Resume Bab 2 Neva
-
Upload
vincentia-nevayesiana -
Category
Documents
-
view
235 -
download
16
description
Transcript of Resume Bab 2 Neva
Vincentia B. Nevayesiana / 125020301111049
Sistem Informasi Akuntansi / CA
Gambaran Umum Proses Transaksi
Transaksi keuangan adalah kegiatan ekonomi yang mempengaruhi asset dan ekuitas
perusahaan, yang digambarkan melalui akun-akunnya, dan terukur dalam bagian moneter.
Sistem Informasi Akuntansi dan proses transaksi berkaitan satu sama lain. Sistem Informasi
Akuntansi memiliki salah satu fungsi penting yaitu untuk memproses transaksi secara efektif dan
efisien. Sistem yang dapat dilakukan ada dua macam, yaitu secara manual (tidak berbasis
komputer) dan berbasis komputer.
Ada tiga siklus transaksi yang memproses paling banyak kegiatan ekonomi perusahaan:
a. Siklus Pengeluaran. Sebagian besar transaksi pengeluaran berdasarkan hubungan kredit
diantara mitra dagang. Dari perspektif system, siklus transaksi ini memiliki dua hal;
komponen fisik (penambahan barang) dan komponen keuangan (pengeluaran kas kepada
pemasok).
b. Siklus Konversi. Siklus konversi tersusun dari dua subsistem; sistem produksi, meliputi
perencanaan, dan pengawasan produk fisik melalui proses manufaktur, termasuk
menentukan persyaratan bahan baku, mengizinkan pekerjaan dijalankan, dan pengeluaran
bahan baku untuk diproduksi, dan mengarahkan pergerakan kerja dalam proses melalui
berbagai tahap manufaktur. Dan sistem akuntansi biaya, yang mengamati arus informasi
biaya yang berhubungan dengan produksi yang dapat digunakan untuk penilaian
perlengkapan, kontrol biaya, pengambilan keputusan.
c. Siklus Pendapatan. Siklus pendapatan juga memiliki komponen fisik dan keuangan yang
diproses secara terpisah. Komponen fisik, meliputi proses pesanan penjualan dimana
penjualan dilakukan secara kredit dan melibatkan tugas-tugas seperti penyiapan pesanan
penujualan, pemberian kredit, dan pengiriman produk. Komponen keuangan berupa
penerimaan kas, meliputi penagihan kas, penyimpanan kas di bank, pencatatan kegiatan-
kegiatan dalam akun.
Proses Bisnis dan Pencatatan Akuntansi
Terdapat dua macam sistem yang dapat dilakukan, namun operasi yang dilakukan pada
data-data tersebut untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan ini disebut sebagai
siklus pengolahan data (data processing cycle). Proses ini memiliki empat tahap, yaitu:
a. Input data
Langkah yang dilakukan dalam pemrosesan input adalah dengan mengambil data transaksi
dan memasukkannya ke dalam sistem. Sebagian besar bisnis menggunakan dokumen
sumber (kertas untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas bisnisnya) dan dokumen
turnaround (dokumen output perusahaan untuk pihak eksternal, yang biasanya
menambahkan data ke dokumen, dan kemudian dikembalikan ke perusahaan sebagai input).
b. Penyimpanan data
Data perusahaan merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu,
penyimpanan data harus disusun sesuai dengan ketepatan kegunaannya supaya dapat
berfungsi maksimum untuk perusahaan. Data-data akuntansi perusahaan dapat
dikelompokkan dengan adanya buku besar umum (berisi ringkasan level data untuk setiap
akun aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban organisasi) dan buku besar
pembantu (berisi data mendetail untuk beberapa akun buku besar umum yang memiliki sub-
akun terpisah), bagan akun (daftar angka yang ditetapkan untuk setiap akun buku besar
umum), serta jurnal (yang terdiri dari dua macam jurnal, seperti jurnal umum yang
digunakan untuk mencatat kegiatan yang bersifat tidak rutin dan jurnal khusus yang
digunakan untuk mencatat sejumlah besar transaksi yang berulang).
c. Pengolahan data
Empat jenis aktivitas pengolahan data biasanya disebut sebagai CRUD, yaitu:
1. Membuat (creating) record data baru
2. Membaca (reading), mengambil atau melihat data yang sudah ada
3. Memperbarui (updating) data yang sudah tersimpan sebelumnya
4. Menghapus (deleting) data
d. Output informasi
Tahap ini merupakan akhir dalam siklus pengolahan data yang jika ditampilkan pada
monitor mengacu pada “soft copy” dan jika dicetak makan akan mengacu pada “hard copy”.
