Resistensi Difusi Gas Repaired)

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1) Latar Belakang Dalam proses fotosintesis, karbon dioksida direduksi menjadi karbohidrat atas bantuan beberapa enzim tertentu dengan menggunakan energi metabolisme yang berasal dari radiasi matahari pada kondisi alami. Sumber karbon dioksida adalah atmosfer, sehingga gas ini harus ditransfer dari atmosfer ke tempat reduksi yaitu kloroplas atau tepatnya stroma. Transpor ini berlangsung melalui proses difusi. Dalam proses transpornya, terdapat hambatan atau resistensi yang disederhanakan menjadi resistensi lapisan atas, resistensi stomata, dan resistensi mesofil. Laporan ini akan mengulas lebih lanjut mengenai resistensi difusi gas. 2.2) Tujuan Memahami definisi resistensi dan definisi. Memahami definisi resistensi difusi gas. Memahami macam-macam resistensi difusi gas. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi resistensi difusi gas Memahami perhitungan resistensi difusi gas.

Transcript of Resistensi Difusi Gas Repaired)

Page 1: Resistensi Difusi Gas Repaired)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1) Latar Belakang

Dalam proses fotosintesis, karbon dioksida direduksi menjadi karbohidrat atas

bantuan beberapa enzim tertentu dengan menggunakan energi metabolisme yang

berasal dari radiasi matahari pada kondisi alami. Sumber karbon dioksida adalah

atmosfer, sehingga gas ini harus ditransfer dari atmosfer ke tempat reduksi yaitu

kloroplas atau tepatnya stroma. Transpor ini berlangsung melalui proses difusi.

Dalam proses transpornya, terdapat hambatan atau resistensi yang disederhanakan

menjadi resistensi lapisan atas, resistensi stomata, dan resistensi mesofil. Laporan

ini akan mengulas lebih lanjut mengenai resistensi difusi gas.

2.2) Tujuan

Memahami definisi resistensi dan definisi.

Memahami definisi resistensi difusi gas.

Memahami macam-macam resistensi difusi gas.

Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi resistensi difusi gas

Memahami perhitungan resistensi difusi gas.

Memahami metabolisme respirasi pada perkecambahan biji.

Page 2: Resistensi Difusi Gas Repaired)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1) Definisi Resistensi

Resistensi adalah ketahanan suatu gas akibat mengalirnya suatu gas dari

konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah.

(Prawirohartono, 2005))

Resistensi adalah ketahanan pengangkatan bahan akibat gerakan butir

penyusunnya.

(Anonymous, 2010)

2.2) Definisi Difusi

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari

bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan

konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan

terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai

keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak

ada perbedaan konsentrasi.

(Anonymous, 2010)

Difusi adalah perpindahan dari konsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi

rendah, tetapi hanya berlaku untuk gerakan suhu acak pada suatu molekul.

(Soekartono, 1984)

The movement of substances into a plant from it is surrounding is accomplished

largely by the process known as diffusion.

(Meyer, 1992)

Page 3: Resistensi Difusi Gas Repaired)

2.3) Definisi Resistensi Difusi Gas

Resistensi Difusi Gas (RDG) ialah suatu ketahanan tanaman terhadap pergerakan

gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui mulut daun (stomata).

(Anonymous, 2010)

2.4) Macam-macam Resistensi Difusi Gas

a) Resistensi lapisan batas (Ra)

Konsentrasi CO2 pada permukaan daun yang sering disebut efek lapisan batas

tergolong hambatan luar yang timbul karena permukaan luar terdapat lapisan

pembatas uap air di dalam difusi dari rongga stomata ke atmosfir uap air

bergerak meninggalkan permukaan daun dengan difusi monokuler melalui satu

lapisan batas di sekitar daun dan pada lintasan yang dilalui digambarkan dari

sudut tanaman.

