PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM...

84
PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK OLEANDER (Nerium oleander L.) Oleh : SISKA WULANDARI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Umum Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pertanian Pada Jurusan Budidaya Pertanian SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER) DHARMA WACANA METRO 2016

Transcript of PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM...

Page 1: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI

MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK

OLEANDER (Nerium oleander L.)

Oleh :

SISKA WULANDARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Umum Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Jurusan Budidaya Pertanian

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)

DHARMA WACANA METRO

2016

Page 2: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

ABSTRAK

PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI

MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN

SETEK OLEANDER (Nerium oleander L.)

Oleh:

Siska Wulandari

Oleander lebih dikenal sebagai tanaman yang bersifat farmakologis. Namun

dengan semakin pesatnya kebutuhan tanaman hias, oleander dijadikan sebagai

tanaman hias bonsai karena keindahan dari tanaman ini. Pembudidayaan oleander

dilakukan dengan cara setek. Pertumbuhan setek sangat tergantung pada bahan

setek dan media tanam yang dipakai. Oleh karena itu perlu dikaji lebih lanjut

tentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang tepat

untuk pertumbuhan setek.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari: (1) pengaruh berbagai bahan setek

terhadap pertumbuhan setek oleander, (2) pengaruh komposisi media tanam

terhadap petumbuhan setek oleander, (3) pengaruh interaksi antara bahan setek

dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan setek oleander.

Penelitian dilaksanakan di Prasanti, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, dari

bulan Juni sampai bulan Agustus 2016, menggunakan rancangan Acak Kelompok

Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial dengan tiga ulangan. Faktor

pertama adalah berbagai bahan setek (S) yang terdiri dari bahan setek yang berasal

dari pangkal (S₁), bahan setek yang berasal dari tengah (s₂), bahan setek yang

berasal dari pucuk (s₃). Faktor kedua komposisi media tanam (m) yang terdiri

dari tanah/kontrol (m0), tanah : kompos : arang sekam perbandingan 1 : 2 : 1 (m₁), tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1: 1 (m₂), tanah : kompos : arang

sekam perbandingan 1 : 1: 2 (m₃). Data diuji homogenitasnya dengan uji Bartlet

dan ketakaditifan dengan uji Tuckey, setelah homogen diolah dengan analisis

ragam, apabila terdapat perlakuan yang nyata selanjutnya nilai tengah diuji lanjut

menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5 %.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) bahan setek bepengaruh terhadap

pertumbuhan setek oleander. Secara umum bibit terbaik dihasilkan oleh bahan

setek asal pangkal dan tengah, (2) komposisi media tanam berpengaruh terhadap

pertumbuhan setek oleander. Media tanam tanah/kontrol (m0) dan komposisi

tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m₂) memberikan hasil yang

Page 3: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

sama baiknya terhadap pertumbuhan setek oleander, (3) interaksi antara bahan

setek dan komposisi media tanam hanya terjadi pada peubah jumlah akar.

Page 4: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Proposal : PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN

KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP

PERTUMBUHAN SETEK OLEANDER (Nerium

oleander L.)

Nama Mahasiwa : SISKA WULANDARI

No. Pokok Mahasiswa : 12110070

Jurusan : Agroteknologi

Program studi : Agroteknologi

MENYETUJUI :

1. KOMISI PEMBIMBING

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Prof. Dr. Ir. Maryati, M.P. Dr. Ir. Etik Puji Handayani, M. Si. NIP. 196509221989032001 NIP. 196803171994032003

2. KETUA JURUSAN AGROTEKNOLOGI

Ir. Syafiuddin, M.P.

NIP. 19630339 198903 1 003

Page 5: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua Penguji : Prof. Dr. Ir. Maryati, MP ..........................

Penguji Utama : Krisnarini, S.P., M.Si ..........................

Anggota Penguji : Dr. Ir. Etik Puji Handayani, M.Si ..........................

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro

Ir. Rakhmiati, MTA

NIP. 1956304081989032001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 07 Desember 2016

Page 6: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di desa Sukananti Kecamatan Way Tenong Kabupaten

Lampung Barat pada tanggal 01 November 1993, sebagai anak pertama dari

empat bersaudara, dari Bapak Iskandar Kurnain dan Ibu Asmawanah S. Pd.

Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 02 Fajar Bulan Lampung

Barat pada tahun 2000. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 01 Way Tenong Lampung Barat pada tahun 2006.

Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas

Kartikatama Metro pada tahun 2009. Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai

mahasiswi di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro

dengan program study Agroteknologi.

Page 7: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan skripsi ini untuk :

1. Kedua orang tua yang tercinta

2. Adik-adik ku tersayang Ana Karlina, Alfando Hardiansyah dan

Alfindo Hardiyansyah

3. Dosen-dosen pembimbing

4. Para sahabat dan teman-teman yang telah membantu selama

proses pembuatan skripsi ku.

Page 8: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

MOTTO

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi

orang lain

(H.R Ahmad)

Doa adalah kekuatan terhebat yang pernah ada, karena

melibatkan sang maha pencipta alam semesta didalamnya.

Usaha tanpa doa adalah perbuatan yang sia-sia, dan doa

tanpa usaha adalah perbuatan yang tiada guna.

Saat kita berani mencoba akan ada dua kemungkinan

“GAGAL ATAU BERHASIL”

Dan disaat kita menyerah hanya ada satu kemungkinan

“GAGAL”

NEVER GIVE UP!!!

Page 9: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi penelitian yang berjudul Pengaruh Berbagai Bahan Setek dan Komposisi

Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Oleander (Nerium oleander L.). Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Rakhmiati, MTA selaku ketua STIPER Dharma Wacana Metro.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. Maryati, M.P. selaku pembimbing I yang telah banyak

memberikan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Ir. Etik Puji Handayani, M.Si selaku pembimbing II yang telah

banyak memberikan masukan untuk menyelesaikan skripsl ini.

4. Ibu Krisnarini, S.P., M.Si selaku penelaah yang telah banyak memberikan

masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Ir. Syafiuddin, MP selaku ketua jurusan Agroteknologi yang telah

banyak membantu selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf STIPER Dharma Wacana Metro yang telah

banyak membantu dalam menyelesakan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

7. Kedua orangtua tercinta yang dengan tulus selalu memberikan doannya

agar skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan

skripsi penelitian ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Metro, Desember 2016

Siska Wulandari

Page 11: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang dan Masalah................................................... 1

1.2. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis ..................................................... 4

1.4. Hipotesis ................................................................................. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 9

2.1. Botani dan Syarat tumbuh Tanaman Oleander) ...................... 9

2.1.1. Taksonomi Tanaman Oleander. .................................... 9

2.1.2. Morflogi Tanaman Oleander. ....................................... 10

2.2. Perbanyakan Tanaman Oleander ............................................ 11

2.3. Media Tanam .......................................................................... 13

Page 12: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

III. BAHAN DAN METODE .............................................................. 16

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 16

3.2. Bahan dan Alat........................................................................ 16

3.3. Metode Penelitian ................................................................... 16

3.4. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 17

3.4.1. Persiapan Media Tanam .............................................. 17

3.4.2. Persipan Bahan Setek .................................................. 17

3.4.3. Penanaman dan Pemeliharaan .................................... 18

3.5. Pengamatan ............................................................................ 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 21

4.1. Hasil ....................................................................................... 21

4.1.1. Kecepatan Tumbuh Tunas .......................................... 21

4.1.2. Persentase Setek Tumbuh ........................................... 22

4.1.3. Jumlah Tunas .............................................................. 23

4.1.4. Tinggi Tunas ............................................................... 25

4.1.5. Jumlah Akar ................................................................ 26

4.1.6. Panjang Akar ............................................................... 27

4.1.7. Luas Daun Khusus (LDK) .......................................... 28

4.1.8. Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) ................................ 29

4.1.9. Laju Asimilasi Bersih (LAB) ...................................... 30

4.2. Pembahasan ............................................................................ 31

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 36

5.1. Kesimpulan ............................................................................ 36

5.2. Saran ...................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 37

LAMPIRAN ............................................................................................. 39

Page 13: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kecepatan tumbuh tunas oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam ...................................................................... 22

2. Persentase setek tumbuh oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam ....................................................................... 23

3. Jumlah tunas oleander akibat pengaruh bahan setek dan komposisi

media tanam ......................................................................................... 24

4. Tinggi tunas oleander akibat pengaruh bahan setek dan komposisi

media tanam ......................................................................................... 25

5. Jumlah akar oleander akibat pengaruh bahan setek dan komposisi

media tanam ......................................................................................... 27

6. Panjang akar oleander akibat pengaruh bahan setek dan komposisi

media tanam ......................................................................................... 28

7. Luas Daun Khusus (LDK) oleander akibat pengaruh bahan setek

dan komposisi media tanam ............................................................... 29

8. Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam ....................................................... 28

9. Laju Asimilasi Bersih (LAB) oleander akibat pengaruh bahan setek

dan komposisi media tanam ................................................................ 29

Page 14: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Deskripsi Oleander ............................................................................. 39

2. Susunan Plot Percobaan ..................................................................... 40

3. Tata Letak Tanaman ........................................................................... 41

4. Data Kecepatan Tumbuh Tunas oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam....................................................... 42

5. Analisis Ragam Kecepatan Tumbuh Tunas oleander akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam ............................ 42

6. Data Kecepatan Tumbuh Tunas oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam (Transformasi √x) ........................ 43

7. Analisis Ragam Kecepatan Tumbuh Tunas oleander akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam ............................ 43

8. Data Persentase Tumbuh oleander akibat pengaruh bahan setek

dan komposisi media tanam ............................................................... 44

9. Analisis Ragam Persentase Tumbuh oleander akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam ........................................... 44

10. Data Persentase Tumbuh oleander akibat pengaruh bahan setek

dan komposisi media tanam (Transformasi √x) ................................. 45

11. Analisis Ragam Persentase Tumbuh oleander akibat setek dan

komposisi media tanam ...................................................................... 45

12. Data Jumlah Tunas oleander (pengamatan 9) akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam ............................................ 46

13. Analisis Ragam jumlah Tunas oleander akibat bahan setek dan

komposisi media tanam ....................................................................... 46

Page 15: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

14. Data Jumlah Tunas oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam (Transformasi √x+½)................................ 47

15. Analisis Ragam Jumlah Tunas oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam ((Transformasi √x+½) .................. 47

16. Data Tinggi Tunas oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam ....................................................................... 48

17. Analisis Ragam Tinggi Tunas oleander akibat pengaruh bahan

setek dan kompsisi media tanam ......................................................... 48

18. Data Tinggi Tunas oleander akibat pengaruh bahan setek dan

dan komposisi media tanam (Transformasi √x) .................................. 49

19. Analisis Ragam Tinggi Tunas oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam (Transformasi √x) ......................... 49

20. Data Jumlah Akar oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam ..................................................................... 50

21. Analisis Ragam Jumlah Akar akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam ....................................................................... 50

22. Data Panjang Akar oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam ...................................................................... 51

23. Analisis ragam Panjang Akar oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam ...................................................... 51

24. Data Panjang Akar oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam (Transformasi √x+½) ................................... 52

25. Analisis Ragam Panjang Akar oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam (Transformasi √x+½) ................... 52

26. Data Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam ............................................ 53

27. Analisis Ragam Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam ........................... 53

28. Data Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi komposisi media tanam

(Transformasi √x) ............................................................................... 54

