Rehabilitasi Klien Gangguan Mental

29
Rehabilitasi Klien Gangguan Mental

description

keperawatan

Transcript of Rehabilitasi Klien Gangguan Mental

Rehabilitasi Klien Gangguan Mental

Rehabilitasi Klien Gangguan MentalPengertian RehabilitasiRehabilitasi adalah segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan vokasional sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri yang optimal serta mempersiapkan klien secara fisik, mental, sosial dan vokasional untuk suatu kehidupan penuh sesuai dengan kemampuannya (Nasution, 2006)

Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical Rehabilitation (1969).Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi dari tindakan medis, social, pendidikan dan vokasional untuk melatih atau melatihi kembali individu ke arah kemungkinan tertinggi dari tingkat kemampuan fungsionalnyaSuatu proses yang memungkinkan individu untuk kembali pada tingkat fungsi setinggi mungkin (Stuart and Sundeen).Usaha untuk mengembalikan pasien ke masyarakat utk menjadikannya sebagai warga yg swasembada dan berguna (Dirkeswa).Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segi fisik,mental,sosial,dan ekonomik,di rumah sakit-rumah sakit,dan pusat-pusat rehabilitasi tertentuSemua usaha yang dimulai dari mencegah dan menanggulangi cacat (impairment), disabilitas dan hendaya.Impairment: adalah hilangnya struktur atau fungsi, atau adanya kelainan (abnormalitas) yang bersifat psikologik, fisiologik atau anatomik.Disabilitas: adalah ketidak mampuan melakukan kegiatan yg penting dalam kehidupan sehari-hari sbg akibat langsung /tidak langsung dari cacat.Hendaya: kemunduran akibat adanya cacat atau disabilitas yang menghambat untuk berperan secara normal.

Tujuan RehabilitasiMaksud dan tujuan rehabilitasi klien mental dalam psikiatri yaitu mencapai perbaikan fisik dan mental sebesar besarnya, penyaluran dalam pekerjaan dengan kapasitas maksimal dan penyesuaian diri dalam hubungan perseorangan dan sosial sehingga bisa berfungsi sebagai anggota masyarakat yang mandiri dan berguna. Membantu klien untuk :Bekerja dan hidup kembaliMenguasai kesempatan dan motivasiMelakukan program regimenMengembangkan keterampilan untuk mengatasi disfungsi

Jenis - Jenis Kegiatan RehabilitasiTerapi OkupasionalOkupasi terapi artinya mengisi/menggunakan waktu luang. Individu menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan, sedangkan kata terapi berarti penatalaksanaan terhadap individu yang menderita penyakit atau disabilitas baik fisik atau mental.Terapi EdukasionalTujuannya adalah membantu pasien untuk meningkatkan harga dirinya, tidak tertinggal pelajaran karena sedang dirawat dan juga dapat beradaptasi dengan program pengobatan.

Rehabilitasi VokasionalYaitu suatu proses dimana pasien dikaji, dilatih dan ditempatkan sesuai dengan pekerjaannya yang dapat membantunya mendapatkan kepuasan dan bermakna.

Jenis Aktivitas Terapi Okupasi1)Aktivitas latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan jiwa2)Aktivitas dengan pendekatan kognitif3)Aktivitas yang memacu kreativitas4)Training ketrampilan 5)Terapi bermain

Tahapan Usaha Rehabilitasi Pasien MentalTahap Persiapan, melalui kegiatan - okupasi terapi- seleksi- evaluasi- latihan kerja

Tahap Penempatan: upaya pemulangan pasien ke keluarga, tempat kerja atau masyarakat dan instansi lain termasuk usaha resosialisasi.Tahap pengawasan: tindak lanjut setelah pemulangan pasien home visit, job visit dan kegiatan after care (perawatan lanjutan).

Usaha Mencapai TujuanMempersiapkan pasien untuk menyesuaikan diri pada keluarga dan masyarakat sesuai dengan kondisi pasienPerubahan sikap keluarga dan masyarakat untuk membantu upaya rehabilitasiBersama keluarga dan masyarakat merencanakan, mengatur penghidupan pasien sesuai kondisinyaMembimbing, membina, mengawasi perkembangan hubungan pasien, keluarga dan masyarakat.

