Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

37
TUGAS 13: MAKALAH “RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI: PERSPEKTIF POSITIF DAN NORMATIF” TIKA TRIWIK RAHMADI F0310085 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 0

Transcript of Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

Page 1: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

TUGAS 13: MAKALAH

“RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI: PERSPEKTIF POSITIF DAN NORMATIF”

TIKA TRIWIK RAHMADI

F0310085

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013

0

Page 2: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

PENDAHULUAN

Pena seorang akuntan bisa merubah dunia, pena tersebut mampu membenarkan yang

salah dan juga menyalahkan yang benar. Kasus Enron yang melibatkan auditor dari KAP besar

dunia, yaitu Arthur Enderson merupakan contoh riilnya. Kasus serupa meski tak sama juga

muncul di Indonesia, seperti kasus skandal laporan keuangan ganda Bank Lippo pada tahun

2002, kasus Letter of Credit fiktif Bank BNI tahun 2003, dan kasus pembekuan usaha Bank

Global pada tahun 2004 karena melakukan tindak pidana perbankan dengan memanipulasi data

rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio-CAR) (http://www.tempo.co.id). Dari beberapa

bukti diatas telah menggambarkan betapa pentingnya pena seorang akuntan, yang jika

disalahgunakan akan berimbas pada keuangan negara secara makro yang bisa memberikan efek

domino atas munculnya permasalahan lainnya. Penyalahgunaan tersebut bisa disebabkan karena

ketidaktahuan akan akuntansi atau memang kesengajaan dengan memanfaatkan pengetahuan atas

akuntansi itu sendiri.

Dalam makalah ini, penulis lebih berorientasi pada penyalahgunaan yang disebabkan

karena ketidaktahuan akan akuntansi. Sehingga penulis mencoba menjabarkan mengenai

fundamental akuntansi yang nantinya bisa dijadikan pedoman dalam melakukan praktik

akuntansi, sehingga masalah serupa tidak akan muncul nantinya. Fundamental yang digunakan

sebagai landasan pemikiran ini lah yang penulis sebut dengan teori akuntansi.

Tapi kemudian muncul sebuah pertanyaan, “Pembahasan yang terkandung dalam teori

tersebut sebaiknya, apakah yang nyatanya dipraktikan dalam kehidupan nyata atau yang

seharusnya dipraktikkan?”. Lalu teori yang mana yang seharusnya dipelajari oleh mahasiswa

agar tidak terjebak dalam berbagai kasus seperti Enrorn tersebut? Sejatinya antara teori dan

praktik haruslah berjalan seimbang agar kasus seperti Enron tidak terulang. Sehingga sebagai

seorang mahasiswa yang notabene merupakan calon akuntan, harusnya membekali diri dengan

teori yang membahas kedua-duanya. Pembahasan tersebut secara singkat akan penulis sajikan

dalam makalah berjudul “Rangkuman Teori Akuntansi: Perspektif Positif Dan Normatif “.

Makalah ini menggunakan dua referensi utama yaitu buku “Teori Akuntansi: Perekayasaan dan

1

Page 3: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

Pelaporan Keuangan” karangan Suwardjono (2008) dan “Financial Accounting Theory“

karangan William R. Scott (2009).

Suwardjono lebih menekankan pembahasan pada teori akuntansi normatif karena beliau

berpandangan bahwa suatu teori bukan hanya membahas mengenai apa yang benar dan salah

tetapi juga harus bisa menilai apa yang baik dan tidak. Dengan adanya teori akuntansi bisa

digunakan sebagai dasar untuk menilai apakah praktik akuntansi yang berjalan itu baik atau

tidak, sehingga kasus-kasus yang melibatkan pena seorang akuntan tidak terjadi lagi. Hal ini

berbeda dengan yang dibahas oleh William Scott (2009), dimana Scott lebih menekankan pada

apa yang nyatanya dipraktikkan atau membedakan mana yang benar dan salah tanpa mengetahui

apakah praktik tersebut baik atau tidak. Dengan kata lain Scott lebih menekankan pembahasan

pada teori akuntansi positif. Selama teori membenarkan, maka praktik yang tidak baik pun

dihalalkan. Karena pada dasarnya teori akuntansi positif berisi pernyataan tentang sesuatu seperti

adanya atau sesuai fakta atas dasar empiris, tetapi kita tidak mengetahui apakah sesuatu itu lebih

baik dari yang lain atau tidak. Sehingga sebagai mahasiswa hendaknya kita mempelajari baik itu

teori akuntansi positif maupun normatif supaya bisa membedakan mana praktik yang benar dan

baik, mana praktik yang benar tetapi tidak baik, praktik yang salah tetapi benar, dan praktik yang

salah juga tidak baik.

