Resume Kehamilan..

download Resume Kehamilan..

of 28

Transcript of Resume Kehamilan..

Nama: Claudia Selviyanti

NPM: 220110100001

RESUME KASUS 1 SISTEM REPRODUKSI II

Pengertian Kehamilan

a) Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi (bertemunya sel telur dengan sperma) dan berakhir dengan permulaan persalinan.

b) Kehamilan (graviditas) dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir denagn permulaan persalinan. (Obstetri Fisiologi 1983 : 3).

c) Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine(dalam kandungan) dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampaipermulaan persalinan.

Konsepsi secara formal didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma yang menandai suatu awal kehamilan. Kejadian-kejadian itu adalah pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Bukti Objektif / Absolut (Tanda-tanda positif kehamilan)

Tanda-tanda presumtif dan probabilitas tentang kehamilan tergantung pada perubahan yang dapat dilihat atau dirasakan oleh ibu. Bukti absolute adalah bukti yang dikuatkan oleh janin itu sendiri. Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan :

Bunyi Jantung Janin dan Desiran FunikDJJ mungkin dapat didengar selambat-lambatnya pada minggu ke-10 masa gestasi dengan detector nadi ultrasonografi janin. Dan pada minggu ke-17 denga stetoskop. DJJ terdengar seperti detak jarum jam, berdenyut 120-160 kali permenit.

Desiran funik adalah bunyi desakan darah janin melalui pembuluh umbilicus. Bunyi ini hanya dapat didengar pada kasus-kasus yang jarang. Secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis. Bagian-bagian JaninTerkadang bagian janin dapat teraba paling cepat minggu kelima masa gestasi, tetapi biasanya identifikasi yang pasti didapat kemudian. Biasanya kepala dan bokong dapat teraba dan kadang-kadang lengan dan tungkai.

Pemeriksan Ultrasonografi (USG) & X-RayPemeriksaan USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran organ atau jaringan. USG aman bagi ibu dan janin kapan saja dilakukan saat kehamilan dan dapat digunakan berulang bila diperlukan. USG dapat dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu ke-6 dan menjadi alat diagnostic yang amat berguna dalam praktik obstetric, menggantikan X-ray.

Tulang janin dapat diperlihatkan oleh X-ray paling cepat pada minggu ke-12 masa gestasi. Karena kemungkinan efek membahayakan dari radiasi, X-ray jarang digunakan.

Gerakan JaninTerkadang pada bulan ke-4 ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa. Janin mungkin terlalu aktif sehingga pergerakannya dapat terlihat melalui pakaian ibunya. Elektrokardiografi (EKG) JaninEKG janin adalah teknik dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu.

(Hamilton, P. M., 1995)

Masalah Ibu Hamil Pada Trimester IIA. Kram ototPenyebab : Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas bawah oleh uterus yang besar Faktor yang memperberat pencapaian sirkulasi perifer kurang

Penyerapan kalsium oleh janin meningkat sesuai dengan kebutuhan

tulang dan gigi

Penanganan : Hindari berdiri/duduk dengan melipat kaki dalam jangka waktu lama

Lakukan peregangan betis dan kaki pada saat siang hari dan sebelum tidur

Usahakan lakukan olahraga setiap hari,min.10 menit

Berbaring dengan posisi miring kiri untuk memperlancar aliran darah balik Istirahat jika kelelahan dan angkat atau tinggikan kaki jika mungkin

Mandi air hangat untuk merelaksasikan otot kaki

Pakai stocking khusus ibu hamilB. Anemia

Penyebab :

kekurangan nutrisi, zat besi, folic acid, hemoglobinopati.

Penanganan : Kolaborasi untuk mendapatkan SF dan vit C

Konsul tentang pemberian diet Beri nutrisi yang adekuat

Istirahat yang cukup

C. Perubahan Libido

Penyebab :

pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosiPenanganan : Anjurkan klien dan pasangannya

Komunikasi yang baik dengan pasangannya

Kasih sayang, kontak fisik yang dilakukan dialihkan ke kontak psikis.

D. Pruritus

Penyebab : belum diketahui secara pastiPenanganan : Pastikan kuku wanita hamil, pendek dan bersih untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya masalah baru

Oleskan air hangat atau lotionE. Hiperpigmentasi, jerawat

Fisiologi rangsangan dari hormon mellanosit (dari pituitari anterior) biasanya akan hilang pada masa nifas.

