Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

10
Klasifikasi Tenaga Kerja Ø Berdasarkan penduduknya · Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. · Bukan Tenaga Kerja Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak. Ø Berdasarkan batas kerja · Angkatan kerja Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. · Bukan angkatan kerja Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah: ü anak sekolah dan mahasiswa ü para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan ü para pengangguran sukarela Ø Berdasarkan kualitasnya · Tenaga kerja terdidik Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara

description

Resuman Kasar Perekonomian Indonesia Tentang Sumber Daya Manusia

Transcript of Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

Page 1: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

 Klasifikasi Tenaga Kerja

Ø  Berdasarkan penduduknya

·         Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat

bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut

Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga

kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.

·         Bukan Tenaga Kerja

Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan

tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-

Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar

usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64

tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia)

dan anak-anak.

Ø  Berdasarkan batas kerja

·         Angkatan kerja

Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64

tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja,

maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.

·         Bukan angkatan kerja

Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas

yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan

sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:

ü  anak sekolah dan mahasiswa

ü  para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan

ü  para pengangguran sukarela

Ø  Berdasarkan kualitasnya

·         Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu

keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau

Page 2: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan

lain-lain.

·         Tenaga kerja terampil

Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian

dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja

terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu

menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah,mekanik,

dan lain-lain.

Ø  Tenaga kerja tidak terdidik

Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya

mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah

tangga, dan sebagainya.

b.      Masalah Ketenagakerjaan

Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

Ø  Rendahnya kualitas tenaga kerja

Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan

denganmelihat tingkat pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga

kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini

menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah.

Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan

rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh

terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.

Ø  Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja

Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan

lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian.

Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan

menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin

banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan

ekonomi.

Ø  Persebaran tenaga kerja yang tidak merata

Page 3: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa.

Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk

sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau

Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih

banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.

Ø  Pengangguran

Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di

Indonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang

berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar

mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain

jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran

akan semakin banyak

c.       Konsep dan Definisi

Tenaga kerja dipilah pula kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja

dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk angkatan kerja ialah adalah

penduduk berumur 15 tahun keatas yang selama seminggu sebelum

pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja

dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Sedangkan yang

termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang

tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mencari kerja

Angkatan kerja itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu pekerja dan

pengangur. Yang dimaksud dengan pekerja adalah adalah tenaga kerja yang

bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah

(www.tempointeraktif.com). Pengangguran merupakan usaha mendapatkan

pekerjaan yang tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja,

tetapi bisa dilakukan beberapa waktu sebelumnya asalkan masih dalam

status menunggu jawaban lamaran, dalam kurun waktu seminggu sebelum

pencacahan. Penganguran semacam ini oleh BPS dinyatakan sebagai

penganggur terbuka.

Berikut ini adalah macam jenis & macam pengangguran yang lain:

Ø  Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment

Page 4: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang

sifatnya    sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan

kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.

Ø  Pengangguran Struktural / Structural Unemployment

Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang

mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang

ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian

suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia

yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

Ø  Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya

fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang

harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam,

tukan jualan duren yang menanti musim durian.

Ø  Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat

imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih

rendah daripada penawaran kerja.

B.     PERANAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Kapasitas yang rendah dari Negara sedang berkembang ntuk

meningkatkan output totalnya harus diimbangi dengan penurunan tngkat

penduduk, sehingga penghasilan rill per kapita akan dapat meningkat.

Dengan kapasitas yang rendah untuk menaikkan output totalnya dan tanpa

diimbangi dengan turunya tingkat perkembangan pendududk, maka akan

terjadi penundaan pembangunan ekonomi.

Ada  4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan di negra-negara

sedang berkembang, yaitu :

Ø  Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi

Ø  Adanya struktur umur yang tidak favorable

Ø  Tidak adanya distribusi penduduk yang seimbang/merata

Ø  Tidak adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih

Page 5: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

1.      Tingkat Perkembangan Penduduk Yang Tinggi

Penduduk memiliki dua peranan dalam pembangunan ekonomi; satu dari

segi permintaan dan yang lain dari segi penawaran. Dari segi permintaan

penduduk bertindak sebagai konsumen dan dari segi penawaran bertindak

sebagai produsen.

Oleh karena  itu perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu

merupakan penghambatbagi jalannya pembangunan ekonomi jka penduduk

ini mempunyai produksi yang dihasilkan. Ini berarti tingkat pertambahan

penduduk yang tinggi disertai dengan tingkat penghasilan yang tnggi pula.

