Refreshing

16
Refreshing Ilmu Penyakit Saraf Chrasnaya Rosa D. 2005730013 Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf RSIJ Pondok Kopi Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

description

refreshing

Transcript of Refreshing

Refreshing

Refreshing

Ilmu Penyakit Saraf

Chrasnaya Rosa D.

2005730013

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf

RSIJ Pondok Kopi

Program Studi Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

1. Stroke

Definisi

Tanda tanda klinis yang berkembang sangat cepat akibat gangguan fungsi serebral baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam dan dapat menimbulkan kematian tanpa sebab lain yang jelas selain kelainan gangguan pembuluh darah otak

Etiologi

Penyebab utama dari stroke diurutkan dari yang paling penting aterosklerosis (trombosis), embolisme, hipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral dan rupture aneurisme sakular.

Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak dalam darah, diabetes mellitus atau penyakit vascular perifer.

Gejala

Stroke menyebabkan deficit neurologic, bergantung pada lokasi lesi.

Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.

Lumpuh pada salah satu sisi wajah Bells Palsy.

Tonus otot lemah atau kaku.

Menurun atau hilangnya rasa.

Gangguan lapangan pandang.

Gangguan bahasa.

Gangguan persepsi.

Gangguan status mental.

Pemeriksaan Penunjang

CT Scan dan MRI dapat menunjukkan adanya infark > 2mm atau perdarahan untuk membedakan jenis stroke.

Arteriografi untuk memperlihatkan penyebab dan letak gangguan.

EEG dapat membantu dalam menentukan lokasi.

PenatalaksanaanTerapi Umum :1. Menstabilkan tanda tanda vital.

2. Mempertahankan saluran nafas.

3. Kendalikan tekanan darah sesuai keadaan masing masing individu.4. Deteksi dan memperbaiki aritmia jantung.

5. Merawat kandung kemih.

6. Menempatkan posisi penderita dengan baik secepat mungkin.

Terapi khusus :

Obat anti agregasi dan neuropektan. Anti agregasi : golongan pentoxifilin, tielopidin, low heparin, tPA. Neuropektan : Piracetam, nimodipin, citicholin, extra gingkobiloba.

2. Vertigo

Gangguan keseimbangan dinyatakan sebagai pusing, pening, rasa berputar-putar, sempoyongan, rasa seperti melayang atau merasakan badan atau dunia sekelilingnya berputar-putar dan berjungkir balik. Istilah kedokteran yang mencakup semua perasaan gangguan keseimbangan ialah vertigo.

Etiologi

Alat keseimbangan kedua belah sisi tidak dapat memelihara keseimbangan tubuh. Berbagai keadaan dapat mengganggu bagian vestibula labirintis membranekus. Semua patologi gangguan koklea dapat disebut sebagai penyebab gangguan terhadap pars vestibula labirintis membranekus. Ketegangan mental yang menimbulkan depresi dan anxiety juga dapat menyebabkan pusing.

Terapi

1. Medikamentosa : merupakan pengobatan simtomatis

antihistamin yang berfungsi anticholinergik

Ca blocker : flunarizin, cinarizin

vasodilator

2. Fisiotherapy : - fase akut gerakan bola mata - lewat fase akut gerakan bola mata + kepala + tubuh

3. Diet : rendah garam pada meniere syndr, bila perlu berikan diuretik

4. Operasi : pada neurinoma akustik

5. Psikoterapi

3. Perdarahan Subarakhnoid

Nyeri kepala terasa pada tempat dimana perdarahan terjadi, kemudian seantero kepala dirasakan nyeri, lebih-lebih bila kepala digerakkan atau tergerak pada waktu batuk. Gejala lainnya adalah muntah-muntah dan fotofobia.

Pada pemeriksaan didapat nyeri kepala, kaku kuduk, perdarahan di retina, papiledema, albuminuria, glukosuria, hipertensi dan seringkali juga kelainan EKG yang tidak khas.

Terapi

1. Penderita harus istirahat mutlak di tempat tidur.

2. Kepala tidak boleh banyak bergerak dan ketenangan harus terjamin.

3. Sakit kepala dan nyeri servikal dapat diberantas dengan analgetik yang kuat ponstan, glifanan, optalidon, saridon atau pethidine. Bila perlu 50-150 mg pethidine i.m boleh diberikan tiap 3-4 jam, jika penderita gelisah dapat diberikan diazepam 5-10 mg i.v. Untuk mencegah kejang dapat diberi antikonvulsan.

4. Parkinson

Definisi

Penyakit Parkinson yaitu bagian dari Parkinsonism yang secara patologi ditandai oleh degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies).

