Responsi Kulit Skabies Bagus

30
RESPONSI SKABIES Disusun Oleh: Bagus Dwi Prasetyo G99122023 Pembimbing: Soewito Partosoewiryo, dr., Sp.KK 1

Transcript of Responsi Kulit Skabies Bagus

Page 1: Responsi Kulit Skabies Bagus

RESPONSI

SKABIES

Disusun Oleh:

Bagus Dwi Prasetyo

G99122023

Pembimbing:

Soewito Partosoewiryo, dr., Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2013

1

Page 2: Responsi Kulit Skabies Bagus

STATUS RESPONSI

ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

Pembimbing : Soewito Partosoewiryo, dr., Sp.KK

Nama Mahasiswa : Bagus Dwi Prasetyo

NIM : G99122023

SKABIES

I. DEFINISI

Skabies adalah penyakit pada kulit manusia yang disebabkan oleh penetrasi,

infeksi dan sensitisasi dari kutu parasit manusia obligat yaitu Sarcoptes scabiei var.

hominis dan produknya ke dalam epidermis yang ditandai adanya lubang superfisial

dan keluhan gatal. Kata skabies berasal dari bahasa latin yaitu “scabere” yang artinya

garukan (scratch). Sinonim dari penyakit ini adalah “The 7 year itch”, gudik,

budukan, gatal agogo, kudis.1,2,6,8,9,13

Skabies menyerang bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Pruritus adalah

gejala khas pada individu yang terkena, dan umumnya muncul di malam hari. Lesi

patognomonik skabies berbentuk kunikulus atau terowongan yang tidak beraturan.

Pada akhir setiap terowongan ,terdapat parasit yang hanya dapat dilihat dengan mata

telanjang sebagai titik gelap.3

II. EPIDEMIOLOGI

Diperkirakan lebih dari 300 juta penduduk dunia terinfeksi kutu skabies.

Skabies dapat mengenai semua golongan sosio-ekonomi, akan lebih sering

didapatkan pada daerah perkotaan, atau tempat–tempat yang padat penduduknya.

Kejadian skabies lebih banyak didapatkan pada musim dingin dibandingkan dengan

2

Page 3: Responsi Kulit Skabies Bagus

musim panas. Penularan skabies sering melalui kontak antar individu, bergantian

peralatan mandi, dan pakaian.1,10,14

Pada umumnya skabies ditandai dengan rasa gatal, adanya ruam, dan

mampu mengenai banyak orang dalam satu waktu, serta memungkinkan untuk

terjadinya superinfeksi. Angka kejadian skabies meningkat dalam dua dekade

terakhir. Resiko penyakit yang semakin memberat dan terjadinya komplikasi

umumnya tinggi pada institusi (termasuk rumah perawatan dan rumah sakit), pada

daerah sosial ekonomi rendah, dan pasien dengan imunokompromais. Transmisi

skabies biasanya melalui kontak personal, skabies sendiri dapat hidup diluar kulit

manusia selama kurang lebih 2 hari, oleh karena itu penularan dapat terjadi tanpa

kontak langsung. Skabies merupakan penyakit kulit yang sering ditemukan di

Indonesia. Hal ini dikarenakan iklim tropis Indonesia sangat mendukung

perkembangan agen penyebab skabies. Selain itu, kepekaan individu juga

berpengaruh terhadap infestasi agen.10,11,14

III. ETIOLOGI

Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas arachnida, ordo

ackarima, super famili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.

Hominis, merupakan parasit obligat pada manusia yang hidup dan beraktifitas pada

kulit 2,8,9,13

Skabies merupakan tungau kecil yang mempunyai empat pasang kaki.

berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini

translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Ukurannya yang betina berkisar

antara 330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yaitu

200-240 mikron x 150-200 mikron.14

Kutu ini tidak bisa terbang atau melompat, dan hanya berjalan merambat

dengan kecepatan 2,5cm/menit. Siklus hidupnya sekitar 30 hari di epidermis. Setelah

terjadinya kopulasi, kutu jantan akan mati. Kemudian kutu betina yang sudah dibuahi

melubangi stratum korneum dengan kecepatan 2-3 mm sehari dan bertelur 2 - 3 butir

per hari. Lalu telur tersebut menetas 4 hari, kemudian larva bermigrasi menuju

terowongan, setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk

3

Page 4: Responsi Kulit Skabies Bagus

yaitu jantan dan betina. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai dewasa

memerlukan waktu antara 8-12 hari 7,11

Jumlah kutu rata – rata pada seorang penderita biasanya kurang dari 20,

kecuali pada skabies berkrusta (Norwegian Scabies) yang mengandung ratusan

hingga jutaan kutu. Individu dengan HIV, orang tua, dan pasien dengan pengobatan

imunosupresi beresiko terjadi skabies krustosa.1,14

Tungau skabies gravid10 Tungau skabies betina gravid setelah

menggali terowongan dan meletakkan telur-

telurnya yang oval dan berwarna abu-abu.14

Gambar 1. Tungau Skabies

IV. PATOGENESIS

Siklus hidup kutu berlangsung selama 30 hari yang seluruhnya akan

dihabiskan dalam epidermis manusia. Setelah sanggama, kutu jantan mati dan kutu

betina membuat terowongan ke lapisan superfisial kulit dan meletakkan total 60-90

telur. Telur memerlukan waktu 8-12 hari untuk manjadi larva, nimfa, dan kemudian

menjadi tungau dewasa. Kurang dari 10% telur tersebut yang dapat tumbuh menjadi

dewasa. Tungau bergerak menuju lapisan superfisial kulit dengan mengeluarkan

protease yang akan menghancurkan stratum korneum. Tungau tersebut akan

memakan jaringan yang telah hancur dan bukan memakan darah. Saat perjalanan

menuju lapisan superfisial kulit, akan tercipta lesi liniear akibat tinja tungau yang

tertinggal di belakang sehingga terlihat seperti terowongan.7,10

Gambar 2. Tungau betina membuat terowongan ke lapisan superfisial kulit dan meletakkan telur

4

Page 5: Responsi Kulit Skabies Bagus

Penularan Skabies terjadi lewat kontak fisik, misalnya hubungan seksual,

kamp-kamp dan pada anak-anak masyarakat golongan menengah ke bawah.

Transmisi skabies yang paling efisien biasanya terjadi secara langsung melalui

kontak kulit dan lama dengan penderita skabies. Penularan lewat kontak fisik seksual

biasanya terjadi pada kalangan orang-orang muda yang aktif secara seksual. Tungau

skabies sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar, namun dapat bertahan selama 24-

36 jam diluar kulit manusia.3,10,12

Gambar 3. Daur hidup skabies2

Kelainan kulit tidak hanya disebabkan oleh tungau Skabies, tetapi juga akibat

garukan oleh penderita sendiri. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi

terhadap sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan

setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan

ditemukannya papul, vesikel, dan urtika. Dengan garukan dapat timbul erosi,

ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder 4,9

5

Page 6: Responsi Kulit Skabies Bagus

Gambar 4. Tempat-tempat yang sering terjadi lokasi lesi dari skabies, yaitu di sela-sela jari

dan ruas-ruasnya.

Gambar 5. Kanalikuli yang dibuat oleh skabies.

Gambar 6. Skabies banyak menimbulkan pruritus, papul eritem di daerah genital. Pada pria

biasanya sering terdapat di daerah skrotum.

6

Page 7: Responsi Kulit Skabies Bagus

Gambar 7. Pergelangan tangan. Skabies banyak menimbulkan pruritus, terdapat vesikel / papul

eritem diujung terowongannya

V. GEJALA KLINIS

Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal dari manifestasi

klinis Skabies 9:

1. Pruritus nokturnal.

Yaitu gatal pada malam hari. Hal ini disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih

tinggi pada suhu yang lembab dan panas.

2. Menyerang manusia secara berkelompok.

a. Misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga

terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat

penduduknya, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh

kutu tersebut.

b. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarganya

terkena, walaupun mengalami investasi tungau, tapi tidak memberikan

gejala. Penderita ini bersifat sebagai carrier.