2

Page 4: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

KERANGKA BERPIKIR

Pembahasan makalah ini menekankan pada perspektif teori akuntansi sebagai teori akuntansi

positif dan normatif. Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu (kejadian, tindakan,

perbuatan) seperti apa adanya sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi atas dasar pengamatan

empiris. Penjelasan normative berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu

baik atau buruk. Berikut kerangka berpikir dalam makalah ini :

3

Page 5: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

4

AKUNTANSI (1)AKUNTANSI (1)

SAINSSAINS TEKNOLOGITEKNOLOGI

PENALARAN (2)PENALARAN (2)

KONSEP DASAR (5)PENJELASAN ILMIAH

PENJELASAN ILMIAH

ILMU SOSIAL : GEJALA MANUSIA

ILMU SOSIAL : GEJALA MANUSIA

PEREKAYASAAN (3)

PEREKAYASAAN (3)

RERANGKA KONSEPTUAL (4)

RERANGKA KONSEPTUAL (4)

KONSEP DASAR (5)

TUJUANTUJUAN

KARAKTERISTIK KUALITATIFKARAKTERISTIK KUALITATIF

ELEMEN LAPKEU (6-11)ELEMEN LAPKEU (6-11)

PENYAJIAN (12, 13)PENYAJIAN (12, 13)

PENJELASAN ILMIAHPENJELASAN ILMIAH

KONDISI TIDAK IDEAL

KONDISI TIDAK IDEAL

KETERANGAN :

TEORI AKUNTANSI POSITIF SCOTT

TEORI AKUNTANSI NORMATIF SUWARDJONO

ASIMETRI INFORMASI

ASIMETRI INFORMASI

ADVERSE SELECTIONADVERSE SELECTIONMORAL HAZARDMORAL HAZARD

PROBLEM AKUNTANSIPROBLEM AKUNTANSIREAKSI PENYUSUN

STANDAR

Page 6: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

POKOK BAHASAN

Teori membahas berbagai masalah konseptual dan ideal yang ada di balik praktik

akuntansi. Teori akuntansi juga mempunyai peran penting dalam pengembangan akuntansi yang

sehat. Secara umum, pemaknaan terhadap teori akuntansi tergantung pada point of view yang

digunakan. Jika akuntansi dipandang sebagai teknologi, maka akuntansi merupakan suatu

pengetahuan tentang perekayasaan informasi dengan menggunakan penalaran logis dan akan

menghasilkan rerangka konseptual. Jika dipandang sebagai sains, maka akuntansi merupakan

ilmu sosial yang mempelajari gejala manusia dengan menggunakan penjelasan ilmiah dan akan

menghasilkan teori sebagai dasar justifikasi.

Gambar 1

Perbedaan teori akuntansi sebagai sains dan teknologi

Atas point of view tersebut orientasi akuntansi dibedakan menjadi teori akuntansi

normatif (akuntansi sebagai teknologi) dan teori akuntansi positif (akuntansi sebagai sains). Hal

5

Page 7: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

ini serupa dengan yang dikatakan oleh Suwardjono (2008) yang membagi teori akuntansi

kedalam teori positif dan teori normatif atas dasar sasaran yang ingin dicapai.

Selain atas dasar sasaran yang ingin dicapai, Suwardjono (2008) juga membagi teori

akuntansi menjadi teori semantik, sintaktik, dan pragmatik atas dasar sasaran semiotika dalam

teori komunikasi. Perbedaan antara ketiga teori tersebut adalah :

a. Teori Semantik

Memusatkan perhatian pada masalah-masalah penyimbolan, pengukuran, dan penyajian

kegiatan operasi dan objek fisis perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Teori ini

memberi penalaran mengapa kegiatan perusahaan disimbolkan dengan cara tertentu.

b. Teori Sintaktik

Teori ini berkepentingan dengan struktur pelaporan keuangan dan memberi penalaran

mengapa data/informasi disajikan dengan cara tertentu.

c. Teori Pragmatik

Teori ini berkepentingan untuk mengukur pengaruh dan kebermanfaatan informasi terhadap

perilaku pemakai (termasuk pasar modal).

Seperti pemabahasan diawal, Suwardjono (2008) menekankan pembahasan akan teori

normatif agar bisa menciptakan praktik akuntansi yang sehat. Teori normatif menggunakan

penalaran sebagai dasar untuk melakukan perekayasaan. Agar praktik akuntansi itu berjalan

dengan sehat, maka harus dilandasi oleh penalaran yang sehat pula. Yang dimaksud penalaran

adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan

akan asersi. Penalaran ini menentukan secara logis dan objektif apakah suatu pernyataan valid

(benar atau salah) sehingga pantas untuk diyakini atau dianut. Sehingga praktik sehat yang

diidam-idamkan bisa terwujud.

Penalaran bisa menentukan benar tidaknya suatu pernyataan karena mengandung unsur-

unsur seperti asersi, keyakinan, dan argument. Interaksi antara ketiganya merupakan bukti

rasional untuk mengevaluasi kebenaran suatu pernyataan teori. Asersi merupakan pernyataan

bahwa sesuatu adalah benar atau penegasan tentang suatu realitas. Keyakinan merupakan

kebersediaan untuk menerima kebenaran suatu pernyataan. Sedangkan argument, merupakan

proses penurunan simpulan atau konklusi atas dasar beberapa asersi yang berkaitan secara logis.

6

Page 8: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

Penalaran logis tersebut digunakan sebagai dasar untuk melakukan perekayasaan

pelaporan keuangan. Perekayasaan Pelaporan Keuangan, menurut Suwardjono (2008) adalah

proses pemikiran logis, deduktif, dan objektif untuk memilih dan mengaplikasi ideologi, teori,

konsep dasar, teknik, prosedur, dan teknologi yang tersedia secara teoritis dan praktis untuk

mencapai tujuan negara melalui tujuan pelaporan keuangan dengan mempertimbangkan faktor

sosial, ekonomik, politik, dan budaya negara.

