Renja Optimalisasi Produk Perikanan

22
KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang Widhi Wasa, Rencana Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng Tahun 2010 dapat kami susun dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan Rencana Kerja ini berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Disamping itu juga dari hasil penjaringan aspirasi masyarakat melalui mekanisme musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Program dan kegiatan yang dituangkan dalam rencana kerja tersebut merupakan perpaduan antara Program kegiatan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng dengan usulan kegiatan dari masyarakat yang dijaring dengan skala prioritas. Dengan demikian diharapkan akan dapat diwujudkan kesatuan tindak dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga semua kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan sasaran serta dapat menanggulangi berbagai permasalahan yang bersifat mendesak yang ada di masyarakat. Demikian rencana kerja ini kami susun, mohon masukan dan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para peserta Forum SKPD 1

Transcript of Renja Optimalisasi Produk Perikanan

Page 1: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

KATA PENGANTAR

 

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang Widhi

Wasa, Rencana Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Buleleng Tahun 2010 dapat kami susun dengan baik dan tepat waktu.

 Penyusunan Rencana Kerja ini berdasarkan hasil evaluasi yang

telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Disamping itu juga dari

hasil penjaringan aspirasi masyarakat melalui mekanisme musyawarah

rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Program dan

kegiatan yang dituangkan dalam rencana kerja tersebut merupakan

perpaduan antara Program kegiatan Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Buleleng dengan usulan kegiatan dari masyarakat yang

dijaring dengan skala prioritas. Dengan demikian diharapkan akan

dapat diwujudkan kesatuan tindak dalam pelaksanaan pembangunan,

sehingga semua kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan sasaran

serta dapat menanggulangi berbagai permasalahan yang bersifat

mendesak yang ada di masyarakat.

 Demikian rencana kerja ini kami susun, mohon masukan dan

saran dan kritik yang bersifat membangun dari para peserta Forum

SKPD

  

Singaraja, 26 Pebruari 2009

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Buleleng,

Ir. Nyoman Sutrisna,MM

1

Page 2: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

Pembina TK. I

NIP. 080 096 662

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara geografis, Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara

Pulau Bali dengan luas daratan 1.365,88 Km2, Sedangkan panjang

pantai 157,05 Km, sehingga pada radius 4 Mil luas perairan laut

Kabupaten Buleleng adalah : 1.166,75 Km2. Secara Administrasi

Kabupaten Buleleng terbagi menjadi 9 Kecamatan yang terdiri dari 7

Kecamatan memiliki wilayah pantai (pesisir) dan 2 Kecamatan tidak

memiliki wilayah pantai, tetapi memiliki danau dan sawah. Jadi

dilihat dari luas wilayah daratan dan lautan kabupaten Buleleng

hampir berimbang. Dengan melihat kondisi tersebut, Kabupaten

Buleleng mempunyai potensi yang sangat besar dibidang perikanan

baik laut maupun darat.

Adapun potensi perikanan dan kelautan meliputi :

a. Perikanan Laut.

Luas perairan laut Kabupaten Buleleng 1.166,75 Km2 dan

panjang pantainya 144 Km, dimana di dalamnya terkandung

berbagai jenis ikan, baik ikan pelagis, ikan demersal yang

diperkirakan potensi lestarinya sebesar 12.358,00 ton/tahun. Luas

lahan potensial untuk budidaya laut diperkirakan + 1.000 Ha

dengan rincian: 1) Budidaya Kerapu dan Bandeng sebanyak 500 Ha,

2) Rumput Laut sebanyak 250 Ha, dan 3) Mutiara sebanyak 250 Ha.

b. Perikanan Darat.2

Page 3: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

Potensi perikanan darat meliputi potensi perairan umum yang

terdiri dari danau seluas 446 Ha dan sungai 25 Ha. Disamping itu

juga luas lahan potesial untuk budidaya air payau (tambak) adalah

500 Ha yang terdiri dari lahan pasang surut 350 Ha dan lahan non

pasang surut 150 Ha. Untuk budidaya air tawar terdiri dari potensi

budidaya kolam adalah 27,32 Ha, dan Mina padi seluas 3534.6 Ha

Jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan

baik nelayan laut maupun danau sebanyak 4.290 orang yang

tergabung dalam 112 kelompok. Sedangkan untuk pembudidaya

ikan sebanyak 1.027 orang yang tergabung dalam 47 kelompok.

