REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

20
REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH DAN PERATURAN PRESIDEN DI INDONESIA Hendra W. Prabandani, SH, MH, LL.M BIRO HUKUM BAPPENAS WORKSOP PERBAIKAN PERENCANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KERJASAMA ANTARA BIRO HUKUM BAPPENAS DENGAN FH UNIVERSITAS JAMBI Jambi, 3 Mei 2018

Transcript of REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

Page 1: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH DAN PERATURAN PRESIDEN

DI INDONESIA

Hendra W. Prabandani, SH, MH, LL.MBIRO HUKUM BAPPENAS

WORKSOP PERBAIKAN PERENCANAAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KERJASAMA ANTARA

BIRO HUKUM BAPPENAS DENGAN FH UNIVERSITAS JAMBI

Jambi, 3 Mei 2018

Page 2: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

2

OUTLINE

1. HUKUM DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

2. TAHAP AWAL PEMBENTUKAN PER-UU-AN

3. PERMASALAHAN PADA TAHAP AWAL PEMBENTUKAN

4. PERBANDINGAN DI BEBERAPA NEGARA

5. USULAN PERBAIKAN PERENCANAAN PEMBENTUKAN PER-UU-AN

Page 3: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

3

HUKUM DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 1

Page 4: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

4

PEMBANGUNAN

Secara sederhana diartikan sebagaiperubahan Struktur secara sengaja danTerukur (misal: Tingkat Kesejahteraan)

Tabungan/ Modal/

Investasi

Kesempatankerja

Pendapatan=

Konsumsi

Perubahan struktur

PERTUMBUHAN EKONOMI

SOSIAL BUDAYASUMBER DAYA MANUSIA, dll

PEMBANGUNAN

PERENCANAANMemastikan perubahanstruktur terjadi

(Diadopsi dari Randy Wrihatnolo, 2010)

Page 5: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

5

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

• Perencanaan

memperkecil ruang

ketidakpastian

(Harold Domar, Rostow)

Bagaimana memastikanperubahan struktur?

1. penentuan secara sadar mengenai tujuan-

tujuan konkret yang hendak dicapai dalam

jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai

yang dimiliki masyarakat bersangkutan;

2. pemilihan diantara cara-cara alternatif yang

efisien serta rasional guna mencapai tujuan

tujuan tersebut.

(Widjojo Nitisastro)

LINGKUP PERENCANAAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

EKONOMI

HUKUM

POLITIK

SOSIAL

BUDAYA

PELITA II

• semua program, kegiatan dan proyekpembangunan hukum, hingga seluruhkegiatannya dilaksanakan menurut poladan mekanisme yang terarah, sinkron, terpadu dan realistis serta dapatmengantisipasi perkembangankebutuhan pembangunan dan aspirasimasyarakat di masa yang akan datang.

(BPHN, 2011)

Page 6: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

6

PERUNDANG-UNDANGAN SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM HUKUM

PERENCANAAN PENYUSUNANPENGESAHAN/

PENETAPANPENGUNDANGANPEMBAHASAN

a. PROLEGNAS

b. PROGSUN PP

c. PROGSUN PERPRES

d. PROGSUN LAIN

alah satu elemen dalam sistem hukum nasional

adalah sistem peraturan perundang-undangan

yang juga merupakan aspek yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

Posisinya sebagai dokumen penuntun tindakan

pemerintahan maupun bentuk formal suatu kebijakan

hampir tidak tergantikan oleh instrumen hukum

lainnya.

