Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah...

download Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

of 80

Transcript of Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah...

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    1/80

    RENCANA AK SI

    REHAB ILI TASI DAN REK ONSTRUK SI WILAYA H

    PASCA BENCANA GEMPA BUMIDI

    PROVINSI DAERAH I STIMEWA YOGYAK ARTA

    DAN

    PROVINSI J AWA TENGAH

    R e p u b li k I n d o n e s ia

    BukuBuku UtamaUtama

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    2/80

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    3/80

    ii i

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Bencana alam gempa bumi yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 di Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta dan sebagian Provinsi Jawa Tengah pada pukul 5.53 pagi dengan kekuatan5,9 pada skala Richter dengan pusat gempa yang berjarak hanya sekitar 35 km dari kota Yogyakarta,

    dan dirasakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa daerah kabupaten/kota diProvinsi Jawa Tengah.

    Bencana ini telah mengakibatkan kerusakan yang cukup besar, terutama di KabupatenBantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.Daerah yang mengalami kerusakan dan kerugian terparah terletak di sepanjang Patahan Opak(Opak Fault).

    Berdasarkan hasil penilaian kerusakan dan kerugian yang telah dilakukan olehKementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Bappeda ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan korban jiwa sebanyak

    5.760 orang tewas, sedangkan kerugian kerusakan rumah sebanyak 388.758 unit rumah,termasuk 187.474 unit rumah diantaranya roboh.

    Walaupun jumlah korban jiwa yang relatif lebih rendah dari bencana sebelumnya yangterjadi di Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias pada akhir Desember 2004 dan April2005 yang lalu, kerusakan dan kerugian yang dialami menempatkan dampak bencana ini menjadisalah satu bencana yang paling merugikan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Hasilperkiraan kerusakan dan kerugian yang telah dilakukan memperkirakan nilai kerusakan dankerugian sebesar Rp 29,1 triliun, atau setara dengan USD 3,1 miliar. Jumlah keseluruhan kerusakandan kerugian ini jauh lebih besar daripada dampak bencana yang diakibatkan oleh Tsunami di SriLanka, India dan Thailand. Dan jumlahnya hampir sama dengan akibat gempa yang terjadi diGujarat (India) dan di Pakistan pada tahun 2005 yang lalu.

    Berdasarkan hasil perhitungan nilai kerusakan dan kerugian, diketahui bahwa hanya11,3%

    (senilai RP 3,8 triliun) dari seluruh kerusakan dan kerugian adalah aset milik publik,

    sedangkan sisanya adalah aset milik pribadi atau perseorangan. Dengan demikian, dampakbencana gempa bumi yang sedemikian besar, tidak serta merta seluruhnya menjadi kewajibanPemerintah, baik di Pusat maupun di Daerah, untuk menanggulanginya.

    Berdasarkan arahan dan petunjuk Presiden Republik Indonesia, telah diprioritaskan tigaupaya rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pasca bencana gempa bumi di Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, yaitu: rehabilitasi perumahan dan pemukiman,rehabilitasi prasarana publik lainnya, dan revitalisasi ekonomi masyarakat dan daerah. Rehabilitasi

    perumahan dan permukiman menjadi prioritas utama, mengingat sebagian besar kegiatan ekonomidi daerah yang terkena dampak bencana adalah merupakan industri berbasis rumah tangga, danberpusat di rumah-rumah penduduk. Melalui rehabilitasi perumahan dan pemukiman, diharapkansektor perkonomian yang merupakan prioritas ketiga pun akan ikut bangkit.Sejalan dengan itu,melalui revitalisasi perekonomian daerah dan masyarakat, penduduk di daerah yang terkenadampak bencana, akan dapat dikembalikan sumber matapencahariannya, sehingga dengan caraswadaya, mereka dapat membangun kembali tempat tinggalnya. Sedangkan rehabilitasi saranadan prasarana publik menjadi penting untuk memastikan kedua program lainnya berjalan denganbaik.

    Sehubungan dengan itu, maka pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah pasca

    bencana gempa bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengahmemerlukan perencanaan yang matang dan terpadu. Sesuai dengan kesepakatan antara pemerintahpusat dan pemerintah daerah, maka perlu disusun sebuah buku rencana aksi akan digunakan

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    4/80

    iv

    sebagai pedoman pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah pasta bencana di ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

    Sesuai dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tim KoordinasiRehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi di Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bersama-samamenyusun Buku Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumidi kedua provinsi tersebut.

    Buku rencana aksi ini dihasilkan melalui sebuah proses perencanaan yang dilakukan secaraterkoordinasi antara Pemerintah Pusat melalui Koordinasi dari Kementerian Koordinator BidangPerekonomian dan Bappenas bersama Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartadan Provinsi Jawa Tengah. Peran pemerintah pusat dalam proses penyusunan rencana aksi iniadalah melaksanakan fungsi sebagai koordinator dan fasilitator, sementara Pemerintah Daerahlebih berperanan aktif selaku Tim Pelaksana dari pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi didaerahnya masing-masing.

    Selaku koordinator penyusunan Rencana Aksi, Bappenas mendapatkan masukan dari

    Kementerian/Lembaga, BUMN dan juga dari pihak Donor yang terkait, yang selanjutnya melaluikoordinasi dengan dengan Bappeda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bappeda ProvinsiJawa Tengah, melakukan konsultasi, konsolidasi dan koordinasi untuk menentukan komponen-komponen kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi secara lebih terinci dan operasional.

    Berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, disetujui untukmenyusun tiga buah buku Rencana Aksi. Pemerintah Pusat, dalam hal ini Bappenasbertanggungjawab untuk menyusun Buku Utama Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi,sementara Bappeda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bappeda Provinsi Jawa Tengahbertanggungjawab menyusun Rencana Aksi Rinci Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk daerahnyamasing-masing, yang merupakan Lampiran I dan II dari Buku Utama Rencana Aksi tersebut.

    Buku Utama Rencana Aksi berisi pedoman pelaksanaan rehabilitasi secara keseluruhan, mencakupkebijakan, prinsip, dan strategi rehabilitasi do rekonstruksi, sedangkan Buku Lampiran I dan IIberisi pedoman penyusunan rencana aksi rinci dan kebutuhan dana rehabilitasi dan rekonstruksidi masing-masing daerah.

    Pelaksanaan Rencana Aksi Rehabilitasi Pasta Bencana Gempa Bumi di Provinsi DIYogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini mencakup kurun waktu i8 (delapanbelas) bulan, denganmulai berlakunya sejak semester kedua tahun anggaran 2006 hingga berakhir di akhir tahunanggaran 2007. Namun bila dipandang perlu, dengan penerbitan ketetapan tambahan, pelaksanaanRencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi ini dapatdiberikan kurun waktu tambahan selama tidak lebih dari 12 (duabelas bulan) berikutnya; atau

    dengan kata lain Rencana Aksi Rehabilitasi Pasca Bencana Gempa ini dapat berakhir hingga akhirTahun Anggaran 2008.

    Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2006, dengan terbitnya buku utamarencana aksi berikut lampirannya ini, maka selanjutnya akan dijadikan bahan acuan utama bagiTim Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi di tingkat daerah di dalam pelaksanaan kegiatanrehabilitasi dan rekonstruksi lebih lanjut, dengan tetap berkoordinasi secara intensif denganGubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Gubernur Provinsi Jawa Tengah selaku KetuaTim Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi di daerahnya masing-masing, serta melaporkanseluruh hasil dan capaian kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi kepada Menteri KoordinatorBidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pengarah Koordinasi Rehabilitasi dan RekonstruksiWilayah Pasca Bencana Gempa Bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi JawaTengah.

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    5/80

    v

    DAFTAR I SI

    PR AKATA ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

    RINGKASAN EKSEKUTIF ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

    DAFTAR ISI .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

    DAF TAR TABE L ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi i

    DAFTAR GAMBAR ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii

    DAF TAR DI AGRAM .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i x

    BAB I PE NDAH ULUAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I-1

    I.1 LATAR BELAKANG ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I-1

    I.2 MAKSUD DAN TUJ UAN . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . I-5

    I.3 RUANG LINGKUP . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . I-6

    I.4 J ANGKA W AKTU PELAKSANAAN RENCANA AKSI . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . I-7

    BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH YANG TERKE NA DAMPAK BENCANA . . .. . . . .. . . . .. . II-1II.1 LOKASI YANG TERKEN A DAMP AK BENCANA . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . II-1

    II.2 PE RUM AHAN, SARANA DAN PRASARANA PU BLIK . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . II -3

    II.3 KOND ISI SOSI AL DAN BUDAYA ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . II-5

    II.4 KONDISI PE REKONOM IAN . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . II-7

    BAB III PE RKIR AAN KERUS AKAN DAN KERUGIAN PASCA GEMP A . . . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . III -1

    III.1 METODOLOGI P ENILAIAN KERUGIAN DAN KERUSAKAN .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . III-1

    III.2 PE RKIR AAN KERUGI AN DAN KERU SAKAN . . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. III-1

    III .2.1 SEKTOR PER UMAH AN . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . III-1

    III.2.2 SEKTOR PRASARANA.... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . III-5

    III.2.3 SEKTOR SOSIAL ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . III-7

    III .2.4 SEKTOR EKONOM I P RODU KTIF . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . III-11III.2.5 LINTAS SEKTOR ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . III-13

    III.3 PE RKIR AAN DAMPAK KERUGI AN DAN KER USAKAN . . . . . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . I II-14

    III .3.1 DAMPAK TERH ADAP PER EKONOM IAN . . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . III -14

    II I . 3 . 2 DAMPAK TERH ADAP KETENAGAKERJ AAN . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . I I I -15

    BAB IV KEBI J AKAN, PR INS IP DAN STRATEGI .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV-1

    IV.1 KEBI J AKAN UM UM .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV-1

    IV.1.1 SKEN ARIO UP AYA PE MU LIH AN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV-1

    IV.1.2 KEBIJ AKAN UMUM PE MULI H AN . . . . . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . I V-2

    IV.1.3 RUANG LIN GKUP KEBIJ AKAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV-3

    IV.2 PR IN SIP DASAR ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV-4

    IV.3 STRATEGI UM UM PE MU LIH AN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV-4

    IV.3.1 PE MULIH AN PER UMAH AN DAN PE RM UKIM AN . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. IV-4

    IV.3.2 PE MULIH AN PR ASARANA PUBLIK . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . IV-7

    IV.3.3 REVITALISASI P EREKON OMIAN DAERAH D AN MASYARAKAT . IV-8

    BAB V PE NDANAAN, KELEMBAGAAN DAN PE NGENDALIAN PE LAKSANAAN . . . . . .. . . . V-1

    V.1 SKEM A PE NDANAAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-1

    V.2 SUM BER PE NDANAAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-2

    V.2.1 DANA PE MER INTAH . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . V-2

    V.2.2 DANA NON P EME RINTAH . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . V-3

    V.3 ME KANISME P ENDANAAN . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . V-3

    V.3.1 MEKANISM E PE NDANAAN PE MER INTAH . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .V-3