Penduduk yang yang bermatapencaharian sebagai nelayan

sebagian besar bermukim di wilayah pesisir yang kehidupannya

masih ada dibawah garis kemiskinan.

Mengingat pentingnya kedudukan urusan Perikanan dan

Kelautan, maka Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng

yang berdasarkan Keputusan Bupati Buleleng Nomor : 50 Tahun

2008, Tanggal 8 September 2008 memiliki tugas pokok

melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Perikanan dan

Kelautan menyusun langkah-langkah strategis pembangunan

urusan Perikanan dan Kelautan yang tertuang kedalam Rencana

Kerja Tahun 2010 yang keseluruhannya tiada lain dimaksudkan

dalam rangka mendukung pembangunan perikanan dan kelautan

yang berkeadilan dan berkemakmuran.

1.2. Tugas pokok dan fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan adalah

melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Perikanan dan

Kelautan. Untuk melaksanaklan tugas pokok tersebut maka Dinas

Perikanan dan Kelautan mempunyai fungsi :

3

Page 4: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

- Perumusan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan

Kabupaten Buleleng berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh

Bupati.

- Pelaksanaan dan peningkatan produksi perikanan.

- Penataan dan pengelolaan perairan darat dan perairan laut.

- Penetapan dan pengelolaan plasma nuftah spesifik lokasi serta

suaka perikanan.

- Penataan dan pengawasan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan

pengelolaan kekayaan laut

- Melaksanakan penataan pembinaan pemukiman nelayan.

- Penggalian dan pemanfaatan kekayaan laut lainnya.

- Peningkatan dan pembinaan usaha dan pengolahan hasil

perikanan.

- Pemberian rekomendasi permohonan perijinan sesuai dengan

kewenangan dan kebijakan ysng ditetapkan oleh Bupsti serta

ketentuan perudang-undangan yang berlaku.

- Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas.

- Pengelolaan tata usaha dinas.

 

1.3 Visi dan Misi

Meningkatnya persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat

akan pelayanan maka mendorong Dinas perikanan dan Kelautan

Kabupaten Buleleng untuk mempersiapkan diri agar lebih eksis,

4

Page 5: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

kompetitif dan senantiasa mengupayakan perubahan kearah

perbaikan.

Perubahan tersebut dilaksanakan secara bertahap, terencana,

konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan

akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dan

manfaat.

VISI

Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng dibawa dan

berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif

serta proaktif. Berdasarakan arti Visi tersebut, maka dibawah ini

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng menetapkan Visi

sebagai berikut :

“ TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN YANG LESTARI, TERPADU DAN BERTANGGUNGJAWAB BAGI KESATUAN BANGSA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. “

 

5

Page 6: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan

sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana

dan berhasil dengan baik.

Dengan adanya pernyataan visi diharapkan seluruh karyawan

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng dan pihak-pihak

yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui peran dan

program-program serta hasil yang akan diperoleh diwaktu yang

akan datang.

Proses perumusan misi dilakukan dengan memperhatikan

masukan dari pihak yang berkepentingan (Stake Holders) dan

memberikan peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan

lingkungan.

Misi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng adalah

sebagai berikut :

a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, pembudidaya

ikan dan masyarakat pesisir lainnya.

b. Peningkatan peran sektor perikanan dan kelautan sebagai

sumber pertumbuhan ekonomi daerah.

c. Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung serta kualitas

lingkungan perairan.

d. Peningkatan kecerdasan dan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan konsumsi ikan.

6

Page 7: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

e. Peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa dan

peningkatan budaya bahari.

1.4 Kondisi Makro Hasil Pembangunan

Secara umum kondisi perikanan dan kelautan Kabupaten Buleleng

dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan

dengan tahun 2006, hal ini diindikasikan oleh:

1. Dicapainya produksi perikanan dan kelautan dari 13.459,4 ton

menjadi 13.852,8 ton atau meningkat sebesar 2,92% dari tahun

sebelumnya

2. Sarana prasarana perikanan dan kelautan yang meliputi:

- armada penangkapan dari 3.638 unit menjadi 3.710 atau

meningkat 1,9 %.

- sarana budidaya dari 58 unit menjadi 66 unit atau meningkat

12,12%

- sarana pengolahan dari 22 unit menjadi 37 unit atau meningkat

40,5%, secara keseluruhan meningkat sebesar 18,1% dari tahun

sebelumnya.

