Review - Middle East Respiratory Syndrome - Feidyando A. 08700092.ppt

download Review - Middle East Respiratory Syndrome - Feidyando A. 08700092.ppt

of 21

Transcript of Review - Middle East Respiratory Syndrome - Feidyando A. 08700092.ppt

  • Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus(MERS-CoV)Pembimbing : dr. Suharsono Sp.POleh:Feidyando A. - 08700092

  • MERS-CoV adalah novel coronavirus, pertama kali di identifikasi pada 2012 oleh virologis mesirCoronavirus jenis baru ini ditemukan dari paru-paru pasien berusia 60 tahun yang menderita pneumonia dan gagal ginjal.

  • MERS-CoVDinamakan coronavirus karena permukaannya yang memiliki tanduk menyerupai makhkotaMerupakan virus yang umum didapatkan seseorang dalam hidupnyaVirus ini biasanya menyebabkan gangguan sistem pernafasan atas ringan hingga sedang

  • MERS-CoV/SARS-CoVMERS-CoV merupakan jenis yang berbeda dari coronavirus yang pernah ditemukan pada manusia.MERS-CoV juga berbeda dengan coronavirus yang menyebabkan SARS (Severe Acure Respiratory Syndrome)

  • SARS-CoV/MERS-CoVCorona virus SARS bisa menginfeksi manusia, dan binatang (monyet, kucing, anjing dan unggas)Analisa genetik menunjukkan corona virus MERS sangat identik dengan corona virus yang ditemukan pada kelelawarCorona virus MERS juga dapat menginfeksi binatang, salah satu penelitian menurut WHO, unta menjadi tersangka utama penularan virus pada manusia

  • Menurut WHO, penelitian menunjukkan unta sebagai sumber utama infeksi MERS-Cov pada manusia, sedangkan kelelawar merupakan reservoir pertama dari virus ini

  • Jalur TransmisiMERS-CoV dilaporkan pertama kali di Arab Saudi dan menyebar ke Eropa, termasuk Inggris, Perancis, Jerman dan Italy.Sumber awal MERS-CoV, jalur transmisi ke manusia dan transmisi antar manusia belum dapat dipastikanHingga saat ini belum ada laporan mengenai komunitas yang terinfeksi secara bersamaan di negara manapun

  • Jalur TransmisiSemua kasus yang dilaporkan memiliki hubungan baik langsung maupun tidak dengan negara-negara ini: Arab Saudi, Qatar, Jordania, Uni Emirat Arab.Beberapa kasus diantaranya terjadi karena adanya kontak langsung atau pada sentra pelayanan kesehatan, yang menunjukkan kemungkinan adanya jalur penularan antar manusia dengan cara droplet dan udara.

  • PatofisiologiGen Dipeptyl peptidase 4 (DPP4/CD24) merupakan reseptor seluler dari MERS-CoV. Berbeda dengan reseptor coronavirus lain yang membutuhkan aktivitas enzym untuk menyebabkan infeksi, DPP4 bisa langsung menyebabkan infeksi. Oleh karena itu pola DPP4 dapat berkembang dengan cepat dan diekspresikan pada epitel bronkial dan ginjal manusia.

  • Tanda & GejalaGejala yang umumnya ditemukan:Demam > 38CBatukSesakPneumoniaDiareGagal nafasGagal organ (gagal ginjal)Gejala semakin berat pada pasien dengan tingkat imunitas rendah

  • Pengawasan MERS-CoVMenurut penelitian masa inkubasi MERS-CoV bisa lebih dari 10 hari.Waktu yang digunakan untuk mencurigai MERS pada seseorang yang menderita gangguan respiratori akut yang baru saja melakukan perjalanan ke daerah timur tengah dalam jangka waktu 10-14 hari.

  • Pasien Dalam PengawasanSeseorang yang menunjukan gejala ini harus dilaporkan dan dievaluasi untuk infeksi MERS-CoV:Seseorang dengan infeksi respiratori akut, seperti demam 38C dan batukKecurigaan adanya penyakit parenkim paru seperti pneumonia atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) seperti dypsneu, tachypneu, hypoxemia

  • Riwayat bepergian ke Timur tengah dalam 14 hari sebelumnyaGejala tidak dapat dijelaskan oleh infeksi dan etiologi lainRiwayat kontak dengan pasien yang positif terinfeksi MERS-CoV

  • Konfirmasi MERS-CoVSeseorang yang mendapatkan konfirmasi dari laboratorium teriinfeksi MERS-CoV.Hingga saat ini golden standard untuk konfirmasi MERS-CoV dengan menggunakan diagnostik molekuler PCR (Polymerase Chain Reaction)

  • Pemeriksaan LabNovel Coronavirus 2012 Real-time RT-PCR Assay (NCV-2-12 rRT-PCR Assay) digunakan untuk menegakkan MERS-CoV pada saluran nafas, darah dan fesesBeberapa spesimen lain bisa diambil dari swab nasofaring, swab trachea, cairan pada paru, biopsi jaringan paru dan sputum

  • Tata LaksanaBelum ada pengobatan spesifik maupun vaksin untuk MERS-CoVPelayanan kesehatan yang bisa diberikan bersifat suportif dan simtomatis

  • PrognosaPrognosa pasien MERS tergantung dari seberapa cepat pasien terdiagnosa dan mendapat perawatan. Karena belum ada vaksin dan obat spesifik, diagnosis awal dan pertolongan pertama dapat memberikan hasil yang lebih baik terhadap pasien

  • PencegahanMencuci tangan dengan sabun dan air, dan bila tidak ada bisa menggunakan sanitiser alkoholMenutup mulut dan hidung saat bersin ataupun batuk menggunakan tissu, atau pada lipatan siku.Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tanganHindari kontak langsung dengan penderitaMenggunakan masker di tempat umum

  • AnjuranMenghindari bepergian ke daerah Timur TengahHindari kontak dengan untaHindari mengkonsumsi produk unta yang masih mentahMenjaga higienitas diri

  • TERIMA KASIH