    V.3.2 MEKANISM E PE NDANAAN NON PE MER INTAH . . . . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . V-4

    V.4 MEKANISM E PEN YALURAN DANA . . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . .V-4V.4.1 MEKANISM E BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT UNTUK

    PEMBANGUNAN PERUMAHAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .V-4

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    6/80

    vi

    V.4.2 MEKANISME PENDANAAN PEM BANGUNAN PRASARANA

    PU BLIK ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-5

    V.4.3 MEKANISM E BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT UNTUK

    PE MBE RDAYAAN EKONOM I ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-5

    V.5 PE RCEPATAN PE NGADAAN BARANG DAN J ASA PE MER INTAH . . . . . . . . . .. . . V-6

    V.6 LEMBAGA PE LAKSANA REH ABILITASI DAN REKONSTRU KSI . . . . .. . . . . . V-6

    V.7 PE NGENDALIAN PELAKSANAAN REH ABILITASI DAN

    REKONSTRUKSI .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-8V.7.1 PEM ANTAUAN DAN PEN GENDALIAN KEUANGAN

    PE ME RI NTAH ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-8

    V.7.2 PELAPOR AN KEUANGAN DAN KINERJ A .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. V-8

    V.7.3 PEM ANTAUAN DAN PE NGENDALIAN PELAKSANAAN

    REN CANA ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-9

    V.7.4 ME KANISM E PE NGAW ASAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-9

    V.7.5 MEKANISME TINDAK LANJ UT UNTUK KOREKSI DAN

    PE NYESUAIAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V-10

    V.7.6 MEKANISM E EVALUASI PE REN CANAAN . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . V-11

    BAB VI MI TIGASI RE SIKO BENCANA . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . VI -1

    VI.1 POTENSI BENCANA YANG DAPAT TERJ ADI DI W ILAYAH P ROVINSI

    DAERAH ISTIME W A YOGYAKARTA DAN P ROVINSI J AWATENGAH . VI-1

    VI .2 MI TIGASI RES IKO BENCANA . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. VI -7

    VI. 3 M EKANISME P ENYUSUNAN RENCANA MITIGASI R ESIKO BENCANAVI -8

    VI. 4 LINGKUP BIDANG M ITIGASI R ESIKO BENCANA . . . . . .. . . . . .. . . . . . .. . . . . .. . . . . .. VI -9

    VI.4 .1 BID ANG PER EN CANAAN FISI K ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VI -9

    VI.4.2 BIDANG REKAYASA DAN KONSTRUKSI .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VI-9

    VI.4.3 BIDANG EKONOMI ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VI-11

    VI.4 .4 BID ANG KELE MBAGAAN DAN MANAJ EME N . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . VI-11

    VI.4 .5 BIDANG P EM BER DAYAAN MASYARAKAT . . . . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . VI-12

    VI .5 PE NDANAAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VI-14

    VI.6 INDIKATOR KEBERH ASILAN D ALAM PENGURANGAN R ESIKO

    BENCANA.... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VI-14

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    7/80

    vii

    DAFTAR TABEL

    T a b e l 1. 1. P e r b a n d i n g a n B e b e r a p a B e n c a n a I n t e r n a s i o n a l . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I -2

    T a b el 2 .1. D a t a J u m la h P e n d u d u k P r o v in s i D .I . Yo gya k a r t a S e b e lu m B en c a n a . .. .. .. .. .. . I I -2

    T a b el 2. 2. D a t a J u m la h P e n d u d u k P r o vi n s i J a w a T e n g a h Se b e lu m B en c a n a . .. .. .. .. .. ... .. I I -3

    Ta b e l 2 .3 . D a ta J u m la h R u m a h d i P r o vin s i Da e r a h I s tim e w a Yo gya k a r t a d a n

    P r o vin si . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. I I -3

    T a b e l 2 .4 . D a t a T r a n s p o r t a s i P r o v i n s i D a e r a h I s t im e w a Yo g ya k a r t a . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I I - 4

    T a b e l 2 . 5. D a t a B a n g u n a n P e n d i d i k a n P r o v in s i D . I . Yo g ya k a r t a . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I - 5

    T a b e l 2 . 6 . D a t a B a n g u n a n P e n d i d i k a n P r o v in s i J a w a T en g a h . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I - 5

    T a b e l 2 . 7. D a t a I n f r a s t r u k t u r K e s e h a t a n P r o v in s i D .I . Yo g ya k a r t a . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I - 6

    T a b e l 2 .8 . D a t a I n fr a s t r u k t u r K e s eh a t a n P r o vi n s i J a w a T e n ga h . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I - 6

    T a be l 2. 9 . D a t a J u m la h B a n g u n a n T em p a t I b a d a h P r o vi n s i D .I . Yo gya k a r t a ... . . . . . .. I I - 7

    T a b e l 2 . 10 . D a t a J u m l a h Ba n g u n a n T e m p a t I b a d a h P r o v in s i J a w a T e n g a h . .. .. .. .. .. .. . I I - 7

    T a b el 2 .11. I n d i k a t o r K e m i s k in a n d i P r o v in s i D .I . Yo gya k a r t a d a n P r o vi n s i

    J aw a Ten gah (20 0 4) . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . II-8T abe l 2 .12 . Da ta In du s t r i , Kope r as i dan UKM d i DIY da n J a ten g . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I I -9

    T a b e l 2 . 13 . D a t a P a s a r T r a d i s io n a l d i P r o v in s i D .I . Yo g ya k a r t a d a n P r o v in s i J a w a

    Te n ga h .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. II -10

    T a b e l 3 . 1. R e k a p i t u l a s i K e r u s a k a n d a n K e r u g ia n p e r S e k t o r . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I I - 2

    T a b e l 3 . 2 . J u m l a h K e r u s a k a n P a d a S e k t o r P e r u m a h a n . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I I - 4

    T a b e l 3 . 3. P e r k i r a a n K e r u s a k a n d a n K e r u g ia n S e k t o r I n f r a s t r u k t u r . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I I - 6

    T a b e l 3 .4 . J u m l a h Ko r b a n G em p a d i D .I . Yo gya k a r t a d a n J a w a T e n g a h . .. .. .. .. .. .. .. .. I I I - 7

    T a b e l 3 . 5a . K e r u s a k a n G e d u n g S e k o la h b e r d a s a r k a n J e n j a n g P e n d i d i k a n . .. .. .. .. .. .. . I I I - 8

    T a b e l 3 . 5b . K e r u s a k a n G e d u n g S e k o la h b e r d a s a r k a n J e n j a n g P e n d i d i k a n . .. .. .. .. .. .. . I I I - 9

    Ta b e l 3. 6. K on d i si Sa r a n a D a n P r a s a r a n a K es eh a t a n Ya n g Ru s a k Ak ib a t Ge m p a . I I I - 10

    T a b e l 3 . 7 K er u s a k a n F is ik Bid a n g Aga m a , P r a s a r a n a Aga m a ( R u m a h I b a d a h ,

    KUA/Ba la i N ikah , Kan to r Agama) Prov ins i D . I . Yogyaka r ta danPr ovin s i J aw a Ten gah . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. I I I -11

    T a be l 3 .8 Ti n gk a t K er u s a k a n P a s a r T r a d i sio n a l d i P r o vi n s i D .I . Yo gya k a r t a d a n

    Pr ovin s i J aw a Ten gah . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. I I I -12

    T abe l 3 .9 Pe r k i ra an Dam pa k T e rh ad ap PDRB . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I I I -14

    T a b e l 3 .10 . P e r k i r a a n D a m p a k T e r h a d a p P e n e r i m a a n D a e r a h . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I I - 1 5

    T a b el 3 .11. P e r k i r a a n T en a g a K e r ja ya n g K e h il a n ga n L a p a n g a n P e k e r j a a n , . .. .. .. .. .. I I I - 16

    T a b e l 3 . 12 . P e r k i r a a n P e n i n g k a t a n J u m l a h K e lu a r g a M i s k in . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I I - 16

    Ta b e l 4 .1. K et e r k a it a n K eb ija k a n U m u m P e m u li h a n d e n g a n H a s il P e n i la ia n

    Ker us ak an da n Ker ugian . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. IV-3

    T abe l 4 .2 . Ru an g L ingku p Keb i jakan P em ul ih an . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. IV-3

    T a b e l 5 .1. S k e m a P e m b i a y a a n R e h a b i l it a s i d a n R e k o n s t r u k s i . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . V-1

    T abe l 5 .2 . Kom i tm en ba n tu an ( in d ika t i f ) . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. V-3

    T a b el 6 . 1. K e t e n t u a n U m u m d a n S y a r a t B a n g u n a n T a h a n G e m p a . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. V I - 3

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    8/80

    viii

    DAFTAR GAMBAR

    G a m b a r 1. 1. D a e r a h s e p a n j a n g P a t a h a n O p a k ya n g t e r k e n a D a m p a k G e m p a . .. .. .. .. .. ... .. .. I -1

    G a m b a r 3 . 1. P e t a S e b a r a n K e r u s a k a n R u m a h / B a n g u n a n . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I I I -4

    G a m b a r 4 . 1. P e r u m a h a n m a s ya r a k a t y a n g h a n c u r a k ib a t b e n c a n a . .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. . I V-5

    Gam bar 4 .2 . Pe layanan Keseha ta n Korb an Bencan a . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. IV-7

    Gam bar 6 .1. Pen yeba r an Gu n u n g Api d i Ind on es ia . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . VI -2

    G a m b a r 6 . 2. P o t e n s i d a n Ke k u a t a n Ge m p a d i P r o v in s i D a e r a h Is t im e w a

    Yogy a k a r t a . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . VI -4

    G a m b a r 6 . 3 . P e t a R a w a n B e n c a n a T s u n a m i d i I n d o n e s i a . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. V I - 5

    Gam bar 6 .4 . T sun am i E a r ly War n ing Sys tem . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. VI -10

    Ga m b a r 6 . 5. P e r s ya r a t a n Ba n g u n a n R u m a h T em b o k d a n R u m a h K a yu

    Ta h a n Ge m p a .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . VI-10

    Gam bar 6 .6 . Pen d id ikan d an P e la t iha n Masya r aka t . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . VI -13

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    9/80

    ix

    DAFTAR DI AGRAM

    D ia g r a m 1. 1. Al u r P r o s e s P e n y u s u n a n R e n c a n a Ak s i R e h a b i l it a s i d a n R e k o n s t r u k s i . .. .. .. I -3

    Diagram 1.2 . Po la Koo rd inas i P en yusun an Ren cana Aks i . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I -4

    Diagram 1.3 . T aha pan Pem ul ihan Pasca Bencan a . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I -7

    Diagram 1.4 . Kera ngka W aktu Pem ul ihan Pasca Bencan a . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I -8

    D ia g r a m 1. 5. K e te r k a i ta n R e n c a n a A ks i R eh a b i li ta s i d a n R e k o n s tr u k s i d e n ga n P r o s e s

    P e r e n c a n a a n d a n P e n g a n g g a r a n T a h u n a n . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I - 9

