RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek...

34
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia Andrews) TERHADAP APLIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH AUKSIN DAN PUPUK CAIR NPK AULIA YUDHA HIDAYAT DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek...

Page 1: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia

Andrews) TERHADAP APLIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH

AUKSIN DAN PUPUK CAIR NPK

AULIA YUDHA HIDAYAT

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman
Page 3: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Respon Pertumbuhan

Bibit Panili (Vanilla planifollia Andrews) terhadap Aplikasi Zat Pengatur

Tumbuh Auksin dan Pupuk Cair NPK adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

Aulia Yudha Hidayat

NIM A24100026

Page 4: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman
Page 5: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

ABSTRAK

AULIA YUDHA HIDAYAT. Respon Pertumbuhan Bibit Panili (Vanilla

planifolia Andrews) terhadap Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Pupuk

Cair NPK. Dibimbing oleh HARIYADI.

Percobaan ini dilakukan untuk menentukan konsentrasi yang tepat pada zat

pengatur tumbuh auksin dan pupuk cair NPK serta pengaruhnya terhadap

pertumbuhan setek batang panili. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun

Masyarakat Sindang Barang, Bogor pada bulan Maret–Juni 2014. Percobaan

menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan dua faktor

yang diulang sebanyak tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi auksin

sebanyak tiga taraf, 0 ppm (R0), 1 000 ppm (R1), dan 2 000 ppm (R2) sedangkan

faktor kedua adalah konsentrasi pupuk cair NPK sebanyak 6 taraf, 0 ppm (P0),

250 ppm (P1), 500 ppm (P2), 750 ppm (P3), 1 000 ppm (P4), dan 1 250 ppm (P5).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi auksin sebesar 2 000 ppm

mampu menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik dibandingkan dengan

konsentrasi lainnya sedangkan konsentrasi pupuk cair sebesar 0 sampai 1 250

ppm tidak ada yang berpengaruh nyata pada seluruh peubah pengamatan.

Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang

ABSTRACT

AULIA YUDHA HIDAYAT. Growth Response of Vanilla (Vanilla planifolia

Andrews) Seedling against Application of Auxin Growth Hormone Regulator and

NPK Liquid Fertilizer. Supervised by HARIYADI.

The experiment was conducted to determine the correct concentration of

Auxin Growth Hormone Regulator and NPK liquid fertilizer along with the

response toward growth of vanilla cutting. It was held at Sindang Barang Society

Field, Bogor in March–June 2014. It used Randomized Completely Block Design

with double factors and three replications. The first factor was auxin concentration

at three level, 0 ppm (R0), 1 000 ppm (R1), dan 2 000 ppm (R2) meanwhile the

second factor was concentration of NPK liquid fertilizer at six level, 0 ppm (P0),

250 ppm (P1), 500 ppm (P2), 750 ppm (P3), 1 000 ppm (P4), and 1 250 ppm (P5).

The result showed that 2 000 ppm auxin concentration was able to produce

seedling growth which was better than the other concentration meanwhile 0 until

1 250 ppm liquid fertilizer concentration did not affect to every observation

variable used.

Keywords: auxin hormone, nutrient, stem cutting

Page 6: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman
Page 7: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian

pada

Departemen Agronomi dan Hortikultura

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia

Andrews) TERHADAP APLIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH

AUKSIN DAN PUPUK CAIR NPK

AULIA YUDHA HIDAYAT

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman
Page 9: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

Judul Skripsi : Respon Pertumbuhan Bibit Panili (Vanilla planifolia Andrews.)

terhadap Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Pupuk Cair

NPK

Nama : Aulia Yudha Hidayat

NIM : A24100026

Disetujui oleh

Dr Ir Hariyadi, MS

Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Purwito, MScAgr

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman
Page 11: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan berkah-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian dengan

judul, Respon Pertumbuhan Bibit Panili (Vanilla planifolia Andrews.) terhadap

Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Pupuk Cair NPK ini dilaksanakan

untuk menentukan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dan pupuk cair NPK

yang tepat serta mengetahui respon pertumbuhan tanaman panili pada fase

pembibitan. Penelitian ini telah dilaksanakan sejak bulan Maret hingga Juni 2014

di kebun percobaan IPB Sindang Barang, Bogor.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr Ir Hariyadi, MS yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama pelaksanan penelitian

berlangsung serta kepada Dr Ir Heni Purnamawati, MScAgr yang telah banyak

memberikan saran dan masukan. Tak lupa ungkapan terima kasih juga

disampaikan kepada kedua orang tua beserta seluruh keluarga dan teman-teman

yang telah memberikan doa dan dukungan yang tulus baik moril maupun materil.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2014

Aulia Yudha Hidayat

Page 12: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman
Page 13: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

Latar Belakang .................................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2

Hipotesis .............................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 2

Syarat Tumbuh .................................................................................................... 2

Perbanyakan Vegetatif dengan Setek .................................................................. 3

Rootone-F ............................................................................................................ 3

Pupuk Cair NPK .................................................................................................. 4

METODE PENELITIAN ........................................................................................ 4

Tempat dan Waktu .............................................................................................. 4

Bahan dan Alat .................................................................................................... 4

Metode Penelitian ................................................................................................ 4

Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6

Kondisi Umum .................................................................................................... 6

Komponen Pertumbuhan Bibit ............................................................................ 7

Persentase setek hidup ..................................................................................... 9

Panjang tunas ................................................................................................... 9

Diameter ruas ................................................................................................. 10

Jumlah ruas .................................................................................................... 11

Jumlah daun ................................................................................................... 13

Panjang dan jumlah akar ................................................................................ 14

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 15

Simpulan ............................................................................................................ 15

Saran .................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

LAMPIRAN .......................................................................................................... 18

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 20

Page 14: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

DAFTAR TABEL

1 Rekapitulasi hasil sidik ragam komponen pertumbuhan bibit panili 8

2 Persentase setek hidup bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan

pupuk caiR NPK 9

3 Panjang tunas bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan pupuk cair

NPK 10

4 Diameter ruas bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan pupuk cair

NPK 10

5 Jumlah ruas bibit panili pada ZPT auksin dan pupuk cair NPK 11

6 Jumlah daun bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan pupuk cair

NPK 13

7 Panjang dan jumlah akar bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan

pupuk cair NPK pada umur 6 MSP 14

DAFTAR GAMBAR

1 Gejala serangan penyakit busuk batang panili 7

2 Hama yang menyerang setek panili 7

3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13

4 Panjang akar bibit panili umur 6 MSP 15

DAFTAR LAMPIRAN

1 Rataan curah hujan dan kelembaban bulanan daerah Cibalagung dan

sekitarnya bulan Maret–Juni 2014 17 16

2 Rancangan denah percobaan 18 17

Page 15: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Panili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman

introduksi yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah yang buahnya banyak

digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, dan kosmetik karena

buahnya mengandung vanillin (C8H3O3) mengeluarkan aroma khas. Panili saat ini

sudah berkembang dan dibudidayakan di daerah tropik. Di Indonesia, panili telah

menyebar luas hampir di seluruh wilayah dengan sentra produksi di daerah Jawa,

Bali, Sulawesi dan Sumatera. Hal ini telah menempatkan panili sebagai komoditi

ekspor yang bernilai tinggi dan berpotensi dalam penerimaan devisa negara

(Udarno dan Hadipoentyanti 2009). Indonesia adalah penghasil panili terbesar

kedua di dunia dengan luas areal lahan panili pada tahun 2011 mencapai 23 121

ha dengan jumlah total produksi 2 860 ton. Volume ekspor panili pada tahun 2011

mencapai 309 ton dengan nilai ekspor panili mencapai US$ 4 997 ribu (Ditjenbun

2012).

