Resume Cicu
-
Upload
rama-candy-brilliant -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Resume Cicu
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
RESUME
Asuhan Keperawatan pada Tn.N dengan Post TPM a/i TAVB e/e
HIPERTENSI HEART DISEASE DEGENERATIF CAD
Di Ruang CICU RS dr. HASSAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh:
Agung Richardo Mirontoneng
PPN 15002
Program Profesi Ners Angkatan XIV
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung
2015
Asuhan Keperawatan pada Tn.N dengan Post TPM a/i TAVB e/e
HIPERTENSI HEART DISEASE DEGENERATIF CAD
Di Ruang CICU RS dr. HASSAN SADIKIN BANDUNG
I. Biodata
A. Identitas klien
Nama : Tn. N
Usia : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama/keyakinan : Islam
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
No MR : 0001489540
Tanggal MRS : 30 Oktober 2015
Tanggal pengkajian : 30 Oktober 2015
B. Penanggung jawab
Nama : Ny. H
Usia : 29 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien: Anak
II. Riwayat kesehatan saat ini
1. Keluhan utama : Sesak napas
2. Faktor pencetus : TB paru aktif, Cardiomegali, hipertensi
3. Lamanya keluhan : ± 3 hari dan mengalami hipertensi sudah 6 tahun
4. Timbulnya keluhan : ± 3 hari sebelum masuk rumah sakit
5. Faktor yang memperberat : hipertensi selama 6 tahun
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi: klien di bawa ke RSHS Bandung,
untuk pengobatan hipertensi klien sudah menggunakan amlodipine untuk
mengobatinya.
7. Diagnosa medik : Post op a/i TAVB e/e Hipertensi Heart Disease
Degeneratif CAD (30-10-2015)
III. Riwayat kesehatan yang lalu
A. Riwayat kesehatan sekarang
Klien dibawa ke ruang Icu dengan keluhan sesak napas ± 3 hari sebelum
masuk rumah sakit. sesak napas bertambah saat beraktivitas dan tidak
berkurang walaupun sudah beristirahat. Sesak berlangsung terus menerus
selama ± 30 menit. Sesak disertai dengan batuk berdahak berwarna putih
dan demam terus menerus.
B. Riwayat kesehatan lalu
Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat hipertensi sejak 6 tahun
yang lalu. Klien rutin mengkonsumsi obat tablet amlodipine.
C. Riwayat kesehatan keluarga
Ayah klien dulunya pernah menderita sakit hipertensi sama seperti klien .
D. Genogram
Keterangan gambar:
: sudah meninggal
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Tali keturunan
: Tinggal satu rumah
IV. Riwayat psikososial
1. Konsep diri
Tidak terkaji
2. Pola koping
Tidak terkaji
3. Pola interaksi
Tidak terkaji
V. Riwayat spiritual
1. Ketaatan klien beribadah
Tidak terkaji
2. Dukungan keluarga klien
Tidak terkaji
3. Spiritual yang biasa dijalankan klien
Tidak terkaji
VI. Pemeriksaan fisik
A. Keadaan umum klien
Tanda-tanda distres : sesak napas, SaO2 90%
B. Tanda-tanda vital
TD : 136/97 mmhg, S: 38,40C, Nadi: 118x/menit, RR: 24x/menit, saturasi
oksigen 90%.
C. Sistem pernapasan
1. Hidung: bentuk simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak
terdapat polip, tidak terdapat sekret, tidak terdapat epitaksis, terpasang
NGT pada hidung kiri, terpasang facemask 10 lpm, RR reguler.
2. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
3. Dada : pergerakan dinding dada simetris, ada retraksi dinding dada,
auskultasi bunyi ronchi basah di kiri dan kanan.
D. Sistem kardiovaskuler
Conjungtiva anemis, bibir pucat, nadi kuat, arteri carotis kuat, ukuran
jantung t membesar, ictus cordis tidak tampak, ictus cordis tidak teraba pada
bagian apex, pada saat auskultasi bunyi jantung normal S1 di ICS 1 kanan
(lupdup) reguler, S2 normal dan reguler (ICS 3-4 kiri).
