Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada...

20

Transcript of Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada...

Page 1: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti
Page 2: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Warta

Pengantar Redaksi Daftar Isi

ISSN 0216-4427

Penelitian dan Pengembangan PertanianVolume 39 No. 6, 2017

Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku Berdaun Tunggal 1

Budi daya Bawang Merah Ramah Lingkungan untuk Menghasilkan Benih Bermutu 2

Mengatasi Over Produksi Wortel melalui Pengolahan 4

Mesin Tanam Bawang Merah Siap Dukung Swasembada Bawang Merah 6

Strategi Pengendalian Hama Keong Mas pada Tanaman Padi di Lahan Sawah Irigasi 8

Pompa Air Menjadi Titik Ungkit Indeks Pertanaman (IP) 300 Padi Sawah Tadah Hujan 10

Green Super Rice, Varietas Unggul Mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 12

Dadih dan Yoghurt, Apa Bedanya ? 15

Nata de Soya Mengubah Limbah Menjadi Berkah 17

Benih yang bermutu akan menjadi cikal bakal keberhasilan produksi. Balitbangtan sangat memperhatikan sistem perbenihan guna mendukung peningkatan produktivitas. Berbagai upaya penelitian dan pengembangan bidang perbenihan pada masing-masing komoditas telah dilakukan. Misalnya pada bawang merah dengan dihasilkannya suatu teknologi budi daya ramah lingkungan untuk menghasilkan benih bermutu. Lalu perbaikan pada sistem perbanyakan benih komoditas lada dengan setek satu buku berdaun tunggal dianggap dapat mendukung produksi lada secara optimal. Pada tanaman pangan melalui teknologi varietas unggul dihasilkan Green Super Rice untuk mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Selain perbenihan, paket teknologi lain juga diperlukan untuk mencapai swasembada pangan maupun komoditas lainnya. Salah satunya adalah mesin tanam bawang merah agar proses budi daya berjalan secara efektif dan efisien. Ada lagi teknologi untuk mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti pada sawah tadah hujan dengan memanfaatkan pompa air sebagai titik ungkit sehingga Indeks Pertanaman (IP) dapat meningkat menjadi IP 300. Solusi dalam budi daya misalnya saat terjadi serangan hama dan penyakit juga perlu masuk dalam penciptaan teknologi seperti strategi pengendalian hama Keong Mas pada tanaman padi di lahan sawah irigasi. Jika paket teknologi menunjukkan hasil yang baik dengan produksi yang melimpah, maka teknologi hilirisasi juga hadir dan menjadi peluang dalam kegiatan usaha pengolahan. Teknologi pengolahan menjadi solusi pada saat terjadi overproduksi seperti wortel misalnya dengan hasil akhir produk yang memberikan nilai tambah. Lalu ada olahan nata de soya yang mengubah limbah menjadi berkah bagi pelaku usaha. Masing-masing produk hasil olahan memiliki kekhasannya, baik rasa dan manfaat yang bersumber dari bahan baku seperti pada artikel dadih dan yoghurt.

Redaksi

Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian diterbitkan enam kali dalam setahun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pengarah: Muhammad Syakir; Tim Penyunting: Retno Sri Hartati Mulyandari, Istriningsih, Nuning Nugrahani, Sri Hartati, Sofjan Iskandar, Syahyuti, Sri Utami, Tri Puji Priyatno, Miskiyah, Wiwik Hartatik, Achmad Subaidi; Ika Djatnika; Ronald Hutapea; Penyunting Pelaksana: Morina Pasaribu, Siti Leicha Firgiani, Ujang Sahali Tanda Terbit: No. 635/SK/DITJEN PPG/STT/1979; Alamat Penyunting: Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian, Jalan Salak No. 22, Bogor 16151, Telepon: (0251) 8382567, 8382563, Faksimile: (0251) 8382567, 8382563, E-mail: [email protected]. Selain dalam bentuk tercetak, Warta tersedia dalam bentuk elektronis yang dapat diakses secara on-line pada http://www.bpatp.litbang.pertanian.go.id

Redaksi menerima artikel tentang hasil penelitian serta tinjauan, opini, ataupun gagasan berdasarkan hasil penelitian terdahulu dalam bidang teknik, rekayasa, sosial ekonomi, dan jasa serta berita-berita aktual tentang kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Artikel disajikan dalam bentuk ilmiah populer. Jumlah halaman naskah maksimum 6 halaman ketik dua spasi.

Foto sampulTanaman Lada BPTP Balitbangtan Kepulauan Bangka Belitung

Page 3: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 1

Bangka Belitung sebagai sentra penghasil lada putih yang sudah

terkenal di pasar dunia dengan nama Munthok White Pepper serta memiliki keunggulan rasa yang tidak dimiliki di negara lain. Namun produktivitas lada di daerah ini masih tergolong rendah, yaitu 1,1 t/ha/tahun karena budi daya lada di tingkat petani umumnya masih konvensional. Salah satu penentu untuk peningkatan produktivitas lada adalah penggunaan benih yang berkualitas dan bermutu.

Benih tanaman lada dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan setek, okulasi, penyambungan, dan kultur jaringan. Perbanyakan lada yang direkomedasikan adalah setek karena paling praktis, efisien, dan benih yang dihasilkan sama dengan sifat induknya. Perbanyakan benih lada dapat dilakukan dengan setek panjang tujuh ruas atau setek pendek satu buku berdaun tunggal.

Setek Lada Satu Buku Berdaun Tunggal

Setek panjang digunakan apabila sumber bahan tanaman yaitu sulur panjat cukup banyak. Namun penggunaan setek panjang yang

PerbanyakanBenihLadadenganSetekSatuBukuBerdaunTunggalPerbanyakanladayangdirekomedasikanadalahsecaravegetatif(setek).Biasanyapetanimenggunakansetekpanjangtujuhruasyangmemerlukansulurpanjatyangcukupbanyakdanmempunyairisikokegagalancukupbesarapabiladitanamlangsungdilapangan.Denganteknologisetekladasatubukuberdauntunggalakanmenghematbahantanamsehinggalebih

efisiendalamperbanyakantanamanladayangberkualitas.

langsung ditanam di lapangan mempunyai risiko kegagalan yang cukup besar dan membutuhkan bahan tanam yang cukup banyak sehingga kurang ekonomis. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( B P T P ) K e p u l a u a n B a n g k a Belitung telah merekomendasikan p e n g g u n a a n s e t e k l a d a satu buku berdaun tunggal ,

Inovasi teknologi setek lada satu buku berdaun tunggal memiliki beberapa keunggulan: (1) lebih efisien dan menghemat bahan tanam hingga 400%, (2) benih yang diperoleh sama dengan sifat induknya, (3) adanya seleksi sebelum ditanam di lapangan sehingga tingkat kematian rendah berkisar 10–30% (setek panjang cara petani dapat mencapai 50%), (4) tidak terjadi stagnasi pada pertumbuhan awal di lapangan, dan (5) persentase penyulaman di lapangan lebih rendah dibanding setek panjang.

Teknik Perbenihan

Proses perbenihan setek lada sa tu buku berdaun tungga l dapat dilakukan sebagai berikut:Penyiapan rumah benih. Rumah benih didesain menggunakan screen house tertutup dengan

paranet pada bagian atas untuk mengatur intensitas sinar matahari yang masuk. Paranet di bagian samping keliling screen house untuk melindungi benih dari serangan hama maupun penyakit.Penyiapan dan Pemilihan Bahan Tanam. Sumber bahan tanam (setek) yang baik adalah yang berasal dari sulur panjat dengan syarat: (1) berasal dari varietas unggul, (2) sehat dan bebas serangan hama penyakit, (3) pertumbuhannya aktif, (4) umur tanaman 6–8 bulan, (5) daun-daunnya berwarna hijau tua, dan (6) tidak dalam kondisi berbunga/berproduksi saat dipangkas.Penyiapan Tempat Pendederan. Pendederan untuk merangsang pertumbuhan akar dan tunas. Pendederan dilakukan di bak pasir ukuran 1–1,2 m, panjang disesuaikan dengan kebutuhan dan tinggi ± 30 cm. Bagian atas berisi pasir halus setebal 5–10 cm, bagian bawah diberi ijuk setebal 5 cm, lalu bagian terbawah diisi koral setebal 5 cm supaya drainase dan aerasi baik untuk merangsang pertumbuhan akar. Pendederan. Pendederan setek lada pada media pasir secara condong. Bagian sulur di bawah daun hingga ruas seluruhnya dibenam ke dalam pasir. Hanya sulur di sebelah atas tangkai daun yang panjangnya ± 1 cm serta tangkai dan dan helaian daun yang tetap berada di atas pasir. Jarak tanam di pendederan adalah 8–12 cm antarbaris dan 5–6 cm di atas baris. Penyiraman dilakukan 2–3 kali sehari selama 2 minggu pertama. Setelah 2 minggu, benih sudah dapat dipindahkan ke perbenihan.

Page 4: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

2 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Perbenihan dan Pemeliharaan. Perbenihan dilakukan di dalam po lybag be rukuran 10 x 15 cm. Perbandingan media yang digunakan adalah tanah : pupuk kandang sebesar (7 : 3 atau 2 : 1) lalu ditambahkan 0,5 g kaptan/kg tanah. Media perbenihan perlu disterilisasi menggunakan fungisida ataupun aplikasi agensi hayati Trichoderma harzianum yang dibiarkan tertutup plastik selama 2 minggu. Lingkungan o p t i m a l u n t u k p e r b e n i h a n adalah suhu udara 22–30° C, kelembapan udara > 80% dan intensitas cahaya 50–75%. untuk memacu per tumbuhan benih dapat disemprot pupuk daun yang

mengandung unsur NPKMg (14-12-14-1) dan zat pengatur tumbuh (ZPT) 0,2% sekali seminggu.

Benih siap dipindahkan ke lapangan pada umur 4–6 bulan yang ditandai dengan tinggi tanaman mencapai 5–7 ruas, daun hijau tua, akar lekat pada setiap buku ruas cukup banyak dan sehat.