Page 16: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

29. Analisis Ragam Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek setek dan komposisi media tanam

(Transformasi √x) ................................................................................ 54

30. Data Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam ............................ 55

31. Analisis ragam Laju Pertumbuhan Realtif rata-rata (LPR) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam .................. 55

32. Data Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(Transformasi √x + ½) ......................................................................... 56

33. Analisis Ragam Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(Transformasi √x + ½) ......................................................................... 56

34. Data Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam ............................................ 57

35. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam .................. 57

36. Data Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam

(Transformasi √x + ½) ....................................................................... 58

37. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(Transformasi √x + ½) ........................................................................ 58

Page 17: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Grafik Jumlah Tunas .......................................................................... 24

2. Grafik Tinggi Tunas ........................................................................... 26

3. Tanah .................................................................................................. 59

4. Kompos ............................................................................................... 59

5. Arang sekam ....................................................................................... 60

6. Proses pengisian media tanam ke dalam polybag ............................... 60

7. Pengambilan bahan setek..................................................................... 61

8. Pemotongan bahan setek .................................................................... 61

9. Perendaman bahan setek dengan ZPT ................................................ 62

10. Pengelompokan bahan setek (pangkal, tengah, pucuk) ...................... 62

11. Pembungkusan bahan setek dengan tanah liat..................... ............... 63

12. Penanaman .......................................................................................... 63

13. Penyiraman ......................................................................................... 64

14. Pengamatan ......................................................................................... 64

15. Pengambilan sampel tanaman destruktif ............................................ 65

16. Pengamatan tanaman destruktif menggunakan alat image scanner .... 65

17. Pengopenan tanaman destruktif .......................................................... 66

18. Pengambilan sampel tanaman ............................................................ 66

Page 18: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

19. Pengamatan jumlah akar dan panjang akar pada tanaman sampel ..... 67

20. Tanaman sampel dari setek pangkal .................................................... 68

21. Tanaman sampel dari setek tengah ..................................................... 69

22. Tanaman sampel dari setek pucuk ....................................................... 70

Page 19: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Masalah

Nerium oleander L. termasuk dalam familia Apocynaceae. Di

Indonesia tumbuhan ini dikenal dengan nama jure (jawa), kenyeri (Bali), kembang

mentega, bunga mentega, oleander (Hembing, 1993). Oleander lebih dikenal

sebagai tanaman yang bersifat farmakologis. Daun nerium oleander berguna

untuk mengobati gagal jantung, sesak napas, diuretik dan ekspektoran dalam dosis

kecil dan pengawasan dokter (Hembing, 1993). Dengan semakin pesatnya akan

kebutuhan tanaman hias, oleander dijadikan sebagai salah satu tanaman yang

mulai dibudidayakan karena bentuknya unik berupa semak-semak yang bersifat

evergreen shrub memilik bunga yang cantik, tahan lama dan bermekaran

sepanjang tahun menjadikan tanaman ini disukai oleh pencinta tanaman hias dan

bonsai.

Pembudidayaan oleander sebagai tanaman pot masih tergolong baru, untuk

memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan standarisasi mutu dan permintaan

konsumen maka perlu dilakukan pembudidayaan sehingga bernilai ekonomi yang

tinggi. Perbanyakan oleander dapat dilakukan dengan setek batang (Backer and

Van den Brink, 1963 dalam Hembing, 1993).

Page 20: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Salah satu tekhnik perbanyakan vegetatif yang secara teknis cukup mudah dan

sederhana serta tidak membutuhkan biaya produksi dan investasi yang besar

adalah setek. Tekhnik perbanyakan vegetatif dengan setek adalah metode

perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman yang dipisahkan dari

induknya (Juhardi, 1995 dalam Sopyan dan Muslimin, 2006). Selain itu

perbanyakan dengan setek adalah jalan yang paling mudah dan dapat

mempertahankan sifat-sifat keturunannya (Soemartono, 1985).

Dalam pelaksanaan perbanyakan tanaman secara vegetatif (setek) tingkat

keberhasilan lebih rendah dibandingkan cara generatif. Keberhasilan setek dalam

membentuk akar dipengaruhi oleh umur tanaman, fase pertumbuhan dan

perbedaan bagian bahan setek yang digunakan (Syakir dkk., 1992).

Sumber bahan setek yang berasal dari bagian batang yang berbeda (pangkal,

tengah, pucuk) mengalami masa perkembangan dan jumlah substrat yang berbeda

pula (Rismawati dan Syakhril, 2013 dalam Yulistyani dkk., 2014). Bagian batang

yang digunakan tersebut berkaitan dengan kandungan nutrisi di dalamnya

terutama karbohidrat, protein, lipid, nitrogen, enzim dan hormon yang berguna

untuk mendukung pertumbuhan awal tanam (Hartmann dan Kester 1990 dalam

Yulistyani dkk., 2014).

Faktor lain yang juga menentukan keberhasilan setek adalah pemilihan dan

pengelolaan media tanam. Ashari (2006) menyatakan bahwa media tanam

berfungsi untuk menunjang pertumbuhan tanaman, memberikan kelembaban yang

cukup dan mengatur peredaran udara, serta berpengaruh terhadap pertumbuhan

fase vegetatif tanaman seperti akar, tunas dan daun. Media yang baik untuk

Page 21: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

pertumbuhan setek yaitu beraerasi baik dan bebas hama penyakit, mengandung

cukup bahan organik dan mampu menahan air yang tinggi, sehingga air yang

diperlukan selama pertumbuhan selalu terpenuhi (Hardjowigeno, 2003).

Soedarsono (1977) dalam Dartis (2014) menyatakan bahwa untuk campuran

media tanam haruslah yang benar-benar subur agar mampu mensuplai makanan

sampai bibit tanaman siap tanam. Selain itu media tanam yang baik memiliki

komposisi yang tepat. Komposisi media tanam yang tepat dapat menunjang

tingkat keberhasilan dalam penyetekan.

Media tanam yang umum digunakan untuk setek oleander adalah tanah dengan

campuran kompos dan arang sekam. Berdasarkan hasil analisis kimia pada media

tanam yang dilakukan di Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman,

Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, campuran media tanam tanah,

kompos dan arang sekam memiliki kadar C-organik dan kandungan K-potensial

yang tinggi sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tanaman (Yulistyani dkk.,

2014).

Berdasarkan hal yang dikemukakan diatas, maka perlu dilakukan penelitian

mengenai berbagai bahan setek dan komposisi media tanam yang tepat untuk

perbanyakan tanaman oleander secara vegetatif (setek).

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh berbagai bahan setek terhadap pertumbuhan setek oleander.

2. Pengaruh komposisi media tanam terhadap petumbuhan setek oleander.

Page 22: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

3. Pengaruh interaksi berbagai bahan setek dan komposisi media tanam

terhadap pertumbuhan setek oleander.

1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis

Menurut Sitompul dan Guritno (1995), pertumbuhan secara luas dipengaruhi oleh:

(1) faktor genetik (internal), meliputi; respirasi, laju fotosintesis, kapasitas

penyimpanan cadangan makanan, aktivitas enzim, diferensiasi, (2) faktor

lingkungan (eksternal), meliputi; iklim (cahaya, air, dan temperatur), tanah, (3)

teknik budidaya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan setek berakar dan tumbuh baik

adalah sumber bahan setek, dan perlakuan terhadap bahan setek. Sumber bahan

setek seperti bagian batang (pangkal, tengah, pucuk), akan berpengaruh terhadap

pertumbuhan akar dan tunas (Kantarli, 1993 dalam Danu dan Nurhasybi, 2003).

Kemampuan setek membentuk akar dan tunas dipengaruhi oleh kandungan

karbohidrat dan keseimbangan hormon (auksin) yang tercermin pada nisbah C dan

N. Setek yang mengandung karbohidrat dan nitrogen yang cukup akan

mempermudah pembentukan akar dan tunas setek. Bahan setek bagian pangkal

dan tengah memiliki nisbah C, N yang ideal sehingga memungkinkan bahan setek

dapat tumbuh dengan baik (Hardjanti, 2005).

Bahan setek yang berasal dari pucuk seringkali masih terlalu muda sehingga lunak

mengakibatkan setek menjadi lemah dan akhirnya mati (Supari 1999 dalam

Hardjanti, 2005). Batang bagian pangkal, tengah dan pucuk merupakan bagian

tanaman yang telah mengalami masa perkembangan yang berbeda, karena itu

Page 23: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

sangat memungkinkan jika kualitas bahan tanam atau jumlah substrat yang

tersedia untuk mendukung pertumbuhan awal tanam juga berbeda (Hardjadi,

1994).

Menurut hasil penelitian Hardjanti (2005), penggunaan bahan setek tanaman

adenium yang berasal dari pangkal, tengah dan pucuk berpengaruh nyata terhadap

jumlah tunas dan daun, serta jumlah akar dan berat segar tanaman. Penggunaan

bahan setek dari pangkal paling baik diantara asal bahan setek yang lain

ditunjukkan oleh jumlah tunas dan daun, serta jumlah akar dan berat segar

tanaman tertinggi pada setek adenium.

Menurut hasil penelitian Yulistyani dkk. (2014), bahan setek tanaman ara yang

berasal dari pangkal, tengah dan pucuk tidak berpengaruh nyata pada 2 dan 4

MST, sedangkan 6, 8 dan 10 MST terlihat bahwa asal setek memberikan

pengaruh terhadap panjang tunas. Setek yang berasal dari bagian pangkal batang

memiliki tunas yang lebih panjang dibandingkan setek yang berasal dari bagian

tengah dan pucuk. Setek yang berasal dari bagian pucuk batang membentuk tunas

yang lebih pendek namun tidak berbeda nyata dengan setek yang berasal dari

bagian tengah pada setek tanaman ara.

Sedangkan hasil penelitian Saleh (2005), perlakuan asal setek berpengaruh nyata

terhadap pertumbuhan bibit nilam yang ditunjukkan oleh panjang akar, jumlah

akar, berat kering akar dan berat kering tunas. Berat kering akar dan berat kering

tunas tertinggi dihasilkan oleh setek batang asal tengah. Untuk panjang akar setek

batang asal tengah dan pangkal lebih baik daripada asal pucuk, dan jumlah akar

Page 24: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

terbanyak ditunjukan oleh setek batang asal pangkal yang terbaik pada setek

nilam.

Tjasadiharja (1980) melaporkan bahwa penggunaan media tanam mempunyai

pengaruh terhadap pertumbuhan bibit yang baik. Faktor yang harus diperhatikan

dalam penggunaan media tanam adalah tingkat kelembaban, pH, kandungan unsur

hara N, P, K dan kadar C-organik yang terkandung di dalam media tanam.

Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman harus mempunyai tingkat kesuburan yang

cukup untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman sampai berproduksi.

Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh adanya bahan organik. Hakim dkk.

(1986) menyatakan bahwa bahan organik merupakan bahan penting dalam

menciptakan kesuburan tanah. Untuk menambah unsur-unsur yang diperlukan

dalam pertumbuhan bibit tanaman, media tanam dapat dicampur dengan

pemberian kompos, arang sekam dan bahan organik lainnya.

Hesse (1984) dalam Trisilawati dan Atekan (2007) menyatakan bahwa

penggunaan kompos pada media pembibitan memiliki beberapa keuntungan,

antara lain dapat meningkatkan ketersediaan beberapa hara makro, kapasitas tukar

kation tanah, stabilitas agregat tanah, daya sanggah tanah (buffer), dan aktivitas

mikroorganisme tanah.

