RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra...

71
RENSTRA RENCANA STATEGIS 2016-2021 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL Jl. Gatot Subroto No. 1 55702 Bantul Telp. ( 0274 ) 367277 BANTU

Transcript of RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra...

Page 1: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA

RENCANA STATEGIS

2016-2021

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL

Jl. Gatot Subroto No. 1 – 55702 Bantul Telp. ( 0274 ) 367277 BANTU

Page 2: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1. Pengertian Rencana Strategis

Rencana Strategis adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk

pendapatkan kejelasan arah dan tujuan suatu dinas/SKPD. Dalam rencana

tersebut dilakukan analisis masalah, identifikasi potensi pemecahan masalah,

dan menyusun program dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Rencana strategis

berfokus pada pengembangan suatu visi yang luas dan strategi khusus

berdasarkan analisis komprehensif terhadap situasi (meliputi kekuatan dan

kelemahan) serta lingkungan termasuk peluang dan kecenderungan atau

“trends” dan mengembangkan kegiatan yang memiliki dampak terhadap

masyarakat.

Rencana Strategis merupakan suatu proses berkelanjutan untuk

memperbaiki kinerja (performance) sebuah kelompok, komunitas atau organisasi

akibat situasi krisis atau konflik yang dialaminya dengan mengembangkan visi,

tujuan, cara atau metode untuk mencapainya. Memperbaiki sebuah tatanan yang

telah rapuh akibat konflik sosial yang berkepanjangan atau berbagai gejolak

akibat perebutan kekuatan-kekuasaan membutuhkan suatu rencana yang

memandang perubahan yang lebih baik, positif dan berkelanjutan. Tuntutan dan

kebutuhan untuk perubahan dituangkan dalam bentuk rencana strategis sebagai

arah, kebijakan dan panduan bagi pemangku kepentingan untuk

mewujudkannya. Dalam proses rencana strategis ditentukan arah, tujuan, nilai-

nilai dan keadaan komunitas, serta mengembangkan pedekatan pelaksanaan

kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Dengan konsisten memfokuskan perhatian pada visi dan tujuan yang lebih

spesifik, rencana strategis menjadi alat untuk merespon atau tanggap terhadap

perubahan lingkungan.

Page 3: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 3

Dalam upaya mencapai efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program

SKPD dan makin eksis serta unggul dalam persaingan pada lingkungan yang

makin kompetitif dan selalu berubah, setiap SKPD harus selalu melakukan

perbaikan dan inovasi, secara bertahap dan berkelanjutan agar tercipta

akuntabilitas dan peningkatan kinerja SKPD.

Suatu pernyataan strategi menggambarkan bagaimana setiap issu

strategis akan dipecahkan. Strategi mencakup sejumlah langkah atau taktik yang

dirancang untuk pencapaian tujuan dan sasaran, termasuk pemberian tanggung

jawab, jadwal dan sumber-sumber daya. Strategi merupakan komitmen

organisasi secara keseluruhan terhadap nilai-nilai, filosofi dan prioritas.

2. Fungsi Renstra

Renstra sebagai pedoman perencanaan 5 tahunan berfungsi :

a. Sebagai pedoman komprehensif yang jelas dan mendorong berbagai pihak

yang terlibat untuk menentukan tujuan di masa depan;

b. Sebagai acuan dan pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD

sebagai dokumen operasional tahunan di SKPD.

3. Proses Penyusunan Renstra

a. Tahap Persiapan

Pembentukan tim penyusunan Renstra SKPD dan menyusun agenda kerja

tim penyusunan Renstra. Tim penyusunan Renstra SKPD bertugas

menyelenggarakan forum SKPD, merumuskan rancangan Renstra SKPD dan

menyusun rancangan penetapan Renstra SKPD oleh Kepala SKPD dengan

Keputusan Kepala SKPD. Tim penyusun tersebut terdiri atas perwakilan dari

setiap unit kerja yang ada di masing-masing SKPD dan diketuai oleh orang

yang bertanggung jawab atas perencanaan di SKPD yang bersangkutan.

b. Tahap Perumusan / Penyusunan

Page 4: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 4

Pengolahan data dan informasi

Data dan informasi pengelolaan pendanaan pelayanan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

c. Analisis gambaran pelayanan SKPD, terdiri

1) Analisis gambaran umum pelayanan SKPD untuk mengidentifikasi potensi

dan permasalahan pelayanan SKPD

2) Analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD untuk mengidentifikasi

potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan

SKPD

d. Review Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi, mencakup:

1) Tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan

Renstra K/L

2) Program prioritas K/L dan target kinerja serta lokasi program prioritas

3) Tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan

Renstra SKPD Kabupaten/Kota

4) Program prioritas SKPD Provinsi dan target kinerja serta lokasi program

prioritas.

e. Penelaahan Rencana Tata Ruang Wilayah yang mencakup :

1) Tujuan dan sasaran RTRW struktur dan pola ruang;

2) Indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah.

f. Perumusan Isu-Isu Strategis

g. Perumusan visi dan misi

h. Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah SKPD

i. Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah SKPD

j. Tahap Verifikasi

k. Tahapan Penetapan

Page 5: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 5

4. Keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

dengan Dokumen-dokumen Perencanaan Lainnya

a. Keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

dengan RPJM Daerah Kabupaten Bantul.

Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

berpedoman pada RPJM Daerah sebagai dokumen perencanaan

berwawasan 5 (lima) tahunan :

1) Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul sebagai

dokumen teknis sebagai penjabaran RPJM Daerah;

2) Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan Teknis dan Indikasi rencana program

setiap bidang kewenangan dan atau fungsi tugas pemerintahan untuk

jangka waktu tertentu yang disusun oleh SKPD yang berkoordinasi

dengan BAPPEDA;

b. Keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

dengan Renja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul digunakan

sebagai acuan penyusunan Renja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Bantul yang disusun sebagai dokumen Rencana Kerja Tahunan

yang merupakan kompilasi rencana kerja bidang teknis setiap tahun

anggaran.

Page 6: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 6

RPJP

NASIONAL

RPJM

NASIONAL

PEDOMAN

RKPDIJABARKAN

RPJP

DAERAH

RPJM

DAERAH

DIPERHATIKAN

PEDOMAN

RKP

DAERAH

DIJABARKANPEDOMAN

PENYUSUNAN

RAPBD

20 TAHUN5 TAHUN

PEDOMAN

RENSTRA

SKPD

5 TAHUN

RENJA

SKPDPEDOMAN

1 TAHUN

1 TAHUN

DIACU

RPJP

NASIONAL

RPJM

NASIONAL

PEDOMAN

RKPDIJABARKAN

RPJP

DAERAH

RPJM

DAERAH

DIPERHATIKAN

PEDOMAN

RKP

DAERAH

DIJABARKANPEDOMAN

PENYUSUNAN

RAPBD

20 TAHUN5 TAHUN

PEDOMAN

RENSTRA

SKPD

5 TAHUN

RENJA

SKPDPEDOMAN

1 TAHUN

1 TAHUN

DIACU

1.2 Landasan Hukum

Dasar Hukum penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Bantul adalah :

1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

Page 7: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 7

7. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa

Yogyakarta;

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4815);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia N0. 4817);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

15. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian;

16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

Page 8: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 8

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 310);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan SPM;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

517);

20. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012 – 2017;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2006-2025

Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor

12 Tahun 2010;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan,

Susunan Perangkat daerah Kabupaten Bantul;

23. Peraturan Bupati Bantul Nomor 114 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Bantul.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Bantul adalah :

a. Memberikan arah, pedoman dan landasan bagi jajaran dinas dalam

melaksanakan prioritas-prioritas pembangunan bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian;

Page 9: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 9

b. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder) dalam

perencanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

c. Mempermudah pengendalian dan pengawasan dalam program kegiatan

bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

d. Memberikan gambaran kondisi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kabupaten Bantul dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan yang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pembangunan bidang ketenagakerjaan

dan ketransmigrasian.

e. Sebagai bahan acuan dalam menyusun pertanggungjawaban Kepala Dinas

atas kinerja Dinas selama 1 (satu) tahun dalam bentul Laporan Kinerja.

2. Tujuan

a. Menyediakan suatu tolok ukur dalam upaya mengevaluasi kinerja tahunan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul;

b. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada

masa depan;

c. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima.

1.4 Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Tahun

2016 – 2021 disusun menurut Sistematika Penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL

Page 10: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 10

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

2.2 Sumber Daya, Sarana dan Prasarana

2.3 Kinerja Pelayanan

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN BANTUL

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

3.2 Telaahan Visi dan Misi RPJM Daerah 2016- 2021

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra

Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN DINAS TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN BANTUL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP

Page 11: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 11

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul adalah

melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Bantul mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan bidang tenaga kerja dan transmigrasi

2. Pelaksanaan kebijakan bidang tenaga kerja dan transmigrasi

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang tenaga kerja dan transmigrasi

4. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas dan fungsinya

Adapun uraian tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul tertuang

dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 114 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Bantul.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Bantul melaksanakan beberapa program / kegiatan baik program wajib

maupun program pilihan.