Jadi pertambahan penduduk dengan tingkat penghasilan yang rendah

tidak ada gunanyabagi pengembangunan ekonomo.

2.      Struktur Umur Yang Tidak Favorable

Negara-negara yang sedang berkembang memiliki tingkat kelahiran yang

tinggi dan tingkat kematian yang rendah seperti sudah berulang kali kita

bicarakan di depan. Hal ini mengakibatkan adanya segolongan besar

penduduk usia muda lebih besar proporsinya dari pada golongan penduduk

usia dewasa. Keadaan penduduk ini seperti ini disebut sebagai penduduk

yang berciri “expansive”

Proporsi yang besar dari penduduk usia muda ini tidak menguntungkan

bagi pembangunan ekonomi, Karen :

Ø  Penduduk golongan muda usia, cenderung untuk memperkecil angka

penghasilan per kapita dan mereka semua merupakan konsumen dan bukun

produsen dalam perekonomian tersebut

Ø  Adanya golongan penduduk usia muda yang besar jumlahnya di suatu

Negara akan mengakibatkan lebih banyak alokasi factor-faktor produksi ke

arah  “investasi-investasi sosial” dan bukan ke “investasi-investasi kapital”.

Oleh karena itu paling tidak ia akan menunda perkembangan ekonomi.

3.      Distribusi Penduduk Yang Tidak Seimbang

Tingkat urbanisasi yang tinggi pada umumnya telah dihubungkan dengan

daerah-daerah yang secara ekonomis telah maju dan bersifat industri.

Page 6: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

Urbanisasi ini mempunyai pengaruh dan akibat-akibat yang berbeda di

Negara-negara yang sedang berkembang

      Di Negara-negara maju hanya sebagian kecil penduduk yang bekerja di

sector pertanian. Urbanisasi biasanya terjadi karena adanya tingkat upah

yang lebih menarik di sector industry ( di kota) dari pada tingkat upah di

desa (sector pertanian)

4.      Kualitas Tenaga Kerja Yang Rendah

Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan penghalang

pembangunan ekonomi suatu Negara. Ini disebabkan oleh rendahnya tingkat

pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya

perkembangan ekonomi, terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih

banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca

dan menulis.

      Dengan nama lain pendidikan merupakan factor penting bagi berhasilnya

pembangunan ekonomi. Bahkan menurut schumaker pendidikan merupakan

sumber daya yang terbesar manfaatnya dibanding factor-faktor produksi

lain.

C.    LEDAKAN PENDUDUK

Dari banyak penelitian kita mengetahui bahwa factor utama yang

menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian, tingkat

kelahiran dan tingkat perpindahan penduduk (migrasi).

1.      Tingkat Kematian

Ada empat factor yang menyumbang terhadap penurunan angka

kematian pada umumnya :

Ø  Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi dan

meningkatnya produktivitas tenaga kerja serta tercapainya perdamaian

dunia yag cukup lama.

Ø  Adanya perbaiakan pemeliharaan kesehatan umum (kesehatan masyarakat),

maupun kesehatn individu.

Page 7: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

Ø  Adanya kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran serta diperkenalkannya

lembaga-lembaga kesehatan umum yang modern.

Ø  Meningkatnya pengahsilan rill per kapita, sehingga orang mampu membiayai

hidupnya dan bebas dari kelaparan dan penyakit,dan selanjutnya dapat

hidup sehat.

2.      Tingkat Kelahiran

Di Negara-negara industry pertumbuhan pendududuk berlangsung terus

di samping adanya penurunan tingkat kelahiran. Tingkat kelahiran lebih

dihubungkan dengan perkembangan ekonomi melalui pola-pola kebudayaan

seperti : umur perkawinan, status wanitanya, kedudukan antara rural dan

urban serta sifat-sifat dari dari system family yang ada.

3.      Migrasi

Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat

pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan penduduk

tidak dapat diperhitungkan hanya dari tingkat kelahiran dan tingkat

kematian saja. Penduduk di amerika latin dan amerika utara meningkat

karena alas an migrasi. 

D.    PEMECAHAN MASALAH KEPENDUDUKAN

Dari pembicaraan mengenai ledakan penduduk yang terjadi di Negara-

negar sedang berkembang, dapatlah kita menyimpulkan bahwa masalah

penduduk merupakan masalah yang sangat sukar untuk diatasi. Sebenarnya

kita dapat menterapkan suatu kebijakan dari sudut tingkat kematian untuk

mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu dengan mencegah

penurunan tingkat kematian: atau dengan kata lain meningkatkan adanya

kematian. Tetapi tindakan ini jelas bertentangan dengan hati nurani manusia

yang pada umumnya ingin hidup lama di dunia dan tentunya tidak dapat

dilaksanakan.

