resume 2

7
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING Muro dan Kottman (1995) mengemukakan bahwa struktur program bimbingan dan konseling komprehensif diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu : layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem. (Yusuf, Syamsu. 2012 : 26) a. Layanan Dasar Bimbingan Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi peserta didik (siswa) melalui kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas, yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya secara optimal, perilaku efektif dan meningkatkan keterampilan hidupnya. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan. Layanan dasar bimbingan konseling meliputi : 1. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Kerja sama dalam kelompok 3. Peranan sosial laki-laki dan perempuan 4. Penerimaan keadaan diri dan penggunaannya secara efektif 5. Pengembangan sikap dan perilaku emosianal yang mantap 6. Persiapan diri kearah kemandirian mandiri 7. Pemilihan dan persiapan kerja 8. Pengembangan sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan keluarga

description

bimbingan konseling

Transcript of resume 2

LAYANAN BIMBINGAN KONSELINGMuro dan Kottman (1995) mengemukakan bahwa struktur program bimbingan dan konseling komprehensif diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu : layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem. (Yusuf, Syamsu. 2012 : 26)a. Layanan Dasar BimbinganLayanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi peserta didik (siswa) melalui kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas, yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya secara optimal, perilaku efektif dan meningkatkan keterampilan hidupnya. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan. Layanan dasar bimbingan konseling meliputi :1. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa2. Kerja sama dalam kelompok3. Peranan sosial laki-laki dan perempuan4. Penerimaan keadaan diri dan penggunaannya secara efektif5. Pengembangan sikap dan perilaku emosianal yang mantap6. Persiapan diri kearah kemandirian mandiri7. Pemilihan dan persiapan kerja8. Pengembangan sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan keluarga9. Pengembangan keterampilan intelektual dan pemahaman konsep-konsep yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang baik10. Pengembangan sikap dan perilaku sosial yang bertanggung jawab11. Pemahaman nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat(M Ludin, Abu Bakar. 2010 : 53)Layanan dasar bimbingan perkembangan memiliki cakupan dan urutan bagi pengembangan kompetensi siswa. Materi kurikulum diajarkan dengan unit fokus pada hasil (outcome-focused) dan pengajaran yang berorientasi tujuan (objective-based lesson) bagi siswa dalam kelompok kecil atau kelas. Kurikulum dirancang untuk menggunakan material dan sumber-sumber lainnya dan memerlukan strategi penelitian. Pengalaman dalam layanan dasar bimbingan diawali sejak pengalaman pertama siswa masuk sekolah, dengan materi yang diselaraskan dengan usia dan tahapan perkembangan siswa.(Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007 : 90)b. Layanan ResponsifLayanan responsif adalah layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan segera. Layanan ini bersifat kuratif dengan beberapa strategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok dan konsultasi. Isi layanan responsif ini adalah bidang pendidikan, belajar, soial, pribadi, karir, tata tertib di sekolah, narkotika dan perjudian, perilaku seksual, dan kehidupan lainnya.(Yusuf, Syamsu. 2012 : 28)Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir dan atau masalah pengembangan pendidikan. Sekalipun layanan ini merespon kepedulian siswa, beberapa topik telah diidentifikasi sebagai topik yang memiliki prioritas dan atau relevan dalam adegan sekolah. Topik yang menjadi prioritas di Texas pada tahun 1990-an adalah :1. Kesuksesan akademik2. Masalah bunuh diri pada kalangan remaja dan anak3. Kenakalan anak4. Masalah putus sekolah5. Penyalahgunaan obat6. Kehamilan pada usia sekolahLayanan responsif bersifat preventif dan remedial. Preventif dengan memberikan intervensi terhadap siswa agar mereka terhindar dari pilihan yang tidak sehat atau tidak memadai atau membawa anak agar mampu menentukan pilihan pada situasi tertentu. Remedial dengan memberikan intervensi terhadap siswa yang telah memiliki pilihan yang salah atau mereka tidak memiliki kemampuan dalam memecahkan masalahnya. Prioritas pemberian layanan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan anak. Program bimbingan yang komprehensif mencakup pula pemberian layanan bagi siswa yang memiliki karakteristik tertentu seperti siswa berbakat, program pendidikan khusus, program pendidikan jabatan, anak yang berpindah-pindah.(Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007 : 90-91)

c. Layanan Perencanaan IndividualLayanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan dan konseling yang bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier dan kehidupan sosial pribadinya. Tujuan utama daripada layanan ini adalah membantu siswa belajar memantau dan memahami perkembangan sendiri, kemudian merencanakan dan mengimplementasikan rencana-rencana hidupnya atas dasar hasil pemantauan dan pemahamannya itu.(M Ludin, Abu Bakar. 2010 : 54-55)Teknik bimbingannya adalah konsultasi dan konseling. Isi layanan perencanaan individual meliputi : 1) Bidang pendidikan dengan topik-topik belajar yang aktif, belajar memantapkan program keahlian yang sesuai dengan bakat, minat dan karakteristik kepribadian lainnya;2) Bidang karir dengan topik-topik mengidentifikasi kesempatan karir yang ada di lingkungan masyarakat, mengembangkan sikap yang positif terhadap dunia kerja, dan merencanakan kehidupan karirnya;3) Bidang sosial-pribadi dengan topik-topik mengembangkan konsep diri yang positif, mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial yang tepat, belajar menghindari konflik dengan teman dan belajar memahami perasaan orang lain.(Yusuf, Syamsu. 2012 : 30-31)d. Dukungan SistemDukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa, atau memfailitasi kelancaran perkembangan siswa. Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam rangka memperlancar penyelenggaraan ketiga program layanan di atas. Sedangkan bagi personil pendidikan lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini meliputi dua aspek yaitu :1) Pemberian layanan, menyangkut kegiatan guru pembimbing yang meliputi :a. Konsultasi dengan guru-gurub. Menyelenggarakan program kerjasama dengan orangtua/masyarakatc. Berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolahd. Bekerjasama dengan personil sekolah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswae. Melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling2) Kegiatan manajemenKegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya, dan pengembangan penataan kebijaksanaan.(Yusuf, Syamsu. 2012 : 31-32)Analisis KeseluruhanLayanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diperuntukkan untuk semua individu baik yang memiliki masalah maupun tidak bagi setiap individu yang sedang berkembang. Pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengenal, memahami dirinya dan mengembangkan potensi yang ada dan pada akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya secara utuh. Layanan dasar bimbingan bertujuan untuk membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.Dengan memahami dan mengetahui beberapa jenis layanan bimbingan konseling, pendidik diharapkan mampu menjadi konselor yang cerdas dan bijaksana dalam membimbing peserta didiknya membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi sehingga mampu membantu peserta didik dalam mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya dengan optimal. Sumber Referensi :M Ludin, Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan dan Praktek. Bandung : Citaputaka Media PerintisSyamsu, Yusuf dan Nurihsan, Juntika. (2012). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosda KaryaTim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung : Impherial Bhakti Utama