Hal yang mendukung upaya rehabilitasi pasien mental, adalah:Kemajuan dibidang pengobatan gangguan jiwa.Azas psikodinamika dan pendekatan psikososial:Gangguan jiwa tidak merusak seluruh kepribadian.Perilaku manusia dapat dibina/potensi belajar masih dapat dikembangkan.Dorongan sosial dan intelegensi selalu dapat ditunjang melalui modifikasi lingkungan

Pelaksanaan rehabilitasi dilakukan oleh multiprofesi yang terdiri dari dokter, perawat, psikologi, sosial worker serta okupasi therapist yang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Dokter memberikan terapi somatik, psikolog melakukan pemilahan klien berdasarkan hasil psikotest, kemampuan serta minat klien, social worker menjadi penghubung antara klien dengan keluarga dan lingkungan serta okupasi terapis memberikan terapi kerja bagi pasien.Peran dan Tugas Perawat dalam Rehabilitasi Pasien MentalMengembalikan pasien pada taraf kehidupan normal dalam batas hendayanyaMembina hubungan saling percayaIkut sertakan pasien sebagai anggota kelompok.Ikut sertakan paien dalam kegiatan sosialMendorong pasien bertanggung jawab terhadap diri dan lingkunganMelatih keterampilan pasien.Melakukan perawatan lanjutan.

Pengkajian Kebutuhan Asuhan Keperawatan RehabilitatifIndividuIdentifikasi sifat dan intensitas stressorEksplorasi keuntungan lain yang dialami pasien karen ketidakmampuannya.Identifikasi sumber kopingPengkajian keterampilan komunitas

KeluargaAnalisis struktur keluarga, termasuk perkembangan, tahap, peran , tanggung jawab, norma dan nila.Eksplorasi sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.Analisis iklim emosional keluargaIdentifikasi dukungan sosial yang tersedia bagi keluarga.Identifikasi pemahaman keluarga tentang masalah pasien dan rencana asuhan.

KomunitasPengkajian tentang badan masyarakat yang ada dan dapat memberikan pelayanan kepada pasien gangguan jiwa serta keluarganya.Identifikasi kesenjangan dalam layanan yang tersedia atau dalam keefektifan layanan yang sudah ada.

Intervensi & ImplementasiIndividuTetapkan bersama tujuan perawat-pasien yang realistik berdasarkan diagnosa keperawatan pasien.Fokuskan pada peningkatan kemandirian degan memaksimalkan kekuatan individu.Fasilitasi rujukan pada program pelayanan alternatif di komunitas.Bantu pasien untuk ikut serta dalam kelompok swabantu

Identifikasi keengganan terhadap perubahan, jika ada bantu pasien untuk mengatasi keengganannya atau cari alternatif lain yang lebih bisa diterima.Ajari pasien mengenai kebutuhan perawatan kesehatan yang relevan, termasuk kesehatan fisik, mental dan sosial.Bertindak sebagai pelindung pasien dalam berhubungan dengan pihak dan badan masyarakat yang penting lainnyaBantu pasien mengembangkan suatu jaringan kerjan dukungan sosial yang dapat diandalkan

KeluargaBina kemitraan degan keluarga yang bertujuan membantu pasien.Berikan keluarga informasi, rujuk mereka pada anggota tim kesehatan lain untuk informasi lebih lanjut , dan sarankan bagaimana berespon terhadap perilaku destruktifBerikan umpan balik pada keluarga tentang keberhasilan interaksi mereka.

Rujuk keluarga untuk terapi keluarga, jika diperlukanRujuk keluarga ke kelompok swabantuBantu keluarga menemukan pelayanan untuk bersantai/beristirahatBerikan keluarga informasi mengenai pelayanan intervensi krisis yang tersediaKomunitas Berikan penyuluhan mengenai kesehatan jiwa dan penyakit jiwa kepada kelompok masyarakat.Berperan serta dalam kelompok perlindungan terhadap komunitas untuk menggalakkan pengembangan pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensifTingkatkan Pengembangan jaringan kerja kolaboratif antar kelompok komunitas yang terkait dalam pelayanan kesehatan jiwaWaspada dan terlibat dalam proses politik ditingkat lokal, negara bagian dan nasional.

Evaluasi PasienKebutuhan dan tingkat fungsi indvidu pasti mungkin berubah setiap saat. Evaluasi kebutuhan kemajuan pasien perlu dipertimbangkan.Kriteria evaluasi untuk tiap indvidu pasien harus berdasarkan perilaku individu dan tujuan tindakan penanggulan.

Sumber :Creek, J (1997), Occupational Therapy & Mental Heal. Churchil Livis Stone : London Punwar, A.J. Occupational Therapy Principle & Practise. Wilians & Wilkins : London Setyonegoro Koesumanto, 1983. Pedoman Rehabilitasi Pasien mental di Indonesia, Jakarta. Direktorat Kesehatan Jiwa Dep.Kes.RI

Terima Kasih