Resume CHAP 9

10
Kelompok 5 Alisa Anggarani M – 125020300111004 Vitria Zhuanita Rani - 125020300111018 Adani Khairina P – 125020300111008 Annisa Rizkaninghadi I - 125020300111037 CSR DAN STRATEGI PERUSAHAAN 9.1 Pendahuluan Pemilihan strategi perusahaan adalah faktor kunci penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pengembangan dan implementasi strategi ini akan selalu menjadi poin vital pertimbangan manajer dalam memilih keputusan yang akan diambil. Pada beberapa tahun belakangan, CSR mulai menjadi salah satu bagian krusial dalam kaitannya dengan strategi perusahaan terutama hubungannya dengan keuntungan citra perusahaan di mata stakeholder. 9.2 Peran Manajer Manajer dalam era globalisasi seperti sekarang ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam melakukan tugasnya. Hal yang krusial dalam perkerjaan seorang manajer adalah untuk memenuhi semua tujuan, pada saat bersamaan seorang manajer juga harus paham dan peka terhadap lingkungan sekitarnya dan isu apa yang sedang berkembang dan diperkirakan memiliki dampak terhadap perusahaan. Secara umum, peran manajer diartikan berbeda. Perbedaan ini terkait budaya organisai, level organisasi, dan kepentingan apa yang ingin dicapainya. Peran manajer produksi, pemasaran dan manajer keuangan akan sangat berbeda tergantung bidang yang ditanganinya. Bebrapa langkah yang umumnya dilakukan manajer sebagai dasar pemenuhan tujuannya, antara lain : 1. Pengumpulan informasi eksternal 2. Planning 3. Penyampaian rencana ke organisasi 4. Penjabara arah dan cara yang dilakukan 5. Melakukan kontroling 6. Penilaian hasil 7. Penerimaan feedback Semua manajer alaminya sangat memperhatikan orang-orang yang bekerja dengannya. Terutma mengenai hasil akhir yang didapatkan dari aktivitasnya, termasuk di dalamnya barang jadi, barang setengah jadi, alur informasi dan bahkan keterangan akan penjualan.

description

AKUNTANSI

Transcript of Resume CHAP 9

Page 1: Resume CHAP 9

Kelompok 5

Alisa Anggarani M – 125020300111004 Vitria Zhuanita Rani - 125020300111018

Adani Khairina P – 125020300111008 Annisa Rizkaninghadi I - 125020300111037

CSR DAN STRATEGI PERUSAHAAN

9.1 Pendahuluan

Pemilihan strategi perusahaan adalah faktor kunci penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pengembangan dan implementasi strategi ini akan selalu menjadi poin vital pertimbangan manajer dalam memilih keputusan yang akan diambil. Pada beberapa tahun belakangan, CSR mulai menjadi salah satu bagian krusial dalam kaitannya dengan strategi perusahaan terutama hubungannya dengan keuntungan citra perusahaan di mata stakeholder.

9.2 Peran Manajer

Manajer dalam era globalisasi seperti sekarang ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam melakukan tugasnya. Hal yang krusial dalam perkerjaan seorang manajer adalah untuk memenuhi semua tujuan, pada saat bersamaan seorang manajer juga harus paham dan peka terhadap lingkungan sekitarnya dan isu apa yang sedang berkembang dan diperkirakan memiliki dampak terhadap perusahaan.

Secara umum, peran manajer diartikan berbeda. Perbedaan ini terkait budaya organisai, level organisasi, dan kepentingan apa yang ingin dicapainya. Peran manajer produksi, pemasaran dan manajer keuangan akan sangat berbeda tergantung bidang yang ditanganinya.

Bebrapa langkah yang umumnya dilakukan manajer sebagai dasar pemenuhan tujuannya, antara lain :

1. Pengumpulan informasi eksternal2. Planning3. Penyampaian rencana ke organisasi4. Penjabara arah dan cara yang dilakukan5. Melakukan kontroling6. Penilaian hasil7. Penerimaan feedback

Semua manajer alaminya sangat memperhatikan orang-orang yang bekerja dengannya. Terutma mengenai hasil akhir yang didapatkan dari aktivitasnya, termasuk di dalamnya barang jadi, barang setengah jadi, alur informasi dan bahkan keterangan akan penjualan.

Dengan menggunakan informasi yang ada, manajer merencanakan rencana bisnisnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam hal ini manajer harus memutuskan apa yang harus dilakukan dan keputusan apa yang harus diambil uutk mendapatkan hasil yang maksimal, juga harus mempertimbangkan alternatif apa yng tersedia serta konsekuensi dari keputusan yang akan diambil.