A. Sekretariat

Mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan pengoordinasian

pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat

b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan

Page 12: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 12

c. Pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian, ketatausahaan,

keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum, organisasi dan tata laksana,

hubungan masyarakat, kearsipan, dan dokumentasi.

d. Pengelolaan barang milik daerah

e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

f. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi

Sekretariat

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian

Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kerja Sub bagian

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan

kepegawaian

3. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata usaha

4. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kepegawaian

5. Penyiapan dan pelaksanaan urusan rumah tangga

6. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan

7. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kerjasama dan kehumasan

8. Penyiapan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan tata laksana

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Sub

Bagian

10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Page 13: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 13

b. Sub Bagian Program, Keuangan, dan Aset mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan perencanaan, keuangan,

asset dan evaluasi

Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud Sub Bagian Program, Keuangan dan

Aset mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kerja Sub bagian

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan

evaluasi

3. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis

4. Penyiapan bahan Koordinasi dan penyusunan perencanaan kegiatan dan

anggaran

5. Penyiapan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi

6. Penyiapan bahan penyusunan laporan program dan kegiatan

7. Penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan

8. Penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Sub

Bagian

10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya

B. Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja

Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang hubungan industrial

dan kesejahteraan pekerja.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang bHubungan Industrial

dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja Bidang

b. Perumusan kebijakan bidang persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja dan

jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Page 14: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 14

c. Pelaksanaan kebijakan bidang persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja dan

jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang persyaratan kerja,

kesejahteraan pekerja dan jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian

perselisihan hubungan industrial

e. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan bidang persyaratan kerja,

kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja, serta penyelesaian

perselisihan hubungan industrial

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja terdiri dari :

a. Seksi Persyaratan Kerja mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan bidang persyaratan kerja

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Persyaratan Kerja

mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kerja seksi

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang persyaratan kerja

3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang persyaratan kerja

4. Pemberian pelayanan pendaftaran perjanjian kerja perusahaan

5. Pemberian pelayanan, pencatatan dan pendaftaran perusahaan

6. Pelaksanaan verifikasi dokumen peraturan perusahaan dan perjanjian kerja

bersama dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten

7. Pengoordinasian proses pengesahaan dokumen peraturan perusahaan

dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten

8. Pelaksanaan fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan Lembaga Kerja

Sama Bipartit di perusahaan dan Lembaga Kerjasama Tripartit Daerah

9. Penyiapan Bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

persyaratan kerja

10. Pelaksanaan memonitoring, evaluasi dan pelaporan bidang persyaratan kerja

Page 15: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 15

11. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi

12. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya

b. Seksi Kesejahteraan Pekerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai

tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang

kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Kesejahteraan

Pekerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencan kerja seksi

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kesejahteraan pekerja

dan jaminan sosial tenaga kerja

3. Penyiapan bahan pelaksanaa kebijakan teknis bidang kesejahteraan pekerja

dan jaminan sosial tenaga kerja

4. Pengembangan sistem pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja

5. Penyusunan penetapan upah minimum kabupaten dan sektoral

6. Fasilitasi pemberdayaan Dewan Pengupahan Kabupaten Bantul

7. Pelayanan pendaftaran Serikat Pekerja atau Serikat Buruh

8. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kesejahteraan

pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja

10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi

11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya

c. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penyelesaian

perselisihan hubungan industrial

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial Kerja mempunyai fungsi :

Page 16: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 16

1. Penyusunan rencana kerja seksi

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang penyelesaian

perselisihan hunbungan industrial

3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang penyelesaian

perselisihan hubungan industrial

4. Pengoordinasian pelaksanaan deteksi dini terhadap potensi perselisihan

diperusahaan

5. Pengoordinasian pelaksanaan mediasi terhadap potensi dan mediasi

perselisihan di perusahaan, mogok kerja dan penutupan perusahaan

6. Penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya penyelesaian perselisihan

hubungan industrial

7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

penyelesaian perselisihan hubungan industrial

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang penyelesaian

perselisihan hubungan industrial

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaopran tugas dan fungsi Seksi

10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepal bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya

C. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas

Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelatihan kerja dan produktivitas

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelatihan Kerja dan

Produktivitas Kerja mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja bidang

b. Perumusan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan, produktivitas dan

standarisasi serta pelatihan dan pemagangan

c. Pelaksanaan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan, produktivitas dan

standarisasi serta pelatihan dan pemagangan

Page 17: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 17

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang kelembagaan pelatihan,

produktivitas dan standarisasi serta pelatihan dan pemagangan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja terdiri dari :

a. Seksi Kelembagaan Pelatihan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Kelembagaan

Pelatihan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencan kerja seksi

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kelembagaan pelatihan

3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang kelembagaan

pelatihan

4. Pengoordinasian penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

5. Pengoordinasian peningkatan kompetensi sumber daya manusia lembaga

pelatihan kerja swasta

6. Pelaksanaan pemberian izin kepada lembaga pelatyihan kerja swasta

7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

kelembagaan pelatihan

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kelembagaan

pelatihan

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi

10. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya

b. Seksi Produktivitas dan Standarisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang produktivitas dan standarisasi

Page 18: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 18

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Produktivitas dan

Standarisasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencan kerja seksi

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang produktivitas dan

standarisasi

3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang produktivitas dan

standarisasi

4. Penyiapan promosi peningkatan produktivitas

5. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

produktivitas dan standarisasi

6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang produktivitas dan

standarisasi

7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi

8. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya

c. Seksi Pelatihan dan Pemagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelatihan dan pemagangan

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelatihan dan

Pemagangan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencan kerja seksi

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Pelatihan dan

Pemagangan

3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis Pelatihan dan Pemagangan

4. Menyiapkan pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan

5. Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pelatihan

6. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang Pelatihan

dan Pemagangan

7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Pelatihan dan

Kelembagaan

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi

Page 19: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 19

9. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya

D. Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi

Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi mempunyai

tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penempatan

tenaga kerja , perluasan kerja dan transmigrasi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penempatan, Tenaga

Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja bidang

b. Perumusan kebijakan bidang penempatan tenaga kerja , perluasn kerja dan

transmigrasi

c. Pelaksanaan kebijakan bidang penempatan tenaga kerja, perluasan kerja dan

transmigrasi

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang penempatan tenaga kerja,

perluasan kerja dan transmigrasi

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang penempatan tenaga

kerja, perluasan kerja dan transmigrasi

f. Pelaksanaan monitoring evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang

Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi

terdiri atas :

a. Seksi Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas menyiapakan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan penempatan

tenaga kerja

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelayanan

Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kerja seksi

Page 20: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 20

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pelayanan penempatan tenaga

kerja

3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan penempatan

tenaga kerja

4. Pemberian pelayanan dan pengelolaan informasi pasar kerja dan bursa kerja

5. Pemberian pelayanan penempatan tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL), Antar

Kerja Antar Daerah (AKAD), dan Antar Kerja Antar Negara ( AKAN)

6. Pembinaan dan monitoring pelaksanaan penempatan tenaga kerja pra

penempatan dan pasca penempatan

7. Pemberian pelayanan perizinan dan pembinaan Bursa Kerja Khusus (BKK) dan

satuan pendidikan dan lembaga pelatihan kerja

8. Pelaksanaan fasilitasi , monitoring dan pembinaan Lembaga Penempatan

Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan Pelaksanaan Tenaga Kerja Indonesia

Swasta (PPTKIS)

9. Fasilitasi perizinan, Pembinaan dan Pemantauan penggunaan Tenaga Kerja

Asing (TKA)

10. Pemberian pelayanan penerbitan perpanjangan IMTA

11. Penyiapan Bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pelayanan

penempatan tenaga kerja

12. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan

penempatan tenaga kerja

13. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi

14. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya

b. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas menyiapakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan bidang perluasan kesempaan kerja

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Perluasan Kesempatan

Kerja mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kerja seksi

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang Perluasan Kesempatan Kerja

Page 21: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 21

3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan Bidang Perluasan Kesempatan Kerja

4. Pelaksanaan fasilitasi dan pendampingan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dan

Pendamping Pemberdayaan Masyarakat (PPM)

5. Pelaksanaan pemberdayaan penganggur, setengah penganggur, setengah

penganggur dan keluarga miskin melalui Sistem Padat Karya

6. Pelaksanaan penciptaan Wira Usaha Baru (WUB) melalui pemberdayaan

Tenaga Kerja Mandiri (TKM)

7. Pembinaan dan pengembangan kapasitas penganggur dan setengah

penganggur melalui Terapan Teknologi Tepat Guna (TTG)

8. Pemberdayaan tenaga kerja indonesia purna penempatan

9. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perluasan

kesempatan kerja

10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perluasan

kesempatan kerja

11. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi seksi

12. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya

c. Seksi Transmigrasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan bidang transmigrasi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Transmigrasi

mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kerja seksi

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang transmigrasi

3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan Bidang Transmigrasi

4. Penyiapan bahan perumusan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan

pendaftaran, seleksi dan pemindahan transmigran

5. Memberikan informasi dan penyuluhan tentang ketransmigrasian kepada

masyarakat

6. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi calon transmigran

Page 22: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 22

7. Pelaksanaan pendaftaran, seleksi, dan pemindahan calon transmigran

8. Pelaksanaan pelayanan pengangkutan calon transmigran dari desa asal ke

penampungan kabupaten dan dari kabupaten ke penampungan provinsi

9. Pelaksanaan pengawalan transmigran

10. Pelaksanaan pembinaan calon transmigran yang kembali dan bermasalah

11. Melaksanakan penanganan transmigran yang kembali dan bermasalah

12. Melaksanakan koordinasi penempatan transmigrasi

13. Melaksanakan pemilihan, penetapan, dan menyusun draft kerja Sama Antar

Daerah (KSAD) dengan daerah tujuan transmigrasi

14. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang

transmigrasi

15. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang transmigrasi

16. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi

17. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

E. UPTD BLK

Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan kegiatan teknis meliputi teknis

latihan kerja dan teknis pemasaran serta melaksanakan urusan tata usaha.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, UPTD BLK mempunyai

fungsi :

a. Perencanaan dan pelaksanaan penyelenggaaraan latihan kerja;

b. Pelaksanaan bimbingan teknis pemasaran

c. Pelaksanaan pelayanan informasi lapangan kerja dan atau pasar kerja;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Bantul melaksanakan beberapa program / kegiatan baik

program wajib maupun program pilihan.

Page 23: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 23

Selain itu Penyusunan Rencana Strategi dan Rencana Kinerja tidak terlepas dari

sistem penganggaran dari Dinas dan Pemerintah Daerah. Anggaran dalam suatu

kegiatan dan program dipertimbangkan dalam rangka menyesuaikan sasaran dan

tujuan serta strategi pencapaiannya. Di dalam penyusunan rencana kinerja,

memadukan setiap kegiatan dengan anggarannya baik kegiatan yang tercantum

dalam RKA dan target kerja tahunan maupun beberapa kegiatan baru yang bersifat

strategis dengan kemungkinan perubahan dalam penyesuaian penganggarannya

Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigran

Kepala Dinas

Ir. Heru Suhadi, MT

NIP. 1958 12291993031002

Sekretaris

Kuminto Aris Munandar, SIP

NIP. 196308151989031008

Sub Bagian Umum

SUTARTI,AMd NIP. 196411071990032007

Bidang Pelatihan Kerja dan

Produktivitas

Siti Astuti, SE

Seksi Penempatan

Transmigrasi

Isti Wasono, S.Pt

Seksi Perluasan Kesempatan

Kerja

Rumiyati, SH,M.Hum

Sub Bagian Program, Keuangan

dan Aset

Fitri Winiarti, SH

Seksi Pelayanan Penempatan

Tenaga Kerja

Kartika Cahyani, SH,M.Hum

Bidang Penempatan Tenaga

Kerja, Perluasan Kerja dan

Transmigrasi

Istirul Widilastuti. S.IP. MPA.