Kelayakan untuk Pengembangan Teknologi budi daya setek satu buku berdaun tunggal layak dikembangkan secara teknis maupun ekonomis, mudah diterapkan dan lebih efisien dibandingkan dengan setek panjang. Sedangkan dari sisi

Produksi lada setek satu buku berdaun tungggal di UPBS BPTP Kep. Bangka Belitung.

finansial dan bisnis menunjukkan bahwa inovasi teknologi ini jika diterapkan untuk dikembangkan sangat layak dengan nilai R/C 2,11. Nilai tersebut dengan asumsi biaya untuk sarana produksi Rp8.625.000 untuk tenaga kerja Rp14.255.000 dan pendapatan Rp30.000.000 sehingga keuntungan mencapai Rp15.745.00.

BPTP Kepulauan Bangka Belitung memiliki penangkaran benih sumber beberapa varietas lada yakni Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS ) lada yang juga berfungsi sebagai wahana mendiseminasikan inovasi teknologi seperti setek lada satu buku berdaun tunggal, penyedia benih, serta dapat menjadi lokasi pelatihan bagi petani maupun pengunjung yang ingin mengetahui bagaimana memproduksi benih lada yang baik.

Irma Audiah Fachrista, Ahmadi, dan IssukindarsyahBalai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepulauan Bangka Belitung Jalan Mentok km. 4 Pangkal Pinang 33134Telepon : (0717) 422582, 421797Faksimile : (0717) 421797E-mail : [email protected].

go.id

Kabupaten (Kab.) Probolinggo termasuk sentra utama produksi

bawang di Jawa Timur. Luas area panen bawang merah di

BudidayaBawangMerahRamahLingkunganuntukMenghasilkanBenihBermutu

Umumnya,petanibawangmerahmasihbergantungpadapenggunaanpestisida.Untukmerubahkebiasaantersebutdiperlukanintroduksisistembudidayaramahlingkungansepertipenggunaankelambunilon,perangkapkuning,

danvarietasunggulyangterbuktidapatmenekanseranganhama.

Probolinggo tahun 2015 yaitu 7.155 ha dengan produksi 514.086 kuintal. Masalah utama dalam usaha tani bawang adalah hama

penyakit dan penyediaan benih be r mu tu . Un tuk menga tas i masalah tersebut, Balai Pengkajian Tekno log i Pe r tan ian (BPTP) Jawa Timur mengintroduksikan teknologi penggunaan pupuk organik, pengurangan penggunaan pest is ida k imia, penggunaan kelambu nilon dan perangkap kuning, penggunaan gudang

Page 5: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 3

Bawang merah varietas Biru Lancor.

komunal dengan pengasapan yang mampu mempertahankan daya simpan umbi bawang merah hingga 6 bulan, serta pendampingan dalam penangkaran benih bawang merah.

Penggunaan Kelambu Nilon dan Varietas Unggul

Varietas unggul bawang merah yang berkembang di Probolinggo yaitu Biru Lancor yang dilepas tahun 2009 dan merupakan hasi l seleksi ser ta pemurnian varietas lokal asal Probolinggo oleh BPTP Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Pertanian (Diperta) Provinsi Jawa Timur, Diperta Kab. Probolinggo dan petani. Perkembangan varietas Biru Lancor cukup pesat dan saat ini hampir 95% luas area bawang merah di Probolinggo ditanami varietas tersebut dan juga berkembang di luar Provinsi Jawa Timur seperti Gorontalo, Yogyakar ta, Sulawesi Selatan (Enrekang) , Kal imantan, dan Bali. Dari hasil perkembangan benih asal True Shal lot Seed (TSS) maka Biru Lancor memiliki kemampuan produksi biji botani lebih dari 90%. Potensi produksi bawang merah var ie tas B i ru

Lancor pada MK I (tanam bulan April/Mei) sekitar 8 –10 t/ha dan pada MK II (tanam bulan Juni/Juli bersamaan dengan adanya “Angin Gending”) sekitar 15 –18 t/ha. Varietas Biru Lancor memiliki keunggulan lebih toleran terhadap hama dan penyaki t , memi l ik i daya adap tas i l uas , sesua i untuk ditanam di musim hujan maupun kemarau, serta cocok untuk bawang goreng karena lebih renyah dan aroma kuat.

Penggunaan kelambu nilon merupakan kearifan lokal petani bawang merah di Probolinggo da lam mengenda l i kan hama ulat bawang di musim kemarau dan mus im hu jan . Ke lambu n i lon dapat d i terapkan pada luasan pertanaman yang sempit maupun skala luas namun pada umumnya ukuran kelambu nilon yang diterapkan oleh petani per unit antara 200 m2 sampai 500 m2. Keberhasilan pengendalian hama ulat bawang dengan kelambu nilon dapat mencapai 100% dan penggunaan insektisida berkurang sampai 50–75% serta bawang merah dapat dipanen dengan hasil optimal. Kelambu nilon dapat digunakan hingga 7 sampai 10 kali periode tanam bawang merah asalkan disimpan dengan baik.

Secara ekologis kelambu nilon dapat membantu memperbaiki l i ngkungan tumbuh bawang merah pada saat musim kemarau. Pada kondisi udara yang panas dan kering daun bawang merah dapat mengalami respirasi yang tinggi. Keadaan ini menyebabkan tanaman menjad i lemas dan lemah. Penggunaan kelambu ni lon secara f is ik juga dapat mengurangi in tensi tas s inar matahari dan respirasi tanaman sehingga pertumbuhan tanaman bawang merah dapat berlangsung d e n g a n n o r m a l d a n d a p a t menghasilkan umbi dengan baik.Rangkuman teknologi budi daya bawang merah ramah lingkungan yang d i terapkan o leh petan i d i susun da lam ben tuk SOP spesifik lokasi oleh BPTP Jawa Timur, Diperta Kab. Probolinggo, Diperta Provinsi Jatim beserta petani. Saat ini hampir 75% petani bawang merah di Probolinggo te lah menerapkan budi daya ramah lingkungan. Selain itu untuk meningkatkan kualitas hasil panen dan memperpanjang daya simpan bawang merah dikembangkan penggunaan gudang komunal dengan pengasapan sehingga d a y a s i m p a n u m b i b a w a n g m e r a h m e n c a p a i 6 b u l a n .

Kelambu nilon untuk pengendalian hama dan penyakit bawang merah.

Page 6: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

4 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Gudang komunal dengan pengasapan.

MengatasiOverProduksiWortelmelaluiPengolahan

Hargawortelsebagaimanahargasayuranlainnyaseringkalifluktuatif,sehinggaperlustrategikhususdalamprosespenangananpascapanendanpengolahannya.Wortelsiappanenseringkalihanyadiolahuntuk

dijadikanpupukorganikpadasaatberlimpah.Akibatnyawortelyangsangatbermanfaatmalahseringterbuang,busuk,bahkandibagikansecaracuma-cumaolehpetani.TimpascapanenBalaiPengkajianTeknologiPertanian(BPTP)BalitbangtanJatimtelahmengubahnyamenjadiprodukyanglebih

memilikinilaitambah.

Wortel merupakan jenis sayuran yang kaya serat, antioksidan,

dan mineral. Warna orange yang terdapat pada wortel menandakan adanya kandungan betakaroten yang akan dirombak menjadi vitamin

A saat dalam tubuh. Sehingga sangat disayangkan ketika harga wortel murah banyak yang terbuang percuma hanya untuk pakan ternak dan kurang termanfaatkan. Salah satu solusi permasalahan tersebut adalah

dengan teknologi pengolahan. Wortel dapat diolah menjadi aneka pangan olahan yang bermanfaat dan memil ik i n i la i ekonomis. Bertindak sebagai pelaku usahanya sebaiknya petani langsung sehingga mampu memproduks i wor te l sebagai bahan baku primernya.

Aneka Olahan Pangan dari Wortel

Pembuatan aneka olahan pangandan minuman dengan bahan baku wortel menjadi mie, cake, es krim, atau sari wortel nanas, membutuhkan

Pengembangan Benih Bermutu

Benih sumber bawang merah varietas Biru Lancor berupa Nucleus Seed serta kelas BS yang disediakan BPTP Jawa Timur telah diproduksi sebanyak 700 kg di tahun 2016 dan kemudian diserahkan kepada enam penangkar benih untuk ditangkarkan menjadi benih kelas FS. BPTP Jawa Timur juga menyiapkan benih kelas BS untuk

varietas Super Philip, Bauji, Batu Ijo, Rubaru, Monjung, dan Tajuk masing-masing sebanyak 100 kg. Pengenalan varietas unggul ini agar petani dapat melihat dan memilih varietas yang disukai dan diterima oleh pasar.

P e n d a m p i n g a n d a n pengelolaan demplot BPTP Jawa Timur di Probolinggo pada tahun 2016 di fokuskan di kawasan penumbuhan bawang merah Kecamatan Kraksaan yang terletak di pesisir pantai. Salah seorang penangkar benih yang juga sebagai Ketua Kelompok Tani Sidodadi IV yaitu Mohammad Taufiq, telah memperoleh penghargaan sebagai petani Inovator pada Hari Pangan Sedunia (HPS) yang ke XXXVI, 28–29 Oktober 2016 di Boyolali, Jawa Tengah. Inovator dalam hal kepenangkaran benih bawang merah Biru Lancor khususnya, dan memasok kebutuhan benih bersertifikat sebanyak 60% dari yang ditargetkan Kementerian Pertanian kepada Pemkab Probolinggo.

K e d e p a n b e l i a u a k a n mengembangkan 12 var ietas unggul bawang merah asal Balai Penelitian Sayuran maupun BPTP Jawa Timur untuk ditangkarkan dan diregulasi menjadi benih bersertifikat sehingga pangsa pasar pelayanan benihnya semakin luas hingga di luar provinsi. Dengan skala luas usaha tani bawang merah untuk perbenihan yang dikelola beliau per musim tanam berkisar 10–30 ha atau menghasilkan benih kisaran 100–300 ton, maka diharapkan pasokan benih bawang merah bersertifikat kelas FS dapat tersedia dan dapat diregulasi ke kelas di bawahnya.

Baswarsiati, Wahyuhandayati, Ericha

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

(BPTP) Jawa Timur

Jl. Raya Karangploso, KM 4 . PO Box 188,

Malang 65101, Jawa Timur.