E.     PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA

1.      Beberapa Konsep Ketenagakerjaan

Page 8: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

Pembangunan ekonomi banyak dipengaruhi oleh hubungan antara

manusia dengan factor-faktor produksi yang lain dan juga sifat-sifat manusia

itu sendiri. Yang kita maksud dengan “human resourses”  disini ialah

penduduk sebagai suatu keseluruhan. Dari segi penduduk sebagai factor

produksi, maka tidak semua penduduk dapat bertindak sebagai factor

produksi. Hanya penduduk yang berupa tenaga kerja (human power) yang

dapat dianggap sebagi factor produksi. Tenaga kerja adalh penduduk pada

usia kerja yaitu : antara 15 sampai 64 tahun. Penduduk dalam usia kerja ini

dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan

kerja.

2.      Macam-macam Pengangguran

Dalam pembangunan ekonomi ada tenaga-tenaga manusia yang disebut

menganggur adalah meraka yang ada dalam umur angkatan kerja dan

sedang mencari pekerjaan tidak digolongkan dalam angkatan kerja dan juga

bukan penganggur. Jumlah tenaga kerja yang menganggur, cukup banyak di

Negara-negara yang dapat berkembang pengangguran dapat digolongkan ke

dalam 3 jenis yaitu :

Ø  Pengangguran yang kelihatan

Visible underemployment akan timbul apabila jumlah tenaga kerja

yang sungguh-sungguh digunakan lebih sedikit daripada waktu kerja yang

disediakan untuk bekerj egasnya, ini merupakan suatu penggangguran.

Meskipun pengangguran itu terdapat di sector-sektor kerajinan dan industry-

industri sedang mampu besar, namun cukup penting bagi Negara-negara

sedang berkembang karena adanya sifat-sifat khas kegiatan sector

pertanian.

Ø  Pengangguran tak kentara

Pengangguran tak-kentara terjadi apabila para pekerja telah

menggunakan waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan dapat

ditarik ke sector-sektor atau pekerjaanlain tanpa ,emgurangi output di sector

yang ditinggalkan. Sebagai misal kalau pada saat panen atau tanam padi,

tetapi caranya lebih diorganisir, maka pengurangan beberapa tenaga kerja

Page 9: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

pada saat giat-giatnya pekerjaan panen atau tanam tersenut tidak akan

mengurangi atau menurunkan output.

Ø  Pengangguran potensial

Pengangguran potensial merupakan suatu perluasan dari “disguised

unemployment” dalam arti bahwa para pekerja dalam suatu sector dapat

ditarik dalam sector tersebut tanpa mengurangi output; tetapi harus

dibarengi dengan perubahan-perubahan fundamental dalam metode

produksi yang memerlukan pembentukan capital yang berarti.

F.     KUALITAS TENAGA KERJA

Sejauh ini kita memperhatikan peranan tenaga kerja sebagai salah

satu fakor produksi yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat

pendapatan nasional dari segi kualitas atau jumlah saja. Sementara itu kita

beranggapan bahwa kalau jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam usaha

produksi  meningkat, maka jumlah produksi yang bersangkutan juga

meningkat. Dengan kata lain kalau tidak ada peningkatan jumlah tenaga

kerja maka jumlah produksi akan tetap. Pernyataan yang demikian ini, tidak

dapat seluruhnya dianggap benar karena walaupun jumlah tenaga kerja itu

tidak berubah, tetapi bila kualitas dari tenaga kerja menjadi lebih baik, maka

dapat terjadi bahwa tingkat produksi akan meningkat pula.

KESIMPULAN

Telah kita ketahui  bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah

peningkatan standar hidup penduduk Negara yang bersangkutan, yang tidak

bias diukur dengan kenaikan pendapatan rill per kapita. Pendapatan rill per

Page 10: Resuman Kasar Perekonomian Indonesia

kapita adalah sama dengan pendapatan nasional rill atau output secara

keseluruhan yang dihasilkan selama satu tahun dibagi dengan jumlah

penduduk seluruhnya.

Jadi standar hidup tidak akan dapat dinaikkan kecuali output total

meningkat dengan baik cepat dari pada pertumbuhan jumlah penduduk.

Untuk mempengaruhi perkembangan output total diperlukan penambahan

investasi yang cukup besar agar supaya dapat menyerap pertambahan

penduduk, yang berarti naiknya pendapatan rill per kapita.