NIP. 196108271990032001

Seksi Kelembagaaan Pelatihan

Widar Wulan, SH

NIP. 19641112199203.1.013

Seksi Produktivitas dan

Standarisasi

Endang Sri Wahyuni, SP

Bidang Hubungan Industrial dan

Kesejahteraan Pekerja

Umaryatingsih,

NIP. 196012221989031004

KA. UPT BLK BANTUL

Andus Sarwana, SH

Seksi Pelatihan dan Pemagangan

Endang Eni Muryanti, BA

Seksi Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial

An Nursina Karti, SH

NIP. 197009081996032004

KA. TU UPT BLK

Sukartini, B.Sc

Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Kesejahteraan Pekerja dan

Jaminan Soial Tenaga Kerja

Jumakir, SPD

NIP 196112101984031009

Seksi Persyaratan Kerja

Sih Panuti, SE

Page 24: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 24

2.2 Sumberdaya Dinas dalam Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

2.2.1 Sumberdaya Manusia

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai

Jenis Kelamin

Pangkat / Golongan

Jabatan

Ket

L P I II III IV Struktural

Fungsional SD SLTP SLTA D III S1 S2 II III IV

81 37 25 3 9 38 12 0 10 3 15 -

Tabel 2.2

Daftar Tenaga Fungsional Disnakertrans

NO NAMA TGL LAHIR PENDIDIKAN JABATAN FUNGSIONAL

1 Mudji Suprayogi 02 Okt 1961 STM Penggerak Swadaya Masyarakat Pratama

2 Sudaryanto 22 Jan 1963 SMA Penggerak Swadaya Masyarakat Pratama

3 Budi Wantara 30 Juli 1961 SMA Pengantar Kerja Penyelia

4 Drs. Mujiadi 20 Juni 1961 Sarjana Pengantar Kerja

5 Sukasno, SPd 02 Jan 1965 Sarjana Instruktur Muda

6 Suwandi, SPd 08 Feb 1960 Sarjana Istruktur Madya

7 Ponimin, SPd 07 April 1959 STM Instruktur

8 Suharmini 28 Juni 1959 SMEA Instruktur

9 Hery Tri Harnanto 13 Okt 1959 STM Instruktur

10 R. Nuri Jokolaksito 22 Feb 1960 D3 Instruktur

11 Slamet Triraharjo 03 Jan 1961 D3 Instruktu

12 Indriyono,SIP 16 Des 1961 STM Instrktur

13 Sumaryanto,SPd 04 April 1962 Sarjana Instruktur

14 Toto Sudaryanto SPd 01 Nov 1962 Sarjana Instruktur

15 Sukiyem 14 Des 1962 STM Instruktur

16 Bahari Toharudin,SE 03 Mei 1975 Sarjana Mediator

17 Rini widiastuti. SH 21 Agus 1976 Sarjana Mediator

Page 25: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 25

18 Sugeng Wahyudi. SH 28 Juni 1969 Sarjana Mediator

Dengan jumlah pegawai yang cukup didukung oleh personil yang mempunyai

kapasitas yang tinggi berpendidikan sarjana diharapkan Dinas ini mempunyai

kemampuan dalam fungsi pelayanannya.

Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi merupakan Dinas yang cukup spesifik,

karena di dalam pelayanannya sangat tergantung kepada Tenaga fungsionalnya.

Beberapan fungsi pelayanan bisa diselesaikan hanya oleh tenaga fungsional

seperti pencarian lowongan pekerjaan, penyelesaian sengketa hubungan

industrial, serta instruktur pelatihan.

Namun demikian apabila dilihat dari jumlah tenaga fungsional yang ada

dibandingkan dengan kebutuhan masih sangat jauh. Seperti mediator dan

pengawas ketenagakerjaan, untuk menangani dan memfasilitasi perusahaan yang

jumlahnya lebih dari 600 perusahaan diperlukan minimal 5 tenaga mediator. Begitu

juga pengantar kerja masih dibutuhkan lagi untuk pencarian lowongan pekerjaan.

Selain itu usia rata rata tenaga fungsional terutama instruktur sudah mendekati

usia pensiun, sehingga perlu ada penambahan dan kaderisasi tenaga fungsional.

2.2.2 Sumberdaya Sarana Prasarana

NO Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan

1 Gedung 3 unit Tidak layak, kapasitasnya kurang

Ktr induk, Transmigrasi dan BLK

2 Mobil 4 unit 2 mbl sdh tidak layak

Perlu perbaikan dan penambahan untuk operasional

3 Sepeda motor 24 unit Sebagian kondisinya sdh tdk layak pakai

Perlu perbaikan dan penambahan

4 Komputer 7 buah Masih kurang 5 Laptop 21 buah

Page 26: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 26

Melihat tabel di atas, sarana prasarana Dinas masih jauh dari cukup. Dengan

kondisi gedung kantor yang rusak sana sini, tidak nyaman untuk pelayanan pencari

kerja, kurang nyaman untuk mediasi, kurang luas untuk pelatihan dan

penampungan transmigrasi, dan di BLK sangat jauh dari kebutuhan yang

seharusnya sebagai pusat pelatihan, penyimpanan peralatan dan uji kompetensi.

Untuk kepentingan operasional masih dibutuhkan beberapa mobil yang layak untuk

melaksanakan kegiatan fasilitasi dan pembinaan ke perusahaan, sosialisasi,

pelatihan ke desa desa serta koordinasi ke provinsi, ke luar daerah. Begitu juga

dengan komputer dan laptop masih diperlukan lagi untuk kelancaran pekerjaan.

2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan

sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan

wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti

MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah.

Keberhasilan merupakan sesuatu yang bersifat relatif dan sulit diukur

sehingga untuk mengetahui keberhasilan perlu dibuat indikator-indikator yang lebih

dapat diukur. Oleh karena itu Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten

Bantul menetapkan indikator kinerja periode 2016-2021 (review) sebagai tolok ukur

untuk dapat menilai keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.

Indikator kinerja merupakan hal yang bersifat dinamis karena akan

tergantung pada perkembangan kondisi, peraturan, anggaran, kebijakan dan lain-

lain. Pencapaian terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan akan memberikan

gambaran tentang sejauh mana organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai

dengan tugas, peran dan fungsi yang diembannya.Pencapaian Kinerja Pelayanan

SKPD disusun dengan format seperti dalam Tabel 2.5

Page 27: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 27

Page 28: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 28

Tabel 2.5

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

Indikator Capaia

n 2015

2016 2017 2018 2019 2020 2021 Bidang/Urusan

Realisas

i

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Tercapai/Sesuai/Belum

Tercapai

1 Angka

Pengangguran

4,7% 1,95% 2.3% 3,12 2.2% 2.1% 2.0% 1.9%

2 Pencari Kerja

yang produktif

58% 91% 72% 79 75% 77% 80% 85% Tercapai

3 Tenaga Kerja

Yang

ditempatkan

92,6% 75,3% 77% 61 80% 82% 85% 87% Belum tercapai

4 Tenaga Kerja

yang

berwirausaha

92,6% 97% 65% 64 67% 70% 72% 75% Belum tercapai

5 Pencari kerja

yang menyerap

informasi bursa

kerja

- 77% 61 80% 82% 85% 87% Belum tercapai

6 Transmigrasi

Yang

Ditempatkan

40% 87% 63% 60 65% 67% 70% 72% Belum tercapai

Page 29: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 29

Page 30: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 30

Indikator capaian kinerja Disnakertrans dari tahun 2017-2021 terdiri dari

(6 indikator), yang dijabarkan sbb:

2.3.1 Angka Pengangguran

Angka pengangguran di Kabupaten Bantul dari tahun ke tahun sejak 2010 cenderung

mengalami penurunan. Sampai tahun 2017 angka penggangguran di Kabupaten Bantul

mencapai 3,12 %

Tabel 2.6

Pencapaian Kinerja Angka Pengangguran

Indikator

capaian

2015

Target

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Bidang/Urs

n

2016 2017 2018 2019 2020

2021

Tercapai/S

esuai/ blm

tercapai

Angka

Penganggur

an 4,7 2,4 1,95 2,3 3,12 2,2

2,1

2,0

Ketenagake

rjaan

1,9

Tabel 2.6

Pencapaian Kinerja Angka Pengangguran

hirYTT periode RPJMD yang ditargetkan sebesar 4,7%. (lihat tabel 2.2)

TaTtt

Upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran ini diantaranya

melalui program peningkatan kualitas dan Produktivits Tenaga Kerja, penempatan

tenaga kerja, perluasan kerja seperti inkubasi bisnis, uji coba wirausaha, subsidi

program, padat karya produktif dan infrastruktur dan penempatan transmigrasi serta

Program Perlindungan Lembaga Ketenagakerjaan.

2.4.2. Pencari Kerja yang Trampil

Pencari kerja yang terampil merupakan besaran pencari kerja yang telah

mengikuti pelatihan ketrampilan dan mempunyai setifikat kompetensi.. Besaran pencari

kerja yang telah mmengikuti pelatihan ketrampilan dan mempunyai sertifikat

kompetensi merupakan indikator kinerja bidang pelatihan kerja, seperti terlihat pada

Tabel 2.7.