Arang sekam merupakan media yang bersifat porous, ringan dan cukup menahan

air ditambah lagi dengan kandungan karbon (C) yang tinggi untuk meningkatkan

kesuburan media tanam. Kandungan silikat yang tinggi pada arang sekam dapat

Page 25: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

menguntungkan bagi tanaman karena menjadi lebih tahan terhadap hama dan

penyakit akibat adanya pengerasan jaringan (Zulfitri, 2005).

Campuran media tanam tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi

tertentu dapat menyediakan lingkungan atau kondisi yang optimal bagi

pertumbuhan dan perkembangan akar dan dapat menghasilkan struktur yang

sesuai karena setiap jenis media mempunyai pengaruh yang berbeda pula bagi

tanaman.

Menurut hasil penelitian Sugiyanto (2012), perlakuan komposisi media tanam

terlihat berpengaruh pada umur 6 MST terhadap parameter luas daun per tanaman,

Dimana komposisi media tanam tanah, arang sekam dan kompos (1 : 2 : 1)

menunjukan pengaruh yang paling tinggi terhadap parameter luas daun

dibandingkan komposisi media tanah, arang sekam, kompos (1 : 1 : 1) dan (2 : 1 :

1) pada setek kumis kucing.

Menurut hasil penelitian Suharsi dan Andiani (2013), komposisi media tanam

berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tunas. Komposisi tanah, kompos

dan arang sekam (2 : 1 : 1) cenderung menghasilkan persentase setek hidup, bobot

basah dan bobot kering lebih tinggi dibandingkan komposisi media pasir malang,

tanah, kompos (2 : 2 : 1) dan komposisi media cocopeat, tanah, kompos (3 : 2 :1)

pada setek sansevieria.

Diduga dengan penggunaan berbagai bahan setek (pucuk, tengah, pangkal) dan

komposisi media tanam yang berbeda akan memberikan pengaruh terhadap

pertumbuhan setek oleander. Karena itu perlu dilakukan penelitian pengaruh

Page 26: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

berbagai bahan setek dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan setek

oleander.

1.4. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bahan setek berpengaruh terhadap pertumbuhan setek oleander.

2. Komposisi media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan setek oleander.

3. Terdapat interaksi antara berbagai bahan setek dan komposisi media tanam

terhadap pertumbuhan setek oleander.

Page 27: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Oleander dan Syarat tumbuh

2.1.1. Taksonomi Tanaman Oleander

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Gentianales

Family : Apocynaceae

Genus : Nerium.

Species : Nerium oleander L.

Tanaman oleander berasal dari Maroko dan Portugal dan masuk ke dalam famili

apocynaceae. Penyebarannya melalui jalur mediterania sampai ke Asia Tenggara.

Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga mencapai 2-6 meter, dengan batang yang

tegak dan bercabang-cabang.

Sebagai tanaman hias, oleander cukup popular. Sosok tanamannya

rimbun dengan daun pita berwarna hijau tua. Bunganya bergerombol, terlihat

cantik dan kontras dengan hijaunya daun. Meskipun cantik, oleander merupakan

salah satu jenis tanaman yang beracun.

Page 28: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Keseluruhan yang mencakup getah putih seperti susu adalah beracun. Namun

bukan berarti tanaman ini harus dimusnahkan atau di cabuti, karena bagian daun

pada tumbuhan ini justru berkhasiat sebagai obat. Beberapa aktivitas telah banyak

dilaporkan antara lain sebagai antikanker, diuretika, mengobati herpes (Perry,

1980 dalam Wahyuningsih dkk., 2004), antibakteri, antijamur, ekspektoran,

insektisida, bengkak, penguat jantung (Siddiqui dkk., 1997 dalam Hembing,

1993). Kandungan senyawa kimia yang tedapat pada oleander yaitu Triterpen,

Glikosida jantung, Oleanderol, Asam kanerat dan Kanerin.

Di Indonesia sendiri belum ada data dan laporan yang menyebutkan kasus-kasus

keracunan yang secara spesifik berkaitan dengan tanaman oleander karena

berbagai alasan, mulai dari ketidaktahuan korban, belum adanya perhatian

terhadap potensi ancaman racun dari oleander, hingga kemungkinan salah deteksi.

2.1.2. Morfologi Tanaman Oleander

Ciri-ciri umum tanaman oleander adalah bentuknya yang perdu berupa semak-

semak. Oleander mempunyai daun yang keras dan tajam. Daun pokok oleander

tersusun dalam pusaran dan letaknya berpasang-pasangan. Daun ini berwarna

hijau gelap dengan panjang 5-21 cm dan lebar 1-2 cm. Bentuk daun seperti garis

berlawanan arah dan bertepi rata.

Bunga oleander memiliki bermacam-macam warna mulai dari putih atau kelabu,

merah keungu atau kuning kemerahan. Bunga berkembang dalam seikat ujung

cabang masing-masing yang mengelilingi mahkota bunga pusat. Bunga ini

terletak diujung cabang dan mempunyai diameter sekitar 2,5-5 cm.

Page 29: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Buah oleander berbentuk kapsul sempit dengan panjang 15-25 cm, bulat beralur

memanjang dengan banyak biji yang berambut. Buah akan memecah saat matang

untuk mengeluarkan biji-biji halus, biji tersebut digunakan untuk perbanyakan

generatif.

Batang dan cabang tanaman oleander yang berupa semak secara rutin tumbuh

dengan tegak lurus dan tidak akan layu. Pohon tumbuh dengan beberapa cabang

tetapi dapat tumbuh dengan batang tunggal. Batang oleander berkayu dan keras.

Cabang oleander tumbuh tegak lurus dan rantingnya tebal serta berwarna hijau.

Tanaman oleander memiliki akar serabut yang tumbuh lurus ke dalam tanah untuk

memperkokoh batang tumbuhan. Karena akar ini muncul dari pangkal batang,

maka seringkali akar ini terlihat dipermukaan tanah. Akar serabut pada oleander

memiliki cabang-cabang akar yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan

dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.

Nerium oleander dapat tumbuh pada ketinggian 1-700 m di atas permukaan laut.

Oleander membutuhkan setidaknya 4 jam terkena sinar matahari langsung dan

rata-rata temperatur yang dibutuhkan sekitar 21-29º C. Oleander dapat tumbuh di

daerah subtropis dan dapat tumbuh pada suhu -10º C serta pada iklim dingin.

2.2. Perbanyakan Tanaman Oleander

Usaha memperbanyak bibit oleander dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara

Page 30: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

generatif dan secara vegetatif. Untuk mendapatkan bibit oleander dalam jumlah

besar secara cepat, dengan jumlah tanaman dan produksi bunga yang bermutu

baik dapat dilakukan dengan teknik perbanyakan secara vegetatif yaitu setek.

Setek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan

mengunakan bagian batang, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi

tanaman baru.

Sebagai alternatif perbanyakan vegetatif buatan, setek lebih ekonomis, lebih

mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan cara

perbanyakan vegetatif lainnya. Tanaman yang diperbanyak dengan cara vegetatif

setek umumnya akan lebih cepat berproduksi dibandingkan dengan tanaman yang

berasal dari perbanyakan generatif (Pudjiono, 1996 dalam Hardjanti, 2005).

Keberhasilan perbanyakan dengan cara setek ditandai oleh terjadinya regenerasi

akar dan pucuk pada bahan setek sehingga menjadi tanaman baru. Regenerasi

akar dan pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor

ekstern atau lingkungan. Perbanyakan tanaman oleander dapat dilakukan dengan

setek batang (Hembing, 1993).

Bahan tanaman setek diambil dari tanaman induk yang sehat, telah berbunga dan

bebas dari penyakit. Batang dipotong secara miring menggunakan pisau atau

gunting yang tajam dan steril dengan panjang 10 cm. Pemotongan secara miring

berfungsi agar tempat tumbuh akar lebih banyak. Selanjutnya bahan dapat

ditanam di dalam polybag yang telah diisi dengan campuran tanah, kompos dan

arang sekam.

Page 31: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Keunggulan tekhnik perbanyakan dengan setek adalah pembiakan bibit dapat

dilakukan secara masal, kualitas tanaman yang sudah seragam, mempunyai sifat

yang sama dengan induknya, tidak terkendala musim atau waktu, tekhnik

pengerjaan yang tidak rumit sehingga mudah dilakukan (Widiarto, 1996).

Sedangkan kelemahan pembiakan dengan tekhnik setek adalah perakaran kurang

baik karena tidak memiliki akar tunggang, tanaman tidak tahan kekeringan pada

saat musim kemarau panjang.

2.3. Media Tanam

Media tanam sangat mempengaruhi keberhasilan setek, tidak mudah memadat,

menyerap dan melepaskan unsur hara secara bertahap terutama saat penambahan

unsur hara. Tanah merupakan medium alam tempat tumbuhnya tanaman, yang

tersusun dari bahan-bahan padat, cair dan gas. Badan penyusun tanah dapat

dibedakan atas partikel mineral, bahan organik, jasad hidup, air dan gas. Fungsi

tanah untuk kehidupan adalah sebagai medium tumbuh yang menyediakan hara

dan pertukaran hara antara tanaman dengan tanah dan sebagai penyedia

penyimpanan air.

Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh adanya bahan organik. Secara garis

besar, bahan organik memperbaiki sifat-sifat tanah meliputi sifat fisik, kimia dan

biologi tanah. Bahan organik memperbaiki sifat fisik tanah dengan cara membuat

tanah menjadi gembur sehingga aerasi menjadi lebih baik serta mudah ditembus

perakaran tanaman.

Page 32: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Menurut Ashari (2006), media perakaran pada organ tanaman yang disetek

berfungsi untuk menjaga setek agar tidak mudah goyah dan memberikan

kelembaban yang cukup.

Menurut Heneuhili (2008), kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi

dari bahan organik seperti tanaman, hewan dan limbah organik lainnya. Kompos

dapat meningkatkan aktifitas mikroba tanah yang berfungsi untuk membantu

tanaman dalam menyerap unsur hara dari tanah dan membentuk senyawa yang

dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Kandungan yang terdapat di dalam

kompos yang berasal dari PT. Great Giant Pineapple (GGP) adalah kadar air

(39%), C-Organik (19%), N (2,18%), P205 (0,25%), K20 (0,94%), Cd (0,92

ppm), As (0,73 ppm), Pb (2 ppm), bakteri Fecal Coli (<10 mpn/gr).

Arang sekam memiliki kemampuan menyerap air yang rendah dan porositas yang

baik. Sifat ini menguntungkan sebagai media tanam untuk mendukung perbaikan

struktur tanah karena aerasi dan drainase menjadi lebih baik, arang sekam juga

berguna untuk menambah kadar kalium dalam tanah. Arang sekam mengandung

SiO2 (52%), C (31%), K (0,3%), N (0,18%), Kalsium (0,14%), selain itu juga

mengandung Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah yang kecil

serta beberapa jenis bahan organik.

Pemilihan komponen campuran media harus mempertimbangkan tiga faktor, yaitu

sifat fisik, sifat kimia dan faktor ekonomi. Sehubungan dengan sifat fisik dan

kimianya, yang terpenting adalah media tanam tersebut dapat menyediakan

kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman yaitu, mempunyai aerasi dan

Page 33: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

drainase yang baik, mempunyai daya ikat air yang tinggi, menyediakan hara yang

cukup, serta bebas dari jamur dan bakteri patogen.