Penanganan : Kuku hendaknya pendek dan bersih Ciptakan suasana yang nyaman

Menjaga kebersihan diri

Tes Kehamilan

Tes latex agglutination inhibition (LAI), mudah dilakukan dan hasil diperoleh dalam 2 menit. Tes ini akurat 4 samapi 10 hari setelah terlambat haid. Contoh tes tipe ini ialah preparat Gravidex, Pregnosticon, dan UCG Beta. Tes hemagglutination inhibition (HAI) lebih sensitif daripada LAI, tetapi memerlukan 1 sampai 2 jam sampai hasil diperoleh. Akan tetapi, Neocept, yang memberi hasil yang akurat sebelum atau pada haid terlambat, semua tes HAI akurat sekitar 4 hari sesudah haid terlambat. Di pasaran juga dijual e.p.t (early pregnancy test [tes kehamilan dini]), suatu tes HAI yang dapat dilakukan di rumah dan dijual umum (Doshi, 1986). Radioreceptor assay adalah salah satu kategori terbaru tes kehamilan. Tes serum 1-jam ini memerlukan peralatan yang cukup canggih. Assay Radioceptor biasanya akurat pada saat haid terlambat (14 hari setelah konsepsi). Biocept G adalah contoh tes tipe ini (Brucker, MasMullen, 1985). Tes hamil radioimunoesai untuk subunit beta hCG memakai tanda berlabel radioaktif sehingga tes harus dilakuakn di laboratorium. Bergantung kepada derajat sensitivitas yang diinginkan, waktu tes bervariasi dari 1 samapi 48 jam. Radioimunoesai adalah tes kehamilan paling sensitif saat ini (Brucker. MacMullen, 1985). Kehamilan dapat didiagnosis 8 hari setelah ovulasi atau 6 hari sebelum haid berikutnya. Enzym Imunoassay memakai kompleks anti-hCG monoklonal dan enzim. Perubahan warna membuat hasil mudah dibaca. Confidot adalah tes kehamilan esai imunoenzimatik yang dikerjakan di rumah dan memastikan kehamilan 10 hari setelah fertilisasi, sekitar 4 hari sebelum terlambat haid. Enzyme-linked immunosorbent essay (ELISA) adalah tes kehamilan yang paling populer (Baltzer, 1985; Scott, dkk., 1990). Tes ini mengunakan antibodi monoklonal spesifik yangdihasilkan oleh teknologi cell-line hibrida (News, 1985). (Bobak, 2005) LeopoldAda empat pemeriksaan leopold :1. Leopold 1 Letakkan sis lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangn kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis) Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.2. Leopold 2 Letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secra sejajar dan pada ketinggian yang sama. Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas)3. Leopold 3 Atur posisi pemeriksa pada sis kanan dan menghadap ike bagian kaki ibu. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangn kanan bawah perut ibu. Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong)4. Leopold 4 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi). Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul. Adaptasi terhadap kehamilan

Berdasarkan trimester:

KetidaknyamananFisiologiIntervensi

Trimester 1

1. Perubahaan payudara : rasa, nyeri, lembek dan dan rasa geliHipertrofi kelenjar. hivervaskularisasi, pigmentasi ukuran payudara, dab putting serta areola bertambah, yang semiuanya akibat hormonal.Memakai bra yang memakai penyerap, dapat dipakai pada malam hari. Perawatan payudara dengan air hangat dan pertahan kan keadaan kering . Beritahu bahwa payudara lembek sifatnya sementara.

2. Sering kencing dan tidak bisa ditunda Gangguan fungsi kandung kemih akibat perubahaan vasikuler yang berhubungan dengan hormonal

Volome kandung kemih mengecil akubat terdorong rahim persentasi jamurUpayakan kencing teratur, latihan kagel,bkurangi minum sebalum tidur, peke pembalut dan laporkan pada petugas kesehatan kalau perlu.

3. Rsa letih,lesu, lemah, (biasanya pada awal kehamilan).Sulit diterangkan mungkin peningkatan hormone progesterone, estrogen dan HCG.Istirahat secukkupnya dan diet seimbang.

4. Mual dan muntah (50%-75%) terjadi syok,mulai kehamilan 2-8mingguTidak diketahui mungkin perubahan hormone HCG,perubahan emosi embipelen, penolakan kehamilan.Jaga agar tidak terlalu lapar/kekenyangan. Tidak meroko,bangun pagi mkan biscuit, berbaring sebentar sampai keluhan berkurang. Minum teh rendah kafein hangat. Makan sedikit/sering dalam porsi kecil.hindari makan yang menyengat dan berbumbu

5. Hipersalivasi (dapat terjadi 2-3minggu kehamilan). Stomatis yang menghilang spontan 1-2 bulan postpartum.penngkatan estrogen sehingga terjadi oroliverasi jaringan ikat dan pvaskularisasi.malas menelan karenan emesis.Kumur dengan obat kumur, sering mengunyah permen, sayur buah. Sikat gigi berhati-hati, jaga kebersihan mulut, jika perlu ke dokter gigi.

6. Hidung tersembat kadang-kadang terjadi mimisan.Hyperemia mukosa mulut karena peningkat estrogenPakai inhaler,hindari trauma irigasi dengan cairan garam fisiologis, atau spay.

7. Keputihan (leokorea), sering/kadang selama kehamilan berlangsungServiks terrangsang oleh hormone sehigga menebal, hipperaktif, dan mengeluran banyak lendir -sulit dicegah: biarkan, pakai pembalut, jaga kebersihan vulva.sering ganti pakaian dalam,kalau gatal, berbau, perubahan warna lender, segera periksa.

Trimester II

1. Pigmentasi bertambah, jerawat, kulit berminyak.

Hormone MSH dari hipofisis anterior.Biasanya sembuh sendiri selama laktasi atau puerperium.

2. Tahi lalat bertambah (angioma) dileher, dada, wajah dan lenganDilatasi arteriol akibat peningkatan estrogenTidak berarti. Menghilang perlahan selama laktasi.jarang sembuh sempurna.

3. Telapak tangan merah (eritema Palmaris) (50% ibu hamil)Bias karena hiperestrogen atau genetikBukan merupan masalah, menghilang seminggu postpartum.

