Resume Pancasila ALL.docx

11
Pancasila Bab 6 Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia A. Pengantar Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu asas atau popular disebut dasar flsaat negara (Philosofsche Gronslag . !ebagai sumber nilai dan sumber norma" sila#sila Pancasila mencakup seluruh peraturan perundang#undangan serta pen$abarann%a. Karena negara Indonesia adalah negara demokrasi %ang berdasar atas hukum" segala s%stem perundang#undangan diatur pada suatu konstitusi atau &ndang#&ndang 'asar egara. Pembukaan &&' )*+, mempun%ai kedudukan %ang sangat penting karena merupakan saasundamentalnorm" dan berada pada hierarki tertib hukum tertinggi di negara Indonesia. B. Pembukaan &&' )*+, Pembukaan &&' )*+, bersama dengan pasal#pasaln%a disahkan oleh PPKI pada tanggal )- Agustus )*+,. Pembukaan memiliki kedudukan di atas pasal#pasal dalam &&' )*+,. Pembukaan &&' )*+, terdiri atas + alinea" setiap alinea memiliki spesifkasi dalam setiap isin%a. Alinea pertama" kedua" dan ketiga memuat pern%ataan %ang tidak berhubungan dengan pasal# pasaln%a. Alinea keempat memuat tu$uan negara" ketentuan &&' negara" bentuk negara" dan dasar flsaat negara Pancasila. aka dari itu alinea + tersebut memiliki hubungan dengan pasal#pasal &&' )*+,. ). Pembukaan &&' )*+, sebagai /ertib 0ukum /ertinggi Kedudukan pembukaan &&' )*+, dalam kaitann%a dengan tertib hukum Indonesia memiliki 1 aspek undamental" %aitu2 Pertama" memberikan aktor#aktor mutlak bagi ter3u$udn%a tertib hukum Indonesia Kedua" memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi. Kaitan Pancasila dengan pembukaan &&' )*+, sebagaimana tercantum dalam pembukaan &&' )*+, adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia. Berdasarkan pen$elasan tentang isi pembukaan &&' )*+, %ang termuat dalam Berita Republik Indonesia tahun II o.4" dapat

Transcript of Resume Pancasila ALL.docx

PancasilaBab 6Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia

A. PengantarPancasila sebagai dasar negara merupakan suatu asas atau popular disebut dasar filsafat negara (Philosofische Gronslag). Sebagai sumber nilai dan sumber norma, sila-sila Pancasila mencakup seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarannya.Karena negara Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasar atas hukum, segala system perundang-undangan diatur pada suatu konstitusi atau Undang-Undang Dasar Negara. Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang sangat penting karena merupakan saasfundamentalnorm, dan berada pada hierarki tertib hukum tertinggi di negara Indonesia.

