Resume kewiraan

39
BAB 1 IDENTITAS NASIONAL Apakah Bangsa itu dan bagaimana proses pembentukan bangsa Siapakah bangsa Indonesia dan apa hakekat negara bangsa Indonesia Apa saja yang dapat dijadikan identitas nasional Indonesia? Mengapa perlu ada identitas nasional dan apa manfaatnya bagi kita selaku anak bangsa? HAKEKAT BANGSA Konsep bangsa ( nation ) memiliki dua (2) pengertian yaitu bangsa dalam arti sosiologis antropologis dan bangsa dalam arti politis (Badri Yatim, 1999), Dalam istilah lain cultural unity dan political unity (AT Soegito, 2004). Bangsa dalam pengertian arti sosiologis antropologis (cultural unity) adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat. Jadi mereka menjadi satu bangsa karena disatukan oleh kesamaan ras, budaya, keyakinan, bahasa , keturunan dan sebagainya. Contoh ; bangsa Kasmir, bangsa Yahudi, bangsa Kurdi, bangsa Jawa, bangsa Batak. Bangsa dalam pengertian politik ( political unity ) adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara. Contoh; bangsa Indonesia, bangsa India, bangsa Jerman. PROSES PEMBENTUKAN BANGSA Dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa – negara yaitu model ortodoks dan model mutakhir (R Surbakti 1999): Model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu membentuk satu negara. Model mutakhir berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.

description

 

Transcript of Resume kewiraan

Page 1: Resume kewiraan

BAB 1

IDENTITAS NASIONAL

Apakah Bangsa itu dan bagaimana proses pembentukan bangsa

Siapakah bangsa Indonesia dan apa hakekat negara bangsa Indonesia

Apa saja yang dapat dijadikan identitas nasional Indonesia?

Mengapa perlu ada identitas nasional dan apa manfaatnya bagi kita selaku anak bangsa?

HAKEKAT BANGSA

Konsep bangsa (nation) memiliki dua (2) pengertian yaitu bangsa dalam arti sosiologis

antropologis dan bangsa dalam arti politis (Badri Yatim, 1999), Dalam istilah lain cultural unity dan

political unity (AT Soegito, 2004).

Bangsa dalam pengertian arti sosiologis antropologis (cultural unity) adalah persekutuan hidup

masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa

satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat. Jadi mereka menjadi satu bangsa karena

disatukan oleh kesamaan ras, budaya, keyakinan, bahasa , keturunan dan sebagainya. Contoh ;

bangsa Kasmir, bangsa Yahudi, bangsa Kurdi, bangsa Jawa, bangsa Batak.

Bangsa dalam pengertian politik (political unity) adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah

yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke

luar dan ke dalam. Bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara. Contoh; bangsa

Indonesia, bangsa India, bangsa Jerman.

PROSES PEMBENTUKAN BANGSA

Dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa – negara yaitu model ortodoks dan model

mutakhir (R Surbakti 1999):

Model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa

itu membentuk satu negara.

Model mutakhir berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang terbentuk melalui proses

tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.

Kedua model ini berbeda dalam empat hal yaitu; ada tidaknya perubahan unsur dalam

masyarakat, lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan bangsa-negara, munculnya

kesadaran politik masyarakat dan derajat partisipasi politik dan rezim politik

Model ortodoks menghasilkan bangsa negara yang relatif homogen. Contoh Israel.

Model mutakhir menghasilkan bangsa negara yang relatif heterogen Contoh AS

IDENTITAS BANGSA

Bangsa memiliki penanda, jati diri atau identitas yang bisa membedakan atau dibedakan

dengan bangsa lain. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi

primordial, sakral, tokoh, bhinneka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan

(Ramlan Surbakti, 1999).

Page 2: Resume kewiraan

Cultural unity ditandai oleh adanya kesamaan dalam hal ras, suku, agama, adat dan budaya,

keturunan (darah) dan daerah asal (homeland). Identitas cultural unity dapat disebut pula identitas

kesukubangsaan. Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat askriptif

(sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah (bawaan), primer dan etnik.Setiap anggota cultural unity

memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya. Misal setia pada sukunya, pada agamanya, pada

budayanya, pada kerabatnya, pada daerah asal dan pada bahasanya.Loyalitas pada identitas

kelompok (etnik) pada umumnya kuat dan langgeng (bertahan lama).

Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik yaitu bangsa yang telah

bernegara. Negara baru perlu menciptakan identitas yang baru pula untuk bangsanya. Identitas itu

merupakan identitas kebangsaan atau nasional negara yang bersangkutan. Identitas kebangsaan itu

merupakan kesepakatan dari banyak bangsa (suku) didalamnya. Identitas itu bersifat buatan,

sekunder, etis dan nasional. Identitas nasional itu dapat saja berasal dari identitas sebuah bangsa

didalamnya yang selanjutnya disepakati sebagai identitas nasionalnya. Beberapa bentuk identitas

nasional adalah: bahasa nasional, lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional, dan

ideologi nasional.

LOYALITAS GANDA

Seorang warga dalam sebuah negara bangsa pada dasarnya memiliki dua identitas yaitu

identitas kesukubangsaan dan identitas nasional. Ia memiliki identitas kesukubangsaan oleh karena

sebagai warga dari cultural unity. Ia juga memiliki identitas kebangsaan/ nasional karena ia adalah

warga dari suatu political unity.

Setiap identitas menuntut loyalitas (kesetiaan). Karena memiliki 2 identitas maka memiliki pula

dua loyalitas (loyalitas ganda). Kesetiaan pada identitas nasional amat penting karena dapat

mempersatukan warga bangsa itu sebagai satu bangsa dalam satu negara. Karena itu sebuah

negara bangsa perlu adanya national caracter building yang terus menerus dalam diri warga negara.

HAKEKAT NEGARA BANGSA INDONESIA

Bangsa Indonesia adalah seluruh manusia-manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan

untuk tinggal secara bersama di wilayah nusantara dari ujung Barat (Sabang) sampai ujung Timur

(Merauke) yang memiliki "Le desir d'etre ensemble" (kesatuan kehendak) dan

"Charaktergemeinschaft" ( karakter yg sama karena persatuan nasib) yang telah menjadi satu.

Faktor-faktor penting bagi pembentukan negara bangsa Indonesia adalah : adanya persamaan

nasib yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing yang lebih kurang selama 350

tahun; adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan; adanya

cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsadan adanya

kesatuan tempat tinggal yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang sampai Merauke.

NKRI adalah negara kebangsaan modern yaitu negara yang pembentukannya didasarkan pada

semangat kebangsaan -atau nasionalisme- yaitu adanya tekad suatu masyarakat untuk membangun

masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut

berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

Page 3: Resume kewiraan

Faktor pembentukan identitas kebangsaan Indonesia bukanlah faktor-primordial, tetapi faktor

historis. Kesatuan bangsa Indonesia tidak bersifat alamiah tetapi historis. Persatuan bangsa

Indonesia tidak bersifat etnik melainkan etis. (Frans Magnis Suseno, 1995). Tanggal 17 Agustus 1945

dapat dikatakan sebagai “revolusi integratifnya” bangsa Indonesia.

Dalam kenyataannya Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan (revolusi). Yaitu

perjuangan melawan penjajahan dan berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Secara

teoritis, proses pembentukan bangsa Indonesia digambarkan secara berurutan dalam keempat alinea

pada Pembukaan UUD 1945.

IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Identitas nasional Indonesia menunjuk pada sejumlah ciri, penanda, jati diri yang melekat pada

diri bangsa Indonesia (pengertian politik), sehingga bisa dibedakan dengan dengan bangsa lain.