4. Pruritus (non peradangan)Tidak diketahui, tanpa ruam, bila ruamnya menyatu membentuk papula. Disebabkan kelenjar kulit hiperfungsi, bias juga akibat kulit teregang (diperut)Kuku harus pendek.lapor kepetugas kesehatan, gunakan lotion, ganti sabun yang cocok, baju longgar.

5. Palpitasi Tidak diketahui sebabnya, jangan sampai terdapat gangguan jantung.Lapor kepetugas kesehatan bila mana ada dekompensasi jantung.

6. Hipotensi baring (symdron vena cava) dan bradikardi.Dirangsang timbulnyaoleh penekannan rahim pada vena cava inferior ketika berbaring ini dapat mengggangu aliran darah ke uterus, plasenta dan ginjal.Berbaring miring, posisi semifowler dan lutut sedikit fleksi.

7. Sering pingsang (sincope) biasanya selama kehamilan.Gangguan vasomotor atau hormonal.bila terjadi pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada tungkai.Latihan fisik ringan,nafas dalam. Bangun dari tidur perlahan-lahan.suhu kamar diatur sejuk. Hindari lapar dengan cara makan porsi kecil-sering. Pakaian elastic, duduk seperlunya saja. Jika gejala bertambah periksakan

8. Perasaan terbakar pada dada sering kali regurgitasi.Progesterone memperlambat gerakan usus, dan pencernaan, peristaltic berlawanan, sfingter lanmbung berelaksasi juga akibat lambung tertekan rahim.Hindari makan yang mengandung gas, dan berlemak, minum teh herbal. Kunyah permen, jika perlu beri antasida di antara waktu makan.bila gejala menetap periksakan.

9. Sembelit Gerakan saluran pencernaan lambat, oleh progesterone,mengakibatkan peningkatan absopsi air, usus tertekan oleh uterus, juga sering kali minum supplement zat besi.Minum air 6 gelas /hari,latihan fisik ringan, buang air besar teratur, senam relaksasi,nafas dalam, jangan gunakan obat pencahar dan sejenisnya tanpa konsultasi.

10. flatulensi Berkuranganya peristaltic sehingga bakteri yang ada menghasilkan gas ditambah udara yang tertelan.Kunyak makanan perlahan-lahan dan sesame, hindari makanan yang menghasilkan gas dan berlemak, hindari makanan banyak, latihan fisik dan buang air besar teratur.

11. Varises, tungkai nyeri bias sampai vulva dan hemoroid.Predisposisi herediter, dinding otot polos vena melebar, akibat hormonal, pembesaran uterus dan gravitasi sehingga menekan vena-vena.Hindari:

- kegemukan

- berdiri/duduk lama

- baju ketat

-sembelit

Latihan fisik ringan. Istirahat dengan kaki lebih tinggai,pkai stoking. Evakuasi bekuan darah bila ada hemoroid. Mandi hangat.

12. Sakit kepala, sampai minggu ke 26 kehamilanGangguan emosi: sering migren, mata lelah, gangguan vaskuler dan kongesti atau sumbatan sinus akiabat pengaruh hormone.Relaksasi konsul untuk mengontrol hipertensi

13. kesemutan pada ujung jari (jarang).Penekanan pada pleksus brakhialis.Atur sikap tubuh yang baik. Pakai bra.

Trimester III

1. sesak nafas (60%)Diafragma terdorong keatas.Posisi badan bila tidur menggunakan ekstra bantal. Hentikan rook dan konsultasi

2. insomnia (pada minggu akhir)Gerakan janin,kram otot. Sering huang air kecilSering berkomunikasi dengan kerabat atau suami.

3. Rasa khawatis dan cemasGangguan hormonal:

Penyesuaian hormonal

- khawatir menjadi ibu setelah kelahiran bayi.

Relaksasi, massase perut, minum susu hangat, tidur pakai ganjal bagian tubuh.

4. Rasa tidak nyaman dan tertekan perineum Pembesaran uterus terutama waktu berdiri dan jalan. Serata akibat gmelli.Istirahat, relaksasi, siapkan tubuh, lapor petugas kesehatan.

5. Kontraksi branxton hickKontraksi usus mempersiapkan persalinanIstirahat, tehnik nafas

6. Kram betisKarena penekanan pada saraf yang terkait dengan uterus yang membesar. Perubahan kadar kalsium, posfor,keadaan ini diperparah oleh kelelahan sirkulasi darah yang buruk, akibat minum susu lebih 1 liter/hariCek apakah ada tanda Homan, bila tidak ada massase dan kompres hangat pada otot yang terkena

7. Edema kaki sampai tungkai.Karena berdiri dan duduk lama, postur tubuh jelek tidak latihan fisik, baju ketat, cuaca panas.Asupan cairan dibatas hingga berkemih secukupnya saja.istirahat posisi kaki lebih tinggi dari kepala.

Adaptasi Psikologis Kehamilan

1. Trimester pertama; Ragu-ragu akan kehamilannya, ambivalen (konflik perasaan) dan lebih banyak berfokus pada diri sendiri. Pada trimester ini, adanya perasaan tidak nyaman akibat perasaan mual, muntah, dan keletihan sering kali keinginan seksual menurun.