E. Sistem pencernaan
1. Sklera tidak ikterik, bibir pucat, tidak terdapat sariawan, tidak terdapat
labioskizis, tidak terdapat sekret.
2. Mulut : tidak terdapat stomatitis, tidak terdapat paltoskizis, tidak ada sekret,
adanya mukus di jalan napas.
3. Gaster: bising usus (+)
4. Abdomen : soepel, nyeri tekan tidak ada, pemeriksaan hati, ginjal, dan
limfa tidak terkaji.
5. Anus : terdapat lubang anus, tidak lecet, tidak ada haemoroid.
F. Sistem indera
1. Mata : kelopak mata simetris, bulu mata tidak rontok, alis mata tidak rontok,
tipis, visus baik, pupil isokor kanan dan kiri, reflek cahaya positif kanan dan
kiri.
2. Hidung: tidak ada mimisan, terpasang NGT pada hidung kiri, tidak ada
polip, tidak ada sekret, fungsi penciuman baik yaitu klien dapat mengetahui
bau minyak kayu putih yang diberikan.
3. Telinga : keadaan daun telinga baik, tidak terdapat serumen, fungsi
pendengaran baik.
G. Sistem syaraf
a. Fungsi cerebaral
- Status mental, daya ingat, bahasa dan perhatian klien baik yaitu klien
masih dapat mendengarkan suara perawat dan bereaksi ketika dipanggil.
- Kesadaran : 15 ( E:4, V:6, M:5)
b. Fungsi cranial
1. Nervus I : tidak terkaji
2. Nervus II : visus dan lapang pandang normal
3. Nervus III, IV, VI : gerakan bola mata simetris, pupil isokor kanan dan
kiri
4. Nervus V : fungsi sensorik dan mototrik baik
5. Nervus VII : fungsi sensorik, otonom, dan motorik baik
6. Nervus VIII : fungsi pendengaran normal
7. Nervus IX : tidak terkaji
8. Nervus X : gerakan uvula baik, reflek menelan positif
9. Nervus XI : tidak terkaji
10. Nervus XII : gerakan lidah baik, tidak ada nyeri menelan
c. Fungsi motorik : normal
d. Fungsi sensorik : normal
e. Fungsi cerebellum : normal
f. Refleks : normal, refleks babinski normal.
g. Iritasi meningen : tidak terkaji
H. Sistem muskuloskeletal
1. Kepala : bentuk kepala normal, rambut hitam, tidak ada
luka, rambut tidak rontok, kulit kepala bersih.
2. Vertebrae : tidak ada kelainan tulang belakang
3. Tangan : jari tangan lengkap, tidak ada clubbing finger,
tidak ada udem, terpasang infus di tangan kiri, pergerakan lemah, ROM
lemah, CTR < 2 detik
4. Kaki : jari kaki lengkap, tidak ada luka, tidak ada udem,
pergerakan lemah, ROM lemah.
I. Sistem integumen
Rambut warna hitam, tidak ada uban, tidak rontok, kulit tidak kering, kulit
pucat, tekstur kulit baik, turgor kulit cepat kembali, kuku bersih, CRT < 2
detik.
J. Sistem endokrin
Kelenjar tiroid tidak membesar, tidak ada pengeluaran urin berlebihan, tidak
ada pengeluaran keringat berlebihan.
K. Sistem perkemihan
Tidak terdapat udem palpebra, tidak terdapat udem pada ektremitas, tidak
ada gangguan berkemih.
L. Sistem reproduksi
Laki-laki: bersih, terpasang pampers.
M. Sistem immun
Tidak ada lergi obat-obatan, makanan.