Parkinsonism adalah suatu sindroma yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai macam sebab.

Etiologi

Sejauh ini etiologi penyakit Parkinson tidak diketahui (idiopatik), akan tetapi ada beberapa faktor resiko (multifaktorial) yang telah diidentifikasi, yaitu :

a. Usia ( meningkat pada usia lanjut.

b. Rasial ( orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia dan Afrika.c. Genetikd. Lingkungan ( toksin, penggunaan pestisida, infeksi.e. Cedera kranio serebral ( masih belum jelas.f. Stres emosional.

Gambaran Klinis1. Tremor saat istirahat

2. Rigiditas

3. Akinesia / bradikinesia

Kedipan mata berkurang

Wajah seperti topeng

Cara berjalan : langkah kecil-kecil

Kegelisahan motorik (sulit duduk atau berdiri)

4. Hilangnya reflex postural (lost of postural reflex)

Kriteria Diagnostik (Kriteria Hughes): Possible : terdapat salah satu gejala utama yaitu tremor istirahat, rigiditas, bradikinesia, kegagalan reflex postural.

Probable : bila terdapat 2 gejala utama atau 1 dari 3 gejala pertama yang tidak simetris.

Definite : bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu gejala lain yang tidak simetris.

Tanda khusus :

Meyersons sign :

Tidak dapat mencegah mata berkedip kedip bila daerah glabela diketuk berulang.

Ketukan berulang ((2x/detik) pada glabela membangkitkan reaksi berkedip-kedip (terus menerus).

Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan bila ada indikasi, antara lain:

Neuroimaging : CT-Scan, MRI

Laboratorium (Parkinson sekunder) : patologi anatomi

Terapi

Antagonis NMDA

Antikholinergik

Dopaminergik

Dopamin agonis

COMT (catechol O Methyl Transferase) inhibitors

MAO B (Mono Amine Oxidase B) inhibitor

Antioksidan

Beta Bloker5. Epilepsi

Definisi

Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan (seizure) berulang sebagai akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara intermitten, yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan di neuron-neuron secara paroksimal, dan disebabkan oleh berbagai etiologi.

Sindrom epilepsy adalah sekumpulan gejala dan tanda klinik epilepsy yang terjadi secara bersama-sama, yang berhubungan dengan etiologi, umur, awitan (onset), jenis bangkitan, faktor pencetus dan kronisitas.Klasifikasi

Klasifikasi yang ditetapkan oleh International League Against Epilepsy (ILAE) terdiri dari dua jenis klasifikasi, yaitu klasifikasi untuk jenis bangkitan epilepsy dan klasifikasi untuk sindrom epilepsi.

1. Bangkitan Parsial

Bangkitan Parsial Sederhana

Gejala :

Tidak terjadi perubahan kesadaran

Bangkitan dimulai dari lengan, tungkai atau muka kemudian menyebar pada sisi yang sama

Kepala mungkin berpaling ke arah bagian tubuh yang mengalami kejang

Bangkitan parsial Kompleks

Bangkitan fokal disertai terganggunya kesadaran

Sering diikuti oleh automatisme yang stereotipik seperti mengunyah, menelan, tertawa dan kegiatan motorik lainnya tanpa tujuan yang jelas

Kepala mungkin berpaling ke arah bagian tubuh yang mengalami kejang Bangkitan parsial yang menjadi umum sekunder

Berkembang dari bangkitan parsial sederhana atau kompleks yang dalam waktu singkat menjadi bangkitan umum

Bangkitan parsial dapat berupa aura

Bangkitan umum yang terjadi biasanya bersifat kejang tonik-klonik

2. Bangkitan umum

3. Tak tergolongkan

Etiologi

1. Idiopatik : penyebabnya tidak diketahui, umumnya mempunyai predisposisi genetik.

2. Kriptogenik : dianggap simtomatik tapi penyebabnya belum diketahui, termasuk di sini adalah sindrom West, sindrom Lennox-Gastaut dan epilepsy mioklonik. Gambaran klinik sesuai dengan ensefalopati difus.

3. Simtomatik : disebabkan oleh kelainan / lesi susunan saraf pusat, misalnya cedera kepala, infeksi SSP, kelainan congenital, lesi desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik (alcohol,obat), metabolic, kelainan neuro degenaratif.

Diagnosis

Diagnosis epilepsy ditegakkan atas dasar adanya gejala dan tanda klinik dalam bentuk bangkitan epilepsy berulang (minimum 2 kali) yang ditunjang oleh gambaran epileptiform pada EEG. Urutan pemeriksaan menuju diagnosis adalah sebagai berikut :

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisik umum dan neurologic

3. Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan indikasi dan bila memungkinkan.

