Materi Perekonomian Indonesia

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada bagian ini akan khusus dibahas perihal mode pengelolaan sumber daya alam yang sampai ini masih menompang perekonomian Indonesia melalui sumbangannya yang dominan dalam APBN dan APBD. Melihat beragamnya jenis kekayaan alam yang ada di indonesia, maka bagian ini akan memberikan gambaran mode pengelolaan minyak dan gas, yang disertai dengan studi gagasan penulis perihal alternatif pengelolaan SDA yang mandiri dan berkeadilan, serta studi kasus pengelolaan kekayaan alam didaerah. Wancana yang telah didengungkan sejak era reformasi tahun 1998 adalah perlunya shifting paradigm untuk mengoreksi kesalahan paradigmatik pembangunan selama ini, yakni dengan melakukan reorintasi pembangunan yang lebih berbasis kepada sumber daya domestik dan sumbersaya pertanian dalam arti luas dengan kandungan IPTEK yang tinggi (resource and knowledge based industrialization and devalopment). Hal ini untuk menciptakan proses pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan (suistainable growth and development) Dengan begitu, proses pertumbuhan dan pembangunan tidak akan menciptakan kontadiksi dengan sebagai besar pelaku pembangunan yang selama ini telah 1

description

STRUKTUR PENGUASAAN SUMBER DAYA ALAM

Transcript of Materi Perekonomian Indonesia

Page 1: Materi Perekonomian Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada bagian ini akan khusus dibahas perihal mode pengelolaan sumber

daya alam yang sampai ini masih menompang perekonomian Indonesia

melalui sumbangannya yang dominan dalam APBN dan APBD. Melihat

beragamnya jenis kekayaan alam yang ada di indonesia, maka bagian ini akan

memberikan gambaran mode pengelolaan minyak dan gas, yang disertai

dengan studi gagasan penulis perihal alternatif pengelolaan SDA yang

mandiri dan berkeadilan, serta studi kasus pengelolaan kekayaan alam

didaerah.

Wancana yang telah didengungkan sejak era reformasi tahun 1998 adalah

perlunya shifting paradigm untuk mengoreksi kesalahan paradigmatik

pembangunan selama ini, yakni dengan melakukan reorintasi pembangunan

yang lebih berbasis kepada sumber daya domestik dan sumbersaya pertanian

dalam arti luas dengan kandungan IPTEK yang tinggi (resource and

knowledge based industrialization and devalopment). Hal ini untuk

menciptakan proses pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan

(suistainable growth and development)

Dengan begitu, proses pertumbuhan dan pembangunan tidak akan

menciptakan kontadiksi dengan sebagai besar pelaku pembangunan yang

selama ini telah berkiprah dalam mengolah SDA pertanian dalam arti luas.

Juga, pembangunan akan menciptakan pertumbuhan yang tinggi dan

berkelanutan lewat pencipta kesempatan kerja seluar-luasnya sekaligus

menciptakan pemerataan (growth through quity). Tentu saja ase nasional

berupa industri manufaktur non-argo tetap dikembangkan. Hanya saja, lebih

di tekankan untuk memanfaatkan kepasitas terpasang yang kinin masih belum

pulih sepenuhnya dari kondisi krisis.

1

Page 2: Materi Perekonomian Indonesia

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah

Perkonomian Insonesia, juga sebagai media untuk mempraktikan ilmu yang

telah di pelajari dan dengan tujuan sebagai berikut :

a. Mengetahui masalah Sumberdaya Alam Struktur Penuasaan SDA.

b. Mengetahui kebijakan SDA Struktur Penuasaan SDA

c. Mengetahui dominasi SDA di Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah

yaitu :

1. Apakah Masalah SDA Struktur Penuasaan SDA?

2. Bagaimana Kebijakan SDA Struktur Penuasaan SDA ?

3. Apakah Dominasi SDA di Indonesia?

2

Page 3: Materi Perekonomian Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. STRUKTUR PENGUASAAN SUMBER DAYA ALAM

Pemahaman terhadap struktur penguasaan sumber daya alam dapat

dilakukan dengan contoh kasus pada struktur produksi minyak indonesia.

Sebagian besar kontrol migas indonesia hari ini berada di tangan segelintir

korporasi asing, yang menguasai 85,4% dari 137 konsesi pengelolaan

lapangan migas di indonesia, sekaligus menduduki 10 besar produsen minyak

di indonesia. Chevron Pasific (AS), berada di urutan pertama diikuti Conoco

Philips (AS), Total Indonesie (Prancis), Chisna National Offshore Oil

Coorporation (Tiongkok), Petrochina (Tiongkok), Korea Development

Company (Korea Selatan) dan Chevron Company (Petro Energy, 2007).