Beberapa wujud dari identitas nasional Indonesia adalah bahasa Indonesia, ideologi Pancasila,

lambang negara, semboyan negara, kebudayaan yg bisa diterima secara nasional. Identitas nasional

perlu dijaga, dipertahankan dan bila perlu dikembangkan lagi beberapa bentuk identitas nasional

yang baru dan bisa diterima oleh segenap warga bangsa. Identitas nasional berfungsi membedakan

dengan bangsa lain dan juga dapat menyatukan para warga dari negara bangsa yang bersangkutan.

BANGSA DAN IDENTITAS

NATION

CULTURAL UNITY

POLITICAL UNITY

IDENTITAS KESUKUBANGSAAN

IDENTITAS NASIONAL

Page 4: Resume kewiraan

BAB 2

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

• Apakah arti warga negara dan kewarganegaraan?

• Bagaimana kedudukan warga negara dalam suatu negara ?

• Siapakah warga negara Indonesia (WNI) dan bagaimana perihal kewarganegaraan di

Indonesia?

• Apa saja hak dan kewajiban warga negara Indonesia ?

PENGERTIAN WARGA NEGARA

Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bhs Inggris) yang mempunyai arti

warganegara, petunjuk dari sebuah kota, sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah

air, bawahan atau kaula. Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu organisasi

atau perkumpulan. Warga negara artinya warga atau anggota dari organisasi yg bernama negara.

Ada istilah rakyat, penduduk dan warga negara. Rakyat lebih merupakan konsep politis. Rakyat

menunjuk pada orang-orang yang berada dibawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan

itu. Istilah rakyat umumnya dilawankan dengan penguasa. Penduduk adalah orang-orang yang

bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu.

PENGHUNI NEGARA

PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan

antara negara dengan warga negara. Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu

a. kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis dan

b. kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil

PENGHUNINEGARA

Penduduk

Bukan penduduk

Orang asing

Warga negara

Page 5: Resume kewiraan

Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut memiliki pertalian hukum serta

tunduk pada hukum negara yang bersangkutan. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak

jatuh pada kekuasaan atau kewenangan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan

kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan warga negaranya.

Setiap negara berdaulat berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara.

Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asas berdasar kelahiran dan asas

kewarganegaraan berdasarkan perkawinan.

Penentuan kewarganegaraan berdasarkan sisi kelahiran dikenal dua asas yaitu asas Ius

Soli dan asas Ius Sanguinis.

Penentuan kewarganegaraan berdasarkan aspek perkawinan mencakup asas kesatuan

hukum dan asas persamaan derajat.

Negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan . Negara lain juga

tidak boleh menentukan siapa saja yang menjadi warga negara dari suatu negara.

Problem kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan bipatride bahkan multipatride. Hal

ini dikarenakan perbedaan asas kewarganegaraan yg digunakan negara.

WARGA NEGARA INDONESIA

Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa

lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Penduduk ialah warga negara

Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Hal-hal mengenai warga negara dan

penduduk diatur dengan undang- undang (pasal 26 UUD 1945)

Undang-undang yang mengatur tentang warga negara adalah UU No 12 th 2006 tentang

Kewarganegaraan Indonesia. Undang-undang ini sebagai pengganti atas UU No 62 th 1958.

Sebelumnya, pembagian penduduk Indonesia berdasar Indishe Staatregeling 1927 pasal 163,

(warisan Belanda) yaitu:

• Golongan Eropa,

• Golongan Timur Asing,

• Golongan Bumiputra atau Pribumi

KEWARGANEGARAAN INDONESIA

Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan di Indonesia adalah UU No 12 th 2006

tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini adalah

perihal:

siapa yang menjadi warga negara Indonesia,

syarat dan tata cara memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia,

kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia, dan

syarat & tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Asas–asas yang dipakai dalam UU ini adalah asas ius sanguinis, asas ius soli terbatas, asas

kewarganegaraan tunggal dan asas kewarganegaraan ganda terbatas. Undang undang ini tidak

mengatur perihal isi kewarganegaraan (hak dan kewajiban warga negara).

Page 6: Resume kewiraan

KEDUDUKAN WARGA NEGARA DALAM NEGARA

Dengan memiliki status sebagai warga negara, maka orang memiliki hubungan hukum dengan

negara. Hubungan itu berwujud status, peran, hak, dan kewajiban secara timbal balik. Sebagai warga

negara maka ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan negaranya. Secara teori,

status warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif. Peran (role) warga negara juga

meliputi peran yang pasif, aktif, negatif dan positif (Cholisin, 2000).

PERAN WARGA NEGARA

• Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

• Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta ambil

bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan publik.

• Peran positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

• Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara

dalam persoalan pribadi

HAK DAN KEWAJIBAN WNI

Di Indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara (hak dan kewajiban)

digambarkan dalam UUD 1945. Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia tersebut

digambarkan dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban yang mencakup berbagai bidang. Hak

dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara dituangkan dalam berbagai

peraturan perundang-undangan. Contoh hak dan kewajiban WNI dalam bidang pendidikan pada

pasal 31 dijabarkan kedalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas.

Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara , dalam UUD 1945 hasil

amandemen I telah dicantumkan adanya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia yaitu pada

pasal 28 I – J UUD 1945. Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap

warga negara.

Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan kewajiban dan

hak warga terhadap negara. Beberapa contoh kewajiban negara adalah kewajiban negara untuk

menjamin sistem hukum yang adil, kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara,

kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat, kewajiban negara

memberi jaminan sosial, kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.

Beberapa contoh hak negara adalah hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan, hak

negara untuk dibela, hak negara untuk menguasai bumi air dan kekeyaan untuk kepentingan rakyat.

Page 7: Resume kewiraan

BAB 3

NEGARA DAN KONSTITUSI

• Apa itu konstitusi dan apa itu konstitusionalisme?

• Apa konstitusi dari NKRI dan apa saja isinya?

• Apa sistem ketatanegaraan Indonesia berdasar konstitusi negara?

• Apa yang perlu dilakukan warga negara terhadap konstitusi negara?

KONSTITUSI

Konstitusi berasal dari kata constituer (bhs Perancis) yang berarti membentuk. Dimaksudkan

untuk pembentukan suatu negara. Konstitusi sebagai peraturan dasar/awal mengenai negara.

Sebagai dasar pembentukan negara, landasan penyelenggaraan bernegara. Berarti hukum dasar-

nya negara, hukum tertinggi negara. Hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis (pengertian luas).

Sebagai undang-undang dasarnya negara (Konstitusi tertulis/ pengertian sempit). Konstitusi

penting bagi negara karena penyelenggaran bernegara diatur dan didasarkan atas konstitusi negara.

KONSTITUSIONALISME

Untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik, penyelenggaraan bernegara perlu diatur

dan dituangkan dalam suatu konstitusi. Sebab tanpa aturan, penyelengaraan bernegara cenderung

disalahgunakan. Ingat hukum besi kekuasaan; “power tends corrupt, absolute power corrupts

absolutely”.

Konstitusionalisme adalah suatu gagasan/paham yang menyatakan bahwa suatu konstitusi

/undang –undang dasar harus memiliki fungsi khusus yaitu membatasi kekuasaan pemerintah dan

menjamin hak-hak warga negara. Konstitusi yg berpaham konstitusionalisme bercirikan bahwa

konstitusi itu isinya berisi pembatasan atas kekuasaan dan jaminan thd hak hak dasar warga negara.

NEGARA KONSITUSIONAL

Adalah negara yang berdasar atas suatu konstitusi/ memiliki konstitusi sebagai dasarnya

bernegara. Disamping itu konstitusi negara tsb haruslah memuat gagasan mengenai

konstitusionalisme. Dengan demikian tidak setiap negara yang berdasar/memiliki konstitusi

dinamakan negara konstitusional. Perlu memiliki syarat bahwa konstitusi di negara tersebut bersifat

konstitusionalisme. Banyak negara yang memiliki konstitusi (UUD) tetapi belum tentu menganut

konstitusionalisme.