Pemeriksaan elektro-ensefalografi (EEG)

Pemeriksaan pencitraan otak (brain imaging)

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Pemeriksaan Laboratorium

Terapi

Obat pilihan utama adalah luminal atau phenytoin. Untuk menentukan dosis luminal harus diketahui umur penderita, jenis epilepsinya, frekwensi serangan.

Untuk anak-anak : 3 5 mg/ kg/BB/hari, dewasa : 60 120 mg/hari

Dosis phenytoin anak-anak : 5 mg/kg/BB/hari, dewasa : 5 15 mg/kg/BB/hari.

6. Iskhialgia Diskogenik

Iskhialgia yang disebabkan oleh iritasi radiks dorsalis karena penonjolan diskus intervertebralis. Maka dari itu keadaan tersebut dinamakan juga hernia nucleus pulposus (HNP).

Gejala

Nyeri bersifat menusuk tajam pada bagian bawah pinggang dan menjalar ke lipatan bokong, tepat di pertengahan garis tersebut. Dari titik tersebut sampai ke lipatan lutut terasa ngilu. Dari situ ke maleolus eksterna terasa kurang enak atau parestesia ataupun hipestesia.Pemeriksaan

1. Gaya jalan yang khas.

2. Lordosis yang mendatar dengan motilitas tulang belakang lumbal yang terbatas.

3. Skoliosis dengan konkavitas menghadap ke sisi tungkai yang nyeri bersifat sementara.

4. Test Lasegue menimbulkan nyeri yang terasa sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus.5. Test Lasegue silang menimbulkan nyeri.

6. Refleks tendon Achilles menurun atau menghilang jika radiks yang terkena L5-S1.

7. Foto rontgen tulang belakang terlihat adanya penipisan diskus intervertebralis antara L4-L5 atau L5-S1.

Terapi

Terapi konservatif

1. Istirahat mutlak di tempat tidur.

2. Analgetika yang non-adiktif perlu diberikan untuk menghilangkan nyeri.

3. Selama nyeri belum hilang fisioterapi untuk mencegah atrofi otot sebaiknya jangan dimulai.

4. Traksi dapat dilakukan dengan berat anak timbangan 10 15 kg.

5. Bila iskhialgia sudah banyak hilang tanpa menggunakan analgetik, maka penderita diperbolehkan untuk makan dan mandi seperti biasa. Korset pinggang sebaiknya dipakai untuk masa peralihan ke mobilisasi penuh.

Penderita yang sudah berkali kali kumat dan sembuh kembali selama beberapa bulan atau tahun harus menjalani tindakan operatif.

7. Bells Palsy

Definisi

Kelumpuhan fasialis perifer akibat proses non-supuratif, non-neoplasmatik, non-degeneratif primer namun sangat mungkin akibat edema jinak pada bagian nervus fasialis yang mulanya akut dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.

Gejala

1. Dahi tidak dapat dikerutkan.

2. Fisura palpebra tidak dapat ditutup.

3. Sudut mulut tidak bias dicucurkan dan platisma tidak dapat digerakkan.

Terapi

a. Pada tahap akut, kortikosteroid dapat digunakan.

b. Vitamin B1, B6 dan B12 dalam dosis tinggi.8. Trauma Capitis

Cedera pada kepala yang mengenai jaringan otak baik langsung maupun tidak langsung.

Penyebab :

1. Kecelakaan lalu lintas (terbanyak).

2. Terjatuh dari ketinggian.

3. Perkelahian.

4. Olahraga (tinju) dan lain-lain.

Klasifikasi Patologi :

Komosio (gegar otak)

-Pingsan atau koma < 20-60 menit

-Pusing, sakit kepala, dapat terjadi muntah atau amnesia retrograde

-GCS < 13

-Tidak ada lesi parenkhim berdarah pada otak

Kontusio (memar otak)

-Terjadi lesi parenkhim berdarah

-Defisit neurologis positif : Hemiparesis, kelumpuhan saraf otak, reflex abnormal, konvulsi, delirium, LCS berdarah, EEG abnormal

Amnesia Post Traumatik (APT)

Ringan : APT < 1 jam

Sedang : APT 1-24 jam

Berat : APT 1-7 hari

Sangat Berat : APT > 7 hari

Rimel dkk

Ringan : GCS 13-15

Sedang : GCS 9-12

Berat : GCS 3-8

Pemeriksaan Klinis

a. Cari apakah ada tanda-tanda fraktur basis.b. Cari luka laserasi, memar atau kompresi fraktur.

c. Nilai tingkat kesadaran (GCS).

d. Bentuk pernafasan.

e. Reaksi pupil dan gerakan bola mata.

f. Kelemahan anggota gerak.

g. Gejala-gejala peningkatan tekanan intra cranial.

h. CT Scan kepala.