Gambar 2

Proses perekayasaan

Hasil perekayasaan dituangkan dalam suatu dokumen resmi yang disebut rerangka

konseptual yang fungsinya dapat dianalogikan dengan konstitusi. Menurut Suwardjono (2008),

rerangka konseptual merupakan beberapa tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang

membentuk suatu sistem/rerangka terpadu yang dapat menghasilkan standar akuntansi yang

konsisten dan yang menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan dan statemen

keuangan.

Indonesia sendiri menggunakan rerangka konseptual adopsi dari FASB. Rerangka

konseptual model FASB yang dituangkan dalam Statements of Financial Accounting Concepts

7

Page 9: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

merupakan teknologi penalaran yang dapat dijadikan contoh untuk ditransfer, diadopsi, atau

diadaptasi.

Isi dari Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) adalah:

SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises

SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information

SFAC No. 3 Elements of Financial Statements of Business Enterprises

SFAC No. 4 Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Enterprises

SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises

SFAC No. 6 Elements of Financial Statements (mengganti SFAC No. 3)

SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement

Rerangka Konseptual FASB memuat empat komponen konsep utama yaitu tujuan

pelaporan keuangan (bisnis dan nonbisnis), karaktersitik kualitatif informasi, elemen statemen

keuangan, dan pengukuran dan pengakuan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah

menyediakan informasi bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan. Sedangkan

untuk organisasi nonbisnis, tujuan pelaporan adalah melayani berbagai keputusan rasional

tentang alokasi dana ke organisasi nonbisnis.

Tujuan pelaporan keuangan menentukan karakteristik kualitatif informasi yang harus

disedikan. Agar bermanfaat, informasi akuntansi harus berpaut dengan keputusan (relevan) dan

terandalkan (reliabilitas). Keberpautan (Relevan) adalah kemampuan informasi untuk membantu

pemakai dalam membedakan beberapa alternative keputusan sehingga pemakai dapat dengan

mudah menentukan pilihan. Dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki nilai prediksi,

nilai balikan (feedback value), dan ketepatwaktuan (timeliness). Sedangkan keterandalan

(reliabilitas) adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut

benar atau valid. Dikatakan reliable apabila informasi tersebut memiliki ketepatan penyimbolan

(representational faithfulness), keterujian (verifiabilitas), dan netral.

Atas dasar tujuan pelaporan dan kualitas informasi, harus diidentifikasi fenomena atau

realitas dan disimbolkannya secara tepat melalui statemen keuangan. Elemen Statemen keuangan

adalah makna (meaning) atau konstruk yang sengaja ditentukan untuk merepresentasi realitas

kegiatan perusahaan sehingga orang dapat membayangkan realitas tersebut tanpa harus

8

Page 10: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut. Elemen-elemen statemen keuangan terdiri

dari asset, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi ke pemilik, laba komprehensif,

pendapatan, biaya, untung, dan rugi.

Elemen-elemen statemen keuangan tersebut harus diukur untuk membentuk informasi

semantik yaitu elemen (object), ukuran (size), dan hubungan (relationship). Atribut elemen harus

diidentifikasi dan artibut pengukuran yang sesuai dipilih untuk mendapatkan ketepatan

penyimbolan.

Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur yang akan dilekatkan pada suatu

objek yang terlibat dalam transaksi, kejadian, dan keadaan untuk merepresentasi makna (atribut)

objek tersebut sehingga dua objek atau lebih dapat dibedakan dan diperbandingkan atas dasar

makna tersebut.

FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat

dilanjutkan penggunaanya yaitu:

a. Kos Historis atau Perolehan Kas Historis (Historical Cost)

b. Kos Sekarang (Current Cost)

c. NIlai Pasar Sekarang (Current market value)

d. Nilai terealisasi/penulasan neto (net realizable/settlement value)

e. Nilai sekarang atau diskon aliran kas masa datang (present or discounted value of

future cash flows)

Setelah elemen diukur, apakah elemen harus disajikan melalui statemen keuangan atau

media pelaporan yang lain. Oleh karena itu diperlukan pengakuan atas elemen yang dipilih,

pengukuran yang tepat, dan karakteristik kualitatif. Empat kriteria pengakuan utama

(fundamental) adalah definisi, keterukuran, keberpautan, dan keterandalan dalam lingkup

kualitas informasi batas atas (benefit > kos) dan batas bawah (materialitas).

Pembahasan diatas merupakan komponen-komponen utama dari rerangka konseptual

yang merupakan hasil dari perekayasaan. Dalam basis penyimpulan rerangka konseptual tersebut

terdapat suatu konsep dasar. Menurut Suwardjono (2008), konsep dasar merupakan abstraksi

atau konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan

keuangan. Selain terefleksi sebagai basis penyimpulan rerangka konseptual, dalam melakukan

9

Page 11: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

perekayasaan atau penalaran juga perlu konsep dasar yeng berfungsi untuk melandasi atau basis

perekayasaan tersebut.

Banyak sumber yang yang menyajikan konsep dasar. Salah satunya adalah Paton dan

Littleton (P&L). Konsep dasar yang dikemukakan P&L terbagi menjadi:

1. Entitas Bisnis atau Kesatuan Usaha

Kesatuan usaha harus dianggap sebagai badan atau orang yang berdiri sendiri dan bertindak

atas namanya sendiri serta terpisah dari pemilik.

Gambar 3

Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha

2. Kontinuitas Kegiatan Usaha

Kesatuan usaha dianggap akan berlangsung dan beroperasi terus dan tidak ada maksud

membubarkan.

3. Penghargaan sepakatan

Kos atau penghargaan sepakatan merupakan bahan olah akuntansi yang paling objektif. Kos

merupakan pengukur atau pengkuantifikasi untuk menyatakan berbagai macam objek.