    D ia g r a m 2 . 1. B a ga n Al ir B a s is D a t a G u n a K e p e n t i n g a n P e r e n c a n a a n . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I I - 1

    Diagram 3 .1. Keru sakan da n Keru g ian pe r Sek to r . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. I I I -2

    Diagr am 3.2 . Ker us aka n da n Ker ugian . . .. . .. . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . I I I -2

    D i a gr a m 3 . 3 . K e r u s a k a n d a n K e r u g ia n b e r d a s a r k a n K e p e m i li k a n . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . I I I - 3

    D ia g r a m 3 .4 . K e r u s a k a n d a n K er u g ia n b e r d a s a r k a n K e p e m i li ka n p e r S e k t o r . .. .. .. .. . I I I - 3

    D ia gr a m 3 .5 . J u m la h R u m a h y a n g R u s a k p a d a Da e r a h y a n g t e r k en a D a m p a k .... . . .. I I I - 5

    Diagram 4 .1. T iga Sken a r io Reha b i l it a s i dan Reko n s t r uk s i . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. IV-1

    D ia g r a m 4 . 2 . Co n t o h S is t e m R e h a b i l it a s i d a n R e k o n s t r u k s i P e r u m a h a n . .. .. .. .. .. .. .. .. I V - 6Diagra m 5.1. Pr ins ip Pe n gawa san Pe laksa n aa n . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. V-10

    Diagram 5 .2 . Pr ins ip dan M ekan i sm e Kor eks i da n Pen yesua ian . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .V-11

    Diagr am 5.3 . Eva lu as i Pe r en can aa n . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . V-12

    Diagra m 6 .1. Siklus P en gelolaan Ben can a . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . VI-8

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    10/80

    I-1B a b I . P e n d a h u lu a n

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I .1 LATAR BE LAKAN G

    Bencana alam kembali melanda Indonesia. Pada tanggal 27 Mei 2006, pukul 5.53 pagi, terjadigempa bumi berkekuatan 5,9 pada skala Richter, yang berpusat di koordinat 8003 Lintang Selatandan 110023 Bujur Timur, dengan kedalaman hanya 33 kilometer dari permukaan tanah. Letakpusat gempa tersebut berjarak hanya sekitar 35 km dari kota Yogyakarta, dan dirasakan di ProvinsiDaerah IstimewaYogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Bencana ini telah mengakibatkankerusakan yang cukup besar, terutama di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,dan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Daerah yang mengalami kerusakan dan kerugianterparah terletak di sepanjang Patahan Opak (Opak Fault), yang merupakan garis patahanmemanjang yang membentuk lembah Opak. Patahan sepanjang 60 km ini berpangkal di Sanden,Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan berujung di Tulung, Kabupaten

    Klaten, Provinsi Jawa Tengah (lihat Gambar 1.1).

    Data yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, yang selanjutnya digunakan sebagai data dasar,menunjukkan korban jiwa sebanyak 5.760 orang tewas. Berdasarkan perkembangan terakhir

    Data Bakornas PB tanggal 21 Juni 2006 dan data dari Provinsi Jawa Tengah, tercatat kerusakanrumah sebanyak 583.593 unit, termasuk diantaranya 126.133 unit rumah yang roboh.

    Gempa ini merupakan musibah terbesar ketiga yang dialami Indonesia dalam kurun waktu 18bulan.Pada Desember 2004, gempa besar yang diikuti gelombang tsunami menghancurkansebagian besar Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam dan Pulau Nias di Provinsi Sumatera Utara.Pada bulan Maret 2005, gempa yang lain mengguncang kembali Kepulauan Nias.

    Walaupun jumlah korban relatif lebih rendah dari bencana semacamnya, kerusakan dan kerugianyang dialami menempatkan dampak bencana ini menjadi salah satu bencana yang palingmerugikan di negara berkembang dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Analisis yang lengkap

    yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan tenaga ahli internasional, memperkirakan nilaikerusakan dan kerugian yang diakibatkan gempa bumi ini adalah sebesar Rp 29,1 triliun, atausetara dengan USD 3,1 miliar. Jumlah keseluruhan kerusakan dan kerugian ini jauh lebih besar

    Sumber: Japan Bank for International Cooperation (JBIC)

    G a m b a r 1. 1 D a e r a h s e p a n j a n g P a t a h a n

    O p a k ya n g t e r k e n a D a m p a k G e m p a

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    11/80

    I-2 B a b I . Pe n d a h u l u a n

    daripada dampak bencana yang diakibatkan oleh Tsunami di Sri Lanka, India dan Thailandatau hampir sama jumlahnya dengan akibat gempa yang terjadi di Gujarat (India) dan diPakistan pada tahun 2005 (lihat Tabel 1.1).

    Penilaian awal kerusakan dan kerugian dampak bencana Yogyakarta dan Jawa Tengah inidilakukan dua minggu setelah terjadinya bencana, mengadopsi metodologi penilaian kerusakandan kerugian yang telah dikembangkan sejak tahun 1970-an oleh sebuah badan PBB, Econom icCommission for Latin America and Caribbean (ECLAC). Kegiatan penilaian kerusakan dankerugian dilakukan oleh beberapa lembaga donor internasional yang dikoordinasikan olehBappenas. Laporan Penilaian Awal Kerusakan dan Kerugian (Preliminary Damage and LossAssessm ent) terhadap dampak bencana tersebut telah disampaikan kepada Presiden RepublikIndonesia pada tanggal 12 Juni 2006.

    Berdasarkan hasil perhitungan nilai kerusakan dan kerugian, diketahui bahwa hanya 11,3% (senilaiRp 3,8 triliun) dari seluruh kerusakan dan kerugian adalah aset milik publik, sedangkan sisanyaadalah aset milik pribadi atau perseorangan.

    Upaya-upaya tanggap darurat (emergency relief efforts) telah dilakukan oleh Pemerintah RepublikIndonesia, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa

    Tengah, bersama-sama dengan kelompok-kelompok masyarakat baik nasional maupuninternasional yang bersimpati. Pembentukan tempat-tempat penampungan pengungsi sementara,penyebaran bantuan logistik, penerjunan sukarelawan kesehatan dan juga penggalangan dana,telah dilakukan untuk membantu meringankan penderitaan korban bencana gempa bumi tersebut.Dalam kunjungannya ke daerah yang terkena bencana, Presiden Republik Indonesia padakesempatan pertama secara khusus memberikan arahan sebagai berikut:

    1. Selamatkan jiwa para korban, mereka yang terluka, barulah harta benda.2. Perbaikan infrastruktur, listrik, dan jalanan, supaya logistik bisa didistribusikan, serta

    untuk penyelamatan korban.3. Pastikan makanan cukup, koordinasikan dengan baik.4. Identifikasi seberapa banyak rumah maupun bangunan yang rusak untuk nantinya

    direhabilitasi dan direkonstruksi.

    Sumber: Asia Disaster Preparedness Center, Thailand; ECLAC, EM-DAT, World Bank, Juni 2006Catatan : * Harga Konstan Tahun 2006

    Tabe l 1.1. Pe r ban d in gan Beber apa

    B en c a n a I n t e r n a s io n a l

    Kerusakan

    dan

    Keru ian

    Kerusakan

    dan

    Ke ru ian

    (US$ juta) (US$ juta) *

    Indonesia Tsunami 26 Des. 2004 165,7 08 4,450 4,7 47

    Pakistan Gempa Bumi 08-Okt-05 7 3,338 2,900 2,992

    Sri Lanka Tsunami 35,399 1,454 1,551

    India (Gujarat) Gempa Bumi 26 Jan. 2001 20,005 2,600 2,958

    Turki Gempa Bumi 17 -Agust-99 17 ,127 8,500 10,281

    India Tsunami 26 Des. 2004 16,389 1,224 1,306

    Honduras Badai Mitch 25Okt.8 Nop. 1998 14,600 3,800 4,698

    Thailand Tsunami 26 Des. 2004 8,345 2,198 2,345

    Indonesia

    (Yogya-Jateng) Gempa Bumi 27 -Mei-06 5,7 60 3,134 3,134

    NegaraJenis Bencana

    AlamKejadian

    Korban

    Jiwa

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    12/80

    I-3B a b I . P e n d a h u lu a n

    Selanjutnya, upaya tanggap darurat segera ditindaklanjuti dengan upaya-upaya rehabilitasi,dan sesuai dengan arahan dari Presiden Repulik Indonesia dan Wakil Presiden RepublikIndonesia, maka program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dititikberatkan padaprogram-program sebagai berikut:

    1. Rehabilitasi perumahan dan permukiman2. Rehabilitasi sarana dan prasarana publik3. Revitalisasi perekonomian daerah dan masyarakat

    Ketiga program di atas penting untuk segera dilakukan, karena pemerintah baik di pusat maupundi daerah hanya akan menanggung pembiayaan rehabilitasi sektor publik, dan akan memberikandukungan pada sektor swasta untuk dapat melakukan rehabilitasi.

    Rehabilitasi perumahan dan pemukiman mendapatkan perhatian khusus, mengingat sebagianbesar kerusakan dan kerugian di daerah yang terkena dampak bencana merupakan industriberbasis rumah tangga yang berlokasi di rumah-rumah penduduk. Dengan rehabilitasi perumahandan pemukiman, diharapkan sektor industri rumah tangga (home industry) ini akan segera bangkitpula. Namun demikian, tetap diperlukan dukungan aktivitas rehabilitasi dan rekonstruksi yangditujukan langsung untuk pemulihan kegiatan ekonomi masyarakat, termasuk bantuan alat dan

    modal kerja. Untuk menunjang hal ini, maka rehabilitasi sarana dan prasarana publik menjadipenting guna memastikan agar perekonomian lokal dapat segera bangkit kembali.

    Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah yang terkena dampak bencana di ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, memerlukan perencanaan yang matangdan terpadu. Sesuai dengan kesepakatan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sebuahbuku rencana aksi akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi diwilayah terkena dampak bencana di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan ProvinsiJawa Tengah.

    Buku rencana aksi ini dihasilkan melalui sebuah proses perencanaan yang dilakukan oleh

    pemerintah daerah kedua provinsi, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi JawaTengah. Peran Pemerintah Pusat dalam proses penyusunan rencana aksi ini adalah sebagaikoordinator dan fasilitator, sementara peranan dari pemerintah daerah sebagai penyusun rencanaaksi rinci rehabilitasi dan rekonstruksi yang selanjutnya akan dijadikan acuan utama dalampelaksanaan di tingkat lapangan. Proses dan mekanisme penyusunan Rencana Aksi dapat dilihatpadaDiagram 1.1. berikut ini.

