REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa dimana seorang remaja mencari jati dirinya. Masa remaja juga disebut masa emas (golden age). Namun, para remaja pada masa perkem- bangan dihadapkan dengan berbagai masalah, baik eksternal maupun internal. Ma-salah-masalah yang timbul pada masa remaja harus bisa di pahami oleh seorang pen- didik, agar remaja tidak mengalami kemunduran mental. Karena remaja yang tidak mendapatkan bimbingan pada masa remaja, Mereka akan cenderung melakukan per- buatan-perbuatan yang melanggar norma-norma kehidupan. Pemecahan masalah tersebut bisa di selesaikan dengan mengaitkan masalah-masalah tersebut dengan pen-didikan, baik pendidikan formal ataupun non-formal. Dengan demikian, makalah ini ditulis agar kita bisa memahami dan mengerti definisi dari masa remaja dan masalah-masalah yang dihadapinya serta cara pemeca- hannya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang disebut dengan masa remaja? 2. Apa saja perilaku dan pribadi remaja? 3. Apa saja masalah yang timbul pada masa remaja?

Transcript of REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

Page 1: REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah masa dimana seorang remaja mencari jati dirinya.

Masa remaja juga disebut masa emas (golden age). Namun, para remaja pada

masa perkem-bangan dihadapkan dengan berbagai masalah, baik eksternal

maupun internal. Ma-salah-masalah yang timbul pada masa remaja harus bisa di

pahami oleh seorang pen-didik, agar remaja tidak mengalami kemunduran mental.

Karena remaja yang tidak mendapatkan bimbingan pada masa remaja, Mereka

akan cenderung melakukan per-buatan-perbuatan yang melanggar norma-norma

kehidupan. Pemecahan masalah tersebut bisa di selesaikan dengan mengaitkan

masalah-masalah tersebut dengan pen-didikan, baik pendidikan formal ataupun

non-formal.

Dengan demikian, makalah ini ditulis agar kita bisa memahami dan

mengerti definisi dari masa remaja dan masalah-masalah yang dihadapinya serta

cara pemeca-hannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang disebut dengan masa remaja?

2. Apa saja perilaku dan pribadi remaja?

3. Apa saja masalah yang timbul pada masa remaja?

4. Apa implikasi masalah yang timbul pada remaja dengan pendidikan?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Memahami definisi masa remaja.

2. Menguraikan perilaku dan pribadi remaja.

3. Memberikan penjelasan tentang masalah yang timbul pada masa remaja.

4.Mengetahui implikasi masalah yang timbul pada masa remaja dengan

pendidikan.

Page 2: REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Remaja (adolescence)

Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self

identity). Usaha pencarian identitas banyak dilakukan dengan menunjukkan

perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal

menemukan identitas di-rinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity

confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan

menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Reaksi-reaksi dan ekspresi

emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat

berdampak pada kehidupan pribadi maupun so-sialnya. Dia menjadi sering merasa

tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku

agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan

emosinya (Gunawan: 2000).

Masa Remaja juga lazim dikenal sebagai masa sturm and drang (angin dan

topan). Ia dihadapkan kepada sejumlah pertanyaan: Siapa sebenarnya aku ini?

Akan menjadi apa nanti? Apakah perananku sebagai anggota masyarakat? Apa

pekerjaanku? Akan menjadi bapak atau ibu macam siapa? Mengapa harus

beragama?. Individu yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan

bekal kepercayaan pada lingkungan, kemandirian, inisiatif, kepercayaan atas

kemampuan dan kecakapannya, maka ia akan mungkin mampu mengintegrasikan

seluruh unsuunsur kepribadiannya. Dengan kata lain, ia akan menemukan

identitas/jati dirinya. Sebaliknya, kalau tidak ia akan berada dalam kebingungan

dan kekacauan (confuision).

Lefrancois (2002: 130) menyatakan bahwa periode masa remaja itu kiranya

dapat didefinisikan secara umum sebagai suatu periode dalam perkembangan yang

dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanaknya

sampai datang awal masa dewasanya. Secara tentatif pula para ahli umumnya

sependapat bahwa rentangan masa remaja itu berlangsung dari sekitar 11-13 tahun

sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang.

Page 3: REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

Masa perkembangan remaja juga ditandai dengan keinginan

mengaktualisasikan segala ide pikiran yang dimatangkan selama mengikuti

pendidikan. Mereka bersemangat untuk meraih keberhasilan. Oleh karena itu,

mereka berlomba dan bersaing dengan orang lain guna membuktikan

kemampuannya. Segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai

keberhasilan akan selalu ditempuh dan diikuti. Sebab dengan keberhasilan itu, ia

akan meningkatkan harkat dan martabat hidup mereka di mata orang lain.