Page 31: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 31

Tabel 2.7

Pencapaian Kinerja Pencari Kerja yang yang produktif

Indikator

capaian

2015

Targ

et

Real

i

sasi

Targe

t

Real

i

sasi

Targe

t

Reali

sasi

Targe

t

Reali

sasi

Targ

et

Realis

asi

Targ

et

Realis

asi Bidang/Urusan

2016 2017 2018 2019 2020

2021

Tercapai/Sesu

ai/ Belum

tercapai

Tenaga Kerja

yang terampil 58% 70% 91% 72% 79 75%

77%

80%

Lattas & BLK

85% tercapai

Tabel 2.7

Pencapaian Kinerja Pencari Kerja yang terampil

Indikator

capaian

2010

Targ

et

Real

i

sasi

Targe

t

Real

i

sasi

Targe

t

Reali

sasi

Targe

t

Reali

sasi

Targ

et

Realis

asi

Targ

et

Realis

asi Bidang/Urusan

2011 2012 2013 2014 2015

2016

Tercapai/Sesu

ai/ Belum

tercapai

Tenaga Kerja

yang terampil 476 org

720

org

588

org

800

org

1152

org

992

org

1472

org 25% 81% 33%

91%

Lattas & BLK

58%

70% tercapai

Besaran pencari kerja yang produktif adalah perbandingan jumlah pencari kerja yang

dilatih dengan jumlah pencari kerja yang mendaftar pelatihan.

Besaran pencari kerja yang produktif pada Tahun 2015 hingga 2016 cenderung

mengalami peningkatan. Pada Tahun 2017, besaran pencari kerja yang terampil

mencapai 79%

2.4.2. Pencari Kerja yang Ditempatkan

Pencari kerja yang ditempatkan merupakan besaran pencari kerja yang terdaftar

yang ditempatkan. Besaran pencari kerja terdaftar yang ditempatkan merupakan

indikator kinerja bidang penempatan tenaga kerja, seperti terlihat pada Tabel 2.8.

Page 32: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 32

Tabel 2.8

Pencapaian Kinerja Tenaga Kerja yang ditempatkan

Indikator

capaian

2015

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Real

i

sasi

Targe

t

Reali

sasi

Targe

t

Reali

sasi

Targ

et

Realis

asi

Targ

et

Realis

asi Bidang/Urusan

2016 2017 2018 2019 2020

2021

Tercapai/Sesu

ai/ Belum

tercapai

Tenaga Kerja

yang

ditempatkan 77% 75% 75,5% 77% 61% 80%

82%

85%

PTKPK

87%

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan adalah perbandingan jumlah

pencari kerja yang ditempatkan dengan jumlah pencari kerja yang terdaftar dan

tercatat. Secara nasional (Standar Pelayanan Minimal), batas waktu pencapaian

indikator ini adalah Tahun 2017 dengan target sebesar 77%. Sedangkan target yang

ditetapkan Kabupaten Bantul pada akhir periode RPJMD (Tahun 2017) sebesar 77%.

Sedangkan realisasinya adalah 61 % ( lihat Tabel 2.7).

2.4.3. Pencari Kerja yang Berwirausaha

Pencari kerja yang memperoleh pelatihan lanjutan wirausaha dan dapat

berwirausaha melalui program kegiatan seperti pemberdayaan melalui padat karya

pemberdayaan wirausaha baru, pemberdayaan tenaga kerja siap pakai merupakan

besaran pencari kerja atau tenaga kerja yang dapat berwirausaha.

Secara nasional, batas waktu pencapaian indikator ini adalah Tahun 2017 dengan

target sebesar 60%. Sedangkan target yang ditetapkan Kabupaten Bantul pada akhir

periode RPJMD (Tahun 2015) sebesar 100%. Sedangkan realisasinya adalah 92,6% (

lihat Tabel 2.9). Hal demikian sudah dapat dikategorikan sesuai atau berhasil.

Sedangkan awal RPJMD (Tahun 2016) realisasinya 97%

Tabel 2.9

Pencapaian Kinerja Tenaga Kerja yang berwirausaha

Indikator

capaian

2016

Target

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi Bidang/Ursn

2017 2018 2019 2020 2021

Tercapai/Sesuai/

blm tercapai

Tenaga

Kerja yang

bewirausah

a

(Perluasan

Kerja) 97% 65% 64%

PTKPK

tercapai

Page 33: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 33

Besaran pencari kerja yang berwirausaha sejak tahun 2015 hingga 2017 cenderung

mengalami peningkatan sesuai komitmen dan tersedianya anggaran yang cukup.

2.4.4. Penempatan Transmigrasi

Sejak tahun 2016 penempatan transmigran memang tidak dapat mencapai target.

Kecenderungan menurun tiap tahun, hal ini disebabkan karena penentuan quota

sepenuhnya menjadi kewenangan Pusat. Dari pemerintah Kabupaten sebenarnya

menyediakan anggaran yang cukup sehingga target yang diharapkan menempatkan

KK dengan jumlah yang banyak. Penempatan transmigran dapat dilihat pada tabel

2.13.

Tabel 2.13

Pencapaian Kinerja Penempatan Transmigran

Indikator

cap

aian

2015

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi

Targ

et

Reali

sasi Target

Realis

asi

Targ

et

Realis

asi

Bidang/Urusa

n

2016 2017 2018 2019 2020

2021

Tercapai/Sesu

ai/ Belum

tercapai

Transmigran

yang

ditempatkan 40% 60% 87% 63% 60% 65%

67%

70%

Transmigrasi

72%

Tidak

tercapai/Quota

dari pusat)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Di Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, Tantangan dan Peluang yang

dihadapai sbb:

Tantangan yang dihadapi :

a. Pengaruh globalisasi di semua sektor

b. Teknologi yang belum mampu bersaing dengan Negara lain

c. Perlindungan TKI di luar negeri belum optimal

d. Tingginya angka penduduk miskin

e. Lapangan kerja formal semakin berkurang

f. Semakin tinggginya permintaan tenaga kerja yang mempunyai keahlian

g. Pertumbuhan ekonomi secara riil masih relatif kecil

Peluang yang ada :

a. Terbukanya peluang dan kesempatan bekerja dan berwirausaha

Page 34: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 34

b. Adanya koordinasi lintas sektoral

c. Adanya kerjasama antar daerah

d. Adanya jaringan kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat, lembaga sosial, dan

CSR

e. Tuntutan pelayanan public yang semakin tinggi

f. Peluang kerja di luar Bantul

g. Pertumbuhan industri dan perkembangan sektor ekonomi

h. Terbukanya hubungan industrial yang kondusif

i. Terbukanya Daerah Luar Jawa untuk program transmigrasi

Pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang merupakan

bagian pembangunan daerah yang bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja

dan lapangan usaha untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan dengan harapan jumlah penganggur dan setengah penganggur dapat

ditekan atau diperkecil. Sehubungan dengan hal tersebut kondisi permasalahan

ketenagakerjaan ternyata sangat terkait erat dengan keadaan ekonomi yang

berkembang setiap saat.

Pertumbuhan ekonomi terkait erat terhadap dunia usaha, bahwa

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akan berpengaruh pada terciptanya iklim

usaha yang kondusif, yaitu melalui investasi yang ditanamkan oleh para investor,

sehingga akhirnya akan berdampak pada perluasan kesempatan kerja. sebaliknya

menurunnya pertumbuhan ekonomi juga akan berdampak negatif terhadap bidang

ketenagakerjaan.

Kondisi tersebut mendorong pemerintah dan masyarakat memanfaatkan

peluang kerja di luar negeri sebagai salah satu upaya yang cukup strategis guna

menangani masalah pengangguran di dalam negeri. Karena keterbatasan

kemampuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pencari kerja yang pada umumnya

berpendidikan SLTA ke bawah, sehingga kesempatan kerja terbuka pada umumnya

untuk jenis-jenis pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan ketrampilan khusus

ternyata juga menimbulkan berbagai kasus mulai dari perlakuan-perlakuan yang

tidak manusiawi oleh majikan/pengguna jasa, sampai pemulangan paksa/ deportasi

karena statusnya yang ilegal.

Selain kondisi dunia usaha yang belum kondusif, minimnya informasi

pasar kerja baik dalam maupun luar negeri juga merupakan salah satu kendala

dalam upaya untuk menangani masalah pengangguran dan disatu sisi pencari

kerja tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan kompetensinya,

disisi lain para pengguna juga sulit mendapatkan pekerja sesuai dengan job/jabatan

yang dibutuhkan.

Melihat kenyataan tersebut masalah ketenagakerjaan khususnya

penanganan pengangguran terbuka (open unployment) merupakan masalah

Page 35: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 35

nasional yang serius dan harus segera dipecahkan bersama baik antara pihak

pemerintah dan swasta, maupun antar instansi pemerintah. Dalam hal ini

pemerintah mempunyai peranan sangat penting yaitu disamping sebagai

penggerak, pemerintah juga ikut serta menciptakan perluasan kesempatan kerja

dan penanganan masalah pengurangan pengangguran. Berbagai kegiatan yang

selama ini dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Bantul pada kenyataannya memperoleh animo dan

mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Namun demikian hal tersebut

bukanlah alasan untuk berpuas diri melainkan

sebaliknya merupakan penambah semangat untuk terus berinovasi termasuk

mengadopsi perkembangan serta kemajuan teknologi untuk meningkatkan kinerja

khususnya dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi

Page 36: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 36

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGISBERDASARKAN TUGAS POKO DAN FUNGSI

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN BANTUL

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Identifikasi permasalahan tugas dan fungsi pelayanan digunakan untuk

menentukan program dan kegiatan fungsi pelayanan SKPD yang tepat sebagai

solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Identifikasi dengan menggunakan

kriteria tertentu harus dilakukan sehingga menghasilkan daftar permasalahan yang

secara faktual dihadapi dalam pelayanan kepada masyarakat. Kriteria yang

digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat adalah:

1. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal

yang harus diperhatikan atau diutamakan dalam perencanaan karena

dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang

2. Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak

diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, atau suatu

kondisi/keadaan yang apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang

untuk meningkatkan kualitas layanan

Adapun Identifikasi Permasalahan Untuk Penentuan Program Pelayanan di Kabupaten

Bantul dapat digambarkan melalui Tabel 3.1.:

Page 37: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 37

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Untuk Menentukan Program Prioritas

NO BIDANG URUSAN DAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN TARGET

2017

REALISASI

2017

INTERPETASI

Belum tercapai

(<);Sesuai (=);

Melampaui (>)