Penguasaan minyak ileh korporasi asing ini telah melemahkan kontrol

negara terhadap alokasi produksi, biaya produksi, cost recovery, dan tingkay

harga minyak. Akibatnya pemenuhan kebutuhan domestik yang sekiranya

dapat menstabilkan harga domestik tidak lagi menjadi utama, Indonesia

memang mengimpor BBM sebesar 302,559 barel/hari pada tahun 2007. Tetapi

pada minyak kita pun dijual ke luar negeri sebanyak 348.314 barel/hari

(ESDM,2008).

Sementara itu, biaya produksi minyak di Indonesia membengkak hingga 9

dollar AS per barel padahal di Malaysia hanya sekitar 3.7 dollar AS per barel

dan di North Sea yang paling sulit pun juga hanya sekitar 3 dollar AS per

barel. Disamping itu, cost recovery menjadi kian meningkat dan hampir

mencapai 30% pada tahun 2007. Kontrol minyak oleh pasar (korporasi) pada

akhirnya diwujudkan melalui “Pemaksaan” penentuan harga minyak

internasional di New York Merchantile Exchange. Padahal hampir tidak ada

minyak Indonesia yang diperdagangkan disana, bahkan volume transaksi di

pasar minyak tersebut hanya meliputi 30% transaksi minyak dunia

(Kwik,2007).

Akibatnya harga BBM merupakan implikasi dilakukannya liberalisasi,

Peivatisasi, Penghapusan, Subsidi, dan Deregulasi migas yang menjadi pilar

3

Page 4: Materi Perekonomian Indonesia

agenda tersebut. Jalan ekonomi neoliberal inilah yang memaksa diperkecilnya

peranan Pemerintah dan pertamina, berubahnya BBM dari barnag publik ke

barang privat, dilepasnya harga BBM ke mekanisme pasar (penghapusan

subsidi), dan mesuknya korporasi swasta dalam bisnis migas hingga sektor

hilir. Menyusul kenaikan harga BBM, beberapa permodalan asing mulai

menancapkan kukunya dalam bisnis eceran BBM di Indonesia. Sejauh ini,

jaringan SPBU mereka masih terbatas dalam eilayah Jabodetabek. Tetapi

dalam jangka panjang, mereka jelas ingin mengepakan sayapnya ke seluruh

penjuru Indonesia.

Bagi perusahaan multinasional, harga BBM bersubsidi adalah musuh besar

yang harus secepatnya disingkirkan. Sebagai perusahaan multinasional,

mereka menjual BBM sesuai dengan standar harga Internasional. Jika

pertamina masih tetap menjual BBM dengan harga bersubsidi, bagaimana

mungkin mereka dapan memperluas jaringan SPBU-nya? (Baswir, 2008).

B. MASALAH SUMBER DAYA ALAM

Sejak awal kemerdekaan hingga masa Orde Baru yang melakukan proses

industrial secara sistematis dan besar-besaran, peran peratanian hanya menjadi

salah satu sektor pembanguna bahkan sekedar menjadi penopang/pelengkap

sktor industri non-argosemata. Padahal kekayaan potensial terbesar dari bangsa

ini adalah berasal dari sumberdaya alam (SDA) pertanian dalam arti luas.

Paradigma pembangunan sejak awal kemerdekaan hingga sekarang tercatat

lebih memproritaskan kepada strategi pembangunanpembangunan berbasis

kepada industri non-argo dan impor sekaligus kerap mengorbankan pertanian

dalam arti luas beserta para pelakunya. Hal yang disebut terakhir ini, misalnya

terbukti dengan telah terdegradasi secara drastis SDA bangsa dalam ini di satu

pihak. Tetapi di lain pihak makin terpuruknya peran pertanian dalam arti luas

sekaligus makin termarjinalisasikanya para pelaku yang bergerak di dalamnya.

Memperjelaskan analisis sebelumnya bahwa presentasi PBD pertanian

dalam arti luas (perikanan, tanaman pangan, perkebunan, perternakan,

kehutanan, dan hortikultura) terhadap PDB total tahun 2000 sekitar 15,6%,

malahan turun pada tahun 2005 menjadi tinggal 13,39%. Apalagi kalau melihat

4

Page 5: Materi Perekonomian Indonesia

perkembangan investasi di seluruh kelompok pertanian baik PMDN

(penanaman Modal Dalam Negri) maupun PMA (Penanaman Modal Asing).

