Rian

15
PENATAAN RUANG JAMBI PENATAAN RUANG JAMBI Rian Hidayat Rian Hidayat

Transcript of Rian

Page 1: Rian

PENATAAN RUANG PENATAAN RUANG JAMBIJAMBI

Rian HidayatRian Hidayat

Page 2: Rian

PengantarPengantar Bumi air dan seluruh kekayaan alam Bumi air dan seluruh kekayaan alam

yang berada dibawahnya dikuasai oleh yang berada dibawahnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar Negara dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat besarnya untuk kemakmuran rakyat (pasal 33 UUD 1945)(pasal 33 UUD 1945)

Pemerintah berkewajiban untuk Pemerintah berkewajiban untuk mengatur nya demi kesejahteraan rakyatmengatur nya demi kesejahteraan rakyat

Dikeluarkan UU no 26 th 2007 tentang Dikeluarkan UU no 26 th 2007 tentang Penataan Ruang dan PP no 26 th 2008 Penataan Ruang dan PP no 26 th 2008 tentang RTRWN sebagai upaya untuk tentang RTRWN sebagai upaya untuk mengatur pola dan struktur mengatur pola dan struktur pemanfaatan ruangpemanfaatan ruang

Page 3: Rian

Akibat UU tsb maka:Akibat UU tsb maka:1.1. Wilayah hidup manusia di Indonesia Wilayah hidup manusia di Indonesia

akan diatur sepenuhnya oleh sebuah akan diatur sepenuhnya oleh sebuah sistem penataan ruang (ekonomi, sistem penataan ruang (ekonomi, pemukiman, ekologi, pangan dan pemukiman, ekologi, pangan dan keselamatan hidup dari bahaya keselamatan hidup dari bahaya bencana)bencana)

2.2. Seluruh penyusunan penataan ruang Seluruh penyusunan penataan ruang harus mengacu pada Perencanaan harus mengacu pada Perencanaan Ruang NasionalRuang Nasional

3.3. Agar tidak terjadi perebutan Agar tidak terjadi perebutan pengaturan ruang pada masing masing pengaturan ruang pada masing masing departemen (Kehutanan, tambang, departemen (Kehutanan, tambang, perkebunan dll).perkebunan dll).

Page 4: Rian

Bagaimana di Bagaimana di Jambi??Jambi??

Page 5: Rian

Jambi merupakan salah satu Propinsi Jambi merupakan salah satu Propinsi StockTaking (Audit Pemanfaatan StockTaking (Audit Pemanfaatan Ruang), Hal ini dikarenakan adanya Ruang), Hal ini dikarenakan adanya intensitas konflik yang menonjol yang intensitas konflik yang menonjol yang ditemui dalam proses penyusunan ditemui dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah PropinsiRencana Tata Ruang Wilayah Propinsiisu strategis yang berkembang adalah isu strategis yang berkembang adalah banyak terjadi konflik penggunaan banyak terjadi konflik penggunaan dan pemanfaatan ruang antar sektor, dan pemanfaatan ruang antar sektor, seperti konflik peruntukan kawasan seperti konflik peruntukan kawasan hutan, mitigasi bencana, hutan, mitigasi bencana, pertambangan, permukiman, terumbu pertambangan, permukiman, terumbu karang dan lahan gambut. karang dan lahan gambut.

Page 6: Rian

Didalam RTRW Jambi 2010, dinyatakan Didalam RTRW Jambi 2010, dinyatakan bahwa:bahwa:Luas kawasan Lindung (Hutan lindung, suaka Luas kawasan Lindung (Hutan lindung, suaka alam dan margasatwa) mencapai 1.653.352 alam dan margasatwa) mencapai 1.653.352 Ha (30,94 %),Hutan lindung = 223,529 HaHa (30,94 %),Hutan lindung = 223,529 HaKawasan suaka alam (TN dan CA) = Kawasan suaka alam (TN dan CA) = 1.129,888 Ha1.129,888 HaLuas Hutan Produksi mencapai 985.927 Ha Luas Hutan Produksi mencapai 985.927 Ha (18,45%)(18,45%)Total luas kawasan Hutan = Total luas kawasan Hutan = ++ 2,3 juta Ha2,3 juta HaDiperkirakan tutupan hutan hanya mencapai Diperkirakan tutupan hutan hanya mencapai 1,4 juta Ha1,4 juta Ha

Page 7: Rian

ALIH FUNGSI KAWASAN ALIH FUNGSI KAWASAN HUTANHUTAN

Untuk apa dan untuk Untuk apa dan untuk Siapa?Siapa?Didalam RTRW Jambi, diusulkan Didalam RTRW Jambi, diusulkan

pelepasan kawasan hutan seluas pelepasan kawasan hutan seluas 120.000 Ha untuk Areal Penggunaan 120.000 Ha untuk Areal Penggunaan lainlain

Page 8: Rian

3°2

0'

3°20'

3°0

0'

3°00'

2°4

0'

2°40'

2°2

0'

2°20'

2°0

0'

2°00'

1°4

0'

1°40'

1°2

0'

1°20'

1°0

0'

1°00'

0°4

0'

0°40'

0°2

0'

0°20'

100°40'

100°40'

101°00'

101°00'

101°20'

101°20'

101°40'

101°40'

102°00'

102°00'

102°20'

102°20'

102°40'

102°40'

103°00'

103°00'

103°20'

103°20'

103°40'

103°40'

104°00'

104°00'

104°20'

104°20'

104°40'

104°40'

105°00'