Contohnya bagi manajer sebuah restoran, dia perlu memutuskan berapa lama restorannya akan buka, jam berapa mulai buka dan bagaimana hal ini mempengaruhi konsumen yang ingin makan di restorannnya. Manajer juga perlu memilih menu apa yang sebaiknya disajikan,apa saja bahan yang bisa diterima konsumen dan berapa banyak setiap porsinya, serta bagaiman keputusan ini mempengaruhi konsumen dan dampaknya terhadap perkembangan bisnis dimasa mendatang.

Pengambilan keputusan dari pertimbangan beberapa alternatif yanga ada merupakan hal yang sangat krusial bagi semua jenis manajer. Pengambilan keputusan ini biasanya memiliki potensi konflik yang besar dan tingkat ketidakpastian yang disertai beberapa konsekuensi.

9.3 Tujuan Bisnis

Page 2: Resume CHAP 9

Seorang manajer tidak boleh hanya fokus terhadap proses internal dalam bisnisnya, namun juga harus memperhatikan lingkungan eksternal, seperti konsumen dan supplier, dengan kompetitornya dan juga perkembangan pasar serta penerimaan masyarakat akan produknya.

Beberapa tujuan manajer harus dipertimbangkan kembali, karena tujuan utamanya haruslah mencapai tujuan organisasi tempat dia bekerja. Beberapa tujuan utama perusahaan secara umum, antara lain adalah :

9.3.1 Maksimalisasi profit

Untuk organisasi yang bertujuan mencari profit, maka wajar jika diterapkan berbagai standard dan aturan untuk melakukan efisiensi biaya sehingga keuntungannya akan maksimal. Konflik yang mungkin muncul adalah bagaimana memastikan bahawa keuntungan maksimal dalam jangka pendek akan membawa dampak keuntungan juga di masa mendatang.

9.3.2 Maksimalisasi Cash Flow

Arus kas dalam perusahaan tidak sama dengan laba atau keuntungan. Semua perusahaan tentunya membutuhkan cash untuk dapat bertahan. Dalam beberapa perusahaan cash flow ini bisa menjadi lebih penting dibandingkan profit sendiri, karena adanya anggapan bahwa kurang jumlah cash yang dimiliki menujukkan kurangnya kemampuan perusahaan bertahan dalam industri tersebut di masa mendatang.

9.3.3 Maksimalisasi return on capital employed

Pengukuran dengan sistem ini berfokus pada efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. Tujuan utamanya adalah mengetahui bagaimana kegiatan operasi perusahaan dari waktu ke waktu, serta melakukan perbandingan sehingga diketaui apa saja bagian yang dirasa kurang efektif dan bagaimana penanganan yang harus dilakukan.

9.3.4 Ketentuan servis

Bagi organisasi non profit, maka dibutuhkan pengukuran kinerja. Sehingga dibuatlah beberapa aturan utama yang akan menjamin bahwa servis atau bentuk ajsa yang diberikan satu karyawan dengan karyawa lainnya memiliki porsi mapun standard yang sama. Ketenuan ini sangat perlu dalam melaukukan proses evaluasi perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.

9.3.5 Nilai shareholder

Nilai shareholder disini dapat diartikan sebagia baian shareholder atas keuntungan dari hasil operasi bisnis perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan profit, sehingga diperlukan jug keberlanjutan peran shareholder dalam mendukung kegiatan perusahaan. Karena itu perusahaan juga harus mengembangkan nilai shareholder tidak Cuma terbatas pada pembagian bagian keunungan, namun juga melakukan konsep kepentingan bersama dan mampu membuat shareholder memiliki rasa tanggung jawab dan turut memiliki perusahaan. Sehingga semua keputusan perusahaan akan dapat diterima dan tidak menimbulkan konflik.

9.3.6 Pertumbuhan

Pertumbuhan perusahaan mencakup pertumbuhan aset dan meingkat penjualan yang berarti memperluas pangsa pasar perusahaan. Keputusan ini biasanya terkait dengan maksimalisasi profit. Para manajer harus mempertimbankan dengan baik apakah akan menikmati profit yang besar, atau memilih melakukan perputaran profit perusahaan dan mengalokasikannya untuk pengembangan perusahaan seperti membangun pabrik baru, melakakan penelitian lebih mendalam tentang selera dan preferensi konsumen, mengembangkan divisi researh adn development untuk pengembangan jenis produk baru, atau bahkan melakukan strategi promosi dengan biaya besar untuk menarik konsumen.