Misalnya untuk PMDN, seluruh kelompok pertanian tahun 2001, Jumlah

izin usaha hanya 15 atau 9,3% dibandingkan dengan seluruh izin usaha

(industr, jasa, dan pertambangan) yang berjumlah 160 dan miningkat menjadi

20 atau 15,53% dari seluruh izin usaha yang berjumlah 128 pada tahun 2006.

Sementara dilihat dari realisasi investasinya tahun 2001 hanya sekitar

Rp1.121,7 miliar atau 11,34% dari total investasi PMDN yang berjumlah

Rp9.890,8 miliar dan menigkat menjadi Rp2.131,6 miliar atau 15,74% dari

total investasi PMDN yang berjumlah Rp13.545,9 miliar tahun 2006.

Sementara untuk PMA lebih rendah lagi, dimana kelompok pertanian

tahun 2001, jumlah izin usaha hanya 16 atau 3,5% dari seluruh izin usaha PMA

yang berjumlah 454 dan meningkat jumlahnya menjadi 20, tetapi menurun

presentasenya menjadi 2,6% dari total izin usaha PMA yang berjumlah 770

tahun 2006. Sementara dilihat dari realisasi investasinya tahun 2001 hanya

sekitar 79,4 juta US$ atau 2,3% dari total investasi PMA yang berjumlah

US$3.509,4 juta dan meningkat menjadi US$368,6 juta atau 8,2% dari total

investasi PMA yang berjumlah US$4.480,7 juta.

Namun tetap saja kesimpulan peran investasi di sektor pertanian masih

jauh tetinggal dibandingkan dengan sektor industri non-argo, jasa, dan

pertambangan. Sementara data kemiskinan diukur oleh garis kemiskinan BPS

sekarang ekitar 38 juta atau 17,3% dari total penduduk (sekitar 220 juta) yang

sebagian besar berada di sektor pertanian dan pedesaan. Begitu juga tingkat

kesejahteraan petani yang diukur oleh NTP (Nilai Tukar Patani, jasa yang

dibelinya) yang senderung menurun terus dari rata-rata angka jauh di atas 100

tahun 80-an menjadi mendekati bahkan di bawah 100 sejak tahun 90-an hingga

sekarang yang berani tingkat kesejahteraan yang semakin menurun.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimanakah prospek kontribusi SDA pertanian

dalam arti luas dalam konteks dimana lingkungan strategis yang memayungi

perannya dalam pembangunan nasional 2008 dan tahun-tahun selanjutnya. Ada

tiga variable yang menarik untuk diperhatikan sebagai constrains.

5

Page 6: Materi Perekonomian Indonesia

Pertama menghgadapi globalisiasi Kalau strategi pembangunan

makronya tak dilakukan teriorentasi secara mendasar (yang hanya bertumpu

kepada non-argo base industrialization ). Maka gam,baran tersebut tak akan

berubah, yakni rendahnya tingkat daya saing bangsa dalam pasar global,

terutama sektor pertanian.

Kedua, menghadapi “krisis kenaikan migas blobal”. Kalau kalangan

pejuang sektor pertanian pada umumnya hanya pasif dan introvet, maka

kemiskinan di sektor pertanian dan pedesaan akan semakin parah lagi. Juga

akan terjadi “epportunity loss” yang mestinya bisa dimanfaatkan untuk

investasi baru di sektor pertanian dalam arti luas karena terjadinya financial

everliquidity baik secara global maupun nasional.

Ketiga, menghadapi konstelasi elit politik nasional. Ini lebih pesimis lagi,

meningkat lobi politik kelangan pertanian maupun posisi tawanya terhadap

kalangan regulasi maupun arah pembangunn dalam alam demokrasi, suka

maupun tidak suka, amat sangat ditentukan oleh para elite politik yang ada di

legislatif, eksekutif, judikatif, partai-partai, serta media masa yang cenderung

lebih memihak kepada orientasi pembangunan bebasis non-argo dan impor,

bahkan sekarang ini semakin kepada nonsektor riil (moneter bahkan spekulasi

dipasar uang dan pasar modal yang bekerja sama dengan para spekulan global).

C. KEBIJAKAN SUMBERDAYA ALAM

Oleh karena itu, solusinya setidaknya juga harus memperhitungkan tiga

variable tersebut. Pertama, harus ada perjuangan ekstra keras untuk merebut

wacana resource and knowledge based industrialization and devalopment

dalam menghadapi globalisasi menjadi wacana nasional, sehingga dapat

memayungi pembangunan barbasis SDA dalam arti luas dengan kandungan

ilmu pengetahuan dan IPTEK yang tinggi.