PERMASALAHAN FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

Ketenagakerjaan

1. Angka Pengangguran Persen 2,3 3,12 Belum tercapai - Komitmen semua pihak

2.. Pencari kerja yang

kompeten

Persen 72 79 Melampaui - Komitmen dan tersedianya anggaran yang cukup

3. Penempatan Tenaga

Kerja

Persen 77 61 Belum tercapai - Menurunnya Penempatan

Tenaga kerja Antar Daerah (

Batam, Kalimantan ) karena

adanya Pemerintah lokal yang

memberikan peluang kepada

tenaga kerja lokal yang

memerlukan pekerjaan ,

sehingga permintaan tenaga

kerja luar daerah

Adanya job canvasing dan informasi pasar kerja melalui

bursa kerja on-line secara terus menerus

4

5 Perluasan Kerja Persen 65 64 Belum tercapai - Komitmen dan anggaran yang cukup

Page 38: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 38

5 Penetapan Nilai KHL 1.404.4760 1.404.4760 Sesuai

Ketransmigrasian

Jumlah transmigran

yang ditempatkan

KK

20 12 Belum tercapai - (1) kepada calon transmigran sehingga akan diperoleh

calon transmigran yang mempunyai minat, motivasi,

berketrampilan serta memenuhi syarat

(2) Koordinasi dan konsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja

DIY dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

Page 39: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 39

Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi mempunyai tugas dan tantangan berat

di masa depan. Sebagai institusi yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak

pengurangan pengangguran perannya diharapkan menjadi optimal. Banyak

tantangan yang dihadapi dan tuntutan yang harus dipenuhi.

Situasi perekonomian mempunyai pengaruh langsung dan signifikan

terhadap bidang ketenagakerjaan melalui penciptaan lapangan kerja dan penurunan

pengangguran. Perlu dilakukakan iklim investasi yang kondusif untuk bisa membuka

dan memperluas lapangan pekejaan.

Sumberdaya manusia yang ada di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Bantul yang terdiri atas pejabat struktural dan fungsional

(instruktur pelatihan kerja, pengantar kerja, mediator dan pengawas

ketenagakerjaan) serta non struktural non fungsional merupakan salah satu potensi

dalam melaksanakan kebijakan dan program pembangunan bidang

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, sekaligus sebagai salah satu faktor yang

menentukan dalam meningkatkan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Bantul. Namun disadari, bahwa kualitas dan kuantitas sumberdaya

manusia yang tersedia masih perlu dikembangkan dan ditambah sehingga dapat

melaksanakan kebijakan dan program pembangunan secara optimal.

Sarana dan prasarana yang tersedia dalam jumlah tertentu di setiap unit kerja

di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul juga

memiliki peranan yang cukup menentukan dalam pelaksanaan kebijakan dan

program pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Namun,

secara kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana yang tersedia masih sangat

terbatas, sehingga pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan tersebut

belum dapat dicapai secara optimal, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi

kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul.

Peran dan fungsi Balai Latihan Kerja ( BLK ) diharapkan lebih optimal lagi

dalam rangka mengatasi masalah pengangguran. Para pencari kerja yang tidak

memiliki ketrampilan dan kurang berkompetensi di dunia kerja masih cukup tinggi.

Ke depan BLK diharapkan tidak hanya menjadi lembaga pelatihan tetapi juga

sebagai lembaga sertifikasi dan penempatan ( Three in one ).

Persoalan data seringkali menjadi kendala dalam merencanakan program,

kegiatan dan kebijakan. Data belum tersaji secara sempurna, efektif dan

melembaga. Kesulitan dalam mencari data yang akurat sampai tingkat Desa

menjadi persoalan tersendiri.

Pada akhirnya pengangguran masih relatif tinggi, apalagi kalau yang

dibicarakan adalah kelompok setengah penganggur. Di sini dapat diartikan bahwa

banyak tenaga kerja yang bekerja tetapi tetap miskin karena produktivitasnya

Page 40: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 40

rendah atau penghasilannya kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup

keluarganya.

Berpijak dari hal tersebut di atas, secara lebih jelas identifikasi permasalahan

di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul sesuai tugas dan fungsi

pelayanan dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :

1. Update data belum bisa efektif dilaksanakan; perlu intervensi semua pihak

stakeholder untuk menghasilkan data yang akurat.

2. Situasi perekonomian yang tidak kondusif mempunyai pengaruh langsung

tehadap terhambatnya penciptaan lapangan pekerjaan dan pengurangan

pengangguran.

3. Daya saing Tenaga Kerja masih rendah dibandingkan dengan negara

tetangga, sehingga belum mampu bersaing baik di dalam maupun di Luar

Negeri. Selain itu masih terjadi miss match antara dunia pendidikan dan dunia

industri.

4. Produktivitas tenaga kerja kurang

5. Infrastruktur, sarana prasarana pelatihan dan kapasitas instruktur yang belum

memadai untuk kebutuhan industri.

6. Belum semua pekerja/buruh terlindungi oleh jaminan sosial.

3.2 Telaahan Visi dan Misi RPJM Daerah 2016 – 2021

3.2.1. Visi Pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021

Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses penyusunan

tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai stakeholder, dalam pemanfaatan

dan pengalokasian sumber daya daerah, serta dalam rangka meningkatkan

kesejahteran masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada dasarnya merupakan

dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang

disusun berdasarkan atas visi, misi Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bantul tahun 2016-2021 selaras dengan arah Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta selaras juga dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Visi dan Misi dalam pelaksanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bantul

pada lima tahun mendatang mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung didalam

dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD tahun 2006-2025).

Di dalam RPJPD ditegaskan bahwa arah pembangunan jangka panjang daerah

menggunakan visi bersama yang menjadi etos kerja, yaitu Bantul Projotamansari

Page 41: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 41

Sejahtera Demokratis dan Agamis. Visi bersama dan etos kerja tersebut menjadi

inspirasi dan acuan dalam penentuan visi misi pemerintahan selama periode jangka

menengah serta menjadi daya dorong bagi pemerintah daerah dan seluruh jajaran

aparatnya untuk melaksanakan program/kegiatan secara berkesinambungan dan

berkelanjutan.

Dengan memperhatikan dokumen-dokumen perencanaan tersebut di atas, dan

juga memperhatikan kondisi permasalahan dan tantangan pembangunan yang

dihadapai sekaligus tertuang dalam isu-isu strategis, maka dirumuskan visi, misi tujuan

dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-

2021 sebagai berikut :

3.2.2. V I S I

Pengertian visi diartikan sebagai gambaran spesifik tentang apa yang ingin dicapai dan

misi adalah bagaimana visi itu diwujudkan, kemudian berdasarkan visi dan misi tersebut

kemudian dirumuskan tujuan serta sasaran-sasaran yang akan dicapai beserta

indikator-indikatornya.

Visi Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:

“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,

berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.

Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten

Bantul yang :

1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan jasmani, rohani

dan sosial.

2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan intelektual,

emosional dan spiritual.

3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri, memiliki

tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.

4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling menghargai

dan mengembangkan semangat gotong-royong.

5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa patriotisme

cita tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan.

6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman, menjalankan

ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.

Page 42: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 42

3.2.3. M I S I

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai

upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, sebuah

visi belum dapat dikatakan sempurna tanpa adanya serangkaian misi yang berfungsi

untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan memperhatikan seluruh aspek

pembangunan yang dibutuhkan oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan

langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai Visi pembangunan Kabupaten

Bantul Tahun 2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN

melalui percepatan reformasi birokrasi

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan

berkepribadian luhur

3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan

pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan

4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan

Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan

pengelolaan risiko bencana

Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman,

progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi RI dan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY

3.3.1. Agenda dan Sasaran Kementrian Ketenagakerjaan

Agenda dan sasaran Pembangunan Ketenagakerjaan Merupakan bagian dari

agenda dan sasaran pembangunan nasional, Pembanguana bidang ekonomi,

pembanguanan lintas bidang, dan pembangunan wilayah demi terwujudnya Visi dan

Misi pembangunan nasional.

Pembangunan Ketenagakerjaan dalam Kerangka Agenda dan Sasaran Pembanguan

Nasional

Pembangunan Ketenagakerjaan dalam kerangka Agenda Pembangunan

Nasional 2015 – 2019 masuk ke dalam agenda pertama dan ke agenda keenam

dengan sasaran sebagai berikut :

a) Agenda prioritas menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa

dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara melalui perlindungan

Hak dan Keselamatan Pekerja Migran yang menghadapi masalah hukum di dalam

dan luar negeri. Sasaran lainya adalah :

Page 43: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 43

1) Terwujudnya mekanisme rekrutmen dan penempatan yang melindungi pekerja

migran;

2) Meningkatnya pekerja migran yang meiliki keterampilan dan keahlian yang

sesuai dengan kebutuhan pasar;

3) Meningkatnya peran daerah dalam pelayanan informasi pasar kerja dan

pelayanan rekrutmen calon pekerja migran;

4) Tersedianya regulasi yang memberi perlindungan bagi pekerja migran;

b) Agenda prioritas meningkatnya produktifitas rakyat dan daya saing dipasar

internasional yang dilakukan melalui peningkatan daya saing tenag kerja, memiliki

sasaran;

1) Meningkatnya kualitas dan keterampilan pekerja memalui pelaksana pelatihan

tenaga kerja dari 1.921.283 orang pada tahun 2014 menjadi 2.170.377 orang

tahun 2019, serta dengan memperbesar proporsi jumlah tenaga kerja kompeten

dan diakui secara nasional dan internasional memalui serangkaian proses

sertifikasi untuk tenaga kerja berkeahlian tinggi dari 8,4% menjadi 14% dan

tenaga kerja keahlian menengah yang kompeten dari 32% menjadi 42% serta

sertifikasi untuk tenaga krja dari 576.887 menjadi 863.319;

2) Meningkatnya kinerja lembaga pelatihan milik pemrintah untuk menjadi lembaga

pelatihan berbasis kompetensi dari 5% menjadi 25%;

3) Mempercepatn pelaksanaan perjanjian saling peng1akuan (Mutual Recongnition

Arrangment, MRA) yang belum dapat direalisasikan , untuk sektor jasa yang

diperioritaskan, yaitu transportasi udara teknologi ( e-ASEAN) dam jasa logistik;

4) Mengupayakan 7 (tujuh) Sektor industri/perdagangan yang juga dinuka, yaitu

produk berbasis pertanian, elektonik, perikanan, produk berbasis karet, tektis,

otomotif, produk berbasis kayu, untuk melaksanakan MRA;

5) Mengembangkan standar kompetensi regional (regional competency standar

frame work), untuk sektor jasa yang diperioritaskan dalam masyarakat ekonomi

ASEAN;

6) Penerapan KKNI ( Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ) di lembaga

pendidikan/pelatihan untuk mencapai keseteraan pengakuan, khususnya

lembaga pemerintahan;

7) Tersusunya peraturan Pemerintah dalam rangka pembentukan lembaga

independen pengelolaan dana pengembangan pelatihan;

8) Tersusunya peta kompetensi industri untuk bidang dan sektor jasa konstruksi,

transportasi, pariwisata, industri penelolaan, pertanian-perikanan , industri kretif,

jasa logistik, teknologi komunikasi dan informasi, ( e-ASEN), jasa kesehatan,

jasa pendidikan dan sektor energi, mineral dan kelistrikan.