Telephone : (0341) 494052

Faksimile : (0341) 471255

E-mail : [email protected].

go.id [email protected]

Page 7: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 5

peralatan yang cukup sederhana serta bahan yang mudah didapatkan. Peralatan yang digunakan antara lain panci, gilingan molen, mikser, kain saring, sendok sayur, oven, panci pengukus/dandang, saringan, cup sealer, sendok, baskom, dan loyang. Sedangkan bahan yang diperlukan cukup mudah diperoleh antara lain tepung es krim, wortel, pasta wortel, CMC, gula, garam, asam sitrat, telur, tepung terigu, dan margarin. Pasta wortel dapat dibuat dengan cara mengupas wortel, mencuci, dan mengukusnya se lama 5 menit. Wortel yang sudah dikukus selanjutnya diblender dengan menambahkan sedik i t a i r (± 50–100 ml) atau perbandingan antara wor tel dan air (10:1).

Pengolahan Wortel

Proses pengolahan wortel menjadi aneka olahan relatif mudah dan praktis. Tahapan pembuatan mie dapat dilakukan dengan menimbang tepung terigu 1 kg, kemudian ditambahkan garam 1 sendok makan (sdm) dan diaduk rata. Tambahkan telur 2 butir yang telah dikocok, diaduk kembali hingga rata. Pasta wortel sedikit demi sedikit ditambahkan sampai ± 300 g dan dilakukan pengadukan kembali hingga kalis menjadi adonan. Adonan dicetak menggunakan gilingan molen hingga berbentuk lembaran yang kompak dan

dicetak memanjang seperti mie. Selanjutnya dilakukan perebusan mie ke dalam air mendidih yang telah ditambahkan minyak goreng 3 sdm dan diangkat apabila telah mengapung sehingga menjadi mie basah. Masak mie dengan menambahkan aneka bumbu dan mie wortel yang berwarna kuning kemerahan siap untuk disajikan.Tahapan proses pembuatan cake wortel dilakukan dengan melelehkan margarin 200 g dan diamkan sampai dingin. Selanjutnya dibuat adonan I berupa 6 buah putih telur dikocok hingga kaku. Adonan II berupa 8 buah kuning telur dan gula halus dikocok hingga mengembang, selanjutnya dimasukkan tepung terigu 100 g yang telah dicampur baking powder ¼ sendok teh (sdt). Kemudian dicampurkan adonan I dan II serta aduk hingga rata serta ditambahkan pasta wortel 100 g dan diaduk kembali. Adonan yang sudah jadi dituang pada loyang dan bisa dikukus ataupun di oven.

Pembuatan es kr im wor tel dilakukan melalui 2 tahap. Tahap I diawali dengan pembuatan pasta wortel terlebih dahulu. Wortel yang telah dikukus sebanyak 500 g diblender dengan air matang 400 ml. Selanjutnya CMC 3 g dipanaskan menggunakan air 200 ml dan dicampurkan ke pasta wortel. Pengadukan dilakukan hingga homogen kemudian dibekukan sampai mulai terbentuk es yang masih lunak. Pada Tahap II, pasta

wortel setengah beku dimikser kemudian ditambahkan tepung es krim dan susu kental manis 1 ka leng dan s iap dikemas.

Pembuatan sari wortel nanas (wornas) menggunakan buah nanas yang matang dan wortel yang bagus. Perbandingan bahan baku pembuatan sari wornas adalah wortel:nanas:air (1:1:4). Pengupasan wortel dan nanas perlu dilakukan, untuk nanas yang telah dikupas ditaburi garam supaya tidak gatal kemudian dicuci dengan air hingga bersih. Selanjutnya merebus air hingga mendidih dan masukkan nanas, perbandingan nanas dan air (1:4). Perebusan dilakukan selama 15 menit. Wortel yang telah diblanching dan nanas diblender secara bersamaan dengan ditambahkan air rebusan nanas. Sari wornas selanjutnya disaring menggunakan kain saring dan dipanaskan hingga suhu 80o

C dengan menambahkan gula pasir dan asam sitrat lalu dilakukan pengemasan dan penyimpanan. Hasil olahan pangan dan minuman berbahan baku wortel tersebut cukup sederhana dan dapat digunakan untuk meningkatkan gizi keluarga.

Pengembangan Produk Olahan Wortel di masyarakat

Olahan wortel ini juga dapat d i k o m b i n a s i k a n d e n g a n menambahkan jenis sayuran lain yang sesuai sehingga dapat melengkapi nilai gizi dari olahan wortel tersebut.

Selain diolah menjadi mie, cake, es krim, dan sari wornas, wortel juga dapat dikembangkan menjadi aneka macam olahan pangan lain seperti tepung, kerupuk, brownies, jelly drink, kue kering, dodol, permen, dan lain sebagainya. Aneka olahan wortel tersebut selain dapat menganekaragamkan pangan juga mampu menyediakan produk saat di tempat lain tidak ada

Berbagai produk olahan wortel. Diseminasi teknologi olahan wortel kepada para wanita tani.

Page 8: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

6 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

mengatasi perbenihan bawang merah di Indonesia adalah dengan penggunaan biji botani atau disebut True Shallot Seed (TSS). Keunggulan TSS adalah meningkatkan hasil umbi bawang merah sampai dua kali lipat dibandingkan penggunaan benih umbi dengan produksi mencapai 26 t/ha, bebas dari penyakit dan virus, kebutuhan benih TSS bawang merah lebih sedikit yakni 2–3 kg/ha dibandingkan dengan benih umbi sebanyak ± 1–1,2 t /ha, pengangkutan yang lebih mudah, dan daya simpan lebih lama dibanding umbi. Benih bawang asal biji sekitar 50% juga masih dapat berkecambah setelah disimpan selama 1–2 tahun sedangkan benih

bawang asal umbi bibit hanya dapat disimpan sekitar empat bulan dalam gudang. Berdasarkan beberapa kelebihan TSS tersebut, maka penggunaan TSS sangat prospektif untuk meningkatkan produksi dan kualitas umbi bawang merah.

Kegiatan budi daya bawang merah dengan benih biji botani/TSS memerlukan cukup banyak tenaga ker ja, untuk kegiatan tanam bawang merah memerlukan tenaga kerja sekitar 50–60 HOK. Penanaman dengan cara pindah tanam memerlukan waktu yang cukup lama dan kecermatan yang tinggi. Sedangkan ketepatan waktu tanam sangat penting karena terkait dengan musim atau ketersediaan air. Oleh karena itu, Balai Besar P e n g e m b a n g a n M e k a n i s a s i Pertanian (BBP Mektan) telah mengembangkan mesin tanam bawang merah untuk mengatasi masalah tersebut. Pengembangan prototipe mesin tanam bawang

Ba w a n g m e r a h ( A l l i u m asca lon icum ) mempunya i

prospek yang sangat cerah untuk te rus d ikembangkan karena mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Peluang pasar bawang merah masih terbuka lebar baik untuk pasar domestik maupun pasar luar negeri. Namun, budi daya bawang merah memerlukan dukungan ketersediaan benih karena sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Kebutuhan benih bawang merah cukup tinggi, yaitu sekitar 1–1,5 t/ha (bergantung pada ukuran benih dan jarak tanamnya). Salah satu alternatif teknologi yang potensial untuk dikembangkan dalam upaya

MesinTanamBawangMerahSiapDukungSwasembadaBawangMerah

Mesintanambawangmerahinimerupakanmesintanamuntukberbagaitanamansayurandaripembibitanpot/traykelahanpertanian(transplanting).Mesininidapatdioperasikansecarahibridmenggunakandayalistrik(accu)danmotorbakarbensinsehinggaramahlingkungan,sertamempunyaikapasitaskerjamencapai2.000–4.000tanaman/jam.

sehingga dapat menjadi pelopor tumbuh kembangnya olahan wortel.

Olahan dar i wor te l se la in m e n y e h a t k a n j u g a d a p a t membuka peluang usaha baru dan menguntungkan. Pengolahan es krim wortel membutuhkan biaya produksi Rp38.000–39.000 untuk sekali proses dan dihasilkan es krim 30–40 cup, sehingga per cup es krim wortel dapat dijual dengan harga Rp2.000–2.500 dengan keuntungannya ± Rp20.000. Sedangkan untuk pengolahan mie wortel, biaya yang dikeluarkan

tidak terlalu banyak dan mie yang dihasilkan menjadi 2 x dari bahan baku jadi lebih menguntungkan. Untuk penjualan mie dapat dijual dalam bentuk siap saji atau bentuk mie basah dengan harga jual mie basah Rp15.000–17.000/kg. Marmer cake dapat dijual dengan harga Rp2.000 per potong atau Rp25.000–30.000 per loyang. Sari wornas dapat dijual dengan harga Rp1.500–2.000 per cup, dengan ukuran cup 100 ml. Biaya produksi tersebut dengan catatan harga wortel pada

saat itu rendah. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkembangkan peluang usaha baru yang menjanjikan.

Ericha Nurvia A.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

(BPTP) Jawa Timur

Jalan Raya Karangploso, km 4 .

Kotak Pos 188, Malang 65101,

Telepon : (0341) 494052

Faksimile : (0341) 471255

E-mail : [email protected].

go.id [email protected]

Page 9: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 7

Mesin penanam bawang merah.

merah juga mempertimbangkan faktor ekonomi dan kemanfaatan agar dapat digunakan untuk menanam berbagai tanaman sayuran lainnya secara pindah tanam dari nampan persemaian ke lahan. Dengan kegunaan untuk multikomoditas tersebut sehingga jam kerja per tahun tinggi (tidak ada iddle time).Mesin tanam yang dikembangkan ini bertujuan untuk menanam benih tanaman sayuran dari perbenihan dalam pot/tray ke lahan pertanian (transplanting). Keunggulan mesin tanam ini, adalah: (a) mesin tanam dapat dipergunakan untuk berbagai tanaman sayuran, dan tanaman pindah tanam benih dalam pot/ tray lainnya. Benih bij i botani bawang merah disemaikan sampai 6 minggu baru ditanam di lahan dengan mesin tanam. Sedangkan benih cabai dipindahkan ke lahan setelah persemaian berumur 20 hari setelah tanam, (b) hybrid karena

menggunakan daya listrik (accu) dan motor bahan bakar bensin sehingga ramah l ingkungan, (c) r iding , operator mengendarai dan melayani pengumpanan benih, serta (d) mesin dapat dioperasikan dengan mudah, yaitu kemudi untuk belok kanan dan kiri dikendalikan dengan pedal yang diinjak dengan kaki. Operator mengendalikan gerak mesin dan juga mengumpankan benih dari nampan perbenihan ke dalam corong pembawa untuk didistribusikan ke corong bagian penanam.