    Sumber: Bappenas, 27 Juni 2006

    PERKIRAANKERUGIAN &KERUSAKAN

    PERKIRAAN

    KEBUTUHANPEMULIHAN

    RENCANA

    AKSIREHAB-REKON

    KEBIJAKANPRIORITASSTRATEGI

    REHAB-REKON

    SUMBERDATADARIK/L

    SUMBERDATADARI

    PEMDA

    DIKELOMPOKKANDALAM 3 FOKUSREHAB-REKON

    Penilaian Kerusakandan Kerugian

    12 Juni 2006

    Penilaian Kebutuhan

    15-23 Juni 2006

    Perancangan Kerangka

    Rencana Aksi24 Juni-8 Juli 2006

    PERKIRAANKERUGIAN &KERUSAKAN

    PERKIRAAN

    KEBUTUHANPEMULIHAN

    RENCANA

    AKSIREHAB-REKON

    KEBIJAKANPRIORITASSTRATEGI

    REHAB-REKON

    SUMBERDATADARIK/L

    SUMBERDATADARI

    PEMDA

    DIKELOMPOKKANDALAM 3 FOKUSREHAB-REKON

    Penilaian Kerusakandan Kerugian

    12 Juni 2006

    Penilaian Kebutuhan

    15-23 Juni 2006

    Perancangan Kerangka

    Rencana Aksi24 Juni-8 Juli 2006

    D ia g r a m 1. 1. Al u r P r o s e s P e n y u s u n a n R e n c a n a

    Ak s i R e h a b i li ta s i d a n R e k o n s t r u k s i

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    13/80

    I-4 B a b I . Pe n d a h u l u a n

    Selaku koordinator penyusunan Rencana Aksi, Bappenas mendapatkan masukan darikementerian/lembaga, BUMN dan juga dari pihak negara/lembaga donor yang terkait. SelanjutnyaBappenas bersama-sama dengan Bappeda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan BappedaProvinsi Jawa Tengah, melakukan konsultasi, konsolidasi dan koordinasi untuk menentukankomponen-komponen kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi lebih lanjut.

    Setelah komponen Rencana Aksi ditentukan, proses selanjutnya adalah menyusun buku RencanaAksi. Berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, disetujui untukmenyusun tiga buah buku Rencana Aksi, yang terdiri dari Buku Utama dan dua buku lampiranrencana aksi rinci dari masing-masing daerah. Pemerintah Pusat, dalam hal ini Bappenasbertanggungjawab untuk menyusun Buku Utama Rencana Aksi, sedangkan Bappeda ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta bertanggungjawab menyusun rencana aksi rinci untuk ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan Buku Lampiran I, dan Bappeda Provinsi JawaTengah bertanggungjawab menyusun Buku Lampiran II yang berisi rencana aksi rinci untukProvinsi Jawa Tengah. Pembagian tugas ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 9Tahun 2006 tentang Tim Koordinasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana GempaBumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, dimana kedua provinsitersebut bertanggung jawab dalam penyusunan rencana aksi rinci rehabilitasi dan rekonstruksi

    di daerahnya masing-masing.

    Buku Utama Rencana Aksi berisi pedoman pelaksanaan rehabilitasi secara keseluruhan, mencakupkebijakan, prinsip, dan strategi rehabilitasi. Sedangkan Buku Lampiran I dan II berisi pedomanpenyusunan rencana aksi rinci dan kebutuhan dana rehabilitasi di kedua provinsi, Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

    Rencana Aksi Rinci merupakan penjabaran dari rencana aksi yang penyusunannya dikoordinasikanoleh lembaga perencanaan sesuai dengan tingkat kewenangannya. Rencana Aksi Rinci kegiatandan pendanaan diusulkan oleh kota/kabupaten ke tingkat provinsi dan selanjutnya ke tingkatpusat, untuk selanjutnya disusun untuk menjadi acuan dalam pembuatan rencana teknis

    pelaksanaan.

    MITRA PERENCANAAN KOMPONEN RENCANA AKSI

    BapedaBappedaProv. DI

    YogyakartaBappeda Prov.

    Jawa Tengah

    BAPPENAS

    BappedaKab/KotaProv. DIY

    BappedaKab/Kota

    Prov. JawaTengah

    D o n o r

    K/ L

    B U M N / D

    KONSULTASI, KONSOLIDASI

    DAN KOORDINASI

    KERUSAKAN &

    KERUGIAN

    d an

    KEBUTUHAN

    REHABILITASI

    KOMPONEN REHABILITASI:

    Sektor Infrastruktur: Perumahan danPermukiman Transportasi

    Perhubungan

    Air Bersih dan sanitasi Telekomunikasi

    Energi/ ListrikSektor Sosial:

    Kesehatan Pendidikan Agama Kebudayaan

    Lembaga SosialSektor Ekonomi Produksi:

    Industri Perdagangan

    Pariwisata Pertanian, Perikanan,PeternakanJasaLintas Sektor:

    Lingkungan Hidup Tata Pemerintahan

    Keuangan dan Perbankan

    Ketertiban dan Keamanan

    Informasi RencanaRincinama programnama kegiatan

    lokasi

    kelompok sasaranlingkup kegiatanindikator kinerjajadwal pelaksanaaninstansi pelaksanasumber

    pembiayaanperkiraan biaya

    MITRA PERENCANAAN KOMPONEN RENCANA AKSI

    BapedaBappedaProv. DI

    YogyakartaBappeda Prov.

    Jawa Tengah

    BapedaBappedaProv. DI

    YogyakartaBappeda Prov.

    Jawa Tengah

    BAPPENASBAPPENAS

    BappedaKab/KotaProv. DIY

    BappedaKab/Kota

    Prov. JawaTengah

    BappedaKab/KotaProv. DIY

    BappedaKab/Kota

    Prov. JawaTengah

    D o n o r

    K/ L

    B U M N / D

    D o n o r

    K/ L

    B U M N / D

    KONSULTASI, KONSOLIDASI

    DAN KOORDINASI

    KERUSAKAN &

    KERUGIAN

    d an

    KEBUTUHAN

    REHABILITASI

    KOMPONEN REHABILITASI:

    Sektor Infrastruktur: Perumahan danPermukiman Transportasi

    Perhubungan

    Air Bersih dan sanitasi Telekomunikasi

    Energi/ ListrikSektor Sosial:

    Kesehatan Pendidikan Agama Kebudayaan

    Lembaga SosialSektor Ekonomi Produksi:

    Industri Perdagangan

    Pariwisata Pertanian, Perikanan,PeternakanJasaLintas Sektor:

    Lingkungan Hidup Tata Pemerintahan

    Keuangan dan Perbankan

    Ketertiban dan Keamanan

    Informasi RencanaRincinama programnama kegiatan

    lokasi

    kelompok sasaranlingkup kegiatanindikator kinerjajadwal pelaksanaaninstansi pelaksanasumber

    pembiayaanperkiraan biaya

    Sumber: Bappenas, 27 Juni 2006

    Diagram 1.2 . Po la Koord inas i

    P e n yu s u n a n R e n c a n a A ks i

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    14/80

    I-5B a b I . P e n d a h u lu a n

    Dalam penerapannya, Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi di wilayah yang terkenabencana gempa bumi di Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, pemerintah daerahdi kedua provinsi telah mencanangkan untuk berpegang pada prinsip umum dan khusus. Adapun prinsip umum pelaksanaan rencana aksi adalah:

    1. Partisipasi dan pendekatan pembangunan yang berpusat pada masyarakat (communitybased developm ent);

    2. Penguatan kapasitas kelembagaan untuk penanganan manajemen bencana;3. Pengembangan kapasitas manajemen resiko;4. Pendekatan menyeluruh dalam penanganan manajemen bencana;5. Koordinasi yang efektif dan kerjasama antar pihak di semua tingkatan dan lintas sektor;6. Melaksanakan mekanisme transparan dalam pelaksanaan monitoring dan

    akuntabilitas.7. Sedangkan prinsip khusus yang menjadi pegangan di setiap tahap pelaksanaan

    rehabilitasi dan rekonstruksi, adalah:8. Pemulihan dan rekonstruksi didasarkan kepada Pemberdayaan Masyarakat setempat,

    yang dilaksanakan berdasar azas Gotong Royong, Guyub, dan azas kesatuan tekad untukbersungguh-sungguh menyelesaikan segala persoalan dan permasalahan hingga selesai,saiyeg saeka pray a;

    9. Bantuan-bantuan dari luar masyarakat yang terkena bencana hanya sementara danbersifat membantu masyarakat agar mampu memberdayakan dirinya sendiri;

    10. Budaya dan kearifan lokal akan mendasari perencanaan dan pelaksanaan programrehabilitasi dan rekonstruksi.

    I .2 M AKSUD DAN TU J UAN

    Buku Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi di ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini disusun sebagai rencana programdan kegiatan untuk:

    1. Membangun kesepahaman dan komitmen antara pemerintah pusat, pemerintahprovinsi, pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, masyarakat, perguruan tinggi/akademisi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor serta masyarakatinternasional dalam membangun kembali seluruh sendi kehidupan masyarakat yangterkena dampak bencana di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi JawaTengah.

    2. Menyelaraskan seluruh kegiatan perencanaan rehabilitasi pasca bencana gempa yangdisusun oleh pemerintah pusat dalam hal ini adalah kementerian/lembaga, pemerintahdaerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang terkena bencana diProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah;

    3. Menyesuaikan perencanaan yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintah provinsi

    dan pemerintah kabupaten/kota dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah(RPJM)

    4. Memaduserasikan perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana denganperencanaan tahunan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintahkabupaten/kota yang dituangkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah, Pusat danDaerah;

    5. Memberikan gambaran yang jelas kepada pemangku kepentingan (stakeholders)lainnya mengenai pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa,sehingga tidak terjadi tumpang tindih kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi;

    6. Mengembangkan sistem dan mekanisme mobilisasi pendanaan dari sumber APBN,APBD, masyarakat dan dunia internasional secara efisien, efektif, transparan,

    partisipatif dan akuntabel, sesuai dengan prinsip pentadbiran yang baik (goodgovernance).

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    15/80

    I-6 B a b I . Pe n d a h u l u a n

    Sedangkan tujuan diterbitkannya Buku Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi PascaBencana Gempa ini adalah:

    1. Terbentuknya saling pengertian antara pemerintah pusat dan daerah serta unsur-unsurswasta, masyarakat nasional dan internasional, agar pelaksanaan rehabilitasi danrekonstruksi pasca bencana gempa dapat berlangsung dengan baik;

    2. Perencanaan program dan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempatunduk dan sesuai dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

    3. Perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan, sesuai dan selaras dengandokumen perencanaan nasional dan daerah;

    4. Perencanaan dan penganggaran yang partisipatif dan konsultatif, yakni program dankegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa telah dikonsultasikan dan memuatmasukan dari dan kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)

    5. Memudahkan dilakukannya pemantauan dan pengendalian atas kegiatan rehabilitasidan rekonstruksi pasca bencana gempa;

    6. Penggunaan dan pengelolaan sumber dana untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksipasca bencana gempa yang tunduk pada prinsip pruden t (kehati-hatian) danaccountable (bertanggung-jawab).