2. Trimester kedua

a. Adanya pergerakan bayi, ibu menjadi yakin dengan keberadaan bayinya, dan ibu merasa percaya akan segera mempunyai bayi.

b. Ibu lebih banyak berfokus pada bayinya, biasanya dia merasa lebih baik daripada trimester I dan belum terganggu aktivitasnya.

c. Perubahan ukuran tubuh untuk beberapa orang menyebabkan perubahan body image atau pandangan terhadap gambaran diri yang negative.

3. Trimester ketiga

a. Persiapan kelahiran sudah mulai dilakukan ibu. Ibu menanyakan tentang tanda-tanda persalinan kepada teman atau saudaranyayang telah mengalami proses persalinan.

b. Beberapa wanita mengalami ketakutan persalinan dan merasa tidak nyaman menghadapi hari-hari menjelang persalinan.

c. Ibu menyiapkan pakaian, tempat untuk bayi, dan merencanakan perawatannya (Hidayati, 2009).

Pola Peningkatan Berat Badan Selama KehamilanMenurut Hamilton, P. M., 1995, secara normal kenaikan berat badan ibu hamil yang didapat adalah sebagai berikut :

Trimester pertama

2 4 pon (1 - 2 kg)

Trimester kedua

12 - 15 pon (6 7,5 kg)

Trimester ketiga

8 - 10 pon (4 5 kg)

(Hamilton, P. M., 1995) Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan

Pada masa hamil, banyak nutrient yang diperlukan dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan orang dewasa normal. Perubahan yang terjadi pada semua sistem organ utama ibu memungkinkan perkembanganb janin dan pemeliharaan kesehatan ibu yang optimal.

a. Energi

Tambahan energy yang dibutuhkan selama masa hamil ditentukan oleh perubahan BMR wanita, BMI, aktivitas fisik, dan usia. Peniningkatan kebutuhan basal untuk metabolism dan jaringan baru adalah sekitar 80.000 kalori sepanjang masa hamil. Hal ini berarti 300 kalori lebih banyak selama trimester ke-3 dan ke-3 untuk wanita dengan BMI standar pada saat konsepsi atau peningkatan masukan energy sebesar 10-15%.

Selama trimester pertama kebutuhan nutrisi lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Hal ini berarti diet ibu hamil harus seimbang dan mencakup beraneka ragam makanan dalam piramida makanan tetapi tidak perlu mengonsumsi makanan lebih banyak dari yang biasa dikonsumsi.

Trimester terakhir kehamilan ialah periode dimana kebanyakan pertumbuhan janin berlangsung dan juga terjadi penimbunan simpanan lemak, besi, dan kalsium untuk kebutuhan pertumbuhan pascanatal. Rekomendasi masukan energy tidak dapat disamaratakan untuk semua ibu hamil, tetapi harus dibuat secara individual.

Untuk kebutuhan protein yang optimal pada masa hamil, dibutuhkan masukan energy sekurang-kurangnya 30kkal/kgbb/hari. Jika tidak protein di dalam makanan akan lebih banyak dipecah menjadi sumber energy daripada untuk sintesis organ-organ janin dan ibu di jaringan.

b. Protein

Rekomendasi masukan protein juga bervariasi sesuai usia. Berikut pedoman yang dianjurkan :

Wanita dewasa (> 18 tahun) : 13gr/kgbb pada saat hamil

Anak remaja (15-18 tahun) : 1,5gr/kgbb pada saat hamil

Anak yang lebih muda (< 15 tahun) : 1,7 gr/kgbb pada saat hamil

Pada kehamilan kembar, diperlukan tambahan protein dan nutrient lain dalam diet ibu.

c. Cairan

Air memainkan peranan penting selama masa hamil. Air membantu pencernaan dengan melarutkan makanan dan membantu transportasi makanan. Air sangat penting untuk pertukaran nutrient dan produk sampah melalui membrane sel. Air adalah substansi utama dalam sel, darah, limfe, dan cairan vital tubuh lain. Dan air membantu mempertahankan suhu tubuh. Masukan cairan yang cukup memperbaiki buang air besar yang kadang menjadi masalah selama hamil. Jumlah masukan cairan direkomendasikan dalam sehari sekitar 6-8 gelas (1500-2000 ml).

d. Vitamin dan mineral

Vitamin larut lemak

Terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E, dan K selama masa hamil. Namun gejala defisiensi vitamin ini jarang muncul selama masa hamil.

Vitamin larut air

Besi

Jumlah besi yang dibutuhkan saat kehamilan tunggal yang normal sekitar 1000mg (Institute of Medicine, 1990), 350mg untuk pertumbuhan janin dan plasenta, 450 mg untuk peningkatan massa sel darah merah ibu, dan 240 mg untuk kehilangan basal. Jumlah ini tidak termasuk jumlah yang digunakan untuk mengkompensasi kehilangan besi yang terjadi selama proses melahirkan.

Kalsium

Janin mengonsumsi 250-300 mg kalsium setiap hari dari darah ibu, terutama pada trimester ketiga. Saat bayi lahir, ia menyimpan 25 gr kalsium yang dipakai untuk perkembangan tulang. Metabolisme kalsium dalam tubuh ibu mengalami perubahan pada awal masa hamil. Perubahan ini membuat simpanan kalsium dalam tulang ibu meningkat. Simpanan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada trimester ketiga dan pada masa laktasi. Asupan kalsium yang direkomendasikan ialan 1200 mg perhari (1600 mg pada ibu remaja). Kebutuhan 1200 mg/hari ini dapat dipenuhi dengan mudah yakni dengan mengonsumsi 1 quart susu setiap hari (terkandung 300 mg kalsium dalam satu gelas berukuran 240cc).