Kedua, menghadapi krisis migas global, kalangan pejuang pertanian

harus pandai menciptakan peluang serta koalisi secara luas untuk

memanfaatkan finisial everliquidity global maupun nasiolan untuk mendorong

6

Page 7: Materi Perekonomian Indonesia

investasi baru besar-besaran dalam rangka industrialisasi berbasiskan SDA

pertanian dalam arti luas dengan kandungan IPTEK yang tinggi.

Ketiga, bagaimana kalangan pejuang pertanian dan harus mampu

mempunyai lobi politik tawar terhadap para elit politik agar lebih peduli

kepada sektor ini, bahkan makin berorientasi untuk membangun kemampuan

daya saing di pasar global yang tinggi yang berbasis pertanian dalam arti luas

dengan kandungan ilmu pengetahuan yang tinggi.

D. DOMINASI SDA INDONESIA

Tanpa melakukan koreksi struktur dan jalan ekonomi tersebut, maka

kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah akan cendrung tidak pro-rakyat.

Hal inilah yang rupanya tidak diakui oleh pemerintahan yang dalam upayanya

meyakinkan tiadanya pilihan selain menaikan harga BBM menyampaikan

alasan – alasan yang tidak disertai dengan data dan fakta yang lengkap

(terbuka). Mengapa?

Pertama, alasan bahwa tanpa menaikan BBM maka APBN akan “jebol”

terkesan mengada ada Kenaikan harga minyak internasional selain menambag

pengeluaran untuk pembelian impor BBM sebenarnya juga menambah

penerimaan negara dari ekspor dan pajak dari minyak. Data APBN-P 2008

menunjukan bahwa kenaikan harga minyak selain menambah besaran

“subsidi” BBM dari Rp. 45,8 T menjadi Rp. 126,8 T (naik Rp. 81 T) juga

menambah PPH migas dari Rp. 41,6 T menjadi Rp. 53,6 T, pajak ekspor dari

Rp. 4,0 T menjadi Rp. 11,1 T, dan penerimaan Minyak Bumi dari Rp. 84,3T

menjadi sebesar Rp. 149T. Total perkiraan kenaikan penerimaan negara

adalah sebesar Rp. 84T. Ini yang tidak pernah dijelaskan pemerintah.

Kedua, alasan bahwa subsidi BBM lebih banyak dinikmati orang – orang

kaya sehingga perlu dihapuskan cendrung dicari – cari. Pelaku usaha

transportasi rakyat, industri kecil, dan nelayan juga merupakan konsumen

terbesar BBM. Dalam struktur ekonomi yang timpang dan kolonialistik seperti

di atas memang hampir semua layanan publik sepertihalnya jalan tol, jasa

kepolisian, dan belanja publik lainnya akan lebih banyak dinikmati orang –

7

Page 8: Materi Perekonomian Indonesia

orang kaya, bahkan termsuk keberadaan pemerintah ini sendiri. Apakah

pemerintah dengan begitu perlu dihapuskan?

Dalam logika barang publik maka akses didapat dengan biaya sama karena

yang membedakan adalah besaran pajak (Progresif) yang harus dibayar orang

– oran kaya dalam jumlah makin besar. Lagi pula,mengapa pemerintah tidak

menghapus subsidi ke bank – bank yang jelas – jelas milik orang kaya yang

dibayr sebesar Rp. 40T/tahun melalui obligasi rekap?

Ketiga, alasan bahwa harga bensih premium di indonesia terlalu murah

dibanding negara lain pun terkesan menutup – nutupi fakta. Harga bensin di

Venezuela hanya Rp. 460/liter, di Saudi Arabia Rp. 1,104/liter, di Nigeria Rp.

920/liter, di Iran Rp. 828/liter, di Mesir Rp. 2,300/liter, dan di Malaysia Rp.

4.876/liter. Rata – rata pendapatan per kapita di negara – negara tersebut lebih

tinggi dari kita. Sebagai contok Malaysia sekitar 4 Kali lipat dari negara kita.

Sementara itu, AS dan Cina yang importer minyak terbesar dan ketiga di

dunia tetapi harga minyak di AS Cuma Ep. 8,464/liter sementara Cina Rp.

5.888/liter. Padahal penduduk kedua negara lebih besar dari Indah. (Cina

penduduknya 1,3 milyar). Indonesia meski premium cuma Rp 4.500 (yang

akan dinaikkan jadi Rp 6.000/liter) namun harga pertamax mencapai Rp

8.700/liter. Lebih tinggi dari harga di AS. Padahal UMR Indonesia cuma US$

95/bulan sementara di AS US$ 980/bulan (nizaminz,2008).