4. Kos Melekat

Kos melekat pada objek yang kontinus dalam upaya menghasilkan pendapatan. Untuk

merepresentasi kegiatan tersebut, akuntansi menggunakan kos untuk merunut kegiatan

produktif kesatuan usaha.

10

Page 12: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

5. Upaya dan Capaian Hasil

Biaya merupakan upaya untuk mendatangkan hasil berupa pendapatan. Tidak ada pendapatan

tanpa biaya.

6. Bukti Terverifikasi dan Objektif

Informasi keuangan akan dapat diandalkan dan tidak menyesatkan kalau informasi tersebut

didukung dengan bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya (terverifikasi).

7. Asumsi

Akuntansi memerlukan asumsi-asumsi sebagai landasan penalaran.

Konsep dasar lainnya adalah :

1. Substansi Daripada Bentuk

Konsep ini menyatakan bahwa dalam menetapkan suatu konsep di tingkat perekayasaan atau

dalam menetapkan standar di tingkat penyusun standar, akuntansi akan menekankan makna

atau substansi ekonomik suatu objek atau kejadian daripada maka yuridisnya meskipun

makna yuridis mungkin menghendaki atau menyarankan perlakuan akuntansi yang berbeda.

2. Pengakuan Hak Milik Pribadi

Konsep ini menyatakan bahwa hak milik pribadi harus dilindungi atau diakui secara yuridis.

3. Keanekaragaman Akuntansi Antar entitas

Konsep ini menyatakan bahwa perbedaan perlakuan (metoda) akuntansi antarkesatuan usaha

merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari karena perbedaan kondisi yang melingkupi

dan karakteristik kesatuan usaha individual.

4. Konsevatisme

Konsevatisme adalah sikap atau aliran (mazhab) dalam menghadapi ketidakpastian untuk

mengambil tindakan atau keputusan atas dasar outcome yang terjelek dari ketidakpastian

tersebut.

5. Pengendalian Internal Menjamin Keterandalan Data

Konsep ini menyatakan bahwa sistem pengendalian internal yang memadai merupakan

sarana untuk mendapatkan keterandalan informasi yang tinggi.

Konsep-konsep dasar tersebut diatas menjadi basis penyimpulan dalam rerangka

konseptual, salah satunya pada komponen elemen-elemen satemen keuangan. Seperti

pembahasan sebelumnya, elemen-elemen statemen keuangan terdiri dari asset, kewajiban,

11

Page 13: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi ke pemilik, laba komprehensif, pendapatan, biaya,

untung, dan rugi. Berikut pembahasan lebih lanjut dari elemen-elemen tersebut :

1. Asset

Asset menurut IAI merupakan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (probable)

yang diperoleh atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian masa

lalu.

Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat beberapa karakteristik utama asset yaitu:

a. Manfaat Ekonomik

Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di

masa datang yang cukup pasti (probable). Ini mengisyaratkan bahwa manfaat tersebut

terukur dan dapat dikaitkan dengan kemampuannya untuk mendatangkan pendapatan

atau aliran kas di masa datang melalui kegiatan ekonomik yaitu konsumsi, produksi, dan

pertukaran.

b. Dikuasai oleh Entitas

Atas dasar konsep substansi daripada bentuk, suatu objek cukup dikuasai dan tidak perlu

dimiliki oleh kesatuan usaha untuk dapat disebut sebagai aset kesatuan usaha.

c. Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu

Asset harus timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu adalah criteria untuk

memenuhi definisi tetapi bukan criteria untuk pengakuan.

Sedangkan karakteristik pendukung asset adalah melibatkan kos, berwujud, tertukarkan,

terpisahkan, dan penegasan atau kekuatan secara legal.

Dengan konsep kontinuitas usaha, pos atau sumber ekonomik akan mengalami tiga tahap

perlakuan sejalan dengan aliran fisis kegiatan usaha yaitu:

1. Tahap Pemerolehan (acquisition)

2. Tahap Pengolahan (processing)

3. Tahap Penjualan/Penyerahan (Sales/Delivery)

Secara aliran informasi, aliran fisis suatu sumber ekonomik atau objek harus direpresentasi

dalam kos sehingga hubungan antar objek bermakna sebagai informasi. Kos merupakan

12

Page 14: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

representasi kuantitatif suatu objek. Oleh karena itu, kos juga mengalami tiga tahap akuntansi

mengikuti aliran fisis yaitu:

1. Pengukuran (Measurement)

2. Penelusuran (Tracing)

3. Pembebanan (Charging)

2. Kewajiban

Kewajiban merupakan pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang

timbul dari keharusan (obligations) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau

menyerahkan jasa kepada entitas lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi atau

kejadian masa lalu.

Kewajiban mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:

1. Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang

Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas (duty) atau

tanggung jawab (responsibility) kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha

untuk melunasi, menunaikan, atau melaksanakannya dengan cara mengorbankan manfaat

ekonomik yang cukup pasti di masa datang.

2. Menjadi keharusan sekarang (obligations)

Transaksi atau kejadian masa lalu menimbulkan keharusan sekarang pada tanggal

pelaporan yang berarti bahwa seandainya pada saat sekarang perusahaan harus

mengorbankan manfaat ekonomik maka hal tersebut harus dilakukan.

3. Timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu.

Pengertian kewajiban merupakan bayangan cermin pengertian aset. Transaksi atau

kejadian masa lalu menimbulkan penguasaan sekarang pemerolehan manfaat ekonomik

masa datang untuk aset sedangkan untuk kewajiban hal tersebut menimbulkan keharusan

sekarang pengorbanan manfaat ekonomik masa datang.

Kewajiban juga mengalami tiga tahap perlakuan yaitu: penanggungan (pengakuan

terjadinya), penelusuran, dan pelunasan (penyelesaian). Secara umum, kewajiban harus

diakui pertama kali dengan penghargaan sepakatan dan bukan dengan nilai nominal

kewajiban atau utang.

13

Page 15: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

3. Ekuitas atau aset bersih

Ekuitas pemegang saham (ekuitas) menggambarkan hubungan yuridis antara perseroan

dengan para pemegang saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua komponen penting

yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal yuridis dan

modal setoran lain.

Modal setoran perlu dibedakan dengan laba ditahan karena modal setoran merupakan suatu

bentuk kontrak yuridis yang harus dipertahankan keutuhannya sedangkan laba ditahan

merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset, modal setoran

merupakan perubahan aset dalam rangka pendanaan (transaksi modal) segangkan laba

ditahan merupakan perubahan aset dalam rangka produksi (transaksi operasi).

Modal setoran dapat bertambah karena:

1. Pemesanan saham

2. Konversi status obligasi

3. Konversi status saham istimewa

4. Dividen saham

5. Hak beli saham

Beberapa pos yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi laba ditahan dan dilaporkan

sebagai penyesuai laba ditahan adalah:

1. Penyesuaian periode-lalu

2. Koreksi kesalahan

3. Pengaruh perubahan akuntansi

4. Kuasi-reorganisasi.

Kuasi-reorganisasi dilakukan apabila terdapat defisit yang cukup besar tetapi perusahaan

masih berjalan baik dan mempunyai prospek yang baik pula.

Ekuitas didefinisi secara sintaktik sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi

semua kewajiban. Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal yaitu hal atas

penyelesaian klaim, hak penggunaan aset dan substansi perjanjian (yuridis).

14

Page 16: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

4. Investasi oleh pemilik

Investasi oleh pemilik adalah kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat dari

transfer ke suatu badan usaha dari entitas lain sesuatu yang bernilai untuk mendapatkan atau

menaikan hak kepemilikan (atau entitas) di dalamnya. Aset yang diterima dari investasi oleh

pemilik pada umumnya berupa aset, tetapi yang diterima meliputi pula berupa jasa atau

pelunasan atau konversi kewajiban badan usaha bersangkutan.

5. Distribusi ke pemilik

Distribusi ke pemilik adalah penurunan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat

pentranferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulann kewajiban oleh badan usaha tersebut

kepada pemilik. Distribusi ke pemilik mengurangi hak pemilikan atas ekuitas dalam suatu

badan usaha.

6. Laba komprehensif

Laba komprehensif merupakan perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu

periode yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber

nonpemilik. Suatu badan usaha meliputi semua perubahan dalam ekuitas selama periode

kecuali perubahan yang diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusi ke pemilik.

Berbeda dengan elemen statemen keuangan lainnya, pembahasan laba meliputi tiga tataran

yaitu semantik, sintaktik, dan pragmatik. Konsep laba dalam tataran semantic meliputi

pemaknaan laba sebagai pengukur kinerja, pengkonfirmasi harapan investor, dan estimator

laba ekonomik. Dalam tataran sintaktik, teori laba berkepentingan dengan bagaimana laba

diukur dan disajikan. Laba dapat diukur dan diakui atas dasar pendekatan kegiatan,

pendekatan transaksi, atau pemertahanan kapital. Pada tataran pragmatik, teori laba

berkepentingan untuk menyakinkan bahwa laba merupakan predictor aliran kas ke investor,

bahwa laba akuntansi bermanfaat dalam perkontrakan dan pengendalian manajemen, dan

bahwa laba akuntansi mengandung informasi yang bermanfaat bagi investor.

Menurut Suwardjono (2008), atas dasar berbagai teori dan konsep tentang makna laba, dapat

diajukan definisi formal laba sebagai berikut:

15

Page 17: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

Laba adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan capital

dalam suatu periode yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat

dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa/pemilik capital tanpa mengurangi

kemampuan ekonomik capital mula-mula (awal periode)

Siapa yang dituju oleh angka laba juga menentukan bagaimana laba diukur. Siapa yang dituju

berkaitan dengan teori entitas yang dianut. Teori entitas meliputi entitas usaha bersama,

entitas bisnis, entitas investor, entitas pemilik, entitas pemilik residual, entitas pengendali,

dan entitas dana. Teori ini menentukan dan membedakan antara biaya dan pembagian laba

sehingga menentukan pula bagaimana komponen-komponen laba-rugi disajikan dalam

statemen laba-rugi.

7. Pendapatan

Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau

penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang,

pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama

dan berlanjut dari entitas tersebut.

Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu:

1. Aliran masuk aset atau Kenaikan asset

Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksi atau

kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset.

2. Operasi utama atau sentral Berlanjut

Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan

pendanaan.

Karakteristik pendukung dari definisi pendapatan yaitu:

1. Operasi dan Nonoperasi

2. Penurunan kewajiban

3. Suatu Entitas

4. Produk perusahaan

5. Pertukaran produk

16

Page 18: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

6. Berbagai bentuk dan nama

7. Kenaikan Ekuitas

Kriteria Pengakuan Pendapatan adalah :

1. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable)

Telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), barang dagangan, atau aset lain

telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas. Cukup pasti terealisasi

bilamana aset berkaitan yang berterima atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau

klaim atas kas yang cukup pasti jumlahnya.