(Bourghoin, dkk., 1993) EXERCISE

Latihan fisik secara teratur mencegah rasa tidak nyaman, meningkatkan tenaga, dan meningkatkan kesehatan Ibu hamil. Latihan yang diperlukan adalah latihan yang nyaman dan tidak membuat tubuh mengeluarkan energi terlalu besar. Berenang dan bersepeda dapat dilakukan selama kehamilan. Jalan-jalan dan aerobic low impact dapat ditoleransi.

Berjalan adalah olahraga yang baik untuk pemula. Berjalan memiliki efek seperti aerobik namun tanpa beban berat pada persendian. Pakailah jenis sepatu yang nyaman ketika berolahraga. Latihan dapat mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan seperti konstipasi, pegal pada punggung, mudah lelah, bengkak pada kaki, dan varises vena.

Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya, olahraga yang dapat mengakibatkan jatuh atau trauma pada perut, dan olahraga dengan beban persendian yang berat. Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung. Pada trimester kedua dan ketiga, hindari latihan yang melibatkan gerakan berbaring di punggung karena akan menurunkan aliran darah ke rahim.

Tips Berolahraga Selama Kehamilan

Aerobic low impact yang berarti aerobik tanpa gerakan melompat, tendangan tinggi, berlari cepat, dan tetap meletakkan satu kaki di lantai untuk mencegah persendian mudah lelah dan cedera. Aerobic low impact aman selama kehamilan

Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali semingu

Jangan melakukan olahraga yang mengakibatkan kelelahan atau kehabisan napas dan hentikan olahraga apabila mengalami gejala lelah, pusing, kehabisan napas

Pakailah sepatu olahraga yang nyaman

Disaranakn untuk berolahraga pada daerah yang dingin agar tidak mengalami kepanasan berlebihan

Minum air yang banyak selama latihan

Pakailah baju olahraga yang nyaman

Lakukan istirahat secara teratur

Pilihlah tipe olahraga yang tidak memiliki risiko trauma (terutama bagian perut) dan jatuh dengan menghindari daerah berbatu dan jalur yang tidak stabil ketika berlari atau bersepeda

Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya terutama pada trimester kedua dan ketiga

Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai dengan energi yang dikeluarkan ketika berolahraga

Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung IMUNISASI

Jenis imunisasi Yang Dibutuhkan Wanita Hamil Tetanus (Tetanus Toksoid) : vaksin ini dianjurkan pada wanita hamil untuk mencegah tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan sebaiknya diberikan pada wanita yang tidak melengkapi 3 kali imunisasi dasar atau 10 tahun boster Hepatitis B: untuk wanita dengan risiko tinggi Hepatitis B (memiliki > 1 pasangan seksual dalam 6 bulan terakhir, memiliki riwayat Penyakit Menular Seksual, penggunaan narkoba suntik) Influenza (Inaktif) : vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu hamil namun sebaiknya diberikan setelah minggu ke-14 NILAI & KEYAKINAN (BUDAYA)

1. Mitos: Bila denyut jantung bayi cepat, berarti bayinya perempuan

Salah. Di dalam kandungan, sama sekali tak ada bedanya; antara perempuan dan laki-laki. Kecepatan denyut janin ditentukan oleh usia janin. Sekitar lima minggu kehamilan, denyut jantung janin mendekati denyut jantung ibu, dan akan bertambah cepat sampai minggu kesembilan. Lalu akan menurun pada pertengahan kehamilan. Kondisi ini terjadi pada semua janin.

2. Mitos: Puting payudara berwarna gelap saat hamil, berarti bayi laki-laki.

Salah. Perubahan warna puting susu sama sekali tak berhubungan dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna tersebut disebabkan peningkatan progesteron dan melanocyte, hormon yang mengatur pigmentasi kulit. Puting susu, bercak kelahiran, tahi lalat, atau tanda-tanda lain dapat menjadi lebih gelap warnanya selama hamil. Warna itu akan memudar setelah melahirkan.

3. Mitos: Bila kandungan berat ke bawah berarti laki-laki, ke atas perempuan.

a. Salah. Bila kandungan ke atas, berarti kehamilan pertama dan tubuh ibu masih bagus. Otot perut cenderung semakin elastis pada setiap kehamilan. Jadi, bila bkan kehamilan pertama, perut cenderung semakin turun.

4. Mitos: Minum air es membuat tubuh bayi besar sehingga akan sulit dilahirkan

Salah. Air es tidak menyebabkan kesulitan lahir bayi. Unsur yang membuat janin membesar adalah gula atau sirup yang biasanya diminum bersama air es.

5. Mitos: Ingin melahirkan normal, jangan berlaku kasar pada hewan

Salah. Hingga kini tak ada bukti medis tentang pantangan ini. Namun dalam kondisi apapun kita tidak disarankan bersikap kasar pada hewan, jika tidak dirugikan.

6. Mitos: Ibu hamil sering bermimpi

Benar. Menurut para ahli, mimpi adalah perwujudan perasaan seseorang. Mimpi yang sering dialami oleh ibu hamil biasanya perwujudan dari rasa penasaran karena ia proses persalinan dan wujud bayinya kelak.