3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi.

a. Terowongan (kunikulus) berwarna putih keabu-abuan, berbentuk garis

lurus atau berkelok-kelok “S shaped”5, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung

terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder

ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul dan ekskoriasi).

7

Page 8: Responsi Kulit Skabies Bagus

Gambar 8. Kanalikuli yang dibuat oleh skabies10

b. Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum

korneum yang tipis, yaitu :

1) Sela-sela jari tangan

2) Pergelangan tangan bagian volar

3) Siku bagian luar

4) Lipat ketiak bagian depan

5) Areola mamae

6) Umbilikus

7) Bokong

8) Genitalia eksterna, dan perut

bagian bawah

9) Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.

Skabies pada celah jari, jarang

mengenai kuku

Skabies pada genitalia pria

dengan papul dan ekskoriasi

Payudara wanita dengan lesi

skabies berupa papul pada areola

dan puting susu

Gambar 9. Predileksi Skabies

4. Menemukan adanya tungau

a. Merupakan hal yang diagnostik.

b. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium tungau ini.

8

Page 9: Responsi Kulit Skabies Bagus

Gambar 10. Tungau skabies yang dikorek dari terowongan dengan perbesaran 40x6

Beberapa bentuk skabies atipik yang jarang ditemukan dan sulit dikenal dapat

ditemukan, sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosis. Beberapa bentuk

tersebut antara lain 5,6,7 :

1. Skabies Incognito.

a. Bentuk ini timbul pada skabies yang diobati dengan kortikosteroid sehingga

gejala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan penularan masih

bisa terjadi.

b. Sering juga menunjukkan gejala klinis yang tidak biasa, distribusi atipik, lesi

luas dan mirip penyakit lain.

2. Skabies nodular.

a. Lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal.

b. Nodus biasanya terdapat di daerah tertutup, terutama pada genitalia laki-laki,

inguinal, dan aksila.

c. Nodus ini timbul sebagai reaksi hipersensetivitas terhadap tungau skabies.

d. Pada nodus yang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang ditemukan.

Nodus mungkin dapat menetap selama beberapa bulan sampai satu tahun

meskipun telah diberi pengobatan anti skabies dan kortikosteroid.

9

Page 10: Responsi Kulit Skabies Bagus

Gambar 11. Skabies nodular pada daerah aksilla.9

3. Skabies pada orang bersih (Scabies of Cultivated)

Bentuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang sedikit

jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.

4. Skabies pada bayi dan anak.

a. Lesi skabies pada anak: Seluruh tubuh, termasuk seluruh kepala, leher, telapak

tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo,

ektima sehingga terowongan jarang ditemukan.

b. Lesi Skabies pada bayi: Muka.

Gambar 12. Skabies pada bayi. Lokasi pada telapak kaki khas pada skabies jenis ini, juga pada

wajah, scalp, dan telapak tangan.

5. Skabies Norwegia atau skabies krustosa

a. Ditandai oleh lesi yang luas dengan krusta, skuama generalisata dan

hiperkeratosis yang tebal.

b. Tempat predileksi biasanya kulit kepala yang berambut, telinga bokong, siku,

lutut, telapak tangan, dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku.

10

Page 11: Responsi Kulit Skabies Bagus

c. Berbeda dengan skabies biasa, rasa gatal pada penderita skabies Norwegia

tidak menonjol tetapi bentuk ini sangat menular karena jumlah tungau yang

menginfestasi sangat banyak (ribuan).

d. Skabies Norwegia terjadi akibat defisiensi imunologik sehingga sistem imun

tubuh gagal membatasi proliferasi tungau dapat berkembang biak dengan

mudah.

Gambar 14. Scabies Norwegia pada lengan dengan skuama generalisata.9

6. Skabies terbaring ditempat tidur (bed ridden).

Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal ditempat tidur

dapat menderita skabies yang lesinya terbatas.

