Revisi Bab 4

15
IV. IDENTIFIKASI IMPACT POINT EKONOMI A. Penyusunan Instrumen Impact Point Ekonomi Instrumen untuk menilai TPT Ekonomis berisi seluruh anjuran dalam rangka penerapan inovasi dan dari sudut ekonomi yang mencakup perencanaan usaha, pengelolaan usaha, dan analisis usaha.Perencanaan usaha tani terdiri dari penetapan harga jual produk pertanian, merencanakan ketersediaan sarana produksi pertanian, dan menyeimbangkan antara sarana produksi dan permodalan yang dimiliki oleh petani. Pengelolaan usaha tani terdiri atas menyeimbangkan dan meminimalisir biaya produksi pertanian, mengelola pendapatan usaha tani, menghitung besarnya input yang digunakan dalam kegiatan usaha tani. Analisis usaha tani terdiri atas analisis biaya usaha tani, menghitung pengeluaran petani dalam mengelola usaha tani, menghitung besarnya pendpatan usaha tani, dan mengalokasikan hasil dari usaha tani. Jadi, instrumen TPT Ekonomis dalam penyuluhan pertanian meliputi : perencanaan usaha tani, pengelolaan usaha tani, dan analisis usaha tani. Tabel 17. Penyusunan Instrumen Impact Point Ekonomi No Pertanyaan Alternatif Jawaban Skor 1 2 3 4 I PERENCANAAN USAHATANI 1 Identifikasi Kebutuhan Pasar a. dilakukan 6 b. tidak dilakukan 0

description

rev

Transcript of Revisi Bab 4

Page 1: Revisi Bab 4

IV. IDENTIFIKASI IMPACT POINT EKONOMI

A. Penyusunan Instrumen Impact Point Ekonomi

Instrumen untuk menilai TPT Ekonomis berisi seluruh anjuran dalam

rangka penerapan inovasi dan dari sudut ekonomi yang mencakup

perencanaan usaha, pengelolaan usaha, dan analisis usaha.Perencanaan usaha

tani terdiri dari penetapan harga jual produk pertanian, merencanakan

ketersediaan sarana produksi pertanian, dan menyeimbangkan antara sarana

produksi dan permodalan yang dimiliki oleh petani. Pengelolaan usaha tani

terdiri atas menyeimbangkan dan meminimalisir biaya produksi pertanian,

mengelola pendapatan usaha tani, menghitung besarnya input yang digunakan

dalam kegiatan usaha tani. Analisis usaha tani terdiri atas analisis biaya usaha

tani, menghitung pengeluaran petani dalam mengelola usaha tani, menghitung

besarnya pendpatan usaha tani, dan mengalokasikan hasil dari usaha tani.

Jadi, instrumen TPT Ekonomis dalam penyuluhan pertanian meliputi :

perencanaan usaha tani, pengelolaan usaha tani, dan analisis usaha tani.

Tabel 17. Penyusunan Instrumen Impact Point EkonomiNo Pertanyaan Alternatif Jawaban Skor1 2 3 4I PERENCANAAN USAHATANI1 Identifikasi Kebutuhan Pasar a. dilakukan 6

b. tidak dilakukan 02 Menyusun Perencanaan Usahatani a. dibuat sesuai rekomendasi 6

b. dibuat tidak sesuai rekomendasi

3

c. tidak dibuat 03 Menyusun Kalender Usahatani a. disuruh sesuai rekomenasi 12

b. disuruh tidak sesuai rekomendasi

6

c. tidak disusun 04 Membuat Perencanaan Modal a. dibuat sesuai rekomendasi 12

b. dibuat tidak sesuai rekomendasi

6

c. tidak dibuat 05

6

Membuat Perencanaan Tenaga Kerja

Membuat kontrak dengan mitra kerja

a. dibuat sesuai rekomendasib. dibuat tidak sesuai rekomendasic. tidak dibuata. dibuat sesuai rekomendasib. dibuat tidak sesuai rekomendasic. tidak dibuat