Spesifikasi Teknis

Mesin Tanam Bawang Merah mempunyai dimensi 220 cm x 133 cm x 156 cm (p x l x t), berat 392 kg, tenaga penggerak hybrid dengan menggunakan motor bensin 3KW/ 4 HP dan accu 48 V/12 Ah (ditambah 48 V/ 30 Ah), serta tangki bahan

bakar mempunyai kapasitas 1,2 liter.Diameter roda depan adalah 46 cm dan belakang 65 cm, serta jarak roda kanan dan kiri telah dimodifikasi menjadi 80–120 cm. Jumlah baris tanam saat ini baru 2 baris, yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi 4 baris. Jarak antar baris 20–50 cm, jarak rumpun 10–50 cm, dengan kapasitas kerja mencapai 2.000–4.000 tanaman/jam. Untuk p e n a n a m a n b a w a n g m e r a h mempunyai kapasitas kerja 31 jam/ha (untuk 2 tanaman/ lubang) atau 20 jam/ha (untuk 3 tanaman/ lubang). Sedangkan untuk penanaman cabai mempunyai kapasitas 6,75 jam/ha.

Pengembangan mesin tanam bawang merah dan sayuran lainnya ini diharapkan dapat menarik minat agropreneur muda dan meningkatkan peran wanita di perdesaan untuk berusaha di bidang pertanian. Mesin penanam juga diharapkan dapat menghidupkan usaha jasa alsintan untuk pengolahan tanah, penggulud dan pemasangan mulsa plastik dan usaha perbenihan.

Teguh Wikan WidodoBalai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianSitugadung, Tromol Pos 2, Serpong 15310, Tangerang, BantenTelepon : 08119936787Faksimile : (021) 71695497Email : [email protected].

go.id

Hasil penanaman bawang merah dan cabai dengan menggunakan mesin tanam.

Persemaian benih biji botani bawang merah. Persemaian benih biji botani cabai.

Page 10: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

8 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

waduk, situ, rawa, dan genangan air. Apabila habitatnya dalam keadaan kekurangan air, keong mas akan membenamkan diri pada lumpur yang dalam dan dapat bertahan selama 6 bulan. Apabila habitatnya sudah kembali ada airnya maka keong mas akan muncul kembali pada saat pengolahan lahan. Keong mas mempunyai jenis kelamin jantan dan betina, tidak seperti jenis siput yang lain. Keong mas siap melakukan kopulasi atau perkawinan saat kondisi air terpenuhi pada area persawahan.

Siklus Hidup Keong Mas

Keong mas dewasa meletakkan telur pada tempat yang tidak tergenang air atau kering dan bertelur pada malam hari pada rumpun tanaman, tonggak kayu, saluran pengairan bagian atas, atau rumput. Telur keong mas diletakkan secara berkelompok berwarna merah jambu seperti buah murbei sehingga disebut juga siput murbei. Keong mas selama hidupnya mampu menghasilkan telur sebanyak 15 hingga 20 kelompok, yang tiap kelompok

berjumlah ± 500 butir, dengan persentase penetasan lebih dari 85%.Fase telur pada keong mas adalah 1–2 minggu, masa pertumbuhan awal 2–4 minggu, dan siap kawin umur 2 bulan. Keong mas dewasa berwarna kun ing keemasan. Dalam satu kali siklus hidupnya memerlukan waktu 2–2,5 bulan dan dapat mencapai umur ± 3 tahun.

Keong mas dapat menyerang tanaman padi yang baru ditanam sampai umur 15 hari setelah tanam (HST). Untuk padi tanam benih langsung (tabela) saat umur 4 sampai 30 hari setelah tebar merupakan fase kritis diserang oleh keong mas. Keong mas melahap pangkal bibit padi muda, bahkan dapat memotong daun yang mengambang di permukaan dan mengonsumsi seluruh tanaman muda dalam air. Dalam satu malam rumpun padi banyak yang hilang. Hama dari golongan moluska ini sangat potensial menjadi hama utama karena berkembang biak dengan cepat dan menyerang tanaman yang masih muda (vegetatif awal). Saat-saat penting untuk mengendalikan keong mas adalah pada 10 hari pertama saat padi tanam pindah dan sebelum tanaman berumur 21 hari pada sistem tanam benih langsung (tabela). Setelah umur tersebut, tingkat pertumbuhan tanaman padi umumnya lebih tinggi daripada tingkat kerusakan akibat keong mas.

Strategi Pengendalian Keong Mas

P e m a s a n g a n p l a s t i k p a d a sekeliling persemaian. Tujuannya adalah untuk menghindari keong mas

Ke o n g m a s ( P o m a c e a e c a n a l i c u l a t a L a m a r c k )

merupakan salah satu jenis keong air tawar yang berasal dari Benua Amer ika, namun t idak dapat dipastikan kapan mulai masuk ke wilayah Indonesia. Keong mas merupakan salah satu hama yang dapat mengurangi produksi padi terutama di sawah irigasi. Hama ini menempelkan telurnya pada batang tanaman padi. Saat menetas, keong mas akan memotong batang tanaman padi dengan alat mulutnya sehingga rebah dan berserakan. Hal ini dapat mengurangi populasi tanaman padi, apabila serangannya tidak segera dikendalikan. Hama keong mas tersebar di 14 provinsi di Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara dengan intensitas kerusakan mulai dari 13,2 hingga 96,5%. Pada tahun 2007, serangan keong mas dilaporkan mengancam gaga l panen r ibuan hek ta r sawah di Kabupaten Indramayu.

Keong mas sangat menyukai lingkungan yang jernih, mempunyai suhu air antara 10–35o C, sangat cocok hidup di daerah pegunungan hingga pantai sehingga mudah di temukan di daerah sawah,

StrategiPengendalianHamaKeongMaspadaTanamanPadidiLahanSawahIrigasiKeongmasmerupakansalahsatuhamayangdapatmengurangiproduksipadi.Apabilatidakdikendalikan,hamakeongmasdapatmengurangi

populasitanamanpadikarenasaatmenetaskeongmasakanmemotongbatangtanamanpadi.Pengendaliankeongmasdapatdilakukan

diantaranyamelaluipemasanganpenghalangplastikpadapersemaian,penggunaanbenihpadilebihbanyakdanpenyulamantanaman,

pengumpulantelurdanpemusnahankeongmassecaramekanis,tatakelolaair,pengaturanpolatanam,pemasangansaringanpadasaluran

masukair,pemasanganumpan,pemanfaatanternakbebek,pengendaliandenganpestisidanabati,danpengendaliansecarakimia.

Page 11: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 9

masuk ke persemaian. Pemasangan plastik harus sampai dasar tanah dan potongan kayu ditancapkan di bagian dalam plastik sehingga keong mas tidak bisa masuk ke persemaian.

Menyebar benih padi lebih banyak dan melakukan penyulaman tanaman. Umur bibit padi yang ditanam agak tua sekitar 3 minggu hingga 1 bulan dengan jumlah bibit yang ditanam lebih banyak. Apalagi jika lokasi tersebut endemik hama keong mas. Penyulaman perlu dilakukan agar pertumbuhan tanaman padi menjadi merata.

M e n g u m p u l k a n d a n memusnahkan keong mas secara mekanis . Pengambilan keong mas dilakukan pada pagi atau sore hari di tempat-tempat yang tergenang secara dini, massal, dan terus menerus. Keong dewasa yang dikumpulkan dapat dijadikan makanan manusia atau ternak bebek karena nilai gizi yang tinggi. Sedangkan telur yang terkumpul d i m u s n a h k a n d e n g a n c a r a membenamkan ke persawahan sehingga tidak akan menetas.

Memasang tongkat kayu pada tanaman padi . Keong mas senang bertelur di tempat yang tidak tergenang air atau kering seperti di tanaman padi, tongkat kayu, atau galengan.

Membuat parit di sekitar persawahan . Pengenda l i an keong mas dapat dilakukan dengan membuat parit di sekitar persawahan, sehingga keong mas akan mengumpul pada parit-parit tersebut dan mudah untuk diambil atau dimanfaatkan sebagai pakan ternak maupun makanan manusia.

Tata kelola air. Perataan tanah dan pengeringan sawah yang baik dapat membantu mengurangi kerusakan tanaman padi dari hama keong mas. Saluran air kecil dengan lebar 15-25 cm dan dalam 5 cm juga dapat dibuat setelah persiapan lahan tahap akhir. Saluran-saluran kecil dapat dibuat dengan menarik

kantung berisi benda berat dengan interval 10 hingga 15 meter atau di sekitar sudut-sudut sawah. Saluran-saluran kecil ini memudahkan pengeringan dan bertindak sebagai titik fokus untuk mengumpulkan keong atau memusnahkan keong secara manual dengan lebih mudah. Apabila pengendalian air baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan hingga stadia anakan (misalnya 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari pertama untuk tabela).

Pola tanam. Mengatur pola tanam padi-padi-palawija sehingga siklus keong mas dapat terputus dan mengurangi serangan keong mas.

Memasang saringan pada saluran masuk air. Pada saluran air yang masuk ke persawahan sebaiknya diletakkan saringan untuk menghindari masuknya keong mas dari saluran irigasi.

Memasang umpan. Memasang perangkap dengan umpan tertentu misalnya daun pepaya, daun talas, daun lebar lainnya, dan ampas kelapa. Dengan umpan daun pepaya dapat mengendalikan 25.344 ekor dengan rata-rata 211,2 ekor/hari/titik umpan. Daun lamtoro dapat mengendalikan 17.370 ekor dengan rata-rata 144,75 ekor/hari/t i t ik umpan. Daun ketela pohon dapat mengendalikan 16.164 ekor dengan rata-rata 134,7 ekor/hari/titik umpan. Sedangkan dengan bekatul dapat mengendalikan 5.490 ekor dengan rata-rata 45,75 ekor/hari/titik umpan. Tanaman perangkap diletakkan dalam petakan sawah secara berjajar dengan jarak 1 hingga 2 meter antarumpan pada saat tanaman padi baru ditanam hingga umur padi 5 minggu setelah tanam. Jumlah tanaman perangkap yang diperlukan yaitu ± 40 kg per hektar.