Selanjutnya, komposisi media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan

1 : 2 : 1 (m1), 2 : 1 : 1 (m2), dan 1 : 1 : 2 (m3) diharapkan dapat menjadi alternatif

media tanam yang memenuhi kriteria tersebut.

Page 34: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Prasanti, Kecamatan Metro Barat, Kota

Metro, pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan setek yang digunakan adalah setek batang yang berasal dari pangkal,

tengah dan pucuk dengan panjang 10 cm, tanah, tanah liat, kompos limbah

kotoran sapi yang berasal dari PT. Great Giant Pineapple (GGP), arang sekam dan

ZPT Atonik.

Alat-alat yang digunakan adalah gunting setek, timbangan digital, hand sprayer,

mistar, kertas tabel, polybag, pisau cater, paranet, ember, tali rapia, bambu,

cangkul, ayakan pasir, dan alat tulis.

3.3. Metode Penelitian

Rancangan percobaan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok

Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah berbagai bahan

setek (S) yang terdiri dari bahan setek yang berasal dari pangkal (s₁), bahan setek

yang berasal dari tengah (s₂), bahan setek yang berasal dari pucuk (s₃). Faktor

Page 35: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

kedua komposisi media tanam (M) yang terdiri dari tanah/kontrol (m₀), tanah :

kompos : arang sekam perbandingan 1 : 2 : 1 (m₁), tanah : kompos : arang sekam

perbandingan 2 : 1: 1 (m₂), tanah : kompos : arang sekam perbandingan 1 : 1: 2

(m₃), terdapat 12 kombinasi perlakuan yaitu S₁m₀, S₁m₁, S₁m₂, S₁m₃, S₂m₀, S₂m₁,

S₂m₂, S₂m₃, S₃m₀, S₃m₁, S₃m₂, S₃m₃, dan diulang 3 kali, sehingga terdapat 36

satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 10 tanaman dan diambil 5

tanaman pada setiap satuan percobaan sebagai sampel.

Data diuji homogenitasnya dengan uji Bartlet dan ketakaditifan dengan uji

Tuckey, setelah homogen diolah dengan analisis ragam, apabila terdapat

perlakuan yang nyata selanjutnya nilai tengah diuji lanjut menggunakan uji beda

nyata terkecil (BNT) pada taraf 5 %.

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Persiapan Media Tanam

Penyiapan media tanam dimulai dengan pengambilan tanah, kemudian diayak

untuk memisahkan tanah dari batu, kaca, kerikil, atau sampah plastik. Tanah yang

sudah lolos saringan pasir dicampur dengan kompos dan arang sekam sesuai

perlakuan masing-masing menggunakan perbandingan volume ember, kemudian

dimasukan dalam polybag ukuran 15 cm x 22 cm sebanyak ¾ bagian. Jarak antar

petak dalam ulangan yaitu 50 cm sedangkan jarak antar plot pada setiap ulangan

yaitu 30 cm.

Page 36: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

3.4.2. Persiapan Bahan Setek

Bahan tanaman setek diambil dari tanaman induk yang sehat, telah berbunga dan

bebas dari penyakit. Batang dipotong secara miring menggunakan gunting setek

yang tajam dan steril dengan panjang 10 cm. Pemotongan secara miring

berfungsi agar tempat tumbuh akar lebih banyak. Bahan setek yang telah

dipotong dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu kelompok (1) pangkal, (2) tengah,

(3) pucuk. Selanjutnya bahan setek direndam dalam larutan ZPT Atonik dengan

dosis 1 ml/1 liter air selama 15 menit.

3.4.3. Penanaman dan Pemeliharaan

Bahan setek yang telah direndam dengan ZPT Atonik dan dikering anginkan

selanjutnya dibungkus dengan tanah liat, kemudian ditanam ke dalam polybag

yang telah berisi media tanam dengan komposisi sesuai dengan perlakuan masing-

masing dengan kedalaman 5 cm. Pemeliharaan bibit antara lain penyiraman,

pengendalian gulma, hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan tiap 2 hari sekali

pada pagi dan sore hari. Sedangkan pengendalian gulma, hama dan penyakit

dlakukan dengan cara penyiangan pada waktu gulma mulai tumbuh, dengan

mencabut gulma tersebut dan penggunaan pestisida jenis insektisida dan fungisida

sesuai konsentrasi yang dianjurkan dengan cara penyemprotan.

3.5. Pengamatan

Pengamatan untuk peubah jumlah tunas, tinggi tunas tertinggi, jumlah akar dan

panjang akar tepanjang dilakukan pada 5 tanaman sampel yang telah ditentukan

sebelumnya, untuk pengamatan persentase tumbuh menggunakan semua tanaman,

Page 37: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

sedangkan untuk peubah LDK, LPR dan LAB 45-52 hst menggunakan 2 tanaman

sampel. Peubah yang diamati meliputi :

1. Kecepatan tumbuh tunas (hst)

Data kecepatan tumbuh tunas diperoleh dengan cara menghitung waktu

atau hari tumbuhnya tunas yang sudah terbuka sempurna sebanyak 70%.

2. Persentase tumbuh (%)

Persentase tumbuh dilakukan dengan cara menghitung jumlah setek yang

hidup dibagi dengan jumlah setek yang ditanam dikali 100 %, pada

masing-masing percobaan. Pengamatan dilakukan pada 90 hari setelah

tanam (akhir penelitian).

3. Jumlah tunas (cabang)

Jumlah tunas diperoleh dengan cara menghitung semua tunas yang muncul

pada setiap tanaman sampel. Pengamatan dilakukan setiap minggu yang

dimulai sejak 35 hari setelah tanam sampai 90 hari setelah tanam (akhir

penelitian).

4. Tinggi tunas tertinggi (cm)

Data tinggi tunas dilakukan dengan cara mengukur tinggi tunas yang

paling tinggi dari tunas yang muncul dari pangkal keluarnya tunas sampai

titik tumbuh tunas. Pengamatan dilakukan setiap minggu yang dimulai

sejak 35 hari setelah tanam sampai 90 hari setelah tanam (akhir penelitian).

5. Jumlah akar (buah)

Jumlah akar diperoleh dengan menghitung seluruh akar yang muncul dari

kalus selama pembibitan. Pengamatan dilakukan pada 90 hari setelah

tanam (akhir penelitian).

Page 38: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

6. Panjang akar terpanjang (cm)

Data panjang akar diperoleh dengan cara mengukur akar dari pangkal

batang hingga bagian ujung akar terpanjang dari akar yang terbentuk.

Pengamatan dilakukan pada 90 hari setelah tanam (akhir penelitian).

7. Luas Daun Khusus (LDK) 45-52 hst (cm²/g)

Luas Daun Khusus dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

LDK 45-52 hst = (LA2/W2 + LA1/W1)/2

8. Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) 45-52 hst (g/g/hari)

Laju Pertumbuhan Relatif dihitung dengan rumus sebagai berikut:

LPR 45-52 hst = (In W2-In W1)/( T2-T1)

9. Laju Asmilasi Bersih (LAB) 45-52 hst (g/ cm²/hari)

Laju Asmilasi Bersih dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

LAB 45-52 hst = (W2-W1)/(T2-T1)x(In LA2-In LA1)/( LA2- LA1)

Untuk pengamatan LDK, LPR dan LAB, Pengukuran dilakukan pada saat

tanaman berumur 45 dan 52 hari setelah tanam, tanaman dikeringkan

sampai berat konstan dan dirata-ratakan.

Ket: LA1 =Luas daun pada pengamatan awal (cm²)

LA2 = Luas daun pada pengamatan akhir(cm²)

W1 = Berat kering tanaman pada pengamatan awal (g)

W2 = Berat kering tanaman pada pengamatan akhir (g)

T1 = Waktu pengamatan awal (45hst)

T2 = Waktu pengamatan akhir (52 hst)

Page 39: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Kecepatan Tumbuh Tunas

Dari hasil analisis ragam (lampiran 7) terlihat bahwa bahan setek dan komposisi

media tanam berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuh tunas, tetapi tidak

terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut.

Hasil uji BNT (Tabel 1) menunjukkan bahwa untuk kecepatan tumbuh tunas dari

setek pangkal sama dengan setek tengah dan tunas lebih cepat tumbuh daripada

bahan setek pucuk. Media tanam tanah/kontrol (m₀) dan komposisi media tanam

tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m2) memberikan pengaruh

lebih baik terhadap kecepatan tumbuh tunas dibandingkan komposisi media tanam

tanah : kompos : arang sekam perbandingan 1 : 2 : 1 (m₁) dan tanah : kompos :

arang sekam perbandingan 1 : 1 : 2 (m3).

Page 40: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Tabel 1. Kecepatan tumbuh tunas oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m) Rata-rata

m₀ m₁ m2 m3

..............................hari..............................

Pangkal (s₁) 25,33 33,33 28,00 34,67 30,33 A

Tengah (s₂) 26,33 31,33 28,00 36,67 30,58 A

Pucuk (s₃) 40,67 45,33 41,33 47,33 43,67 B

Rata-rata 30,78 a 36,66 b 32,44 a 39,56 b

BNT S = 2,55 BNT M = 2,94

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%.

4.1.2. Persentase Setek Tumbuh

Dari hasil analisis ragam (lampiran 11) terlihat bahwa bahan setek dan komposisi

media tanam berpengaruh nyata terhadap persentase setek tumbuh, tetapi tidak

terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut.

Hasil uji BNT (Tabel 2) menunjukkan bahwa setek yang berasal dari pangkal dan

tengah menghasilkan persentase setek hidup lebih tinggi 27% dan 23%

dibandingkan dengan setek yang berasal dari pucuk. Media tanam tanah/kontrol

(m₀) dan komposisi media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 :

1 : 1 (m2) memberikan persentase setek hidup yang lebih tinggi 25% dan 20%

dibandingkan komposisi media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan

1 : 1 : 2 (m3).

Page 41: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Tabel 2. Persentase Setek Tumbuh oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m) Rata-rata

m₀ m1 m2 m3

.............................. % ..............................

Pangkal (s₁) 76,67 68,33 75,00 63,33 70,83 B

Tengah (s₂) 75,00 65,00 71,67 63,33 68,75 B

Pucuk (s₃) 65,00 50,00 61,67 46,67 55,84 A

Rata-rata 72,22 b 61,11 a 69,45 b 57,78 a

BNT S = 3,93 BNT M = 4,54

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%.

4.1.3. Jumlah Tunas

Dari hasil analisis ragam (lampiran 15) terlihat bahwa bahan setek dan komposisi

media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas, tetapi tidak terdapat

interaksi antara kedua faktor tersebut.

Hasil uji BNT (Tabel 3) menunjukkan bahwa setek pangkal dan tengah

menghasilkan jumlah tunas yang lebih banyak 51% dan 50% daripada setek

pucuk. Media tanam tanah/kontrol (m₀) dan komposisi media tanam tanah :

kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m2) memberikan pengaruh lebih

baik 37% dan 30% terhadap jumlah tunas dibandingkan komposisi media tanam

tanah : kompos : arang sekam perbandingan 1 : 2 : 1 (m1).

Page 42: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Tabel 3. Jumlah Tunas oleander akibat pengaruh bahan setek dan komposisi

media tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m) Rata-rata

m0 m1 m2 m3

..............................buah..............................

Pangkal (s₁) 3,00 2,20 2,53 2,40 2,53 B

Tengah (s₂) 2,80 1,93 2,93 2,40 2,52 B

Pucuk (s₃) 1,93 1,53 1,93 1,33 1,68 A

Rata-rata 2,58 b 1,89 a 2,46 b 2,04 a

BNT S = 0,21 BNT M = 0,25

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%.

