Resume

5
PENDEKATAN PSIKOANALISA Psikoanalisa merupakan aliran psikologi yang paling dikenal dan memiliki banyak pengaruh dalam dunia psikologi dan di bidang lainnya. Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi. Secara historis psikoanalisis adalah aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang ketiga atau disebut juga kekuatan ke tiga adalah psikologi eksistensial-humanistik. Sumbangan-sumbangan utama yang bersejarah dari teori dan praktek psikoanalitik mencakup:Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia.Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian di masa dewasa. Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme- mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan kecemasan. Pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara-cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi. Para terapis yang berorientasi psikoanalitik dapat menggunakan metode- metode penafsiran mimpi, asosiasi bebas, analisis resistensi- resisteni dan transferensi. Juga menangani hubungan masa lampau kliennya, tetapi pada saat yang sama mereka bisa menggabungkan sumbangan-sumbangan dari aliran-aliran lain, khususnya dari para neo-Freudian yang menekankan faktor-faktor sosial budaya dalam perkembangan kepribadian. Meskipun metode psikoanalitik itu mengandung keterbatasan konselor terapeutik bisa memperdalam pemahaman mereka atas pergelutan klien dengan menghargai sumbangan-sumbangan yang berarti dari Freud dan dari para neo- Freudian. Psikoanalisis memberikan kepada konselor suatu kerangka konseptual untuk melihat tingkah laku serta untuk memahami sumber-sumber dan fungsi-fungsi simptamologi yang tampil sekarang. Psikoanalisis juga akan sangat berguna untuk memahami

description

free download....

Transcript of Resume

Page 1: Resume

PENDEKATAN PSIKOANALISA

Psikoanalisa merupakan aliran psikologi yang paling dikenal dan memiliki banyak pengaruh dalam dunia psikologi dan di bidang lainnya. Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi. Secara historis psikoanalisis adalah aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang ketiga atau disebut juga kekuatan ke tiga adalah psikologi eksistensial-humanistik. Sumbangan-sumbangan utama yang bersejarah dari teori dan praktek psikoanalitik mencakup:Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia.Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian di masa dewasa. Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme-mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan kecemasan. Pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara-cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi. Para terapis yang berorientasi psikoanalitik dapat menggunakan metode-metode penafsiran mimpi, asosiasi bebas, analisis resistensi-resisteni dan transferensi. Juga menangani hubungan masa lampau kliennya, tetapi pada saat yang sama mereka bisa menggabungkan sumbangan-sumbangan dari aliran-aliran lain, khususnya dari para neo-Freudian yang menekankan faktor-faktor sosial budaya dalam perkembangan kepribadian. Meskipun metode psikoanalitik itu mengandung keterbatasan konselor terapeutik bisa memperdalam pemahaman mereka atas pergelutan klien dengan menghargai sumbangan-sumbangan yang berarti dari Freud dan dari para neo-Freudian. Psikoanalisis memberikan kepada konselor suatu kerangka konseptual untuk melihat tingkah laku serta untuk memahami sumber-sumber dan fungsi-fungsi simptamologi yang tampil sekarang. Psikoanalisis juga akan sangat berguna untuk memahami fungsi pertahanan-pertahanan ego sebagai reaksi-reaksi terhadap kecemasan.