(Anonymous,2010)

b) Resistensi stomata (Rs)

Tahapan terhadap difusi CO2 dari luar ke daun melalui stomata. Faktor utama

yang mempengaruhi Rs adalah tingkat membukanya stomata sehingga

perhitungan dilakukan dengan cara mengukur banyaknya air yang hilang

melalui daun yang merupakan hambatan oleh stomata dan difusi.

(Gardner, 1991)

c) Resistensi mesofil (Rs)

Merupakan ukuran apa saja yang berhubungan dengan daun dan

mempengaruhi pengambilan CO2 melalui mesofil kecuali tahanan lapisan batas

dan stomata karena apa saja yang mempengaruhi konsentrasi CO2 ke dalam

kloroplas mempengaruhi laju difusi total CO2 dari udara ke kloroplas. Dihitung

sebagai tahanan sisa terhadap pengambilan CO2 oleh daun.

(Gardner, 1991)

Page 4: Resistensi Difusi Gas Repaired)

2.5) Faktor yang Mempengaruhi Resistensi Difusi Gas

a) Kepadatan gas

Perbedaan difusi gas dipengaruhi oleh faktor lingkungan tertentu antara lain

mengenai kepadatan relatif CO2.

(Soekartono, 1984)

b) Gradien tekanan difusi

Bila besarnya tahap perbedaan tahap difusi ini tinggi, maka kecepatan

difusinya tinggi.

(Heddy, 2003)

c) Morfologi daun

Pada tempat dengan intensitas cahaya tinggi menyebabkan penebalan daun

yang menurunkan resistensinya terhadap difusi CO2 dengan meningkatkan

ruang pori dalam lapisan mesofil.

(Filler and Kay, 1998)

d) Angin

Angin yang sedang menambah kegiatan transpirasi, angin membawa uap air

yang berada dekat stomata, uap yang masih ada dalam daun akan berdifusi

keluar.

(Dwijoseputro, 1992)

e) Temperatur

Kenaikan temperatur akan menaikkan difusi karena temperature akan

menaikkan tenaga kinetis dari molekul substrat yang berdifusi.

(Heddy, 2003)

f) Keadaan air dalam tanah

Air dalam tanah adalah satu-satunya sumber pokok, darimana akar tanaman

mendapat air yang dibutuhkan. Absorbsi air melalui bagian-bagian lain yang

ada di atas tanah seperti batang dan daun juga ada, akan tetapi pemasukan air

lewat bagian-bagian tersebut tidak sebanding penyebaran air melalui akar.

(Dwijoseputro, 1992)

Page 5: Resistensi Difusi Gas Repaired)

BAB III

METODOLOGI

3.1) Alat, Bahan, dan Fungsi

Alat:

Timbangan elektrik : menimbang berat speimen

Penggaris : mengukur diameter

Gunting : menggunting replika daun

Pensil : menggambar replika daun

Cawan petri : tempat merendam spesimen

Porometer : mengukur kelembapan

Kalkulator : menghitung data

Bahan:

Daun mangga dan sepatu : Spesimen

Kertas whatman : replika spesimen

Air : perendam spesimen

Page 6: Resistensi Difusi Gas Repaired)

3.2) Cara Kerja

Daun Asli (mangga, sepatu) kertas whatman (replika)

Timbang berat awal timbang berat awal

ukur diameter

gunting

timbang berat awal

Rendam aquades

Asli = 15 menit

Replika = 5 menit

Ukur RH dan suhu

Timbang pada t = 0’, 10’, 20’, 30’

Catat data hasil

3.3) Analisis Perlakuan

Siapkan beberapa spesimen, antara lain daun mangga dan sepatu sebagai daun

asli, dan kertas whatman sebagai daun replika. Ambil satu daun mangga dan

sepatu lalu buat replikanya pada kertas whatman. Hitung diameter daun replika

dengan penggaris untuk mendapatkan luasnya. Timbang berat awal daun asli dan

daun replika. Rendam daun asli dan replika dalam aquades, untuk daun asli

rendam selama 15 menit, sedangkan daun replika selama 5 menit. Setelah

direndam timbang kembali beratnya dan kelembabannya. Biarkan di udara

terbuka dan timbang kembali berat dan kelembapannya setiap 10 menit sampai

menit ke 30. Catat hasilnya.