630630

Page 2: Revisi Bab 4

II PENGELOLAAN USAHATANI1 Identifikasi Fungsi Pemasaran a. dilakukan 8

b. tidak dilakukan 02 Melakukan Pencatatan Harga

Komoditas Primer dan Hasil Olahan

a. dilakukanb. tidak dilakukan

80

III ANALISIS USAHATANI1 Menghitung Biaya Usaha

Tanaman pangana. dilakukan sesuai rekomendasib. dilakukan tidak sesuai rekomendasi

31

c. tidak dilakukan 02 Menghitung Biaya Usaha

Tanaman Industri dan perdagangan

a. dibuat sesuai rekomendasib. dibuat tidak sesuai rekomendasi

31

c. tidak dilakukan 03 Menghitung Biaya usaha

peternakana. dilakukan sesuai rekomendasib. dilakukan tidak sesuai rekomendasi

31

c. tidak dilakukan 04 Menghitung Hasil Tanaman

Pangana. dibuat sesuai rekomendasib. dibuat tidak sesuai rekomendasic. tidak dilakukan

610

5 Menghitung Hasil Tanaman Industri dan Perdagangan

a. dilakukan sesuai rekomendasib. dilakukan tidak sesuai rekomendasi

63

c. tidak dilakukan 06 Menghitung Hasil Usaha

Peternakana. dilakukan sesuai rekomendasib. dilakukan tidak sesuai rekomendasi

63

c. tidak dilakukan 07 Menghitung pendapatan pengelola a. dilakukan sesuai rekomendasi 3

b. dilakukan tidak sesuai rekomendasi

1

c. tidak dilakukan 08 Menghitung Pendapatan keluarga

Tania. dilakukan sesuai rekomendasib. dilakukan tidak sesuai rekomendasi

63

c. tidak dilakukan 09 Menghitung keuntungan

Usahatania. dilakukan sesuai rekomendasi 3

b. dilakukan tidak sesuai rekomendasi

1

c. tidak dilakukan 0

B. Penetapan Sampel Petani Responden

Lokasi pengambilan sampel petani responden adalah Desa Ngreco

Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Metode pengambilan sample ini

adalah metode purposive sampling. Menurut Singarimbun, dkk (2007)

Page 3: Revisi Bab 4

metode purposive sampling adalah sampel diambil dengan maksud atau

tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena

peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki

informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.

Sampel merupakan sebagian dari suatu populasi.Tujuan diadakannya

sampel adalah sebagai pemberi gambaran tentang populasi yang tengah

dikaji.Hal ini berarti suatu sampel harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu

agar dapat dinyatakan sebagai sampel yang representative. Dengan demikian,

teknik pengambilan sampel dalam suatu penelitian bertujuan agar sampel

yang digunakan mampu mewakili populasi yang akan dikaji.

Sampel dalam evaluasi penyuluhan pertanian mengacu pada

keterwakilan dari petani/kelompok tani yang merupakan sasaran

penyuluhan.Tidak dapat dipastikan berapa jumlah sampelnya secara tepat,

tetapi prinsipnya sampel tersebut mewakili populasi (reprensentatif)

petani/kelompok tani yang menerima penyuluhan (Djunaidi, 2011).

Sampel petani responden diambil di Kelompok Tani Makmur, Pada

kelompok tani ini diambil 5 sampel responden yaitu satu ketua kelompok tani

sebagai kontak tani serta 4 petani sebagai petani anggota.Ketua kelompok

tani dianggap paling berpengaruh dalam segala kegiatan pada kelompok tani

tersebut.Sedangkan untuk memperoleh data potensial diambil dari keterangan

Penyuluh setempat.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

melakukan penelitian sehingga diperlukan keterampilan agar diperoleh suatu

data yang valid.Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis untuk

memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data pada praktikum

ini menggunakan metode wawancara.Menurut Amirudin dan Asikin (2006)

wawancara adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka, ketika seseorang

yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk

memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada

seorang responden. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab

Page 4: Revisi Bab 4

dengan sampel atau informan yang diarahkan pada masalah tertentu.