9) Meningkatnya peringkat daya saing efisiensi pasar tenaga kerja di tingkat

internasional;

10) Meningkatnya jumlah pekerja formal, dari 40,5% tahun 2014 menjadi 51,0%

tahun 2019

Page 44: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 44

Sasaran Utama pembangunan bidang ketenagakerjaan yang hendak dicapai, adalah:

1) Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan sebesar antara 4.0 – 5.0 % pada

tahun 2019.

2) Menfasilitasi Penciptaan kesempatan kerja sebesar 10 juta ( selama 5 tahun )

Untuk mencapai sasaran tingkat pengganguran terbuka dan tingkat kemiskinan di

tempuh langkah langkah kongkrit untuk mendorong terciptanya kesempatan kerja

yang berkualitas di antaranya:

(a) Meningkatkan produktivitas dengan melakukan akselerasi penyerapan

tenaga kerja ke industri yang mempunyai nilai tambah dan produktivitas tinggi

termasuk industri pertanian yang merupakan memberi kesempatan kerja

besar serta industri pengelolahan yang mempunyai potensi dapat

menggerakan pertumbuhan,menciptakan kesempatan kerja dan membawa

perbaikan pada kesejahteraan hidup;

(b) Meningkatkan standar hidup pekerja termasuk pekerja miskin, melalui

penyedian lapangan kerja produktif;

(c) Transformasi struktur tenaga kerja dan mempersiapkan insfrastruktur

pengembangan kompetensi pekerja untuk mengubah low – skilled industries

menjadi skill based industries ;

(d) Memberikan insentif bagi investasi yang menciptakan kesempatan kerja yang

besar ( padat pekerja) dan bagi pelaku pada usaha kecil menengah.

Keseimbangan dalam penciptaan lapangan kerja dan perlindungan pekerja

yang memadai akan tercipta bila pertumbuhan ekonomi yang tercipta dapat

memberikan kesempatan kerja yang lebih baik dan tingkat dan tingkat

pendapatan pekerja lebih besar dan lebih merata dalam sektor –sektor

pembangunan.

Nawakerja Ketenagakerjaan

1. Penguatan perencanaan tenaga kerja nasional

2. Percepatan peningkatan kompetensi Tenaga Kerja

3. Percepatan sertifikasi profesi

4. Peluasan kesempatan keja formal

5. Penguatan wirausaha produktif

6. Penciptaan hubungan industrial yang sehat dan poduktif

7. Penegakan hukum ketenagakerjaan

8. Peningkatan perlindungan pekerja migrant

9. Pelayanan ketenagakejaan sederhana, transparan dan akuntabel

Page 45: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 45

3.3.2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY

Visi dan Misi Dinas

Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 2012 – 2017

adalah sebagai berikut :

VISI :

“Terwujudnya Tenaga Kerja yang berdaya saing tinggi, berkarakter, berbudaya,

mandiri, sejahtera, terlindungi dan produktif, serta mobilitas penduduk yang sesuai

kebutuhan potensi daerah”

MISI :

a. Mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing.

b. Menurunkan jumlah pengangguran.

c. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan.

d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan transmigrasi.

Tabel 3.4

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Tansmigrasi DIY 2018-2022

Tujuan Indikator Sasaran Program/Kegiatan

1. Menurunkan

angka

pengangguran

Terwujudnya

penempatan

tenaga kerja

dan perluasan

kerja

1.1 Terwujudnya

penempatan

tenaga keja dan

perluasan kerja

1. Program peningkatan

kualitas dan produktivitas

tenaga kerja dengan

sasaran program yaitu

meningkatkatnya daya

saing tenaga kerja yang

didukung dengan

kegiatan :

(1) Pelatihan ketrampilan

pencari kerja

(2) Sertifikasi Uji

Komptensi

(3) Pemagangan Tenaga

Kerja

2. Program Peningkatan Kesempatan Keja dengan sasaran pogam yaitu meningkatnya Kesempatan kerja yang didukung dengan kegiatan : (1) Penempatan

Tenaga keja (2) Penyediaan infomasi

Pasar kerja dan penyelenggaran bursa kerja

Page 46: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 46

(3) Pembentukan Kesempatan Kerja

3. Program Peningkatan Mutu Layanan Lembaga Ketenagakerjaan dengan sasaran progam yaitu meningkatnya jumlah lembaga ketenagakerjaan yang terstandarisasi sesuai dengan peraturan peundangan yang berlaku, yang didukung dengan kegiatan : (1) Pembinaan

Lembaga Penempatan Tenaga Kerja

(2) Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)

1.2 Tewujudnya

Hubungan

Industrial yang

kondusif untuk

mengembangkan

usaha dan

meningkatkan

kesejahteraan

pekerja

1. Program Pelayanan

Perselisihan Hubungan

Industrial dengan sasaran

program yaitu

meningkatnya penyelesaian

kasus peselisihan

hubungan industrial, yang

didukung kegiatan :

(1) Pembinaan

ketenagakejaan

(2) Hubungan Industrial

1.3 Terwujudnya

kondisi dan

Lingkungan

Kerja sesuai

Norma K3

1. Program Pelayanan

Pengawasan Lembaga

Ketenagakerjaan dengan

sasaran progam yaitu

meningkatnya jumlah

perusahaan yang

melaksanakan peraturan

peundang-undangan

dibidang norma kerja dan

K3 yang didukung kegiatan:

(1) Pengujian Lingkungan

Kerja, Pemeriksaan

Kesehatan Keja dan

Pelatihan Hiperkes & KK

(Hiperkes)

(2) Pemeriksaan,

Pengawasan

Ketenagakerjaan dan K3

2.Meningkatnya

Kesejahteraan

Transmigrans

Prosentase

bessaran

transmigrans

yang berhasil

1.1

Terlaksananya

Perpindahan dan

Penempatan

calon

transmigran

sesuai

kesepakatan

KSAD (

kejasama Antar

1. Program Penempatan

Transmigran dengan

sasaran progam yaitu

program penempatan

transmigran yang didukung

kegiatan :

(1) Penyelenggaraan

Transmigrasi dan

Pemberdayaan Translok

Page 47: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 47

Daerah)

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Dalam ruang wilayah Kabupaten Bantul, perkembangan dan pertumbuhan

Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

1. Keadaan fisik tanah yang meliputi topografi, sungai, geologi, kemampuan tanah

dan sebagainya;

2. Jumlah dan perkembangan penduduk;

3. Kegiatan masyarakat, baik itu volume maupun manusia;

4. Kelengkapan fasilitas, utilitas, dan sarana infrastruktur.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

3.5.1 Analisis SWOT

Upaya penanggulangan kemiskinan merupakan amanat konstitusi dalam

rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional yang tercantum di dalam UUD

1945. Upaya Pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan melalui

sejumlah program dan strategi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup

dan taraf kesejahteraannya. Program-program penanganan kemiskinan dan

pengangguran dalam strategi yang dimaksudkan tentu saja memerlukan kerja sama,

dukungan dan sinergi semua pihak baik melalui program sektoral (Pemerintah

Pusat), Pemerintah Daerah, masyarakat maupun dunia usaha.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, salah satu cara untuk membantu

percepatan pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran adalah

dengan mencermati Instansi yang ada, dan memberikan tekanan pada Instansi yang

mempunyai tugas pokok dan fungsi menangani pembangunan di bidang

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

Guna menurunkan jumlah penduduk miskin serta pengurangan

pengangguran, disusunlah strategi pembangunan bidang sosial, ketenagakerjaan

dan ketransmigrasian serta dilakukan analis kekuatan, kelemahan, ancaman

maupun peluang (SWOT) dalam menjalankan strategi tersebut. Akan diuraikan pada

Bab !V.

3.5.2 Penetapan Isu Strategis

Setelah melakukan kajian terhadap kondisi Ketenagakerjaan di Kabupaten

Bantul dari berbagai aspek dan berdasarkan Analisis SWOT, dapat dirumuskan

beberapa isu strategis Ketenagakerjaan Kabupaten Bantul. Penentuan isu strategis

menjadi bagian penting bagi keseluruhan penyusunan Rencana Strategis Dinas

Page 48: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 48

Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul 2016-2021 karena dari tahap ini

akan diketahui apakah tantangan utama yang harus diselesaikan oleh Satuan Kerja

Perangkat Daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.

Berdasarkan hasil analisis terhadap hal-hal yang telah dikemukakan

sebelumnya, serta dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan

dalam menentukan isu strategis, maka dapat diidentifikasi isu strategis Dinas

Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul 2016-2021, sebagai berikut:

1

.

Peningkatan tenaga kerja yang terampil, produktif, berkompeten dan

tesertifikasi.

2

.

Optimalisasi Balai Latihan Kerja dengan meningkatkan Infrastruktur,

sarana prasarana pelatihan dan kapasitas instruktur.

3

.

Peningkatan penyerapan tenaga kerja melalui penempatan tenaga kerja

dan perluasan kerja

4

.

Peningkatan Perlindungan dan kesejahteraan pekerja dan pengusaha

5

.