7. Mitos: Janin akan tumbuh lebih besar dan sehat jika ibu makan banyak

Salah. Hal penting saat hamil, adalah ibu makan secukupnya, dan tidak terlalu gemuk. Kegemukan saat hamil, rentan menyebabkan diabetes gestational (diabetes selama kehamilan), dan proses persalinan yang sulit.

8. Mitos: Minum air kelapa akan menghaluskan kulit bayi. Sedangkan jika sering mengonsumsi kedelai maka kulit bayi akan putih.

Salah. Kulit bayi yang putih serta halus tergantung faktor genetis. Bila tak ada anggota keluarga yang berkulit putih, maka mustahil bayi akan berkulit putih.

9. Mitos: Minum rebusan air kacang hijau membuat rambut bayi tebal

Salah. Kondisi rambut serta jenis rambut ditentukan olef faktor genetik, jadi tak ada hubungannya dengan air rebusan kacang hijau.

10. Mitos: Menyematkan benda tajam pada baju atau bangle (semacam jahe) akan melindungi janin dari 'gangguan' supranatural

Salah. Satu-satunya gangguan yang bisa menyerang si kecil saat masih dalam perut adalah gangguan kesehatan. Ibu hamil disarankan banyak berdoa dan hidup sehat agar bayi yang akan dilahirkan selalu dalam kondisi baik dan sehat.

11. Mitos: USG berbahaya jika dilakukan setiap kali periksa kehamilan

Salah. Sejak pertama kali ditemukan, pemeriksaan USG tidak mengakibatkan gangguan pada ibu dan janin. USG sangat aman karena menggunakan gelombang suara 20.000 hertz dan dipakai secara menyebar.

12. Mitos: Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir dengan bibir sumbing.

Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil, efek radiasi atau faktor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan kecuali atas indikasi tertentu.

13. Mitos: minum susu kacang atau makanan dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit putih.

Fakta: warna kulit seseorang dipengaruhi oleh faktor genetika ayah dan ibunya, bukan dari susu kedelai.

14. Mitos: Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko kuning saat bayi lahir.

Fakta: Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang baik.

15. Mitos: Sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir.

Fakta: Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

16. Mitos: Makan makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau bayi akan berkulit lebih gelap/hitam.Fakta: Sekali lagi warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi factor genetic dari orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat rasa tak enak di perut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak kemerahan pada kulit.

PENDIDIKAN KESEHATAN

Pendidikan prenatal merupakan tanggung jawab pemberi asuhan kesehatan. Tabel di bawah ini menggambarkan petunjuk pendidikan yang dimaksud.

Minggu 1-12

Wanita lebih mementingkan dirinya sendiri, perubahan fisik dan kehamilan, dan perasaan tentang kehamilanMinggu 12-24

Wanita biasanya telah mengerti isu tentang kehamilan dan menjadi lebih menyadari janin sebagai manusiaMinggu 24-32

Wanita menjadi lebih tertarik dengan kebutuhan bayi sebagai sesuatu yang wajar terhadap kebutuhannya sendiri saat ini dan setelah melahirkan

1. Perubahan yang normal terjadi dalam kehamilan :

Payudara terasa sesak

Sering berkemih

Mual dan muntah

Letih

2. EDC dihitung dan dijelaskan. Bandingkan dengan ukuran uterus

3. Pengharapan untuk perawatan

Kunjungan awal

Kunjungan selanjutnya

4. Jadwal kunjungan klinik

5. Kebutuhan akan zat besi dan vitamin

6. Sumber-sumber yang tersedia :

Pendidikan

Evaluasi pemeriksaan gigi

Pelayanan medis

Pelayanan sosial

Ruang kedaruratan

7. Tanda-tanda bahaya

Obat-obatan, pengobatan sendiri

Bercak, perdarahan

Keram, nyeri1. Pertumbuhan janin

Gerakan

DJJ

2. Personal hygiene

Pakaian yang memberikan rasa nyaman

Perawatan payudara dan bra penyangga

Rekreasi, perjalanan

Keluaran vagina

3. Rencana pekerjaan atau sekolah

4. Metode pemberian makan bayi

ASI atau susu botol

Berikan bahan bacaan pada metode yang dipilih

5. Penghindaran atau mengurangi :

Sakit pinggang

Konstipasi

Hemoroid

Bengkak pada tungkai, varicose, edema, kram

Nyeri ligamentum teres

6. Petunjuk nutrisi

Penambahan berat badan

Diet seimbang

Kebutuhan nutrisi khusus1. Pertumbuhan dan status janin

Presentasi dan posisi

Keadaan-DJJ

2. Personal hygiene

Pakaian yang memberikan rasa nyaman

Mekanisme dan postur tubuh

Posisi yang nyaman

3. Perubahan fisik dan emosional

4. Kebutuhan perubahan seksual, hubunga seksual

5. Pengurangan :

Sakit pinggang

Kontraksi Braxton Hicks

Dispnea

Nyeri ligamentum teres

Sakit dan edema tungkai

6. Menentukan rencana cara member makan bayi

7. Persiapan untuk memberikan susu botol atau menyusui :

Persiapan putting susu

Masase dan pengeluaran kolostrum

8. Persiapan untuk bayi

Peralatan

Bantuan di rumah

9. Tanda-tanda bahaya :

Preeklamsia

Sakit kepala, bengkak yang berlebihan, penglihatan ganda

10. Ligasi tuba (surat-surat dipersiapkan kemudian)

Minggu 32-36

Wanita mengantisipasi pendekatan perawatan untuk bayi setelah lahirMinggu ke-36 sampai term

