Resume Askep
-
Upload
egayanti-prima -
Category
Documents
-
view
83 -
download
1
description
Transcript of Resume Askep
RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF PADA Tn. I
DENGAN KASUS HIPERTENSI
DI RUANG CEMPAKA
RSUD UNGARAN
Disusun untuk memenuhi tugas stase Keperawatan Komprehensif
Disusun oleh:
PRADANA PAMBUDI W
22020112210011
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XX
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. S DENGAN KASUS HIPERTENSI e.c DIABETES MELITUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : Senin, 17 Juni 2013 Jam 10.00 WIB
Ruang : Cempaka
1. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Usia : 60 tahun
Alamat : Ungaran Timur
Tanggal masuk : 16 Juni 2013
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status : Kawin
Pendidikan terakhir : SD
No register : 185809
Dx medis : Krisis Hipertensi
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Alamat : Ungaran Timur
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan klien : Anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Alasan datang ke rumah sakit : keluarga klien mengatakan bahwa klien
mengeluh nyeri di perut, pusing, lemes, muntah, dan tidak mual. Nyeri
klien di ulu hati menjalar ke punggung. Keadaan klien komposmentis,
tanda-tanda vital klien : Nadi 88 x/menit, Suhu 36,5oC, TD 200/120
mmHg, GDS I :280, GDS II : 228
b. Saat dikaji tanggal 17 Juni 2013 : klien mengatakan pusing, pusing
menjalar sampai ke tengkuk bagian belakang kepala seperti ditarik-tarik
(kenceng-kenceng) dan ingin putus, nyeri pada bagian ulu hati jika ditekan
dan disertai dengan muntah, klien merasa lemes. Hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital TD = 180/100 mmHg, N = 94x/menit, GDS : 250. Keluarga
klien mengatakan klien memiliki hipertensi sudah lama, klien juga
memiliki riwayat hipertensi dari keluarganya. Keluarga klien mengatakan
tidak mengetahui gula darah klien rendah. Klien jarang kontrol hipertensi
dan gula darahnya.
3. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan perolehan data dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang, dapat dirumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. I
sebagai berikut :
a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang perjalan penyakit
b. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
4. Intervensi Keperawatan
Dx I :
Health Education
1. Monitor faktor internal dan eksternal yang dapat meningkatkan atau
mengurangi motivasi pola hidup sehat.
2. Monitor pengetahuan kesehatan dan perilaku dari individu, keluarga
3. Gunakan media yang mendukung dalam pendidikan kesehatan.
4. Berikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi: pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, cara mengatasi, serta komplikasi.
5. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menciptakan pola hidup yang
tepat untuk penderita hipertensi: latihan fisik, diit rendah garam, dan terapi
komplementer.
Nutrition Management
1. Kaji adanya riwayat alergi makanan pada klien
2. Anjurkan klien untuk mengurangi konsumsi garam
3. Diskusikan dengan klien tentang pilihan makanan dan snack yang
diperbolehkan untuk dikonsumsi bagi penderita hipertensi
Excercise Promotion
1. Berikan penjelasan kepada klien mengenai pentingnya latihan fisik atau
olahraga ringan seperti jalan kaki 15 menit, joging, maupun senam bagi
penderita hipertensi.
2. Membantu klien memilih jenis kegiatan olahraga yang sesuai dengan
kondisi klien untuk dilakukan setiap hari
3. Motivasi klien untuk menerapkan kegiatan olahraga secara rutin dipagi
hari
4. Evaluasi kondisi klien dan tanda-tanda vital saat sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan olahraga
Vital Sign Monitoring
1. Monitoring tekanan darah klien minimal 1 minggu sekali
2. Observasi adanya keluhan yang dirasakan oleh klien, kelemahan, atau
ketidakmampuan bergerak.
Family Support
1. Bina hubungan saling percaya antar anggota keluarga.
2. Berikan dukungan kepada keluarga untuk selalu menggunakan koping
yang adaptif
3. Motivasi keluarga untuk selalu hidup sehat
Dx 2 :
Hyperglycemia Management :
1. Monitoring keadaan umum klien meliputi tingkat kesadaran, kelemahan
fisik dan keluhan yang dirasakan
2. Monitoring tanda-tanda vital (TD, HR, RR dan suhu) / 8 jam
3. Monitoring adanya diaphoresis (keringat dingin), kesemutan, baal dan
penurunan daya penglihatan.
4. Monitor kadar glukosa darah klien setiap hari, minimal per 6-8 jam, jika
gula darah tinggi ditingkatkan pengawasan setiap 2 jam sekali
5. Observasi tanda dan gejala dari hipergkikemia yang dialami klien
meliputi : poliuri, polidipsi, polipagia, kelemahan, lemas, pandangan
kabur dan pusing kepala
6. Sampaikan kepada penderita dan keluarga hasil pemeriksaan glukosa
dalam darah
7. Bantu klien menginterpretasikan hasil kadar gula darahnya
8. Identifikasi penyebab hiperglikemia pada klien
9. Batasi aktivitas jika kadar glukosa >250 mg/dl
10. Kolaborasi pemberian insulin sesuai hasil kadar glukosa darah dan
pemberian obat oral Metformin atau Glibenclamid sesuai anjuran dokter
Health Education (5510):
1. Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai Diabetes mellitus.