Terapi

Cedera kepala ringan :

Wound toilet

Antibiotic, analgetik dan anti inflamasi.

Cedera kepala sedang :

1. Berikan cairan kristaloid yaitu RL/NaCl 0,9% 1500-2000 ml/hari, kecuali jika ada tanda shock hemorhagik. Keseimbangan cairan tercapai jika tensi dan nadi normal, produksi urine 0,5 ml/kg BB per jam (> 30 ml per jam).2. Neuroprotektan : piracetam

3. Ca. Antagonis : nimodipine untuk terapi SAH

4. Antibiotik

5. Analgetik dan anti inflamasi

Cedera kepala berat :

1. Gangguan kardiopulmonal lakukan RJP, lakukan ABC.

2. Nutrisi

Hari I cairan NaCl 0,9% atau RL 1500-2000ml

Hari II dapat dimulai makanan per-oral melalui NGT (bising usus +) beri glukosa 10% 100 cc/2 jam.

Hari III diberikan susu dengan dosis seperti glukosa.

Hari IV diberikan makanan cair 2000-3000 kalori, kadar gula darah dijaga 20 mmH2O.

*Mild hiperventilasi (PaCO2 30-35 mmHg)

*Diuretik Osmotik (manitol 20%) diberikan dengan furosemid dosis 40 mg/hari i.v karena mempunyai efek sinergi dan memperpanjang efek osmotic manitol.

*Jaga CPP > 70 mmHg (60-120 mmHg).

*Jaga suhu tubuh.

*Cegah kejang (phenytoin).

*Sedation 9. Tension HeadacheSifat sakitnya bervariasi antara pegal kencang dan nyeri pegal. Perasaan itu dapat dirasakan pada salah satu sisi saja atau di seluruh kepala. Nyeri pegal atau perasaan tidak enak itu dapat dirasakan sebagai berdenyut atau kencang mengikat kepala atau nyeri pegal sepanjang daerah antara kondilus oksipitalis dan tepi orbitalis sesisi atau kedua sisi.Gejala

1. Sakit kepala timbul pada saat atau sesudah mengalami stress/frustrasi.

2. Mual.3. Muntah muntah yang tidak produktif.4. Kembung.5. Konstipasi atau diare.6. Sering kencing.Pemeriksaan

1. Anamnesa2. Kulit dahi yang mengerut dapat dijumpai sebagai tanda dari ketegangan muskuler.3. Spondilo artrosis deformans, myopia ringan, karies, tensi 100/65 mmHg atau 170/100 mmHg.4. Pada pemeriksaan laboratorium :

Anemia

Hiperkolesterolemia ringanTerapi

Psychotropics drugs : tensiolytics, anxiolytics, antidepressants

Analgetik dan spasmolitik10. Meningitis

Meningitis adalah peradangan pada meningen (selaput otak) yang disebabkan oleh mikro-organisme (bakteri atau virus) tertentu. Etiologi

Neonatus : E. Coli, Streptokokus, Stafilokokus aureus, DiplokokusBayi anak : H. Influenzae, Pneumokokus, N. Meningitides, E. Coli , StreptokokusDewasa : Pneumokokus, N. Meningitis, Streptokokus, Stafilokokus, H. Influenzae

Gejala

1. Demam. 2. Sakit kepala. 3. Kaku kuduk, kaku kuduk bukan hanya terasa sakit, tetapi penderita tidak dapat atau merasakan nyeri ketika dagunya ditekuk/disentuhkan ke dadanya.

4. Sakit tenggorokan dan muntah (yang seringkali terjadi setelah kelainan sistem pernafasan), merupakan gejala awal yang utama dari meningitis.

Pemeriksaan Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk menentukan penyebabnya, dilakukan pemeriksaan pungsi lumbal.

Untuk memperkuat diagnosis, juga dilakukan pembiakan dari contoh darah, air kemih, lendir hidung dan tenggorokan serta nanah dari infeksi kulit. Terapi

1. Segera diberikan antibiotik intravena dan kortikosteroid intravena untuk menekan peradangan. 2. Cairan diberikan untuk menggantikan kehilangan cairan karena demam, berkeringat, muntah dan nafsu makan yang buruk.