Retensio Plasenta

24
FK UMJ BEDSIDE TEACHING (BST) RETENSIO PLASENTA

description

retensio plasenta

Transcript of Retensio Plasenta

  • FK UMJBEDSIDE TEACHING (BST)RETENSIO PLASENTA

  • IDENTITAS

    Nama: Ny. AUmur: 33 tahunPendidikan: SMPPekerjaan: IRTAgama: IslamAlamat: Kp. Bumi Ayu, Kelurahan Kertajasa 02/06

  • ANAMNESISKeluhan Utama: Rujukan dari Puskesmas Nyalindung dengan Retensio Plasenta

    Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan perdarahan hebat pasca persalinan, melahirkan di rumah dengan bantuan bidan pada pukul 05.30 WIB dengan P2A0 usia kehamilan 41-42 minggu. Saat di bawa ke IGD pasien mengeluh pusing, pandangan berkunang dan tidak ingat apa-apa.

  • Riwayat pengobatan: Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatanRiwayat Penyakit Dahulu: Hipertensi (-), DM(-), Asma (-)Riwayat penyakit keluarga: Hipertensi (-), DM(-), Asma (-)Riwayat Alergi : Tidak adaRiwayat Psikososial:Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.

  • Riwayat KBPasien pernah menggunakan KB pil selama beberapa bulan. Pemakaian dihentikan karena pasien ingin punya anak. Tidak ada keluhan selama menggunakan KB

    Riwayat MenstruasiPasien mengaku pertama kali menstruasi usia 12 tahun dengan lamanya 7 hari. Setiap menstruasi pasien bisa mengganti pembalut sebanyak 2 atau 3 pembalut. Menstruasi dirasakan pasien tidak pernah sakit dan berjalan teratur setiap bulannya.

  • Riwayat PernikahanPasien sudah menikah selama 15 tahun dan pernikahan pertama.

    Riwayat Persalinan SebelumnyaAnak pertama berjenis kelamin perempuan umur 13 tahun, persalinan dibantu oleh bidan dengan cara persalinan spontan, BB 2900 gram.

  • PEMERIKSAAN FISIKDilakukan pertama kali pada tanggal 14 Oktober 2014, 07.40 WIBSTATUS GENERALISKeadaan Umum : Tampak sakit beratKesadaran: SomnolenAntropometriBB: 75 kgTB: 159 cmTanda VitalTekanan Darah: 80/60 mmHgNadi : 136 x/menit, reguler, teraba lemahSuhu: 36 CPernapasan: 24 x/menit, teratur

  • Kulit: ikterik (-), sianosis (-), turgor normal, pucat, akral dinginKepala dan LeherKepala: Normosefali, rambut warna hitam, distribusi merataMata: Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-Hidung: septum deviasi (-), nafas cuping hidung -/-, sekret -/-Mulut: Bibir kering (-), sianosis (-), trismus (-), halitosis (-)Lidah: Tidak dinilaiTonsil: Tidak dinilaiTenggorokan: Tidak dinilaiLeher: KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar

  • ThoraxParuInspeksi: Bentuk dada normal, simetris, gerak pernapasan simetris, irama cepat, retraksi (-) Palpasi: Gerak napas simetris, vocal fremitus simetrisPerkusi: Sonor di semua lapang paruAuskultasi: Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/- JantungInspeksi: Ictus cordis tidak tampakPalpasi: Ictus cordis teraba, thrill (-)Perkusi: RedupAuskultasi: SISII reguler, murmur (-), gallop (-)

    AbdomenInspeksi: CembungPalpasi: Teraba cembung, nyeri tekan di seluruh kuadran abdomenAuskultasi: Bising usus (+) normal, 6x / menitEkstremitas: Akral dingin, edema (+), sianosis (-), pucat, CRT lebih 2 detik

  • PEMERIKSAAN OBSTETRIKStatus Lokalis AbdomenInspeksi : Tampak datar, striae gravidarum (+), linea nigra (+), terlihat tali pusat berukuran 9 cm di depan vagina dijepit dengan klem.Palpasi: Kontraksi (-), TFU sejajar umbilikus, nyeri tekan abdomen (-)Auskultasi : Tidak dilakukanPemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)Teraba tali pusat keluar dari ostium uteri externa, portio terbuka

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium 14 Juni 2014 (07.59)Hematologi darah rutinHb: 9,1 gr/dlLeukosit: 36.300 /ulHematokrit: 26%Eritrosit : 3,2Trombosit: 258.000 ulIndex EritrositMCV: 81MCH: 28MCHC: 35

  • RESUMEPasien Ny.A, 33 th datang ke IGD Kebidanan pada tanggal 14 Oktober 2014 pukul 07.30 WIB. Rujukan dari Puskesmas Nyalindung dengan Retensio Plasenta. Pasien datang dengan perdarahan hebat pasca persalinan. Pasien melahirkan di rumah dengan bantuan bidan pada pukul 05.30 WIB dengan P2A0 dengan usia kehamilan 41-42 minggu. Saat di bawa ke IGD pasien mengeluh pusing, pandangan berkunang. Pemeriksaan penunjang didapatkan, Hb : 9,1 gr/dl, Leukosit: 36300 /ul, Hematokrit: 26%, Eritrosit : 3,2.