2. Telah terbentuk/terhak (earned)

Telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang

harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.

8. Biaya

Biaya merupakan aliran keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas atau

penimbulan kewajiban entitas tersebut (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau

produksi barang, produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang

membentuk operasi sentral atau utama dan belanjut dari entitas tersebut.

Karakteristik utama biaya berdasarkan definisi yaitu:

1. Penurunan Aset atau aliran keluar

Untuk dapat mengatakan bahwa biaya timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian yang

menurunkan aset atau menimbulkan aliran keluar aser atau sumber ekonomik.

2. Akibat kegiatan yang membentuk operasi utama yang menerus

Agar menjadi biaya konsumsi tersebut harus berkaitan dengan kegiatan utama atau

sentral kesatuan usaha, yaitu kegiatan penciptaan pendapatan (laba) yang direpresentasi

dalam kegiatan memproduksi/mengirim barang atau menyerahkan/melaksanakan jasa.

Karakteristik pendukung dari definisi Biaya yaitu:

1. Kenaikan Kewajiban

2. Penurunan Ekuitas

3. Aliran Fisis atau Moneter

17

Page 19: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

Kriteria pengakuan biaya adalah :

1. Pemanfaatan

Biaya diakui bilamana manfaat ekonomik telah dikonsumsi dalam rangka penyerahan

barang atau jasa untuk mendatangkan pendapatan.

2. Kelenyapan

Biaya diakui bilamana manfaat ekonomik masa datang telah lenyap.

Biaya diukur dengan kos yang sebelumnya melekat pada aset. Biaya dapat dipandang sebagai

bagian kos yang telah terhabiskan dalam rangka menciptakan pendapatan. Bagian kos yang

terhabiskan dapat dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan sebab-akibat, dasar

rasional, dan alokasi sistemik atau pengakuan segera.

9. Untung

Untung adalah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral

atau incidental suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang

mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari pendapatan atau investasi

oleh pemilik.

Makna yang terkandung dalam definisi Untung:

1. Kenaikan ekuitas bersih

2. Periferal atau insidental

3. Selain yang dicakupi pendapatan

4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik

FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda dengan

operasi utama. Karakteristik sumber untung adalah :

1. Periferal atau insidental

2. Transfer nontimbal-balik

3. Penahanan aset

4. Faktor lingkungan

10. Rugi

18

Page 20: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

Rugi adalah penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral atau

incidental suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang

mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan sebagai akibat dari biaya atau distribusi

oleh pemilik.

Karakteristik rugi berdasarkan definisi yaitu:

1. Penurunan ekuitas (aset bersih)

2. Transaksi Periferal dan Insidental

3. Selain apa yang didefinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik

Empat sumber rugi yaitu:

1. Periferal dan incidental

2. Transfer nontimbal-balik

3. Penahanan aset

4. Faktor lingkungan

Pada intinya, perlakuan akuntansi terhadap elemen-elemen statemen keuangan tersebut

adalah terkait empat hal, yakni definisi, pengakuan, pengukuran, dan penyajian dan

pengungkapan. Pada bahasan diatas telah dijelaskan mengenai definisi masing-masing elemen,

kapan diakui dan bagaimana mengukurnya. Setelah elemen diukur, apakah elemen harus

disajikan melalui statemen keuangan atau media pelaporan yang lain? Hal ini terkait dengan

pengungkapannya. Secara umum, pengungkapan menurut Suwardjono (2008) adalah konsep,

metode, dan media tentang bagaimana informasi akuntansi disampaikan kepada pihak yang

berkepentingan. Statemen keuangan dasar dan penyajian informasi selain statemen keuangan

merupakan bentuk pengungkapan informasi. Dalam arti sempit, pengungkapan berarti

penyampaian informasi relevan selain melalui statemen keuangan termasuk penyampaian sarana

interpretif. Artinya, pengungkapan adalah pengungkapan secara keuantitatif, kualitatif, atau

deskriptif lebih dari apa yang telah termuat dalam statemen keuangan pokok sebagai ciri sentral

pelaporan keuangan (SAFC No. 1, prg. 5).

Masalah teoritis pengungkapan dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan berikut :

1. Untuk siapa informasi diungkapkan ?

19

Page 21: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

Secara pragmatis, pengungkapan diarahkan untuk memenuhi kepentingan yang dituju oleh

pelaporan keuangan (investor dan kreditor)

2. Mengapa pengungkapan harus dilakukan ?

Hal ini terkait dengan tujuan atau fungsi dari pengungkapan sendiri yaitu untuk tujuan

melindungi, informatif, dan memenuhi kebutuhan khusus.

3. Seberapa banyak dan informasi apa yang harus diungkapkan ?

Seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan terkait dengan tingkat pengungkapan

(levels of disclosure). Evans mengidentifikasikan tiga tingkat pengungkapan yaitu : memadai

(adequate disclosure), wajar atau etis (fair of ethical disclosure), dan penuh (full disclosure).