VII. Data penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
normal
interpretasi
Hamatologi A
Hemoglobin 13.9 gr/dl 12.3-15.3 Normal
Hematokrit 40.6 % 37-47 Normal
Jumlah Leukosit 94.00 10^3/mm^3 4.00-10.00 Tinggi
Jumlah Trombosit 228 10^3/mm^3 150-450 Normal
GDS 118 mg/dl < 100 Tinggi
Kimia klinik
SGOT/SGPT 48/29 U/L < 37/ <41 Tinggi
pH 7.40 7.35-7.45 Normal
PCO2 34.6 mmHg 35-45 Normal
PO2 124 mmHg 75-100 Tinggi
HCO3 21.2 mEq/L 22-26 Normal
Sa O2 98.40 % 95-100% Normal
Base excess -3.2 mmol/L -2.00-+3.00 Tinggi
Laktat 2.8 mmol/L 1.0-1.8 Tinggi
Waktu protombin 35.8 detik 23.6-34.8 Tinggi
Kimia Klinik
Natrium 155 mEq/l 135-147 Tinggi
Kalium 3.2 mEq/l 3.5-5.5 Rendah
Klorida 112 mEq/l 95-105 Tinggi
Kalsium 8.3 mg/dl 8.0-11.0 Normal
Kreatinin 2.2 mg/dl 0.6-1.1 Tinggi
Ureum 107 mg/dl 10-50 Tinggi
2. EKG tanggal 30 Oktober 2015 didapatkan hasil sinus takikardia, terdapat
inferior infark.
3. Hasil rontgen thorak tanggal 30 Oktober 2015 didapatkan hasil :
- Cor membesar, sinus dan diafragma kanan kabur, kiri baik
- Pulmo: tampak bercak lumang di lapang paru kanan, tampak
perselubungan opak di lateral hemi thoraks kanan. Tampak nodul
multiple dilapang tengah-bawah kanan dan tengah kiri
- Kesan : Tb paru aktif tuberculosa multiple kanan kiri. DD metastase
kardiomegali
VIII. Terapi
Nama Obat Dosis Indikasi
Pantozol 40 mg 1x1 Menurunkan sekresi asam lambung untuk
mencegah gangguan gaster
Cravit 750 mg 1x1 Untuk infeksi bronchitis atau peneumonia
Tamoliv 3x1 Mengandung paracetamol yang berfungsi
sebagai antipiretik
Bisolvon ampul 3x1 Sebagai mukolitik untuk batuk produktif.
Ampul: terapi sekretorik pada penyakit
bronchopulmoner akut dan kronik yang
disertai dengan sekresi mukus abnormal
Vipime 1 gr 3x1 Untuk infeksi saluran pernapasan bawah
seperti pneumonia
Kaen IB 500cc u/
83cc/jam
Menyakurkan dan mengganti cairan dan
elektrolit pada pasien dehidrasi
Martos 10% 500cc
u/104cc/jam
Mensuplai air dan karbohidrat
Termisin dan
kormico
2x1 (racikan) Terapi topical untuk tinea pedis dan kruris
serta korporis
Fentolin+pulmicort Nebulizer
1amp
Mukolitik untuk membantu sekresi mukus
abnormal
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data subjektif : - Klien mengatakan klien mengalami sesak
napas di sertai batuk berdahak
Data Objektif:- Sputum berwarna purtih- Ronchi basah pada kedua lapang paru
kanan dan kiri- Adanya retraksi dinding dada- SaO2 :90%, nadi:118x/menit, RR:
24x/menit- Foto throraks : TB paru aktif tuberculosa
bakteri coccus positif/negatif
reaksi inflamasi pada alveoli
menghasilkan eksudat atau mukus
ketidakefektifan silia untuk membersihkan mukus
penumpukkan mukus
Bersihan jalan napas tidak efektif
2 Data Subjektif : -
Data Objektif : - Klien tampak lemah- Klien bedrest total- terpasang facemask 10lpm- ADL dibantu
penurunan curah jantung
CO menurun
suplai darah ke seluruh tubuh menurun
metabolism anaerob
Gangguan ADL (activity daily living)
CO2 dan ATP menurun
Sel kekurangan ATP
Kelemahan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penunpukkan mukus di jalan napas
2. Gangguan ADL (activity daily living) berhubungan dengan kelemahan fisik
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Bersihan jalan napas tidak efektif
berhubungan dengan penunpukkan
mukus di jalan napas
Tupen: Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama
1x8 jam diharapkan jalan
napas efektif dengan kriteria
hasil:
- Batuk berkurang
- Bunyi napas vesikuler
- RR normal (16-20x/menit)
- Tidak adanya mukus di jalan
napas
1. Observasi TTV dan bunyi napas
2. Ajarkan teknik napas dalam dan
batuk efektif
3. Lakukan penyedotan sekret jika
diperlukan.
