MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

72
TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA WIANDITA HANDAYANI 12140197 5P-AK STIE BINA BANGSA BANTEN 2016-2017

Transcript of MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Page 1: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

TUGASPEREKONOMIAN INDONESIA

WIANDITA HANDAYANI12140197

5P-AK

STIE BINA BANGSA BANTEN2016-2017

Page 2: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

GAMBARAN UMUMPEREKONOMIAN INDONESIA

Page 3: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

1. AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI AKHIR MASA PEMERINTAHAN ORDE LAMA (1950-1966)

Pemerintahan Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)

Mementingkan golongan masing-masing, memperebutkan kekuasaan, dan pembangunan tidak berjalan.

Kekuasaan pemerintah ada di tangan kabinet yang dipimpin seorang perdana menteri.

Presiden RI sebagai lambang (tidak berperan dalam pemerintahan melainkan dipegang oleh menteri, namun tidak efisien)

Berlaku demokrasi liberal. ekonomi tidak berkembang, pembangunan lainnya

terbengkalai karena masa kerja kabinet pendek. Berlaku UUDS 1950 yang berbau liberal Selama 1950-1959 terjadi delapan kali pergantian kabinet.

Page 4: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Pemerintahan Masa Berlakunya Demokrasi Terpimpin  (1959-1966) 

Ekonomi sosialis, aktifitas ekonomi ditangani pemerintah bukan individu, dan timbul inflasi karena pembangunan besar-besaran.

Diawali dengan dekrit presiden 5 juli 1959. UUDS 1950 diganti dengan UUD 1945 Demokrasi liberal diganti dengan demokrasi terpimpin. Ekonomi liberal diganti dengan ekonomi terpimpin. Pengaturan ekonomi sepenuhnya ada pada pemerintah. Kekuasaan pemerintah mutlak ditangan presiden dan bersifat

otoriter (kekuasaan penuh).

Page 5: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

 2. KEADAAN PEREKONOMIAN PADA PEMERINTAHAN MASA ORDE BARU (1966-1998)

1. Kondisi Masa Peralihan Hutang negara membengkak. Ekspor menurun, 75% dana APBN untuk proyek mercusuar. Laju inflasi 30-50% per tahun. Prasarana perekonomian rusak berat, misalnya jalan, jembatan

dll. Produktifitas sektor industri menurun.

2. Pembangunan Masa Orde Baru  Masa peralihan (1966-1968) Pembangunan Jangka Panjang tahap I (1969-1993) Pembangunan Jangka Panjang tahap II (1994-2019)

Page 6: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

3. Langkah Perbaikan Ekonomi

Program pembangunan jangka pendek (1966-1968) mengatasi hyper inflasi. mengusahakan stok pangan yang cukup. rehabilitasi prasarana perekonomia. membuka kembali hubungan dengan luar negeri (negara-

negara barat) memberlakukan 3 undang-undang perbankan : UU Perbankan

tahun 1967, UU Bank Sentral tahun 1968, UU Bank Asing tahun 1968.

perluasan lapangan kerja.

Page 7: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Program pembangunan jangka panjang, (1969-2019)dengan melaksanakan repelita I s.d repelita X.

Pembangunan jangka panjang tahap I : Repelita I (1969-1974) Repelita II (1974-1979) Repelita III (1979-1984) Repelita IV (1984-1989) Repelita V (1989-1993)

Pembangunan Jangka Panjang tahap II : Repelita VI (1994-1999) Repelita VII (2000-2004) Repelita VIII (2005-2009) Repelita IX (2010-2014) Repelita X (2015-2019)

Page 8: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

3. KEADAAN PEREKONOMIAN PADA PEMERINTAHAN TRANSISI

Dengan pimpinan B.J Habibie tidak berjalan lama dimana keadaan tidak mencerminkan adanya perubahan baru, bahkan KKN semakin menjadi. Melalui pelaksanaan pemilu 1999 terpilih Gusdur sebagai presiden RI dan Megawati sebagai wakil presiden. Dan lahirlah pemerintah Reformasi (perubahan).