KONSTITUSI NKRI

Konstitusi yang berlaku di NKRI adalah UUD 1945 yang ditetapkan PPKI tanggal 18 Agustus

1945, diberlakukan kembali melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dikukuhkan secara aklamasi pada

tanggal 22 Juli 1959 oleh DPR dan yang telah mengalami 4 kali perubahan (amandemen) menurut

putusan MPR tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Konstitusi lain yang pernah berlaku adalah KRIS

Page 8: Resume kewiraan

(1949-1950) dan UUDS (1950-1959). Konstitusi yang berlaku di Indonesia adalah hukum dasar

tertulis (undang-undang dasar).

ISI KONSTITUSI

Berisi hal-hal yg mendasar, penting bagi negara. Umumnya bersifat garis-garis besar yang

nanti dituangkan lebih lanjut dalam peraturan perundangan dibawahnya.

Konstitusi negara umumnya berisi tentang identitas /organisasi negara, pola kekuasaan

negara, hubungan antar lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara, aturan tentang

perubahan konstitusi. Konstitusi juga mengandung pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah yang

merupakan nilai-nilai luhur bangsa ybs. Dalam jenjang norma, konstitusi termasuk kelompok

Staatgrundgesetz atau aturan dasar/pokok negara.

ISI UUD 1945

Terdiri atas dua bagian : Pembukaan dan Pasal-pasal (Pasal II AT).

Pembukaan terdiri atas 4 alinea sebagai perwujudan pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah

yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Pembukaan merupakan pokok kaidah yang fundamental

bagi NKRI.

Nomor pasal mulai dari pasal 1 – pasal 37. Jumlah keseluruhan 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3

pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan.

Bagian pasal berisi pengaturan mengenai; identitas negara, lembaga negara, sistem

pemerintahan negara, hubungan warga negara dengan negara, konsepsi negara, perubahan

konstitusi, aturan peralihan dan aturan tambahan.

KESEPAKATAN DASAR MENGENAI UUD 1945

Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945

Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Mempertegas sistem presidensiil

Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal

Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”

PERUBAHAN UUD 1945

Perubahan atas UUD 1945 dilakukan dengan sistem amendemen (melampirkan naskah

perubahan pada naskah asli). Atau dilakukan dengan cara addendum (menyisipkan ke naskah

konstitusi asli). Bagian yang diamandemen menjadi satu kesatuan dari konstitusi. Isi dari konstitusi

asli yang belum berubah masih tetap eksis. Amandemen konstitusi berbeda dengan pembaharuan

konstitusi. Yang terakhir ini berlaku konstitusi yang sama sekali baru Konstitusi lama atau asli

ditinggalkan.

UUD 1945 terdiri dari lima naskah, yaitu:

1) naskah 1945 yang ditetapkan melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

2) naskah perubahan pertama ditetapkan 19 Oktober 1999.

Page 9: Resume kewiraan

3) naskah perubahan kedua ditetapkan 18 Agustus 2000.

4) naskah perubahan ketiga ditetapkan November 2001.

5) naskah perubahan ditetapkan 10 Agustus 2002.

Kelima naskah dijadikan satu, yang masing-masing berlaku mengikat sesuai dengan tanggal

ditetapkannya.

KETATANEGARAAN INDONESIA

Bentuk negara : kesatuan dengan asas desentralisasi

Bentuk pemerintahan : republik

Sistem pemerintahan : presidensiil

Sistem politik : demokrasi

Ketentuan – ketentuan demikian dapat ditemukan dalam UUD 1945

Dengan demikian konstitusi negara menggambarkan sistem ketatanegaraan dari negara itu sendiri.

APA YANG PERLU DILAKUKAN WNI

Memahami secara utuh dan lengkap mengenai konstitusi negara, bukan memperdebatkan

eksistensi konstitusi (perlu tidaknya konstitusi).

Bersikap dan berperilaku yang konstitusional dalam hidup bernegara.

Menghindari perilaku in-konstitusional dalam hidup bernegara. Perilaku in-konstitusional bisa

dilakukan oleh penyelenggara negara maupun oleh rakyat negara. Perilaku in-konstitusional

membahayakan kehidupan kontitusional dan praktek bernegara pada umumnya.

Berfikir kritis dan konstruktif terhadap konstitusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Perlu pendidikan kesadaran berkonstitusi, sehingga konstitusi benar-benar berjalan dan ditaati.

KONSTITUSI- NEGARA-WARGANEGARA

KS/ HK DSR

HK DSR TERTULIS

HK DSRTDK TERTULIS

INDONESIA

UUD 1945

WNI

Page 10: Resume kewiraan

BAB 4

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

Apa itu demokrasi dan demokratisasi

Apa sistem politik di Indonesia?

Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?

Apa guna demokrasi dan mengapa perlu ada pendidikan demokrasi?

Demokrasi

Secara etimologis (bhs Yunani) , demokrasi berasal dari kata demos dan kratos. Demos itu

rakyat. Kratos itu pemerintahan/kekuasaan. Demokrasi berarti kekuasaan atau pemerintahan

rakyat

Arti populer : demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

(government of the people, by the people and for the people).

Perkembangan konsep, demokrasi dipahami sebagai bentuk pemerintahan, sebagai sistem

politik dan sebagai sikap atau pandangan hidup

Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno (Polis Athena) yang dipraktekkan dalam hidup

bernegara antara abad ke 4 SM – abad ke 6 M sebagai suatu bentuk pemerintahan.

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan

Demokrasi pada masa lalu dipahami hanya sebagai bentuk pemerintahan. Demokrasi adalah

salah satu bentuk pemerintahan

Bentuk pemerintahan model klasik (Aristoteles, Plato, Pollybius) : Monarki-Tirani- Aristokrasi-

Oligarki- Demokrasi -Mobokrasi

Didasarkan pada jumlah orang yang memimpin dan untuk siapa kepemimpinannya (kuantitas

dan kualitas)

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan

untuk kepentingan rakyat banyak

Bentuk pemerintahan model modern (Machiavelli) : Republik - Kerajaan (Monarki)

Didasarkan pada cara atau prosedur menjadi kepala negara /pemimpin negara

Dengan munculnya klasifikasi bentuk pemerintahan baru/modern maka demokrasi sebagai

bentuk pemerintahan mulai ditinggalkan

Demokrasi sebagai sistem politik

Dewasa ini demokrasi dipahami tidak sekedar sebagai bentuk pemerintahan tetapi sebagai

sistem politik

Sistem politik lebih luas pengertiannya dari sistem pemerintahan. Demokrasi adalah salah

satu sistem politik

Sistem politik secara garis besar dibedakan dua yaitu sistem politik demokrasi dan otoriter

(Arief Budiman). Pembagian lain menjadi sistem politik demokrasi dan non demokrasi

(Samuel Huntington, 2001)

Termasuk sistem politik non demokrasi : otoritarian, totalitrian, rezim militer, monarki absolut,

kediktatoran, rezim komunis, fasis, sistem satu partai

Page 11: Resume kewiraan

Ukuran yang membedakan adalah dari ciri-ciri yang menandakan keduanya. Sistem politik

(pemerintahan) demokrasi adalah sistem pemerintahan dalam suatu negara yang

menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. Sistem politik kediktatoran/otoritarian adalah sistem

pemerintahan dalam suatu negara yang menjalankan prinsip-prinsip kediktatoran/otoritarian

Sistem politik demokrasi

Sistem politik demokrasi berisi lembaga-lembaga yang berjalan menurut dan seusai dengan

prinsip dan prosedur demokrasi

Sistem politik demokrasi menggunakan dan menjalankan prinsip/prosedur demokratis

seperti ; pembagian kekuasaan, pemerintahan konstitusional, pemerintahan berdasarkan

hukum, pemerintahan mayoritas, pemerintahan dengan diskusi, pemilihan umum yang bebas,

partai politik lebih dari satu, management yang terbuka, pers yang bebas, pengakuan

terhadap hak hak minoritas, perlindungan terhadap hak asasi manusia , peradilan yang

bebas dan tidak memihak, pengawasan terhadap administrasi negara , penyelesaian secara

damai, jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu, konstitusi yang

demokratis, prinsip persetujuan

Negara yang bercirikan demikian dikatakan negara demokrasi dengan ukuran yang kontinu

Demokrasi sebagai sikap hidup

Demokrasi sekarang ini bukan hanya dipandang sebagai sistem pemerintahan/politik tetapi

sudah merupakan sikap hidup yaitu sikap hidup yang demokratis

Negara demokrasi tidak akan tercapai bila hanya dengan membangun pemerintahaan

(sistem) yang demokratis. Negara demokrasi juga membutuhkan masyarakat yang memiliki

sikap hidup demokratis.