M e m a n f a a t k a n t e r n a k b e b e k . B e b e k m e r u p a k a n binatang pemangsa keong yang cukup potensial, sehingga dapat di lepas secara berkala untuk

mengais rontokan padi ser ta memakan keong-keong kecil dan telurnya. Bebek ditempatkan di sawah selama persiapan lahan tahap akhir atau setelah tanaman tumbuh cukup besar (30–35 HST).

Pengendalian dengan pestisida n a b a t i . B e b e r a p a t a n a m a n yang dapat digunakan sebagai moluskisida nabati, yaitu daun sembung, daun mimba, akar tuba, buah pinang, dan patah tulang. Cara yang biasa dilakukan oleh petani untuk membuat moluskisida adalah dengan ekstrak kasar bahan-bahan tersebut. Ekstrak kasar langsung diaplikasikan ke parit dalam petak sawah sehingga dapat mematikan keong mas. Apl ikas i ekstrak nabati cukup murah dan mudah diperoleh serta cukup aman dan ramah lingkungan karena bahannya mudah terurai. Pemberian pestisida organik dari kulit batang tuba dan daun mimba berpengaruh dalam membasmi hama keong sawah. Dosis kulit batang tuba 20 ml dan daun mimba 20 ml merupakan dosis yang dapat mematikan keong mas sawah dengan cepat. Buah pinang dan akar tuba mempunyai daya racun yang kuat terhadap keong mas. Aplikasi dengan konsentrasi terendah ekstrak kasar buah pinang (0,5 g/L) dan akar tuba (1 g/L) telah menyebabkan mortalitas 100%.

Pengendalian secara kimia. Apabila cara-cara yang telah diuraikan belum dapat mengatasi hama keong mas, pengendalian keong mas juga dapat menggunakan

Keong mas merusak tanaman padi.

Page 12: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

10 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

moluskis ida k imia. Pes t i s ida moluskisida kimia yang berbahan aktif Niclos Amida dan Deris dapat digunakan secara bi jaksana. Produk moluskisida yang tersedia di toko pertanian dipil ih yang memi l ik i kadar racun rendah

terhadap manusia dan lingkungan. Aplikasi pestisida anorganik seperti saponin dan rerak sebanyak 20–50 kg/ha yang diaplikasi sebelum tanam, sebaiknya dilakukan pada caren agar bahan pestisida dapat dihemat. Caren adalah saluran air

di dalam atau di sekeliling petakan sawah dengan ukuran lebar 25 cm dan dalamnya 5 cm. Caren ber fungsi untuk memudahkan pengeluaran air pada saat tanaman padi per lu diker ingkan untuk pemupukan atau penyemprotan pestisida. Selain itu, fungsi caren adalah untuk penjebakan terhadap keong mas. Keong mas akan pindah ke dalam saluran tersebut jika permukaan air berkurang dan dapat dilakukan pengumpulan.

Dini YulianiBalai Besar Penelitian Tanaman Padi

Jalan Raya IX Sukamandi Subang 41256

Telp. : (0260) 520157/081221480099

Faksimile : (0260) 520158

Email : [email protected]

[email protected]

Telur keong mas mulai menginfestasi tanaman padi.

Gejala serangan keong mas pada pertanaman padi.

PompaAirMenjadiTitikUngkitIndeksPertanaman(IP)300PadiSawahTadahHujan

Karakteristiktanahdanketersediaanairturutmenjadifaktoryangmempengaruhiproduktivitaspadisawahtadahhujankhususnyadi

KecamatanBeringin,DeliSerdang,SumateraUtara.PenerapanIndeksPertanaman(IP)300padasawahtadahhujanmemerlukanketersediaanairyangcukupsepanjangtahun.Olehkarenaitu,diperlukansaranayangmendukung,salahsatunyaadalahdenganpenggunaanpompaair.Pompaairtersebuttelahdimodifikasiuntukoptimalisasimanfaatdanefisiensi

penggunaandenganmenekanbiayaoperasionalnya.

Ka b u p a t e n D e l i S e r d a n g merupakan sentra produksi padi

terbesar ketiga di Provinsi Sumatera Utara setelah Kabupaten (Kab.)Simalungun dan Langkat (BPS, 2016). Lahan sawah di Kab. Deli Serdang pada Tahun 2016 seluas 40.716 ha (Statistik Lahan Sawah Kab. Deli Serdang 2016, 2017).

Luas lahan sawah irigasi sebesar 57% dan sisanya 43% berupa lahan sawah tadah hujan dengan indeks pertanaman (IP) rata-rata 1,96.

Kebergantungan terhadap curah hujan pada lahan sawah tadah hujan menjadi kendala untuk meningkatkan I P d a n m e n g o p t i m a l k a n lahan sawah sepanjang tahun.

Masyarakat berupaya mencari sumber air permukaan untuk dapat mengairi sawahnya di saat tanaman memerlukan air. Pencarian sumber air ini tidak hanya terjadi di Kab. Deli Serdang tetapi juga di kabupaten lainnya di hampir seluruh Indonesia, dimana ada peluang untuk memanfaatkan s u m b e r a i r y a n g t e r s e d i a .

Pemanfaatan air tanah untuk mengair i sawah tadah hujan terutama pada musim tanam ketiga atau musim kemarau, sudah biasa dilakukan. Di lokasi tersebut, setiap petani memiliki pompa pribadi untuk mengairi sawahnya. Pompa air tersebut dimodifikasi sehingga bahan bakarnya dengan gas, dimana untuk

Page 13: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 11

sekali mengairi seluas 1 ha hanya membutuhkan biaya Rp20.000 selama 8 jam. Pengairan dilakukan setiap 2 minggu sampai tanaman padi berumur 85 hari setelah tanam. Hal ini dapat dilakukan karena air tanah di lahan sawah tersebut dangkal sekitar 6–10 m, sehingga pompa kapasitas kecil pun mampu mengeluarkan air yang cukup untuk sawah. Untuk daerah yang lebih jauh dari sungai dan air tanah lebih dalam posisinya, diperlukan pompa dengan kapasitas lebih besar agar dapat mengeluarkan air dengan debit yang sama. Dengan demikian lahan sawah tadah hujan ini dapat ditanami 3 kali setahun (IP 300).

Indeks pertanaman padi di Kab. Serdang pada tahun 2016 terdiri atas IP 100 seluas 8.233 ha, IP 200 seluas 25.640 ha, dan IP 300 seluas 6.757 ha. Pada lahan sawah tadah hujan dengan luas 17.393 ha rata-rata IP padi hanya 1,59 terdiri atas

IP 100 seluas 7.721 ha, IP 200 seluas 9.018 ha,dan IP 300 seluas 643 ha yang terdapat di Kec. Sunggal 70 ha, Hamparan Perak 203 ha, Beringin 330 ha, dan Lubuk Pakam 40 ha. Kec. Beringin merupakan kecamatan yang memiliki lahan sawah tadah hujan dengan IP 300 dengan luasan tertinggi dibandingkan Kec. Sunggal, Hamparan Perak, dan Lubuk Pakam. Hal ini karena adanya air tanah dangkal dan sistem pompanisasi. Faktor lain yang berpengaruh terhadap produktivitas sawah tadah hujan adalah karakteristik tanah. Seperti kasus di Kec. Beringin, terdapat 2 jenis tanah yang dominan di lahan sawah tadah hujan. Jenis tanah yang pertama mempunyai tekstur liat yang dapat memegang air cukup tinggi (Typic Endoaquepts), sedangkan di wilayah sebelahnya dengan tekstur tanah dominan pasir berlempung (Typic Endoaquents), kapasitas memegang airnya lebih

rendah dibanding tanah berliat. Pada lahan yang bertekstur liat pompa air dioperasikan selama 8 jam menggunakan bahan bakar LPG untuk mengairi lahan seluas 1 hektar dan cukup untuk 2 minggu tanpa hujan. Sedangkan pada lahan yang bertekstur pasir, pompa air dioperasikan selama 24 jam untuk mengairi lahan seluas 1 hektar dan hanya cukup untuk 1 minggu tanpa hujan. Kondisi ini menunjukkan bahwa tekstur tanah mempengaruhi kemampuan tanah dalam memegang air. Tekstur tanah dominan liat mampu menahan air lebih tinggi daripada tanah yang bertekstur pasir, sehingga memengaruhi ketersediaan air bagi tanaman padi di lahan sawah tadah hujan.

K a r a k t e r i s t i k t a n a h d a n ketersediaan air memengaruhi produktivitas padi sawah tadah hujan di Kec. Beringin. Pada lahan yang bertekstur liat, produktivitas padi dapat mencapai 8 t/ha sedangkan pada lahan yang ber tekstur pasir produktivitas hanya 5 t/ha. Produktivitas padi 8 t/ha dengan harga jual gabah seharga Rp4.400/kg, maka petani mendapatkan penghasilan kotor Rp35.200.000/musim tanam. Jika dikurangi biaya produksi Rp15.000.000/musim tanam, maka petani mendapatkan penghasilan bersih Rp20.200.000/musim tanam. Sedangkan pada tanah dengan tekstur pasir berlempung dengan produktivitas padi hanya 5 t/ha, penghasilan bersih petani hanya Rp7.000.000/musim tanam. Perlu upaya untuk meningkatkan produktivitas padi pada lahan sawah yang bertekstur pasir di antaranya dengan penambahan bahan organik untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam memegang air dan kesuburan tanah. Pengelolaan sarana pompa air membutuhkan partisipasi dari petani, kelompok tani dan dukungan pemerintah setempat agar dapat berjalan dengan baik dan seharusnya ada

Pemanfaatan air tanah untuk mengairi sawah tadah hujan di musim kemarau, sehingga meningkatkan indek pertanaman menjadi IP 300.

Jenis tanah Typic Endoaquepts dengan tekstur liat (a) dan Typic Endoaquents dengan tekstur pasir berlempung (b).