Kelebihan pencarian data dengan cara wawancara adalah dapat diperoleh

keterangan yang tidak dapat diperoleh dengan metode yang tidak

menggunakan hubungan yang bersifat personal. Semakin bagus pengertian

pewawancara dan semakin halus perasaan dalam pengamatannya itu, semakin

besar pulalah kemampuannya untuk memberikan dorongan kepada subjeknya.

Pengumpulan data pada Impact Point Ekonomi adalah Tingkat

Penerapan Teknologi (TPT) Ekonomi.TPT diperoleh dengan melakukan

wawancara langsung dengan responden untuk mengisi instrumen penilaian

TPT ekonomi satu persatu.

D. Pengolahan Data

1. Identifikasi Impact Point Ekonomi

Tabel 18. Identifikasi Impact Point Ekonomi

No TPT Teknis

RespondenKontak

Tani Petani1 I-1 6 6 6 6 62 I-2 6 3 6 6 63 I-3 12 6 12 6 124 I-4 6 0 6 0 35 I-5 6 3 6 3 66 II-1 8 8 8 8 87 II-2 0 8 0 8 08 III-1 1 1 1 0 39 III-2 0 0 0 0 0

10 III-3 1 1 1 1 111 III-4 1 0 1 1 612 III-5 0 0 0 0 013 III-6 3 3 3 3 314 III-7 1 0 1 1 115 III-8 3 0 3 0 016 III-9 1 0 0 0 0Sumber : Analisis Data Primer

2. Tingkat Penerapan Teknologi (TPT) Ekonomi

Tingkat Penerapan Teknologi (TPT) adalah rata-rata skor

responden di bawah maksimum dibandingkan dengan skor maksimum

dikalikan 100%. % TPT dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:

Page 5: Revisi Bab 4

% TPT Ekonomi = Rata-Rata Skor Responden di Bawah MaksSkor Maksimum

X 100%

Berikut disajikan % TPT untuk menghitung Impact Point

Ekonomi.

Tabel 19. % TPT (Tingkat Penerapan Teknologi)

No.

Anjuran yang belum

diterapkan

Reponden di

bawah skor

maksimum

Rata-rata Skor

responden

Skor Maksimu

m%

TPT

1 Identifikasi kebutuhan pasar 0,00 0,00 6,00

00,00

2 Menyusun perencanaan UT 1,00 3,00 6,00

50,00

3 Membuat perencanaan modal 2,00 6,00 12,00

50,00

4 Membuat perencanaan TK 3,00 1,00 6,00

16,67

5 Membuat kontrak dg mitra tani 2,00 3,00 6,00

50,00

6 Identifikasi fungsi pemasaran 0,00 0,00 8,00

00,00

7 Mencatat harga komoditas pasar dan hasil olahan 3,00 0,00 8,00

00,00

8 Menghitung biaya usaha tanaman pangan 4,00 0,75 3,00

25,00

9 Menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan 5,00 0,00 3,00

00,00

10 Menghitung biaya usaha peternakan 5,00 1,00 3,00

33,33

11 Menghitung hasil tanaman pangan 4,00 0,75 6,00

12,50

12 Menghitung hasil tanaman industri dan perdagangan 5,00 0,00 6,00

00,00

13 Menghitung hasil usaha peternakan 5,00 3,00 6,00

50,00

14 Menghitung pendapatan pengelola 5,00 0,80 3,00

26,67

15 Menghitung 5,00 1,20 6,00 20,0

Page 6: Revisi Bab 4

pendapatan keluarga tani 0

16 Menghitung keuntungan UT 5,00 0,20 3,00

06,67

Sumber: Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 19. % TPT (Tingkat Penerapan Teknologi)

diperoleh % TPT tertinggi sebesar 50% dan % TPT terendah sebesar 0%.

TPT tertinggi 50% dalam hal menyusun perencanaan UT, membuat

perencanaan modal, membuat kontrak dengan mitra tani dan menghitung

hasil usaha peternakan. TPT terendah yakni 0% dalam hal identifikasi

kebutuhan pasar, identifikasi fungsi pemasaran, mencatat harga komoditas pasar dan hasil olahan, menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan dan menghitung hasil tanaman industri dan perdagangan. Kesimpulan yang dapat diambil

berdasarkan tabel di atas adalahmasih terdapat banyak responden yang

tidak menerapkan teknologi yang telah dianjurkan.