3. Investasi perikanan dan kelautan dari Rp.3.006.000.000,- menjadi

Rp.4.775.000.000,- atau meningkat sebesar 37,0 % dari tahun

sebelumnya

4. Pendapatan masyarakat perikanan dan kelautan dari Rp.

2.150.000,-/ RTP/ Bulan menjadi Rp.2.450.000,-/RTP/Bulan atau

meningkat sebesar 12,24% dari tahun sebelumnya

5. Meningkatnya sumbangan pihak ketiga pada usaha perikanan

dan kelautan dari Rp. 212.742.500 menjadi Rp.213.753.500 atau

meningkat sebesar 0,47% dari tahun sebelumnya.7

Page 8: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

BAB II

ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN

2.1. Isu Strategis

Isu strategis yang terdapat pada bidang perikanan dan kelautan antara lain :

a. Pendapatan nelayan masih rendah.

b. Kualitas SDM Perikanan dan Kelautan masih rendah.

c. Adanya benturan kepentingan dalam pemanfaatan lahan

d. Degradasi lingkungan perairan/laut yang diakibatkan oleh masih adanya penangkapan ikan secara destruktif (peledak dan sianida), adanya pengambilan pasir dan batu di laut / pesisir

2.2. Permasalahan

Dengan melihat gambaran kondisi umum bidang perikanan dan kelautan tersebut muncul beberapa permasalahan antara lain :

a. Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan nelayan,pembudidaya dan pengolah hasil perikanan dalam penerapan teknologi tepat guna dan berhasil guna.

b. Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki nelayan, pembudidaya dan pengolah hasil perikanan

c. Kurangnya permodalan yang dimiliki nelayan, pembudidaya dan pengolah hasil perikanan.

d. Masih adanya penangkapan ikan yang destruktif dan tidak ramah lingkungan.

e. Sering terjadinya konflik kepentingan dalam pemanfaatan perairan laut dan pesisir.

8

Page 9: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN

3.1. Tujuan

Tujuan pembangunan perikanan dan kelautan tetap didasari

oleh 3 pilar kebijakan pembangunan indonesia yang tertuang dalam

Peraturan Presiden No 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R-PJMN) 2004-2009 yang

meliputi: Pengentasan kemiskinan (Pro – poor), Penciptaan lapangan

kerja (Pro – job) dan Percepatan pertumbuhan (Pro – growth).

Tujuan merupakan inplementasi atau penjabaran dari misi dan

merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang,

tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif akan tetapi

dapat menunjukkan hasil pada kurun waktu tertentu ke depan.

Karakteristik tujuan dapat diartikan sebagai berikut :

a. Idealistik mengandung nilai – nilai luhur sesuai dengan konsep Tri

Hita Karana dan berkeinginan kuat untuk maju dan berhasil.

b. Abstrak belum tergambarkan dalam angka sebagai upaya

mencapai tujuan dapat berjalan terus menerus.

c. Jangkauan ke depan dicapai oleh Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Buleleng dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Berdasarkan karakteristik di atas maka Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Buleleng menentukan tujuan sebagai berikut :

a. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan ,

pembudidaya ikan, rumput laut dan masyarakat pesisir lainnya.

9

Page 10: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

b. Meningkatkan peran sector perikanan dan kelautan dalam

menunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan kesehatan

masyarakat.

c. Mewujudkan kondisi lingkungan sumber daya perikanan dan

kelautan yang berkualitas dan lestari.

3.2 . Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang

akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran

atau bulanan. Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi

sumber daya perikanan dalam kegiatan-kegiatan Dinas Perikanan

dan Kelautan. Sasaran bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur,

menantang namun dapat dicapai, berorientasi pada hasil dan dapat

dicapai dalam periode 1 (satu) tahun.

Berdasarkan pengertian tersebut , maka Dinas Perikanan dan

Kelautan menetapkan sasaran yaitu “MENINGKATNYA

PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN” dengan indikator

sasaran sebagai berikut :

a. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Aparatur Perikanan dan

Kelautan dari 43 orang terlatih menjadi 46 orang terlatih, dan

meningkatnya kualitas SDM Masyarakat Perikanan dan Kelautan

215 orang terlatih menjadi 245 orang terlatih.