(a) (b)

Page 14: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

12 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasaranan pertanian untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan berkesinambungan y a n g p a d a a k h i r n y a a k a n meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.

Siti Fatimah Batubara1, Khadijah EL Ramija1, Anny Mulyani2 1Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera UtaraJalan Jend. Besar A.H. Nasution No. 1B Medan 20143 Telepon : 061-7870710. Faksimile : 061-7861020 Email : [email protected],

2Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP)Jalan Tentara Pelajar No. 12 Bogor 16114Telepon : 0251 - 8323012.Faksimile : 0251 - 8311256 E-mail : [email protected].

[email protected]

Upaya perakitan varietas GSR telah dimulai di Internarional

Rice Research Institute (IRRI) di Filipina pada tahun 2000-an dengan menyilangkan varietas-varietas populer dengan aksesi-aksesi berkeunggulan khusus dari seluruh dunia yang telah dikoleksi sebagai aksesi plasma nutfah di IRRI. Di Indonesia, kegiatan tersebut dilakukan berkolaborasi dengan Badan Penelit ian dan P e n g e m b a n g a n P e r t a n i a n Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi). Serangkaian pengujian tersebut dilakukan di Indonesia dan akhirnya pada tahun 2016 dapat dilepas dua varietas GSR, yaitu Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR. Kedua varietas tersebut berasal dari Tiongkok dan dilepas dengan nama Huanghuazhan dan Zhongzu 14.

GreenSuperRice,VarietasUnggulMendukungIndonesiaLumbungPanganDunia

GreenSuperRice(GSR),yaituvarietas-varietaspadiyangdirancanguntukmemilikidayahasilrelatiftinggi,baikpadakondisioptimummaupunsuboptimum,sertamemilikiketahananterhadaphamadanpenyakitutama,sehinggadapatmeminimalisiraplikasipestisida.Istilahsupermenekankanpadakemampuannyamemberikanhasilyangtinggi,sedangkanistilahgreenmenekankanpadakemampuannyauntukberdayahasiltinggi

meskipunpadakondisiinputusahataniyangrelatifrendah.

Karakteristik Inpari 42 Agritan GSR

Inpari 42 Agritan GSR berumur sekitar 112 hari setelah semai, artinya jika bibit ditanam ketika berumur 21 hari, maka akan dipanen 91 hari setelah

tanam, meskipun memungkinkan adanya variasi antarlokasi dan musim. Varietas ini memiliki tinggi tanaman sekitar 93 cm, jumlah anakan produktif 18 buah, serta strature tegak, dengan daun bendera panjang menjulang ke atas dan malai berada di tengah. Posisi demikian banyak disukai petani karena dapat menghindari serangan burung. Malai varietas ini lebat, dengan jumlah gabah isi per malai sebesar 123 butir.

Inpari 42 Agritan GSR memiliki rasa pulen (kandungan amilosa 18,84%) dengan warna gabah putih dan pengapuran yang rendah.

Keragaan tanaman, gabah, dan beras Inpari 42 Agritan GSR .

Page 15: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 13

Varietas ini memiliki gabah berbentuk ramping dengan ukuran sedikit lebih kecil daripada Ciherang, yaitu memiliki bobot 1.000 butir 24,42 g. Berasnya berwarna putih dengan persentasi beras kapur yang rendah.

Inpari 42 Agritan GSR memiliki potensi hasil 10,58 t/ha, yang dicapai saat pengujian di Bandung, pada MH 2013. Hasil yang diperoleh petani dapat bervariasi bergantung pada kondisi lingkungan dan teknik budi daya yang diterapkan. Berdasarkan pengujian di 16 lokasi, diperoleh nilai rata-rata hasil sebesar 7,11 t/ha. Randemen beras giling varietas ini cukup tinggi, yaitu 69,44% (Tabel 1), sehingga tonase di lahan diharapkan diikuti dengan tingginya tonase beras yang dihasilkan.Inpari 42 Agritan GSR bersifat agak tahan terhadap wereng batang cokelat biotipe 1 dan hawar daun bakteri strain III, tahan blas daun ras 073, agak tahan blas daun ras 033. Berdasarkan latar belakang tetuanya, yaitu Huangxinzhan/Fenghuazhan, varietas ini diharapkan memberikan variasi genetik terhadap varietas yang telah ada, sehingga memberikan buffer ing capaci ty te rhadap dinamika lingkungan tumbuhnya. Masuknya varietas ini diharapkan member i kan pe rg i l i r an gen misalnya gen ketahanan, sehingga durabilitas ketahanan varitas yang ada di lapang akan lebih panjang.

Karakteristik Inpari 43 Agritan GSR Inpari 43 Agritan GSR berumur sekitar 111 hari setelah semai, artinya jika bibit ditanam ketika

berumur 21 har i , maka akan dipanen sekitar 90 hari setelah tanam, meskipun memungkinkan adanya variasi antar lokasi dan musim. Varietas ini memiliki tinggi tanaman sekitar 88 cm dan jumlah anakan produktif sekitar 21 buah (berdasarkan nilai rata-rata di 16 lokasi pengujian) memiliki strature agak tegak, dengan daun bendera panjang dan malai berada di tengah. Posisi demikian banyak d isuka i petan i karena dapat menghindari serangan burung. Malai varietas ini lebat, dengan jumlah gabah isi per malai sebesar 108 but i r, berdasarkan rata-rata seluruh malai dalam suatu rumpun yang diamati dari lokasi-lokasi pengujian yang dilakukan.

Inpari 43 Agritan GSR memiliki rasa pulen (kandungan amilosa 18,19%) dengan warna gabah putih dan pengapuran yang rendah. Varietas ini memiliki bentuk ramping dengan ukuran sedikit lebih kecil daripada Ciherang, yaitu memiliki bobot 1.000 butir 23,74 g. Berasnya

berwarna putih dengan persentasi b e r a s k a p u r y a n g re n d a h .

Inpari 43 Agritan GSR memiliki potensi hasil 9,02 t/ha, yang dicapai saat pengujian di Cianjur pada MH 2013. Hasil yang diperoleh petani dapat bervariasi bergantung pada kondisi lingkungan dan teknik budi daya yang diterapkan. Berdasarkan pengujian di 16 lokasi, diperoleh nilai rata-rata hasil sebesar 6,96 t /ha. Randemen beras gi l ing varietas ini cukup tinggi, yaitu 70,09%, sehingga tonase di lahan diharapkan diikuti dengan tingginya tonase beras yang dihasilkan.

Inpari 43 Agritan GSR bersifat tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, agak tahan terhadap hawar daun strain IV dan VIII, tahan terhadap blas daun ras 073 dan 133, dan agak tahan blas daun ras 033. Berdasarkan latar belakang tetuanya, yaitu WuFengZhan/IRBB5//WuFengZhan, varietas ini juga diharapkan memberikan variasi genetik terhadap varietas yang telah ada, sehingga memberikan

Keragaan pertanaman, gabah, dan beras Inpari 43 Agritan GSR.

Galur/Varietas Beras pecah kulit Beras giling Beras kepala Beras pecah

Menir Butir kapur Butir kuning/rusak

Inpari 43 Agritan GSR 77,58 70,09 94,15 5,37 0,48 0,16 2,84

Inpari 42 Agritan GSR 77,12 69,44 94,56 4,77 0,68 0,17 2,65

Ciherang 79,03 69,66 90,93 8,11 0,97 2,08 1,27

Tabel 1. Karakter randemen beras (%) Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR dibandingkan dengan Ciherang.

Page 16: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

14 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

buffer ing capaci ty te rhadap dinamika lingkungan tumbuhnya. Masuknya varietas ini diharapkan member i kan pe rg i l i r an gen misalnya gen ketahanan, sehingga durabilitas ketahanan varitas yang ada di lapang akan lebih panjang.

Pengujian dan Pengembangan Varietas GSR

Hal per tama yang di lakukan ketika galur-galur GSR pertama diintroduksikan dari IRRI Filipina dan China adalah mengujinya pada kondisi agroekosistem padi sawah dan sawah tadah hujan di Indonesia. Tidak kurang dari 200 material GSR baik berupa inbrida maupun hibrida diuji, dan terlihat keragaannya. Diantara pengujian-pengujian tersebut tersaringlah galur-galur yang tetap dapat menunjukkan daya hasil yang tinggi serta tahan terhadap hama dan penyaki t yang ada di Indonesia. Material tersebut selanjutnya dimurnikan untuk diuji multilokasi. Selain itu, material terseleksi tersebut juga dijadikan tetua untuk perbaikan lebih lanjut varietas-varietas unggul di Indonesia maupun galur-galur GSR tersebut agar bisa lebih baik lagi.

Pengujian Pemupukan

Pengujian menggunakan taraf p e m u p u k a n s e s u a i a n j u r a n pengelolaan hara spesifik lokasi dengan dosis penuh (100%) dan sebagian (75%) diketahui bahwa kedua varietas GSR memiliki hasil lebih tinggi daripada Ciherang (Tabel 2). Hal ini mengindikasikan bahwa kedua varietas tersebut diharapkan mampu memberikan hasi l yang re lat i f t inggi baik pada kondisi optimum maupun kondisi kesuburan yang rendah. Pada tingkat petani, khususnya d i daerah Purwakar ta , pada

kondisi lahan kekeringan Inpari 43 GSR mampu berproduksi relatif tinggi (sekitar 5 t/ha) daripada varietas lainnya (sekitar 3 t/ha).

Pengujian Legowo

Pengujian pada sistem tanam tegel (25 cm x 25 cm) dengan legowo 2:1 (25 cm x 12,5 cm x 50 cm) terhadap Inpari 42 Agritan GSR, Inpari 43 Agritan GSR, dan Ciherang menun jukkan bahwa s i s tem tanam legowo secara konsisten memberikan hasil lebih t inggi daripada sistem tegel di semua varietas yang diuji. Kedua varietas GSR memiliki hasil cenderung lebih tinggi daripada Ciherang.