9.3.7 Stabilitas jangka panjang

Page 3: Resume CHAP 9

Bertahan tidaknya suatu bisnis sangat tergantung kepada keputusan apa yang diambil oleh manajer dan jajaran direksi perusahaan. Keputusan yang diambil ini memiliki berbagai risiko dan keumngkina yang sangat bervariasi anatar satu dengan lainnya. Karenanya dibutuhkan kemampuan melakka pertimbangan dan peramalan jangka panjang oleh manajer terhadap semua aspek perusahaan.

9.3.8 Kepuasan

Kepuasan disini mencakup kepuasan semua aspek perusahaaan, termasuk di dalamnya para stakeholder. Ini berkaitan dengan keputusan apa yang diambil perusahaan. Keputusan yang diterapkan haruslah dapat diterima dari semua sudut pandang, dan dianggap tidak merugikan, atau memiliki dampak kerugian yang paling minim

Kesulitan untuk mengakomodir kepentinagn semua pihak ini menjadi salah satu tantanga yang terus dihadapai manajer dari waktu ke waktu.

9.4 The Tasks of a Manager

Manajer mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap pekerjaannya, salah satunya adalah membantu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tetapi, di sebuah organisasi atau perusahaan, tentunya manajer tidak hanya satu orang saja, tetapi ada banyak manajer, para manajer tersebut mempunyai tugas mereka sendiri-sendiri sesuai kemampuan mereka dan di bidang apa mereka ditempatkan. Ada beberapa tugas yang dikerjakan oleh manajer, yaitu:

9.4.1 Planning

Dalam mencapai tujuannya, seorang manajer harus mempunyai sebuah rencana untuk meraihnya. Proses bisnis sendiri secara keseluruhan mulai dari penginputan sumber daya lalu diolah untuk diubah dan mendapatkan nilai lebih, setelah itu menjadi output. Pada dasarnya bisnis itu sendiri terdiri dari proses pengolahan dan penambahan nilai pada sebuah jasa atau barang.

Perencanaan sendiri tidak hanya memikirkan bagaimana mengolah dan menambah nilai sebuah jasa atau barang, tetapi juga merencanakan jalan atau alternatif lain jika terjadi masalah. Disamping itu, manajer suatu bidang sebaiknya tidak hanya berkoordinasi dalam satu bidang tersebut saja, tetapi juga berkoordinasi dengan bidang lain. Misalnya, manajer bidang penjualan sebaiknya juga berkoordinasi dengan manajer bidang produksi, untuk memperkirakan target penjualan yang akan datang.

9.4.2 Control

Kontrol bertujuan untuk memastikan bahwa semua rencana yang dibuat berjalan dengan sesuai. Kegunaan kontrol tidak hanya mengawasi saja, tapi manajer juga harus mengambil langkah yang tepat untuk merubah atau mengatasi permasalah yang terjadi saat proses, supaya tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai. Oleh karena itu proses kontrol dilakukan terus menerus dan selain untuk memenuhi tujuan, juga memberikan feedback pada kinerja perusahaan dan langsung menyelesaikan suatu masalah dengan baik jika ada permasalahan.

9.4.3 Decision Making

Page 4: Resume CHAP 9

Seorang manajer juga harus bisa membuat keputusan diantara banyak pilihan yang ada dalam sebuah situasi. Supaya manajer pada akhirnya memilih keputusan yang tepat, ada beberapa langkah. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, setelah itu mencari solusi alternatif untuk mencapai tujuan, lalu mengumpulkan data yang mendukung solusi alternatif tersebut, disamping data yang mendukung, manajer juga harus melihat sisi buruk dari masing-masing solusi alternatif tersebut. Dibawah ini adalah diagram dari proses penentuan keputusan. Disamping itu, Akuntansi Manajemen dapat menjadi salah satu alat alternatif untuk mengetahui risiko dari solusi-solusi alternatif yang ada dan memudahkan manajer dalam menentukan keputusan.

9.4.4 Performance Evaluation

Selain kinerja organisasi atau perusahaan yang dievaluasi, manajer dan setiap bidang yang ada di organisasi juga perlu dievaluasi. Pengevaluasian juga membutuhkan sebuah tolok ukur untuk mengukur baik buruknya suatu kinerja. Biasanya pengukuran dibandingkan antara rencana dan kinerja periode kemarin dengan saat ini. Dengan adanya pengukuran untuk evaluasi, diharapkan rencana dan kinerja organisasi dan perusahaan kedepannya dapat menjadi lebih baik.