b. Meningkatnya produksi penangkapan di laut sebesar 11.173,9 ton

menjadi 11.509,1 ton atau 3%, penangkapan di perairan umum

sebesar 58,9 ton menjadi 59,5 ton atau 1%, produksi budidaya

laut sebesar 1.652,1 ton menjadi 1.668,6 ton atau 1%, produksi

budidaya air tawar sebesar 18,4 ton menjadi 18,6 atau 1%,

produksi budidaya air payau sebesar 949,5 menjadi 997,0 atau

5%10

Page 11: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

c. Meningkatnya sarana dan prasarana di bidang penangkapan dari

3.710 unit menjadi 3.784 unit atau 2%, di bidang budidaya dari

66 unit menjadi 73 unit atau 10% dan dibidang pengolahan hasil

perikanan dari 37 unit menjadi 44 unit atau 10%

d. Berkurangnya usaha-usaha penangkapan ikan yang destruktif

dan tidak ramah lingkungan dari 3 kegiatan menjadi 1.

e. Membaiknya kualitas lingkungan sumberdaya perikanan dan

kelautan dengan indikasi meningkatnya populasi ikan melalui

pelaksanaan restocking dari 150.000 ekor menjadi 200.000 ekor

dan transplantasi karang dari 180 unit menjadi 220 unit.

f. Tersedianya Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Pesisir dan Laut

Kabupaten Buleleng.

3.3. Strategi

Dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka langkah

selanjutnya adalah menetapkan cara pencapaiannya. Adapun cara

mencapai tujuan dan sasaran meliputi penetapan kebijakan,

program dan kegiatan.

Kebijakan merupakan ketentuan yang telah disepakati dari

Departemen Kelautan dan Perikanan, tingkat Propinsi dan tingkat

Kabupaten dan masyarakat, agar tercapai kelancaran dan

keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng. Adapun

kebijakan yang ditetapkan meliputi:

a. Memperkuat dan mengembangkan usaha perikanan tangkap

secara efisien, lestari dan berbasis kerakyatan.

11

Page 12: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

b. Menggalakkan perikanan budidaya yang berdaya saing dan

berwawasan lingkungan dengan pendekatan kewilayahan dan

komoditas unggulan.

c. Mengembangkan dan memperkokoh usaha penanganan dan

pengolahan serta pemasaran hasil perikanan.

d. Memelihara keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan

serta ekosistim pesisir, laut dan perairan tawar.

e. Memperkuat pengawasan dan pengendalian dalam pemanfaatan

sumber daya perikanan dan kelautan.

f. Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.

12

Page 13: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

BAB IV

PROGRAM / KEGIATAN DAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA TERUKUR

Rencana kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Buleleng Tahun 2009

disusun disamping berdasarkan pada kondisi obyektif yang terjadi di

lapangan, pengalaman dan evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun

sebelumnya, juga berpedoman pada berbagai kebijakan dari

pemerintah atasan dan peraturan-peraturan yang berlaku. Secara

terinci rencana kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng

adalah sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

a. Kegiatan Pendampingan Pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap (Bintek Kepada Nelayan) – Rp. 190.421.000

b. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Tempat Pelelangan Ikan (Operasional PPI)

c. Kegiatan Pengembangan Sarana Perikanan Tangkap (Pengadaan Jukung,Mesin,Jaring,dll) – Rp. 23.562.500

d. Kegiatan Pengembangan Prasarana Perikanan Tangkap (Pengadaan Balai Kelompok, Pembangunan Dermaga serta Kelengkapannya) – Rp. 579.895.000

2. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

a. Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul (Pengadaan Induk di BBI,Operasional BBI) – Rp. 200.500.000

b. Kegiatan Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan (Pembinaan Kepada Kelompok UPP ) – Rp. 40.000.000

c. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air laut dan Payau (Pembinaan Sekaligus Memberikan Paket Denplot) – Rp. 162.000.000

d. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar (Pembinaan Sekaligus Memberikan Paket Denplot) – Rp. 244.000.000

13

Page 14: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

e. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Pembenihan Ikan (Pembinaan dan Memberikan Paket Pembenihan Kepada Pembenih Ikan Air Tawar) – Rp. 233.000.000

3. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

a. Kegiatan Pembinaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (Rp. 100.000.000)(Pembinaan dan Monitoring PEMP di 7 Kecamatan,Pembentukan Koperasi Nelayan dari fase inisiatif ke fase Institusi) kemudian tahun 2007 s/d 2009 dirubah menjadi fase disverifikasi,Dana Bergulir Berupa Dana Ekonomi Masyarakat Produktif (DEP) Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang diberikan kepada 6 kelompok nelayan)

b. PNPM Mandiri Kelautan Perikanan (Bantuan Langsung Kepada Nelayan, Pemberian Bantuan Langsung Berupa Penguatan Modal Kepada Nelayan dan Pembudidaya,Bantuan Langsung kepada 5 Kelompok Nelayan di Kecamatan Seririt) – Rp. 512.570.000

c. Mitigasi Bencana Lingkungan Laut dan Pesisir (Bantuan 40 Rumah Nelayan di 4 Kecamatan) – Rp. 1.574.665.000

4. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan

a. Kegiatan Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran

Produksi Perikanan (Operasional Pasar Benih Ikan) – Rp.