B. Perilaku dan Pribadi Remaja

Laju proses perkembangan perilaku dan pribadi remaja dipengaruhi oleh

tiga faktor dominan ialah faktor bawaan (heredity), kematangan (maturation), dan

ling-kungan (environment): termasuk belajar dan latihan (training and learning).

Ketiga faktor dominan utama itu senantiasa bervariasi yang mungkin dapat

menguntungkan, menghambat atau membatasi lajunya proses perkembangan

tesebut.

Garis lintasan perpindahan dari awal sampai akhir masa remaja itu

tidakalah selalu berjalan secara lurus dan mulus, tetapi mungkin sebaliknya

berliku-liku yang bergantung atas variasi salah satu atau beberapa dari ketiga

factor dominan tersebut. Liku-liku perkembangan yang ekstrem merupakan

masalah yang tidak mudah diatasi, baik oleh individu yang bersangkutan ataupun

oleh masyarakat secara keseluruhan (Soekanto: 1985).

C. Masalah yang Timbul pada Masa Remaja

Singgih (1988) menyatakan bahwa Pada masa perkembangan, remaja

dihadapkan oleh berbagai masalah, diantaranya yaitu:

1. Perkembangan fisik dan psikomotorik

Masalah remaja yang muncul berkaitan dengan perkembangan fisik dan

psiko-motorik. Misalnya: matangnya organ reproduksi. Pada permasalahan ini,

remaja membutuhkan pemuasan biologis, kalau tidak terbimbing oleh norma-

norma tertentu dapat mendorong remaja melakukan masturbasi, homosexual, atau

Page 4: REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

mencoba hetero-sexual yang mungkin berakibat lebih jauh lagi berkembang

penyakit kelamin, disamping merupakan pelanggaran atas norma kesusilaan.

2. Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif

Bagi individu-individu tertentu, mempelajari bahasa asing bukanlah

merupakan hal yang menyenangkan. Kelemahan dalam fonetik misalnya, juga

dapat menjadi bahan cemoohan, yang bukan mustahil berakibat sikap negatif

terhadap pelajaran dan guru bahasa asing yang bersangkutan, benci pelajarannya

dan juga terhadap gurunya.

3. Perkembangan perilaku sosial, moralitas, dan keagamaan

Dalam kehidupan remaja yang masih mempunyai kelabilan dalam berpikir,

remaja cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang justru bertentangan

dengan norma masyarakat atau agamanya, seperti mengisap ganja, mencuri.

4. Perkembangan perilaku afektif, konatif, dan kepribadian

Ketidakmampuan menegakkan kata hatinya membawa akibat sukar

terintegrasikan dan sintesi fungsifungsi psikofisiknya, yang berlanjut akan sukar

pula mene-mukan identitas pribadinya. Ia akan hidup dalam suasana

adolescencetisme (remaja yang berkepanjangan) meskipun usianya sudah

menginjak dewasa.

Sugiyo (1995: 106) menegaskan bahwa problematik dalam diri kaum muda

sendiri umumnya berpangkal pada penampilan psikis dan fisik mereka yang masih

serba labil dan terbuka pada pengaruh luar yang diserap lewat media komunikasi

pergaulan, misalnya kenaifan seksualitas, upaya aktualisasi diri yang kurang

mendapat tanggapan dan pengakuan, konflik sekitar kebebasan, kurang menyadari

potensi dan mengenal diri, rasa rendah diri, kurang atau tak adanya kesempatan

mengenyam pen-didikan bagi sebagian kaum muda pedesaan dan mereka yang

"tak punya", juga pengaruh dari perkawinan dini, kurangnya kesadaran dan upaya

mengubah sistem adat yang menghambat perkembangan pribadi, kesulitan sekitar

perumahan, lingkungan belajar, dan pergaulan bagi mereka yang datang dari desa

ke kota besar. Semuanya itu mengakibatkan kaum muda menjadi gelisah,

bingung, tidak pasti, dan masa depan suram.

Page 5: REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

D. Implikasi Masalah Remaja dengan Pendidikan

Conger (dalam Abin, 1975: 11) menegaskan bahwa pemahaman dan

pemecahan masalah yang timbul pada masa remaja harus dilakukan secara

interdisipliner dan antar lembaga. Meskipun demikian, pendekatan dan

pemecahannya dari pendidikan merupakan salah satu jalan yang paling efektif dan

strategis, karena bagi sebagian besar remaja bersekolah dengan para pendidik,

khususnya para guru, banyak mempunyai kesempatan berkomunikasi dan bergaul.