E. Penarikan Kesimpulan

1. Saringan I

Cara menentukan saringan I adalah dari semua anjuran yang akan

diterapkan dipilih 50% berdasarkan urutan luas cakupan yang terbesar.

Hasil yang diperoleh apabila berupa pecahan maka dibulatkan ke

atas.Berikut disajikan tabel perhitungan saringan I.

Tabel 20. Saringan I Impact Point Ekonomi

No. Anjuran yang belum diterapkan

Reponden di

bawah skor

maksimum

% TPT

1 Menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan

5,00 00,00

2 Menghitung biaya usaha peternakan 5,00 33,333 Menghitung hasil tanaman industri

dan perdagangan5,00 00,00

4 Menghitung hasil usaha peternakan 5,00 50,005 Menghitung pendapatan pengelola 5,00 26,67

Page 7: Revisi Bab 4

6Menghitung pendapatan keluarga tani 5,00 20,00

7 Menghitung keuntungan UT 5,00 06,67

8Menghitung biaya usaha tanaman pangan 4,00 25,00

Sumber : Hasil Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 20. Saringan I Impact Point Ekonomi

menunjukkan bahwa dari 16 anjuran yang belum diterapkan, disaring

menjadi 8 anjuran.Penjelasannya yakni 8 anjuran ini dipilih dari 8 jumlah

responden yang berada dibawah skor maksimum diurutkan dari yang

terbesar menuju yang terkecil.Saringan I jika telah dilakukan maka

dilanjutkan melakukan saringan II.

2. Saringan II

Dari hasil saringan II lalu dipilih 50% berdasarkan urutan % TPT

terkecil ke terbesar.Hasilnya adalah impact point ekonomi.Apabila

terdapat angka pecahan maka dibulatkan ke atas.Berikut adalah tabel

saringan II Impact Point Ekonomi.

Tabel 21. Saringan II Impact Point Ekonomi

No. Anjuran yang belum diterapkan % TPT1 Menghitung biaya usaha tanaman industri

dan perdagangan0,00

2Menghitung hasil tanaman industri dan perdagangan 0,00

3 Menghitung keuntungan UT 6,674 Menghitung pendapatan keluarga tani 20,00

Sumber : Hasil Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 21. Saringan II Impact Point Ekonomi

diperoleh 4 anjuran yang belum diterapkan.Saringan II ditentukan

berdasarkan anjuran yang % TPT diurutkan dari terkecil ke terbesar.Empat

anjuran ini yang menjadi impact point ekonomi dalam penerapan

teknologi ekonomi petani di Desa Ngreco Kecamatan Weru Kabupaten

Sukoharjo.Anjuran tersebut adalah menghitung biaya usaha tanaman

industri dan perdagangan, menghitung hasil tanaman industri dan

Page 8: Revisi Bab 4

perdagangan, menghitung keuntungan UT, dan menghitung pendapatan

keluarga tani.

F. Masalah yang Dihadapi

Masalah ekonomi yang dihadapi oleh petani di Desa Ngreco

Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo sesuai saringan II, yaitu:

1. Menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan

Masalah pertama yang dihadapi adalah kurangnya menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan. Tanaman industri dan perdagangan atau biasa disebut dengan tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi dua tanaman yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Tanaman semusim yaitu merupakan tanaman yang hanya dipanen satu kali dengan siklus hidup satu tahun sekali, sedangkan tanaman tahunan membutuhkan waktu yang panjang untuk berproduksi dan bisa menghasilkan sampai puluhan tahun dan bisa dipanen lebih dari satu kali.Kurangnya petani di desa ini dalam menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan dikarenakan sedikit petani di desa ini yang membudidayakan tanaman tersebut.