Terpenuhinya kebutuhan dasar dan meningkatnya kapasitas sumberdaya

manusia dan kelembagaan masyarakat transmigrasi

Page 49: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 49

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

4.1 TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan

untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis dan

permasalahan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun

pilihan-pilihan strategi dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

Kriteria suatu rumusan tujuan :

1. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi yang telah ditetapkan

dengan memperhatikan visi;

2. Untuk mewujudkan suatu misi dapat dicapai melalui beberapa tujuan;

3. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis;

4. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami;

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara

terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka

waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Kriteria sasaran memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1 Dirumuskan untuk mencapai atau menjelaskan tujuan;

2 Untuk mencapai satu tujuan dapat dicapai melalui beberapa sasaran;

3 Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis

4 Memenuhi kriteria SMART-C

Langkah – langkah perumusan tujuan dan sasaran:

1. Merumuskan rancangan pernyataan tujuan dari setiap misi dan melihat kesesuaian

dengan program kepala daerah terpilih;

2. Menguji apakah rancangan pernyataan tujuan dapat memecahkan isu-isu strategis

dalam jangka menengah. Dalam hal pernyataan tujuan belum sepenuhnya

memecahkan isu-isu strategis maka pernyatasan tujuan perlu disempurnakan;

3. Merumuskan rancangan pernyataan-pernyataan sasaran dari setiap tujuan;

4. Merumuskan rancangan capaian indikator yang terukur dari setiap sasaran,

sekurang-kurangnya memenuhi indikator kunci keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan daerah dan

Menyelaraskan rancangan pernyataan-pernyataan sasaran dan capaian

indikator yang terukur terhadap pernyataan arah kebijakan dan sasaran RPJMN,

RPJMD Propinsi dan RPJMD Kabupaten.

Page 50: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 50

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN /SASARAN TARGET KINERJA TUJUAN / SASARAN PADA TAHUN KE-

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat

Turunnya jumlah masyarakat kurang mampu

Angka Kemiskinan 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9

Terwujudnya perekonomian daerah yang berkualitas

Pertumbuhan ekonomi

(UMK)

1.297.700 1.404.760 1.489.046 1.578.389 1.679.093 1.773.479

Page 51: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 51

Page 52: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 52

VISI :

Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigran yang Berkualitas, Produktif dan Sejahtera

NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

1 Meningkatkan

kualitas tenaga

kerja menjadi

terampil,

produktif dan

memiliki

kompetensi

kerja

Menciptakan tenaga

kerja menjadi terampil,

produktif dan memiliki

kompetensi kerja

Meningkatkan

kompetensi kerja

melalui sertifikasi

pelatihan

Tenaga kerja yang bersertifikat

pelatihan ketrampilan

Meningkatnya

produktifitas tenaga

kerja

Tenaga kerja yang produktif

2 Meningkatkan

kualitas

perluasan kerja

dan pelayanan

penempatan

tenaga kerja

Terselenggaranya

perluasan

kesempatan kerja dan

penempatan tenaga

kerja secara optimal

Berkurangnya

penganggur

Angka Pengangguran

Menciptakan

perluasan kerja

melalui wirausaha

Terciptanya wirausaha baru

Menciptakan

penempatan

tenaga kerja

Penempatan tenaga kerja di

sektor formal

3

Mewujudkan

perlindungan

dan

kesejahteraan

pekerja

pengusaha

Menciptakan

hubungan industrial

yang kondusif untuk

kesejahteraan dan

perlindungan pekerja

pengusaha

Meningkatkan

pendapatan pekerja

Upah Minimum Kabupaten (UMK)

Melaksanakan

penyelesaian

sengketa hubungan

industrial

Terselesaikannya sengketa

hubungan industrial di

perusahaan

Melaksanakan

jaminan sosial bagi

pekerja

Kepesertaan BPJS

Ketenagakerjaan

Menciptakan

sarana

kelembagaan di

perusahaan

Terbentuknya kelembagaan di

perusahaan

4

Meningkatkan

pelayanan

mobilitas

penduduk yang

terarah, mandiri

dan sejahtera

Melaksanakan

mobilitas penduduk

yang terarah dan

mandiri untuk

meningkatkan

kesejahteraan

transmigran

Pemanfaatan SDA

dan taraf hidup

transmigran dalam

wadah NKRI

Penempatan transmigran di lokasi

transmigrasi

Page 53: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 53

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam

rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan

strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak

terpisahkan. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi. Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang

diambil oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka

tersebut, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul merumuskan

strategi dan arah kebijakan perencanaan secara komprehensif untuk mencapai tujuan

dan sasaran yang termuat dalam Rencana Strategis supaya efektif (berdaya guna) dan

efisien (berhasil guna).

Strategi dan arah kebijakan tahun 2016-2021 disusun berdasarkan visi dan

misi yang telah ditetapkan dan dengan memperhatikan permasalahan serta isu-isu

strategis yang terkait dengan pembangunan ketenagakerjaan di Kabupaten Bantul.

Dalam rangka optimalisasi penentuan strategi dan arah kebijakan tersebut dilakukan

analisa terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (ALE-ALI) dan Analisa

SWOT dengan hasil sebagai berikut:

Analisis Lingkungan Internal (ALI) SDM, Sarpras, Anggaran, Kewenangan dll.

Kekuatan

1. Adanya komitmen bersama dalam pelaksanaan pembangunan bidang

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

2. Banyaknya penduduk usia kerja produktif dan berpendidikan tinggi

3. Banyak usaha industri kecil dan menengah

4. Tersedianya Lembaga Pelatihan Kerja baik BLK maupun LPTKS

Kelemahan

1. Keterbatasan jumlah SDM terutama tenaga fungsional

2. Kualitas Gedung kantor dan sarana prasarana yang belum memadai

3. Belum terintegrasinya lulusan pendidikan dengan keinginan dunia usaha (data)

4. Terfokusnya pilihan lokasi calon transmigran pada lokasi tertentu (data)

5. Belum lengkapnya peraturan pelaksanaan di daerah yang mendukung UU

Ketenagakerjaan.(data)

Page 54: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 54

Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

Peluang

1. Kebijakan MEA yang membuka peluang bagi tenaga kerja trampil dan

berkualitas bekerja di luar negeri

2. Dana yang tersedia lewat APBN dan lembaga ekonomi yang lain;

3. Adanya otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab;

4. Adanya koordinasi lintas sektoral/dinas terkait;

5. Adanya kerjasama antar daerah khusunya di bidang transmigrasi

6. Adanya jaringan kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat dan lembaga

swadaya masyarakat (LSM/Organisasi sosial).;

7. Meningkatnya kepedulian stakeholder terhadap penyelenggaraan

bidangketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

8. Adanya partisipasi aktif masyarakat;

10. Tuntutan pelayanan publik yang semakin tinggi

11. Kepercayaan dan dukungan Pemerintah Provinsi dan Pusat

12. Keamanan yang kondusif

13. Pertumbuhan industri dan perkembangan sektor ekonom

14. Prioritas Pertumbuhan pembangunan nasional bertumpu pada pertumbuhan

ekonomi

15.Terbukanya Kabupaten dan Provinsi Luar Jawa untuk progra Transmigrasi

16.Terbukanya hubungan industrial yang kondusif dan banyak perusahaan yang

mampu menyerap tenaga kerja

Ancaman

1. Pengaruh globalisasi di semua sektor

2. Lapangan pekerjaan sektor formal berkurang akibat melambatnya petumbuhan

ekonomi

3. Kompetisi dengan tenaga asing dengan diberlakukannya kebijakan MEA

4. Perlindungan TKI di luar negeri masih rendah

5. Tidak konsistennya daerah tujuan tansmigrasi terhadap perjanjian Kerjasama

Antar Daerah

6. Terbatasnya quota transmigran yang diberikan pemerintah pusat.

Berdasarkan hasil tersebut diatas maka Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 55: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 55

Tabel 4.3.

Strategi dan Arah Kebijakan

Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul Yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera,

Berdasarkan Nilai-nilai Keagamaan, Kemanusiaan, Dan Kebangsaan Dalam Wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Misi 1 :Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Difokuskan Pada Percepatan Pengembangan

Perekonomian Rakyat Dan Pengentasan Kemiskinan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

1. Turunnya

Jumlah

Masyarakat

Kurang Mampu

1.Peningkatan akses dan peluang usaha masyarakat

1.Meningkatkan ketersediaan

lapangan pekerjaan dan

kemudahan usaha

2.Terwujudnya

perekonomian

daerah yang

berkualitas

1.Peningkatan kualitas produktifitas masyarakat

1.Mengurangi kesenjangan

pendapatan

Page 56: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 56

Page 57: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 57

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Indikasi rencana program prioritas Kabupaten Bantul berisi program-program

baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah maupun untuk

pemenuhan layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah.

Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang

tersedia untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas

yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan

sebagai acuan SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD, termasuk dalam

menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.

Pencapaian target kinerja program (outcome) sesungguhnya tidak hanya

didukung oleh pendanaan yang bersumber dari ABPD Kabupaten Bantul. Namun juga

oleh sumber pendapatan lainnya (APBN, APBD Propinsi DIY dan Sumber-sumber

pendanaan lainnya). Namun demikian, pencantuman pendanaan di dalam Tabel 5.1

hanya yang bersumber dari APBD Kabupaten Bantul.

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator

kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program,

kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif).