Gambar 1. Grafik Jumlah Tunas

Gambar 1 menunjukkan bahwa jumlah tunas terbanyak dihasilkan oleh setek

pangkal dan tengah dengan media tanam tanah/kontrol (m0) dan komposisi media

tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan (2 : 1 : 1) (m2).

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

35 42 49 56 63 70 77 84 90

Jum

lah

Tu

nas

(b

uah

)

Hari Setelah Tanam (HST)

s1m0

s1m1

s1m2

s1m3

s2m0

s2m1

s2m2

s2m3

s3m0

s3m1

s3m2

s3m3

Page 43: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

4.1.4. Tinggi Tunas Tertinggi

Dari hasil analisis ragam (lampiran 19) terlihat bahwa bahan setek dan komposisi

media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas, tetapi tidak terdapat

interaksi antara kedua faktor tersebut.

Hasil uji BNT (Tabel 4) menunjukkan bahwa setek pangkal menghasilkan tunas

tertinggi 42% , kemudian diikuti setek tengah 34% dibandingkan dengan setek

pucuk yang menghasilkan tinggi tunas terendah. Komposisi media tanam yang

menghasilakan tunas tertinggi adalah media tanah/kontrol (m₀) diikuti dengan

komposisi media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m2),

komposisi media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 1 : 2 : 1 (m1),

sedangkan komposisi media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 1

: 1 : 2 (m3) menghasilkan tinggi tunas terendah.

Tabel 4. Tinggi Tunas Tertinggi oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m) Rata-rata

m₀ m1 m2 m3

..............................cm..............................

Pangkal (s₁) 13,19 7,06 11,19 6,18 9,40 C

Tengah (s₂) 12,08 6,40 11,05 6,13 8,92 B

Pucuk (s₃) 9,33 4,64 8,45 4,13 6,64 A

Rata-rata 11,53 d 6,03 b 10,23 c 5,48 a

BNT S = 0,46 BNT M = 0,54

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%.

Page 44: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 2. Grafik Tinggi Tunas

Gambar 2 menunjukkan bahwa tinggi tunas tertinggi dihasilkan oleh setek

pangkal dengan media tanam tanah/kontrol (m₀).

4.1.5. Jumlah Akar

Dari hasil analisis ragam (lampiran 21) terlihat bahwa bahan setek dan komposisi

media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah akar, dan terdapat interaksi

antara kedua faktor tersebut.

Hasil uji BNT (Tabel 5) menunjukkan bahwa pengaruh bahan setek tergantung

pada komposisi media tanam, dan sebaliknya. Pengaruh komposisi media tanam

pada masing-masing asal bahan setek menunjukkan bahwa jumlah akar pada

komposisi media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m2)

sama dengan media tanam tanah/kontrol (m₀) untuk asal bahan setek tengah,

sedangkan untuk asal bahan setek pangkal dan pucuk, jumlah akar terbanyak

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

35 42 49 56 63 70 77 84 90

Tin

ggi T

un

as (

cm)

Hari Setelah Tanam (HST)

s1m0

s1m1

s1m2

s1m3

s2m0

s2m1

s2m2

s2m3

s3m0

s3m1

s3m2

s3m3

Page 45: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

terdapat pada media tanam tanah/kontrol (m₀). Kombinasi perlakuan terbaik

untuk jumlah akar yaitu pada bahan setek pangkal yang ditanam pada media

tanam tanah/kontrol (m₀).

Tabel 5. Jumlah Akar oleander akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media

tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m)

m₀ m1 m2 m3

.............................. buah ..............................

Pangkal (s₁) 22,40 B 13,00 B 20,13 B 12,87 B

c a b a

Tengah (s₂) 21,00 B 12,73 B 20,47 B 12,40 B

b a b a

Pucuk (s₃) 13,33 A 10,47 A 11,33 A 10,40 A

b a a a

BNT S x M = 1,99

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah

vertikal, huruf kecil arah horizontal) tidak berbeda nyata pada uji

BNT 5%.

4.1.6. Panjang Akar Terpanjang

Dari hasil analisis ragam (lampiran 25) terlihat bahwa bahan setek dan komposisi

media tanam berpengaruh nyata terhadap panjang akar, tetapi tidak terdapat

interaksi antara kedua faktor tersebut.

Hasil uji BNT (Tabel 6) menunjukkan bahwa setek pangkal menghasilkan akar

terpanjang 43% daripada setek pucuk. Media tanam tanah/kontrol (m₀)

menghasilkan akar terpanjang 24% dibandingkan dengan komposisi media tanam

tanah : kompos : arang sekam perbandingan 1 : 1 : 2 (m3).

Page 46: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Tabel 6. Panjang Akar Terpanjang oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m) Rata-rata

m₀ m1 m2 m3

.............................. cm ..............................

Pangkal (s₁) 9,06 7,10 7,23 6,85 7,56 C

Tengah (s₂) 8,03 6,29 6,85 6,18 6,84 B

Pucuk (s₃) 5,48 5,17 5,36 5,13 5,29 A

Rata-rata 7,52 b 6,19 a 6,48 a 6,05 a

BNT S = 0,44 BNT M = 0,51

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%.

4.1.7. Luas Daun Khusus Rata-Rata (LDK) 45-52 hst

Dari hasil analisis ragam (lampiran 29) terlihat bahwa komposisi media tanam

memberikan pengaruh terhadap Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst, tetapi

bahan setek tidak berpengaruh dan tidak terdapat interaksi kedua faktor tersebut.

Hasil uji BNT (Tabel 7) menunjukkan bahwa komposisi media tanam tanah :

kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m2) menghasilkan Luas Daun

Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst tertinggi 52% dibandingkan komposisi media

tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 1 : 1 : 2 (m3), dalam hal ini

tidak berbeda dengan media tanam tanah/kontrol (m₀). Sedangkan bahan setek

asal pangkal, tengah, dan pucuk menghasilkan Luas Daun Khusus rata-rata (LDK)

45-52 hst yang sama.

Page 47: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Tabel 7. Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst oleander akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m) Rata-rata

m₀ m1 m2 m3

.............................. cm²/g ..............................

Pangkal (s₁) 35,11 25,83 32,50 19,16 28,15

Tengah (s₂) 23,19 25,46 37,77 22,74 27,29

Pucuk (s₃) 32,03 20,15 24,89 21,72 24,70

Rata-rata 30,11 b 23,81 a 31,72 b 21,21 a

BNT S = 5,03 BNT M = 5,80

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%.

4.1.8. Laju Pertumbuhan Relatif Rata-Rata (LPR) 45-52 hst

Dari hasil analisis ragam (lampiran 33) terlihat bahwa bahan setek, komposisi

media tanam dan interaksi dari kedua faktor tersebut tidak berpengaruh nyata

terhadap Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst.

Hasil uji BNT (Tabel 8) menunjukkan bahwa bahan setek pangkal, tengah, dan

pucuk tidak berpengaruh terhadap Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52

hst, demikian juga dengan perbedaan komposisi media tanam.

Page 48: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Tabel 8. Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst oleander akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m) Rata-rata

m₀ m1 m2 m3

.............................. g/g/hari ..............................

Pangkal (s₁) 0,47 0,20 0,23 0,27 0,30

Tengah (s₂) 0,40 0,40 0,27 0,23 0,36

Pucuk (s₃) 0,27 0,57 0,40 0,40 0,41

Rata-rata 0,38 0,39 0,30 0,30

4.1.9. Laju Asimilisasi Bersih Rata-Rata (LAB) 45-52 hst

Dari hasil analisis ragam (lampiran 37) terlihat bahwa bahan setek, komposisi

media tanam dan interaksi dari kedua faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap

Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst.

Hasil uji BNT (Tabel 8) menunjukkan bahwa bahan setek pangkal, tengah, dan

pucuk tidak berpengaruh terhadap Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst,

demikian juga dengan perbedaan komposisi media tanam.

Page 49: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Tabel 9. Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst oleander akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam

Bahan setek

(s)

Komposisi media tanam (m) Rata-rata

m₀ m1 m2 m3

.............................. g/ cm²/hari ....................

Pangkal (s₁) 3,40 0,90 0,50 1,20 1,60

Tengah (s₂) 1,87 4,13 0,73 1,03 2,24

Pucuk (s₃) 0,87 2,80 1,67 1,87 1,78

Rata-rata 2,05 2,61 0,97 1,37

4.2. Pembahasan

Dari hasil uji BNT (Tabel 5) menunjukkan terjadi interaksi antara bahan setek

dan komposisi media tanam terhadap jumlah akar. Setek pucuk menghasilkan

akar lebih banyak apabila ditanam di media tanam tanah/kontrol (m₀). Media

tanam tanah/kontrol (m₀) dan komposisi media tanam tanah : kompos : arang

sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m2) menghasilkan jumlah akar yang sama banyak

untuk asal bahan setek tengah. Sedangkan untuk asal bahan setek pangkal yang

ditanam pada media tanam tanah/kontrol (m₀) merupakan perlakuan kombinasi

terbaik untuk jumlah akar. Media tanam tanah/kontrol (m0) memiliki tingkat

kepadatan yang baik sehingga mampu menopang batang setek agar tidak mudah

goyah saat penyiraman yang dapat menyebabkan kegagalan dalam pembentukan

akar, selain itu media tanah/kontrol (m0) memiliki tingkat kelembaban yang cukup

untuk pertumbuhan awal tanam penyetekan terutama bagi pembentukan akar.

Page 50: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Perlakuan berbagai bahan setek berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan setek

oleander terlihat pada peubah kecepatan tumbuh tunas, persentase setek tumbuh,

jumlah tunas, tinggi tunas tertinggi, jumlah akar dan panjang akar terpanjang

namun tidak berpengaruh terhadap Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst,

Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst dan Laju Asimilasi Bersih rata-

rata (LAB) 45-52 hst. Bahan setek yang berasal dari pangkal dan tengah

menghasilkan kecepatan tumbuh tunas, persentase setek tumbuh, dan jumlah

tunas terbanyak daripada bahan setek yang berasal dari pucuk. Sedangkan tunas

tertinggi, jumlah akar terbanyak, dan akar terpanjang dihasilkan oleh bahan setek

asal pangkal.

Hal ini diduga bahan setek asal pangkal dan tengah selain mata tunasnya telah

dewasa dan lebih siap untuk tumbuh menghasilkan tanaman baru, cadangan

makanan dan hormon yang terkandung didalamnya juga lebih tinggi. Menurut

Widiarto (1996), bahan setek yang digunakan akan memiliki daya tumbuh yang

tinggi dan menghasilkan tunas lebih cepat dan seragam apabila memiliki mata

tunas yang subur dan tidak dorman. Selanjutnya Pandey and Sinha, 1979 dalam

Saleh, 2005 menjelaskan bahwa mata tunas subur biasanya terdapat pada bahan

setek yang timbunan hasil fotosintesis dan hormonnya tinggi. Penimbunan hasil

fotosintesis dan hormon tumbuh pada bagian tanaman tertentu dapat mematahkan

dormansi mata tunas.