Gambar 15. Papular skabies atipik pada wanita tua, lesi yang sama terdapat pada punggungnya

7. Skabies yang ditularkan melalui hewan.

a. Kelainan ini berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan,

tidak menyerang sela jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya terdapat pada

daerah dimana orang sering kontak/memeluk binatang kesayangannya yaitu

paha, perut, dada dan lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih

11

Page 12: Responsi Kulit Skabies Bagus

mudah. Kelainan ini bersifat sementara (4 -8 minggu), dan dapat sembuh

sendiri karena S. scabiei var. binatang tidak dapat melanjutkan siklus

hidupnya pada manusia.

b. Di Amerika, sumber utamanya adalah anjing.

VI. DIAGNOSIS

Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis :

a. Lokasi keluhan

b. Onset penyakit

c. Waktu sering timbulnya keluhan

d. Riwayat penyakit dalam keluarga

e. Kebiasaan

f. Tempat tinggal

2. Pemeriksaan fisik :

a. Ditemukan adanya terowongan atau kunikulus

b. Ditemukan tungau skabies, dengan cara :

1) Carilah mula–mula terowongan, kemudian pada ujung yang terlihat papul

atau vesikel dicongkel dengan jarum dan diletakkan diatas kaca objek,

lalau ditutup dengan objek glas, dan dilihat dengan mikroskop cahaya.

2) Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung diatas selembar kertas

putih dan dilihat dengan kaca pembesar.

3) Dengan membuat biopsi irisan. Caranya dengan menjepit lesi dengan dua

jari kemudian dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa dengan

mikroskop cahaya.

4) Dengan biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewanaan (Hematoksisilin

Eosin) H. E.3

3. Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa pasti skabies dilakukan dengan membuat kerokan kulit pada

daerah yang berwarna kemerahan dan terasa gatal. Kerokan yang dilakukan

12

Page 13: Responsi Kulit Skabies Bagus

sebaiknya dilakukan agak dalam karena Sarcoptes betina bermukim agak dalam di

kulit dengan membuat terowongan. Untuk melarutkan kerak digunakan larutan

KOH 10%. selanjutnya hasil kerokan tersebut diamati dengan mikroskop dengan

perbesaran 10-40 kali.3

IV. DIAGNOSIS BANDING

Banyaknya penyakit kulit dengan keluhan gatal, maka ada pendapat yang

mengatakan bahwa penyakit skabies adalah great imitator. Diagnosis banding

Skabies adalah 1,8 :

a) Gigitan serangga

b) Papular utrikaria

c) Dermatitis herpetiformis

d) Dermatitis Atopik

e) Dermatitis Kontak

f) Pioderma

V. TERAPI

Terapi yang dapat dilakukan berupa : 7,8,10,12

1. Topikal :

a. Permetrin.5%

Merupakan obat pilihan untuk saat ini, tingkat keamanannya cukup tinggi,

mudah pemakaiannya, dan tidak mengiritasi kulit. Dapat digunakan di kepala

dan leher anak usia kurang dari 2 tahun. Penggunaannya dengan cara dioleskan

ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih

b. Malation.

Malation 0,5 % dengan dasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian

berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.

c. Emulsi Benzil-benzoas (20-25 %).

Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari.

Sering terjadi iritasi dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai.

13

Page 14: Responsi Kulit Skabies Bagus

d. Sulfur.

Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10 % secara umum aman dan efektif

digunakan. Dalam konsentrasi 2,5 % dapat digunakan pada bayi. Obat ini

digunakan pada malam hari selama 3 malam.

e. Monosulfiran.

Tersedia dalam bentuk lotion 25 %, yang sebelum digunakan harus ditambah 2

– 3 bagian dari air dan digunakan selama 2 – 3 hari.

f. Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan).

Kadarnya 1% dalam krim atau lotion, termasuk obat pilihan karena efektif

terhadap semua stadium, mudah digunakan dan jarang terjadi iritasi. Tidak

dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan wanita hamil karena toksik

terhadap susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali, kecuali jika masih ada

gejala ulangi seminggu kemudian.

g. Krotamiton 10%

Dalam krim atau losio, merupakan obat pilihan. Mempunyai 2 efek sebagai

antiskabies dan antigatal.

2. Terapi sistemik

Obat ektoparasit yang biasa digunakan adalah avermectin, misalnya

ivermectin secara subkutan (SC). Dosis yang dianjurkan adalah 1 ml untuk 15 –

20 kg/berat badan dan diulang 10 -14 hari kemudian.