Informasi biasanya disajikan dalam tiga bentuk yang dipilih salah satunya, yaitu dokumen
(catatan transaksi atau data perusahaan lainnya), laporan (biasanya digunakan oleh
karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasional dan oleh para manajer digunakan
untuk membuat keputusan dan untuk merumuskan strategi bisnis), serta respons pertanyaan
(digunakan untuk memberikan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan tindakan atau jawaban cepat).
Sistem Manual
• Dokumen; merupakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memulai
pemrosesan transaksi. Ada tiga jenis dokumen, dokumen sumber digunakan untuk
menangkap dan memformalisasi data transaksi yang diperlukan untuk proses transaksi,
dokumen produk adalah hasil dari proses transaksi, maka dari itu tidak memicu mekanisme
proses, dokumen perputaran adalah dokumen produk dari system lain yang menjadil sumber
dokumen bagi system yang lain.
• Jurnal; catatan ayat-ayat kegiatan ekonomi secara kronologis. Jurnal menyimpan catatan
transaksi perusahaan yang lengkap sehingga dapat digunakan sebagai sarana untuk
membukukannya ke akun-akun. Terdapat dua jenis jurnal, jurnal khusus digunakan untuk
mencatat transaksi khusus, meliputi penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas,
yang muncul dalam skala besar dimana kegiatan transaksi tersebut dibuat secara tersendiri.
Selanjutnya jurnal umum yaitu untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi atau tidak sama,
seperti depresiasi.
• Buku Besar; mencerminkan pengaruh keuangan dari transaksi setelah diposting dari
berbagai jurnal. Ada dua jenis jurnal, buku besar umum yaitu rangkuman dari informasi
akun-akun perusahaan, dan buku besar pembantu berisi rincian akun individual seperti
piutang, hutang dan persediaan, sehingga memungkinkan pengendalian dan dukungan ke
operasi yang lebih baik.
Dokumen, jurnal, dan buku besar merupakan jejak audit. Bagi seorang akuntan yang paling
penting dari audit adalah audit akhir tahun. Secara berkala, audit eksternal akan
mengevaluasi laporan keuangan dari organisasi bisnis atas nama pemegang saham dan
pihak-pihak lain yang terkait. Tanggung jawab auditor mencakup peninjauan akun-akun dan
transaksi tertentu untuk menentukan validitas, akurasi, dan kelengkapannya. Auditor akan
menelusuri setiap jenis transaksi apakah benar-benar dilakukan semestinya sehingga ia
dapat menyimpulkan kelayakan laporan keuangan perusahaan tersebut. Oleh karena itu,
jejak audit sangat penting dalam proses tersebut.
Sistem Berbasis Komputer
Pada sistem berbasis komputer, jejak audit lebih sulit diamati dibanding pada
sistem manual tradisional. Pencatatan akuntansi dalam sistem berbasis computer disajikan
dalam empat jenis file magnetis; file master yaitu file yang umumnya berisi data akun,
seperti buku besar dan buku besar pembantu, file transaksi yaitu file sementara dari catatan
transaksi yang digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data dalam file master,
seperti pesanan penjualan, dan penerimaan kas, file referensi yaitu file penyimpan data yang
digunakan sebagai standar untuk proses transaksi, dan file arsip yaitu file berisi catatan
transaksi pada waktu lampau yang digunakan kembali untuk referensi di masa mendatang
sehingga sangat penting bagi jejak audit, meliputi jurnal, daftar nama karyawan, dan file
kredit pelanggan untuk meningkatkan penjualan kredit.
Teknik Dokumentasi Proses Bisnis
Ada lima teknik dokumentasi dasar yang perlu diketahui bagi seorang akuntan, yaitu:
a. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagrams-DFD). DFD digunakan untuk menyajikan
system pada berbagai level yang berbeda, dari yang paling umum hingga yang paling
rinci. DFD menggunakan symbol-simbol untuk menyajikan entitas, proses, aliran data
dan penyimpanan data yang berkaitan dengan suatu system. DFD mewakili elemen logis
dari system tetapi tidak mewakili system fisik.
b. Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram-ERD). ERD adalah teknik
dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan hubungan antara entitas, meliputi
sumber daya fisik (mobil,kas, persediaan), kegiatan (memesan persediaan, mengirim
barang), dan pelaku (pemasok, staf penjualan). Simbol-simbol yang digunakan dalam
ERD menunjukkan entitas dalam sistem. Garis penghubungnya mewakili sifat hubungan
antara dua entitas, dimana tingkat hubungannya disebut kardinalitas. Kardinalitas adalah
pemetaan numerik antar entitas, di mana hubungan bisa satu ke satu (1:1), satu ke
banyak (1:M) atau banyak ke banyak (M:M). Kardinalitas mencerminkan hubungan
bisnis umum serta kebijakan organisasional. Bila dihubungkan dengan DFD, DFD
adalah model model proses system, dan ERD adalah model data yang digunakan di
dalam atau dipengaruhi oleh system. Setiap data yang disimpan dalam DFD mewakili
entitas data dalam ERD.