Masyarakat demokratis terdiri dari warga negara –warga negara yang memiliki dan

menjalankan budaya demokrasi.

Sebagai sikap hidup maka budaya demokrasi berisi nilai-nilai atau norma yang hendaknya

dimiliki dan dijalankan oleh warga yang menginginkan kehidupan demokrasi.

Nilai-nilai demokrasi itu antara lain; toleransi; bebas mengemukakan dan menghormati

perbedaan pendapat; memahami keanekaragaman dalam masyarakat; terbuka dalam

berkomunikasi; menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan; percaya diri atau tidak

menggantungkan pada orang lain; saling menghargai; mampu mengekang diri; kebersamaan;

keseimbangan dan anti kekerasan.

Demokratisasi

Demokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsip prinsip demokrasi pada setiap

kegiatan politik kenegaraan. Demokratisasi merujuk pada proses perubahan menuju pada

sistem politik yang lebih demokratis. Intinya dari non demokrasi - menuju - demokrasi

Proses demokratisasi melalui 3 tahapan yaitu; pengakhiran rezim non-demokratis,

pengukuhan rezim demokratis dan pengkonsolidasian sistem yang demokratis.

Demokratisasi juga berarti proses menegakkan nilai-nilai demokrasi sehingga sistem politik

dan sikap hidup demokratis dapat terbentuk secara bertahap

Page 12: Resume kewiraan

Berhasilnya demokratisasi suatu negara terdapat dua hal penting yaitu : tumbuh dan

berkembangnya nilai-nilai demokrasi yang menjadi sikap dan pola hidup berbangsa dan

bernegara (kultur) dan terbentuk dan berjalannya lembaga-lembaga demokrasi (struktur)

Dua hal penting itu (kultur dan struktur demokrasi ) saling berkaitan

Dikatakan negara demokrasi apabila memenuhi dua kriteria yaitu: pemerintahan demokrasi

yang berwujud pada adanya institusi (struktur) demokrasi dan masyarakat demokratis yang

berwujud pada adanya budaya (kultur ) demokrasi

Demokrasi tidak hanya memerlukan institusi, hukum , aturan ataupun lembaga - lembaga

demokrasi lainya. Demokrasi sejati memerlukan sikap dan perilaku hidup demokratis

masyarakat

Guna mewujudkan masyarakat demokratis, pendidikan demokrasi mutlak diperlukan.

Pendidikan demokrasi dimuatkan dalam pendidikan kewarganegaraan

Ciri demokratisasi, sebagai berikut; berlangsung secara evolusioner ; proses perubahan

secara persuasif bukan koersif ; dan sebagai proses yang tidak pernah selesai

Sistem politik Indonesia

Sistem politik Indonesia menganut sistem politik demokrasi (Pasal 1 ayat 2 UUD 1945)

Sistem politik demokrasi di Indonesia berdasar atas nilai-nilai luhur yang terdapat dalam

pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar falsafah negara

Gambaran mengenai sistem politik demokrasi di Indonesia dengan kelembagaan, hubungan

antar lembaga , prosedur dan prinsip yang dijalankan tertuang dalam dan menurut pasal-

pasal UUD 1945

Sistem politik Indonesia mengalami dinamika seiring dengan perjalanan hidup bangsa

Indonesia. Perubahan dan perkembangan sistem politik Indonesia dipengaruhi oleh adanya

perubahan dalam konstitusi negara dan juga praktik penyelenggaraan bernegara

Sistem politik demokrasi di Indonesia sekarang ini berdasar pada ketentuan - ketentuan UUD

1945 Amandemen IV

DEMOKRASI DI INDONESIA

Bangsa Indonesia sejak dahulu sesungguhnya telah mempraktekkan ide tentang demokrasi

meskipun masih sederhana di tingkat lokal (desa) dan bukan dalam tingkat kenegaraan

Indonesia masa lalu, di tingkat bawah demokrasi, tetapi di tingkat atas feodalisme (Moh.

Hatta)

Demokrasi Indonesia masa lalu disebutnya sebagai demokrasi asli /desa, misalnya pemilihan

kepala desa dan rembug desa.

Demokrasi desa memiliki 5 unsur atau anasir yaitu;

rapat

mufakat

gotong royong

hak mengadakan protes bersama

hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut

Page 13: Resume kewiraan

Demokrasi asli / desa tidak bisa dijadikan pola demokrasi untuk Indonesia modern. Namun

kelima unsur demokrasi desa tersebut dapat dikembangkan menjadi konsep demokrasi

Indonesia yang modern

Demokrasi Indonesia modern menurut Moh Hatta harus meliputi 3 hal yaitu;

demokrasi di bidang politik

demokrasi di bidang ekonomi

demokrasi di bidang sosial

Demokrasi Indonesia tidak berbeda dengan demokrasi di Barat dalam bidang politik. Hanya

saja demokrasi di Indonesia perlu mencakup demokrasi ekonomi dan sosial

Negara Indonesia adalah negara demokrasi . Para pendiri negara mencitakan bahwa

Indonesia merdeka haruslah negara yang berkedaulatan rakyat. Cita-cita demokrasi itu

tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV

Bersumber pada ideologinya, demokrasi yang berkembang di Indonesia adalah demokrasi

Pancasila

Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai-nilai

Pancasila yang mencakup demokrasi di bidang politik, ekonomi dan sosial

Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kerakyatan yang dilaksanakan menurut hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Demokrasi sebagai perihal pengambilan

keputusan

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia tidak lepas dari periodisasi demokrasi yang pernah dan

berlaku dan sejarah Indonesia

Afan Gaffar (1999) membagi alur periodisasi demokrasi Indonesia terdiri atas: periode masa

revolusi kemerdekaan, masa demokrasi parlementer (representative democracy), masa

demokrasi terpimpin (guided democracy), pemerintahan Orde Baru (Pancasila democracy),

dan selanjutnya demokrasi di masa reformasi

Sendi –sendi pokok daripada sistem politk demokrasi di Indonesia adalah sebagai berikut;

Ide kedaulatan rakyat, Negara berdasar atas hukum, Bentuk republik , Pemerintahan

berdasar konstitusi , Pemerintahan yang bertanggungjawab, Sistem perwakilan, Sistem

pemerintahan presidensiil

Tantangan demokrasi Indonesia masa depan tergantung apakah kultur masyarakat termasuk

pemimpin mendukung penuh tradisi dan nilai nilai demokrasi (kultur) sebagai syarat bagi

berjalannya lembaga politik (struktur) demokrasi.

MASA DEPAN DEMOKRASI

Masa depan demokrasi bergantung pada persyaratan persyaratan atau demokrasi perlu

syarat hidupnya

Proses demokrasi terutama pada pemerintahan transisi dapat berubah menjadi bencana bagi

negara tersebut baik transisi dari sistem diktator maupun rezim militer ke arah sistem politik

demokrasi.

Ada lima (5) kondisi yang diperlukan bagi kelancaran demokratisasi (David Beetham dan

Kevin Boyle, 2000) , yaitu:

Page 14: Resume kewiraan

Penguatan struktur ekonomi yang berbasis keadilan

Tersedianya kebutuhan kebutuhan dasar bagi warga negara

Kemapanan kesatuan dan identitas nasional sehingga tahan terhadap pembelahan

dan perbedaan sosial politik warganegara.