Tanaman panili (Vanilla spp.) termasuk famili Orchidaceae, genus Vanilla,

pertama kali ditemukan oleh Swartz pada tahun 1970 (Purseglove 1981).

Indonesia memiliki banyak jenis panili, baik yang dibudidayakan maupun yang

tumbuh secara liar. Panili liar tumbuh di hutan–hutan, baik di dataran tinggi

maupun dataran rendah di seluruh kepulauan Indonesia. Indonesia yang beriklim

tropis cocok sebagai tempat tumbuh panili. Jenis yang umum dibudidayakan di

Indonesia yaitu Vanilla planifolia (Nuryani 1998).

Tanaman panili termasuk dalam kelas monokotil dimana akar utamanya

berada pada dasar batang, bercabang, dan tersebar pada lapisan tanah yang

menyebabkan sistem perakarannya dangkal (Hadipoentyanti 1982). Oleh karena

itu, setek panili harus melalui fase pengakaran agar dapat tumbuh dengan baik.

Zat pengatur tumbuh (ZPT) jenis auksin biasanya digunakan untuk merangsang

perakaran. Salah satu merek dagang auksin yang banyak dipakai adalah RootoneF.

Komposisi yang terkandung dalam Rootone-F antara lain Indole 3-butiric

acid (IBA) (0.057%), 2-Metil 1-Naftalen asetat (0.033%), 1-Naftalenasetamida

(NAA) (0.067%), 2-Metil 1-Naftalenasetamida (0.013%), dan thiram (4%).

Senyawa organik NAD, NAA, dan IBA inilah yang dapat mempercepat dan

memperbanyak perakaran setek (Manurung 1987). Dalam aplikasi Rootone-F

diperlukan konsentrasi yang sesuai agar didapatkan hasil yang optimal.

Konsentrasi yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi tidak bagus untuk

pertumbuhan setek. Menurut Rochiman dan Harjadi (1973), zat pengatur tumbuh

tidak efektif jika konsentrasi terlalu rendah (di bawah tingkat optimum) dan atau

terlalu tinggi (di atas tingkat optimum). Tujuan dari pemberian ZPT sendiri

kepada setek adalah untuk meningkatkan persentase setek dalam pembentukan

akar, mempercepat inisiasi akar, meningkatkan kualitas dan kuantitas akar, serta

meningkatkan keseragaman tumbuhnya akar (Hartmann and Kester 2010).

Pemupukan juga berperan penting dalam pertumbuhan setek tanaman

panili. Pupuk daun merupakan bahan atau unsur yang diberikan melalui daun

dalam bentuk cairan dengan cara penyemprotan atau penyiraman pada daun

tanaman agar langsung dapat diserap guna mencukupi kebutuhan bagi

Page 16: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

2

pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Respon pertumbuhan tanaman

terhadap pupuk daun dipengaruhi oleh jenis tanaman, jenis pupuk, konsentrasi,

frekuensi aplikasi, dan fase pertumbuhan tanaman pada saat aplikasi (Sutedjo

2002). Pupuk cair digunakan apabila akar tanaman sulit menyerap hara secara

optimal dari dalam tanah. Efektivitas pupuk cair lebih tinggi dibandingkan pupuk

padat yang diberikan melalui tanah untuk sebagian komoditas tanaman terutama

pada bagian daun yang berperan vital dalam proses pertumbuhan, seperti panili,

cocor bebek, sirih, dan lain-lain (Zaitun 1999). Pemberian pupuk cair diharapkan

dapat menunjang pertumbuhan setek panili terutama dalam pertumbuhan tunas

dan daunnya.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ZPT auksin dan

pupuk cair NPK yang tepat serta mengetahui respon pertumbuhan bibit panili

terhadap aplikasi kedua perlakuan tersebut.

Hipotesis

1. Zat pengatur tumbuh auksin pada konsentrasi tertentu memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap pertumbuhan setek panili.

2. Pupuk cair NPK dengan konsentrasi tertentu dapat mempengaruhi persentase

pertumbuhan tunas setek panili.

3. Terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi ZPT auksin dan pupuk cair

NPK dalam meningkatkan persentase pertumbuhan setek panili.

TINJAUAN PUSTAKA

Syarat Tumbuh

Tanaman panili merupakan bagian dari famili Orchidaceae (anggrek-

anggrekan). Spesies panili jumlahnya lebih dari 50 jenis tetapi yang bernilai

ekonomis baru tiga jenis, yaitu Vanilla planifolia Andrews, Vanilla fragrans

Ames, dan Vanilla pompon Schieda. Spesies yang paling banyak dibudidayakan,

khususnya di Indonesia adalah Vanilla planifolia Andrews. Klon-klon Vanilla

planifolia Andrews yang biasa digunakan antara lain tipe anggrek, gisting,

ungaran daun tebal, dan ungaran daun tipis (Rismunandar 2007).

Keadaan iklim yang diperlukan oleh tanaman panili adalah suhu udara 25–

38 °C, kelembaban udara sekitar 80%, dan hujan berulang-ulang tetapi tidak

banyak. Tingkat keasaman (pH) tanah yang dikehendaki berkisar 6–7 dengan

drainase yang baik. Wilayah Indonesia dengan curah hujan antara 2 000–3 000

mm per tahun pada ketinggian 400–800 m diatas permukaan laut merupakan

daerah yang cocok bagi tanaman panili untuk dapat tumbuh dan berproduksi

dengan baik (Salim 1993).

Page 17: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

3

Secara umum, Indonesia dikategorikan beriklim tropis basah dengan

keragaman hujan yang tinggi. Oleh karena itu, hujan merupakan faktor iklim yang

berpengaruh dominan terhadap produksi pertanaman di Indonesia melalui

ketersediaan air bagi tanaman. Iklim tropis basah ini dicirikan oleh curah hujan

yang relatif tinggi (± 2 000 mm/tahun) dengan fluktuasi suhu musiman yang

relatif kecil. Tanaman panili memerlukan curah hujan agak tinggi selama 8–9

bulan per tahun yang diikuti oleh suatu periode kering untuk pembentukan bunga

(Dirdjopranoto 1970). Rismunandar (2007) menyatakan bahwa curah hujan 1 500

mm/tahun yang terbagi sama rata selama 8–9 bulan sangat baik untuk

pertumbuhan tanaman panili.