Keempat, alasan bahwa harga BBM yang terlalu murah terlalu memicu

pemborosan konsumsi BBM di Indonesia terlalu dipaksakan. Data statistik

menunjukkan untuk konsumsi minyak per kapita di Indonesia menepati urutan

116 di bawah negara Afrika seperti Namibia dan Botswana dengan 1,7 barrel

per tahun (0,7 leper per hari). Untuk jumlah keseluruhan, Indonesia yang

jumlah pendudukannya terbesar ke 4 di dunia hanya menempati peringkat 17.

(ibid).

Kelima, alasan bahwa pemerintah tidak memiliki opsi lain dalam

“Menyelamatkan APBN’’ selain menaikan harga BBM pun terlalu lemah.

Tersedia berbagai opsi untuk itu sepertihalnya pengapusan utang haram rezim

korup dan diktator (odious debt) yang telah mengapus seperempat APBN,

8

Page 9: Materi Perekonomian Indonesia

pencabutan pembayaran bunga obligasi rekap, penetapan pajak progresif,dan

penyelamatan aset-aset (SDA) Negara yang dicuri.

Keenam, alasan bahwa dampak negatif kenaikan harga BBM dapat

dieliminasi dan melalui penyaluran BLT sunggu terlalu naif. Belajar dari

tahun 2005, BLT tidak ada kaitannya dengan pengurangan kemiskinan karena

BLT sekedar diupayakan untuk meredam resistensi rakyat miskin. Selain nilai

tambah ekonominya yang tidak lagi signifikan (kalah dengan makin beratnya

ongkos hidup), nilai tambah sosial-kulturalnya sama sekali tidak berasa. Lagi

– lagi rakyat miskin dipaksa “mengemis-ngemis” sekedar mengharap belas

kasihan Pemerintah.

NASIONALISASI MIGAS

(ditulis oleh Awan Santoso, dimuat di harian Kontan, 13 Nopember 2008)

Nasionalisasi perusahaan migas asing sampai hari ini masih menjadi wacana

perdebatan nasional diilhami tindakan pemerintah Amerila Latin, khususnya

Venezuela dan Bolivia, para pakar, pengusaha migas, dan politisi kita angkat

bicara perihal kemungkinan penerapannya di indonesia. Namun nasionalisasi

sampai saat ini tetap saja tak lebih sekedar mimpi do siang bolong. Mengapa?

Tengoklah prasyarat utama nasionalisasi, baik dari kilasan sejarah maupun

yang terjadi di kedua negara contoh tersebut. Paling tidak terdapat dua

persyarat mendasar nasionalisasi, yaitu kemauan politik pimpinan nasional

(Presiden/DPR) dan kemauan politik massa-rakyat secara nasional. Adanya

dua persyarat ini akan menjadi modal utama nasionalisasi, walau tetap belum

akan menjamin tindakan itu berhasil dilakukan.

Bapak pendiri bangsa sudah mencanankan nasionalisasi sejak disahkannya

UUD 1995. Pasal 33 UUD 1945 ayat 2 dan 3 yang masih berlaku sampai saat

ini menegaskan bahwa “cabang – cabang produksi yang penting bagi negara

dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara” dan “

bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan untuk sebesar – besar perusahaan rakyat”.

Nasionalisasi dengan begitu diposisikan pendiri bangsa sebagai bagian

dari upaya penyelenggaraan demokrasi ekonomi untuk mengoreksi struktur

ekonomi warisan kolonial. Hanya saja belum genap berumur 5tahun, ide 9

Page 10: Materi Perekonomian Indonesia

nasionalisasi telah “ditelikung” melalu kesepakatan hasil konferensi meja

Bunderan (KMB) 1949. Di situ, disebutkan indonesia boleh saja merdeka, asal

tidak “mengusik dan mengencam” keberadaan perusahaan asing.

Tak menyerah, Soekarno mengumumkan program nasionalisasi mulai

medio “50-an. Apa yang terjadi? Seperti yang (kelak) juga menimpa Allende-

Presiden Chile- (1973), justru Soekarno yang jatuh. Orde baru muncul

membawa mimpi baru de-nasionalisasi yang akhirnya menggelar karpet merah

kembalinya dominasi modal asaing di Indonesia.

Nasionalisasi di Venezuela dan Bolivia tak lepas dari peran Presiden

Chaves dan Moreles eserta kabinet ekonominya. Bagaimana dengan

kemungkinan perab pimpinan nasional (SBY-JK) dan kabinet ekonomi kita?