Page 9: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

4. KEADAAN PEREKONOMIAN PADA PEMERINTAHAN REFORMASI

Pemerintahan reformasi yang dipimpin Gusdur. pada awal pemerintahan kondisi perekonomian menunjukkan adanya perbaikan tetapi tidak berjalan lama. Presiden bertindak diktator, sikap presiden tidak sejalan dengan DPR, dan KKN tetap berjalan. Berbagai permasalahan dalam negeri tidak terselesaikan dengan baik. kerusuhan sosial yang bernuansa desintregrasi muncul dimana-mana. Hubungan dengan IMF semakin buruk. Kurs dolar mencapai 1 USD : 12.000 rupiah. 

Page 10: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

SEJARAH PEREKONOMIANINDONESIA

Page 11: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

1. MASA SEBELUM KEMERDEKAAN

Indonesia sangat kaya akan rempah-rempah, hal tersebut membuat bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondong untuk menguasai sumber daya alam yang ada di Indonesia. Negara-negara tersebut yaitu seperti Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang. 

Page 12: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Pada masa penjajahan Portugis, Indonesia tidak banyak mengalami perubahan karena kekalahannya oleh Belanda yang lebih kuat untuk menguasai Indonesia.

Pada masa Penjajahan Belanda, selama 350 tahun, Belanda membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda memberikan wewenang untuk mengatur Hindia-Belanda dengan tujuan menghindari persaingan antara pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris. Namun, pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia belanda. Kegagalan itu disebabkan karna selalu memakan biaya yang besar, seperti peperangan yang terus menerus, penggunaan tentara sewaan, lalu sebab lain yaitu karena korupsi, pembagian divifen kepada para pemegang saham walaupun kas deficit.

Page 13: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Pada masa penjajahan Inggris, Inggris menerapkan Landrent (pajak tanah). Dengan Landrent, masyarakat Indonesia akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India.

Pada masa penjajahan militer Jepang , menerapkan kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi untuk mendukung gerak maju Jepang dalam Perang Pasifik. Akibatknya terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama.

Page 14: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

2. MASA ORDE LAMA

Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)Pada masa ini, ekonomi keuangan amat buruk karena inflasi yang disebabkan oleh beredarnya mata uang lebih dari satu secara tidak terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas negara.

Page 15: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi masih belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya seperti pemotongan nilai mata uang, menumbuhkan wiraswasta pribumi, pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda.

Page 16: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)Pada masa ini, Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Akibatnya yaitu Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua simpanan di bank diatas 25.000 dibekukan, pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpinm dan kegagalan dalam berbagai tindakan moneter.

Page 17: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

3. MASA ORDE BARU

Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila.

Page 18: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

4. MASA ORDE REFORMASI

Dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum terjadi peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya persoalan-persoalan fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru, hingga sekarang masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde baru masih belum dapat diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya KKN, inflasi, pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang menjadi masalah polemik bagi perekonomian Indonesia.

Page 19: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

5. MASA KEPEMIMPINAN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain :~ Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3 dan mengalokasikan pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.~ Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut berhasil menaikan partumbuhan ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan kontroversi yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada perusahaan asing.

Page 20: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

6. MASA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY)

Kebijakan kontroversial pertama SBY adalah mengurangi subsidi BBM, yang dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial. Kebijkan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur summit pada tahun 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapakan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah. Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah Indonesia tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.

Page 21: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

SISTEM PEREKONOMIANINDONESIA

Page 22: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

SISTEM PEREKONOMIANSistem perekonomian adalah sistem yang dipakai

oleh sebuah negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.

Page 23: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara  lain ideologi  bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.

Page 24: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

1. SISTEM PEREKONOMIAN PASAR(LIBERALIS / KAPITALIS)

Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa  dan Amerika Serikat.

Page 25: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Ciri-ciri : Menerapkan sistem persaingan bebas Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi Peranan pemerintah dibatasi Peranan modal sangat penting

Kelebihan : Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat Kualitas barang lebih terjamin

Kekurangan : Sulit terjadi pemerataan pendapatan. Rentan terhadap krisis ekonomi Menimbulkan monopoli Adanya eksploitasi

Page 26: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

2. SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN (ETATISME / SOSIALIS)

Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur  negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.