c. Sistem Bagan Alir (System Flowcharts), adalah sistem grafik yang menyajikan
hubungan fisik antar entitas-entitas inti termasuk sumber input, program, output produk
sistem komputer. Bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen
dari sistem manual, termasuk catatan akuntansi (dokumen, jurnal, buku besar, file),
departemen organisasi yang terlibat, serta aktivitas yang bersifat administratif maupun
fisik yang dilakukan dalam organisasi tersebut.
Untuk menyiapkan bagan alir, langkah pertama adalah menata letak area aktivitas dan
memberi label ke setiap area tersebut, kemudian menyajikan fakta-fakta sistem dengan
menggunakan objek visual.
d. Bagan Alir Program (Program Flowchart). Sistem bagan alir menunjukkan hubungan
antara program komputer, daya yang digunakan, dan output yang diproduksi. Akan
tetapi, tingkat dokumentasi ini tidak memberikan perincian operasional yang kadang-
kadangan diperlukan, sehingga memerlukan adanya program bagan alir. Setiap program
yang disajikan dalam sistem bagan alir harus memiliki sebuah program bagan alir
pendukung yang mendeskripsikan logikanya. Setiap langkah dari logika program
disajikan dengan simbol yang berbeda dimana setiap simbol mewakili satu atau beberapa
garis kode program komputer. Garis hubung antara simbol-simbol ini membentuk tatanan
logis untuk menyelesaikannya.
e. Diagram Tata Letak Record (Record Layout Diagrams). Diagram tata letak umumnya
menunjukkan nama, jenis data, dan panjang setiap atribut dalam record. Diagram tata
letak digunakan untuk menunjukkan struktur internal record. Informasi struktur data
yang terperinci diperlukan untuk tugas-tugas seperti identifikasi jenis-jenis tertentu
kegagalan sistem, analisis laporan kesalahan dan desain uji logika komputer untuk tujuan
audit.
Pemrosesan batch. Batch adalah sekelompok transaksi yang serupa dan diakumulasikan
sepanjang waktu dan diproses bersama-sama. Keunggulan proses batch, yaitu pertama,
organisasi bisa meningkatkan efesiensinya dengan mengelompokkan sejumlah besar
transaksi ke dalam batch tanpa memproses setiap peristiwa secara terpisah. Kedua,
pemrosesan batch memungkinkan pengendalian atas proses transaksi. Sehingga
pemrosesan batch memungkinkan efesiansi manajemen dalam hal transaksi dalam jumlah
besar.
Sistem Proses Bisnis dan Akuntansi Berbasis Manual dan Teknologi
Sistem Akuntansi Berbasis Komputer
Sistem akuntansi berbasis komputer terbagi menjadi dua bagian, sistem batch dan
sistem real time dimana perbedaan keduanya sebagai berikut:
a. Jeda Waktu. Pemrosesan batch memerlukan jeda waktu antara kegiatan ekonomi
dengan waktu pencatatannya, contohnya adalah pemrosesan gaji yang dibayar secara
periodik. Sistem real time akan memproses kejadian ekonomi ketika saat terjadinya,
sebagai contoh sistem pemesanan tiket pesawat oleh calon penumpang secara langsung.
b. Sumber Daya. Sistem batch menggunakan sedikit sumber daya karena sistem ini dapat
menggunakan file berututan yang disimpan dalam pita magnetis. Sistem real time
menggunakan file akses langsung sehingga memerlukan peralatan yang mahal seperti
cakram magnetis.
c. Efesiensi Operasional. Sistem real time memproses sejumlah besar transaksi setiap hari
sehingga menciptakan ketidakefisienan karena satu transaksi dapat mempengaruhi
beberapa akun dan tidak semua akun ini perlu diperbarui secara real time. Pemrosesan
sistem bacth dapat mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan saat proses
pemrosesan sehingga mengefisiensi operasional. Perusahaan harus mempertimbangkan
penggunaan sistem real time dan sistem batch dalam hal efesiensi dan efektivitas. Jika
akses informasi penting secara langsung, maka sistem real time yang tepat. Akan tetapi
bila waktu dalam pemrosesan informasi tidak memberikan pengaruh yang merugikan
dan efesiensi operasional dapat dicapai, maka sistem batch yang lebih tepat.