Alih – alih itu, kiranya mereka justru tengah bermimpi dengan keberhasilan

agenda denasionalisasi, melalu privatisasi aset strategi dan BUMN, untuk

mensejahterakan rakyat.

Alih – alih mengoreksi struktur dominasi perusahaan asing terhadap 80%

pengelolaan migas, 50% kepemilikan saham perbankan, dan 70% kepemilikan

saham di pasar modal, pimpinan nasional kita justru melegitimasi dan

melegalisasi itu semua.

Pimpinan nasional kita bahkan baru saja “ sukses besar” mengesahkan UU

penanaman Modal, yang salah satu klausulnya berisi komitmen untuk tidak

melakukan nasionalisasi. Pernyataan wapres yang buru – buru menampik

nasionalisasi dengan berbagai alasan menunjukan posisi pemimpin nasional

kita.

Lalu bagaimana halnya dengan kemauan politik massa-rakyat kita?

Perkara ini masing – masig kita yang tahu, walaupun sepertinya masih jauh

panggang daripada api,, isu nasionalisasi masih menjadi barang mewah yang

seakan tak terjangkau rakyat kecil. Kenyataan lain adalaj isu penggadaian

kedaulatan ekonomi nasional melalui privatisasi belum mendapatkan respon

yang memadai dari masyarakat luas. Rakyat kecil masih berkutat dengan

pendapatan pas pasan, sulit mencari pekerjaan, dan ongkos hidu[ yang makin

mahal. Mereka tak sempat (di) sadar (kan) bahwa hal itu bertalian erat dengan

struktur ekonomi timpang berupa dominasi kapital asing yang merupakan

10

Page 11: Materi Perekonomian Indonesia

warisan sistem ekonomi kolonial. Lebih banyak sumber daya yang dihisap

keluar (net transfer) dan alat produksi yang tidak lagi kita kuasai adalah

penyebab rill kemiskinan dan pengangguran.

Beruntung kita punya segelintir pakar dan politisi yang masih percaya

kemungkinan nasionalisasi. Secara yuridis-formal dan ekonomi-keuangan

kiranya nasionalisasi memang masuk akal. UU Penanaman modal masih patut

dipertanyakan kesesuaianya dengan isi pasal 33 UUD 1945 ayat 1-3. Ingat,

pemerintah dan DPR dinyatakan menyelenggara konstitusi oleh MK ketika

mengesahkan UU ketenagalistrikan, sebagian isi UU Migas, kenaikan harga

BBM (2005), dan terakhir aggaran pendidikan dalam APBN 2007.

Proporsi hasil migas yang dinikmati rakyat (negara) pun akan tidak

menadai karena produksi yang dibawah kendali perusahaan asing

menyebabkan kontrol biaya dan output produksi sulit dilakukan. Padahal

patokan yang dipakai dalam kontrak bagi hasil adalah laba operasi, bukannya

total penerimaan. Sehingga meski pemerintah mendapat bagian 85% namun

nilainya akan menjadi kecil karena besarnya biaya operasional yang menjadi

hak perusahaan asing.

Kontrol teknologi dan kapital financial oleh perusahaan migas membuat

negaraini tidak pernah siap (disiapkan) untuk mengambil alih penguasaannya.

Sunggu ironis negara 210 juta jiwa yang telah 62 tahun merdeka ini masih saja

“kalah bersaing” dengan segelintir orang pemilik modal domestik dan

internasional. Tiba saatnya kita menguasai teknologi dan capital pun, namun

pada saat itu kita baru sadar bahwa tambang migas kita sudah terkuras dan

hanya tinggal sisa.

Begitulah, sejarah nasionalisasi adakah sejarah pertarungan kekuasaan dan

kepentingan, ekonomi-politik. Mengubah relasi kekuasaan tidaklah semudah

memahamkan perlunya nasionalisasi. Nasionalisasi adalah prasyarat

kembalinya kedaulatan bangsa dalam menhatur perekonomian.

Negara akan leluasa mengelola produksi dan distribusi migas yang dapat

juga dikelola oleh perusahaan asing untuk kepentingan nasional (rakyat

banyak). Penerimaan negara dan partisipasi produksi (kesejateraan) rakyat

dengan begitu niscaya meningkat.

11

Page 12: Materi Perekonomian Indonesia

Mengingat dominas asing mengoyak martabat dan kedaulatan bangsa,

maka “banting stir” haluan ekonomi harus dilakukan. Dan dalam keadaan

pimpinan nasional belum berkemauan politik, maka perubahaan mestilah

dilakukan dari bawah. Massa-rakyat yang kesadaran dan kemauannya sudah

muncul itulah yang akan mendorong pemerintah dan DPR untuk berkemauan

seperti mereka. Jelas disini, bukan heroism, melainkan demokratisasi

(kedaulatan rakyat)-lah yang diperjuangkan.