Dewasa ini Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR menunjukkan ketahanan lapang terhadap wereng batang cokelat yang cukup baik dibandingkan dengan varietas-varietas lain di sekitarnya. Kedua varietas tersebut diduga memiliki ketahanan horisontal terhadap wereng batang cokelat yang baik, sehingga tahan terhadap koloni wereng batang cokelat di beberapa daerah. Kedua varietas tersebut juga menunjukkan gejala ragged stunt (kerdil rumput) yang rendah. Tanaman terlihat bersih, terbebas dari gejala serangan hama dan penyakit. Di Kecamatan Bango Dua Kabupaten Indramayu pada MK 2017, diperoleh informasi bahwa Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR masing-masing memberikan hasil 7,6 t/ha

dan 8,4 t/ha, sedangkan varietas eksist ing lainnya memberikan hasil berkisar 3–4 t/ha. Pada saat itu terjadi serangan wereng dan kerdil rumput di area tersebut. Ketahanan lapang kedua varietas tersebut terhadap wereng batang cokelat juga terlihat di Cilacap, Banyumas, dan Karawang meskipun bukan pada hamparan yang luas. Diharapkan kedua varietas tersebut dapat mengatasi serangan wereng di daerah-daerah endemik yang lain.

Penguatan Perbenihan dan Aplikasi Teknik Budi daya yang Tepat

Transfer teknologi berupa varietas ke lahan petani adalah melalui benih. Sebaik apapun suatu varietas, jika tidak tersedia benihnya di pasaran, maka kemanfaatannya tidak akan pernah diperoleh. Demikian pula dengan Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 aGritan GSR, produksi Benih Penjenis (Breeder Seed, label kuning) dan Benih Dasar (Foundation Seed, label putih) telah dilakukan di Unit Produksi Benih Sumber (UPBS) BB Padi. Para produsen benih sesuai dengan kualifikasinya pun di beberapa daerah telah dan tengah memproduksi Benih Dasar dan Benih Pokok (Stock Seed, label ungu).

Se la in tekno logi var ie tas , produktivitas yang tinggi bergantung pula kepada teknik budi daya yang diterapkan, cuaca, serta potensi lingkungan tempat tumbuh tanaman tersebut. Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu

GenotipeTaraf pemupukan

75% 100%

Huanghuazhan (Inpari 42 Agrtian GSR) 5,23 6,44

Zhongzu 14 (Inpari 43 Agritan GSR) 6,71 8,28

Ciherang 4,73 5,25

Tabel 2. Daya hasil (t/ha) Inpari 42 Agritan GSR, Inpari 42 Agritan GSR, dan Ciherang pada taraf pemupukan 100% dan 75% anjuran Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi, Purwakarta, MK 2011.

Page 17: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 15

(PTT) oleh petani untuk budi daya padinya, diharapkan dapat memaksimalkan hasil yang diperoleh.

Diharapkan hadirnya varietas GSR ini dapat turut menjaga ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas padi. Pada gilirannya kesejahteraan

produk probiotik yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat (Batren 2015). Bakteri ini hidup di dalam susu dan mengeluarkan asam laktat yang dapat mengawetkan susu dan menguraikan gula susu. Probiotik merupakan mikroba yang dapat dikonsumsi untuk mengatur keseimbangan flora usus, sehingga orang yang tidak tahan dengan susu murni dapat mengonsumsi yoghurt tanpa khawatir akan menimbulkan masalah kesehatan.

P a d a p ro s e s p e m b u a t a n yoghurt, mikroba Lactobacillus sp (L.bulgaricus atau L. acidophillus) bekerja sama dengan mikroba Streptococcus sp (S. thermophillus dan S. lactis). Bakteri Lactobacillus sp berperan dalam pembentukan aroma yoghurt, sedangkan bakteri Streptococcus berperan dalam pembentukan rasa yoghurt (Batren 2015). Sela in i tu dapat pula digunakan mikroba Bifidobacterium, ya i tu bakter i prob io t ik yang bersifat non-motil dan anaerob yang sering ditambahkan dalam yogurt, susu bubuk, dan buttermilk.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa mikroorganisme yang paling berperan dalam pembuatan dadih adalah dari jenis bakteri asam laktat (BAL) dan yeast (Putra et al. 2011). Keberadaan mikroorganisme alami yang terdapat dalam tabung bambu memiliki peran sebagai starter untuk pembentukan tekstur dan aroma dadih yang spesifik. Elida (2002) menyatakan bahwa, perbedaan lokasi tumbuhnya bambu, spesies bambu, dan umur bambu menjad i fak tor keberagaman jenis mikroorganisme yang memfermentasi susu kerbau menjadi dadih. Farhana (2011), telah mengidentifikasi beberapa jenis BAL di dalam dadih, antara lain Lactobacillus delbrueckii, L a c t o b a c i l l u s l a c t i s , d a n Lactobacillus acidophillus. Selain tiga jenis BAL tersebut, beberapa yeast yang teridentifikasi antara lain Geotrichum sp, Saccharomyces sp., dan Zygosaccharomyces sp.

Cara Sederhana Membuat Yoghurt dan Dadih

Yoghurt dapat dibuat dengan cara susu dipasteurisasi pada suhu 70º C selama 30 menit. Sesudah pendinginan sampai suhu 40–42o C,

DadihdanYoghurt,ApaBedanya?Jauhsebelumyoghurtdikenal,masyarakatIndonesiasudahmengonsumsidadihyaitupanganolahandarisusukerbauyangdifermentasisecaraalami.Kandunganproteindadihlebihtinggidenganmanfaatkesehatanyangtidak

kalahdibandingyoghurt.

Yoghur t adalah susu yang d i f e r m e n t a s i , u m u m n y a

diproduksi dari susu sapi. Tetapi sebetulnya yoghurt dapat dibuat da r i be rbaga i macam susu termasuk ‘susu’ kacang kedelai (soya). Lain halnya dengan dadih (dadiah: bahasa Minangkabau), yaitu yoghurt tradisional, salah satu kekayaan pangan Indonesia, dibuat dari susu kerbau yang difermentasi di dalam tabung bambu. Sebagai pangan fermentasi tradisional turun temurun, dadih merupakan bagian integral dari diet dan kebudayaan masyarakat Minangkabau. Dadih dan yoghurt merupakan produk makanan fungsional yang memberikan manfaat kesehatan karena didalamnya terdapat bakteri probiotik (Indah 2015).

Mikroorganisme yang Berperan dalam Pembuatan Yoghurt dan Dadih.

Lactobacillus sp. merupakan salah satu mikroba yang berperan penting dalam fermentasi yoghurt dan juga

petani diharapkan dapat pula turut terangkat. Petani menjadi faktor kunci pemilihan teknologi terbaik untuk lahan pertaniannya, dan diharapkan tekno log i - tekno log i te rsebut semakin mudah tersedia untuk para petani kita, pejuang ketahanan pangan nas iona l Indones ia .

Untung Susanto dan Wage Ratna Rohaeni

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Jalan Raya No. 9, Sukamandi

Subang 41256

Telepon : (0260) 520157

Faksimile : (0260) 520158

E-mail : [email protected].

go.id

Page 18: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

16 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Berbagai bentuk produk Yoghurt. Fermentasi susu menjadi dadih dalam tabung bambu.

selanjutnya diinokulasikan dengan kultur yoghurt S.thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. Proses inkubasi dilakukan semalaman pada tempat yang hangat, kemudian produk didinginkan. Mikroba akan menghasilkan diasetil, asetaldehida dan berbagai produk metabolik lain yang memberi aroma karakteristik pada yoghurt. Susu yang digunakan d a p a t d i k e n t a l k a n d e n g a n penambahan susu bubuk (susu padat) kemudian dipasteurisasi.

Selain susu kerbau, beberapa bahan yang diperlukan untuk memproduksi dadih adalah tabung bambu, daun pisang, dan kulit batang pisang. Bambu yang dapat d igunakan sebagai kemasan sekaligus sumber mikroba alami untuk fermentasi susu kerbau, d i a n t a r a n y a a d a l a h b a m b u gombong, betung, betung kuning, dan buluh (Elida 2002). Setelah susu kerbau dimasukkan ke dalam tabung bambu, ditutup dengan daun pisang dan diikat dengan kulit batang pisang untuk mencegah kontaminasi dari luar dan menyediakan kondisi fakultatif anaerob agar terjadi fermentasi susu oleh mikroorganime (Putra et al. 2011). Saat ini, pengikat daun pisang pada tabung bambu sudah digantikan dengan karet gelang karena lebih prakt is .

Dad ih juga dapat d ibua t menggunakan susu sapi atau susu kambing dengan penambahan kultur starter. Penguapan susu sapi segar pada suhu 60–73o C

hingga 50% dari volume awal serta penambahan susu skim sebesar 6–9% dapat menghasilkan dadih susu sapi yang hampir serupa dengan dadih susu kerbau (Usmiati et al. 2011). Secara alami kandungan protein susu kerbau lebih tinggi dibandingkan susu sapi (Han et al. 2012). Hal ini berpengaruh terhadap konsistensi dadih yang dihasilkan. Dadih susu kerbau memi l ik i keunggulan lebih padat dengan tekstur lebih halus serta memiliki kandungan protein dan lemak lebih tinggi dibandingkan dengan dadih susu sapi dan susu kambing.

Manfaat Yoghurt dan Dadih bagi Kesehatan

Yoghurt, selain kaya energi juga mengandung karbohidrat, gula, protein, vitamin A, vitamin B2, serta kalsium. Banyak manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari yoghurt, diantaranya mengatasi infeksi saluran pencernaan, membantu program penurunan berat badan, serta menjaga kesehatan gusi. Jenis mikroba yang ada dalam yoghurt yaitu Streptococcus thermophilus dan S. lactis merupakan bakteri s t rep tococcus non-sporous , non-patogenik, dan non-motile. Mikroorganisme ini menghasilkan adenosin trifosfat (ATP) dari respirasi serta menghasilkan senyawa nitrogen dari hidrolisis protein susu. Kedua mikroorganisme ini bermanfaat

untuk meredakan gejala intoleransi laktosa, menurunkan asam lambung, dan gangguan pencernaan lainnya.

Lactobacillus bulgaricus adalah mikroba yoghurt yang memfermentasi laktosa untuk menghasilkan asam laktat dan asetaldehida, yang memberikan aroma khas yoghurt. Mikroorganisme menguntungkan ini membantu memecah laktosa, membantu perkembangan bakteri baik lainnya, mempertahankan kekebalan terhadap penyakit, m e n g h a m b a t p e r t u m b u h a n mikroorganisme patogen berbahaya pada saluran pencernaan, mengelola kadar kolesterol, ser ta efektif dalam proses metabolisme lipid.