Page 7: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

7

TAHAP AWAL PEMBENTUKAN PERATURAN PER-UU-AN2

Page 8: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

8

PROGRAM PENYUSUNAN PP DAN PERPRES

PERENCANAAN PENYUSUNANPENGESAHAN/

PENETAPANPENGUNDANGANPEMBAHASAN

a. PROGSUN PP

b. PROGSUN PERPRES

Pertemuan lintas K/L

Apakah PP dan Perpres yang diusulkanmerupakan amanat peraturan yang lebihtinggi/peraturan lain yang terlebih dahuluada

Apakah PP dan Perpres yang diusulkantelah masuk dalam Rencana KerjaPemerintah (RKP)

Apakah PP dan Perpres yang diusulkanmemiliki urgensi untuk ditetapkan

• KEPPRES PROGSUN PP• KEPPRES PROGSUN PERPRES

http://bphn.go.id/homeprolegnas/home

Page 9: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

9

KERANGKA REGULASI

Pra Rancangan AwalRancangan Awal

RKPRancangan RKP Perpres RKP Pemutakhiran RKP

Pasal 3c. Pendekatan penganggaran berbasis program (moneyfollow program) melalui penganggaran berbasis kinerjasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakanmelalui:

1.kerangka pendanaan;2.kerangka regulasi; dan3.kerangka pelayanan umum dan investasi.

Pasal 4 ayat (2): Kerangka Regulasi dilakukan melaluisinergi proses perencanaan pembentukan regulasidalam rangka memfasilitasi, mendorong, danmengatur perilaku masyarakat dan penyelenggaranegara dalam rangka mencapai tujuan pembangunannasional.

PP No. 17/2017-Sinkronisasi Proses Perencanaan danPenganggaran

PENINGKATAN KONEKTIVITAS

DAN TIK

Pengembangan Pelabuhan

Hub dan Feeder Jalur Utama dan Subsidi Tol

LautPembangunan

dan Pengembangan Transportasi Multimoda

dan Perkotaan

Pembangunan dan

Pengembangan Bandara pada Jalur

Utama TransportasiPeningkatan

dan Penyediaan

Fasilitas Keselamatan Transportasi

Penyediaandan

Pengembangan

InfrastrukturTIK

Pengembangan

Ekosistem TIK Menuju

Ekonomi Digital

APLIKASI KRISNA

PN 2 PROGRAM PRIORITAS 1 : PENINGKATAN KONEKTIVITAS DAN TIK

KERANGKA REGULASI

KERANGKA REGULASI

Page 10: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

10

IZIN PRAKARSA

1) Dalam keadaan tertentu, kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dapat mengajukan Rancangan Peraturan Pemerintah di luar perencanaan penyusunan Peraturan Pemerintah.

2) Rancangan Peraturan Pemerintah dalam keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat berdasarkan kebutuhan Undang-Undang atau putusan Mahkamah Agung.

• Ketentuan ini berlaku Mutatis Mutandis dalam pengajuan Peraturan Presiden

Pasal 28 UU 12/2011

PERPRES NO 24 TAHUN 2015 Pasal 3 huruf dMenteri Sekretaris Negara meminta persetujuan ke Sekretaris Kabinet atas permohonan izin prakarsa penyusunan RPUU dan atas substansi RPUU

(surat B-789/M.Sesneg/D-4/HK.08.03/08/2015 tgl 27 Agustus 2015)

PERPRES NO 25 TAHUN 2015 Pasal 3 huruf dSekretaris Kabinet memberikan persetujuan kepada Menteri Sekretaris Negara atas permohonan izin prakarsa penyusunan RPUU dan atas substansi RPUU

(surat B-487/Seskab/Polhukam/9/2015 tgl 9 September 2015)

Usulan Izin Prakarsa Presiden

Melalui Mensesneg Sekretaris Kabinet

Persetujuan substansi

Disetujui/tidak

Surat Persetujuan

Mensesneg

PAK

Page 11: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

11

TABEL PERBANDINGAN

Progsun PP dan Perpres Kerangka Regulasi/KARINA Izin Prkarsa

Dasar Hukum UU No. 12 Tahun 2011

Perpres No. 87 Tahun 2014

UU No. 25 Tahun 2004

PP No. 17 Tahun 2017

UU No. 12 Tahun 2011

Perpres No. 87 Tahun 2014

Konsepsi Merupakan satu-satunya instrument

perencanaan pembentukan PP dan

Perpres

Merupakan bagian dari dokumen

rencana pembangunan nasional yang

dapat ditemukan dalam dokumen

RPJMN, RKP dan Renja K/L

Bukan instrumen perencanaan,

namun merupakan izin khusus dari

Presiden untuk membentuk PP dan

Perpres yang belum ditetapkan

dalam Progsun PP dan Perpres

Instansi

Penanggung Jawab

BPHN, Kementerian Hukum dan HAM Kementerian PPN/Bappenas Kementerian Sekreatriat Negara