Diantara usaha-usaha pembinaan yang perlu di perhatikan, sekurang-

kurang-nya untuk mengurangi kemungkinan tumbuhnya permasalahan yang

timbul pada masa remaja, dalam rangka kegiatan pendidikan yang dapat

dilakukan para pendidik umumnya dan para guru khususnya:

1. Hendaknya seorang guru mengadakan program dan perlakuan layanan khusus

bagi siswa remaja pria dan siswa remaja wanita (misalnya dalam pelajaran

anatomi, fisi-ologi dan pendidikan olahraga) yang diberikan pula oleh para

guru yang dapat me-nyelenggarakan penjelasannya dengan penuh dignity.

Tujuan dari usaha tersebut ada-lah untuk memahami dan mengurangi masalah-

masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fisik dan

psikomotorik remaja.

2. Memperhitungkan segala aspek selengkap mungkin dengan data atau informasi

secermat mungkin yang menyangkut kemampuan dasar intelektual (IQ), bakat

khusus (aptitudes), disamping aspirasi atau keinginan orangtuanya dan siswa

yang bersang-kutan. Terutama pada masa penjurusan atau pemilihan dan

penentuan program studi. Upaya tersebut bertujuan untuk memahami dan

mengurangi masalah-masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkem-

bangan bahasa dan perilaku kognitif.

3. Seharusnya seorang guru bisa mengaktifkan dan mengkaitkan hubungan rumah

dengan sekolah (parent teacher association) untuk saling mendekatkan dan

menyela-raskan system nilai yang dikembangkan dan cara pendekatan terhadap

siswa remaja serta sikap dan tindakan perlakuan layanan yang diberikan dalam

pembinaannya. Tu-juannya adalah untuk memahami dan mengurangi masalah-

masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan perilaku social,

moralitas dan kesadaran hidup atau penghayatan keagamaan,

Page 6: REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

4. Seorang guru atau pendidik untuk memahami dan mengurangi masalah-

masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fungsi-fungsi

konatif, afektif dan kepribadian, seyogyanya seorang guru memberikan tugas-

tugas yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, belajar menimbang,

memilih dan mengambil ke-putusan /tindakan yang tepat akan sangat

menunjang bagi pembinaan kepribadiannya.

Page 7: REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa perkembangan remaja ditandai dengan keinginan mengaktualisasikan

segala ide pikiran yang dimatangkan selama mengikuti pendidikan. Mereka

bersemangat untuk meraih keberhasilan. Karena itu, Mereka berlomba dan

bersaing dengan orang lain guna membuktikan kemampuannya.

Laju proses perkembangan perilaku dan pribadi remaja dipengaruhi oleh

tiga faktor dominan ialah faktor bawaan (heredity), kematangan (maturation), dan

ling-kungan (environment) termasuk belajar dan latihan (training and learning).

Ketiga faktor dominan utama itu senantiasa bervariasi yang mungkin dapat

menguntungkan atau menghambat atau membatasi lajunya proses perkembangan

tesebut.

B. Saran

Pada masa perkembangannya, remaja dihadapkan dengan berbagai

masalah. Untuk itu seorang pendidik harus mengerti dan memahami setiap

perubahan perilaku remaja dan membimbingnya dengan cara yang strategis

efektif. Seorang guru juga harus menguasai setiap materi yang akan disampaikan

kepada muridnya, dengan de-mikian akan terjalin komunikasi yang baik antara

guru dan murid, sehingga seorang murid akan merasa enjoy dalam setiap proses

belajar.

Page 8: REMAJA DAN IMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN

Daftar Rujukan

Abin, S.M. 2002. Psikologi Pendidikan. (hlm. 137-140). Bandung:

Remaja Rosdakarya

Gunawan, Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisis Sosiologi tentang

Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Lefrancois, G.R. Psychology for Teaching. dalam Abin S.M. 2002.

Psikologi Pendidikan. (hlm. 130). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Singgih, Gunarsa. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya.

Sugiyo, Teha. 1995. Keluarga sebagai Sekolah Cinta. (http:www.sabda.com,

diakses 10 Desember 2009).

Soekanto. 1985. Perubahan Sosial. (http:www.masngudin.co.id, diakses 28

November 2009).