105°00'101

101

102

102

103

103

104

104

105

105

-3

-3

-2

-2

-1

-1

Kawasan Alih Fungsi

APL menjadi HP

Enclave

HL menjadi APL

HP menjadi APL

HP menjadi HL

HP menjadi TNKS

HPT menjadi APL

HPT menjadi HL

THR menjadi APL

TNKS menjadi APL

Kawasan Hutan

Kawasan Hutan

Kawasan Alih fungsi Hutan Propinsi Jambi

N

EW

S

1:2000000

20 0 20 40 Kilometers

Page 9: Rian

Penguasaan ruangPenguasaan ruang Dari total luas Propinsi Jambi 5,192,924 Dari total luas Propinsi Jambi 5,192,924

hektar, seluas 985.927 hektar diperuntukan hektar, seluas 985.927 hektar diperuntukan untuk Hutan Produksi, IUPHHK 507,019 untuk Hutan Produksi, IUPHHK 507,019 hektar, HPH 61,000 hektar, perkebunan hektar, HPH 61,000 hektar, perkebunan kelapa sawit 484,000 hektar, perkebunan kelapa sawit 484,000 hektar, perkebunan karet 633,739 hektar .Total luasan untuk karet 633,739 hektar .Total luasan untuk industri adalah 2.671.685 hektar (belum industri adalah 2.671.685 hektar (belum termasuk tambang) atau termasuk tambang) atau ++51%. (51%. (data diolah data diolah oleh AMPUH, 2010oleh AMPUH, 2010). ).

30 % merupakan kawasan lindung milik 30 % merupakan kawasan lindung milik negaranegara

Berarti hanya 20 % ruang yang dikelola oleh Berarti hanya 20 % ruang yang dikelola oleh rakyatrakyat

Page 10: Rian

Pola Ruang Ideal

KawasanMilik negara

Hak kelolamasyarakat

Areal konsesiPerusahaan

Page 11: Rian

“Tumpang tindih lahan yang menyebabkan konflik”

KawasanMilik negara

Areal konsesiPerusahaan

Hak kelolamasyarakat

Page 12: Rian

Ruang dan keselamatan Ruang dan keselamatan warga dari Bencana Alamwarga dari Bencana AlamSepanjang Bulan Januari s/d April 2010, terjadi Sepanjang Bulan Januari s/d April 2010, terjadi Bencana di :Bencana di :

1.1. Bencana banjir bandang dan tanah longsor di 5 Bencana banjir bandang dan tanah longsor di 5 kecamatan (18 desa) di Kabupaten Kerinci (1 kecamatan (18 desa) di Kabupaten Kerinci (1 meninggal dunia dan 11 orang luka-luka)meninggal dunia dan 11 orang luka-luka)

2.2. Banjir di 8 kecamatan (36 desa) di Kabupaten Banjir di 8 kecamatan (36 desa) di Kabupaten SarolangunSarolangun

3.3. Banjir di 5 Kecamatan di Kabupaten Batang Banjir di 5 Kecamatan di Kabupaten Batang HariHari

4.4. Banjir di 5 Kecamatan (49 desa) dan angin Banjir di 5 Kecamatan (49 desa) dan angin puting beliung di kec kumpeh ilir, desa Mekar puting beliung di kec kumpeh ilir, desa Mekar Sari.Sari.

5.5. Banjir yang melanda di 3 kecamatan di Kota Banjir yang melanda di 3 kecamatan di Kota JambiJambi

Page 13: Rian

Potensi Rawan PanganPotensi Rawan Pangan

1.1. Banjir menyebabkan 594 Ha Banjir menyebabkan 594 Ha sawah/ladang di Kabupaten Kerinci sawah/ladang di Kabupaten Kerinci tenggelam. tenggelam.

2.2. Banjir menyebabkan ratusan Ha sawah Banjir menyebabkan ratusan Ha sawah di Kecamatan Bathin 24 Kabupaten di Kecamatan Bathin 24 Kabupaten gagal panen (banyak petani yang gagal panen (banyak petani yang melakukan panen dini).melakukan panen dini).

3.3. Desakan pembangunan kawasan budi Desakan pembangunan kawasan budi daya pertanian (perkebunan kelapa daya pertanian (perkebunan kelapa sawit) yang mengancam areal pangan. sawit) yang mengancam areal pangan.

Page 14: Rian

Tantangan Penataan Ruang Tantangan Penataan Ruang JambiJambi

1.1. Kecenderungan perlombaan penguasaan SDAKecenderungan perlombaan penguasaan SDA2.2. Aspek keselamatan warga di daerah rawan Aspek keselamatan warga di daerah rawan

bencana dalam konteks penataan ruangbencana dalam konteks penataan ruang3.3. Pemenuhan pangan lokalPemenuhan pangan lokal4.4. Tumpang tindih lahan (masyarakat, negara dan Tumpang tindih lahan (masyarakat, negara dan

areal konsesi perusahaan)areal konsesi perusahaan)5.5. Ancaman kawasan hutan lindung dari eksploitasi Ancaman kawasan hutan lindung dari eksploitasi

dan eksplorasi tambangdan eksplorasi tambang6.6. Upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan Upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan

iklim dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan iklim dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan perekonomian warga.perekonomian warga.

7.7. Gap analysis dan koordinasi antar pemerintah Gap analysis dan koordinasi antar pemerintah pusat-propinsi-kabupaten.pusat-propinsi-kabupaten.

Page 15: Rian

Tantangan Penataan Tantangan Penataan ruangruang