Page 2: Resume

PENDEKATAN CLIENT-CENTERED

Terapi Client centered berlandaskan suatu filsafat tentang manusia yang menekankan bahwa kita memiliki dorongan bawaan kepada aktualisasi diri. Selain itu, Rogers memandang manusia secara fenomenologis, yakni ia beranggapan bahwa manusia menyusun dirinya sendiri menurut persepsi-persepsinya tentang kenyataan. Orant termotivasi untuk mengaktualkan diri dalam kenyataan yang dipersepsinyam Teori Rogers berlandaskan dalil bahwa klien memiliki kesanggupan untuk memahami faktor-faktor yang ada dalam hidupnya yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan. Klien juga memiliki kesanggupan untuk mengarahkan diri dan melakukan perubahan pribadi yang konstruktif. Perubahan pribadi akan timbul jika terapis yang selaras bisa membangun hubungan dengan kliennya, suatu hubungan yang ditandai oleh kehangatan, penerimaan, dan pengertian empatik yang akurat. Konseling terapeutik berlandaskan hubungan Aku-Kamu, atau hubungan pribadi-ke-pribadi dalam keamanan dan penerimaan yang mendorong klien untuk menanggalkan pertahanan-pertahanannya yang kaku serta menerima dan mengintregasikan aspek-aspek dari sistem dirinya yang sebelumnya diingkari atau didistorsi. Terapi client-centered menempatkan tanggung jawab utama terhadap arah terapi pada klien. Tujuan-tujuan umumnya ialah menjadi lebih terbuka kepada pengalaman, mempercayai organismennya sendiri, mengembangkan, evaluasi internal, kesediaan untuk menjadi suatu proses, dan dengan cara-cara lain bergerak menuju taraf-taraf yang lebih tinggi dari aktualisasi diri. Terapis tidak mengajukan tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang spisifik kepada klien, klien sendirilah yang menetapkan tujuan_tujuan dan nilai-nilai hidupnya yang spesifik. Model client-centered bukanlah suatu teori yang tertutup. Rogers berniat mengembangkan sekumpulan prinsip kerja yang bisa dinyatakan dalam bentuk hipotesis-hipotesis tentatif menyangkut kondisi-kondisi yang menunjang pertumbuhan pribadi. Terapi client-centered adalah suatu sistem terbuka yang setelah melewati kurun waktu tiga puluh tahun masih tetap berada dalam evolusi. Rumusan-rumusannya secara sinambung direvisi berdasarkan penemuan-penemuan dari penelitian baru. Terapi client-centered menitikberatkan hubungan pribadi antara klien dan terapis, sikap-sikap terapis lebih penting daripada teknik-teknik, pengetahuan, atau teori. Jika terapis menunjukan dan mengkomunikasikan kepada kliennya bahwa terapis adalah, pribadi yang selaras, secara hangat dan tak bersyarat menerima perasaan-perasaan dan kepribadian klien, dan mampu mempersepsi secara peka dan tepat dunia internal klien sebagaimana klien mempersepsi duni internalnya itu, maka klien bisa menggunakan hubungan terapeutik untuk memperlancar pertumbuhan dan menjadi pribadi yang dipilihnya.

Page 3: Resume

TERAPI GESTALT

Terapi gestalt adalah suatu terapi eksistensial yang menekankan kesadaran disini dan sekarang. Fokus utamanya adalah pada apa dan bagaimananya tingkah laku dan pada peran urusan yang tak selesai dari masa lampau yang menghambat kemampuan individu untuk bisa berfungsi secara afektif. Konsep-konsep utamanya mencakup penerimaan tanggung jawab pribadi, hidup pada saat sekarang, pengalaman langsung yang merupakan kebalikan dari membicarakan pengalaman-pengalaman secara abstrak, penghindaran diri, urusan yang tidak selesai, dan penebusan jalan buntu. Sasaran terapeutik utamanya adalah menantang klien untuk beralih dari dukungan lingkungan kepada dukungan diri. Perluasan kesadaran, yang dipandang kuratif dengan dan pada dirinya, adalah suatu tujuan dasar. Dengan kesadaran klien mampu mendamaikan polaritas-polaritas dan dikotomi-dikotomi yang ada dalam dirinya dan karenanya, bergerak menuju reintegrasi segenap aspek dari dirinya. Dalam pendekatan ini, terapis membantu klien agar mengalami lebih penuh segenap perasaannya, dan ini memungkinkan klien mampu membuat penafsiran-penafsiran sendiri. Terapis menghindari pembuatan penafsiran-penafsiran, dan lebih memusatkan perhatian pada bagaimana klien bertindak. Klien mengenali urusannya yang tak selesai dan menembus kendala-kendala yang menghambat pertumbuhan dirinya.. klien melakukan hal itu dengan mengalami situasi-situasi masa lampau seakan-akan berlangsung sekarang. Terapis memiliki banyak teknis yang bisa digunakannya, yang kesemuanya mempunyai satu kesamaan dirancang untuk mengintensifkan tindakan mengalami langsung dan untuk mengintegrasikan perasaan-perasaan yang berlawanan. Teknik-teknik gestalt sering digunakan untuk menangani klien dalam terapi individual maupun terapi kelompok. Terapi gestalt adalah suatu pendekatan konfrontif dan aktif, menangani masa lampau yang relevan ke saat sekarang, menggairahkan hubungan dan pengungkapan perasaan-perasaan langsung, dan menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah-masalah klien. Terapi gestalt memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal dan pesan-pesan tubuh. Menolak mengakui ketidakberdayaan sebagai alasan untuk tidak berubah, meletakkan penekanan pada klien untuk menemukan makna-maknanya sendiri dan membuat penafsiran-penafsiranya sendiri. Dalam waktu singkat, klien bisa mengalami perasaan-perasaannya sendiri secara intens melalui sejumlah latihan gestalt. Tetapi terapi gestalt memiliki kekurangan yaitu terapi gestalt tidak berlandaskan suatu teori yang kukuh, cenderung antiintelektual dalam arti kurang memperhatikan faktor-faktor kognitif, secara filosofis terdapat bahaya yang nyata dalam gaya hidup aku mengerjakan urusanku dan kamu mengerjakan urusanmu, terdapat bahaya nyata bahwa terapis yang menguasai teknik-teknik gestalt akan menggunakannya secara mekanis sehingga terapis sebagai pribadi tetap tersembunyi.