Berbagai jenis tanah dapat digunakan untuk tanaman panili, seperti latosol,

podsolik, andosol, dan sebagainya, asalkan memiliki sifat fisik yang baik.

Kesuburan kimia tanah merupakan faktor kedua yang mempengaruhi

pertumbuhan tanaman panili. Secara umum, tanaman panili menghendaki daerah

yang agak berlereng dengan tanah agak remah, mudah melalukan air, dan kaya

bahan organik (Purseglove 1981).

Perbanyakan Vegetatif dengan Setek

Setek adalah salah satu teknik pembiakan vegetatif dengan cara

memisahkan bagian batang, akar, atau daun dari pohon induknya. Apabila setek

ditanam pada kondisi yang menguntungkan maka akan terbentuk individu yang

sama dengan induknya (Hartmann dan Kester 2010).

Tanaman panili dapat diperbanyak melalui setek. Setek yang baik berasal

dari tanaman induk yang subur, sehat, berdaun lebar, ruas-ruas batangnya rapat,

lingkar batang besar, dan belum pernah berbuah atau berbunga. Tanaman panili

yang sudah pernah berbuah atau berbunga tidak baik untuk dijadikan setek karena

energi atau daya tumbuhnya sudah terkuras untuk produksi buah (Rismunandar

2007).

Rootone-F

Masalah pokok dalam perkembangbiakan dengan setek adalah

pembentukan akar, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perlu dicarikan

alternatif, yaitu dengan memberikan perlakuan zat perangsang tumbuh akar, yaitu

dengan Rootone-F. Zat pengatur tumbuh Rootone-F merupakan salah satu auksin

sintetik yang dapat merangsang pertumbuhan akar (Napitupulu 2006).

Zat pengatur tumbuh Rootone-F adalah formulasi dari Naphtalene Acitic

Acid (NAA), Indole Acitic Acid (IAA), dan Indole Butiric Acid (IBA) yang

berbentuk tepung berwarna putih kecoklatan dan sukar larut dalam air. Komposisi

bahan aktif Rootone-F adalah Naphtalene acetamida (NAD) 0.067%; 3-metil 1-

Naphtalene acetamida (MNAD) 0.013%; 2-metil 1-Naftalen asetat 0.033%; 2-

metil 1-Naftalenasetamida (0.013%), 3 Indole Butiric Acid (IBA) 0.057%, dan

Thiram (Tetramithiuramdisulfat) 4.00% (Soemomarto 1975). NAD, NAA, dan

IBA merupakan senyawa organik yang dapat mempercepat serta memperbanyak

perakaran setek sedangkan thiram merupakan senyawa organik yang berfungsi

sebagai fungisida (Goenawan 2006).

Page 18: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

4

Pupuk Cair NPK

Berdasarkan bentuknya, ada dua jenis pupuk yang beredar di pasaran,

yaitu pupuk padat dan cair. Pupuk padat merupakan pupuk berbentuk padatan

yang lazim digunakan petani sedangkan pupuk cair merupakan pupuk dalam

bentuk cairan (liquid) dan pada umumnya dilarutkan dengan pelarut seperti air

(Ismawati 2003). Tiga cara utama pemberian pupuk cair menurut Zaitun (1999)

antara lain: a) pemberian langsung pada tanah, b) pemberian melalui irigasi, dan

c) penyemprotan pada bagian tanaman.

Pupuk NPK (Nitrogen-Phosphate-Kalium) merupakan pupuk majemuk

cepat tersedia yang paling dikenal saat ini. Kadar NPK yang banyak beredar

adalah 15-15-15, 16-16-16, dan 8-20-15. Tipe pupuk NPK tersebut juga sangat

popular karena kadarnya cukup tinggi dan memadai untuk menunjang

pertumbuhan tanaman (Marsono dan Sigit 2002).

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2014 di

Kebun Masyarakat Sindang Barang, Bogor, Jawa Barat.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah setek batang panili satu

ruas berdaun tunggal dari pohon induk berumur 2 tahun yang berasal dari

Sukabumi, Jawa Barat. Varietas yang digunakan adalah varietas Pania. Bahan lain

yang digunakan adalah ZPT auksin merek Rootone-F, pupuk cair NPK Trubus®,

fungisida Dithane M-45, plastik mika, dan paranet dengan kerapatan sebesar 75%.

Peralatan yang digunakan antara lain adalah wadah plastik (polybag) ukuran 15

cm × 20 cm, gunting setek, ajir bambu, meteran kain, timbangan analitik, jangka

sorong, form pengamatan, dan alat tulis.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan disusun berdasarkan rancangan

kelompok lengkap teracak (RKLT) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama

adalah konsentrasi auksin sebanyak tiga taraf, 0 ppm (R0), 1 000 ppm (R1), dan 2

000 ppm (R2) sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi pupuk cair NPK

sebanyak 6 taraf, 0 ppm (P0), 250 ppm (P1), 500 ppm (P2), 750 ppm (P3), 1 000

ppm (P4), dan 1 250 ppm (P5). Terdapat 18 kombinasi perlakuan dan masing-

masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 54 satuan percobaan.

Setiap satuan percobaan terdapat 5 tanaman contoh sehingga terdapat 270 unit

percobaan. Metode aditif linier yang menggambarkan percobaan tersebut adalah:

Yijk = µ + αi + βj + pk + (αβ)ij + εijk

Page 19: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

5

Keterangan: Yijk = respon pada pengaruh konsentrasi ZPT auksin

ke-i, pupuk cair NPK ke-j

dan kelompok ke-k

µ= rataan umum

αi = pengaruh konsentrasi ZPT auksin ke-i

βj = pengaruh konsentrasi pupuk cair NPK ke-j

pk = pengaruh kelompok ke-k

(αβ)ij = interaksi dari konsentrasi ZPT auksin dan pupuk cair NPK

εijk = galat percobaan konsentrasi ZPT auksin ke-i, konsentrasi pupuk cair NPK

ke-j, dan pengaruh kelompok ke-k

Data pada setiap taraf perlakuan yang diperoleh diuji melalui uji F

menggunakan aplikasi Statistical Analysis Sistem (SAS). Apabila hasil analisis

ragam menunjukkan pengaruh perlakuan nyata pada taraf kepercayaan sebesar

95%, maka dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT).