  • Diagnosa kerja :P2A0 post maturus spontan dengan retensio plasenta, atonia uteri, shock hipovolemik, anemia

    Penatalaksanaan :Pemberian O2, 3L/mntIVFD 2 jalur : Oksitosin 2 amp, koloidCefotaxim 2 x 1 grPasang balon kateterCrossmatch golongan darahManual plasenta setelah kontraksi baik

  • Tatalaksana pada retensio plasenta

  • Follow Up Tgl 15 Oktober 2014Tgl 16 Oktober 2014

    Jam SubjectiveObjectiveAssessmentPlanning(07.00)TD : 157/95 mmHgNadi : 83 x/ menitSuhu : 36,3 CRR : 18 x/ menitPerdarahan sedikitTFU setinggi pusatHasil lab tgl 15 jam 20.13Protein urine (-)Eritrosit 5-7/LPB P2A0 post partus maturus spontan , retensio plasenta, atonia uteri, syok hipovolemik perbaikan, anemiaInfus Oksitoksin 2 amp + metergin + dalam 500 cc RL 20 tetes/menitMetildopa 5x2 tabCefotaxime 2x1 grMetronidazole 3x500mg ivCek protein urineLepas balon kateterCek labTranfusi darah bila < 8

    Jam SubjectiveObjectiveAssessmentPlanning(07.00)Lemas (+), perdarahan pervaginam 90CCTD : 126/68 mmHgNadi : 81 x/ menitSuhu : 36,5 CRR : 17x/ menitP2A0 post partus maturus spontan , retensio plasenta, atonia uteri, syok hipovolemik perbaikan, anemiaCeflotaxime 2x1 ivMetildopa 3x2 tab p.oMetronidazole 3x500mg ivOksitoksin

  • PEMERIKSAAN LABORATORIUM(14 Oktober 2014, 23. 40 WIB)Hematologi darah rutinHemoglobin: 7,0 g/dlLeukosit: 23700 ribuHematokrit: 19,6%Trombosit: 153.000 ribuEritrosit: 2,3 jutaGolongan darah : OIndeks eritrositMCV: 82MCH: 30MCHC: 36

  • Analisa KasusBagaimana penegakan diagnosis pada kasus ini ?Bagaimana penatalaksanan pada kasus ini ?Bagaimana cara pemasangan balon kateter ? Pasien Ny. A, 33 th datang kerumah sakit dengan keluhan utama perdarahan jalan lahir setelah melahirkan. Setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik ditegakkan diagnosis pada pasien ini yaitu P2A0 partus maturus sponan dengan perdarahan postpartum e.c. Retensio plasenta

  • Anamnesis

    Teori Kasus Plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahirAnak lahir spontan dan setelah setengah jam plasenta tidak lahirTerdapat perdarahan pasca persalinanTedapat perdarahan pasca persalinanPlasenta belum lepas sama sekali (tidak terjadi perdarahan)Plasenta lepas sebagian (terjadi perdarahan) Plasenta lepas sebagianPlasenta belum lepas dari dinding uterus dapat karena :Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta (plasenta adhesive)Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab vili korialis menembus desidua sampai miometrium sampai dibawah peritoneum (plasenta akreta perkreta), kontraksi uterus baik.Pasien tidak merasa mulas, karena tidak ada kontraksi uterus

  • Dari anamnesis ini untuk diagnosis perdarahan postpartum seperti atonia uteri dapat ditegakkan karena pasien tidak merasakan mulas dan perdarahan yang terus menerus.Pemeriksaan fisik

    Teori Kasus Kadang ditemukan adanya konjungtiva anemis karena perdarahan lanjutKonjungtiva anemis +/+TFU sepusat sampai 2 jari dibawah pusatTFU sejajar pusat, kontraksi tidak adaPada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak ditemukan didalam kanalis servikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterus, perdarahan aktifVT : tampak perdarahan aktif, pembukaan 2-3 cm, portio tebal lunak, stocel (+).

    Plasenta masih ada yang menempel didalam uterus

  • Pemeriksaan penunjang

    Teori Kasus Darah rutin biasanya menunjukkan tanda-tanda anemia seperti rendahnya kadar hemoglobin

    Pemeriksaan USG terlihat adana sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahimHb : 9.1 g/dlLeukosit : 36300 /ulHematokrit : 26%Eritrosit : 3.2 juta/ul

    Tidak dilakukan

  • Penatalaksanaan

    Teori Kasus Perbaiki KUOksigen 3 liter/menitMasase uterus dna suntikan oksitosin melalui infusIVFD 2 line : 20 IU oxytosin drip dalam cairan RL 500 cc , dan HESPersat CredeCefotaxim 2 x 1 grPerasat Brandt Pasang balon kateterManual plasentaManual plasenta

  • Langkah-langkah pemasangan kondom kateter

    Baringkan ibu dalam posisi litotomi.Cuci tangan.Gunakan sarung tangan steril. Masukkan kateter ke dalam kondom.Ikat dengan tali dekat dengan mulut kondom.Pertahankan buli dalam keadaan kosong dengan kateter Foley.Masukkan kondom yang sudah terikat dengan kateter ke dalam rongga uterus.Biarkan ujung dalam kateter di dalam kondom.Ujung luar kateter dihubungkan dengan set infus.Kondom dikembangkan dengan 250-500 ml larutan NaCl 0,9 %.Observasi perdarahan.Jika berkurang, hentikan pengembangan kondom lebih lanjut.Ujung luar kondom dilipat dan diikat dengan tali.Kontraksi uterus dipertahankan dengan drip oksitosin sampai setidaknya 6 jam setelah prosedur.Pertahankan posisi kondom dengan kasa gulung yang dimapatkan di dalam vagina atau kembangkan kondom lainnya di dalam vagina. Kondom kateter dipertahankan selama 24 jam dan setelah itu dikempiskan bertahan (10-15 menit) dan dikeluarkan