40.000.000

b. Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Pengolahan Hasil

Perikanan (Bantuan Alat Pengolahan dan Bangsal Pengolahan

Kepada Ibu-Ibu Pengolah) – Rp. 290.500.000

c. Kegiatan Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan

(Pengadaan Mesin Es Curah) – Rp. 223.400.000

d. Kegiatan Pemantapan Pemasaran Produksi Perikanan

(Pembangunan Pasar Tradisional) – Rp. 197.300.000

14

Page 15: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

e. Kegiatan Pengembangan dan Penatausahaan Perikanan

(Pelayanan Pembinaan Kepada Pengusaha Pabrik,Pameran

Pembangunan) – Rp. 145.000.000

5. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan

Pengendalian SDK

a. Kegiatan Pembinaan Masyarakat Swakarsa Pengamanan

Sumberdaya Kelautan (Operasional KAMLA, Sosialisasi

UU/Peraturan Bidang Perikanan dan Kelautan, terbentuknya 5

kelompok POKMASWAS) – Rp. 49.507.500

b. Kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Lingkungan

Perairan dan Laut (Penanaman Terumbu Karang dan Pengadaan

Alat Selam,Restocking, Pemasangan Papan Larangan,Penyusunan

Renstra Pesisir, Terbentuknya Daerah Perlindungan Laut) – Rp.

150.462.500

c. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengawasan

Sumberdaya Kelautan (Pengadaan Alat Komunikasi, Jukung Fiber

Bermotor untuk Pengawasan, Bangunan Pos Pengawasan) – Rp.

635.692.500

6. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

a. Kegiatan Kajian Sistem Penyuluhan Perikanan

(Pembinaan/Evaluasi Kelompok,Supervisi,Programa Penyuluhan,

Sistem Laku) – Rp. 131.730.000

7. Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan

Maritim Kepada Masyarakat

15

Page 16: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

a. Kegiatan Penyuluhan Budaya Kelautan (Pembinaan dan

Penyuluhan Budaya Kelautan melalui Gema Ikan, Bersih Pantai,

Bakti Sosial dan Lomba Perahu Layar) – Rp. 91.070.000

16

Page 17: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

BAB V

PENUTUP

Paradigma pembangunan yang selama ini berangkat dan

berorientasi dari daratan centris (continental), mengakibatkan

secara tidak sadar menjadi kerangka pikir umum bahwa kreteria

pembangunan yang berhasil apabila mampu mengeksploitasi

daratan sebesar-besarnya. Cara berfikir continental dalam

mengambil keputusan pembangunan sektor perikanan perlu diubah

terlebih dahulu.

 Continental way of thinking merupakan cara pandang yang

lebih menonjolkan keekaannya dari pada kebinekaannya. Persoalan

ini penting untuk diletakkan secara proporsional sebagai bagian dari

pergeseran paradigma baru dalam pembangunan di Kabupaten

Buleleng. Satu hal yang harus diingat bahwa Kabupaten Buleleng

mempunyai pantai terpanjang di 9 Kabupaten/kota di Bali yaitu

panjangnya 144 Km dan mempunyai potensi yang cukup besar di

sektor perikanan, maka fokus kebijakan dan program serta kegiatan

5 (lima) tahun Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng

adalah membangun dan mensejahterakan nelayan dan

pembudidaya, pengolah dan pedagang ikan dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan yang mengacu pada Tri Hita Karana.

 Satu pengharapan utama, program dan kegiatan Dinas

Perikanan dan Kelautan ini dapat memberikan suatu bekal

kemandirian kepada masyarakat nelayan dan pembudidaya untuk

dapat mengolah sumber daya alam, pesisir dan laut berdasarka

kemampuan dan kemauan yang harus diupayakan untuk dapat

tumbuh dan berkembang

17

Page 18: Renja Optimalisasi Produk Perikanan

18