2. Menghitung hasil tanaman industri dan perdaganganMasalah kedua yang dihadapi adalahkurangnya

menghitung hasil tanaman industri dan perdagangan.Tanaman industri dan perdagangan atau biasa disebut dengan tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi dua tanaman yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Tanaman semusim yaitu merupakan tanaman yang hanya dipanen satu kali dengan siklus hidup satu tahun sekali, sedangkan tanaman tahunan membutuhkan waktu yang panjang untuk berproduksi dan

Page 9: Revisi Bab 4

bisa menghasilkan sampai puluhan tahun dan bisa dipanen lebih dari satu kali. Kurangnya petani di desa ini dalam menghitung hasil tanaman industri dan perdagangan dikarenakan sedikit petani di desa ini yang membudidayakan tanaman tersebut.

3. Menghitung keuntungan UTMasalah ketiga yang dihadapi adalah kurangnya

menghitungkeuntungan UT. Keuntungan UT didapat dari selisih total pendapatan dengan total biaya. Total pendapatan didapat dengan mengalikan jumlah hasil panen (kg) dengan harga jual per kilo selama satu periode, sedangkan total biaya didapat dari penjumlahkan biaya investasi, biaya tetap, dan biaya variabel produksi selama satu periode. Beberapa petani yang tidak menghitung keuntungan usaha taninya kemungkinan dikarenakan hasil usaha taninya untuk digunakan sendiri.

4. Menghitung pendapatan keluarga taniMasalah keempat yang dihadapi adalah menghitungpendapatan

keluarga tani.Pendapatan keluarga tani adalah pendapatan yang diperoleh

dari kegiatan usahatani ditambah dengan pendapatan yang berasal dari

kegiatan diluar usahatani. Sumber pendapatan rumah tangga digolongkan

kedalam dua sektor, yaitu sektor pertanian dan non pertanian. Sumber

pendapatan dari sektor pertanian dapat dirincikan lagi menjadi pendapatan

dari usahatani, ternak, buruh petani, menyewakan lahan dan bagi hasil.

Sumber pendapatan dari sektor non pertanian dibedakan menjadi

pendapatan dari industri rumah tangga, perdagangan, pegawai, jasa, buruh

non pertanian serta buruh subsektor pertanian lainnya.

G. Upaya Pemecahan Masalah

1. Menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan

Page 10: Revisi Bab 4

Masalah pertama yang dihadapi adalah kurangnya menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan. Kurangnya petani di desa ini dalam menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan dikarenakan sedikit petani di desa ini yang membudidayakan tanaman tersebut. Maka dari itu, perlu adanya penyuluhan dari pihak pemerintah setempat untuk menggerakkan petani agar mau menanam tanaman perkebunan, serta melakukan pemberian informasi tentang cara menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan.

2. Menghitung hasil tanaman industri dan perdaganganMasalah pertama yang dihadapi adalah kurangnya

menghitung biaya usaha tanaman industri dan perdagangan. Kurangnya petani di desa ini dalam menghitung hasil tanaman industri dan perdagangan dikarenakan sedikit petani di desa ini yang membudidayakan tanaman tersebut. Maka dari itu, perlu adanya penyuluhan dari pihak pemerintah setempat untuk menggerakkan petani agar mau menanam tanaman perkebunan, serta melakukan pemberian informasi tentang cara menghitung hasil tanaman industri dan perdagangan.

3. Menghitung keuntungan UTMasalah ketiga yang dihadapi adalah kurangnya

menghitungkeuntungan UT.Beberapa petani yang tidak menghitung keuntungan usaha taninya kemungkinan dikarenakan hasil usaha taninya untuk digunakan sendiri.Maka dari itu, perlu adanya penyuluhan dari pihak pemerintah setempat untuk menggerakkan petani agar mau memasarkan hasil usaha taninya serta melakukan

Page 11: Revisi Bab 4

pemberian informasi tentang cara menghitung keuntungan UT.

4. Menghitung pendapatan keluarga taniUkuran pendapatan yang digunakan untuk tingkat kesejahteraan

keluarga adalah pendapatan rumah tangga yang diperoleh dari bekerja.

Tiap anggota keluarga berusia kerja dirumah tangga akan terdorong

bekerja untuk kesejahteraan keluarganya. Beberapa hasil studi

menunjukkan bahwa anggota keluarga seperti istri dan anak-anak adalah

penyumbang dalam berbagai kegiatan baik dalam pekerjaan rumah tangga

maupun mencari nafkah.