Pengetahuan yang luas, pendidikan, kedewasaan, sikap toleransi dan rasa tanggung

jawab kolektif warga negara

Rezim yang terbuka dan bertanggung jawab dalam menggunakan sumber sumber

publik secara efisien.

Pengakuan yang berkelanjutan dari negara negara demokratis terhadap praktik

demokrasi yang berjalan

RUMAH DEMOKRASI

Struktur Demokrasi

Negara Demokrasi

Kultur Demokrasi

Page 15: Resume kewiraan

BAB 5

NEGARA HUKUM DAN HAM

• Apa negara hukum dan mengapa negara harus negara hukum?

• Apakah Indonesia negara hukum dan bagaimana perumusannya?

• Apa itu HAM dan apa hubungan negara hukum dengan HAM?

• Bagaimana perumusan HAM di Indonesia?

• Manfaat apa yg diperoleh dari pengetahuan tentang negara hukum dan HAM?

NEGARA HUKUM

Merupakan perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Negara hukum dan

konstitusionalisme merupakan dua hal yang tidak terpisahkan

Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat (hukum Eropa Kontinental)

atau Rule of Law (hukum Anglosaxon)

Negara yang penyelenggaraan kekuasaannya didasarkan atas hukum. Segala tindakan

harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum

Di negara hukum, hukum sebagai hal yang tertinggi (supreme) sehingga ada istilah

supremasi hukum.

Tetapi hukum bukan formalitas atau alih-alih sebagai pembenaran atas segala tindakan.

Hukum yang dijalankan harus memenuhi tiga ide dasar hukum; kepastian, kemanfaatan dan

keadilan.

Di negara hukum, hukum negara berpuncak pada konstitusi sebagai hukum tertinggi

NEGARA HUKUM FORMAL

Dalam sejarah perkembangannya negara hukum ada dua yaitu negara hukum formal dan

negara hukum material

Negara hukum formal berkembang pada abad -19 yang bercirikan sifat pemerintahan pasif

Negara pasif artinya bertindak bilamana hak-hak warga negara dilanggar atau ketertiban

keamanan terancam

Negara dan pemerintah dilarang campur tangan dalam urusan ekonomi sosial budaya dan

kesehteraan rakyat. (The least government is the best government)

Kepentingan rakyat untuk makmur dan sejahtera diserahkan pada rakyat sendiri. Rakyat

dibiarkan mengurus kebutuhannya sendiri (paham liberalisme)

Negara hukum formal dikatakan sebagai negara penjaga malam. Disebut pula negara hukum

dalam arti sempit

NEGARA HUKUM MATERIAL

Muncul pada abad -20

Gagasan bahwa pemerintah tidak perlu turut campur dalam hal kesejahteraan rakyat lama

kelamaan ditentang karena menciptakan kesenjangan kesejahteraan

Negara dan pemerintah perlu turut campur (aktif) mensejahterakan rakyatnya melalui

berbagai kebijakan

Page 16: Resume kewiraan

Ide baru ini memunculkan istilah Welfare State (negara kesejahteraan). Perumusan yuridis

yang muncul adalah negara hukum material

Dalam negara hukum material , pemerintah berwenang turut campur akan pemenuhan

kebutuhan warga dan membangun kesejahteraan warganya.

Pemerintah bersifat aktif, memiliki keleluasaan yang besar dalam urusan publik warga negara

Negara hukum material dikenal pula sebagai negara hukum dalam arti luas

CIRI NEGARA HUKUM

Ciri-ciri dari Rechstsstaat

Pengakuan HAM

Pemisahan atau pembagian kekuasaan

Pemerintahan berdasarkan aturan

Peradilan administrasi

Ciri-ciri dari Rule of Law

Supremasi hukum

Kedudukan yang sama di depan hukum

Jaminan HAM

Ciri-ciri demikian masih dipengaruhi konsep negara hukum formal

Banyak pendapat yang mengemukakan tentang ciri-ciri dari negara hukum

NEGARA HUKUM INDONESIA

Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3 UUD 1945). Sebelumnya terdapat dalam

bagian penjelasan UUD 1945

Perumusan negara hukum Indonesia adalah ; negara yang berdasarkan atas hukum, bukan

berdasar atas kekuasaan belaka dan pemerintah negara berdasarkan ata suatu konstitusi

dengan kekuasaan pemerintahan terbatas , tidak absolut.

Konsepsi negara hukum Indonesia termasuk konsep negara hukum materiel atau negara

hukum dalam arti luas

Hal ini tampak dalam hal 4 tugas pokok negara dan tujuan nasional sebagaiman dalam

pembukaan UUD 1945

Dalam hal penyelenggaran perekonomian negara dan kesejahteraan sosial , negara terlibat

aktif (pasal 33 dan 34 UUD 1945)

Perwujudan negara hukum di Indonesia adalah diwujudkannya sistem hukum nasional yang

berpuncak pada konstitusi negara yaitu UUD 1945.

Sistem hukum nasional berisi peraturan perundang-undangan yang hierarkis, yang meliputi

Undang-undang Dasar 1945

Undang-undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)

Peraturan Pemerintah (PP)

Peraturan Presiden (Perpres)

Peraturan Daerah (Perda)

Selain perundangan (hukum), dibentuk lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman yaitu MA

dengan lembaga peradilan di bawahnya dan MK

Page 17: Resume kewiraan

NEGARA HUKUM DAN HAM

Negara yang berdasar hukum memiliki jaminan akan HAM. Jaminan atau pengakuan akan

HAM merupakan ciri negara hukum

HAM bukan diberikan oleh negara tetapi negara memberi pengakuan akan hak itu sebagai

kodrat manusia

Negara yang tidak menjamin HAM bukan negara hukum dalam arti sesungguhnya

Jaminan akan HAM tersebut dituangkan dalam konstitusi negara.

HAKEKAT HAM

Merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sejak lahir sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa

Kesadaran akan hak asasi manusia didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia

sebagai mahkluk Tuhan memiliki derajat dan martabat yang sama.

Landasan HAM pertama dan langsung : yakni kodrat manusia. Yaitu bahwa kodrat manusia

adalah sama derajat dan martabatnya. Landasan kedua bahwa semua manusia adalah

mahkluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu dihadapan Tuhan

manusia adalah sama kecuali nanti pada amalnya.

Contoh hak dasar; hak hidup, hak kemerdekaan dan hak milik

Setelah manusia bernegara, hak-hak dasar itu tidak lenyap tetapi justru harus dijamin dalam

kehidupan bernegara

SEJARAH PERKEMBANGAN HAM

Sejarah hak asasi manusia, pada hakekatnya, muncul karena inisiatif manusia terhadap

harga diri dan martabatnya, sebagai akibat tindakan kesewenang-wenangan dari tirani

penjajahan, perbudakan, dan ketidakadilan

Perkembangan pengakuan hak asasi manusia ini berjalan secara perlahan dan beraneka

ragam meliputi HAM dalam sejarah masa lalu dan sejarah modern

Sejarah perjuangan HAM masa lalu , contoh; Perjuangan nabi Musa ( 6000 SM), Hukum

Hammurabi di Babylonia (2000 SM), dan Perjuangan nabi Muhammad SAW dari bangsa

Quraiys (600 M)

Sejarah HAM modern, contoh; Magna Charta (1215), Revolusi AS (1776), Revolusi Perancis

(1789), Atlantic Charter (1941), DUHAM (10 Desember 1948 oleh PBB)

Berdasar sejarah perkembangannya, ada 3 generasi hak asasi manusia, yaitu Pertama

adalah Hak Sipil dan Politik yang bermula di dunia Barat (Eropa), Kedua adalah Hak

Ekonomi, Sosial dan Budaya yang diperjuangkan oleh negara Sosialis di Eropa Timur, Ketiga

adalah Hak Perdamaian dan Pembangunan yang diperjuangkan oleh negara berkembang

Perkembangan berikutnya yaitu munculnya generasi keempat hak asasi manusia (Tim ICCE

UIN, 2003). Hak asasi manusia generasi keempat ini mengkritik peranan negara yang sangat

dominan dalam proses pembangunan yang berfokus pembangunan ekonomi sehingga

menimbulkan dampak negatif bagi rakyat.