Bahan setek asal pucuk secara umum menghasilkan bibit paling rendah dilihat

dari peubah kecepatan tumbuh tunas, persentase setek tumbuh, jumlah tunas,

tinggi tunas tertinggi, jumlah akar dan panjang akar terpanjang. Hal ini diduga

Page 51: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

pada bahan setek asal pucuk sel-sel penyusun jaringan tanaman masih aktif

tumbuh dan belum dewasa, sehingga mata tunas yang ada tingkat

pertumbuhannya belum sempurna. Selain itu terdapat hormon sejenis auksin

diujung bahan setek yang menyebabkan mata tunas yang ada diruas-ruas tanaman

menjadi dorman, sementara jaringan pertumbuhan meristematik diujung bahan

setek mengalami stagnasi karena suplai hasil fotosintesis menurun akibat belum

adanya akar tanaman yang mencari unsur hara dan air untuk diolah dalam proses

fotosintesis (Saleh, 2005).

Lebih lanjut Abidin (1987) dalam Saleh (2005) menyatakan bahwa kalus adalah

jaringan baru yang terbentuk pada bagian tanaman yang terluka maupun terbentuk

pada pangkal batang setek. Pembentukan setek akan lebih cepat terjadi apabila

bahan yang digunakan sudah dewasa, ini disebabkan karena bahan setek yang

sudah dewasa memiliki kandungan cadangan makanan yang cukup dan

perkembangan sel sel jaringan tanaman sudah sempurna, sehingga bahan setek

asal pucuk secara umum menghasilkan bibit paling rendah dan yang paling baik

adalah bahan setek asal pangkal dan tengah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam berpengaruh

terhadap pertumbuhan setek oleander terlihat pada peubah kecepatan tumbuh

tunas, persentase setek tumbuh, jumlah tunas, tinggi tunas tertinggi, jumlah akar,

panjang akar terpanjang dan Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst, namun

tidak berpengaruh terhadap Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst dan

Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst. Media tanam tanah/kontrol (m₀)

dan komposisi media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1

Page 52: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

(m2) memberikan hasil yang lebih baik terhadap parameter kecepatan tumbuh

tunas, persentase setek tumbuh, jumlah tunas, dan Luas Daun Khusus rata-rata

(LDK) 45-52 hst. Sedangkan tinggi tunas tertinggi, jumlah akar dan panjang akar

terpanjang dihasilkan oleh media tanam tanah/kontrol (m0).

Media tanam tanah/kontrol (m₀) memiliki tingkat kepadatan yang sesuai untuk

pertumbuhan awal setek karena dapat menopang dan meminimalisir batang setek

agar tidak mudah goyah saat penyiraman yang dapat menyebabkan kegagalan

pembentukan akar dalam penyetekan, selain itu media tanam tanah/kontrol (m₀)

mampu memberikan kelembaban yang cukup untuk pertumbuhan awal tanam

penyetekan. Hal ini sejalan dengan pendapat Ashari (2006), media tanam yang

baik untuk pertumbuhan tanaman yang disetek yaitu media yang dapat menjaga

setek agar tidak mudah goyah dan memberikan kelembaban yang cukup.

Berdasarkan hasil yang dilihat dari beberapa parameter pengamatan, komposisi

media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m2)

memberikan hasil yang sama baiknya dengan media tanam tanah/kontrol (m₀), hal

ini diduga karena media tanam tanah : kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 :

1 (m2) memiliki porsi tanah yang masih besar.

Penggunaan media tanam dengan berbagai komposisi menghasilkan kondisi

lingkungan dan struktur media tanam yang berbeda sehingga mempunyai

pengaruh yang berbeda pula bagi setiap tanaman. Komposisi media tanam tanah :

kompos : arang sekam perbandingan 1 : 2 : 1 (m1) dan tanah : kompos : arang

sekam perbandingan 1 : 1 : 2 (m3) menghasilkan bibit terendah dilihat dari semua

parameter pengamatan. Hal ini diduga komposisi media tanam tanah : kompos :

Page 53: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

arang sekam perbandingan 1 : 2 : 1 (m1) dan tanah : kompos : arang sekam

perbandingan 1 : 1 : 2 (m3) memiliki tingkat porositas yang tinggi sehingga tidak

sesuai untuk pertumbuhan setek oleander.

Setek dapat dikatakan berhasil apabila terlebih dahulu terbentuk akar yang sehat

dan kuat. Dengan demikian akan terjadi proses penyerapan unsur hara dan air

dari media tanam yang kemudian akan diangkut melalui xilem sebagai suplai

untuk memberi nutrisi dan energi bagi pertumbuhan setek selanjutnya. Menurut

Rochiman dan Harjadi (1973), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan hidup setek antara lain adalah media tanam. Selanjutnya Rein et al.

(1991) dalam Yulistyani dkk. (2014) menyatakan bahwa tingkat kelembaban

media tanam akan berpengaruh terhadap kemampuan setek dalam menyerap air

dan mempercepat pertumbuhan akar primer.

Page 54: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Bahan setek asal pangkal menunjukan pertumbuhan setek yang sama

baiknya dengan bahan setek asal tengah, terlihat pada peubah kecepatan

tumbuh tunas, persentase setek tumbuh, dan jumlah tunas.

2. Media tanam tanah/kontrol (m0) dan komposisi media tanam tanah :

kompos : arang sekam perbandingan 2 : 1 : 1 (m2) memberikan hasil yang

sama baiknya terhadap peubah kecepatan tumbuh tunas, persentase setek

tumbuh, jumlah tunas, dan Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst.

3. Terdapat interaksi antara bahan setek dan komposisi media tanam pada

jumlah akar.

5.2 Saran

Untuk menghasilkan bibit oleander yang baik dan cepat layak tanam sebaiknya

bahan setek yang digunakan adalah yang berasal dari pangkal dan tengah.

Sedangkan media tanam yang cocok bagi pertumbuhan setek oleander adalah

media tanam yang memiliki tekstur padat.

Page 55: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 4. Data kecepatan tumbuh tunas oleander akibat pengaruh bahan setek

dan komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-

rata I II III

s₁m₀ 24,00 28,00 24,00 76,00 25,33

s₁m₁ 36,00 30,00 34,00 100,00 33,33

s₁m₂ 26,00 34,00 24,00 84,00 28,00

s₁m₃ 36,00 30,00 38,00 104,00 34,67

s₂m₀ 24,00 29,00 26,00 79,00 26,33

s₂m₁ 30,00 32,00 32,00 94,00 31,33

s₂m₂ 24,00 30,00 30,00 84,00 28,00

s₂m₃ 38,00 34,00 38,00 110,00 36,67

s₃m₀ 42,00 40,00 40,00 122,00 40,67

s₃m₁ 44,00 44,00 48,00 136,00 45,33

s₃m₂ 40,00 44,00 40,00 124,00 41,33

s₃m₃ 44,00 50,00 48,00 142,00 47,33

Jumlah 408,00 425,00 422,00 1255,00 418,33

Rata-rata 34,00 35,42 35,17 104,58 34,86

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 32,54 > X2 – tabel = 19,7

Lampiran 5. Analisis ragam kecepatan tumbuh tunas oleander akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 13,72 6,86 0,76 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 1396,05 698,03 77,19 * 3,44

K. Media tanam (m) 3 430,30 143,43 15,86 * 3,05

Interaksi 23,28 3,88 0,43 tn 2,55

Galat 22 198,95 9,04

Non – aditif 1 2,43 2,43 0,26 tn 4,18

Sisa 21 196,52 9,36

Total 35 2062,30

KK = 8,63 %

Keterangan: * = berbeda nyata KK = koefisien keragaman

tn = tidak berbeda nyata

Page 56: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 6. Data kecepatan tumbuh tunas oleander akibat pengaruh bahan setek

dan komposisi media tanam (Transformasi (√x))

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rat-rata I II III

s₁m₀ 4,90 5,29 4,90 15,09 5,03

s₁m₁ 6,00 5,48 5,83 17,31 5,77

s₁m₂ 5,10 5,83 4,90 15,83 5,28

s₁m₃ 6,00 5,48 6,16 17,64 5,88

s₂m₀ 4,90 5,39 5,10 15,39 5,13

s₂m₁ 5,48 5,66 5,66 16,80 5,60

s₂m₂ 4,90 5,48 5,48 15,86 5,29

s₂m₃ 6,16 5,83 6,16 18,15 6,05

s₃m₀ 6,48 6,33 6,33 19,14 6,38

s₃m₁ 6,63 6,63 6,93 20,19 6,73

s₃m₂ 6,32 6,63 6,33 19,28 6,43

s₃m₃ 6,63 7,07 6,93 20,63 6,88

Jumlah 69,50 71,10 70,71 211,31 70,44

Rata-rata 10,69 10,94 10,88 32,51 10,84

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Lampiran 7. Analisis ragam kecepatan tumbuh tunas oleander akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam (transformasi (√x))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,11 0,06 0,80 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 9,70 4,85 69,03* 3,44

K. Media tanam (m) 3 3,22 1,07 15,28* 3,05

Interaksi 0,26 0,04 0,62 tn 2,55

Galat 22 1,55 0,07

Total 35 14,83 KK = 4,52 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

Page 57: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 8. Data persentase tumbuh oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 75,00 70,00 85,00 230,00 76,67

s₁m₁ 75,00 65,00 65,00 205,00 68,33

s₁m₂ 80,00 75,00 70,00 225,00 75,00

s₁m₃ 60,00 65,00 65,00 190,00 63,33

s₂m₀ 75,00 80,00 70,00 225,00 75,00

s₂m₁ 70,00 60,00 65,00 195,00 65,00

s₂m₂ 75,00 70,00 70,00 215,00 71,67

s₂m₃ 65,00 65,00 60,00 190,00 63,33

s₃m₀ 60,00 70,00 65,00 195,00 65,00

s₃m₁ 55,00 45,00 50,00 150,00 50,00

s₃m₂ 65,00 60,00 60,00 185,00 61,67

s₃m₃ 45,00 45,00 50,00 140,00 46,67

Jumlah 800,00 770,00 775,00 2345,00 781,67

Rata-rata 66,67 64,17 64,58 195,42 65,14

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 41,90 > X2 – tabel = 19,7

Lampiran 9. Analisis ragam persentase tumbuh oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 43,06 21,53 1,00 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 1584,73 792,36 36,81* 3,44

K. Media tanam (m) 3 1252,09 417,36 19,39* 3,05

Interaksi 6 70,83 11,80 0,55tn 2,55

Galat 22 473,60 21,53

Non – aditif 1 0,08 0,08 0,00tn 4,18

Sisa 21 473,51 22,54

Total 35 3424,31

KK = 7,12 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

KK = koefisien keragaman

Page 58: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 10. Data persentase tumbuh oleander akibat pengaruh bahan setek

dan komposisi media tanam (Transformasi (√x)

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 8,66 8,37 9,22 26,25 8,75

s₁m₁ 8,66 8,06 8,06 24,78 8,26

s₁m₂ 8,94 8,66 8,37 25,97 8,66

s₁m₃ 7,74 8,06 8,06 23,86 7,95

s₂m₀ 8,66 8,94 8,37 25,97 8,66

s₂m₁ 8,37 7,75 8,06 24,18 8,06

s₂m₂ 8,66 8,37 8,37 25,40 8,47

s₂m₃ 8,06 8,60 7,75 24,41 8,14

s₃m₀ 7,75 8,37 8,06 24,18 8,06

s₃m₁ 7,42 6,71 7,07 21,20 7,07

s₃m₂ 8,06 7,75 7,75 23,56 7,85

s₃m₃ 6,71 6,71 7,07 20,49 6,83

Jumlah 97,69 96,35 96,21 290,25 96,75

Rata-rata 8,14 8,03 8,02 24,19 8,06

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Lampiran 11. Analisis ragam persentase tumbuh oleander akibat pengaruhbahan

setek dan komposisi media tanam (transformasi (√x))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,11 0,06 0,58 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 6,76 3,38 35,00* 3,44