3. Terapi adjuvant :

a. Antibakterial

b. Antihistamin

c. Kortikosteroid

4. Terapi preventif

Semua anggota rumah dan kontak erat lebih dari 2 bulan dengan penderita

dan tidak hamil harus diperlakukan sebagai penderita skabies,walaupun tidak ada

gejala. Semua pakaian, handuk, bantal, kasur harus dijemur dibawah sinar

matahari. Tujuannya agar tungau mati karena sinar matahari. Pakaian dicuci

dengan menggunakan cairan karbol. Dan bila semua telah dilakukan, terpenting

14

Page 15: Responsi Kulit Skabies Bagus

adalah mengubah cara hidup sehari-hari dengan tidak saling meminjamkan

pakaian dan barang pribadi lainnya ke orang lain.

Pasien harus dievaluasi dalam waktu 2-4 minggu setelah perawatan untuk

mengetahui kepatuhan dan respon terapi. Pasien mungkin mengalami pruritus

hingga 2 minggu setelah pengobatan berhasil. Jika gatal menetap, pasien harus

dievaluasi ulang untuk memastikan diagnosis yang benar dan pengobatan yang

tepat.Individu dengan riwayat atopi mungkin memerlukan prednison untuk

pengobatan pruritus berat, namun hal ini jarang terjadi. Suntikan kortikosteroid

Intranodular yang telah diencerkan mungkin diperlukan dalam kasus-kasus

skabies nodular.

Kasus skabies krustosa mungkin memerlukan aplikasi berulang skabisid

topikal atau pengobatan simultan dengan agen topikal seperti permetrin dan

ivermectin oral dikarenakan jumlah tungau yang sangat banyak.7,8

VI. PROGNOSIS

Jika tidak diterapi dengan baik, skabies akan menetap selama beberapa tahun.

Pada pasien imunokompeten jumlah tungau akan berkurang dengan sendirinya

dalam beberapa waktu. Selama diterapi dengan obat yang tepat dan dengan

perawatan yang baik maka skabies umumnya memberikan prognosis yang baik.

Pada pasien imunokompromais atau yang sedang dalam perawatan meningkatkan

resiko untuk terjadinya skabies krustosa (Scabies Norwegian) sehingga

memberikan prognosis yang kurang baik.8

15

Page 16: Responsi Kulit Skabies Bagus

DAFTAR PUSTAKA

1. American Academy of Dermatology. 2010.

http://www.cdc.gov/ncidod/dpd/parasites/scabies/factsht_scabies.htm

2. Anonim. Scabies. http://en.wikipedia.org. 2010

3. Anonim. Scabies. http:// www.dermis.net/dermisroot/en/16625/diagnose.htm. 2009.

4. Anonim. Scabies. http://www.cdc.gov/scabies.com. 2008.

5. Bandyopadhyay, D. Scabies. http://dermatologylecturesnote.com. 2010.

6. Cordoro, Kelly M. Scabies. http://www.emedicinemedscape.com/ article/1109204.

2009.

7. Fox, Lindy P. Scabies. http://www.knol.google.com/k/scabies. 2008

8. Gandahusada, S., Ilahude, H.D., Pribadi, W. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : Balai

Penerbit FKUI, 2006

9. Handoko, R.P. Skabies. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI, 2005;122-25.

10. Oliver Chosidow. The New England Journal of Medicine : Scabies.

http://content.nejm.org/cgi/content/full/354/16/1718. 2006

11. Rasid, W.A. Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Scabies. http://www.vet-indo.com.

2010

12. Rockoff, Alan and Stoppler, Mellisa Conrad. http://

www.medicinenet.com/scabies/article.htm. 2010

13. Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Jakarta: ECG,

2005;7:164.