    I .3 RUANG LINGKUP

    Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi ini secara keseluruhanterdiri dari tiga buku, yaitu:

    B u k u Ut a m a : Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca BencanaGempa Bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi JawaTengah;

    B u k u La m p i r a n I : Rencana Aksi Rinci Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah PascaBencana Gempa Bumi di Provinsi DI Yogyakarta;

    B u k u La m p i r a n I I : Rencana Aksi Rinci Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca

    Bencana Gempa Bumi di Provinsi Jawa Tengah.Bab Pertam a Buku Utama Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca BencanaGempa Bumi ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, serta jangka waktupelaksanaan dari rencana aksi ini.

    Bab Kedua Buku Utama memaparkan gambaran umum daerah yang terkena dampak bencana diprovinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, berupa: (1) lokasi daerah yangterkena dampak bencana; (2) kondisi sosial dan budaya; (3) kondisi perkonomian; dan (4) kondisiperumahan, sarana dan prasarana publik. Gambaran umum yang disarikan pada bab kedua iniadalah kondisi sebelum terjadinya bencana.

    PadaBab Ketiga Buku Utama ini, memaparkan perkiraan kerusakan dan kerugian pasca gempadi Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Dalam bab ini dijelaskanmengenai: (1) Metodologi penilaian kerusakan dan kerugian; (2) Perkiraan kerusakan dan kerugianpada sektor perumahan dan permukiman; (3) Perkiraan kerusakan dan kerugian pada sektor saranadan prasarana publik; (4) Perkiraan kerusakan dan kerugian pada sektor ekonomi produktif; danperkiraan dampak kerusakan dan kerugian.

    Ba b Keem pat pada buku ini memaparkan Kebijakan, Prinsip dan Strategi Rehabilitasi danRekonstruksi. Rinciannya adalah: (1) Kebijakan Umum Rehabilitasi dan Rekonstruksi; (2) Prinsip-prinsip yang melandasi pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi; dan (3) Strategiyang akanditerapkan dalam pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

    Bab Kelim a menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan Pendanaan, Koordinasi dan PengendalianRehabilitasi dan Rekonstruksi. Rinciannya adalah: (1) Mekanisme Pendanaan Pelaksanaan

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    16/80

    I-7B a b I . P e n d a h u lu a n

    Rehabilitasi dan Rekonstruksi; (2) Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Publik; (3) KoordinasiKelembagaan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi; dan (4) Pengendalian PelaksanaanRehabilitasi dan Rekonstruksi.

    PadaBab Keenam Buku Utama ini berisi mengenai Mitigasi Resiko Bencana di wilayah ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Di tiap sub-babnya berisi: (1)Pembangunan Sistem Peringatan Dini (Early W arn ing Sy stem ); (2) Penguatan kesiapsiagaanmenghadapi bencana; (3) Penguatan kelembagaan dalam pencegahan dan penanggulanganbencana; dan (4) Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.Sementara itu, buku Lampiran I berisikan pedoman penyusunan rencana aksi rinci dan kebutuhandana rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; dan buku LampiranII berisikan pedoman penyusunan rencana aksi rinci dan kebutuhan dana rehabilitasi danrekonstruksi di Provinsi Jawa Tengah.

    I .4 J ANGKA W AKTU PELAKSANAAN RENCANA AKSI

    Pelaksanaan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini mencakup kurun waktu 18 (delapanbelas) bulan, dengan mulai berlakunya sejak semester kedua tahun anggaran 2006 hingga berakhirdi akhir tahun anggaran 2007. Namun bila dipandang perlu, dengan penerbitan ketetapantambahan, pelaksanaan Rencana Aksi Rehabilitasi Pasca Bencana Gempa ini dapat diberikan kurunwaktu tambahan selama tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan berikutnya; atau dengan kata lainRencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa ini dapat berakhir hinggaakhir Tahun Anggaran 2008.

    Dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, pemulihan perumahan dan permukiman sertapemulihan sarana dan prasarana publik merupakan prioritas utama yang diharapkan dapat segeradiselesaikan pada akhir tahun 2007, dengan tujuan :

    1. Masyarakat korban bencana gempa dapat segera kembali ke rumah masing-masing2. Pelayanan umum dapat segera terselenggara untuk mendukung kehidupan dan

    kegiatan masyarakat seperti sediakala3. Untuk mendukung upaya revitalisasi perekonomian daerah.

    Sedangkan revitalisasi perekonomian daerah dan masyarakat merupakan upaya jangka panjangyang diharapkan dapat tercapai pada akhir semester II tahun 2008. Melalui Diagram 1.3 dan 1.4di bawah dapat dicermati tahapan dan agenda pelaksanaan rencana aksi yang telah ditetapkandalam kurun waktu selama 30 bulan ke depan, hingga akhir tahun 2008 mendatang.

    Waktu: bulanke-2 ke-12 Waktu: bulan ke 7 -ke-30

    PEMULIHAN

    Tujuan:

    Penyelamatan jiwa

    Tanggap darurat Pembangunan

    dapur umum Penyelematan

    korban yangmasih hidup

    Pembersihanpuing runtuhanbangunan

    Penyediaanhunian

    sementara

    Waktu: 1-2 bulan

    Tujuan:

    Pemulihan standarpelayanan minimumseperti pada:

    Pelayanan publik Pelayanan sosial dasar Prasarana & sarana

    dasar Pemulihan fasilitas

    perekonomian Pembangunan

    kembali perumahan Rehabilitasi mental

    Tujuan:

    Pembangunan kembaliseluruh sistem, yangmeliputi:

    Sistem ekonomi(produksi,perdagangan,perbankan)

    Sistem transportasi Sistem telekomunikasi Pemulihan sosial dan

    budaya Pemulihan

    kelembagaan

    TANGGAP DARURAT

    TAHAPAN PEMULIHAN PASCA BENCANATAHAPAN PEMULIHAN PASCA BENCANA

    REHABILITASI REKONSTRUKSI

    PENYELAMATAN

    D ia g r a m 1. 3 T a h a p a n P e m u l ih a n

    P a s c a Be n c a n a

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    17/80

    I-8 B a b I . Pe n d a h u l u a n

    Selanjutnya dikaitkan dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), sesuai denganUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, telah diamanatkan bahwa sebuah dokumen perencanaanharus merupakan sebuah hasil proses perencanaan yang partisipatif dan konsultatif. Demikianpula dengan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi ini. Sebelum disahkan sebagai sebuahdokumen perencanaan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersepakat untuk menyusunsebuah Rencana Aksi yang akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan rehabilitasi danrekonstruksi daerah yang terkena dampak bencana di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartadan Provinsi Jawa Tengah. Proses penyusunan rencana aksi, Rancangan Rencana Aksi ini telahdidiskusikan dalam tiga kali Dialog dan Konsultasi Publik, yakni pada tanggal 7 Juni 2006, tanggal27 Juni 2006 dan tanggal 7 Juli 2006, sebelum akhirnya difinalisasi pada tanggal 17 Juli 2006.

    Sebagai dokumen rencana yang akan melandasi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang akandilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun anggaran, maka buku rencana aksi ini memilikiketerkaitan dengan penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran pembangunan tahunandalam konteks pembangunan dan penganggaran di tingkat pusat maupun daerah. Melalui Diagram1.5 berikut ini dapat dicermati keterkaitan antara dokumen rencana aksi ini dengan penyusunandokumen perencanaan dan pengganggaran di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota diwilayah pasca bencana di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

    Melalui Diagram 1.5 tersebut, maka dapat dipahami bahwa dalam kurun waktu 3 (tiga) tahunmulai tahun 2006 hingga 2008 mendatang, seluruh dokumen perencanaan dan penganggaran ditingkat pusat dan daerah yang terkait dengan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pascabencana gempa bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah akan

    menggunakan rencana aksi sebagai acuan, seperti dalam penyusunan dokumen Rencana KerjaPemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta dokumen RAPBN danRAPBD di masing-masing daerah.

    I II I II I II

    1

    a. perumahan kembali para pengungsi dan pemulihan

    prasarana lingkungan permukiman dalam kerangka

    standar pelay anan minimal

    b. peningkatan sistem pelay anan prasarana dasar

    lingkungan perumahan dan permukiman

    2

    a. pemulihan pelay anan prasarana publik dalam

    kerangka SPM

    b. peningkatan sistem pelay anan publik secara

    menyeluruh

    3

    a. penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat korban

    bencana.

    b. peningkatan kegiatan ekonomi masy arakat dan

    wilayah

    c. Pencapaian target PDRB

    Revitalisasi Perekonomian Daerah dan Masyarakat

    Pemulihan Prasarana Publik

    Perumahan dan Permukiman

    2008

    A. TANGGAP DARURAT

    B. REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI :

    No Upaya Pemulihan2006 2007

    D ia g r a m 1. 4 . K e r a n g k a W a k t u

    P e m u l ih a n P a s ca B e n c a n a

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    18/80

    I-9B a b I . P e n d a h u lu a n

    RENCANA AKSIREHABILITASI &REKONSTRUKSI(BUKU UTAMA)

    RENCANA AKSIREHABILITASI &REKONSTRUKSI(BUKU UTAMA)

    LAMPIRAN IRENCANA AKSI RINCI

    PROV. DI YOGYAKARTA

    LAMPIRAN I

    RENCANA AKSI RINCIPROV. DI YOGYAKARTA

    LAMPIRAN IRENCANA AKSI RINCIPROV. JAWA TENGAH

    LAMPIRAN IRENCANA AKSI RINCIPROV. JAWA TENGAH

    NASIONALNASIONAL

    APBN-P 2006RAPBN 2007

    RKP 2008RAPBN 2008

    APBN-P 2006

    RAPBN 2007RKP 2008RAPBN 2008

    PROVINSIPROVINSI

    APBD-P 2006RKPD 2007

    RAPBD 2008RKPD 2008RAPBD 2008

    APBD-P 2006RKPD 2007RAPBD 2008RKPD 2008RAPBD 2008

    KAB/KOTAKAB/KOTA

    APBD-P 2006RKPD 2007RAPBD 2008RKPD 2008RAPBD 2008

    APBD-P 2006RKPD 2007

    RAPBD 2008RKPD 2008RAPBD 2008

    SUMBER LAINSUMBER LAIN

    PHLNDUNIA USAHAMASYARAKATPERBANKANLKNB

    PHLNDUNIA USAHA

    MASYARAKATPERBANKANLKNB

    RENCANA AKSIREHABILITASI &REKONSTRUKSI(BUKU UTAMA)

    RENCANA AKSIREHABILITASI &REKONSTRUKSI(BUKU UTAMA)

    LAMPIRAN IRENCANA AKSI RINCI

    PROV. DI YOGYAKARTA

    LAMPIRAN I

    RENCANA AKSI RINCIPROV. DI YOGYAKARTA

    LAMPIRAN IRENCANA AKSI RINCIPROV. JAWA TENGAH

    LAMPIRAN IRENCANA AKSI RINCIPROV. JAWA TENGAH

    NASIONALNASIONAL

    APBN-P 2006RAPBN 2007

    RKP 2008RAPBN 2008

    APBN-P 2006

    RAPBN 2007RKP 2008RAPBN 2008

    PROVINSIPROVINSI

    APBD-P 2006RKPD 2007

    RAPBD 2008RKPD 2008RAPBD 2008

    APBD-P 2006RKPD 2007RAPBD 2008RKPD 2008RAPBD 2008

    KAB/KOTAKAB/KOTA

    APBD-P 2006RKPD 2007RAPBD 2008RKPD 2008RAPBD 2008

    APBD-P 2006RKPD 2007

    RAPBD 2008RKPD 2008RAPBD 2008

    SUMBER LAINSUMBER LAIN

    PHLNDUNIA USAHAMASYARAKATPERBANKANLKNB

    PHLNDUNIA USAHA

    MASYARAKATPERBANKANLKNB

    D ia g r a m 1. 5. K e t er k a i t a n R e n c a n a Ak s i R e h a b i li ta s i d a n R e k o n s t r u k s i

    d e n g a n P r o s e s P e r e n c a n a a n d a n P e n ga n g ga r a n Ta h u n a n

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    19/80

    II-1B a b II . G a m b a r a n U m u m D a e r a h Ya n g Te r k e n a D a m p a k B e n c a n a

    BAB I I

    GAM BARAN UM UM DAERAH YANG TERKE NA

    DAM P AK BENCANA

    Untuk penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, diperlukan gambaranmengenai kondisi wilayah yang terkena bencana yang tertuang dalam angka, oleh karena itu, perludisusunB a selin e d a t a (data dasar).Baselin e data mencakup kondisi geologi, geografi, demografi,psikografi, sarana prasarana, ekonomi dan sosial budaya di wilayah yang terkena bencana, sebelumbencana terjadi.