Page 27: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Ciri-ciri : Hak milik individu tidak diakui. Seluruh sumber daya dikuasai negara. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.Kelebihan : Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat. Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan

masyarakat.Kekurangan : Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang

Page 28: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

3. SISTEM EKONOMI CAMPURAN

Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.

Page 29: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Ciri-ciri : Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya

tidak merugikan kepentingan umum. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan

pendapatan. Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintahKelebihan : Kestabilan ekonomi terjamin Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor

usaha menengah dan kecil Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individuKekurangan : Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya

dilakukan pemerintah dan swasta Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai

oleh pemerintah dan swasta

Page 30: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

4. SISTEM EKONOMI INDONESIA DALAM UUD 1945

Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 setelah amandemen

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.****)

Page 31: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI

Page 32: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

A.PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Page 33: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

B.PERHITUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).

PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)

PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.

Page 34: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.

Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi

PDBs = PDB riil tahun sekarangPDBk = PDB riil tahun kemarin

Page 35: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

C.MANFAAT PERTUMBUHAN EKONOMI

Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:

 1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

 2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

Page 36: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

PERUBAHAN STRUKTURINDONESIA

Page 37: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Istilah Kuznets, perubahan struktur ekonomi disebut transpormasi struktural, artinya rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), AS (produksi dan penggunaan faktor produksi yang diperlukan guna mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Chenery, 1979)

Page 38: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

a. Teori Migrasi (Arthus Lewis), 

bahwa ekonomi suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu: Perekonomian Tradisional dipedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian Perekonomian Modern diperkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Di pedesaan karena pertumbuhan penduduknay tinttgi, maka terjadi kelebihan L dan tingkat hidup masyarakat berada pada kondisi subsistence. Kelebihan L ini ditandai dengan produk marjinalnya yang nilainya nol dan tingkat upah riil (w) yang rendah. Rumus ini juga berlaku bagi perekonomian Modern.Rumusnya :LPD = Fd(WP’ YP) (2,25)LPS = Fs(wp) (2,26)LPD = LPD = LP (2,27)

Page 39: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

b. Teori Transpormasi struktural (Hollis Chenery), 

Teori ini mempokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di LDCs, yang mengalami transportasi dari pertanian tradisional ke sektor industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.

Page 40: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

2. KASUS INDONESIA

Kalau dilihat dari Orde Baru hingga sekarang, dapat dikatakan bahwa proses perubahan struktur ekonomi Indonesia cukup pesat. Data BPS menunjukan bahwa tahun 1970, NTB dari sektor pertanian menyumbang sekitar 45% terhadap pembentukan PDB, dan pada dekade 1990-an hanya tinggal sekitar 16% hingga 20%.

Menurutnya pangsa pertanian dalam permbentukan PDB selama periode tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output (rata-rata pertahun) di sektor tersebut relatif lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan output disektor-sektor lain.

Page 41: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

KEMISKINAN DANKESENJANGAN PENDAPATAN

Page 42: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

1. KEMISKINANDefinisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :

 1.    Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan kebutuhan pokok.

Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhnya kebutuhan-kebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan barang-barang dan pelayanan –pelayanannya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kebutuhan yang layak.Ini merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak terpenuhinya standar kebutuhan pokok/dasar.

2.    Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan incomeKemiskinan oleh gonlongan dilukiskan sebagai kurangya pendapatan/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.

3.    Dilihat  dari segi kesempatan / OpportunityKemiskinan adalah karena ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasikan (meraih) basis kekuasaan sosial meliputi :a.    Keterampilan yang memadai.b.    Informasi/pengetahuan – pengetahuan yang berguna bagi kemajuan hidup.c.    Jaringan-jaringan sosial ( Social Network ).d.    Organisasi-organisasi sosial dan politik.e.    Sumber-sumber modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan kehidupan.

Page 43: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

2. KESENJANGAN PENDAPATAN

kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan distribusi pendapatan masyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Kaitan kemiskinan dengan ketimpangan pendapatan ada beberapa pola yaitu :

Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.

Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah ( ini yang paling baik).

Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah ( semuanya miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.

Semua anggota masyarakat mempunyai income yang rendah (semuanya miskin) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.

Tingkat income masyaraka bervariasi ( sebagian miskin,sebagian tidak miskin)tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.

Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin)tetapi ketimpangan  pendapatannya rendah.

Page 44: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

3. INDIKATOR KEMISKINANUntuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator – indikator kemiskinan sebagaimana dikutip dari Badan Pusat Statistik, antara lain sebagai berikut :

 1.    Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar ( sandang,pangan,

papan ).2.    Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya

( kesehaatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi ).3.    Tidak adanya jaminan masa depan ( karena tiadanya investasi untuk

pendidikan dan keluarga ).4.    Kerentangan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun

massa.5.    Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber

daya alam.6.    Kuranganya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.7.    Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang

berkesinambungan.8.    Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.9.    Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial ( anak-anak

terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga,janda miskin,kelompok marginal dan terpencil ).

Page 45: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

4. INDIKATOR KESENJANGAN PENDAPATANAdapun indikator – indikator kesenjangan

pendapatan antara lain sebagai beikut :

1. UMR yang ditentukan pemerintah antara pegawai swasta dan pegawai Pemerintah yang berbeda.

2. PNS ( golongan atas ) lebih sejahtera dibandingkan petani.

3. Pertanian kalah jauh dalam menyuplai Produk Domestik Bruto ( PDB ) yang hanya sekitar 9.3 % di tahun 2011, padahal Indonesia merupakan Negara agraris.

Page 46: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

5. FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

Yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu :1.    Kemiskinan alamiah.

Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas,penggunaan teknologi yang rendah,dan bencana alam.

2.    Kemiskinan buatan.Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.

Page 47: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Selain itu,penyebab kemiskinan di negara Indonesia adalah :

a.    Laju Pertumbuhan Penduduk.Pertumbuhan penduduk Indonesia terus menigkat di setiap 10 tahun menurut hasil sensus penduduk.Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan yang harud ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

Page 48: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

b.    Angkatan Kerja.Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran. Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi setiap orang atau semua penduduk kesenjangan dikatakan lunak,distribusi pendapatan nasional dikatakan cukup merata.

Page 49: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

c. Tingkat pendidikan yang rendah.Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.

Page 50: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Strategi oleh pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan adalah :

a). Jangka pendek yaitu membangun sektor pertanian,usaha kecil dan ekonomi   pedesaan.

b).  Jangka menengah dan panjang mencakup :            * Pembangunan dan penguatan sektor swasta            * Kerjasama regional            * Manajemen APBN dan administrasi            * Desentralisasi            * Pendidikan dan kesehatan            * Penyediaan air bersih dan pembangunaN

perkotaan            * Pembagian tanah pertanian yang merata. 

Page 51: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH

Page 52: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAHsuatu proses saat pemerintah daerah dan

masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).

Page 53: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Distribusi PDB Nasional Menurut Provinsi

Distribusi PDB Nasional menurut provinsi merupakan indikator utama di antara indikator lain yang umum untuk mengukur derajat penyebaran dari hasil pembangunan ekonomi di suatu negara. Jika PDRB relatif sama antar povinsi, maka PDB nasional relatif merata ntar provinsi, sehingga ketimpangan pembangunan antar provinsi relatif kecil.

Page 54: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

2. Indeks Pembangunan Manusia Ukuran pembangunan yang digunakan selama

ini, yaitu PDB (untuk konteks nasional) dan PDRB (untuk konteks regional),  ternyata hanya dapat melihat pembangunan ekonomi saja. Oleh karena itu,  dibutuhkan suatu indikator yang lebih komprehensif, sehingga tidak hanya menangkap perkembangan perekonomian tetapi juga perkembangan aspek sosial dan kesejahteraan manusia.

Page 55: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

3. Tingkat Kemiskinan Untuk menanggulangi kemiskinan

melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2009 sejumlah upaya yang akan dilakukan yakni bantuan dan perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat dan penguatan Usaha Mikro dan Kecil (UKM).

