 99.96 167,071,777,570 89.89
7 Provinsi: Bengkulu 313 31,783,000,000 313 100.00 26,622,447,000 83.76
8 Provinsi: Lampung 1,142 85,509,600,000 1,219 106.74 72,814,024,439 85.15
9 Provinsi: Bangka Belitung 66 6,207,500,000 66 100.00 5,564,998,950 89.65
10 Provinsi: Jawa Barat 2,245 120,918,000,000 2,245 100.00 114,302,178,750 94.53
11 Provinsi: Jawa Tengah 2,768 154,888,800,000 2,768 100.00 130,957,288,540 84.55
12 Provinsi: DI. Yogyakarta 185 7,108,200,000 185 100.00 5,966,321,200 83.94
13 Provinsi: Jawa Timur 2,846 150,869,100,000 2,846 100.00 120,628,864,863 79.96
14 Provinsi: Banten 388 19,138,200,000 388 100.00 14,950,164,505 78.12
15 Provinsi: Bali 255 18,956,900,000 255 100.00 14,765,524,440 77.89
16 Provinsi: NTB 690 46,229,750,000 690 100.00 39,850,854,550 86.20
17 Provinsi: NTT 643 38,856,500,000 643 100.00 34,070,889,598 87.68
18 Provinsi: Kalimantan Barat 469 25,378,000,000 469 100.00 21,590,380,250 85.08
19 Provinsi: Kalimantan Tengah 326 19,712,800,000 326 100.00 16,485,128,000 83.63
20 Provinsi: Kalimantan Selatan 760 47,681,400,000 760 100.00 41,782,723,516 87.63
21 Provinsi: Kalimantan Timur 179 17,398,300,000 179 100.00 14,792,175,850 85.02
22 Provinsi: Kalimantan Utara 152 8,826,205,000 81 53.29 5,038,641,000 57.09
23 Provinsi: Sulawesi Utara 468 39,185,824,000 468 100.00 29,251,384,000 74.65
24 Provinsi: Sulawesi Tengah 588 74,626,683,500 588 100.00 68,360,477,068 91.60
25 Provinsi: Sulawesi Selatan 1,906 146,722,800,000 1,655 86.83 118,850,955,970 81.00
26 Provinsi: Sulawesi Tenggara 364 35,305,300,000 364 100.00 30,582,877,000 86.62
27 Provinsi: Gorontalo 248 20,876,171,000 248 100.00 19,855,117,000 95.11
28 Provinsi: Sulawesi Barat 244 23,020,990,000 244 100.00 21,089,490,134 91.61
29 Provinsi: Maluku 109 5,856,500,000 109 100.00 5,526,997,516 94.37
30 Provinsi: Maluku Utara 125 15,956,000,000 125 100.00 10,733,456,000 67.27
31 Provinsi: Papua Barat 135 16,042,100,000 135 100.00 7,121,929,445 44.40
32 Provinsi: Papua 414 51,954,700,000 414 100.00 47,524,647,000 91.47
NASIONAL 23,612 1,605,004,273,500 23,366 98.96 1,365,204,360,929 85.06
Adapun jenis alsintan yang diadakan melalui sumber dana APBN-P Tugas
Pembantuan provinsi adalah alsintan pra panen (traktor roda 2, pompa air,
cultivator, traktor roda 4), pasca panen (combine harvester, corn combine
harvester, vertical dryer padi, bed dryer, vertical dryer jagung, corn sheller, power
thresher) dan RMU.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 21
a) Kegiatan Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian
Realisasi keuangan kegiatan pengembangan alat dan mesin pertanian
dengan pagu anggaran sebesar Rp. 858.750.000,- terealisasi Rp.
767.553.600,- atau 89,38%.
b) Kegiatan Kelembagaan dan Pelayanan Alsintan
Realisasi keuangan kegiatan kelembagaan dan pelayanan alat dan mesin
pertanian dengan pagu anggaran sebesar Rp. 801.500.000,- terealisasi Rp.