    B a s e lin e d a t a sangat diperlukan dalam sebuah dokumen perencanaan dalam hal ini rencanaaksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta danProvinsi Jawa Tengah sebagai acuan dalam menyusun kebijakan perencanaan, rencana kegiatan,pelaksanaan kegiatan serta evaluasi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

    Hal penting lainnya adalah pemutakhiran data setelah bencana dengan tujuan untuk mengetahuibesarnya dampak yang ditimbulkan oleh bencana gempa bumi tersebut (kerusakan dan kerugian),sebagaimana digambarkan alurnya dalam Diagram 2.1 berikut ini.

    Pada penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana ini, disepakati antarapemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menggunakan data potensi desa tahun 2003 dan2005 yang disusun oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Sebagai data tambahan, jugadigunakan data yang bersumber dari pemerintah provinsi.

    I I .1 LOKASI YANG TERKENA DAMP AK BENCANA

    Gempa bumi tektonik dengan kekuatan mencapai 5,9 SR yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006telah menimbulkan korban jiwa serta kerusakan yang mencakup wilayah Provinsi DaerahIstimewaYogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Dari seluruh wilayah kabupaten/kota yang terkena

    dampak gempa bumi tektonik, K a b u p a t e n B a n t u l di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta danK a b u p a t e n K la t e n di Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah terparah yang terkena dampakbencana gempa bumi tektonik.

    BASELINE

    DATA

    SEBELUM

    BENCANA

    PERKIRAAN

    KERUSAKAN

    DAN

    KERUGIAN

    PELAKSANAAN

    PEMULIHAN

    KEBIJAKAN

    PEMULIHAN

    RENCANA

    TAHAPAN

    PEMULIHAN

    BENCANA

    EVALUASI

    PERENCANAAN

    EVALUASI

    PELAKSANAAN

    PERUBAHAN

    DATA

    SESUDAH

    BENCANA

    BASELINE

    DATA

    SEBELUM

    BENCANA

    PERKIRAAN

    KERUSAKAN

    DAN

    KERUGIAN

    PELAKSANAAN

    PEMULIHAN

    KEBIJAKAN

    PEMULIHAN

    RENCANA

    TAHAPAN

    PEMULIHAN

    BENCANA

    EVALUASI

    PERENCANAAN

    EVALUASI

    PELAKSANAAN

    PERUBAHAN

    DATA

    SESUDAH

    BENCANA

    BASELINE

    DATA

    SEBELUM

    BENCANA

    PERKIRAAN

    KERUSAKAN

    DAN

    KERUGIAN

    PELAKSANAAN

    PEMULIHAN

    KEBIJAKAN

    PEMULIHAN

    RENCANA

    TAHAPAN

    PEMULIHAN

    BENCANA

    EVALUASI

    PERENCANAAN

    EVALUASI

    PELAKSANAAN

    PERUBAHAN

    DATA

    SESUDAH

    BENCANA

    Diagr am 2 .1. Bagan Ali r Bas i s Da ta

    G u n a K e p e n t in g a n P e r e n c a n a a n

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    20/80

    II-2 B a b II . G a m b a r a n U m u m D a e r a h Ya n g Te r k e n a D a m p a k B e n ca n a

    Wilayah yang terkena dampak gempa bumi terletak pada gambaran fisik (fisiografi) yang relatifmasih aktif, yakni jalur t e k t o n i k dan v u lk a n i k M e r a p i , jalur tektonik yang terdapat diwilayahgempa merupakan jalur utama gempa tektonik di Indonesia.

    Secara Geologi, wilayah ini cukup komplek, dengan struktur yang terdiri dari lipatan dan patahan,formasi geologi yang paling dominan adalah endapan Gunung Merapi muda . Kawasan yang palingparah terkena gempa bumi adalah kawasan yang menempati formasi geologi berupa lapisan-lapisanendapan dari vulkanik merapi yang relatif lunak sehingga efek gempa dapat mencapai 4-5 kalidibandingkan dengan wilayah geologi dengan struktur batuan yang relatif keras.

    Topogra f i wilayah yang terkena gempa bumi didominasi klas kemiringan 0-2% kemudian 8-15% serta 25-40%. Kondisi H i d r o l o g i wilayah yang terkena bencana juga memiliki kemiripanseperti curah hujan berkisar antara 1500-2500 mm/tahun, kedalaman air tanah tidak terlalu dalam,yakni kurang dari 10 meter. Namun pada kawasan yang terkena dampak bencana merupakanwilayah yang relatif sulit mendapatkan air.

    Selain menimbulkan korban jiwa, gempa bumi juga menibulkan kerusakan dan kerugian di bidanglainnya antara lain: s o s ia l d a n b u d a y a; p e r e k o n o m i a n ; serta p e r u m a h a n , s a r a n a d a n

    p r a s a r a n a p u b l ik .

    Adapun di Provinsi D a e r a h I s t i m e w a Y o g y a k a r t a , daerah yang terkena dampak bencanagempa bumi 27 Mei 2006 meliputi: Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta,Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo.Wilayah Kabupaten Bantul merupakanwilayah paling parah yang terkena dampak gempa bumi tektonik, mencakup 17 wilayah kecamatandengan korban jiwa mencapai 4.143 jiwa, serta kerusakan bangunan yang rata tanah serta rusakberat mencapai 45%.

    Sedangkan di Provinsi J a w a Te n g a h , Kabupaten Klaten merupakan daerah yang paling parahterkena dampak gempa bumi 27 Mei 2006 dengan korban meninggal mencapai 1.045 jiwa dengandaerah sebaran di tujuh kecamatan yang mengalami dampak paling parah dari total 26 kecamatanyang terdapat di wilayah Kabupaten Klaten.

    Selain wilayah Kabupaten Klaten, dampak gempa bumi tektonik juga meliputi kabupaten lainnyadi wilayah Provinsi Jawa Tengah antara lain: Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, KabupatenPurworejo, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri.

    Sumber: Podes-BPS 2005

    Kabupaten/KotaJumlah Penduduk

    (jiwa)

    Bantul 800,569

    Sleman 895,408

    Y ogy akar ta 515,97 6

    Gunung Kidul 7 47 ,7 82

    Kulon Progo 447 ,695

    Total 3,407 ,430

    T a b e l 2 .1. Da t a J u m l a h P e n d u d u k P r o v in s i

    D. I . Yogyaka r ta S ebe lum Bencan a

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    21/80

    II-3B a b II . G a m b a r a n U m u m D a e r a h Ya n g Te r k e n a D a m p a k B e n c a n a

    I I .2 PERUMAHAN, SARANA DAN PR ASARANA PUBLIK

    Selain P e r u m a h a n , dampak gempa juga telah merusak sarana dan prasarana publik seperti;

    T r a n s p o r t a s i, E n e r g i , Ai r d a n S a n i t a s i serta T e l e k o m u n i k a s i .

    Pada S e k t o r P e r u m a h a n , Provinsi D a e r a h I s t im e w a Y o gya k a r t a dan kabupaten yangterkena dampak di Provinsi J a w a T e n ga h memiliki jumlah total rumah pribadi 2,1 juta, lebihdaripada dua kali lipatnya jumlah total perumahan di Aceh. Jumlah perumahan di kabupatenyang paling terkena dampak adalah 984.000. Kabupaten Klaten memiliki jumlah rumah terbesar(280.500); Sleman di urutan kedua (197.000); dan Bantul ketiga (182.000).

    Provinsi D a e r a h I s t im e w a Y og ya k a r t a dan Provinsi J a w a Te n g a h merupakan daerah yangmemiliki angka kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia, terutama di Kabupaten Bantul danKabupaten Klaten yang memiliki lebih dari 1.600 orang per km persegi, atau lebih padat 50 persen

    di atas rata-rata tingkat kepadatan di Pulau Jawa.

    Sumber: Podes-BPS 2005

    Kabupaten/

    KotaJumlah Pendud uk (jiwa)

    Klaten 1 ,2 81 ,0 61

    Magelang 1 ,1 5 8,1 3 8

    Bo y o lali 94 1 ,80 8

    Purwo rejo 7 1 8,5 1 3Suko harjo 81 7 ,1 0 8

    Wo no gir i 1 ,1 2 5 ,2 46

    Karangany ar 83 1 ,7 21

    K e bu m e n 1 ,2 0 7 , 7 1 7

    Tem anggung 7 0 5 ,3 4 2

    To tal 8,7 86,65 4

    Ta b e l 2.2 . Da t a J u m la h P e n d u d u k

    P r o v i n s i J a w a T e n g a h S e b e lu m B e n c a n a

    T a b e l 2 .3 . D a t a J u m l a h R u m a h d i P r o v i n s i

    D a e r a h I s t im e w a Yo g ya k a r t a d a n P r o v i n s i

    Sumber: Media Center Pemda DIY, dan Podes BPS tahun 2003

    Kabupaten/Kota Jumlah Rumah Sebelum Bencana

    Bantul 181,991

    Sleman 196,965

    Y ogyakarta 7 8,0 7 9

    Gunung Kidul 158,57

    Kulon Progo 87 ,94

    Total 703,545Provinsi Jawa Tengah

    Klaten 280,513

    Magelang 285,401

    Boyolali 219,537

    Purworejo 17 7 ,882

    Sukoharjo

    Wonogiri

    Karanganyar

    Kebumen

    Temanggung

    Total 963,333

    TOTAL DIY -JATENG 1,666,87 8

    Prov insi Daerah Istimewa Y ogy akarta

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    22/80

    II-4 B a b II . G a m b a r a n U m u m D a e r a h Ya n g Te r k e n a D a m p a k B e n ca n a

    S e kt o r T r a n s p o r t a s i , terdiri atas transportasi jalan, kereta api, dan trasportasi udara.T r a n s p o r t a s i ja l a n terbagi dalam 3 jenis berdasarkan tanggung jawab pemeliharaannya yaitu:Jalan Nasional oleh Pemerintah Pusat, Jalan Provinsi oleh Pemerintah Provinsi dan JalanKabupaten/Kota oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Selain itu masih ada yang disebut denganjalan desa yang biasanya dikelola sendiri oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten. Saranadan prasarana transportasi kereta api dikelola dan dioperasikan oleh BUMN-PT. KAI, yangjuga menjadi alat transportasi masal yang sering digunakan oleh masyarakat. Untukt r a n s p o r t a s i u d a r a , Bandar Udara Adi Sutjipto dikelola oleh BUMN-PT. Angkasa Pura I,terletak di Provinsi D a e r a h I s t i m e w a Yo g ya k a r t a dengan panjang landasan mencapai 2.200meter dan luas terminal penumpang mencapai 1.200 m2 yang melayani rute penerbangandalam dan luar negeri serta dapat didarati oleh pesawat terbang berbadan besar seperti Boeing,Airbus dan yang sejenis.