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan lahan dan bahan tanam

Metode pelaksanaan percobaan dimulai dengan persiapan lahan dan media

tanam. Lahan dibersihkan dari gulma dan dibuat serata mungkin serta dibuat

menjadi tiga petakan dengan ukuran 3 m × 1.5 m. Kemudian di atas lahan

dipasang naungan dengan ukuran 10 m × 5 m × 2 m dengan tingkat kerapatan

naungan sebesar 75%. Pembuatan naungan dilakukan dua minggu sebelum

penanaman. Rangka terbuat dari bambu dengan arah pemasangan dari timur ke

barat untuk mendapatkan sinar matahari yang merata. Wadah plastik (polybag)

disiapkan sebanyak 300 buah dan diisikan tanah top soil yang telah dijemur

selama 1–2 jam di bawah sinar matahari. Setelah terisi tanah, wadah plastik

(polybag) diletakkan di masing-masing petakan sebanyak 90 buah per petak, sisa

30 buah diletakkan di pinggir petakan sebagai bahan sulaman.

Bahan tanam yang digunakan berasal dari setek batang panili yang

dipotong setiap 2 buku dengan gunting setek hingga menyisakan daun tunggal

pada salah satu bukunya. Setek yang sudah dipotong dihamparkan pada karung

dan disemprot menggunakan fungisida dengan takaran 2 g l-1

. Setek dibiarkan

selama satu hari agar bagian yang terluka akibat dipotong mengering

Penanaman

Setek yang sudah dibiarkan selama satu hari kemudian dipindahkan untuk

ditanam ke dalam media yang sudah disiapkan. Sebelum ditanam media ditugal

seukuran batang setek dengan kayu atau bambu terlebih dahulu agar mudah

memasukkan setek ke dalam media. Setelah itu, setek dicelup ke dalam larutan zat

pengatur tumbuh auksin sesuai dengan masing-masing perlakuan. Wadah plastik

(polybag) kemudian diatur sesuai denah percobaan (Lampiran 2).

Page 20: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

6

Penyulaman

Tanaman yang mati akibat terserang penyakit disulam menggunakan bibit

dengan umur yang sama. Bibit yang digunakan untuk menyulam berasal dari

persemaian yang dilebihkan jumlahnya sebanyak 10% dari total populasi sebagai

cadangan apabila ada tanaman yang mati atau layu. Penyulaman dilakukan setiap

3–7 hari sekali hingga mencapai waktu pemupukan.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan bila daun tunas pada setek telah terbuka secara

sempurna. Pupuk cair yang digunakan dicampur dengan air sesuai konsentrasi dan

disemprotkan ke tunas tersebut dengan dosis 10 ml tanaman-1. Aplikasi dilakukan

setiap 1 minggu sekali.

Pengamatan

Pengamatan dilakukan setiap satu minggu sekali sejak tunas muncul

hingga 6 minggu setelah perlakuan (MSP). Adapun peubah yang diamati meliputi:

1. Persentase setek hidup, dihitung dari jumlah setek yang hidup terhadap total

jumlah setek yang ditanam. Ciri setek yang hidup adalah batang dan daun

masih segar serta tidak busuk.

Persentase setek hidup (%) =

2. Panjang tunas, diukur dari pangkal tunas sampai ujung titik tumbuh tunas.

3. Diameter ruas, diukur pada bagian batang ruas yang sama. Batang yang diukur

berada di antara ruas ke-2 dan ke-3.

4. Jumlah ruas tunas, dihitung jumlah ruas yang muncul dari ketiak daun.

5. Jumlah daun tunas, dihitung jumlah daun yang telah berkembang sempurna

pada ketiak daun dari setiap setek.

6. Panjang akar, diukur akar terpanjang pada setiap setek, dari pangkal sampai

ujung akar. Peubah ini diamati pada akhir percobaan.

7. Jumlah akar, dihitung jumlah akar yang tumbuh dari pangkal setek. Peubah ini

diamati pada akhir percobaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum

Kondisi pertanaman di sekitar pembibitan cenderung lembap dengan curah

hujan sebesar 391–453 mm dari bulan Maret hingga Mei 2014 serta kelembaban

mencapai 85% (BMKG 2014). Hal ini yang menyebabkan banyak bibit panili

yang mati akibat terserang penyakit busuk batang (PBB). Penyakit ini disebabkan

oleh cendawan Fusarium oxysporium yang menyebabkan bagian batang yang

terserang akan mengerut dan berubah warna menjadi coklat lalu menghitam di

sekelilingnya. Gejala lainnya adalah bagian perpotongan atau setiap titik ruas

batang serta daunnya menjadi layu dan berwarna kekuningan (Gambar 1).

Sukamto et al. (1997), menyebutkan bahwa ada korelasi antara populasi F.

oxysporium di udara dengan curah hujan dan kelembaban. Selain itu, ada juga

Page 21: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

7

hama yang menyerang bibit panili seperti siput dan ulat bulu (Gambar 2). Siput

memakan daun bibit sehingga menyebabkan daun bolong begitu pula dengan ulat

bulu yang menyerang bagian daun bibit.

Gambar 1 Penyakit dan hama yang menyerang bibit panili; a) busuk batang, b)

daun layu , c) siput, d) ulat bulu

Komponen Pertumbuhan Bibit

Hasil rekapitulasi sidik ragam komponen pertumbuhan bibit panili dapat

dilihat pada Tabel 1. Persentase setek hidup umur 2–6 MSP, panjang tunas mulai

3–5 MSP serta panjang akar dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan ZPT auksin

sedangkan peubah pengamatan lainnya tidak dipengaruhi secara nyata baik oleh

perlakuan ZPT auksin maupun perlakuan pupuk cair NPK. Selain itu, tidak

terdapat pula interaksi yang nyata antara kedua perlakuan tersebut. Koefisien

keragaman (KK) adalah koefisien yang menunjukkan tingkat keragaman dari

suatu kelompok data (Usman dan Akbar 2011). KK paling tinggi ditunjukkan oleh

peubah panjang tunas umur 6 MSP sebesar 30.41% sedangkan KK paling rendah

ditunjukkan oleh peubah persentase setek hidup umur 0 MSP sebesar 1.98%.