677.437.202,- atau 84,52%.
c) Kegiatan Pengawasan dan Peredaran Alsintan
Realisasi keuangan kegiatan pengawasan dan peredaran alat dan mesin
pertanian dengan pagu anggaran sebesar Rp. 914.700.000,- terealisasi Rp.
652.657.373,- atau 71,35%.
d) Kegiatan Perencanaan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan Direktorat Alat
dan Mesin Pertanian
Realisasi keuangan kegiatan Perencanaan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
Direktorat alat dan mesin pertanian dengan pagu anggaran sebesar Rp.
409.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 309.460.300,- atau 75,66%.
e) Kegiatan Ketatausahaan Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Realisasi keuangan kegiatan Ketatausahaan Direktorat Alat dan Mesin
Pertanian dengan pagu anggaran sebesar Rp. 822.500.000,- terealisasi
sebesar Rp. 637.267.050,- atau 77,48%.
f) Kegiatan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
Realisasi keuangan kegiatan bantuan alat dan mesin pertanian dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 191.656.868.000,- terealisasi sebesar Rp
188.792.667.018,- atau 98,51%.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 22
g) Kegiatan Pengembangan Alsintan Prapanen mendukung UPSUS
Realisasi keuangan kegiatan pengembangan alsintan prapanen dalam rangka
mendukung UPSUS dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.427.399.300.000,-
terealisasi sebesar 1.386.674.802.228,- atau 97,15%.
h) Kegiatan Sarana dan Prasarana Pusat
Realisasi keuangan kegiatan sarana dan prasaranan pusat dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 37.393.073.000,- terealisasi sebesar Rp
37.393.010.680,- atau 82,59%.
i) Kegiatan Tinjauan Pasca Project On Mechanized Rice Farming Complex
in Indonesia
Realisasi keuangan kegiatan Tinjauan Pasca Project On Mechanized Rice
Farming Complex in Indonesia dengan pagu anggaran sebesar Rp
121.000.000,- terealisasi sebesar Rp 52.400.000,- atau 70,41%.
j) Kegiatan Fasilitasi Penyediaan Alsintan Prapanen mendukung UPSUS di
Pusat
Realisasi keuangan kegiatan Fasilitasi Penyediaan Alsintan Prapanen
mendukung UPSUS di Pusat dengan pagu anggaran sebesar Rp.
1.411.573.000,- terealisasi sebesar Rp. 812.081.200,- atau 57,53%.
k) Kegiatan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Realisasi keuangan Kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan
komunikasi dengan pagu anggaran sebesar Rp. 174.500.000,- terealisasi
sebesar Rp. 169.970.000,- atau 97,40%.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 23
BAB IV PENUTUP
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, maka
dalam rangka mendukung pencapaian Program Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana dan Sarana Pertanian, telah disusun Rencana Strategis Direktorat Alat
dan Mesin Pertanian 2015 – 2019 sebagai acuan dalam pengembangan alat dan
mesin pertanian untuk mendukung sub sektor tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan. Pencapaian sasaran dilaksanakan secara bertahap
setiap tahun melalui berbagai program dan kegiatan pengembangan, pengawasan
dan kelembagaan alat dan mesin pertanian. Berbagai keberhasilan telah dicapai
dalam memfasilitasi ketersediaan traktor roda 2, pompa air, Rice transplanter,
Cultivator, Traktor roda 4 dan lain-lain. Namun masih banyak tantangan dan kendala
yang dihadapi untuk mencapai sasaran strategis Direktorat Alat dan Mesin
Pertanian. Keberhasilan program/kegiatan, kinerja dan pengembangan alat dan
mesin pertanian sangat tergantung dari partisiapsi aktif pelaku pertanian di
lapangan, baik petani, pembina, pemerintah daerah dan pusat.
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 24
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 25