Sejak dideklarasikan DUHAM (1948) oleh PBB yang diikuti konvensi HAM internasional

lainnya maka HAM menjadi isu global, selain isu demokrasi dan lingkungan hidup.

Page 18: Resume kewiraan

HAM DI INDONESIA

Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 yang

sebenarnya lebih dahulu ada dibanding dengan DUHAM PBB 10 Desember 1948

Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia adalah sebagai berikut; Pembukaan UUD

1945 antara lain: I dan IV, Pasal 28 A-J, Tap MPR No XVII/ MPR/1998 , dan UU No 39 / 1999

HAM yang ada dalam UU No. 39 Tahun 1999 tersebut adalah : Hak untuk hidup, Hak Untuk

Berkeluarga, Hak untuk mengembangkan diri, Hak untuk memperoleh keadilan, Hak atas

kebebasan pribadi, Hak atas rasa aman , Hak atas Kesejahteraan, Hak turut serta dalam

pemerintahan, Hak Wanita, Hak Anak

Dengan masuknya rumusan HAM dalam UUD 1945 maka semakin kuat jaminan hak asasi

manusia di Indonesia. Tugas negara adalah mengadakan penegakkan hak asasi manusia

dan memberi perlindungan warga dari tindakan pelanggaran HAM

PENEGAKAN HAM

Jaminan perlindungan terhadap HAM disamping dibentuk aturan-aturan hukum juga dibentuk

kelembagaan yang yang berkaitan dengan penegakkan HAM

Perangkat hukum dan lembaga tersebut antara lain: Undang-undang No 26 tahun 2000

tentang Pengadilan HAM; KomNas HAM dibentuk berdasar KepPres Nomor 5 tahun 1993 jo

UU no 39 tahun 1999; Pengadilan Hak Asasi manusia ; Pengadilan Hak Asasi manusia Ad

Hoc dan KKR

Masyarakat dapat pula berpartisipasi dalam rangka penegakan dan perlindungan hak asasi

manusia melalui pembentukan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam

bidang HAM

Beberapa contoh lembaga swadaya masyarakat (LSM) ; KONTRAS ; YLBHI ; ELSAM

Penegakan HAM juga berlaku bagi pelanggaran HAM internasional yaitu suatu kejahatan

internasional

Kejahatan internasional adalah suatu tindak pidana yang dianggap merugikan bagi seluruh

masyarakat internasional, di mana setiap lembaga peradilan di tiap negara, bahkan peradilan

internasional, mempunyai yurisdiksi untuk mengadili

Termasuk dalam jenis kejahatan ini, antara lain; kejahatan genocide; kejahatan terhadap

kemanusiaan ; kejahatan melakukan agresi / perang dan ; pembajakan atau perompakan

Masyarakat internasional memiliki hak dan kewenangan mencegah manakala terjadi

pelanggaran HAM meskipun pelanggaran itu terjadi di dalam wilayah suatu negara.

Terhadap kasus HAM internasional diberikan dua pilihan yaitu negara mengadili kasus

tersebut secara tuntas dan adil atau dibentuk pengadilan internasional apabila negara ybs

tidak mampu mengadili kasus tersebut

Page 19: Resume kewiraan

Pancasila /Pembukaan UUD 1945 Landasan Idiil

UUD 1945 Landasan Konstitusional

Wawasan Nusantara Landasan Visional

Ketahanan NasionalLandasan Konsepsional

Dokumen Rencana Pembangunan Landasan Operasional

BAB 6

WAWASAN NUSANTARA

Apakah arti, hakekat dan kedudukan dari wawasan nusantara (wanus) bagi bangsa

Indonesia?

Mengapa muncul (latar belakang ) konsep wawasan nusantara

Apa unsur dasar dan perwujudan wanus?

Apa tujuan dan manfaat dari adanya konsep wawasan nusantara?

Apa hubungan antara wanus dengan otonomi daerah di Indonesia?

Pengertian

Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional (national outlook) nya bangsa Indonesia,

sebagai wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional untuk mencapai tujuan.

Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan artinya

pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap inderawi. Nusantara artinya kesatuan kepulauan

yang terletak antara 2 benua dan 2 samudera

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya

(lingkungan) sebagai negara bangsa dengan semua aspek kehidupan yang beragam

Diri yang dimaksud adalah diri bangsa Indonesia sendiri serta nusantara sebagai lingkungan

tempat tinggalnya

Hakekat dan kedudukan

Pengertian dimaksud belum menjawab apa itu Wawasan Nusantara dalam hekakatnya

Kita memandang diri bangsa Indonesia beserta nusantara sebagai lingkungannya itu sebagai

apa? Jawaban akan hal itu adalah hakekat dari Wawasan Nusantara.

Kita memandang bangsa Indonesia dengan nusantara-nya merupakan satu kesatuan. Jadi

hakekat Wawasan Nusantara adalah keutuhan bangsa & kesatuan wilayah nasional.

Dengan kata lain hakekat Wawasan Nusantara adalah “ persatuan bangsa dan kesatuan

wilayah”

Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa dalam paradigma nasional. Visi

adalah keadaan atau rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Paradigma nasional

Page 20: Resume kewiraan

Latar belakang Wanus

Mengapa Indonesia harus kita pandang sebagai bangsa yang satu dengan wilayah yang satu

pula? Mengapa perlu memiliki cara pandang yang demikian? Jawaban atas pertanyaan

tersebut merupakan latar belakang akan lahirnya konsepsi Wanus.

Latar belakang atau faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhnya konsepsi Wawasan

Nusantara adalah ;

Aspek historis atau sejarah

Aspek geografis dan sosial budaya

Aspek geopolitis dan kepentingan nasional

Dari segi sejarah, bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang bersatu dengan

wilayah yang utuh karena dua hal, yaitu ;

Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan

terpecah

Kita pernah mengalami memiliki wilayah yang terpisah.

Penjajah menciptakan perpecahan dalam diri bangsa Indonesia. Politik pecah belah penjajah

terhadap bangsa Indonesia dikenal dengan politik “Devide et impera”.

Wilayah Indonesia adalah wilayah eks Hindia Belanda yang tidak merupakan satu kesatuan

karena laut teritorial Hindia Belanda adalah selebar 3 mil, berdasarkan Ordonansi 1939.

Untuk keluar dari keadaan terjajah membutuhkan semangat kebangsaan yang melahirkan

visi sebagai bangsa yang bersatu. Perjuangan bangsa Indonesia yang akhirnya bertitik

puncak pada proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945

Upaya menjadikan wilayah sebagai satu kesatuan adalah mengganti Ordonansi 1939 dengan

Deklarasi Juanda 1957.

Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957 melahirkan konsepsi wawasan nusantara

dimana laut tidak lagi sebagai pemisah tetapi sebagai penghubung. Wawasan Nusantara

dibangun dari konsepsi kewilayahan.

Isi Deklarasi Juanda

"Bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang

termasuk Negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-

bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Indonesia dan dengan demikian bagian

daripada perairan pedalaman atau nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak Negara

Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin

selama dan sekedar tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan

Negara Indonesia. Penentuan batas landas lautan teritorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari

garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau Negara Indonesia.

Ketentuan-ketentuan tersebut di atas akan diatur selekas-lekasnya dengan Undang-undang“

Undang-undang tsb adalah UU No No 4/Prp tahun 1960 tentang Perairan Indonesia yang

telah diperbahrui dengan UU No No 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia

Page 21: Resume kewiraan

Deklarasi Juanda diperjuangan dalam forum internasional. Berdasarkan Kovensi Hukum Laut

1982 “The United Nation Convention on the Law of the Sea” (UNCLOS) , Indonesia diakui

sebagai Negara Kepulauan (Archipelago State).