Selain mikroba yang biasa digunakan dalam pembuatan yoghurt, seringkali digunakan probiotik untuk meningkatkan sifat fungsionalnya. Jenis bakteri asam laktat yang sering digunakan sebagai probiotik antara lain: Lactobacillus acidophilus, jenis mikroba yoghurt yang bermanfaat bagi perut kembung, bau mulut, memperbaiki kerusakan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh antibiotik, serta menjaga kesehatan dan kebersihan usus. L. acidophilus juga digunakan untuk memproduksi susu yang diresepkan untuk pasien intoleransi laktosa, selain itu bisa ditambahkan ke dalam susu untuk mengurangi tingkat pH; Bifidobacterium, yang membantu mengurangi efek samping yang disebabkan oleh antibiotik, melancarkan buang air besar,

Page 19: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

Volume 39 Nomor 6, 2017 17

NatadeSoyaMengubahLimbahMenjadiBerkah

Limbahcairtahuberdampakburukterhadapekosistemperairansertamengancamkesehatanmanusia.SebagianbesarlimbahtersebutdapatdiolahmenjadiNata de Soya.BPTPJakartatelahmengkajipemanfaatanekstrakkecambahkacanghijausebagaipenggantiZAdalamproses

pembuatannata de soya.

Tahu merupakan makanan berprotein tinggi yang populer di

masyarakat. Saat ini, terdapat 315 unit usaha produksi tahu di wilayah Jabodetabek dengan total produksi tahu mencapai 108.675.000 kg/tahun. Hasil pengolahan industri tahu menyisakan limbah cair dan limbah padat. Limbah cair merupakan bagian terbesar dan berpotensi mencemari lingkungan. Jumlah limbah cair yang dihasilkan sebesar 1.630.125 m3/tahun terutama berasal dari air rendaman kedelai, air dari tirisan kedelai setelah perendaman, air dari hasil pemisahan curd (whey tofu), dan air yang keluar saat pengepresan berlangsung. Limbah ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan ekosistem yang berada di perairan dan juga mengancam kesehatan manusia. Pengolahan air limbah tahu (whey tofu) menjadi

Nata de Soya diharapkan mampu mengurangi permasalahan lingkungan dan menambah nilai ekonominya.

Pembuatan Nata de Soya

Whey tofu dapat diolah menjadi nata de soya karena masih memiliki potensi gizi yang cukup tinggi seperti karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, dan kalsium yang bisa digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri nata. Proses pengolahan nata de soya sama dengan proses pengolahan nata de coco. Yang membedakan adalah pada bahan baku yang digunakan. nata de coco menggunakan air kelapa sedangkan nata de soya menggunakan whey tofu. Bentuk, warna, tekstur, dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak berbeda. Untuk mempercepat proses produksi nata de coco dan nata de soya biasanya digunakan ZA sebagai sumber N.

Pengunaan ZA yang bijak sebaiknya dengan ZA foodgrade sehingga aman untuk dikonsumsi, karena selama proses inkubasi bakteri nata de soya akan menguraikan habis Za sehingga tidak akan tersisa unsur yang berbahaya bagi kesehatan. Namun seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang keamanan pangan dan untuk memberikan rasa aman, BPTP Jakarta telah menggunakan ekstrak kecambah kacang hijau sebagai alternatif sumber N dalam proses pembuatan nata de soya. Hasil pengkajian BPTP Jakarta menunjukkan bahwa penggunaan esktrak kecambah kacang hijau sebagai pengganti Za dapat menghasilkan nata de soya dengan sifat fisik yang hampir sama dan aman untuk dikonsumsi.

Bahan baku untuk membuat nata de soya yaitu; whey tofu dengan nilai pH 3, namun apabila lebih dari 3 maka diberi tambahan asam asetat glasial. Bahan yang lain adalah starter bakteri (Acetobacter xylinum), kecambah kacang hijau, serta gula pasir. Komposisi terbaik pada pembuatan nata de soya menggunakan starter 10% v/v, gula pasir 10% (b/v), dan ekstrak kecambah kacang hijau 10% (v/v) dan lama inkubasi adalah 7 hari.

pengobatan diare, mempertahankan k e s e i m b a n g a n p H u s u s , menghambat pertumbuhan bakteri penghasil nitrat di usus besar, serta mensintesis vitamin B-kompleks.

Hasil studi untuk mengetahui perbedaan efektivitas daya hambat antara dadih dengan yogurt terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans memberikan hasil rata-

rata ranking zona hambat dadih adalah 12,75, sedangkan untuk yoghurt adalah 24,25 (Indah 2015). Streptococcus mutans adalah bakteri kokus gram positif sebagai faktor utama penyebab karies pada gigi.

Bakteri asam laktat yang ada di dalam yoghurt dan dadih merupakan probiotik yang bermanfaat utamanya bagi kesehatan saluran pencernaan.

Selain itu mengonsumsi makanan probiotik secara rutin dapat memberikan hasil yang baik bagi rongga mulut.

E. MartindahBalai Besar Penelitian VeterinerJalan RE. Martadinata No. 30. Kotak Pos 151. Bogor 16114 Telepon : (0251) 8334456, 8331048. Faksimile : (0251) 8336425E-mail : [email protected]

Page 20: Wartabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku ... mengatasi kondisi lingkungan yang kurang sesuai seperti

18 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Ekstrak kecambah kacang hijau didapatkan dengan memblender hingga halus menggunakan whey tofu, perbandingan whey tofu dengan kecambah adalah 2:1 (b/v). Pembuatan nata de soya menggunakan baki atau nampan yang telah dicuci serta disterilkan terlebih dahulu. Tahapan pembuatan nata de soya meliputi: memanaskan whey tofu (pH 3) menggunakan panci hingga suhu 80o C, memasukkan gula pasir dan ekstrak kacang hijau hingga tercampur kemudian panaskan semua bahan hingga mendidih. Masih dalam keadaan panas masukkan larutan nata ke nampan dan segera tutup nampan dengan koran. Selanjutnya ikat dengan karet hingga semua bagian nampan tertutup. Pemberian starter dilakukan setelah larutan nata de soya dingin dan diamkan larutan untuk diinkubasi selama 7 hari.

Minuman Nata de Soya

Langkah awal dalam pembuatan minuman sirup nata de soya adalah perebusan nata dengan air gula. Nata de soya yang sudah netral, belum dapat langsung diolah menjadi minuman nata de soya. Hal ini karena nata de soya masih bersifat alot sehingga sulit untuk digigit. Untuk melunakkan nata de soya perlu dilakukan proses perebusan nata menggunakan air gula dengan konsentrasi gula 20%.

Potongan nata de soya direbus dengan larutan gula 20% sebanyak 2 kali berat nata selama 30 menit. Selama perebusan perlu dilakukan

pengadukan sehingga larutan gula dapat terserap merata ke dalam nata de soya. Setelah perebusan pada suhu 70o C ditambahkan asam sitrat sebanyak 0,05% (b/v). Penambahan asam sitrat bertujuan untuk menghambat pertumbuhan kapang pada nata de soya. Proses selanjutnya adalah mendinginkan nata de soya selama 4 jam.

Nata yang dihasilkan akan bersifat manis dan empuk. Nata de soya yang sudah tidak alot dapat diolah lebih lanjut menjadi minuman nata de soya dengan cara membuat larutan gula/sirup dengan konsentrasi sebesar 10% kemudian ditambahkan potongan nata de soya.

Untuk memproduksi minuman kemasan nata de soya dibutuhkan mesin pengemas sederhana (cup sealer) atau dapat dikemas dengan plastik biasa kemudian diikat dengan menggunakan tali. Jika ingin memasarkan secara luas tentu lebih baik menggunakan kemasan gelas plastik sehingga lebih aman, dan harus mendaftarkan produk tersebut ke Dinas Kesehatan untuk mendapatkan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Izin ini penting sebagai jaminan bahwa usaha makanan/minuman rumahan yang dijual memenuhi standar produk pangan yang berlaku.

Meraup Laba dari Nata de Soya

Produk minuman sirup nata de soya merupakan produk olahan pangan yang sangat digemari karena cita rasanya yang segar dan nikmat,

serta kandungan seratnya yang tinggi yang baik bagi kesehatan. Pe luang untuk memproduks i minuman sirup nata de soya masih terbuka lebar. Cara pembuatan yang cukup mudah, dan investasi yang dibutuhkan t idak besar mendorong nata de soya dapat diproduksi dengan skala industri rumah tangga. Pemasarannya pun relatif mudah, melalui kerja sama dengan toko-toko, warung, supermarket, atau koperasi sekolah, dan lain-lain. Permintaan minuman nata de soya meningkat tajam pada saat bulan puasa atau lebaran, dan pada saat musim panas.

D e n g a n e s t i m a s i t i n g k a t keberhasilan produksi 90%, dari 100 liter whey tofu diperoleh hasil 72 kg nata de soya. Jika produk dipasarkan dalam kemasan gelas (cup) ukuran 180 ml, dan pada setiap cup berisi 60 gram nata de soya, maka akan diperoleh 1.200 buah kemasan cup nata de soya. Dengan harga jual Rp2.500/cup diperoleh penerimaan sebesar Rp3.000.000. Keuntungan yang diperoleh dari produksi nata de soya per 100 liter whey tofu adalah Rp849.950. Biaya investasi untuk memproduksi nata de soya per 100 liter whey tofu sebesar Rp4.666.100, sedangkan untuk memproduksi nata de soya per 100 liter whey tofu dibutuhkan total biaya produksi sebesar Rp2.150.050. Biaya investasi usaha tani olahan nata de soya akan kembali modal setelah 6 kali produksi dengan RC ratio sebesar 1,40. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha pembuatan minuman sirup nata de soya menguntungkan. Wylla Sylvia Maharani dan Yossi

Handayani

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta

Jalan Raya Ragunan No. 30

Pasarminggu, Jakarta 12540

Telepon : (021) 78839949

Faksimile : (021) 7815020

E-mail : [email protected] nata de soya

Potongan nata de soya Minuman kemasan nata de soya