Hanafiah (2005) menyatakan bahwa nilai KK untuk percobaan laboratorium

maksimal 20% dan untuk percobaan lapangan maksimal 40%.

a b

c d

Page 22: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

8

Tabel 1 Rekapitulasi hasil sidik ragam komponen pertumbuhan bibit panilia

Peubah pengamatan Umur (MSP) Auksin Pupuk AxP KK

(%)

Persentase setek hidup 0 tn tn tn 1.98

1 tn tn tn 4.75

2 * tn tn 7.25

3 * tn tn 8.03

4 * tn tn 10.07

5 * tn tn 10.07

6 * tn tn 10.99

Panjang tunas 0 tn tn tn 14.20

1 tn tn tn 19.54

2 tn tn tn 20.10

3 * tn tn 22.68

4 * tn tn 22.33

5 * tn tn 24.49

6 tn tn tn 30.41 a)

Diameter ruas 0 tn tn tn 13.99

1 tn tn tn 18.39

2 tn tn tn 20.90

3 tn tn tn 23.71

4 tn tn tn 18.72

5 tn tn tn 19.46

6 tn tn tn 26.88

Jumlah ruas 0 tn tn tn 15.83

1 tn tn tn 19.51

2 tn tn tn 21.55

3 tn tn tn 27.69

4 tn tn tn 19.67 a)

5 tn tn tn 21.79

6 tn tn tn 21.85

Jumlah daun 0 tn tn tn 11.73

1 tn tn tn 11.71

2 tn tn tn 19.51

3 tn tn tn 23.22

4 tn tn tn 27.33

5 tn tn tn 26.82

6 tn tn tn 24.41 a)

Panjang akar 6 * tn tn 19.11 a)

Jumlah akar 6 tn tn tn 14.48 a)

aMSP: minggu setelah perlakuan, A: konsentrasi ZPT auksin, P: konsentrasi

pupuk cair NPK; *: berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95%; a)

transformasi

data dengan √ .

Page 23: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

9

Persentase setek hidup

Perlakuan ZPT auksin berpengaruh nyata terhadap persentase setek hidup

pada umur 2–6 MSP sedangkan perlakuan pupuk cair tidak berpengaruh nyata

dari awal hingga akhir tanam. Konsentrasi 2 000 ppm mampu mempertahankan

persentase setek hidup hingga 56.67% pada umur 6 MSP (Tabel 2). Adanya

kandungan thiram pada ZPT auksin yang digunakan berfungsi sebagai fungisida

yang dapat mencegah serangan patogen cendawan menyerang setek sehingga

dapat mengurangi jumlah kematian setek (Harjadi 2009). Menurut

Kusumawardana (2008), konsentrasi ZPT auksin 9 g l-1 atau sama dengan 9 000

ppm menghasilkan persentase setek hidup panili sebesar 100.00%.

Tabel 2 Persentase setek hidup bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan pupuk

cair NPKa

Perlakuan Umur (MSP)

0 1 2 3 4 5 6

Persentase setek hidup (%)

ZPT auksin (ppm)

0 96.67 87.78 74.44b 58.89b 45.56b 45.56b 36.67b

1 000 98.89 92.22 80.00ab 63.33ab 51.11ab 51.11ab 43.33ab

2 000 98.89 96.67 92.22a 72.22a 62.22a 62.22a 56.67a

Pr 0.45 0.12 0.019 0.015 0.017 0.04 0.04

Notasi tn tn * * * * *

Pupuk cair NPK (ppm)

0 97.78 93.33 88.89 60.00 48.89 48.89 42.22

250 97.78 93.33 73.33 64.44 46.67 46.67 42.22

500 100.00 93.33 75.56 60.00 48.89 48.89 40.00

750 97.78 88.89 86.67 66.67 53.33 53.33 48.89

1 000 97.78 93.33 84.44 68.89 57.78 57.78 46.67

1 250 97.78 91.11 88.89 68.89 62.22 62.22 53.33

Pr 0.96 0.98 0.22 0.61 0.79 0.56 0.52

Notasi tn tn tn tn tn tn tn aAngka-angka yang diikuti dengan huruf sama pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan

uji selang berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%; MSP: minggu setelah perlakuan, Pr:

probabilitas, tn: tidak nyata.

Panjang tunas

Panjang tunas diukur saat tunas mulai tumbuh sekitar 7–8 minggu setelah

tanam (MST). Berdasarkan Tabel 3, konsentrasi ZPT auksin 2 000 ppm berbeda

nyata lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi 0 ppm pada umur 3–5 MSP.

Konsentrasi 2 000 ppm mampu menghasilkan tunas dengan panjang mencapai

15.80 cm pada umur 6 MSP. Konsentrasi pupuk cair NPK yang digunakan pada

percobaan ini diduga masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuh

kembang bibit panili sehingga tidak mempengaruhi pertambahan panjang tunas.

Penelitian Nugrahini (2013) menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair

(POC) dengan konsentrasi 3 ml l-1

(3 000 ppm) menghasilkan tunas yang lebih

Page 24: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

10

panjang hingga mencapai 27.41 cm pada umur 90 hari setelah tanam (HST) dan

menghasilkan pertumbuhan setek panili yang paling baik.

Tabel 3 Panjang tunas bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan pupuk cair

NPKa

Perlakuan Umur (MSP)

0 1 2 3 4 5 6

Panjang tunas (cm)

ZPT auksin (ppm)

0 3.88 3.92 4.52 4.63b 6.36c 7.47c 9.00

1 000 3.79 4.79 5.56 6.83ab 9.42b 10.75b 12.17

2 000 3.57 5.85 7.25 8.93a 12.36a 16.18a 15.80

Pr 0.95 0.15 0.26 0.013 0.03 0.02 0.76

Notasi tn tn tn * * * tn

Pupuk cair NPK (ppm)

0 5.07 5.00 5.90 11.50 12.50 13.00 13.75

250 3.89 5.25 6.00 8.38 10.63 11.82 13.92

500 2.29 3.64 3.75 5.00 6.50 6.75 7.50

750 3.40 4.06 4.94 6.50 10.17 13.17 12.00

1 000 5.75 5.30 6.64 8.75 10.75 12.13 13.69

1 250 3.53 4.42 4.90 7.22 7.38 10.17 14.00

Pr 0.17 0.69 0.49 0.07 0.06 0.06 0.97

Notasi tn tn tn tn tn tn tn aAngka-angka yang diikuti dengan huruf sama pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan

uji selang berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%; MSP: minggu setelah perlakuan, Pr:

probabilitas, tn: tidak nyata.

Diameter ruas

Hasil pengukuran dan pengolahan data diameter ruas bibit panili tercantum

pada Tabel 4. Hasil percobaan menunjukkan konsentrasi ZPT auksin dan pupuk

cair NPK yang digunakan tidak berpengaruh nyata pada semua minggu

pengamatan.

Pertumbuhan yang terjadi pada bibit panili disebabkan oleh pertumbuhan

jaringan meristem sekunder yang mengakibatkan diameter ruas bertambah besar.

Namun hal ini tidak terjadi pada percobaan karena konsentrasi yang digunakan

masih belum cukup untuk meningkatkan diameter ruas bibit panili. Selain itu,

intensitas cahaya diduga sebagai penyebab terhambatnya pertumbuhan batang

bibit. Menurut Treeshow (1970), Intensitas cahaya matahari yang tinggi dapat

menghambat pemanjangan sel dan membatasi pertumbuhan tanaman kebanyakan.

Batang akan menjadi tebal dengan pertambahan yang baik dari xylem dan

menyebabkan internode menjadi lebih pendek daripada tanaman naungan.