14. Stone, S.P., Goldfarb, J.N., Bacelieri R.E. Scabies, Other Mites, and Pediculosis In

Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Seventh edition. Vol. II, Mc Graw

Hill, New York. 2008. P: 2029-31

16

Page 17: Responsi Kulit Skabies Bagus

LAPORAN KASUS

SKABIES

A. ANAMNESA

1. Identitas

Nama : Tn. FP

Alamat : Mutihan RT 04 RW X, Sondakan, Laweyan, Surakarta

Usia : 24 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

No. RM : 01 18 96 41

Tanggal periksa : 12 April 2013

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Pendidikan : SMA

No. HP : 087835608130

2. Keluhan Utama

Keluhan Utama : Gatal seluruh tubuh.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak ± 2 bulan yang lalu pasien mengeluh bintik merah dan gatal di sela

jari tangan dan kaki. Kemudian pasien membeli obat (tablet) dexamethason di

apotek. Keluhan gatal dirasakan berkurang namun keluhan timbul lagi ketika obat

habis.

Satu bulan minggu kemudian pasien mengeluh gatal semakin hebat

terutama pada malam hari sampai pasien tidak bisa tidur. Pasien juga mengeluh

gatal dan bintik kemerahan menjalar sampai ke dada, perut, punggung, kaki dan

tangan. Kemudian pasien berobat ke dokter umum, diberi obat minum selama 5

hari, dan keluhan gatal menghilang namun luka-lukanya menetap. Setelah obat

habis, gatal timbul kembali. Kemudian pasien membeli obat sendiri di apotek:

dexamethason (tablet) dan obat “bersih darah kembang gula” yang diminum

17

Page 18: Responsi Kulit Skabies Bagus

selama seminggu, namun keluhan tidak berkurang dan akhirnya pasien

memeriksakan diri ke poliklinik kulit dan kelamin RSDM.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat alergi makanan : disangkal

Riwayat alergi obat : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat penyakit serupa : (+) sejak 2 bulan yang lalu, kambuh-kambuhan

5. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat alergi makanan : disangkal

Riwayat alergi obat : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat penyakit serupa : (+) pada bapak, ibu dan adik yang tinggal serumah

6. Riwayat kebiasaan

Pasien mandi 2 kali sehari, ganti baju 2 kali sehari dan tidur di kamar sendiri.

Pasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk.

B. PEMERIKSAANFISIK

1. Status Generalis

Keadaan umum : Baik, compos mentis, gizi kesan cukup

Tanda vital : TD : 120/80 mmHg

Respirasi : 20/menit

Nadi : 88/menit

Suhu : 37.1 ˚C

Kepala : dalam batas normal

18

Page 19: Responsi Kulit Skabies Bagus

Wajah : dalam batas normal

THT : dalam batas normal

Leher : dalam batas normal

Aksila : dalam batas normal

Thorax : Lihat status lokalis

Abdomen : Lihat status lokalis

Inguinal : dalam batas normal

Ekstremitas superior : Lihat status lokalis

Ekstremitas inferior : Lihat status lokalis

2. Status Dermatologis

Regio generalisata didapatkan lesi berupa : papul eritem multiple dengan erosi

dan ekskoriasi di beberapa tempat.

19

Page 20: Responsi Kulit Skabies Bagus

20

Page 21: Responsi Kulit Skabies Bagus

21

Page 22: Responsi Kulit Skabies Bagus

C. PEMERIKSAANPENUNJANG

Dilakukan pengambilan specimen dari lesi di tangan dan ketiak, diberikan

larutan KOH 10% kemudian di periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 10-

40 x: tampak parasit Sarcoptes scabei.

D. DIAGNOSIS BANDING

1. Skabies

2. Prurigo

3. Insect bite

E. DIAGNOSA KERJA

Skabies

F. TERAPI1. Non medikamentosa

a. Mandi minimal 2x/hari dengan air bersih dan sabun.

b. Merendam pakaian, sprei, dan handuk pasien dengan air panas sebelum dicuci.

c. Menjemur alat-alat tidur.

d. Hindari pemakaian pakaian dan handuk bersama-sama.

2. Medikamentosa:

Scabimite Cream 1 dd ue

Gentamycin zalf 1 dd ue pada luka dengan erosi

Cetirizin tab 1 x 10 mg

22

Page 23: Responsi Kulit Skabies Bagus

G. PROGNOSIS

Ad vitam : bonam

Ad sanam : bonam

Ad fungsionam : bonam

Ad kosmetikum : dubia

23