Page 58: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 58

Page 59: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 59

Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul

Tujuan Sasaran Kode Program dan

kegiatan Indikator kinerja tujuan, sasaran, program

Data capaian pada tahun awal perencanaan (2015)

Target kinerja program dan kerangka pendanaan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi

Kinerja pada akhir periode renstra

Unit Kerja Penanggung jawab

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Program Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

Presentase Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

70 5.600.903.080 72 3.032.582.000 75 3.184.211.100 77 3.343.421.655 80 3.510.592.738 85 3.686.122.375 85

Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja

Jumlah peserta pelatihan

Kegiatan Pembinaan LPK

Jumlah LPK yang dibina

230.175.000 199.875.000 319.800.000 335.790.000 352.579.500

Pemberdayaan Wirausaha bagi Lulusan Pelatihan

Jumlah peserta pelatihan

52.565.000 50.150.000

80.240.000

84.252.000 88.464.600

Pemagangan / OJT Mantan Peserta Pelatihan di Perusahaan

jumlah orang yang dimagangkan

183.475.000 192.648.750

202.281.188 212.395.247

Uji kompetensi peserta latihan di BLK

Jumlah peserta UJK

197.963.000

188.961.150 198.409.208 208.329.668

Pengukuran Produktifitas Tenaga Kerja

Jumlah peserta pengukuran tenaga kerja

22.311.500 25.000.000 26.250.000 27.562.500 28.940.625

Page 60: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 60

Sosialisasi dan Pelatihan Tentang Produktifitas Tenaga Kerja

Jumlah peserta pelatihan dan sosialisasi produktifitas

280.406.000 250.000.000

262.500.000 275.625.000 289.406.250

Program Peningkatan kesempatan kerja

Persentase pencari kerja yang menyerap informasi bursa kerja

75 61.413.745 77 203.968.500 80 206.456.250 82 216.779.063 85 227.618.016 87 238.998.916 87

Penanggulangan permasalahan ketenagkerjaan

Terlaksananya penanggulangan permasalahan penempatan tenaga kerja

196.625.000 196.625.000 206.456.250 216.779.063 227.618.016

Penyusunan dan penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja

Tenaga kerja yang menyerap informasi melalui bursa kerja

7.343.500 9.843.500 10.322.813 10.838.954 11.380.900

Program Penempatan Tenaga Kerja

Persentase Pencari kerja yang ditempatkan

75 248.828.192 77 380.114.400 80 379.170.120 82 398.128.626 85 418.035.057 87 438.936.810 87

Penempatan pencari kerja

Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan

2500 2700 380.114.400 2700 447.751.520

2800 470.349.096 2800 493.866.551 2800 518.559.878

Program Perluasan kerja

Persentase tenaga kerja yang berwirausaha

62 12.563.630.499 65 14.971.140.000 67 15.719.697.000 70 16.505.681.850 72 17.330.965.943 75 18.197.514.240 75

Kegiatan terapan teknologi tepat guna

Jumlah peserta kegiata TTG

100.000.000 100.000.000 110.250.000

115.762.500

121.550.625

Kegiatan Padat Karya Produktif dan Infrastruktur

Jumlah Padat karya

14.400.000.000 4.000.000.000 15.876.000.000 16.669.800.000 17.503.290.000

Pemanduan dan Pembinaan Usaha Tenaga Kerja Lansia dan Penyandang Cacat

Jumlah peserta Kegiatan

405.140.000 105.140.000 105.140.000

446.666.850

492.450.202

Page 61: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 61

Pemanduan dan Pembinaan usaha tenaga kerja terdidik dan mandiri

Jumlah peserta kegiatan

66.000.000 66.000.000 72.765.000

76.403.250 80.223.413

Program Transmigrasi Umum

Persentase penempatan transmigrasi

60 955540.194 63 519.760.500 65 880.689.525 67 924.733.451 70 970.970.124 72 1.019.518.630 72

Penyuluhan, Pengarahan, dan Penempatan Transmigrasi

Jumlah kk penempatan transmigrasi

955.540.194 12 kk 519.760.500 880.689.525 924.733.451 970.970.124 1.019.518.630

Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Meningkatnya KHL

12977 00

436.454 .501

1404 760

993.992 .000

1489 046

1.071.703 .500

1578 389

1.125.288 .675

1673 093

1.81.553 .109

1773 479

1.240.630 .764

1773 479

penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Jumlah penyelesaian perselisihan HI

190.000.000 280.495.000 309.245.738 324.708.024 340.943.426

penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan

Jumlah peserta sosialisasi jamsostek

90.335.000 68.250.000 75.245.625 79.007.906 82.958.302

Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan

Jumlah perusahaan yang disosialisasi

65.316.000

58.645.000 64.656.113 67.888.918 71.283.364

Pendampingan dewan pengupahan

Jumlah lembaga yang didampingi

130.000.000

121.675.000

163.559.183

171.737.142 180.323.999

Pemberadayaan lembaga kerjasama tripartit daerah

118.341.000 87.571.000 96.547.028

101.374.379 106.443.098

bimbingan teknis penyelesaian perselisihan industrial

Jumlah peserta yang megikuti bimtek

100.000.000 77.550.000

85.498.875

89.773.819 94.262.510

Page 62: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 62

Peningkatan Kesejahteraan Pekerja

Jumlah pekerja yang terlibat

120.000.000 126.455.000 204.746.378 214.983.696 225.732.881

Sinergitas Sarana Persyaratan Kerja

Jumlah pekerja yang mengikuti sosialisasi

50.000.000 36.635.000 40.390.088 42.409.592 44.530.071

Pendampingan Pembuatan Persyaratan kerja

Jumlah Owner dan HRD yang didampingi

50.000.000 40.360.000 44.496.900 46.721.745 49.057.832

Pemberdayaan Sarana Kesejahteraan Kerja

Jumlah lembaga yang diberdayakan

80.000.000 37.100.000 40.902.750 42.947.888

45.095.282

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Capaian Nilai AKIP

313.869.044 1.910.728.600 2.006.265.030 2.106.578.282 2.211.907.196 2.322.502.555

Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan Perkantoran

281.317.900 301.869.240 430.673.140 457.206.796 485.067.136

Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan Konsultasi

Jumlah rapat koordinasi dan perjalanan dinas

1.573.410.700 1.436.787.800 1.608.627.190

1.684.058.550 1.763.261.477

Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran

Jumlah tenaga kebersihan perkantoran

56.000.000 64.074.240

67.277.952 70.641.850 74.173.942

Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur

725.830.341 1.078.878.000 812.385.000 853.004.250 895.654.46 940.437.186

Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan

Jumlah pengadaan peralatan dan perlengkapan

633.528.000

305.000.000

443.504.250 455.679.463 459.963.436

Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor

Jumlah rumah dan gedung kantor

155.000.000 105.000.000 110.250.000 115.762.500 130.550.625

Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional

Jumlah kendaraan dinas

255.350.000

250.000.000 262.500.000 275.625.000 299.406.250

Page 63: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 63

Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan

Jumlah peralatan dan perlengkapan

35.000.000

35.000.000 36.750.000 48.587.500 50.516.875

Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Capaian nilai Evaluasi Kinerja

32.150.000 32.150.000 35.445.926

37.218.223

39.079.134

Page 64: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 64

Page 65: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 65

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Kebijakan umum dan pogram pembangunan secara nyata harus bisa terukur dan

dirasakan keberhasilannya oleh masyarakat dan seluruh pelaku pembangunan. Tolok

ukur tersebut berupa indikator-indikator kinerja. Indikator yang ingin dicapai ditetapkan

target-target capaiannya. Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi

gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misidari sisi keberhasilan

penyelenggararaan pelayanan SKPD, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek

kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian

indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian

yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir

periode Rencana Strategis dapat dicapai.

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Bantul yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan

dicapai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam lima tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD Kabupaten Bantul 2016 – 2021. Indikator kinerja secara teknis pada dasarnya

dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan

(outcomes) atau kompositnya (impact). Indikator kinerja yang ditetapkan dalam

dokumen Rencana Strategis ini merupakan Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga

Kerja Dan Transmigrasi Tahun 2016-2021 yang telah mengakomodir Indikator Kinerja

yang menjadi tanggung jawab pelayanan SKPD.

Indikator kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul yang

mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Strategis ini ditampilkan dalam Tabel 6.1.

Page 66: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 66

Penetapan Indikator Kinerja

Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Kabupaten Bantul

No

ASPEK/FOKUS/ BIDANG URUSAN/INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Kondisi

Kinerja Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

Kinerja

Akhir

RPJMD

Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Ketenagakerjaan

1

Angka Pengangguran

4,1%

2,4%

2,3 %

2,2%

2,1%

2,0%

1,9%

Sasaran

Daerah

2 Tenaga Kerja yang kompeten 58% 70% 72% 75% 77% 80% 85%

3 Penempatan tenaga kerja 77% 75% 77% 80% 82% 85% 87%

4 Tenaga kerja yang berwirausaha 92,6% 62% 65% 67% 70% 72% 75%

5 Tenaga kerja yang menyerap informasi bursa kerja - - 40% 42% 45% 47% 50%

6 Upah Minimum Kabupaten ( UMK ) 1.163.800 1.297.700 1.404.760 1.489.046 1.578.384 1.673.093 1.773.479 Sasaran

Daerah

7 Penetapan KHL - 1.252.874 1.349.345 1.453.245 1.565.144 1.685.661 1.815.456

8 Transmigran yang ditempatkan 40% 60% 63% 65% 67% 70% 72%

Page 67: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 67

BAB VII

PENUTUP

Penyusunan Rencana Strategis Review Satuan Kerja Pemerintah Daerah

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul tahun 2016 – 2021disusun

sebagai acuan dan pedoman dalam menyusun kebijakan dan program serta kebijakan

di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai Visi dan Misi dalam

melaksanakan tugas pemerintahan.

Penyusunan Rencana Strategis mengacu pada Undang-undang Nomor 25

tahun 2004 merupakan penjabaran dari visi misi tujuan dan sasaran yang akan dicapai

selama 5 (lima) tahun mendatang yang tertuang dalam Dokumen RPJMD Kabupaten

Bantul tahun 2016-2021 dalam mendukung agenda peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Namun demikian Rencana Strategis ini tetap harus dieavaluasi setiap

tahunnya demi penyempurnaan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, kondisi yang

dinamis dan perkembangan jaman.

Selanjutnya Renstra ini sebagai pedoman dalam menyusun Renja Dinas yang

mana setiap tahun akan diadakan evaluasi untuk penyempurnaan ataupun penyesuaian

karena adanya tuntutan perubahan sehingga kinerja Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi semakin meningkat dan akhirnya dapat mendukung upaya pemerintah

dalam mengurangi/mengatasi masalah di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.

Ditetapkan di Bantul

Pada tanggal :

Kepala,

Ir. HERU SUHADI, MT

NIP. 196107121986

Page 68: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 68

Page 69: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 69

Page 70: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 70

Page 71: RENSTRA RENCANA STATEGIS · 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan RI serta Renstra Provinsi DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 3.4 Telaahan Rencana

RENSTRA DISNAKERTRANS 2016-2021 71