K. Media tanam (m) 3 4,49 1,50 15,51* 3,05

Interaksi 0,62 0,10 1,07 tn 2,55

Galat 22 2,12 0,10

Total 35 14,11 KK = 3,85 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

Page 59: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 12. Data jumlah tunas oleander (pengamatan terakhir/ke-9) akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-

rata I II III

s₁m₀ 3,00 2,80 3,20 9,00 3,00

s₁m₁ 2,00 2,20 2,40 6,60 2,20

s₁m₂ 2,40 2,60 2,60 7,60 2,53

s₁m₃ 2,40 2,20 2,60 7,20 2,40

s₂m₀ 2,80 2,60 3,00 8,40 2,80

s₂m₁ 2,20 1,80 1,80 5,80 1,93

s₂m₂ 3,20 3,00 2,60 8,80 2,93

s₂m₃ 2,00 2,60 2,60 7,20 2,40

s₃m₀ 1,60 2,00 2,20 5,80 1,93

s₃m₁ 2,00 1,40 1,20 4,60 1,53

s₃m₂ 2,00 1,80 2,00 5,80 1,93

s₃m₃ 1,20 1,40 1,40 4,00 1,33

Jumlah 26,80 26,40 27,60 80,80 26,93

Rata-rata 2,23 2,20 2,30 6,73 2,24

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 25,73 > X2 – tabel = 19,7

Lampiran 13. Analisis ragam jumlah tunas oleander (pengamatan terakhir/ke-9)

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,06 0,03 0,49 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 5,67 2,83 44.40 * 3,44

K. Media tanam (m) 3 2,94 0,98 15,36* 3,05

Interaksi 6 0,73 0,12 1,91 tn 2,55

Galat 22 1,40 0,06

Non – aditif 1 0,02 0,02 0,30 tn 4,18

Sisa 21 1,38 0,06

Total 35 10,81 KK = 11,26 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

KK = koefisien keragaman

Page 60: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 14. Data jumlah tunas oleander (pengamatan terakhir/ke-9) akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(Transformasi (√x+½))

Perlakuan ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 1,87 1,82 1,92 5,61 1,87

s₁m₁ 1,58 1,64 1,70 4,92 1,64

s₁m₂ 1,70 1,76 1,76 5,22 1,74

s₁m₃ 1,70 1,64 1,76 5,10 1,70

s₂m₀ 1,82 1,76 1,87 5,45 1,82

s₂m₁ 1,64 1,52 1,52 4,68 1,56

s₂m₂ 1,92 1,87 1,76 5,55 1,85

s₂m₃ 1,58 1,76 1,76 5,10 1,70

s₃m₀ 1,45 1,58 1,64 4,67 1,56

s₃m₁ 1,58 1,38 1,30 4,26 1,42

s₃m₂ 1,58 1,52 1,58 4,68 1,56

s₃m₃ 1,30 1,38 1,38 4,06 1,35

Jumlah 19,72 19,63 19,95 59,30 19,77

Rata-rata 1,64 1,64 1,66 4,94 1,65

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Lampiran 15. Analisis ragam jumlah tunas oleander (pengamatan terakhir/ke-9)

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(Transformasi (√x+½)

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,00 0,00 0,40 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 0,55 0,28 44,48* 3,44

K. Media tanam (m) 3 0,27 0,09 14,64* 3,05

Interaksi 6 0,06 0,01 1,71 tn 2,55

Galat 22 0,14 0,01

Total 35 1,03 KK = 4,78 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

Page 61: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 16. Data tinggi tunas tertinggi oleander (pengamatan terakhir/ke-9)

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-

rata I II III

s₁m₀ 12,90 14,62 12,04 39,56 13,19

s₁m₁ 6,70 6,96 7,52 21,18 7,06

s₁m₂ 11,64 10,78 11,14 33,56 11,19

s₁m₃ 6,90 6,06 5,59 18,55 6,18

s₂m₀ 12,60 12,56 11,08 36,24 12,08

s₂m₁ 6,06 6,72 6,42 19,20 6,40

s₂m₂ 11,62 10,86 10,66 33,14 11,05

s₂m₃ 6,26 6,24 5,90 18,40 6,13

s₃m₀ 9,48 9,04 9,46 27,98 9,33

s₃m₁ 4,72 4,48 4,72 13,92 4,64

s₃m₂ 8,66 8,42 8,26 25,34 8,45

s₃m₃ 4,10 4,06 4,24 12,40 4,13

Jumlah 101,64 100,80 97,03 299,47 99,82

Rata-rata 8,47 8,40 8,09 24,96 8,32

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 1,46 < X2 – tabel = 19,7

Lampiran 17. Analisis ragam tinggi tunas tertinggi oleander (pengamatan

terakhir/ke-9) akibat pengaruh bahan setek dan komposisi

media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 1,01 0,50 1,67 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 52,36 26,18 86,92* 3,44

K. Media tanam (m) 3 244,99 81,67 271,16* 3,05

Interaksi 6 3,23 0,54 1,79 tn 2,55

Galat 22 6,63 0,30

Non – aditif 1 1,33 1,33 5,25* 4,18

Sisa 21 5,30 0,25

Total 35 308,22 KK = 6,60 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

KK = koefisien keragaman

Page 62: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 18. Data tinggi tunas tertinggi oleander (pengamatan terakhir/ke-9)

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(transformasi (√x))

Perlakuan ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 3,59 3,82 3,47 10,88 3,63

s₁m₁ 2,59 2,64 2,74 7,97 2,66

s₁m₂ 3,41 3,28 3,34 10,03 3,34

s₁m₃ 2,63 2,46 2,36 7,45 2,48

s₂m₀ 3,55 3,54 3,33 10,42 3,47

s₂m₁ 2,46 2,59 2,53 7,58 2,53

s₂m₂ 3,41 3,30 3,27 9,98 3,33

s₂m₃ 2,50 2,50 2,43 7,43 2,48

s₃m₀ 3,08 3,01 3,08 9,17 3,06

s₃m₁ 2,17 2,12 2,17 6,46 2,15

s₃m₂ 2,94 2,90 2,87 8,71 2,90

s₃m₃ 2,03 2,02 2,06 6,11 2,04

Jumlah 34,36 34,18 33,65 102,19 34,06

Rata-rata 2,86 2,85 2,80 8,52 2,84

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Lampiran 19. Analisis ragam tinggi tunas oleander (pengamatan terakhir/ke-9)

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(transformasi (√x))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,02 0,01 1,53 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 1,68 0,84 113,66* 3,44

K. Media tanam (m) 3 7,51 2,50 339,83* 3,05

Interaksi 0,03 0,01 0,68 tn 2,55

Galat 22 0,16 0,01

Total 35 9,40 KK = 3,02 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

Page 63: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 20. Data jumlah akar oleander akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 21,60 23,80 21,80 67,20 22,40

s₁m₁ 11,60 14,40 13,00 39,00 13,00

s₁m₂ 19,80 21,20 19,40 60,40 20,13

s₁m₃ 14,00 12,80 11,80 38,60 12,87

s₂m₀ 21,80 21,60 19,60 63,00 21,00

s₂m₁ 11,60 13,00 13,60 38,20 12,73

s₂m₂ 20,00 22,00 19,40 61,40 20,47

s₂m₃ 11,60 14,00 11,60 37,20 12,40

s₃m₀ 12,00 16,20 11,80 40,00 13,33

s₃m₁ 12,40 9,00 10,00 31,40 10,47

s₃m₂ 11,60 11,40 11,00 34,00 11,33

s₃m₃ 10,20 10,60 10,40 31,20 10,40

Jumlah 178,20 190,00 173,40 541,60 180,53

Rata-rata 14,85 15,83 14,45 45,13 15,04

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 15,21 < X2 – tabel = 19,7

Lampiran 21. Analisis ragam jumlah akar akibat pengaruh bahan setek dan

komposisi media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 12,16 6,08 4,42* 3,44

Bahan setek (S) 2 242,48 121,24 88,13* 3,44

K. Media tanam (m) 3 350,22 116,74 84,86* 3,05

Interaksi 6 83,36 13,89 10,10* 2,55

Galat 22 30,27 1,38

Non – aditif 1 2,93 2,93 2,25 tn 4,18

Sisa 21 27,34 1,30

Total 35 718,49 KK = 7,80 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

KK = koefisien keragaman

Page 64: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampian 22. Data panjang akar terpanjang olander akibat pengaruh bahan setek

dan komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 8,24 10,96 7,98 27,18 9,06

s₁m₁ 6,88 7,22 7,20 21,30 7,10

s₁m₂ 7,10 7,30 7,30 21,70 7,23

s₁m₃ 6,66 7,08 6,80 20,54 6,85

s₂m₀ 7,98 8,56 7,54 24,08 8,03

s₂m₁ 6,14 6,28 6,46 18,88 6,29

s₂m₂ 6,52 7,16 6,88 20,56 6,85

s₂m₃ 5,82 6,02 6,70 18,54 6,18

s₃m₀ 5,46 5,44 5,54 16,44 5,48

s₃m₁ 5,06 5,06 5,40 15,52 5,17

s₃m₂ 5,46 5,16 5,46 16,08 5,36

s₃m₃ 5,08 5,14 5,18 15,40 5,13

Jumlah 76,40 81,38 78,44 236,22 78,74

Rata-rata 6,37 6,78 6,54 19,69 6,56

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 6,13 < X2 – tabel = 19,7

Lampiran 23. Analisis ragam panjang akar terpanjang oleander akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 1,04 0,52 1,93* 3,44

Bahan setek (S) 2 32,39 16,19 59,88* 3,44

K. Media tanam (m) 3 11,94 3,98 14,71* 3,05

Interaksi 6 3,96 0,66 2,44 tn 2,55

Galat 22 5,95 0,27

Non – aditif 1 2,60 2,60 16,30* 4,18

Sisa 21 3,35 0,16

Total 35 55,28 KK = 7,93 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

KK = koefisien keragaman

Page 65: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 24. Data panjang akar terpanjang oleander akibat pengaruh bahan

setek dan komposisi media tanam (transformasi (√x+½))

Perlakuan ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 2,96 3,39 2,91 9,26 3,09

s₁m₁ 2,72 2,78 2,78 8,28 2,76

s₁m₂ 2,76 2,79 2,79 8,34 2,78

s₁m₃ 2,68 2,75 2,70 8,13 2,71

s₂m₀ 2,91 3,01 2,84 8,76 2,92

s₂m₁ 2,58 2,60 2,64 7,82 2,61

s₂m₂ 2,65 2,77 2,72 8,14 2,71

s₂m₃ 2,51 2,55 2,68 7,74 2,58

s₃m₀ 2,44 2,44 2,46 7,34 2,45

s₃m₁ 2,36 2,36 2,43 7,15 2,38

s₃m₂ 2,44 2,38 2,44 7,26 2,42

s₃m₃ 2,36 2,38 2,38 7,12 2,37

Jumlah 31,37 32,20 31,77 95,34 31,78

Rata-rata 2,61 2,68 2,65 7,95 2,65

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Lampiran 25. Analisis ragam panjang akar terpanjang oleander akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam (transformasi

(√x+½))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,29 0,14 1,98 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 1,16 0,58 79,45* 3,44