Massa rakyat dapat mendesak pemerintah dan DPR untuk membuat

undan-undang nasionalisasi perusahaan migas asing. Undang-undang ini akan

menjadi alat re-negoisasi perihal kontrak-kontrakkarya dengan perusahaan

tersebut. Intinya adalah bagaimana peruntukan migas Indonesia sebesar-besar

untuk kedaulatan rakyat dan kemakmuran rakyat Indonesia, yang masih

diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945.

Tak ada yang tahu mampu bertahankan nasionalisasi ‘ala Chavez dan

Moralez di tengah berbagai skenario yang berupaya meruntuhkan pengaruh

mereka. Pun jika nasionalisasi dirancang di Indonesia, jelas upaya

menghalanginya tidak akan kalah gencarnya. Bagaimana rakyat kian sadar

akan segala resiko dan bersiap menghadapi dan memperjuangkannya akan

menentukan nasibnya ke depan. Masih sekedar mimpi atau akan benar-benar

menjadi kenyataan? Wallahu’alam

12

Page 13: Materi Perekonomian Indonesia

BAB III

DISKUSI KELAS

1. ARI MUHAMAD RIYAD (Kelompok 6)

Menurut Pasal 33 ayat 3 bahwa Bumi, Air dan kekayaan alam yang terkandung

di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar – besarnya

kemakmuran rakyat. Kenapa isi dalam pasal tersebut tidak sesuai dengan

kenyataan? Apa yang menyebabkan hal tersebut?

2. AGUS SUSANTO (Kelompok 10)

Bagaimana meningkatkan SDA yang ada di Indonesia?

3. MILLA OKTAVIANA (Kelompok 5)

Sebutkan Jumlah SDA yang ada di Indonesia?

4. FEBRI FIANDU (Kelompok 8)

Apa manfaat SDA Saat ini?

5. SURYADI SURYA DARMA (Kelompok 11)

Apa kaitannya SDM dengan SDA?

6. ENDAH WAHYUNINGSIH (Kelompok 10)

Pengelolaan SDA seperti apa yang bisa menunjang perekonomian indonesia?

JAWABAN

1. Sejalan dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang

menentukan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat, maka pengelolaan sumberdaya alam harus berorientasi kepada

konservasi sumberdaya alam (natural resource oriented) untuk menjamin

kelestarian dan keberlanjutan fungsi sumberdaya alam, dengan menggunakan

pendekatan yang bercorak komprehensif dan terpadu.

Namun kenyataannya apa yang diidealkan dan diharapkan sebagaimana 

uraian di atas adalah jauh dari harapan, telah terjadi banyak kerusakan atas

SDA kita, yang ternyata persoalan pokok dari sumber daya alam (dan

lingkungan hidup) yang terjadi  selama ini justru dipicu oleh persoalan Hukum

dan Kebijakan atas sumber Daya Alam tersebut dan Di Indonesia, penyebaran 13

Page 14: Materi Perekonomian Indonesia

sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagian bumi yang sangat kaya

akan mineral, ada pula yang tidak. Oleh karena itu agar pemanfaatannta dapat

berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi harus disertai dengan tindakan

perlindungan. 

2. - Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar

bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke

generasi.

- Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-

hati dan efisien, misal (air, tanah dan udara).

- Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

- Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,

serta pendaurulangan  (recycling).

- Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara

damai dengan alam.

- Berikut beberapan pemanfaatan sumber daya alam ; Pemanfaatan

sumber daya alam nabati dan hewani.

- Pemanfaatan sumber daya alam barang tambang antara lain :

1)      Minyak bumi, digunakan untuk bahan bakar kendaraan, tenaga

penggerak mesin pabrik, penerangan tanah.

2)      Gas alam, digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan

industri.

3)      Batu bara, digunakan untuk bahan bakar pemberi tenaga dan

bahan mentah untuk cat, obat-obatan, wangi-wangian, bahan

peledak dan lain sebagainya.

3. Sumber daya alam hayati : Tumbuhan¸ Pertanian dan perkebunan, Hewan

ternak dan perikanan.

Sumber daya alam non hayati : Air, Angin, Tanah, Hasil Tambang, dll.

4. Manfaat Sumberdaya alam saat ini banyak sekali diantaranya yaitu :

- Tumbuhan

Menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup

Mengurangi polusi karena menyerap karbondioksida

Mencegah terjadinya erosi, tanah longsor, dan banjir

14

Page 15: Materi Perekonomian Indonesia

Penghasil bahan makanan dan minuman dari tumbuhan, dll.