4. Bagaimana cara dan kapan mengungkapkan informasi ?

Bagaimana secara teknis informasi disajikan kepada pemakai ini terkait dengan metode

pengungkapan. Menurut Suwardjono (2008), informasi dapat disajikan dalam pelaporan

keuangan sebagai antara lain pos statemen keuangan, catatan kaki (catatan atas statemen

keuangan), penggunaan istilah teknis (terminologi), penjelasan dalam kurung, lampiran,

penjelasan auditor dalam laporan auditor, dan komunikasi manajemen dalam bentuk surat

atau pernyataan resmi.

Pengungkapan yang masih menjadi pembahasan dalam tataran teoritis adalah

pengungkapan perubahan nilai dan kedudukannya dalam pelaporan keuangan. Pengungkapan

perubahan nilai mempunyai implikasi terhadap apa yang disebut dengan rerangka akuntansi

pokok yang sampai saat ini masih dilandasi dengan pengukuran atas dasar kos historis.

Persoalannya adalah apakah rerangka pokok berbasis kos hostoris harus diganti dengan rerangka

pokok berbasis nilai. Lebih dari itu, karena satuan uang sebagai pengukur berfluktuasi nilainya,

perlukah perubahan nilai uang diperhitungkan dalam pelaporan keuangan? Permasalahan

tersebut memicu munculnya sarana interpretif, yaitu upaya-upaya untuk meningkatkan

kebermanfaatan rerangka akuntansi pokok dengan berbagai usulan untuk mengatasi kelemahan

kos historis sebagai basis penilaian.

Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa satuan uang sebagai pengukur bahan olah

akuntansi tidak stabil daya belinya. Artinya, kos tercatat yang merupakan jumlah rupiah

kesepakatan akan berbeda dalam dua titik waktu yang berbeda kalau dinyatakan dalam tingkat

harga umum yang berlaku pada dua waktu tersebut. Sebagai konsekuensi, kos historis yang

20

Page 22: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

diukur dengan daya beli pada saat tertentu dapat menyesatkan, sehingga memunculkan sarana

interpretif. Salah satu pembahasannya adalah akuntansi perubahan harga yang disebabkan oleh

satuan uang yang tidak stabil nilainya dan perubahan nilai barang.

Menurut Suwardjono (2008), akuntansi perubahan harga (accounting for price changes)

mengacu pada perlakuan akuntansi terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi

dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah. Perubahan harga ini menimbulkan

masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur dan pemertahanan kapital. Masalah

penilaian berkaitan dengan dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu

saat. Masalah unit pengukur berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat

harga umum. Masalah pemertahanan kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua

kapital yang harus ditentukan jenisnya (finansial/fisis). Model akuntansi untuk mengatasi

masalah perubahan harga adalah akuntansi kos sekarang untuk masalah penilaian, akuntansi daya

beli konstan untuk masalah unit pengukur, dan akuntansi hibrida untuk masalah pemertahanan

kapital.

Perubahan harga dibedakan menjadi tiga yakni perubahan harga umum, perubahan harga

spesifik, dan perubahan harga relative. Perubahan harga umum adalah perubahan karena inflasi

atau daya beli. Terjadi perubahan meskipun manfaat atau daya tukar barang sama. Perubahan

harga spesifik adalah perubahan karena persepsi terhadap manfaat barang atau perubahan

teknologi. Terjadi perubahan meskipun tidak terjadi perubahan daya beli. Perubahan harga

relative merupakan perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan daya beli dipisahkan

atau diperhitungkan.

Berbagai pembahasan diatas, mulai dari penalaran sebagai dasar perekayasaan yang

menghasilkan rerangka konseptual dimana terdapat berbagai komponen yang salah satunya

adalah elemen-elemen statemen keuangan, lalu juga terkait penggunaan konsep dasar dalam

penalaran sampai dengan pengungkapan dan sarana interpretif yang salah satunya membahas

akuntansi perubahan harga adalah pembahasan terkait teori akuntansi normatif. Pembahasan

tersebut memberikan gambaran bagaimana membedakan antara praktik yang baik dan tidak.

Untuk mengimbangi bahasan tersebut, penulis juga membahas secara singkat terkait mana

21

Page 23: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

praktik yang benar atau salah (yakni terkait teori akuntansi positif) sehingga para calon akuntan

tidak akan terjebak pada kasus sejenis Enron.

Dalam bukunya “Financial Accounting Theory”, William Scott (2009) mencoba

memberikan pemahaman tentang lingkungan akuntansi dan pelaporan keuangan yang ada

sekarang ini, dari sudut pandang investor maupun manajer. Menurutnya, lingkungan akuntansi

dan pelaporan keuangan sangat kompleks karena produk akuntansi adalah informasi, yakni

komoditas yang berpengaruh dan penting. Scott membahas mengenai suatu kondisi ideal.

Menurut Scott (2009), karakteristik kondisi ideal dalam kepastian (certainty) adalah arus kas

masa depan dan tingkat bunga bebas risiko dipublikasi dan pasti. Apabila kedua hal ini terjadi

maka disebut kondisi ideal. Tetapi, kondisi ideal ini tidak mungkin terjadi. Dalam kehidupan ada

problema yang disebut dengan asimetri informasi yakni ketidakseimbangan informasi yang

terjadi karena ada pihak yang dapat memperoleh dan memanfaatkan informasi untuk

kepentingannya sedangkan pihak lain tidak dapat memperoleh informasi yang sama.

Asimetri informasi dibedakan menjadi dua yakni adverse selection dan moral hazard.