    Pada S e k to r E n e r g i, Daerah yang terkena dampak biasanya memperoleh aliran listrik melaluijaringan 500KV dari pusat pembangkit listrik tenaga batubara Paiton, Jawa Timur, dan PLN

    tidak memiliki kapasitas pembangkit yang signifikan di daerah yang terkena dampak. PusatPengendalian dan Pengaturan Beban (P3B) PLN Jawa-Bali mengelola jaringan transmisi 500KVdan jaringan transmisi 150KV daerah. Unit usaha Distribusi Provinsi Jawa Tengah mengelolajaringan distribusi dan penjualan listrik ke pelanggan listrik tegangan menengah dan tinggi disemua daerah yang terkena dampak. S u b s t a s i u n P e d a n y a n g s e d a n g d i b a n g u n , y a n gm e r u p a k a n s e g m e n s a n g a t p e n t in g p a d a ja r i n g a n 5 0 0 K V J a w a -B a li, terletak di jalur500KV selatan yang, ketika selesai, akan menghubungkan Paiton via Kediri, Pedan, danTasikmalaya ke Depok (Jakarta). Juga terdapat saluran 500KV dari Pedan ke Unggaran (Semarang)melalui jalur 500KV utara (Dam age and Loss Assessm en t; Bappenas-World Bank; 2006).

    UntukS e k to r Ai r d a n S a n i t a s i, Pasokan air perkotaan di daerah yang dilanda gempa bumidisediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan, kecuali di daerah Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta dan sekitarnya, pelayanan sanitasi disediakan oleh pemerintah daerah melaluiDinas Pertamanan dan Kebersihan (DPK). Di daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dansekitarnya, yang terdiri dari kota Yogyakarta dan sebagian Kabupaten Bantul dan KabupatenSleman, saluran limbah dikelola dan dioperasikan secara bersama-sama oleh pemerintah provinsi,Pemerintah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Sebagaimana padaumumnya di Indonesia, jangkuan PDAM terbatas, sehingga sebagian besar rumah tangga perkotaandan hampir semua rumah tangga pedesaan mengandalkan upaya sendiri melalui pengambilan airbawah tanah dangkal, tadah hujan, atau penggunaan air permukaan dari sungai dan mata air.

    Sebanyak 85-95% desa di Kabupaten Bantul di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakar ta danKabupaten Klaten di Provinsi J a w a T e n ga h menggunakan sumur sebagai sumber air. Sumur

    dan toilet di dalam rumah merupakan hal biasa, dan pembuangan kotoran manusia ke sungaisudah merupakan praktek yang umum di daerah pedesaan. Masyarakat Kota Yogyakarta yangmenikmati air dari PDAM hanya sekitar 35%. Di Kabupaten Bantul, pasokan air terdiri dari 12

    Sumber: Departemen Perhubungan, Juni 2006

    T a b e l 2. 4 . Da t a T r a n s p o r t a s i P r o vi n s i D a e r a h

    I s t ime wa Yogyaka r ta

    - Jalan Nasional 169 Km- Jalan Provinsi 690 Km

    - Jalan Kabupaten 4044 Km

    - Jalan Desa 2000 Km

    - Landasan Pacu 2200 m

    - Terminal Penumpang 1200 m2

    Panjang/Luas Sebelum Bencana

    Transportasi Darat

    Transportasi Udara

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    23/80

    II-5B a b II . G a m b a r a n U m u m D a e r a h Ya n g Te r k e n a D a m p a k B e n c a n a

    unit, satu untuk Kota Bantul dan 11 untuk saluran-saluran daerah kecamatan di wilayah tersebut,sedangkan Klaten, jangkauan persediaan air sebelum gempa bumi mencapai 56% untuk kotadan 14% untuk kabupaten secara keseluruhan (Dam ag e and Loss Assessm en t; Bappenas-WorldBank; 2006).

    Pada S e k to r T e l ek o m u n i k a s i, saat ini untuk pelayanan pos oleh PT. Pos Indonesia sedangkanuntuk sambungan telekomunikasi selain oleh PT. Telkom juga diselenggarakan oleh pihak swasta.

    I I .3 KONDISI SOSIAL DAN BUDAYA

    Selain korban jiwa, bencana gempa bumi juga menyebabkan kerusakan beberapa sektor dan bidangkehidupan. Salah satunya adalahsektor S os ia l dan Budayayang meliputi Pendidikan, Kesehatan,Agama dan Kebudayaan.

    Secara umum di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pranata sosial dan adat istiadatmasih sangat terpelihara dengan baik, begitu pula dengan kerukunan umat beragama yang tetapterjaga. Kondisi keamanan juga relatifkondusifkarena masyarakatnya masih sangat memegangteguh prinsip gotong royong.

    Pada S e k t o r P e n d i d i k a n , Provinsi D a e r a h I s t i m e w a Yo g ya k a r t a adalah salah satu sentrapendidikan di Indonesia, yang memiliki banyak sekali universitas, sekolah menengah, dan sekolahdasar. Pencapaian pendidikan di Provinsi D a e r a h I s ti m e w a Yogyakar ta berada di atas rata-rata nasional, sedangkan di Provinsi J a w a Te n g a h angkanya mendekati rata-rata. Pada tahun2004, angka partisipasi murni sekolah mendekati angka rata-rata nasional, yaitu 93%, dengankomposisi tingkat partisipasi yang sama antara anak lelaki dan perempuan. Angka partisipasimurni di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakar ta untuk pendidikan tersier mencapai 43,6%, sertaProvinsi J a w a Te n g a h sebesar 6.9%. Akses fisik ke sekolah-sekolah di Yogyakarta merupakanfakor utama untuk meraih angka partisipasi yang tinggi. Pada tahun 2005, 70% dari semua desadi Provinsi D a e r a h I s t i m e w a Y o g y a k a r t a telah memiliki sekolah menengah pertama,

    dibandingkan dengan di Provinsi J a w a Te n g a h dan di seluruh negeri yang hanya mencapai30%.

    K a b u p a t e n /

    K o t aT K / R A S D / M i S M P / M T s S M A / M A S M K S L B P T

    K l a t e n 8 5 8 8 8 0 1 3 8 4 4 4 7 7 8

    M a g e la n g 7 3 9 9 2 4 1 8 6 5 3 2 9 5 8

    B o y o l a l i 6 0 7 7 7 3 1 2 1 5 0 2 3 6 2

    P u r w o r e jo 4 0 1 6 0 7 1 2 1 3 0 3 5 3 8

    S u k o h a r jo 4 7 1 5 4 5 7 3 2 8 1 4 4 6

    W o n o g ir i 4 6 1 8 7 3 1 2 7 2 7 3 3 2 2

    K a r a n g a n y a r 5 1 4 5 5 1 9 3 2 0 2 1 4 1 0

    K e b u m e n 6 0 1 9 5 4 1 6 9 3 3 4 8 3 6T e m a n g g u n g 4 4 0 5 8 1 1 0 0 2 3 1 2 0 3

    T o t a l 5 0 9 2 6 6 8 8 1 1 2 8 3 0 8 2 6 2 3 4 5 3

    T a b e l 2 .6 . D a t a B a n g u n a n P e n d i d ik a n

    P r o v in s i J a w a T e n ga h

    Sumber: Podes-BPS 2005

    Sumber: Podes-BPS 2005

    K a b u p a t e n /

    K o t a

    Ba n tu l 4 8 1 4 85 1 0 8 4 4 3 4 1 1 2 1

    Sle m a n 4 6 2 5 3 0 1 2 2 5 5 4 4 1 5 3 8

    Y o g y a ka r ta 2 0 6 2 4 5 6 6 5 4 2 5 6 5 5

    Gu n u n g Kid u l 5 3 7 5 7 8 1 2 0 2 2 2 2 4 3

    Ku lo n Pr o g o 3 0 3 3 9 7 7 7 2 8 2 8 6 5

    To t a l 1 9 89 2 2 3 5 4 9 3 2 0 3 1 5 3 4 2 1 2 2

    SM K SL B P TTK/ R A SD/ M i SM P/ M Ts SM A /M A

    T a b e l 2 . 5. D a t a B a n g u n a n P e n d i d ik a n

    Pr ov ins i D. I . Yogyaka r ta

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    24/80

    II-6 B a b II . G a m b a r a n U m u m D a e r a h Ya n g Te r k e n a D a m p a k B e n ca n a

    Pada S e k t o r K e s eh a t a n , status kesehatanProvinsi D a e r a h I s t i m e w a Yo g ya k a r t a beradadi antara yang terbaik di Indonesia,diikuti olehProvinsi J a w a Te n g a h , terutama di kabupaten-kabupaten yang dekat dengan Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Indeks PembangunanManusia (HDI) untuk Yogyakarta berada di urutan ketiga tertinggi di Indonesia, sedangkanHDI untuk Jawa Tengah mendekati rata-rata nasional. Status kesehatan Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah mencerminkan angka-angka HDI tersebut.Pada tahun 2002, angka harapan hidup rata-rata telah mencapai 73,0 tahun di Provinsi DaerahIstimewaYogyakarta, dibandingkan dengan 68,9 tahun di Provinsi Jawa Tengah dan 67,8 diIndonesia secara keseluruhan. Pada tahun 2004, angka kematian bayi di Provinsi DaerahIstimewaYogyakarta adalah 23,3 per seribu kelahiran hidup, jauh di bawah Provinsi JawaTengah, 34,1, dan rata-rata nasional, 35. Malnutrisi masih menjadi masalah yang berkelanjutan.Pada tahun 2004, 16,9% anak di bawah usia lima tahun di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartadan 29,0% di Provinsi Jawa Tengah kekurangan berat badan, dibandingkan dengan rata-ratanasional, 29,0%. Rasio penduduk-pusat-kesehatan sekitar 25.000 di Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta pada tahun 2002, dibandingkan dengan 36.000 di Provinsi Jawa Tengah dan 39.000di Indonesia tingginya rasio tersebut di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menghasilkanindikasi-indikasi bermutu tinggi lainnya. Misalnya, pada tahun 2004, 84,7% kelahiran dibantuoleh personil medis modern dibandingkan dengan 66,3% di Provinsi Jawa Tengah dan 64,3% di

    Indonesia (Dam age and Loss Assessm en t; Bappenas-World Bank, 2006).