9.4.5 Communication

Informasi menjadi salah satu hal yang penting bagi manajer dalam menjalankan tugas dan manajer juga harus menyampaikan rencana dan keputusannya. Dalam menyampaikan informasi, dibutuhkan dua pihak, yaitu pengirim informasi dan penerima informasi. Dalam penyampaian informasi, penerima harus mengerti apa informasi yang dimaksud oleh pengirim supaya dapat tersampaikan dengan baik. Jika ada gangguan dalam penyampaian informasi, dapat disebut dengan noise. Diagram dibawah menunjukkan ada dua macam noise yang dapat menghambat informasi.

Page 5: Resume CHAP 9

Technical Noise muncul saat penyampaian informasi melewati alat elektronik seperti telepon. Lalu ada semantic noise yang terjadi akibat informasi yang dikirim tidak tersampaikan dengan baik sehingga penerima informasi salah dalam mengartikan informasi. Informasi kuantitatif seperti yang terdapat pada informasi akuntansi lebih mudah diterima dari pada yang berbentuk kualitatif. Dan akuntansi manajemen, selain membantu dalam menentukan keputusan, juga dapat membantu dalam penyampaian informasi.

9.5 Pentingnya Pengukuran Kinerja

Agar dapat mendendalikan operasi organisasi, manajer harus dapat mengukur kinerja keseluruhan maupun anggota bisnis. Pengukuran kinerja penting untuk mengevaluasi individu, semakin baik kinerja maka akan mendapatkan rewards. Kenaikan rewards didasarkan pada banyak aspek, dan termasuk efek terhadap aktivitas CSR korporasi. Ini adalah alas an mengapa CSR berhubungan dengan proses strategi perencanaan.

9.6 Manajer dan Etika Bisnis

Etika bisnis adalah subyek yang penting bagi setiap organisasi. Dan informasi akuntansi sering dituduh sebagai dasar dari perilaku tidak etis, tuduhan ini didasarkan dari banyaknya akuntan dan manajer bisnis yang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dengan mengesampingkan segalanya. Cara-cara yang tidak etis telah dijaleskan oleh Smith (1992) yang menggambarkan cara dimana teknik akuntansi telah dibuat dengan tujuan meningkatkan laba yang dilaporkan. Teknik ini menjadi dikenal sebagai akuntansi kreatif dan telah menjadi subyek dari perhatian media. McCoy (1985) menganggap bahwa etika haris menjadi inti dari perilaku bisnis dan bisnis yang efektif berdasarkan pada perilaku etis. Badan akuntansi Inggris juga telah memasukkan perilaku etis dalam kode etik mereka. Subyek perilaku etis kalangan bisnis juga termasuk praktek audit pada pelaporan keuangan. Setiap manajer yang beroperasi di lingkungan bisnis perlu menyadari pentingnya berperilaku etis. Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku etis mengarah pada kinerja yang baik dalam jangka panjang.

9.7 Tata Kelola Perusahaan

Isu penting lainnya yang telah melatih pikian manajer bisnis, akuntan, dan auditor adalag tata kelola perusahaan. Laporan tata kelola perusahaan adalah salah satu alat utama untuk keputusan investor. Karena ini alasan perusahaan tidak dapat mengabaikan pemerintahan, pemegang saham, dan investor. Di sisi resiko kredit perbankan, peraturan membutuhkan aturan baru untuk evaluasi kradit perusahaan. Bank internasional (Basel II) mengharuskan aturan evaluasi kredit berkaitan dengan resiko operasional meliputi tata kelola perusahaan. Dalam hal ini tata kelola perusahaan menjadi salah satu indicator yang paling penting dalam mengukur resiko. Masalah lainnya terkait dengan kredibilitas dan keberesikoan. Jika perusahaan menginginkan nilai yang tinggi, maka perusahaan harus memberikan perhatian pada tata kelola perusahaan juga. Lembaga pemeringkat kredit menganalisis praktik tata kelola perusahaan dengan indicator tata kelola

Page 6: Resume CHAP 9

perusahaan lannya. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan selalu penting untuk mendapatkan nilai yang baik untuk perusahaan, namun prinsip tersebut lebih penting bagi investor, calon investor, kreditor, dan pemerintah. Karena semua factor ini, tata kelola perusahaan menerima prioritas tinggi pada agenda kebijakan, keuangan, investor, perusahaan dan akademisi. Tata kelola perusahaan adalah satu-satunya cara bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan strategi. Oleh karena itu perusahaan harus meningkatkan strategi dan efektif pada penerapan prinsip-prinsip tata kelola.

9.8 Prinsip Tata Kelola Perusahaan

Karena tata kelola perusahaan dapat sangat berpengaruh bagi kinerja perusahaan, perusahaan harus tahu apa saja prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dan bagaimana hal itu akan meningkatkan strategi dalam penerapan prinsip tersebut. Dalam prakteknya ada empat prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yaitu:

(a). Akuntabilitas (accountability)

Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya. Dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan nasehat kepada direksi atas pengelolaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan.