4. Cegah jangan sampai terjadi
posisi hiperextensi pada leher.
1. Menentukan intervensi
yang tepat
2. Membersihkan sekret
dari jalan napas dan
meningkatkan inspirasi
maksimal
3. Bersihan jalan nafas
dapat kembali efektif
4. Dapat terjadi
penumpukan sekret di
daerah leher sehingga
5. Berikan nebulizer sesuai
instruksi dokter, dan
kolaborasikan pemberian obat
mukolitik dan bronkodilator
bersihan jalan nafas tak
efektif
5. Obat yg di hirup
amelalui proses
nebulizer, dapat
membantu mempercepat
proses pengeluaran
sekret sehingga jalan
nafas kembali normal,
obat mukolitik untuk
mengencerkan dahak
dan bronkodilator untuk
melebarkan jalan napas
2 Gangguan ADL (activiy daily living)
berhubungan dengan kelemahan fisik
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
intoleransi aktivitas dapat
teratasi dengan kriteria hasil:
- Klien tidak tampak lemah
- Klien dapat toleran dengan
ADL
a. Kaji aktivitas yang perlu, total
atau partial care
b. Bantu semua aktivitas baik
secara total maupun partial
a. Dapat menentukan dan
memilih tindakan yang
tepat
b. Klien dengan kondisi
bedrest masih bisa
memenuhi ADL
- ADL dapat dilakukan
secara mandiri.
c. Diskusikan dengan klien
tentang kebutuhan yang klien
harapkan dan yang klien
dapatkan
c. Agar klien dapat
mengungkapkan hal-hal
yang diharapkan klien
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TGL/JAM NO
DX.
TINDAKAN DAN RESPON KLIEN EVALUASI NAMA
PERAWAT
Jumat, 30
Oktober 2015
07.00 WIB
07.30 WIB
08.00 WIB
1,2,
1. Mengobservasi TTV dan keadaan umum
klien
R/: klien tampak lemah, TTV TD: 137/64
mmhg, suhu:38,40C, nadi:118x/menit,
RR:24x/menit, Sa.O2 90%
2. Menyeka klien, melakukan oral hygine
R/: klien tampak lemah, ADL dibantu penuh
oleh perawat, klien tampak segar, bersih dan
rapi setelah dimandikan
3. Memberikan terapi tamoliv 100cc dan
bisolvon IV, serta memberi makan klien 150
cc TKTP per NGT
R/: obat dan makanan masuk, tidak ada
reaksi alergi, muntah tidak ada, residu tidak
30 Oktober 2015
Pukul 14.00 WIB
S:
- Klien mengatakan sesak nafas
O :
- Kesadaran Compos mentis
- Takipneu
- ADL dibantu sepenuhnya oleh
perawat
- Terpasang facemask 10 lpm
- Retaksi dinding dada masih ada
- Batuk masih ada
- Sputum masih ada, warna putih
- TD : 125/98, Nadi:112x/menit,
RR:31x/menit, Suhu: 37,20C,
SaO2 94%
Agung R.
Mirontoneng
10.00 WIB
12.30 WIB
ada
4. Mengganti cairan infus Kaen IB 500 cc
u/83cc/jam serta mengambil sampel darah
vena untuk pemeriksaan Hb,Ht,Leukosit,
Trombosit
R/: cairan terpasang dengan infus pump,
darah diambil melalui vena mediana cubiti ±
3 cc, klien tampak batuk.
5. Melakukan pemasangan kateter
R/; kateter terpasang no.18, nampak glans
penis kotor dan dibersihkan saat di pasang
kateter, urin (+)
A : diagnosa I: bersihan jalan napas tidak
efektif belum teratasi
Diagnosa II : gangguan Adl belum
teratasi
P :Lanjutkan intervensi diagnosa 1 dan 2
I : Lanjutkan intervensi diagnosa 1 dan 2
E :