resume 3

6
PENGORGANISASIAN BIMBINGAN DAN KONSELING Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1998) kata organisasi berarti, “kesatuan (susunan, dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang, dan sebagainya) di dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu.”; atau “kelompok kerja sama antara orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama” . Dengan demikian, apa yang dimaksudkan dengan organisasi bimbingan adalah sama dengan mengorganisasi bimbingan, dimana kata mengorganisasi menurut KBBI berarti :” mengatur dan menyusun bagian-bagian (orang, dan sebagainya) sehingga seluruhnya menjadi suatu kesatuan yang teratur. Pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah upaya melibatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan dan konseling serta upaya melakukan pembagian kerja di antara anggota organisasi bimbingan dan konseling di sekolah. Manfaat dari dilakukannya pengorganisasian Bimbingan dan Konseling antara lain agar t iap personel BK menyadari tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, terhindar dari tumpang tindih tugas, terjadi mekanisme kerja secara baik dan teratur, terjadi kelancaran, efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling. Tanpa pengorganisasian, BK tidak akan terlaksana secara sistematis, tidak ada suatu koordinasi, perencanaan, sasaran yang jelas, serta kepemimpinan yang proporsional dan profesional. Pengorganisasian BK membantu seluruh personel sekolah, siswa dan orang tua dalam mengoptimalkan peran

Transcript of resume 3

PENGORGANISASIAN BIMBINGAN DAN KONSELINGMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1998) kataorganisasiberarti, kesatuan (susunan, dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang, dan sebagainya) di dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu.; atau kelompok kerja sama antara orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama . Dengan demikian, apa yang dimaksudkan dengan organisasi bimbingan adalah sama dengan mengorganisasi bimbingan, dimana katamengorganisasimenurut KBBI berarti : mengatur dan menyusun bagian-bagian (orang, dan sebagainya) sehingga seluruhnya menjadi suatu kesatuan yang teratur.Pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah upaya melibatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan dan konseling serta upaya melakukan pembagian kerja di antara anggota organisasi bimbingan dan konseling di sekolah.Manfaat dari dilakukannya pengorganisasian Bimbingan dan Konseling antara lain agar tiap personel BK menyadari tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, terhindar dari tumpang tindih tugas, terjadi mekanisme kerja secara baik dan teratur, terjadi kelancaran, efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling.Tanpa pengorganisasian, BK tidak akan terlaksana secara sistematis, tidak ada suatu koordinasi, perencanaan, sasaran yang jelas, serta kepemimpinan yang proporsional dan profesional. Pengorganisasian BK membantu seluruh personel sekolah, siswa dan orang tua dalam mengoptimalkan peran masing-masing serta mencegah terjadinya penyalahgunaan tugas tiap personel.Manajemen Bimbingan dan Konseling di sekolah diselenggarkan oleh suatu organisasi dengan sejumlah personalia. Organisasi ini mencerminkan keterkaitan berbagai komponen dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Adapun tugas personel sekolah yang berkaitan dengan kegiatan layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :1. Kepala Sekolah, sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas kepala sekolah adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan yang meliputi kegiatan pengajaran, kegiatan bimbingan dan kegiatan latihan; meyediakan serta melengkapi prasarana dan sarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah; memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah; melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah; menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaaan bimbingan dan konseling berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing; membuat surat tugas guru embimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal semester; menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan ususlan angka kredit bagi guru pembimbing; mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang terkait dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling; melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 40 siswa, bagi kepala sekolah yang berlatar bimbingan dan konseling.2. Wakil Kepala Sekolah, membantu kepala sekolah dalam hal mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personel sekolah; melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling; melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa, bagi wakil kepala sekolah yang berlatar belakang bimbingan dan konseling.3. Koordinator Guru Pembimbing/Konselor, tugas koordinator guru pembimbing adalah mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling, menyusun program, melaksanakan program, mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling, menilai program dan mengadakan tindak lanjut, membuat usulan kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana; mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan kepada kepala sekolah.4. Guru Pembimbing/Konselor, tugas guru pembimbing atau konselor adalah memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling, melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling, melaksanakan layanan bimbingan terhadap sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawabnya minimal sebanyak 150 siswa, melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan dan konseling, menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling, menganalisis hasil penilaian, mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling, mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru pembimbing.5. Staf administrasi, adalah personel yang memiliki tugas bimbingan dan konseling khusus, diantaranya membantu guru pembimbing dan koordinator dalam mengadministraikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling; membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling, membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling.6. Guru Mata Pelajaran, adalah personil yang sangat penting dalam aktifitas bimbingan dan konseling, tugas-tugasnya adalah membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa, melakukan kerja sama dengan guru pembimbing dalan mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling, mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing, mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling (program perbaikan dan program pengayaan), memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling dari guru pembimbing, membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan bimbingan dan konseling serta ikut berpartisipasi dalam program layanan bimbingan dan konseling.7. Wali Kelas, sebagai mitra kerja konselor/guru pembimbing, memeiliki tugas bimbingan dan konseling yaitu membantu guru pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggung jawabnya, membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling, memberikan informasi tentang siswa di kelasnya untuk memperoleh layanan bimbingan dari guru pembimbing, menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu mendapat perhatian khusus, ikut serta dalam konferensi khusus.AnalisisBimbingan dan Konseling dapat berjalan dengan lancar, tertib, efektif dan efisien apabila dilaksanakan dalam suatu organisasi yang baik dan teratur. Tanpa organisasi tersebut berarti tidak adanya koordinasi dan perencanaan, sasaran yang cukup jelas, kontrol dan kepemimpinan yang berwibawa, tegas dan bijaksana. Dengan arti lain, suatu organisasi yang baik ditandai oleh adanya dasar dan tujuan organisasi, personalia dan perencanaan yang matang.Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah dan seluruh staf. Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasional. Personel lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing (konselor), guru bidang studi, dan wali kelas memiliki peran dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.Sumber Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka.M Ludin, Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan dan Praktek. Bandung : Citaputaka Media Perintis.Syamsu, Yusuf dan Nurihsan, Juntika. (2012). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.Budiarto, Aziz. (2013). Konsep Dasar Pengorganisasian Dalam BK. [Online] Tersedia di : (http://azizbudiarto.blogspot.com/2013/11/konsep-dasar-pengorganisasian-dalam-bk.html) Diakses pada : 3 Maret 2015Rozikin, Khoirizal. (2013) Organisasi dan Personalia BK di Sekolah. [Online] Tersedia di : (http://organisasi-personalia-bk-di-sekolah.blogspot.com/). Diakses pada : 3 Maret 2015