    UntukS e k t o r Ag a m a dan K e b u d a y a a n , partisipasi kehidupan beragama cukup tinggi diProvinsi Daer ah I s t imew a Yogyakar ta danProvinsi J a w a T en g a h . Sebagian besar pendudukdi kedua provinsi beragama Islam, diikuti oleh sejumlah relatif kecil penganut Kristen, Buddha,

    Sumber: Podes-BPS 2005

    Kabupaten/

    KotaRS

    RS Ber-

    salin

    Poliklinik

    / Balai

    Obat

    Pus-

    kesmasPustu

    Tempat

    Praktek

    Dokter

    Tempat

    Praktek

    Bidan

    Pos-

    y an du

    Polin-

    desApotik

    Toko

    Khusus

    Obat

    Bantul 7 45 31 26 67 1 88 1 81 1 023 8 35 37

    Slem an 1 4 56 23 27 69 47 3 21 9 1 224 34 81 7 2

    Yogy akarta 1 1 1 6 20 1 5 1 4 333 1 6 602 0 1 08 49

    Gunung Kidul 3 1 3 1 7 35 1 1 5 55 1 26 1 304 1 6 5 4

    Kulon Progo 3 1 7 6 21 62 55 89 881 27 4 7

    Total 38 1 47 97 1 24 327 1 1 04 631 5034 85 233 1 69

    T a b e l 2. 7. D a t a I n f r a s t r u k t u r K e s e h a t a n

    Pr ovins i D. I . Yogyakar ta

    Sumber: Podes-BPS 2005

    Kabupaten/

    KotaRS

    RS Ber

    salin

    Poliklinik

    / Balai

    Obat

    Pus-

    kesmasPustu

    Tempat

    Praktek

    Dokter

    Tempat

    Praktek

    Bidan

    Pos-

    y an du

    Polin-

    desApotik

    Toko

    Khusus

    Obat

    Klaten 1 1 1 39 1 36 35 90 232 384 2085 1 52 56 40

    Magelang 4 1 9 22 28 68 1 06 332 1 987 225 1 6 42

    Boy olali 9 41 97 28 64 1 1 5 27 0 1 543 1 1 9 28 30

    Purworejo 1 0 1 7 29 22 64 99 263 1 452 1 36 1 2 22

    Sukoharjo 7 7 3 26 21 54 1 98 232 97 4 1 04 39 7 6

    Wonogiri 5 62 59 38 1 31 1 1 1 205 1 86 6 1 46 1 5 40

    Karangany ar 6 7 9 54 21 64 1 43 205 1 262 1 1 3 24 29

    Kebumen 8 31 39 37 81 93 243 1 624 1 69 1 0 30

    Temanggung 4 20 1 1 23 40 65 243 1 288 1 51 1 3 20

    Total 64 481 47 3 253 656 1 1 62 237 7 1 4081 1 31 5 21 3 329

    T a b e l 2 .8 . D a t a I n f r a s t r u k t u r K e s e h a t a n

    P r o v in s i J a w a T e n g a h

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    25/80

    II-7B a b II . G a m b a r a n U m u m D a e r a h Ya n g Te r k e n a D a m p a k B e n c a n a

    dan Hindu. Ada banyak fasilitas keagamaan tingkat desa, rata-rata 75 rumah tangga, atau 300orang, per fasilitas religius.

    Di daerah yang terkena dampak gempa bumi terdapat Candi Prambanan, suatu situs PeninggalanDunia dari abad ke-9, dan sejumlah situs warisan nasional lainnya, yang mencerminkan sejarahIndonesia sebagai pusat peradaban maupun warisan kerajaan Jawa. Terdapat 11 kompleks candiHindu-Buddha, satu istana besar dan satu istana kecil, dua pekuburan kerajaan, dan 16 museum.Situs-situs itu merupakan lokasi utama wisata internasional dan domestik, menghasilkankesempatan kerja yang tinggi bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.Kedua provinsi merupakan pusat utama pendidikan seni dan budaya. Selain itu, lokasi istana danpemakaman masih memainkan peran spiritual dalam kehidupan banyak orang Jawa.

    Tempat-tempat ibadat memiliki banyak fungsi, seperti pusat kegiatan masyarakat danpemerintahan desa, selain berperan sebagai tempat kegiatan agama dan pendidikan. Tempat-tempat ibadat menyediakan saluran penyebarluasan berita masyarakat dan informasipembangunan serta pemerintah (Dam age and Loss Assessm ent; Bappenas-World Bank, 2006).

    I I.4 K ON DI SI P E R E KO NO M IAN

    Dalam Bidang Ekonomi gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 diperkirakan akan mempengaruhipertumbuhan perekonomian, diperkirakan pertumbuhan ekonomi diProvinsi D a e r a h I s t im e w aYogyakar ta danProvinsi J a w a Te n g a h dalam setahun ke depan akan terhambat hingga 0,3%,

    beberapa sektor perekonomian yang terkena dampak gempa bumi antara lain adalah: P e r t a n i a n ,P e r i ka n a n , I n d u s t r i , P a r iw is a t a d a n P e r d a g a n g a n .

    Sumber: Podes-BPS 2005

    Kab upaten/ Ko ta MasjidSurau /

    Langgar

    Gereja

    Kristen

    Gereja

    KhatolikPura

    Vihara /

    Klenteng

    Bantul 1457 1566 32 23 4 0

    Sleman 1801 1328 65 55 5 3

    Y ogy akarta 393 284 44 12 0 10

    Gunung Kidul 1635 7 01 97 34 10 4

    Kulon Progo 957 956 38 53 0 5

    Total 6243 4835 27 6 17 7 19 22

    Ta b e l 2.9 . Da t a J u m la h B a n g u n a n Te m p a t

    Ibad ah P r ov ins i D. I . Yogyaka r ta

    Sumber: Podes-BPS 2005

    Kabupaten/Kota MasjidSurau /

    Langgar

    Gereja

    Kristen

    Gereja

    KhatolikPura

    Vihar a /

    Klenteng

    Klaten 2396 1827 132 52 56 7

    Magelang 2662 37 15 7 4 33 2 5

    Boy olali 1995 3132 109 25 21 28

    Purworejo 1065 2661 58 22 0 11

    Sukoharjo 1517 7 7 3 95 15 7 4

    Wono giri 21 7 4 1160 102 43 2 19

    Karanganyar 1947 7 31 116 20 13 5

    Kebumen 1307 37 23 55 8 0 19Temanggung 1358 1610 7 2 17 1 58

    Total 16421 19332 813 235 102 156

    T a b e l 2 .10 . D a t a J u m l a h Ba n g u n a n T em p a tI b a d a h P r o v i n s i J a w a T e n ga h

  • 8/2/2019 Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa di Provinsi DIY dan Provinsi Jawa Tengah Buku Utama

    26/80

    II-8 B a b II . G a m b a r a n U m u m D a e r a h Ya n g Te r k e n a D a m p a k B e n ca n a

    Kawasan yang terkena dampak menghasilkan pendapatan yang sangat kecil, dan sepertikabupaten miskin lainnya di Indonesia, sangat bergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU)dari pemerintah pusat. Di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Klaten, sumber pendapatan aslidaerah hanya menghasilkan 6% dari total pendapatan. Pendapatan dari dana bagi hasil bukanpajak (dari sumber daya alam) pada umumnya sangat kecil di semua kabupaten (kurang dari0,1% dari seluruh pendapatan) dan pendapatan dari dana bagi hasil pajak hanya menghasilkankurang dari 4% dari seluruh pendapatan di kebanyakan kabupaten yang terkena dampak kecualiKota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman (Dam age an d Loss Assessm ent; Bappenas-World Bank,2006).

    S e b a n ya k 8 8 0 . 0 0 0 o r a n g m i sk in t i n gga l d i d a e r a h y a n g te r k e n a d a m p a k ge m p a b u m i.Dua dari lima kabupaten dan kota di Provinsi Daer ah I s t imew a Yogyakar ta (33% dari populasiprovinsi) sangat miskin dibandingkan kabupaten lainnya di Indonesia. Kabupaten Klaten,Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo adalah kabupaten termiskin dengan tingkatkemiskinan sekitar 25% (berada di urutan ketiga dalam sepuluh kabupaten termiskin dibandingkabupaten lainnya di Indonesia) tetapi persentase kemiskinan lebih rendah di Kabupaten Bantul,Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta. Di tingkat provinsi, persentasi kemiskinan di ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta sekitar 19%, berada di urutan kelima dari sepuluh provinsi termiskin

    di Indonesia. Tetapi, persentase kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah sedikit lebih tinggi daripadadi Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta.

    UntukS e k to r P e r t a n i a n , dari 58.000 hektar tanah yang digunakan untuk bercocok tanam didaerah K a b u p a t e n K la t e n , Provinsi J a w a Te n g a h , sebelum bencana, sekitar 5.670 ha tanahdigunakan untuk sawah. Untuk fasilitas pergudangan dan penyimpanan, 14.873 unit berdirisebelum gempa bumi

    Skema Irigasi: Ada kira-kira 476 skema irigasi meliputi area total 63.800 ha di Provinsi D a e r a hI s t imew a Yogyaka r ta , dan 409 skema irigasi meliputi area total 29.190 ha di daerah Kabupaten

    Klaten, Provinsi J a w a Te n g a h . Sebelum gempa bumi, skema-skema irigasi di Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta itu menghasilkan sekitar 393.800 ton gabah/tahun (senilai Rp 474 miliar

    Sumber: SUSENAS 2004.

    Populasi

    (Ribu)

    Populasi

    Penduduk

    Miskin

    (Ribu)

    %

    Kemiskinan

    Prov insi Daerah Istimewa Y ogyakarta 3,224 616 19.1

    Bantul 819 152 18.5

    Gunung Kidul 687 17 3 25.2Kulon Progo 37 6 95 25.1

    Sleman 945 147 15.5

    Kota Y ogy akarta 396 50 12.7

    Prov insi Jawa Tengah 32,543 6,844 21

    Klaten 1,132 264 23.3

    Magelang 132 186 16

    Boyolali 942 17 2 18.4

    Sukoharjo 838 118 14.3

    Wonogiri 1,011 246 24.4

    Purworejo 7 12 167 23.5

    Seluruh Prov insi di Jawa 120 20,2 16.8Indonesia 209 35,9 17 .2

    Tabe l 2 .11. Ind ika to r Kem is k ina n d i P rov ins i D.I . Yogyaka r t a

    d a n P r o v in s i J a w a Te n g a h ( 2 0 0 4 )