(b) Pertanggungan-jawab ( responsibility)

Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan manajer perusahaan melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab. Sebagai pengelola perusahaan hendaknya dihindari segala biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati, seperti tersirat pada undang-undang, regulasi, kontrak maupun pedoman operasional bisnis perusahaan.

(c) Keterbukaan (transparancy)

Dalam prinsip ini, informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi dilakukan secara independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat ditingkatkan.

(c) Kewajaran (fairness)

Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan. Pemberlakuan prinsip ini di perusahaan akan melarang praktek-praktek tercela yang dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain. Setiap anggota direksi harus melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Semua prinsip-prinsip ini berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan perusahaan. Oleh karena itu prinsip-prinsip tata kelola merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan tapi hal yang utama adalah tata kelola perusahaan yang seperti apa yang diterapkan perusahaan.

Manajemen dapat diartikan sebagai pengelolaan sebuah perusahaan untuk tujuan menciptakan dan memelihara nilai bagi pemegang saham. Prosedur tata kelola perusahaan menentukan setiap aspek peran untuk manajemen perusahaan dan mencoba untuk menjaga keseimbangan dan untuk mengembangkan mekanisme kontrol dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham dan kepuasan pemangku kepentingan lainnya. Dengan kata lain, tata kelola perusahaan berfokus pada penciptaan keseimbangan antara ekonomi dan sosial dengan tujuan perusahaan termasuk aspek-aspek seperti efisiensi penggunaan sumber daya, akuntabilitas dalam menggunakan kekuatannya, dan perilaku korporasi dalam lingkungan sosialnya.

Page 7: Resume CHAP 9

Definisi dan pengukuran tata kelola perusahaan yang baik masih diperdebatkan. Namun,tata kelola perusahaan yang baik akan mengatasi hal-hal berikut ini:

• Menciptakan nilai yang berkelanjutan

• Cara mencapai tujuan perusahaan

• Meningkatkan kepuasan pemegang saham

• Manajemen yang efisien dan efektif

• Meningkatkan kredibilitas

• Memastikan manajemen risiko yang efisien

• Menyediakan sistem peringatan dini terhadap semua risiko

• Memastikan perusahaan responsif dan akuntabel

• Menggambarkan peran unit suatu perusahaan

• Mengembangkan kontrol dan audit internal

• Menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan sosial

• Memastikan penggunaan sumber daya yang efisien

• Mengendalikan kinerja

• Mendistribusikan tanggung jawab yang cukup

• Memproduksi semua informasi yang diperlukan bagi para pemangku kepentingan

• Menjaga papan independen dari manajemen

• Memfasilitasi kinerja yang berkelanjutan

Seperti yang dapat dilihat, semua masalah ini memiliki banyak konsekuensi dan memastikan pemenuhan mereka harus dianggap sebagai prosedur jangka panjang. Namun perusahaan-perusahaan secara alami mengharapkan beberapa manfaat nyata dari tata pemerintahan yang baik.

Pemerintahan yang baik menawarkan beberapa keuntungan jangka panjang bagi perusahaan, seperti:

x Peningkatan nilai pasar perusahaan

x Meningkatkan rating perusahaan

x Meningkatkan daya saing

x Menarik investor baru, pemegang saham dan ekuitas lebih

x Lebih atau lebih tinggi kredibilitas

x Meningkatkan kondisi pinjaman fleksibel / fasilitas dari lembaga keuangan

x Penurunan suku bunga kredit dan biaya modal

x peluang investasi baru

x Menarik lebih baik personil / karyawan

x Menjangkau pasar baru

Page 8: Resume CHAP 9

Meskipun tata kelola perusahaan dianggap berkaitan dengan bagaimana suatu perusahaan berhubungan dengan investor, semakin itu akan diperpanjang sampai pertimbangan bagaimana melakukan sendiri dalam kaitannya dengan seluruh pemangku kepentingan. Ini adalah bagian dari perhatian saat ini untuk akuntabilitas yang lebih besar. Dengan demikian pemerintahan semakin banyak dianggap berkaitan dengan CSR dan kekhawatiran dari keduanya penggabungan (Aras & Crowther 2009).

9.9 Kesimpulan

CSR sekarang umumnya dianggap sebagai bagian integral dari strategi untuk setiap organisasi dan dibangun ke dalam proses perencanaan strategis. Ada banyak manfaat yang dirasakan untuk sebuah organisasi dari hal ini. Tata kelola juga merupakan bagian integral dari proses ini.