Adverse selection yaitu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkait dengan transaksi

perusahaan yang memiliki manfaat informasi sedangkan pihak lain tidak memiliki manfaat

informasi yang sama. Hal ini dapat dilakukan oleh manajer atau orang dalam perusahaan dengan

mengendalikan penyerahan informasi kepada investor sesuai dengan kepentingannya. Untuk

mengatasi permasalahan adverse selection, manajer harus menyebarkan informasi dalam kepada

pihak lain secara bersamaan dan merata. Sedangkan moral hazard adalah jenis asimetri

informasi di mana ada pihak yang terkait dengan transaksi perusahaan yang dapat mengamati

secara langsung berjalannya transaksi tersebut, sedangkan pihak lain tidak dapat melakukan yang

sama. Hal ini dapat terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian terhadap

perusahaan. Pemilik dan kreditor tidak mungkin dapat secara langsung mengamati berjalannya

transaksi perusahaan. Ada dua cara untuk mengendalikan masalah moral hazard. Pertama, laba

bersih dapat dijadikan sebagai dasar penentuan kompensasi manajer. Kedua, laba bersih dapat

menggambarkan kondisi pasar sekuritas dan pasar tenaga kerja perusahaan, sehingga manajer

yang lalai akan mengakibatkan laba bersih perusahaan menurun, reputasi manajer yang jelek,

dan nilai pasar sekuritasnya menurun.

22

Page 24: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

Asimetri informasi tersebut akan menyebabkan munculnya masalah fundamental teori

akuntansi keuangan, yaitu tentang bagaimana melakukan rekonsiliasi perbedaan relevansi dan

reliabilitas informasi akuntansi. Informasi yang relevan adalah informasi yang memampukan

investor untuk menilai prospek ekonomi masa depan perusahaan. Sedangkan informasi yang

reliabel adalah informasi yang bebas dari bias atau manipulasi manajemen. Kedua hal tersebut,

relevansi dan reliabilitas, harus dapat direkonsiliasi.

Lalu bagaimana reaksi badan penyusun standar terhadap masalah fundamental teori

akuntansi keuangan? Menurut Scott (2009), ada dua reaksi terhadap permasalahan fundamental

akuntansi keuangan, yaitu

1. Biarlah kekuatan pasar yang menentukan apa dan berapa banyak informasi yang dibutuhkan.

Kita dapat menganggap investor sebagai pihak yang meminta dan manajer sebagai pemasok

informasi, seperti halnya dalam permintaan dan penawaran pasar mobil.

2. Pembuatan regulasi untuk melindungi investor. Kompleks dan pentingnya komoditas

informasi tidak mampu dikendalikan oleh kekuatan pasar sendiri dalam rangka mengatasi

permasalahan adverse selection dan moral hazard. Tidak ada akuntansi di suatu negara yang

unregulated, semua negara meregulasi akuntansi.

23

Page 25: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

KESIMPULAN

Pengertian teori akuntansi tergantung pada sudut pandang atas pemahaman akuntansi

apakah sebagai sains atau teknologi. Ketika dipandang sebagai teknologi maka akan melibatkan

proses perekayasaan yang memerlukan penalaran logis dan pada akhirnya akan menghasilkan

rerangka konseptual. Dalam melakukan perekayasaan atau penalaran perlu adanya konsep dasar

yeng berfungsi untuk melandasi perekayasaan tersebut. Konsep dasar ini juga akan terefleksi

dalam rerangka konseptual sebagai basis penyimpulan. Rerangka konseptual dan konsep dasar

ini akan memberikan pedoman terkait pelaporan keuangan, apakah tujuan laporan keuangan,

karakteristiknya, elemen-elemennya, termasuk juga bagaimana pendefinisian, penilaian,

pengakuan, pengukuran dan penyajian elemen-elemen laporan keuangan tersebut. Ketika laporan

keuangan selesai, bukan berarti akuntansi berhenti sampai disini. Masalah yang muncul

selanjutnya adalah bagaimana pelaporannya. Terkait pelaporan sendiri, banyak ahli yang

memberikan opini yang berbeda-beda, tetapi FASB sendiri lebih condong untuk melaporkan

informasi bukan hanya dari statemen keuangan. Dalam pelaporan, mengingat nilai uang selalu

berfluktuasi tiap tahunnya, maka masalah penilaian juga menjadi perdebatan, sehingga

memunculkan akuntansi terhadap perubahan harga. Pembahasan diatas yang bersumber dari

Suwardjono (2008), semuanya termasuk teori akuntansi normatif. Untuk teori akuntansi positif

dijelaskan dalam buku Scott (2009), yang menekankan pembahasan pada munculnya situasi

tidak ideal akibat asimetri informasi. Asimetri informasi ini akan memunculkan berbagai

problema fundamental teori akuntansi keuangan dan menuntut reaksi dari para penyusun standar

untuk menyelesaikan problema tersebut.

Jadi singkatnya, ada dua orientasi perkembangan akuntansi, yakni:

1. Normatif proses penalaran atau rekayasa dalam membangun sistem pelaporan keuangan

dalam satu wilayah atau negara Buku: Suwardjono

24

Page 26: Revisi Tugas 13 Makalah f0310085 Tika Triwik

2. Positif proses aktualisasi manfaat informasi keuangan dan peran penelitian akuntansi

dalam menjelaskan manfaat akuntansi keuangan tersebut Buku: Scott

DAFTAR PUSTAKA

Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory 5th Ed. Toronto: Pearson Prentice Hall

Suwardjono. 2008. Teori akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta:

BPFE

25