Page 56: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

PERANAN SEKTOR PERTANIAN

Page 57: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Kegiatan pertanian merupakan mata pencaharian terbesar penduduk didunia termasuk di Indonesia. Sejarah Indonesia pun tidak terlepas dari sektor pertanian (menghasilkan bahan baku seperti padi, jagung, sagu, dll) dan perkebunan (menghasilkan buah-buahan) terutama pada masa kolonial penjajahan Belanda kegiatan pertanian dan perkebunan menjadi penentu tingkat social dan perekonomian seseorang.

Page 58: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

INDUSTRIALISASI DANPERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRY

Page 59: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

1. KONSEP INDUSTRIALISASI

Dalam sejarah pembangunan ekonomi, konsep industrialisasi berawal dari revolusi industry pertama pada pertengahan abad 18 di Inggris dengan penemuan metode baru untuk pemintalan dan penenunan kapas yang menciptakan spesialisasi dalam produksi dan peningkatan produktivitas dari factor produksi yang digunakan.

Page 60: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

2. PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR NASIONAL

Sektor industri manufaktur di banyak Negara berkembang mengalami perkembangan sangat pesat dalam tiga decade terakhir. Asia Timur dan Asia Tenggara dapat dikatakan sebagai kasus istimewa. Lebih dari 25 tahun terakhir, dijuluki a miraculous economic karena kinerja ekonominya sangat hebat. Dari 1970 hingga 1995, industry manufaktur menjadi contributor utama.

Page 61: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

Page 62: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

1. PENGERTIAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 Pengertian Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi

rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Pengertian Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan

kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. 

Page 63: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

2. KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH

Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohya adalah pedagang kaki lima

Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan

Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor

Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)

Page 64: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

3. UU DAN PERATURAN TENTANG UKM1. UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil2. PP No. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan 3. PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan

Usaha Kecil4.  Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah 5.  Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang

Dicadangkan Untuk Usaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah atau Besar Dengan Syarat Kemitraan

6. Keppres No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah

7. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan

8. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara

9. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Page 65: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

NERACA PEMBAYARAN

Page 66: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun ). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial.

Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item item finansial. Dan untuk menyusun neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara debit dengan transaksi kredit.

Page 67: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

JENIS-JENIS NERACA PEMBAYARAN

Defisit Neraca pembayaran defisit adalah neraca pembayaran

yang menunjukkan jumlah transaksi pembayaran luar negeri (disebut transaksi debet) lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri (disebut transaksi kredit).

Surplus Neraca pembayaran dan perdagangan surplus adalah

neraca pembayaran yang menunjukkan transaksi debet lebih kecil dibandingkan transaksi kredit.

Seimbang Neraca pembayaran dan perdagangan Seimbang adalah

neraca pembayaran yang menunjukan transaksi debet sama dengan transaksi kredit.

Page 68: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

MANFAAT NERACA PEMBAYARAN

Keadaan keuangan yang terkait dengan pembayaran luar negeri denganmencermati neraca pembayaran, kita dapat mengetahui apakah sebaiknya suatu negara menambah impor atau sebaliknya justru harus menambah ekspor.

Sumbangan dari transaksi ekonomi internasional terhadap penerimaan negarayang bersangkutan.

Hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan luar negeri.

Hubungan ekonomi suatu negara dengan negara-negara tertentu.

Page 69: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI

Page 70: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

MODAL ASING

Modal Aktif Modal yang termasuk sebagai pengertian modal

konkret, yaitu kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan terdapat dalam neraca sebelah debet. Modal  ini menggambarkan bentuk-bentuk seluruh dana yg diperoleh perusahaan ditanamkan. Contoh  modal aktif adalah aktiva  lancar dan aktiva tetap.

Modal Pasif Modal yang berada di sisi kredit dari neraca yang

menggambarkan sumber dari mana dana diperoleh. Contoh  modal pasif adalah modal asing dan modal sendiri.

Page 71: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

UTANG LUAR NEGERI

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, akibat pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup besar.

Page 72: MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Sekian,Terima Kasih.