Wanita sudah merasa siap untuk melahirkan dan untuk menerima tanggung jawab perawatan bayi, walaupun ia merasa waspada tentang kedua hal tersebut

1. Pertumbuhan dan status janin

2. Personal hygiene

Posisi yang nyaman

Istirahat dan aktivitas

Keluaran vagina

3. Penurunan rasa tidak nyaman

Sakit pinggang

Nyeri ligamentum teres

Konstipasi atau hemoroid

Sakit dan edema tungkai

Dispnea

4. Pengenalan persalinan palsu (kontraksi Braxton Hicks)

Bagaimana mengatasi dan melakukan hubungan seksual dengan tanda tersebut.

5. Sifat persalinan yang benar (Tanda-tanda); perbedaan antara bercampur darah dan perdarahan

6. Apa yang terjadi selama persalinan

Kontraksi dan kemajuan persalinan

Apa yang akan dialami oleh wanita

7. Teknik relaksasi

8. Teknik pernapasan

Abdominal

Pola kemajuan

Perawatan anak di rumah sementara ibu di rumah sakit1. Riview tanda-tanda persalinan (mengajarkan)

2. Riview atau melanjutkan instruksi tentang teknik relaksasi dan pernafasan

3. Persiapan akhir di rumah

4. Antisipasi perawatan rumah sakit

Masuk RS

Pemeriksaan, IV, cukur, kemudian enema

Perawatan selama bersalin

Pengadaan obat-obatan dan anastesi

Perawatan postpartum

Kebutuhan perawatan : bra, barang-barang pribadi, uang

Mungkin diperbolehkan dikunjungi

Tur dalam unit materniti

5. Menentukan rencana untuk pergi ke rumah sakit

Perawat anak yang lain

Kapan harus pergi dan dimana

6. Pertimbangkan kebutuhan keluarga berencana

7. Pengaturan dalam keadaan darurat

Persalinan presipitus

Selaput ketuban pecah dengan atau tanpa kontraksi

Perawatan jauh dari rumah

Perdarahan vagina

ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN1. PengkajianA. Anamnesaa. Nama

: -

b. Usia

: 15 Tahun

c. Jenis kelamin

: Perempuan

d. Pekerjaan

: Murid

e. Pendidikan

: SD

f. Suku

: -

g. Status GPA

: -

B. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama: BAK menjadi sering

b. Riwayat kehamilan: Usia kehamilan 6 bulan, tidak bersuami dan dia sekolah menengah umum. Klien mengeluhkan BAK menjadi sering, kaki sedikit bengkak dan sering kram di malam hari.c. Riwayat persalinan

: -

d. Riwayat kesehatan dahulu: -

e. Riwayat kesehatan keluarga: -

f. Riwayat psikososial

: -

g. Riwayat kontrasepsi

: -

h. Riwayat obstetrik

: -

C. Pola Kebutuhan Sehari-Hari

a. Aktivitas

: Mengikuti perintah ibunya dan mengasuh adik-adiknya.

b. Eliminasi

: Sering BAK

c. Istirahat tidur

: -

d. Personal hygiene: -

e. Seksual

: -

D. Pemeriksaan TTV

a. Tinggi badan

: 155 cm

b. Berat badan

: 72 kg

c. TD

: 90/60 mmHg

N: 100-120/60-90 mmHgd. Nadi

: 78 x/menit N: 80-120x/menit

e. RR

: 20 x/menit

N: 18-24x/menit

E. Pemeriksaan Fisik

a. Kesadaran: Composmentis

b. Kepala

: -

c. Muka

: Cloasma gravidarum

d. Leher

: -

e. Dada

: -

f. Paru

: -

g. Jantung: -

h. Payudara: Kolostrum (-)

i. Abdomen: Linea nigra, dan striae gravidarum,

j. Leopold: Teraba bulat lunak, TFU 1 jari diatas pusat, PUKI (punggung kiri).

k. DJJ

: 140 x/menit

N: 120-160 x/menitl. Vagina

: -

F. Pemeriksaan Ekstremitas

a. Edema

: (++)

b. Varises

: (-/-)

c. Tanda homan: (-/-)

d. Refleks patella: (+/+)

G. Pemeriksaan Penunjang

-

2. Analisa dataNODATAETIOLOGIMASALAH

1.DS :Klien mengeluh BAK menjadi sering

DO : -Usia kehamilan 34 mingguUterus membesar

Mendesak kandung kemih

SERING BAK

Perubahan Pola EliminasiPerubahan pola eliminasi: BAK

2.DS :Kaki sedikit bengkak dan sering kram dimalam hari.