B. Pembukaan UUD 1945Pembukaan UUD 1945 bersama dengan pasal-pasalnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Pembukaan memiliki kedudukan di atas pasal-pasal dalam UUD 1945.Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea, setiap alinea memiliki spesifikasi dalam setiap isinya. Alinea pertama, kedua, dan ketiga memuat pernyataan yang tidak berhubungan dengan pasal-pasalnya. Alinea keempat memuat tujuan negara, ketentuan UUD negara, bentuk negara, dan dasar filsafat negara Pancasila. Maka dari itu alinea 4 tersebut memiliki hubungan dengan pasal-pasal UUD 1945.1. Pembukaan UUD 1945 sebagai Tertib Hukum TertinggiKedudukan pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum Indonesia memiliki 2 aspek fundamental, yaitu: Pertama, memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia Kedua, memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi.Kaitan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945 sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia.Berdasarkan penjelasan tentang isi pembukaan UUD 1945 yang termuat dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7, dapat disimpulkan bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber hukukm positif Indonesia.Dengan demikian seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia harus bersumber pada Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung Asas Kerohanian Negara atau Dasar Filsafat Negara RI.2. Pembukaan UUD 1945 Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum IndonesiaSyarat-syarat tertib hukum yang terkandung dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 ada 4 hal, yaitu:1. Adanya kesatuan subjek, yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum. Hal ini terpenuhi dengan adanya suatu Pemerintahan Negara Republik Indonesia (Pembukaan UUD 45 al. IV)2. Adanya kesatuan asa kerohanian, yang merupakan dasar dari keseluruhan peraturan hukum. Hal ini terpenuhi oleh adanya dasar filsafat negara Pancasila sebagaimana tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945.3. Adanya kesatuan daerah, fdimana peraturan hukum itu berlaku, terpenuhi oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia, tercantum dalam alinea IV pembukaan UUD 1945.4. Adanya kesatuan waktu, dimana seluruh peraturan-peraturan hukum itu berlaku. Hal ini menunjukkan saat mulai berdirinya negara Republik Indonesia yang disertai dengan suatu tertib hukum, sampai seterusnya selama kelangsungan hidup Negara RI.Dengan demikian maka seluruh peraturan hukum yang ada di Indonesia sejak ditetapkannya pembukaan UUD 1945 secara formal telah memenuhi syarat sebagai suatu tertib hukum negara.Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia sebagai berikut:Pertama, menjadi dasar dalam tertib hukum Indonesia.Kedua, Pembukaan UUD 1945 dimasukkan dalam tertib hukum sebagai ketentuan hukum tertinggi.3. Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang FundamentalPembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental (staatsfundamentalnorm), menurut ilmu hukum tatanegara memiliki beberapa unsure mutlak antara lain:a. Dari segi terjadinyaDitentukan oleh pembentuk negara dan terjelma dalam suatu pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk negara, untuk menjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar-dasar negara yang dibentuknya.b. Dari segi isinyaPembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok negara:1. Dasar Tujuan Negara, baik tujuan umum maupun tujuan khusus.2. Ketentuan diadakannya undang-undang dasar negara3. Bentuk negara4. Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara)Dalam hubungannya dengan pasal-pasal UUD 1945 maka pembukaan UUD 1945 mempunyai hakikat dan kedudukan sebagai berikut:1. Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang terpisah dengan batang tubuh UUD 19452. Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 19453. Pembukaan UUD 1945 menguasai hukum dasar negara secara tulis maupun tidak tertulis4. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental memilik pokok pikiran yang dijabarkan dalam batang tubuh UUD 1945.Dalam pengertian ini ekstistensi pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan hukum yang kuat terlekat pada kelangsungan hidup negara proklamasi 17 Agustus 1945.4. Pembukaan UUD 1945 Tetap Terlekat pada Kelangsungan Hidup Negara RI 17 Agustus 1945Pembukaan UUD 1945 memiliki hakikat hukum yang kuat dan secara yuridis tidak dapat diubah, karena:a. Pembukaan UUD 1945 sebagai Staatsfundamentalnorm dari segi terjadinya ditentukan oleh pembentuk negara. Setelah negara terbentuk, semua penguasa negara adalah alat perlengkapan negara yang kedudukannya lebih rendah daripada pembentuk negara. Oleh karena itu semua produk dari alat perlengkapan negara adalah dibawah pembentuk negara dan tidak berhak meniadakan pembukaan UUD 1945b. Dalam ilmu hukum tata negara, suatu ketentuan hukum di bawah pembukaan UUD 1945 secara yuridis tidak dapat meniadakan pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang tetap dan terlekat pada negara dan secara hukum tidak dapat diubah.c. Secara material, isis-isi yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 merupakan pengejawantahan Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia yang hanya satu kali terjadi.5. Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945a. Alinea PertamaDalam alinea pertama terkandung suatu pengakuan tentang nilai hak kodrat. Hak kodrat adalah hak yang merupakan karunia dari Tuhan, yang melekat pada manusia. Bangsa adalah penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pelanggaran terhadap hak kemerdekaan adalah tidak sesuai dengan hakikat kemanusiaan (perikemanusiaan) dan hakikat adil (perikeadilan), dan atas pelanggaran tersebut harus ada pemaksaan, yaitu penjajahan harus dihapuskan.b. Alinea KeduaBerdasar prinsip pada alinea pertama tentang hak kodrat akan kemerdekaan, maka bangsa Indonesia merealisasikan perjuangannya dalam suatu cita-cita bangsa. Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia disampig sebagai suatu buti objektif atas penjajahan pada bangsa Indonesia, juga untuk mewujudkan nasib sendiri, bebas dari kekuasaan bangsa lain.Pengertian negara yang merdeka adalah negara yang benar-benar bebas dari kekuasaan bangsa lain, dapat menentukan nasibnya sendiri. Pengertian bersatu sesuai dengan pernyataan kemerdekaan. Berdaulat diartikan dalam eksistensi negara yang merdeka, berdiri atas kemampuan sendiri, berhak dan bebas menentukan tujuan dan nasibnya sendiri.Pengertian negara Indonesia yang adil yaitu negara yang mewujudkan keadilan dalam kehidupan bersama. Cita-cita bangsa dan negara tentang kemakmuran dapat diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia baik material maupun spiritual, jasmani maupun rohani.c. Alinea KetigaDinyatakannya kemablai proklamasi pada alinea III Pembukaan UUD 1945 merupakan bukti bahwa ada hubungan dan kesatuan antara Pembukaan dan Proklamasi. Proklamasi memerlukan tindak lanjut untuk membentuk negara yang dijabarkan dalam pembukaan UUD 1945.Pengakuan nilai religius dalam alinea III mengandung makna bahwa negara Indonesia mengakui nilai-nilai religious. Pengakuan nilai moral mengandung makna bahwa negara dan bangsa Indonesia mengakui nilai-nilai moral dan hak kodrat untuk segala bangsa. Pernyataan kembali proklamasi yang tercantum dalam alinea III dimaksudkan sebagai penegasan dan rincian lebih lanjut naskah proklamasi 17 Agustus 1945.d. Alinea KeempatDalam alinea keempat sebagai kelanjutan berdirinya negara RI, dirinci lebih lanjut tentang prinsip-prinsip kaidah pembentukan negara Indonesia.Pemerintahan dalam susunan kalimat Pemerintahan Negara Indonesia dimaksudkan dalam pengertian sebagai penyelenggara keseluruhan aspek kegiatan negara dan segala kelengkapannya yang berbeda dengan pemerintahan negara yang hanya menyangkut salah satu aspek dari kegiatan penyelenggara negara yaitu aspek pelaksana (eksekutif).Pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV:(1) Tujuan Negara1. Tujuan Khusus:a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesiab. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa2. Tujuan UmumTujuan umum ini realisasinya dalam hubungannya dengan politik luar negeri Indonesia, yaitu melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial. (2) Ketentuan diadakannya UUD NegaraNegara Indonesia yang bersifat konstitusional, mengharuskan untuk diadakannya UUD Negara. Ketentuan yang ada dalam alinea keempat inilah yang merupakan dasar yuridis bahwa pembukaan UUD 45 merupakan sumber bagi adanya UUD 1945.(3) Bentuk NegaraBentuk negara Indonesia adalah Republik yang berkedaulatan rakyat.(4) Dasar Filsafat NegaraTujuan Pembukaan UUD 19454 macam tujuan pembukaan UUD 1945:a. Alinea 1: mempertanggungjawabkan bahwa kemerdekaan sudah selayaknya didapat, berdasarkan hak kodrat bangsa Indonesia untuk merdeka.b. Alinea 2: menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaan.c. Alinea 3: menegaskan proklamasi kemerdekaan, menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi seluruh orang Indonesia.d. Alinea 4: melaksanakan segala sesuatu itu sebagaimana tercantum dalam alinea 4, sebagai ketentuan pedoman dan pegangan dalam realisasi hidup bersama dalam suatu negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila6. Nilai-nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat dan Hukum Etis yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.Dalam pembukaan UUD 1945 mengandung pengakuan hukum Tuhan, hukum kodrat, hukum etis, serta hukum filosofis. Berdasarkan kedudukannya maka urutannya adalah Hukum Tuhan, hukum kodrat, hukum etis. Dalam alinea 4 terdapat asas kerohanian (Pancasila) dan dalam hal ini sebagai hukum filosofis.Hubungan keempat hukum tersebut adalah bahwa hukum Tuhan, kodrat, dan etis tersebut merupakan sumber bahan dan sumber nilai bagi negara dan hukum positif Indonesia. Sedangkan hukum filosofis merupakan pedoman dasar dalam bentuk dan sifat tertentu yang disimpulkan dari ketiga hukum sebelumnya.