Seharusnya bibit panili yang berada di bawah naungan mempunyai batang yang

lebih tebal dibandingkan dengan yang tidak berada dalam naungan namun hal ini

tidak terjadi pada percobaan. Tanaman yang tumbuh di bawah naungan

mempunyai daun lebih tipis, palisade kurang, ruang interselular, dan jumlah

stomata lebih banyak.

Page 25: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

11

Tabel 4 Diameter ruas bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan pupuk cair NPKa

Perlakuan Umur (MSP)

0 1 2 3 4 5 6

Diameter ruas (mm)

ZPT auksin (ppm)

0 3.84 3.61 3.46 3.21 3.47 3.68 3.75

1 000 3.97 3.55 3.75 3.73 3.05 3.87 3.94

2 000 3.08 3.62 3.91 3.39 4.07 4.28 4.08

Pr 0.41 0.74 0.63 0.93 0.82 0.89 0.98

Notasi tn tn tn tn tn tn tn

Pupuk cair NPK (ppm)

0 3.36 3.11 3.19 3.66 3.06 4.29 3.77

250 3.58 3.51 3.48 3.53 3.11 3.29 3.49

500 3.44 3.63 2.59 2.69 3.03 3.50 3.67

750 3.89 3.91 5.40 2.91 4.00 4.07 4.23

1 000 3.93 3.50 3.68 3.86 4.04 4.31 4.45

2 000 3.16 3.88 3.70 3.84 3.89 4.06 3.90

Pr 0.43 0.12 0.82 0.92 0.99 0.99 0.92

Notasi tn tn tn tn tn tn tn aAngka-angka yang diikuti dengan huruf sama pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan

uji selang berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%; MSP: minggu setelah perlakuan, Pr:

probabilitas, tn: tidak nyata.

Jumlah ruas

Hasil percobaan menunjukkan bahwa konsentrasi ZPT auksin dan pupuk

cair NPK tidak menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata pada seluruh minggu

pengamatan (Tabel 5). Hal ini diduga akibat tanaman panili yang memiliki respon

yang lambat seperti halnya anggrek. Pendapat ini didukung juga oleh hasil

penelitian Koay dan Chua (1979) terhadap tanaman anggrek Oncidium Golden

Shower yang baru menampakkan hasil 2 tahun kemudian. Anggrek mempunyai

kecepatan tumbuh yang lambat dan berbeda-beda setiap jenisnya (Arthurs 1980).

Penelitian Sukarman dan Melati (2009) menunjukkan bahwa persentase

tumbuh tunas yang berasal dari ruas pertama cukup rendah yang diduga erat

kaitannya dengan tingkat kematangan batang. Menurut Hartman dan Kester

(2010), bahan setek yang baik dapat ditentukan oleh tingkat kekerasan batang.

Setek yang masih muda mengandung cadangan karbohidrat relatif rendah,

sedangkan setek yang tua mengandung karbohidrat tinggi sehingga nampak keras

dan kaku. Kandungan karbohidrat yang lebih tinggi akan menghasilkan cadangan

makanannya juga lebih tinggi, sehingga waktu terjadi proses metabolisme

karbohidrat akan menghasilkan energi yang lebih tinggi, yang pada gilirannya

menghasilkan pertumbuhan yang cepat yang diperlihatkan oleh jumlah ruas yang

lebih tinggi.

Page 26: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

12

Tabel 5 Jumlah ruas bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan pupuk cair NPKa

Perlakuan Umur (MSP)

0 1 2 3 4 5 6

Jumlah ruas (ruas)

ZPT auksin (ppm)

0 3.44 3.42 3.64 3.75 4.13 4.63 4.75

1 000 3.24 3.68 4.15 4.45 4.78 5.25 5.82

2 000 3.50 4.08 4.53 4.50 5.20 5.70 6.00

Pr 0.87 0.56 0.92 0.58 0.71 0.92 0.46

Notasi tn tn tn tn tn tn tn

Pupuk cair NPK (ppm)

0 3.56 3.57 3.60 4.00 4.25 4.25 4.25

250 3.81 4.06 3.50 3.75 4.25 5.25 5.27

500 3.06 3.50 4.00 4.00 4.33 4.67 5.00

750 3.38 3.61 4.00 4.25 4.75 5.50 6.25

1 000 3.57 4.09 4.64 5.00 5.38 6.00 6.50

2 000 3.25 3.63 4.08 4.21 4.60 5.00 5.25

Pr 0.24 0.77 0.59 0.53 0.43 0.94 0.46

Notasi tn tn tn tn tn tn tn aAngka-angka yang diikuti dengan huruf sama pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan

uji selang berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%; MSP: minggu setelah perlakuan, Pr:

probabilitas, tn: tidak nyata.

Gambar 3 Jumlah daun dan ruas setek panili; a) umur 4 MSP, b) umur 6 MSP.

Gambar 3 menunjukkan pertambahan jumlah ruas dan daun setiap

minggunya. Jumlah ruas dan daun bibit bertambah dari 4 buah menjadi 6 buah

pada umur 6 MSP. Jumlah ruas menjadi salah satu tolak ukur kapan bibit panili

siap dipindahkan ke lapangan. Bibit panili dapat ditanam di lahan setelah berumur

3 bulan atau telah mempunyai 5 sampai 7 ruas (Hadipoentyanti et al. 2007).

Sukarman dan Melati (2009) juga menambahkan bahwa diduga pada ruas ketiga

mengandung karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan ruas pertama atau kedua.

Semakin banyak jumlah ruas ketika bibit dipindahkan ke lapangan maka akan

semakin banyak pula energi yang dihasilkan sebagai cadangan makanan.

a b

Page 27: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

13

Jumlah daun

Hasil pengamatan terhadap jumlah daun dapat dilihat pada Tabel 6.

Konsentrasi ZPT auksin dan pupuk cair NPK tidak ada yang berpengaruh secara

nyata terhadap pertambahan jumlah daun bibit hingga akhir masa tanam di

pembibitan. Lingga dan Marsono (2004) mennyatakan bahwa penyemprotan

pupuk daun dengan dosis yang terlalu rendah tidak akan berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman. Yin-tung (2007) menyatakan bahwa perlakuan 100 ppm

nitrogen menghasilkan jumlah daun lebih tinggi dibandingkan perlakuan 390 ppm

fosfor dan 506 ppm kalium pada anggrek bulan

Salah satu hormon yang dikandung Rootone-F adalah IBA. Penggunaan

hormon tumbuh IBA mempunyai beberapa keunggulan karena zat tumbuh IBA

yang diberikan dapat berfungsi dengan baik hingga memungkinkan terbentuknya

klorofil pada daun. Fungsi utama daun bagi tanaman adalah sebagai organ

fotosintesis. Jika dibandingkan dengan bagian tanaman lainnya yang berwarna

hijau dan juga melaksanakan proses fotosintesis, daun memiliki kemampuan yang

lebih besar untuk aktivitas ini. Oleh karena itu, daun berperan langsung dalam

menyediakan cadangan energi yang berfungsi dalam menunjang pertumbuhan

tanaman panili (Latifah 2005).