\

Page 7: Resistensi Difusi Gas Repaired)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1) Data Hasil Pengamatan

Berat awal daun :

1. Mangga : 1,6 gram2. Sepatu : 0,7 gram

Berat awal replica :

1. Mangga : 0,5 gram2. Sepatu : 0,3 gram

Diameter replica :

1. Mangga : 5,4 cm2. Sepatu : 6 cm

t

Mangga Sepatu

Berat (g) RH T Berat (g) RH T

D R D R D R D R D R D R

0 1.9 1.5 84.35 88.6 26.65 26.15 0.8 1 84.3 86.05 26.65 26.45

10 1.8 1.6 83.2 84.5 26.15 26.4 0.8 1 84 84.3 26.15 26.4

20 1.8 1.6 83.18 85.1 26.05 26.15 0.8 1 83.73 84.3 26.11 26.15

30 1.7 1.4 83.12 84.15 26.15 26.13 0.8 1 83.46 84.17 26.07 26.09

4.2) Perhitungan

Luas kertas =

Replika mangga = = 22,89 cm2

Replika sepatu = = 28,26 cm2

Page 8: Resistensi Difusi Gas Repaired)

Luas daun =

Daun mangga = = 9,52 cm2

Daun sepatu = = 7,065 cm2

Fluks daun =

Mangga 10’ = = 0,00105042

Mangga 20’ = = 0,00105042

Mangga 30’ = = 0,00210084

Sepatu 10’ = = 0

Sepatu 20’ = = 0

Sepatu 30’ = = 0

Sepatu 20’ = = 0

Sepatu 30’ = = 0

Fluks replika =

Page 9: Resistensi Difusi Gas Repaired)

Mangga 10’ = = -0,000525

Mangga 20’ = = -0,000525

Mangga 30’ = = -0,000525

Sepatu 10’ = = 0

Sepatu 20’ = = 0

Sepatu 30’ = = 0

KUAJ = x1

Daun mangga = 23,05 = 0,0000178

Daun sepatu = 23,05 = 0,3920023

Replika mangga = 23,05 = 0,0000178

Replika sepatu = 23,05 = 0,0000239

KUA = KUAJ x RH

Page 10: Resistensi Difusi Gas Repaired)

Daun mangga 10’ = 0,0000178 x 83,2 = 0,00148

Daun mangga 20’ = 0,0000178 x 83,18 = 0,00148

Daun mangga 30’ = 0,0000178 x 83,12 = 0,00148

Daun sepatu 10’ = 0,3920023 x 84 = 32,928

Daun sepatu 20’ = 0,3920023 x 83,73 = 32,822

Daun sepatu 30’ = 0,3920023 x 83,46 = 32,716

Replika mangga 10’ = 0,0000178 x 84,5 = 0,00150

Replika mangga 20’ = 0,0000178 x 85,1 = 0,00151

Replika mangga 30’ = 0,0000178 x 84,15 = 0,00149

Replika sepatu 10’ = 0,0000239 x 84,3 = 0,00201

Replika sepatu 20’ = 0,0000239 x 84,3 = 0,00201

Replika sepatu 30’ = 0,0000239 x 84,17 = 0,00201

RTD =

Daun mangga 10’ = = -1,392

Daun mangga 20’ = = -1,392

Daun mangga 30’ = = -0,696

Daun sepatu 10’ = = 0

Daun sepatu 20’ = = 0

Daun sepatu 30’ = = 0

RTR =

Page 11: Resistensi Difusi Gas Repaired)