Sekreatriat Kabinet

Mekanisme

penilaian usulan PP

dan Perpres

Menekankan pada aspek analisa

hukum seperti adanya amanat dari

peraturan yang lebih tinggi dan

adanya urgensi. Mempertimbangkan

aspek kesesuaian dengan rencana

pembangunan.

Menekankan pada dukungan terhadap

prioritas pembangunan, aspek efisiensi

penganggaran dan kesesuaian dengan

arah pembangunan nasional.

Memperhatikan juga aspek hukum

seperti amanat peraturan lain dan

urgensi.

Belum dapat diketahui mekanisme

penilaian terhadap usulan yang

disampaikan.

Waktu Ditetapkan pada tahun pelaksanaan

(T)

Ditetapkan satu tahun sebelum tahun

perencanaan (T-1)-(khusus untuk

Kerangka Regulasi RKP)

Ditentukan pada tahun pelaksanaan

(T)

Bentuk hukum Ditetapkan dengan Keputusan

Presiden

Menjadi bagian dari dokumen RPJMN

dan RKP yang diatur dengan Peraturan

Presiden

Dalam bentuk surat persetujuan

Perisden RI yang biasanya

dikeluarkan oleh Menteri

Sekretariat Negara atau Sekretaris

Kabinet

Page 12: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

12

PERMASALAHAN YANG TIMBUL

3

Page 13: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

13

PERMASALAHAN

Inkonsistensi DataTidak sinkronnya data perencanaanperundang-undangan di Indonesia yang dapat menyebabkan ketidakpastianhukum.

Inefisiensi

Kementerian/Lembaga melakukan beberapakali proses pengusulan dan klarifikasi untuksatu tahapan proses perencanaan.

PROSES TIDAK NYAMBUNG

Terdapat lag waktu antara penetapan KeppresProgsun PP/Perpres (T0) dengan RKP/KerangkaRegulasi (T-1), berdampak pada pemborosanresources, proses jalan sendiri dan tidak salingterhubung.

Progsun PP danPerpres

Kerangka Regulasi

PP 31 54

Perpres 29 45

Jumlah 60 99Perbandingan Jumlah Usulan yang Masuk Melalui Progsun PP dan Perpresdan Kerangka Regulasi Bulan Januari Tahun 2018*

* Sumber: Penulis, diolah dari Data Unit Staf Ahli Bidang Hubungan KelembagaanKementerian PPN/Bappenas

Jan - Feb Mar - Jun Des

Strart Progsun

Kerangka Regulasi

T-1

T-0

Time lag

Page 14: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

14

PERBANDINGAN BEBERAPA NEGARA

4

Page 15: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

15

USA-CANADA

KEBIJAKAN KELEMBAGAAN METODOLOGI DASAR HUKUM

• Unified Agenda of Regulatory and Deregulatory Actions

• One-for-two rule• Regulatory planning merupakan

bagian dari kebijakan reformasiregulasi (regulatory reform) yang dilakukan secara terpadu danmenyeluruh yang ditujukan tidakhanya kemajuan ekonomi namunjuga untuk menjaga eksistensi hak-hak warga negara

Office of Management and Budget (OMB)

• Office of Information and Regulatory Affairs

1. melakukan self-assessmentuntuk menemukenali dampakyang mungkin akan timbul

2. Assessment Menggunakanmetode Impact/Economic Assessment.

3. mempublikasikan rencanapembentukan peraturannyakedalam agenda regulasi(regulatory agenda) yang dipublikasikan kepadamasyarakat