Tabel 6 Jumlah daun bibit panili pada perlakuan ZPT auksin dan pupuk cair

NPKa

Perlakuan Umur (MSP)

0 1 2 3 4 5 6

Jumlah daun (helai)

ZPT auksin (ppm)

0 2.44 2.50 2.69 3.70 2.88 3.50 4.50

1 000 2.56 2.93 2.97 3.67 3.70 4.20 4.80

2 000 2.37 2.81 3.15 3.40 3.67 4.19 4.92

Pr 0.69 0.29 0.57 0.28 0.86 0.95 0.66

Notasi tn tn tn tn tn tn tn

Pupuk cair NPK (ppm)

0 1.94 2.57 2.40 2.75 2.75 2.75 3.25

250 2.94 2.88 2.83 3.25 3.25 4.00 4.17

500 2.22 2.57 2.50 3.00 3.33 3.67 4.00

750 2.50 2.58 3.17 3.33 3.75 4.50 6.75

1 000 2.59 2.69 3.20 3.50 4.13 4.88 5.50

1 250 2.63 3.13 3.14 3.17 3.10 3.75 4.25

Pr 0.04 0.58 0.45 0.85 0.69 0.53 0.81

Notasi tn tn tn tn tn tn tn aAngka-angka yang diikuti dengan huruf sama pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan

uji selang berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%; MSP: minggu setelah perlakuan, Pr:

probabilitas, tn: tidak nyata.

Page 28: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

14

Panjang dan jumlah akar

Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari

perlakuan konsentrasi ZPT auksin terhadap peubah panjang akar pada umur 6

MSP (Tabel 7).

Tabel 7 Panjang dan jumlah akar bibit panili umur 6 MSP pada perlakuan ZPT

auksin dan pupuk cair NPKa

Perlakuan Panjang akar (cm) Jumlah akar (buah)

ZPT auksin (ppm)

0 7.77b 1.32

1000 12.79a 1.02

2000 13.11a 1.41

Pr 0.0118 0.2452

Notasi * tn

Pupuk cair NPK (ppm)

0 13.71 1.50

250 10.48 1.14

500 10.73 1.19

750 8.06 1.31

1000 13.20 1.37

1250 13.03 1.04

Pr 0.26 0.79

Notasi tn tn aAngka-angka yang diikuti dengan huruf sama pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan

uji selang berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%; MSP: minggu setelah perlakuan, Pr:

probabilitas, tn: tidak nyata.

Perlakuan ZPT pada setek bertujuan meningkatkan persentase setek yang

berakar, meningkatkan jumlah dan kualitas produksi akar setek, mempercepat

pertumbuhan akar, serta meningkatkan keseragaman perakaran (Hartmann dan

Kester 2010). Proses inisiasi akar sangat penting untuk memulai pertumbuhan

setek karena terdapat suatu periode kritis dalam penyemaian setek. Periode kritis

dari penyemaian setek adalah ketika setek belum berakar. Setek panili yang

berhasil bertunas disebabkan oleh adanya dukungan akar yang sudah tumbuh dan

berkembang dengan baik (Somantri dan Evizal 1987).

Bibit yang tidak diberi perlakuan ZPT auksin (0 ppm) memiliki panjang

akar yang paling pendek dibandingkan bibit yang diberikan perlakuan ZPT auksin

dengan konsentrasi 1 000 dan 2 000 ppm (Gambar 4). Hal ini disebabkan oleh

perlakuan ZPT auksin yang berfungsi dalam inisiasi dan pemanjangan akar

sehingga bibit yang tidak mendapat perlakuan auksin cenderung lebih kecil

pertambahan panjang akarnya (Harjadi 2009).

Page 29: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

15

Gambar 4 Panjang akar bibit panili umur 6 MSP; a) konsentrasi auksin 0 ppm, b)

konsentrasi auksin 1 000 ppm, c) konsentrasi auksin 2 000 ppm.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Konsentrasi ZPT auksin sebesar 2 000 ppm merupakan konsentrasi terbaik

dibandingkan dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol) dan 1 000 ppm karena karena

mampu menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik. Pemberian ZPT auksin

dengan konsentrasi tersebut mampu menghasilkan pertambahan panjang tunas dan

panjang akar yang berbeda nyata serta mempertahankan persentase hidup setek hingga

56.67%. Konsentrasi pupuk cair NPK sebanyak 6 taraf yang digunakan pada

percobaan tidak mempengaruhi pertumbuhan bibit panili secara umum. Selain itu,

tidak ada interaksi yang nyata antara perlakuan ZPT auksin dan pupuk cair NPK yang

digunakan.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap konsentrasi ZPT auksin dan

pupuk cair NPK yang digunakan sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan yang

lebih optimal. Konsentrasi yang digunakan sebaiknya di atas 2 000 ppm untuk ZPT

auksin dan di atas 1 000 ppm untuk pupuk cair NPK serta diperbanyak taraf perlakuan

ZPT auksinnya agar bisa diuji lanjut dengan menggunakan uji lanjut kontras

polinomial. Selain itu, waktu penanaman disesuaikan pada akhir musim penghujan

atau awal musim kemarau sehingga kondisi pembibitan tidak terlalu lembap.

DAFTAR PUSTAKA

Arthurs KL. 1980. How to Grow Orchids Secondedition. California (US): Lane

Publishing Co.

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Statistik Perkebunan Indonesia

2011–2013. Jakarta (ID): Ditjenbun.

a b c

Page 30: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

16

Dirdjopranoto S. 1970. Panili, Penyakit Busuk Batang dan Pencegahannya. Sumatra

Utara (ID): Komisi Teknis Perkebunan II.

Goenawan CCR. 2006. Pengaruh induksi suhu dan metode aplikasi zat pengatur

tumbuh Rootone-F terhadap induksi akar dan tunas setek dadap merah (Erytrina

crystagalli) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hadipoentyanti E, Udarno L 1982. Botani Panili dalam Monograf Panili. Bogor (ID):

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Hadipoentyanti E, Ruhnayat A, Udarno L. 2007. Teknologi Unggulan Panili. Bogor

(ID): Puslitbangbun.

Hanafiah KA. 2005. Rancangan Percobaan Aplikatif: Aplikasi Kondisional Bidang

Pertanaman, Peternakan, Perikanan, Industri, dan Hayati. Jakarta (ID): PT Raja

Grafindo Persada.

Harjadi SS. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Hartman HT, Kester DE. 2010. Plant Propagation: Principles and Practices.