NILAI-NILAI HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT, HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UUD 1945

ALINEA 1 HUKUM KODRAT HUKUM ETISALINEA 2 CITA-CITA KEMERDEKAANSUMBER BAHAN ALINEA 3 HUKUM TUHANDAN SUMBER NILAI HUKUM ETIS

ALINEA 4 HUKUM FILOSOFIS (PANCASILA)SUMBER BENTUK DAN SIFAT

HUKUM POSITIF DAN PELAKSANAANNYAPELAKSANAAN NEGARA INDONESIAPELAKSANAAN NEGARA INDONESIA

7. Pokok-pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945Berdasarkan isis dari penjelasan resmi pembukaan UUD 1945 bahwa dengan pokok-pokok pikiran tersebut nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945 dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945. Pokok-pokok pikiran tersebut sebagai berikut:(1) Pokok Pikiran Pertama: negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar asas persatuan, dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.(2) Pokok pikiran kedua: negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.(3) Pokok pikiran ketiga: negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan asas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.(4) Pokok pikiran keempat: negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Prinsip negara sebagaimana terkandung dalam pokok-pokok pikiran tersebut menunjukkan pada kita bahwa dalam kehidupan bernegara walaupun didasarkan pada peraturan hukum, juga harus didasarkan pada moralitas negara Indonesia mendasarkan pada komitmen moral religious serta moral kemanusiaan yang beradab, karena dalam kehidupan bernegara pada hakikatnya untuk mencapai tujuan kemanusiaan yang bermartabat luhur.C. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi hubungan langsung yang bersifat kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945 karena isi dalam pembukaan dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945.Rangkaian makna yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945:(1) Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuknya negara, yang menjadi dasar belakang kemerdekaan Indonesia(2) Merupakan ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah negara Indonesia terwujudSifat hubungan antara masing-masing bagian pembukaan dengan batang tubuh UUD 1945 adalah sebagai berikut:(1) Bagian pertama, kedua, dan ketiga pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan yang tidak mempunyai hubungan kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945(2) Bagian keempat pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945, yang mencakup:a. UUD ditentukan aka nadab. Yang diatur dalam UUD adalah tentang pembentukan pemerintahan negara yang memenuhi berbagai persyaratanc. Negara Indonesia berbentuk Republik yang berkedaulatan rakyatd. Ditetapkannya dasar kerohanian negara (Pancasila)D. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila Hubungan Secara FormalPancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Tata kehidupan tidak hanya bertopang pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi juga Pancasila. Berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat disimpulakn sebagai berikut:(1) Rumusan Pancasila sebagai dasar negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945(2) Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang fundamental yang terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai 2 macam kedudukan:a. Sebagai dasar, karena pembukaan itulah yang member faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesiab. Memasukkan dirinya dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum tertinggi(3) Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi(4) Pancasila mempunyai hakikat, sifat, kedudukan, dan fungsi sebagai pokok kaidah negara yang fundamental(5) Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945 Hubungan Secara MaterialSecara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat. Sebenarnya secara material yang merupakan inti dari pokok kaidah fundamental adalah Pancasila.E. Hubungan Antara Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945Kesatuan antara Proklamasi dengan Pembukaan UUD 1945 dapat dijelaskan sebagai berikut:(1) Disebutkannya kembali proklamasi dalam pembukaan UUD 1945 menunjukkan adanya rangkaian yang tidak dapat dipisahkan(2) Ditetapkannya Pembukaan UUD bersama dengan UUD, presiden dan wakilnya merupakan realisasi tindak lanjut dari Proklamasi(3) Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan secara terperinci dengan berdasarkan PancasilaSifat hubungan antara pembukaan dengan proklamasi adalah sebagai berikut:Pertama, memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi.Kedua, memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi.Ketiga, memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakannya Proklamasi.Proklamasi memiliki 2 macam makna,yaitu:(1) Pernyataan bangsa Indonesia baik kepada diri sendiri, maupun kepada dunia luar, bahwa Indonesia telah merdeka.(2) TIndakan-tindakan yang segera harus dilaksanakan berhubungan dengan pernyataan kemerdekaan tersebut.Seluruh makna Proklamasi tersebut dirinci dalam Pembukaan UUD 1945, penjabarannya sebagai berikut:(1) Bagian pertama Proklamasi, mendapatkan penegasan dan penjelasan pada bagian pertama sampai ketiga pembukaan UUD 1945(2) Bagian kedua Proklamasi, yaitu pembentukan negara RI yang berlandaskan Pancasila, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.Hal-hal tersebut di atas menunjukkan hubungan antara Proklamasi dengan Pembukaan merupakan suatu kesatuan yang utuh, dan apa yang terkandung dalam pembukaan adalah amanat dari seluruh rakyat Indonesia saat mendirikan negara untuk mewujudkan tujuan bersama. Oleh karena itu merupakan suatu tanggung jawab moral bagi seluruh bangsa untuk memelihara dan merealisasikannya.

Bab 7Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara