Resistor

29
Resistor Rangkaian Elektronika

description

Sofhian Fazrin Nashrullahwww.azidan.com

Transcript of Resistor

Page 1: Resistor

ResistorRangkaian Elektronika

Page 2: Resistor

Apa Itu Resistor? Fungsi Spesifik Resistor Kategori Resistor Membaca/Menentukan Nilai Resistor

Daftar Isi

Page 3: Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang bersifat membatasi, menghambat, menahan arus listrik yang mengalir di dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistor tersebut. Satuan Resistor adalah Ohm dengan simbol "Ω".  

Bagaimana resistor dapat menahan arus listrik? di antara dua kutub resistor diproduksi sejumlah tegangan listrik, berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan berbanding lurus dengan arus yang mengalir.  

Apa Itu Resistor?

Page 4: Resistor

Sebagai gambaran tentang bagaimana prinsip kerja dari sebuah resistor, anggap saja ada arus air itu sebagai arus listrik, sedangkan bendungan sebagai resistornya maka besarnya arus tergantung dari besar kecilnya pintu bendungan yang dibuka. Semakin besar terbukanya pintu bendungan, semakin besar juga arus yang melewati bendungan tersebut, jadi bila kita menginginkan arus yang besar maka kita pasang resistor yang nilai resistansi (tahanan)-nya kecil, bila mendekati nol atau sama dengan nol atau tidak dipasang sama sekali dengan demikian arus tidak lagi dibatasi.

Prinsip Kerja Resistor

Page 5: Resistor

Sebagai pembagi arus Sebagai penurun tegangan Sebagai pembagi tegangan Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan

lain-lain.

Fungsi Spesifik Resistor

Page 6: Resistor

Berdasarkan Nilainya• Resistor Linera (Fixed)• Resistor non Linear  • Resistor variabel   Berdasarkan Bentuknya• Silinder• SMD• Wiremound Berdasarkan Bahan Resistor Karbon (paling Banyak)   Kawat   Meta film (paling Banyak)   SMD  

Kategori Resistor

Page 7: Resistor

Ialah resistor yang nilai hambatannya tetap.

Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.

Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.

Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan resistor dari bahan carbon.

Berdasarkan NilainyaResistor Linear (fixed)

Page 8: Resistor

Ialah resistor yang nilai hambatannya berubah-ubah karena faktor lingkungan, ex cahaya dan suhu

PTC : Positive Temperatur CoefisienNilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya. NTC : Negative Temperatur CoefisienNilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya. LDR : Light Dependent Resistor  Nlai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya

Berdasarkan NilainyaResistor non Linear

Page 9: Resistor

Gambar Resistor Non Linier

Page 10: Resistor

Ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Trimpot, Yaitu variabel resistor yang nilai

hambatannya dapat diubah dengan mengunakan obeng.  

Potensio, Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung mengunakan tangan (tanpa alat bantu) dengan cara memutar poros engkol atau mengeser kenop untuk potensio geser.  

Berdasarkan NilainyaResistor variabel  

Page 11: Resistor

Gbr. Resistor Trimpot

Gbr. Potensio

Gambar Resistor Variabel

Page 12: Resistor

Silinder

SMD (chip)

Berdasarkan Bentuknya

Page 13: Resistor

Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika. Bentuk dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar di samping.

Berdasarkan Bahan ResistorKarbon

Page 14: Resistor

Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat dilihat pada gambar di samping.

Berdasarkan Bahan ResistorKawat  

Page 15: Resistor

Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor film metal ini memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dibandingkan dengan resistor film karbon karena resistor film metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor film metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

Berdasarkan Bahan ResistorMeta film

Page 16: Resistor

SMD ( Surface Mounted Device ) Resistor adalah resistor dengan bentuk kotak kecil yang cara pemasangannya menempel pada pcb.

Berdasarkan Bahan ResistorSMD  

Page 17: Resistor

Gbr. Resistor Karbon

Gbr. Resistor Kawat

Gambar Resistor Berdasar Bahannya

Page 18: Resistor

Gbr. Resistor Film

Gbr. Resistor SMD

Gambar Resistor Berdasar Bahannya

Page 19: Resistor

Seperti yang sudah diketahui, kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistor tersebut. Nilai tersebut ditandai oleh gelang warna serta angka pada jenis resistor tertentu.Apabila kita menginginkan nilai suatu resistor tetapi tidak terdapat di resistor tersebut, kita dapat menggunakan teknik rangkaian seri dan pararel untuk mendapatkan nilai seperti yang kita inginkan.Pada bahasan kali ini, kita akan mempelajari bagaimana menghitung nilai resistor berdasarkan gelang warna, angka serta rangkaian.

Membaca/Menentukan Nilai Resistor  

Page 20: Resistor

Berdasarkan warna gelang Berdasarkan kode angka Berdasarkan rangkaian Mengukur Resistor Dengan Multitester

Caranya?

Page 21: Resistor

Gelang warna merupakan tanda nilai suatu resistor, pada umumnya resistor bentuk silinder. Kode warna tersebut berjumlah 10 warna yang menandakan kode bilangan, multiplier, toleransi dan temperatur.Jumlah gelang warna dalam resistor ada yang 4 warna, 5 warna serta 6 warna.

Gelang Warna

Page 22: Resistor

Kode Gelang Warna

Page 23: Resistor

Contoh

Page 24: Resistor

Warna dimulai dari 3 warna yang rapat, warna pertama sebagai angka, kedua sebagai angka, ketiga sebagai pengali, keempat sebagai toleransi.

Warna kuning bernilai 4, warna ungu bernilai 7, merah sebagai pengali bernilai 00, dan emas bernilai 5%.

Kalkulasikan kode tersebut, 4 digabung 7 X 100 = 4700 ohm. Dengan toleransi 5% dari 4700 = 235 ohm. Nilai toleransi ada karena nilai resistor tidak begitu tepat,

karena pada kenyataannya nilai tersebut tergantung kondisi resistor itu sendiri.

Batas Maksimal nilai= 4700+235 = 4935 ohm Batas minimal nilai= 4700-235 = 4665 ohm. Maka kesimpulannya, resistor tersebut mempunyai nilai

antara 4665 – 4935 ohm.

Page 25: Resistor

Resistor dengan kode angka pada umumnya terdapat pada resistor chip. ContohDalam gambar diatas tertera kode 102. Penghitungan sama seperti gelang warna, berarti 1 digabung dengan 2 X 100 = 1000 ohm.

Berdasarkan kode angka

Page 26: Resistor

Berapakah nilai total rangkaian resistor di bawah?

Berdasarkan rangkaian

Page 27: Resistor

Pertama jumlahkan rangkaian yang paralel. 1/R = 1/56 + 1/33 = 89/1848, Maka R = 1848/89

= 20,8 ohm. Sekarang didapat rangkaian seri sbb :

Maka, R = R1 + R2, R = 20,8 + 47 = 67,8 ohm.

Penghitungan

Page 28: Resistor

Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi

atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur). Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama

saja) Lihat penunjukan jarum pada papan skala. Kesimpulan Hasil Pengukuran Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya :

resistor rusak Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus Jarum menunjuk angka nol : resistor short

Mengukur Resistor Dengan Multitester

Page 29: Resistor

Oleh Sofhian Fazrin Nashrullah Mahasiswa PTIK Tingkat 2, STKIP

Muhammadiyah Kuningan www.azidan.com

Selesai