2. Berikan pendidikan kesehatan atau informasi tentang Diabetes meliitus
meliputi pengertian, penyebab, factor resiko dan 4 pilar pengobatan
Diabetes Mellitus yakni pengetahuan, diit nutrisi, olahraga dan konsumsi
obat teratur.
3. Berikan penjelasan kepada klien mengenai pentingnya pemeriksaan gula
darah darah
Nutrition Management (1100) :
1. Kaji adanya riwayat alergi makanan pada klien
2. Bersama dengan klien menghitung jumlah kebutuhan kalori perhari
3. Batasi asupan makanan klien sesuai dengan diit yang disarankan bagi
penderita Diabetes Mellitus
4. Berikan snack atau makanan ringan diantara waktu makan
5. Diskusikan dengan klien tentang pilihan makanan dan snack yang
diperbolehkan untuk dikonsumsi
6. Anjurkan klien untuk menurunkan berat badan sesuai batas diit yang
disarankan
7. Anjurkan klien untuk membatasi makanan manis dan sarankan
penggunaan gula jagung sebagai alternatif pengganti
Exercise Promotion (0200):
1. Berikan penjelasan kepada klien mengenai pentingnya latihan fisik atau
olahraga ringan seperti jalan kaki 15 menit, joging, maupun senam bagi
penderita Diabetes mellitus.
2. Membantu klien memilih jenis kegiatan olahraga yang sesuai dengan
kondisi klien untuk dilakukan setiap hari
3. Motivasi klien untuk menerapkan kegiatan olahraga secara rutin dipagi
hari
4. Evaluasi kondisi klien dan tanda-tanda vital saat sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan olahraga
Foot Care (1660) :
1. Perhatikan adanya iritasi, lesi, kemerahan, edema maupun luka basah
atau kering pada kaki klien
2. Monitor kebersihan kaki klien
3. Kaji adanya rasa kesemutan, baal dan mati rasa pada kaki klien
4. Anjurkan klien menggunakan alas kaki yang empuk dan lembut saat
berjalan untuk menghindar cidera kecil maupun besar
5. Anjurkan klien untuk memotong kuku tangan dan kaki secara rutin
namun tidak terlalu dalam
6. Motivasi klien untuk menjaga kebersihan kaki dan melakukan tindakan
perawatan kaki secara rutin (merendam kaki dengan air hangat)
7. Ajarkan klien melakukan kegiatan senam kaki untuk memperlancar
sirkulasi darah
5. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari di rawat inap dan 5 hari
kunjungan di rumah klien :
a. Dx I :
S : Klien mengatakan badannya sudah tidak lemas, sudah enakan, pusing
berkurang
O :
- Hasil pemeriksaan TTV : TD = 160/110 mmHg (19 Juni 2013) ; HR
= 84 x/menit; RR = 24x/menit, saat dirumah tekanan darah klien
turun dari 190/110 mmHg (22 Juni 2013) menjadi 170/100 mmHg
(29 Juni 2013)
- Klien kooperatif dalam pengobatan (mau minum obat secara mandiri
dan atas keinginan sendiri),
- Klien menjalankan diit hipertensi dengan baik saat di rawat di rumah
sakit dan di rumah,
- Klien belum mampu melakukan aktivitas fisik selama perawatan di
rumah sakit, saat di rumah klien sudah mulai aktivitas fisik seperti
jalan kaki di pagi hari bersama anaknya
A : Masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan teratasi sebagian
P : Motivasi klien untuk monitor tekanan darah ke tempat pelayanan
kesehatan
b. Dx 2 :
S : Klien mengatakan badannya sudah tidak lemas, sudah enakan
O :
- Klien tidak mengalami diaphoresis (pengeluaran keringat dingin),
akral teraba hangat.
- Hasil GDS pada tanggal 19 Juni 2013 jam 10.30 WIB = 200 mg/dl,
GDS kunjungan rumah I (22 Juni 2013): 210 mg/dl, II (25 Juni 2013) :
190 mg/dl, III (27 Juni 2013) : 195 mg/dl, IV (29 Juni 2013) : 189
mg/dl.
- Klien kooperatif dalam pengobatan (mau minum obat secara mandiri
dan atas keinginan sendiri)
- Klien menjalankan diit DM dengan baik saat di rawat di rumah sakit
dan di rumah
- Klien belum mampu melakukan aktivitas fisik selama perawatan di
rumah sakit
A : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi sebagian
P : Motivasi klien untuk :
- Jadwalkan dan kontrol pola makan klien sesuai dengan diit yang
disarankan
- menjalankan program pengobatan secara teratur
- melakukan aktivitas fisik ringan dans ederhana seperti senam kaki
dan aktivitas fisik lain selama 10 – 15 menit