Latar belakang Wanus

Dari segi geografis dan sosial budaya Indonesia merupakan negara bangsa dengan wilayah

dan posisi yang unik serta bangsa /etnik yang heterogen.

Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa membuka dua peluang . Secara positif dapat

dijadikan modal memperkuat bangsa menuju cita-cita. Secara negatif dapat mudah

menimbulkan perpecahan serta infiltrasi pihak luar

Keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa menjadikan bangsa Indonesia perlu memiliki visi

untuk menjadi bangsa yang bersatu dan utuh.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan konsepsi Wawasan

Nusantara. Berdasar aspek ini maka muncul konsepsi Wawasan nusantara

Berdasar geopolitik , wilayah Indonesia adalah satu kesatuan wilayah dari Sabang sampai

Merauke yang terletak antara dua samodra dan dua benua. Kesatuan antara bangsa

Indonesia dengan wilayah tanah air membentuk semangat dan wawasan kebangsaan yaitu

sebagai bangsa yang bersatu. Rasa kebangsaan Indonesia dibentuk oleh adanya kesatuan

nasib, jiwa untuk bersatu dan kehendak untuk bersatu serta adanya kesatuan wilayah yang

sebelumnya bernama Nusantara.

Geopolitik sebagai Ilmu Bumi Politik. Geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek

geografi. Bahwa politik suatu negara dipengaruhi oleh konstelasi geografi negara ybs.

Prinsip-prinsip geopolitik suatu negara dapat menjadi dasar bagi perkembangan wawasan

nasional bangsa itu

Prinsip geopolitik bahwa bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah

sebagai ruang hidup (lebensraum). Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang tidak

chauvisnisme dan juga bukan kosmopolitanisme

Penerapan geopolitik bgs Indonesia : Wawasan Nusantara

Kesepakatan para pendiri negara bahwa wilayah Indonesia merdeka hanyalah wilayah bekas

atau eks Hindia Belanda. Wilayah yang bangsanya memiliki “Le desir d etre ensemble dan

Charakter-gemeinschaft” itulah yang harus kita satukan dan pertahankan

Upaya membangun kesadaran untuk bersatunya bangsa dalam satu wilayah adalah dengan

konsepsi Wawasaan Nusantara.

Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah bagaimana menjadikan bangsa dan

wilayah ini senantiasa satu dan utuh

Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945

alinea II adalah untuk mewujudkan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil

dan makmur

Upaya untuk terus membina persatuan dan keutuhan wilayah adalah dengan

mengembangkan wawasan nasional bangsa. Wawasan nasional bangsa Indonesia itu adalah

Wawasan Nusantara.

Page 22: Resume kewiraan

Unsur dasar Wanus

Konsepsi Wawasan Nusantara mengandung/terdiri dari 3 (tiga) unsur dasar ialah : Wadah

(contour), Isi (content) dan Tata laku (conduct).

“Wadah”nya adalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh

wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk

dengananeka ragam budaya

"Isi”-nya adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan

nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945

“Tata laku” batiniah adalah sikap, jiwa dan semangat setiap warga negara untuk mendukung

konsepsi Wanus. Tata laku lahiriah adalah perilaku atau tindakan setiap warga negara untuk

mengimplementasikan terwujudnya konsepsi Wanus

Perwujudan Wanus

Wawasan dalam penyelenggaran pembangunan nasional dalam mencapai Tujuan

Pembangunan Nasional adalah Wanus

Hakekat dari Wawasan Nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia.

Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup : Perwujudan kepulauan Nusantara

sebagai Satu Kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya & Hankam

Masing-masing cakupan arti dari Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan

POLEKSOSBUDHANKAM tersebut tercantum dalam GBHN

Untuk masa sekarang perlu interpretasi yang tepat mengenai ajaran itu. Interpretasi

Wawasan Nusantara harus disertai catatan bahwa konsep kesatuan politik, ekonomi, sosial,

budaya, dan hankam memerlukan harmoni antara pusat dan daerah

Wilayah Indonesia yang berciri nusantara tertuang dalam pasal 25 A UUD 1945 Amandemen

IV

Tujuan dan Manfaat Wanus

Tujuan Wawasan nusantara terdiri atas dua yaitu:

Tujuan kedalam adalah menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan

nasional,

Tujuan keluar adalah terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah,

dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

Manfaat Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut; diterima dan diakuinya konsepsi

Nusantara di forum internasional; bertambahnya luas wilayah territorial Indonesia;

bertambahnya luas wilayah sebagai ruang hidup; penerapan Wanus menghasilkan cara

pendang tentang keutuhan wilayah nusantara dan Wawasan Nusantara menjadi salah satu

sarana integrasi nasional.

Persoalan yang muncul

Penarikan garis batas dapat menimbulkan konflik dengan negara lain oleh karena negara

akan saling klaim

Masuknya pihak luar ke dalam wilayah yuridiksi Indonesia yang tidak terkendali dan terawasi

Page 23: Resume kewiraan

Kerawanan - kerawanan di pulau-pulau luar Indonesia : illegal fishing, occupation, transit

kejahatan, dll

Sentimen kedaerahan yang suatu saat berkembang yang dapat melemahkan pembangunan

berwawasan nusantara

Otonomi Daerah

Cara mengelola wilayah negara Indonesia sebagai ruang hidup untuk menjamin keadilan

adalah dengan penerapan otonomi daerah

Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang menjalankan sistem desentralisasi

Daerah-daerah di Indonesia (prop, kab dan kota) diberi wewenang untuk mengelola sendiri

daerahnya

Di daerah tsb dibentuk pemerintahan daerah yang tetap merupakan bagian dari

pemerintahan Indonesia

Otonomi daerah didasarkan pada pasal 18 UUD 1945 dan UU No 32 tahun 2004

Otonomi daerah tidak bertentangan dengan konsep wawasan nusantara

Otonomi daerah untuk keadilan. Keadilan prasarat dari kesatuan & persatuan bangsa

sebagaimana visi dari Wanus

BAB 7

KETAHANAN NASIONAL

• Apa arti dan hakekat dari ketahanan nasional ?

• Bagaimana perkembangan ketahanan nasional di Indonesia?

• Apa saja unsur-unsur ketahanan suatu bangsa?

• Apa saja ancaman bangsa dewasa ini?

• Peran apa saja selaku warga negara untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan

bernegara?

Pengertian Ketahanan Nasional

Terdapat 3 sudut pandang tentang ketahanan nasional

Ketahanan Nasional sebagai kondisi

Ketahanan Nasional sebagai metode

Ketahanan Nasional sebagai doktrin

Masing-masing perspektif memiliki makna sendiri-sendiri

Rumusan ini bersumber dari GBHN

Tannas sebagai kondisi

Pengertian populer : sebagai kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, didalam

menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang

datang luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung yang membahayakan

identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa & negara serta perjuangan mengejar tujuan

nasional.

Page 24: Resume kewiraan

Rumusan GBHN : Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari

kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakekatnya ketahanan nasional

adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan

hidup menuju kejayaan bangsa dan negara

Pengertian ini dapat pula diterapkan dalam konsep ketahanan regional, wilayah, masyarakat,

keluarga dan ketahanan diri

Skema konsepsional Tannas

Tannas sebagai metode

Tannas sebagai sebuah pendekatan , strategi, metode atau cara dalam menjalankan suatu

kegiatan khususnya pembangunan negara. Sebagai suatu pendekatan, ketahanan nasional

menggambarkan pendekatan yang integral. Integral dalam arti pendekatan yang

mencerminkan antara segala aspek /sisi baik pada saat membangun maupun pemecahan

masalah kehidupan.