K. Media tanam (m) 3 0,37 0,12 17,02* 3,05

Interaksi 6 0,11 0,02 2,50 tn 2,55

Galat 22 0,16 0,01

Total 35 1,83 KK = 3,22 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

Page 66: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 26. Data Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 29,38 38,74 37,22 105,34 35,11

s₁m₁ 32,48 23,95 21,07 77,50 25,83

s₁m₂ 43,97 29,60 23,94 97,51 32,50

s₁m₃ 19,24 16,02 22,22 57,48 19,16

s₂m₀ 22,12 23,91 23,54 69,57 23,19

s₂m₁ 19,51 28,04 28,84 76,39 25,46

s₂m₂ 30,88 46,38 36,05 113,31 37,77

s₂m₃ 21,73 18,50 27,98 68,21 22,74

s₃m₀ 41,32 28,86 25,90 96,08 32,03

s₃m₁ 22,07 20,17 18,20 60,44 20,15

s₃m₂ 25,21 29,26 20,20 74,67 24,89

s₃m₃ 27,07 17,42 20,66 65,15 21,72

Jumlah 334,98 320,85 305,82 961,65 320,55

Rata-rata 27,92 26,74 25,49 80,14 26,71

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 48,87 > X2 – tabel = 19,7

Lampiran 27. Analisis ragam Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 35,44 17,72 0,50 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 77,73 38,86 1,10 tn 3,44

K. Media tanam (m) 3 678,30 226,10 6,42 * 3,05

Interaksi 6 484,76 80,79 2,29 tn 2,55

Galat 22 775,04 35,23

Non – aditif 1 5,38 5,38 0,15 tn 4,18

Sisa 21 769,67 36,05

Total 35 2051,26 KK = 22,23 %

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

KK = koefisien keragaman

Page 67: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 28. Data Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst akibat pengaruh

bahan setek dan komposisi media tanam (transformasi (√x))

Perlakuan ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 5,42 6,22 6,10 17,74 5,91

s₁m₁ 5,70 4,89 4,59 15,18 5,06

s₁m₂ 6,63 5,44 4,89 16,96 5,65

s₁m₃ 4,39 4,00 4,71 13,10 4,37

s₂m₀ 4,70 4,89 4,85 14,44 4,81

s₂m₁ 4,42 5,30 5,37 15,09 5,03

s₂m₂ 5,56 6,81 6,00 18,37 6,12

s₂m₃ 4,66 4,30 5,29 14,25 4,75

s₃m₀ 6,43 5,37 5,09 16,89 5,63

s₃m₁ 4,70 4,49 4,27 13,46 4,49

s₃m₂ 5,02 5,41 4,49 14,92 4,97

s₃m₃ 5,20 4,17 4,55 13,92 4,64

Jumlah 62,83 61,29 60,20 184,32 61,44

Rata-rata 5,24 5,11 5,02 15,36 5,12

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Lampiran 29. Analisis ragam Luas Daun Khusus rata-rata (LDK) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(transformasi (√x))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,29 0,14 0,49 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 0,67 0,33 1,12 tn 3,44

K. Media tanam (m) 3 6,12 2,04 6,89* 3,05

Interaksi 6 4,15 0,69 2,34 tn 2,55

Galat 22 6,52 0,30

Total 35 17,75

Keterangan: * = berbeda nyata

tn = tidak berbeda nyata

Page 68: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 30. Data Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 0,50 0,30 0,60 1,40 0,47

s₁m₁ 0,30 0,20 0,10 0,60 0,20

s₁m₂ 0,30 0,10 0,30 0,70 0,23

s₁m₃ 0,10 0,20 0,50 0,80 0,27

s₂m₀ 0,20 0,70 0,30 1,20 0,40

s₂m₁ 0,10 0,70 0,40 1,20 0,40

s₂m₂ 0,20 0,40 0,20 0,80 0,27

s₂m₃ 0,20 0,30 0,20 0,70 0,23

s₃m₀ 0,20 0,40 0,20 0,80 0,27

s₃m₁ 0,30 0,70 0,70 1,70 0,57

s₃m₂ 0,40 0,40 0,40 1,20 0,40

s₃m₃ 0,30 0,60 0,30 1,20 0,40

Jumlah 3,10 5,00 4,20 12,30 4,10

Rata-rata 0,26 0,42 0,35 1,03 0,34

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 16,40 < X2 – tabel = 19,7

Lampiran 31. Analisis ragam Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,15 0,08 2,90 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 0,87 0,04 1,66 tn 3,44

K. Media tanam (m) 3 0,06 0,02 0,80 tn 3,05

Interaksi 6 0,27 0,05 1,73 tn 2,55

Galat 22 0,57 0,03

Non – aditif 1 0,07 0,07 2,89 tn 4,18

Sisa 21 0,51 0,02

Total 35 1,15 KK = 47,32%

Keterangan: tn = tidak berbeda nyata

KK = koefisien keragaman

Page 69: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 32. Data Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam (transformasi

(√x+½))

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 1,00 0,89 1,05 2,94 0,98

s₁m₁ 0,89 0,84 0,78 2,51 0,84

s₁m₂ 0,89 0,78 0,89 2,56 0,85

s₁m₃ 0,76 0,84 1,00 2,60 0,87

s₂m₀ 0,84 1,10 0,89 2,83 0,94

s₂m₁ 0,78 1,10 0,95 2,83 0,94

s₂m₂ 0,84 0,95 0,84 2,63 0,88

s₂m₃ 0,84 0,89 0,84 2,57 0,86

s₃m₀ 0,84 0,95 0,84 2,63 0,88

s₃m₁ 0,89 1,10 1,10 3,09 1,03

s₃m₂ 0,95 0,95 0,95 2,85 0,95

s₃m₃ 0,89 1,05 0,89 2,83 0,94

Jumlah 10,41 11,44 11,02 32,87 10,96

Rata-rata 0,87 0,95 0,92 2,74 0,91

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Lampiran 33. Analisis ragam Laju Pertumbuhan Relatif rata-rata (LPR) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(transformasi (√x+½))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,04 0,02 2,79 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 0,03 0,01 1,75 tn 3,44

K. Media tanam (m) 3 0,02 0,01 0,70 tn 3,05

Interaksi 6 0,08 0,01 1,70 tn 2,55

Galat 22 0,16 0,01

Total 35 0,32

Keterangan: tn = tidak berbeda nyata

Page 70: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 34. Data Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 1,70 6,90 1,60 10,20 3,40

s₁m₁ 1,00 1,00 0,70 2,70 0,90

s₁m₂ 0,60 0,40 0,50 1,50 0,50

s₁m₃ 0,70 0,90 2,00 3,60 1,20

s₂m₀ 1,10 3,10 1,40 5,60 1,87

s₂m₁ 8,60 2,30 1,50 12,40 4,13

s₂m₂ 0,90 0,90 0,40 2,20 0,73

s₂m₃ 0,70 1,70 0,70 3,10 1,03

s₃m₀ 0,60 1,30 0,70 2,60 0,87

s₃m₁ 1,20 3,40 3,80 8,40 2,80

s₃m₂ 1,40 1,50 2,10 5,00 1,67

s₃m₃ 1,00 3,40 1,20 5,60 1,87

Jumlah 19,50 26,80 16,60 62,90 20,97

Rata-rata 1,63 2,23 1,38 5,24 1,75

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Uji Homogenitas : X2 – hitung = 22,13 > X2 – tabel = 19,7

Lampiran 35. Analisis ragam Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 4,60 2,30 0,90 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 1,22 0,61 0,24 tn 3,44

K. Media tanam (m) 3 14,30 4,77 1,86 tn 3,05

Interaksi 6 27,84 4,64 1,81 tn 2,55

Galat 22 56,28 2,56

Non – aditif 1 1,48 1,48 0,57 tn 4,18

Sisa 21 54,80 2,61

Total 35 104,25 KK = 91,54%

Keterangan: tn = tidak berbeda nyata

KK = koefisien keragaman

Page 71: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Lampiran 36. Data Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst akibat

pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam (transformasi

(√x+½))

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

s₁m₀ 1,48 2,72 1,45 5,65 1,88

s₁m₁ 1,23 1,23 1,10 3,56 1,19

s₁m₂ 1,05 0,95 1,00 3,00 1,00

s₁m₃ 1,10 1,18 1,58 3,86 1,29

s₂m₀ 1,27 1,90 1,38 4,55 1,52

s₂m₁ 3,02 1,67 1,41 6,10 2,03

s₂m₂ 1,18 1,18 0,95 3,31 1,10

s₂m₃ 1,10 1,48 1,10 3,68 1,23

s₃m₀ 1,05 1,34 1,10 3,49 1,16

s₃m₁ 1,30 1,98 2,07 5,35 1,78

s₃m₂ 1,38 1,41 1,61 4,40 1,47

s₃m₃ 1,23 1,98 1,30 4,51 1,50

Jumlah 16,39 19,02 16,05 51,46 17,15

Rata-rata 1,37 1,59 1,34 4,29 1,43

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Lampiran 37. Analisis ragam Laju Asimilasi Bersih rata-rata (LAB) 45-52 hst

akibat pengaruh bahan setek dan komposisi media tanam

(transformasi (√x+½))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

Kelompok 2 0,44 0,22 1,45 tn 3,44

Bahan setek (S) 2 0,15 0,07 0,49 tn 3,44

K. Media tanam (m) 3 1,17 0,39 2,54 tn 3,05

Interaksi 6 2,28 0,38 2,48 tn 2,55

Galat 22 3,37 0,15

Total 35 7,41

Keterangan: tn = tidak berbeda nyata

Page 72: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 3. Tanah

Gambar 4. Kompos

Page 73: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 5. Arang sekam

Gambar 6. Proses pengisian media tanam kedalam polybag

Page 74: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 7. Pengambilan bahan setek

Gambar 8. Pemotongan bahan setek

Page 75: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 9. Perendaman bahan setek dengan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Gambar 10. Pengelompokan bahan setek (pangkal, tengah, pucuk)

Page 76: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 11. Pembungkusan bahan setek dengan tanah liat

Gambar 12. Penanaman

Page 77: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 13. Penyiraman

Gambar 14. Pengamatan

Page 78: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 15. Pengambilan sampel tanaman destruktif

Gambar 16. Pengamatan tanaman destruktif menggunakan alat image scanner

Page 79: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 17. Pengopenan tanaman destruktif

Gambar 18. Pengambilan sampel tanaman

Page 80: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

Gambar 19. Pengamatan jumlah akar dan panjang akar pada tanaman sampel

Page 81: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

a. s₁m₀ b. s₁m₁

c. s₁m₂ d. s₁m₃

Gambar 20. Tanaman sampel dari setek pangkal

Page 82: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

a. s₂m₀ b. s₂m₁

c. s₂m₂ d. s₂m₃

Gambar 21. Tanaman sampel dari setek tengah

Page 83: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...

a. s₃m₀ b. s₃m₁

c. s₃m₂ d. s₃m3

Gambar 22. Tanaman sampel dari setek pucuk

Keterangan: s₁ = Pangkal m₀ = kontrol

s₂ = Tengah m₁ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 2 : 1)

s₃ = Pucuk m₂ = tanah : kompos : arang sekam (2 : 1 : 1)

m₃ = tanah : kompos : arang sekam (1 : 1 : 2)

Page 84: PENGARUH BERBAGAI BAHAN SETEK DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM ...eprints.stiperdharmawacana.ac.id/61/1/SKR.pdftentang pengaruh asal bahan setek yang terbaik dan komposisi media yang ...