Replika mangga 10’ = = 2,823

Replika mangga 20’ = = 2,823

Replika mangga 30’ = = 2,823

Replika sepatu 10’ = = 0

Replika sepatu 20’ = = 0

Replika sepatu 30’ = = 0

RD = RTD – RTR

Daun mangga 10’ = (-1,392) – 2,823 = -4,215

Daun mangga 20’ = (-1,392) – 2,823 = -4,215

Daun mangga 30’ = (-0,696) – 2,823 = -3,519

Daun sepatu 10’ = 0-0 = 0

Daun sepatu 20’ = 0-0 = 0

Daun sepatu 30’ = 0-0 = 0

4.3) Analisis Hasil

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh bahwa semakin besar resistensi maka

semakin sedikit CO2 yang masuk ke daun. Hak tersebut dapat berubah sewaktu-

waktu karena beberapa faktor seperti konsentrasi gas CO2, suhu, kecepatan dan

arah angin, dan lain-lain.

Page 12: Resistensi Difusi Gas Repaired)

4.4) Grafik

4.4.1) Grafik Fluks Daun

4.4.2) Grafik Fluks Replika

4.4.3) Grafik RTD

Page 13: Resistensi Difusi Gas Repaired)

4.4.4) Grafik RTR

4.4.5) Grafik RD

Page 14: Resistensi Difusi Gas Repaired)

4.5) Analisa Grafik

Dari beberapa grafik diatas dapat dianalisis beberapa hal yang secara universal

mencakup semua grafik tersebut antara lain:

Nilai fluks yang didapatkan menunjukkan perbandingan antara konsentrasi dan

resistensi gas CO2.

Nilai minus menunjukkan pergerakan gas CO2 dari konsentrasi tinggi menuju

konsentrasi rendah secara difusi.

4.6) Manfaat Mengetahui Resistensi Difusi Gas untuk Pertanian

1. Fungsi dari difusi CO2. dari atmosfir masuk ke dalam daun dapat diketahui

secara jelas

2. Dapat diketahui lingkungan yang baik bagi tanaman tersebut.

3. Dapat diketahui bagaimana proses perawatannya, khususnya penyediaan udara.

(Anonymous, 2010)

Page 15: Resistensi Difusi Gas Repaired)

BAB V

PENUTUP

5.1) Kesimpulan

Resistensi difusi gas berhubungan secara langsung terhadap proses fotosintesis.

Proses fotosintesis membutuhkan gas CO2, salah satu substrat dalam proses

fotosintesi, yang diperoleh dari udara bebas, diambil secara difusi oleh daun

melalui stomata yang dalam proses pengambilannya RDG sangat berperan.

Banyak sedikitnya CO2 (substrat) mempengaruhi laju reaksi fotosintesi. Apabila

resistensi tinggi maka CO2 yang terdifusi rendah (laju fotosintesis rendah),

apabuila resistensi rendah maka CO2 yang terdifusi tinggi (laju fotosintesis

tinggi). Jadi, RDG berbanding terbalik terhadap laju fotosintesis.

5.2) Saran dan Kritik

Saya kurang pandai menilai orang.

Page 16: Resistensi Difusi Gas Repaired)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Resistensi. diunduh tanggal 14

November 2010.

Anonymous, 2010. Resistensi Difusi Gas. http://agrica.online.or.id/resistensi-difusi-

gas/, diunduh tanggal 14 November 2010

Anonymous, 2010. Macam-macam Resistensi Difusi Gas.

http://agrica.online.or.id/macam-macam-resistensi-difusi-gas/ Diakses pada 14

November 2010.

Dwijoseputro. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta

Filter and Kay. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press. Yogjakarta

Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta

Heddy. 2003. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Yogjakarta

Meyer, B. 1992. Plant Physiology Draw Nastran and Company Inc. New Jersey

Prawirohartono S. 2005. Sains Biologi. Jakarta : Bumi Aksara.

Soekartono. 1984. Fisiologi tumbuhan. Universitas Brawijaya. Malang.

Page 17: Resistensi Difusi Gas Repaired)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

RESISTENSI DIFUSI GAS

Oleh:

Arif Dimas A

0910480020

Kelompok senin 11.00

Asisten Widyatani anggriani

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010