• Executive Order 12866-Regulatory Planning and Review

• Executive Order 13563-Improving Regulation and Regulatory Review

• Administrative Procedur Act

• Bagian dari program ReformasiRegulasi

• one-for-one rule

The Regulatory Affairs Sector of the Treasury Board Secretariat

1. Menggunakan metodeRegulatory Impact Assessment (RIA)

2. Usulan regulasi dinilai kembalioleh Treasury Board Secratariatuntuk memastikankesesuaiannya dengankebijakan reformasi regulasi

• Red Tape Reduction Act 2015

• Cabinet Directive on Regulatory Management 2012

Canada

United States

Page 16: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

16

Executive Order 12866

Executive Order 12866, dated September 30, 1993, and amended on January 18, 20071) Have an annual effect on the economy of $100 million or

more or adversely affect in a material way the economy, a sector of the economy, productivity, competition, jobs, the environment, public health or safety, or State, local, or tribal governments or communities.

2) Create a serious inconsistency or otherwise interfere with an action taken or planned by another agency.

3) Materially alter the budgetary impact of entitlements, grants, user fees, or loan programs or the rights and obligations of recipients thereof.

4) Raise novel legal or policy issues arising out of legal mandates, the President's priorities, or the principles set forth in Executive Order 12866.

United States

https://obamawhitehouse.archives.gov/sites/default/files/omb/inforeg/2013_cb/draft_2013_cost_benefit_report.pdf

Page 17: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

17

SOUTH KOREA-AUSTRALIA

DA KEBIJAKAN KELEMBAGAAN METODOLOGI DASAR HUKUM

• Regulatory Planning menjadi bagianpanjang dari kebijakan deregulasiekonomi yang telah dilakukan sejaktahun 1960

• Reformasi regulasi dilakukandengan memangkas lebih dari 50% peraturan dibidang ekonomi

• Pembentukan peraturan dilakukansecara ketat dan dikawal oleh satulembaga khusus.

Regulatory Reform Committee

1. Menggunakan metodeRegulatory Impact Assessment (RIA)

2. Proses pembentukan regulasisejak tahap perencanaansampai dengan penetapandikawal oleh Regulatory Reform Committee yang berada dibawah PerdanaMenteri

• the Basic Act on Administrative Regulation

South Korea

• Australia menempatkan kebijakan regulatory planning sebagai bagian dari Program Regulatory Reform• Australia memiliki otoritas tunggal dalam mengawal pembantukan regulasi yaitu Office of Best Practice Regulation

(OBPR) yang berada dibawah Department of Prime Minister and Cabinet (berada dibawah Perdana MenteriAustralia)

ASUTRALIA

Page 18: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

18

REKOMENDASI

5

Page 19: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

19

PERBAIKAN PERENCANAAN PER-UU-AN

19

SATU OTORITAS TUNGGALAdanya satu otoritas tunggal yang mengurusi tugas pembentukanperundang-undangan akan meningkatkanefisiensi dan efektivitas pembentukanperaturan per-uuan

METODOLOGI STANDARD

Adanya satu metode yang baku dan terukuruntuk menilai usulan peraturan perundang-undangan akan memberikan dampakpeningkatan kualitas peraturan yang akanditetapkan.

PARTISIPASI PUBLIK

Pelibatan publik sejak awal pembentukaperaturan perundang-undangan selain akanmenimbulkan sense of belonging sekaligusmenjadi alat pre-riviu terhadap usulanpembentukan peraturan per-uuan

K o n s u l t a s i S t a k e h o l d e r s

Perumusan Masalah

Perumusan Tujuan

Perumusan Alternatif

Strategi Implementasi

Analisis Manfaat dan Biaya

Penulisan RIAS

Page 20: REKONSTRUKSI MEKANISME PERENCANAAN PEMBENTUKAN …

20