Eightedition. New Jersey (US): Prentice Hall.

Ismawati EM. 2003. Pupuk Organik, Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Jakarta

(ID): Penebar Swadaya.

Kusumawardana A. 2008. Pengaruh konsentrasi Rootone-F dan jenis media tanam

terhadap pertumbuhan setek panili (Vanilla planifolia Andrews) [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Latifah I. 2005. Pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh IBA dan natrium terhadap

viabilitas optimal pada setek vanili (Vanilla planifolia Andrews) [skripsi].

Malang (ID): Universitas Brawijaya.

Lingga P, Marsono. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta (ID): Penebar

Swadaya.

Manurung SO. 1987. Status dan potensi zat pengatur tumbuh serta penggunaan

Rootone-F dalam perbanyakan tanaman. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal

Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Departemen Kehutanan.

Marsono dan Sigit P. 2002. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Jakarta (ID): Penebar

Swadaya.

Mariska I, Darwati I, Moko H. 1987. Perbanyakan setek panili (Vanilla planifolia

Andrews) dengan zat pengatur tumbuh pada berbagai media tumbuh. Ed Khusus

Littro. 3(2):89-94.

Nugrahini T. 2013. Respon pertumbuhan setek tanaman panili (Vanilla planifolia)

terhadap pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk organik cair NASA. Media

Sains. 5(1): 30-36.

Nuryani Y. 1998. Plasma Nutfah Panili dalam Monograf Panili. Bogor (ID): Balai

Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Napitupulu RM. 2006. Pengaruh bahan setek dan dosis zat pengatur tumbuh Rootone-

F terhadap keberhasilan setek Euphorbia milii. [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor..

Purseglove JW. 1972. Tropical Crops Monocotyledons 2. New Yok (US): Longman.

Purseglove JW, Brown EG, Green CL, Robbins SRJ. 1981. Spices. New York (US):

Longman.

Rochiman K, Harjadi SS. 1973. Pembiakan Vegetatif. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Salim F. 1993. Usahatani Panili. Bogor (ID): Pusat Perpustakaan Pertanian dan

Komunikasi Penelitian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Page 31: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

17

Soemomarto S. 1975. Penanaman Stump Karet dengan Hormon Akar. Salatiga (ID):

Risalah Penelitian Research Centre.

Somantri T, Evizal L. 1987. Pengaruh zat tumbuh terhadap pertumbuhan setek pendek

panili. Ed Khusus Littro. 3(2):7-12.

Sukarman, Melati. 2009. Pengaruh umur fisiologis sulur dan posisi ruas terhadap

pertumbuhan bibit vanili klon 1 dan 2 di rumah kaca. Bul Littro. 20(2):106 - 112.

Sutedjo MM. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta (ID): Rineka Cipta.

Treshow. 1970. Environment and plant respon. Publication in Agricultural sciences.

Mc Graw-Hill.

Udarno L, Hadipoentyanti E. 2009. Panili budidaya dan kerabat liarnya.

Pengembangan tanaman industri. 15(1):27-28.

Usman H, Akbar PS. 2011. Pengantar Statistika edisi Kedua. Jakarta (ID): PT Bumi

Aksara.

Yin-Tung W. 2007. Potassium nutrition affects Phalaenopsis growth and flowering.

Hort Science. 42(7):1563-1567.

Zaitun. 1999. Efektifitas limbah industri tapioka sebagai pupuk cair [disertasi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Page 32: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

18

LAMPIRAN

Lampiran 1 Rataan curah hujan dan kelembaban bulanan daerah Cibalagung dan

sekitarnya bulan Maret–Juni 2014

Bulan Curah hujan

rata-rata (mm)

Kelembaban

rata-rata (%)

Maret 391.00 87.00

April 453.00 85.00

Mei 452.00 85.00

Juni 278.00 83.00

Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Darmaga (2014)

Page 33: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

19

Lampiran 2 Rancangan Denah Percobaan U

U1 U3 U2

Keterangan:

- R0 (Perlakuan tanpa ZPT auksin/

kontrol)

- R1 (Perlakuan ZPT auksin 1000

ppm)

- R2 (Perlakuan ZPT auksin 2000

ppm)

- P0 (Perlakuan tanpa pupuk/

kontrol)

- P1 (Perlakuan pupuk cair NPK

250 ppm)

- P2 (Perlakuan pupuk cair NPK

500 ppm)

- P3 (Perlakuan pupuk cair NPK

750 ppm)

- P4 (Perlakuan pupuk cair NPK

1000 ppm)

- P3 (Perlakuan pupuk cair NPK

2000 ppm)

- U1 = Ulangan 1

- U2 = Ulangan 2

- U3 = Ulangan 3

R0P0

R0P1

R0P2

R0P3

R0P4

R0P5

R1P0

R1P1

R2P5 R1P2

R2P0

R1P2

R2P1

R2P2

R2P3

R2P4

R2P5

R1P0

R1P1

R1P3 R1P0

R1P1

R1P2

R1P3

R1P4

R1P5

R0P1

R0P0

R0P2

R0P3 R1P3

R1P4

R2P5

R2P0

R2P1

R2P2

R2P3

R2P4

R1P4

R1P5

R0P0

R0P1

R0P2

R0P3

R0P4

R0P5

R0P5

R2P0

R2P1

R2P2

R2P3

R2P4

R2P5

R0P4

Page 34: RESPON PERTUMBUHAN BIBIT PANILI (Vanilla planifolia ... · Kata kunci: hara, hormon auksin, setek batang . ABSTRACT . ... 3 Jumlah daun dan ruas setek panili 13 ... Menurut Rochiman

20

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Aulia Yudha Hidayat dilahirkan di Jakarta pada

tanggal 10 Desember 1991 dari pasangan ayah Agus Suherman dan ibu Hartini

Karnawati (almh). Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dengan

kakak Aulia Wahyudhi Aprilianto, SPi dan adik Aulia Febrilianti. Penulis telah

menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Cirebon

tahun 2010 dan pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB)

melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada program studi

Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian. Penulis memperoleh beasiswa

studi dari Yayasan Bakti Barito mulai dari semester 5 hingga semester 8.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi sekretaris umum

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tarung Drajat tahun 2010/2011, staff

departemen eksternal Himpunan Mahasiswa Agronomi pada tahun 2012/2013,

Ketua umum Ikatan Kekeluargaan Cirebon tahun 2012/2013. Penulis juga pernah

menjadi asisten praktikum mata kuliah Manajemen Air dan Hara Tanaman tahun

2014. Prestasi yang telah diraih oleh penulis yaitu menjadi juara 1 Lomba Esai

dalam kegiatan Masa Perkenalan Fakultas Pertanian dengan tema Sinergisitas

empat pilar Fakultas Pertanian demi mewujudkan Pertanian yang Terpadu.