- Air

Sarana irigasi/ pengairan

PLTA (pembangkit listrik tenaga air)

Menjaga kelangsungan hidup manusia

Sebagai pemenuh kebutuhan manusia baik rumah tangga / industri

- Udara

Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Mengarahkan kapal layar di laut

Membersihkan ruang ventilasi dirumah

Untuk bernafas dan penyejuk tubuh

- Tanah

Tempat penyimpanan air

Sebagai lahan untuk pertanian / perumahan

sebagai bahan dasar pembuatan batu bata

- Hewan

Sebagai hewan peliharaan

Sebagai alat untuk membajak sawah

Sebagai bahan lauk pauk

Dapat diperjual belikan sehingga mendapat Uang

Menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem

- Hutan

Sebagai tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan

Tempat penyimpanan air alamiah

mengurangi erosi dan banjir

- Pertanian Dan Perkebunan

Penghasil padi, tanaman palawija dan bahan makanan pokok diantaranya

jagung, gandum,sagu, dll.

Penghasil kopi, karet, kapas, kelapa sawit, tembakau, tebu, dll.

- Hasil Tambang

15

Page 16: Materi Perekonomian Indonesia

Sebagai bahan dasar infrastruktur (batu), kendaraan bermotor (minyak

bumi), sumber energi (batu bara), maupun sebagai perhiasan (emas atau

intan).

5. Sumberdaya alam sangat berkaitan dengan Sumber daya manusia karna

peranan Sumberdaya manusia sangat penting untuk menjaga dan

melestarikan sumberdaya manusia, Manusia membutuhkan sumber daya

alam untuk diolah dan dimanfaatkan dalam mempertahankan

kehidupannya, namun terkadang kita berlebihan dalam mengeksploitasi

sumber daya alam sehingga keseimbangan lingkungan mengalami

gangguan. Sedangkan aktivitas manusia juga sangat mempengaruhi

keberadaan sumber daya dan lingkungan, karena kerusakan lingkungan

disebabkan oleh aktivitas manusia.

6. – Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar

bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke

generasi.

- Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan

hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan

penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.

- Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan

keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan,

kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan

ruang, yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang.

16

Page 17: Materi Perekonomian Indonesia

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemahaman terhadap struktur penguasaan sumber daya alam dapat

dilakukan dengan contoh kasus pada struktur produksi minyak indonesia.

Sebagian besar kontrol migas indonesia hari ini berada di tangan segelintir

korporasi asing, yang menguasai 85,4% dari 137 konsesi pengelolaan

lapangan migas di indonesia, sekaligus menduduki 10 besar produsen minyak

di indonesia. Chevron Pasific (AS), berada di urutan pertama diikuti Conoco

Philips (AS), Total Indonesie (Prancis), Chisna National Offshore Oil

Coorporation (Tiongkok), Petrochina (Tiongkok), Korea Development

Company (Korea Selatan) dan Chevron Company (Petro Energy, 2007).

kekayaan potensial terbesar dari bangsa ini adalah berasal dari sumberdaya

alam (SDA) pertanian dalam arti luas. Paradigma pembangunan sejak awal

kemerdekaan hingga sekarang tercatat lebih memproritaskan kepada strategi

pembangunanpembangunan berbasis kepada industri non-argo dan impor

sekaligus kerap mengorbankan pertanian dalam arti luas beserta para

pelakunya. Hal yang disebut terakhir ini, misalnya terbukti dengan telah

terdegradasi secara drastis SDA bangsa dalam ini di satu pihak. Tetapi di lain

pihak makin terpuruknya peran pertanian dalam arti luas sekaligus makin

termarjinalisasikanya para pelaku yang bergerak di dalamnya.

B. Saran

Sebagai penerus generasi bangsa Indonesia kita harus bersama – sama

untuk ikut serta dalam pengelolaan sumberdaya alam dengan melakukan hal –

hal kecil misalnya, dengan ikut serta menjaga dan melestarikan sumberdaya

alam agar tidak terjadinya kerusakan alam, terjadinya exploitasi besar –

besaran, dan agar alam di Indonesia tetap terjaga.

17

Page 18: Materi Perekonomian Indonesia

DAFTAR ISIAwan Santoso,2013 Perekonomian Indonesia,Masalah, Potensi, dan Alternatif Solusi. Yogyakarta, Graha ilmu.

Didin S Damanhuri, Prof. Dr dan Muhammad Findi, Dr 2014. Masalah san kebijakan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Bogor,. PT. Penerbit IPB Press.

18