DO :

Ekstremitas bawah edema (++)

KEHAMILANVaskularisasi

Kelenjar tiroid

Hiperparatiroidisme

Kebutuhan kalsium

Ambil dari tulang karena < dari kebutuhan

Berkurang kepadatan tulang, hipokalasemia

KERAM OTOT

Gangguan rasa nyamanGangguan rasa nyaman

3. Diagnosa keperawatana. Perubahan pola eliminasi: BAK berhubungan dengan pembesaran uterus ditandai dengan klien mengeluh BAK menjadi sering.b. Gangguan rasa nyaman: kram berhubungan dengan gangguan vaskularisasi ditandai dengan klien merasa lebih cepat lelah, kaki bengkak, dan kalau malam sering kram, ekstremitas bawah edema ++.4. Rencana asuhan keperawatanNoDiagnosaKeperawatanTujuanAsuhan Keperawatan

Intervensi KeperawatanRasional

1.Perubahan pola eliminasi: BAK berhubungan dengan pembesaran uterus ditandai dengan:DS:Klien mengeluh BAK menjadi sering

DO:-Tujuan Jangka Panjang: Klien mengerti tentang perubahan pola eliminasi: BAKTujuan Jangka Pendek:

Setelah diberikan perawatan selama x24 jam, klien mengerti tentang perubahan pola eliminasi BAK yang dialaminya, dengan kriteria hasil:

Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisinya.

Klien dapat mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah statis urinarius dan atau edema jaringan.1. Berikan informasi tentang perubahan pola eliminasi urine yang terjadi pada trimester ketiga.2. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring saat tidur.3. Latih klien untuk latihan kegel.4. Batasi masukan cairan yang berlebihan sebelum tidur di malam hari.

5. Gunakan pelapis pada celana dalam.6. Berikan masukan cairan 6-8 gelas perhari dan batasi masukan 2-3 jam sebelum tidur, dan penggunaan garam, makanan, dan produk yang mengandung natrium dalam jumlah sedang.

Kolaborasi

1. Rujuk ke tenaga kesehatan lain jika timbul nyeri dan sensai terbakar.1. Membantu klien memahami alasan fisiologis dari meningkatnya frekuensi berkemih.2. Meningkatkan perfusi ginjal.

3. Membantu mengencangkan otot-otot perkemihan.4. Menghindari nokturia.

5. Menghindari kelembaban yang dapat menimbulkan iritasi padaa kulit sekitar

6. Mempertahankan tingkat cairan, dan mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonis

1. Untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

2.Gangguan rasa nyaman: kram berhubungan dengan gangguan vaskularisasi ditandai dengan: DS:Klien merasa lebih cepat lelah, kaki bengkak, dan kalau malam sering kram

DO :

Ekstremitas bawah edema ++

Tujuan Jangka Panjang:Klien merasa nyaman

Tujuan Jangka Pendek:

Setelah diberikan perawatan 1 x 24 jam, klien merasa nyaman dengan kodisinya, dengan kriteria hasil:

Secara verbal tidak ada keluhan sesak dan tidak ada keluhan cepat lelah

TTV dalam rentang normal

Edema di kaki mulai berkurang1. Mengevaluasi respon pasien terhadap aktivitas, mencatat dan melaporkan adanya dispnea, kelelahan serta perubahan dalam tanda vital selama dan setelah beraktivitas.2. Memberikan lingkungan yang nyaman.

3. Menjelaskan pentingnya istirahat pada rencana tindakan dan perlunya keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.

4. Membantu pasien untuk berada pada posisi yang nyaman untuk istirahat/tidur.

5. Batasi aktivitas klien, dan anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas yang membahayakan klien.

6. Anjurkan pasien untuk beristirahat dengan kaki dan pinggang diangkat selama 15-20 menit, dan ia dapat menopang lengan dan tungkainya dengan bantal saat berbaring miring pada malam hari.

7. Menganjurkan menggunakan korset untuk membantu menopang abdomen yang berat.

8. Menganjurkan untuk tetap minum sebanyak 8 gelas/hari.

9. Batasi asupan makanan yang banyak mengandung garam1. Memberikan kemampuan/kebutuhan pasien dan memfasilitasi dalam pemilihan intervensi.2. Mengurangi stress dan stimulasi yang berlebihan, serta meningkatkan istirahat pasien.

3. Bedrest akan memelihara tubuh, dan memelihara energi untuk metabolisme dan pertumbuhan.

4. Pasien mungkin akan merasa nyaman dengan kepala dalam keadaan elevasi, dengan bantuan bantal.

5. Aktivitas yang padat dan berlebihan akan membuat klien merasa lelah dan metabolisme dalam tubuh akan meningkat.

6. Posisi berbaring miring memanfaatkan gravitasi untuk membantu mengurangi edema di pergelangan kaki.

7. Menopang dan memgangkat uterus yang berat memfasilitasi drainase vena/limfe.

8. Asupan air dan posisi berbaring miring membantu diuresis dengan memperbaiki perfusi ginjal.

9. Makanan yang banyak mengandung garam akan memperparah edema di kaki pasien

DAFTAR PUSTAKA Andrews, E. 2010. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita Jilid 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Benson, R. C., Pernoll, M. L. 2009. Buku Saku Obstetri & Ginekologi Edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Bobak, Irenne M.; Lowdermilk, Deltra Leonard; and Jensen, Margaret Duncan. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Doenges, Marilyyn E., Moorhouse, Mary Frances. 2001. Rencana Keperawatan Maternal/Bayi Edisi 2 : Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Bobak, M Irene. Lowdermilk, Leonard Deitra. Jensen, Duncan Margaret. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Alih Bahasa: Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugerah. Jakarta : EGC.