Rumusan GBHN : Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang

selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif dielakkan dari

hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul baik dari luar maupun dari dalam

maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan Ketahanan Nasional yang

mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara untuk

dan menyeluruh

Ketahanan Nasional merupakan penerapan dari geostrategi bangsa Indonesia. Geostrategi :

suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara dlm menentukan kebijakan,

tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional

Tannas sebagai Doktrin

Kekuatan Nasional

Ancaman

Unsurunsur

Langsung/tdkDalam/luar

Kondis dinamis

Kelangsungan Negara bangsa

Page 25: Resume kewiraan

Ketahanan nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran

konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara

Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi , ketahanan politik, ketahanan ekonomi,

ketahanan sosial budaya dan ketahanan pertahanan keamanan

Masing-masing bidang tersebut memiliki pengertian sebagaimana dalam GBHN

Ketahanan nasional sebagai doktirn dasar nasional menggambarkan kondisi ideal dari

bidang-bidang pembangunan

Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional Indonesia

Perkembangan Tannas

Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan

militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD

Adanya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Pengaruh komunisme

menjalar sampai kawasan Indo Cina sehingga satu persatu kawasan Indo Cina menjadi

negara komunis seperti Laos, Vietnam dan Kamboja. Bahkan infiltrasi komunis mulai masuk

ke Thailand, Malasyia dan Singapura

Akankah pengaruh (baca; ancaman komunis) itu akan masuk ke Indonesia?

Untuk itu perlu adanya kekuatan nasional yang antara lain; berupa unsur kesatuan dan

persatuan serta kekuatan nasional untuk menghadapi komunisme

Pada tahun 1968, pemikiran di lingkungan SSKAD tersebut dilanjutkan oleh Lemhanas

(Lembaga Pertahanan Nasional).

Gagasan dan pemikiran perlunya kekuatan nasional guna menghadapi ancaman

dilembagakan dalam bentuk ketahanan nasional

Pada tahun 1969 lahirlah istilah ketahanan nasional yang menjadi pertanda dari

ditinggalkannya konsep kekuatan nasional

Konsepsi ketahanan nasional waktu itu dirumuskan sebagai keuletan dan daya tahan suatu

bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan

untuk menghadapi segala ancaman dan kekuatan yang membahayakan kelangsungan hidup

negara dan bangsa Indonesia. Kata segala berarti tidak hanya mencakup ancaman komunis,

Jadi spektrum ancaman diperluas

Kesadaran akan spektrum ancaman ini diperluas pada tahun 1972 menjadi segala ancaman,

tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG)

Selanjutnya Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kali dimasukkan dalam GBHN 1973

yaitu keketapan MPR No IV/MPR/1973. Perumusannya sesuai dengan tahun 1972

Konsep ketahanan nasional berikut perumusan yang sama berlanjut pada GBHN 1978,

GBHN 1983, dan GBHN 1988

Pada GBHN 1993 terjadi perubahan perumusan mengenai konsep ketahanan nasional

sampai GBHN 1998. Konsepsi ketahanan nasional pada GBHN 1998 adalah rumusan yang

terakhir

Pada GBHN 1999 -sebagai GBHN terakhir sebab sesudahnya tidak menggunakan GBHN

lagi- tidak lagi ditemukan perumusan akan konsepsi ketahanan nasional

Page 26: Resume kewiraan

Lalu, bagaimana sekarang ini?

Unsur-unsur Tannas

Ketahanan nasional sebagai kondisi memerlukan unsur-unsur yang mempengaruhi sehingga

negara memiliki kekuatan nasional

Unsur/ faktor/ eleman/ gatra apa saja yang dapat mempengaruhi kekuatan nasional sebuah

negara?

Banyak unsur/ faktor/ eleman/ gatra yang mempengaruhi kekuatan negara dalam

menjalankan kehidupannya

Para ahli memberikan pendapat-pendapat yang berbeda

Unsur kekuatan nasional menurut Hans J Morgenthou, terbagi menjadi dua faktor yaitu

faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber daya alam

faktor berubah (dinamic factors) terdiri atas kemampuan industri, militer, demografi,

karakter nasional, moral nasional dan kualitas diplomasi

Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray, terbagi menjadi dua faktor yaitu ;

Tangible factors terdiri atas penduduk, kemampuan industri dan militer

Intagible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional dan kualitas

kepemimpinan

Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & Perkins, terdiri atas ; tanah, sumber daya,

penduduk, teknologi, ideologi , moral dan kepemimpinan

Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra, terdiri atas tiga yaitu

Alamiah terdiri atas ; geografi, sumber daya dan penduduk

Sosial terdiri atas ; perkembangan ekonomi, struktur politik, dan budaya & moral

nasional

Lain-lain ; ide, intelegensi dan diplomasi, kebijaksanaan kepemimpinan

Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T Mahan, terdiri atas ; letak geografi, wujud bumi,

luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional & sifat pemerintahan

Unsur kekuatan nasional menurut Cline, terdiri atas; sinergi antara potensi demografi dan

geografi, kemampuan ekonomi, militer, strategi nasional dan kemauan nasional

Unsur kekuatan nasional model Indonesia , diistilah dengan gatra yang dikembangkan oleh

Lemhanas. Dikenal dengan nama Asta Gatra yang terdiri atas Tri Gatra dan Panca Gatra.

Tri gatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas ; penduduk, sumber daya

alam dan wilayah

Panca gatra adalah aspek sosial (intagible) yang terdiri atas; ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan

Unsur-unsur Tannas tersebut dapat dielaborasi lebih lanjut

Penduduk yang bagaimana yang bisa berpengaruh positif bagi kekuatan sebuh negara?

Wilayah yang bagaimana yang mampu memberikan kontribusi bagi kekuatan nasional suatu

negara?

Sumber daya alam yang bagaimana yang mempengaruhi kekuatan nasional negara? Dan

seterusnya

Page 27: Resume kewiraan

Jawaban eksploratif atas pertanyaan di atas sampai pada kesimpulan bahwa pada

hekekatnya ketahanan nasional adalah sebuah kondisi atau keadaan.

Dalam prakteknya, kondisi ketahanan nasional dapat diketahui melalui pengamatan atas

sejumlah gatra dalm suatu kurun waktu tertentu. Hasil pengamatan yang mendalam itu akan

menggambarkan tingkat ketahanan nasional

Tannas di era global

Spektrum ancaman dewasa ini semakin kompleks dan luas tidak sekedar fisik dan politis

Globalisasi abad XXI diyakini berpengaruh besar terhadap terhadap kehidupan suatu bangsa

Globalisasi memberikan peluang yang akan berdampak positif bagi kemajuan suatu bangsa,

namun di sisi lain menimbulkan ancaman yang ditengarai bisa berdampak negatif bagi

bangsa dan negara.

Kemampuan nasional yang dikembangkan diharapkan harus mampu menghadapi ancaman

global yang dapat membahayakan kelangungan hidup bangsa dan negara

Posisi negara di era global

Kategori Ancaman

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang

dinilai membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa

Spektrum ancaman bisa diketegorikan dalam dua jenis; ancaman militer dan ancaman non

militer/ nir militer

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang

terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara,

keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa

Nation State

Lembaga transnasional

Identitas lokal, etno nasionalism

Lingkungan hidup

Nilai global

Populasi, Migrasi

Blok kekuatan

Hukum Internasional

Ekonomi Global

Page 28: Resume kewiraan

Bentuk-bentuk dari ancaman militer mencakup; agresi, spionase, pelanggaran wilayah ,

sabotase , aksi teror bersenjata , pemberontakan bersenjata, gerakan separatis, perang

saudara

Ancaman nirmiliter seperti konflik komunal , kejahatan lintas negara , perusakan lingkungan ,

bencana alam , penyakit

Apa yang harus dilakukan warga?

Melakukan upaya bela negara

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara

Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik maupun non-fisik.

Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, dapat diselenggarakan melalui:

pendidikan kewarganegaraan;

pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;

pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara

wajib; dan

pengabdian sesuai dengan profesi.