Refreshing Telinga.docx
-
Upload
hafizhanilmi -
Category
Documents
-
view
265 -
download
0
Transcript of Refreshing Telinga.docx
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
1/25
Anatomi dan Fisiologi Telinga
Anatomi Telinga
Secara anatomi telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, tengah dan
dalam. Sepertiga liang telinga bersifat tulang rawan sedangkan duapertiga-nya bertulang
sejati.5
Telinga Luar
Telinga luar atau pinna (aurikula = daun telinga merupakan gabungan dari rawan
yang diliputi kulit. Telinga luar itu sendiri terdiri dari daun telinga dan liang telinga
samapai membrane timpani.!
"aun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. #iang telinga berbentuk huruf
S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian
dalam rangkanya terdiri dari tulang. $anjangnya kira-kira %,5-& cm.!
$ada sepertida bagian luar kulit liang teling terdapat banyak kelenjar serumen
(modifikasi kelenjar keringat =kelenjar serumen dan rambut. 'elenjar keringat terdapat
pada seluruh kulit liang telinga. "an pada duapertiga bagian dalam hanya sedikit
1
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
2/25
dijumpai kelenjar serumen. #iang telinga memiliki tulang rawan pada bagian lateral
namun bertulang di sebelah medial. 'ulit liang telinga langsung terletak diatas tulang.
Seringkali ada penyempitan liang telinga pada perbatasan tulang dan rawan ini sehingga
radang yang ringanpun dapat terasa sangat nyeri karena tidak ada ruang untuk ekspansi.!
Saraf fasialis meninggalkan foramen stilomastoideus dan berjalan ke lateral menuju
prosesus stiloideus posteroinferior liang telinga, dan kemudian berjalan di bawah liang
telinga untuk memasuki kelenjar parotis. awan liang telinga merupakan salah satu
patokan pembedahan yang digunakan mencari saraf fasialis) patokan lainnya adalah
sutura timpanomastoideus.!
Membrana Timpani
*embrana timpani adalah suatu bangunan berbentuk kerucut dengan puncaknya,
umbo, mengarah ke medial. *embrana timpani umumnya bulat. $enting untuk disadari
bahwa bagian dari rongga telinga tengah yaitu epitimpanum yang mengandung korpus
maleus dan inkus, meluas melampaui batas atas membrana timpani, dan bahwa ada
bagian hipo timpanum yang meluas melampaui batas bawah membrana timpani.
*embrana timpani tersusun oleh suatu lapisan epidermis di bagian luar, lapisan fibrosa di
bagian tengah di mana tangkai maleus dilekatkan dan lapisan mukosa bagian dalam
2
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
3/25
lapisan fibrosa tidak terdapat diatas prosesus lateralis maleus dan ini menyebabkan bagian
membrana timfani yang disebut membrana Shrapnell menjadi lemas (flaksid.!
+ambar membran timpani telinga kanan
ayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membrane timpani disebut sebagai
umbo. "ari umbo bermula suatu refle cahaya (cone of light kea rah bawah, yaitu pada
pukul untuk mebran timpani kiri dan pukul 5 untuk membrane timpani kanan. efle
cahaya (cone of light ialah cahaya dari luar yang dipantulkan oleh membrane timpani. "i
membrane timpani terdapat % macam serabut, sirkuler dan radier. Serabut inilah yang
menyebabkan timbulnya refle cahaya yang berupa kerucut itu. Secara klinis refle
cahaya ini dinilai, misalnya bila letak refle cahaya mendatar, berarti terdapat gangguan
pada tuba eustachius.%
*embrane timpani dibagi menjadi 5 kuadran, dengan menarik garis searaha
prosesus longus maleus dan garis tegak lurus pada garis itu di umbo, sehingga didapatkan
bagian atas-depan, atas-belakang, bawah-depan dan bawah-belakang, untuk menyatakan
letak perforasi membrane timpani.5
Telinga Tengah
Telinga tengah yang berisi udara dapat dibayangkan sebagai suatu kotak dengan
enam sisi. "inding posteriornya lebih luas daripada dinding anterior sehingga kotak
3
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
4/25
tersebut berbentuk baji. $romontorium pada dinding medial meluas ke lateral kearah
umbo dari membrana timpani sehingga kotak tersebut lebih sempit pada bagian tengah.!
"asar telinga adalah atap bulbus jugularis yang sebelah superolateral menjadi sinus
sigmoideus dan lebih ke tengah menjadi sinus trans/ersus. 'eduanya adalah aliran /ena
utama rongga tengkorak. 0abang aurikularis saraf /agus masuk ke telinga tengah dari
dasarnya. agian bawah dinding anterior adalah kanalis karotikus. "iatas kanalis ini,
muara tuba eustachius dan otot tensor timfaniyang menempati daerah superior tuba
kemudian membalik, melingkari prosesus kokleariformis dan berinsersi pada leher
maleus. !
"inding lateral dari telinga tengah adalah dinding tulang epitimpanum di bagian
atas, membran timpani dan dinding tulang hipotimpanum di bagian bawah. angunan
yang paling menonjol pada dinding medial adalah promontorium yang menutup lingkaran
koklea yang pertama. Saraf timpanikus berjalan melintas promontorium ini. 1enestra
rotundum terletak di posteroinferior dari promontorium, sedangkan kaki stapes terletak
pada fenestra o/alis pada batas posterosuperior promontorium. 'analis falopii bertulang
yang dilalui saraf fasialis terletak diatas fenestra o/alis mulai dari prosesus kokleariformis
di anterior hingga piramid stapedium di posterior. ongga mastoid berbentuk seperti
4
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
5/25
piramid bersisi tida dengan puncak mengarah ke kaudal. 2tap mastoid adalah fossa kranii
media. "inding medial adalah dinding lateral fossa kranii posterior. Sinus sigmoideus
terletak di bawah duramater pada daerah ini. $ada dinding anterior mastoid terdapat
aditus ad antrum. Tonjolan kanalis semisirkularis lateralis menonjol ke dalam antrum. "i
bawah kedua patokan ini berjalan saraf fasialis dalam kanalis tulangnya untuk keluar dari
tulang temporal melalui foramen stilomastoideus di ujung anterior krista yang dibentuk
oleh insersio otot digastrikus. "inding lateral mastoid adalah tulang subkutan yang
dengan mudah dapat dipalpasi di posterior auruikula. !
Tuba Eustachius
Tuba ustachius menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring. $ada saat
lahir, tuba eustachius berjalan secara horisontal pada saat lahir dan mulai membelok ke
medial sebesar 55o pada orang dewasa. agian lateral tuba eustachius adalah yang
bertulang, sementara duapertiga bagian medial bersifat kartilaginosa. 3rigo otot tensor
timpani terletak di sebelah atas bagian bertulang sementara kanalis karotikus terletak di
bagian bawahnya. agian bertulang rawan berjalan melintasi dasar tengkorak untuk
masuk ke faring diatas otot konstriktor superior. agian ini biasanya tertutup, tetapi dapat
terbuka melalui kontraksi otot le/atorpalatinum dan tensor palatinum yang masing-
masing dipersarafi pleksus faringealis dan saraf mandibularis. Tuba eustachius berfungsi
untuk menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membrana timpani.!
5
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
6/25
Telinga Dalam
entuk telinga dalam yang sedemikian kompleksnya sehingga terkadang disebut
sebagai labirin. "eri/at /esikel otika membentuk suatu rongga tertutup yaitu labirin
membran yang terisi endolimfe. Satu-satunya cairan ekstraselular dalam tubuh yang
tinggi kalium dan rendah natrium. #abirin membran dikelilingi oleh cairan perilimfe
yang terdapat dalam kapsula otika bertulang. #abirin tulang dan membran memiliki
bagian /estibular dan bagian koklear. agian /estibularis (pars superior berhubungan
dengan keseimbangan, sementara bagian kaklearis (pars inferior merupakan organ
pendengaran kita.!
'oklea melingkar seperti rumah siput yang berupa dua setengah lingkaran. 2ksis pada
spiral koklea dikenal sebagai modiolus, berisi berkas saraf dan suplai arteri /ertebralis.
Serabut saraf kemudian berjalan menerobos suaru lamina spralis oseus untuk mencapai
sel-sel organ 0orti. ongga koklea bertulang dibagi menjadi tiga bagian oleh duktus
koklearis yang panjangnya &5 mm dan berisi endolimfe. agian atas adalah skala/estibuli bawah berisi perilimfe dan dipisahkan dari duktus koklearis oleh membrana
6
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
7/25
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
8/25
%. 2rteri /estibulokoklearis, mendarahi makula sakuli, kanalis semisirkularis posterior,
bagian inferior utrikulus dan sakulus serta putaran basal dari koklea.
&. 2rteri koklearis yang memasuki modiolus dan menjadi pembuluh-pembuluh arteri spiral
yang mendarahi organ 0orti, skala /estibuli, skala timpani sebelum berakhir pada stria
/askularis.
2liran /ena pada telinga dalam melalui & jalur utama. 8ena auditori interna mendarahi
putaran tengah dan apikal koklea. 8ena akuaduktus koklearis mendarahi putaran basiler
koklea, sakulus dan utrikulus dan berakhir pada sinus petrosus inferior. 8ena akuaduktus
/estibularis mendarahi kanalis semisirkularis sampai utrikulus. 8ena ini mengikuti duktusendolimfatikus dan masuk ke sinus sigmoid.5
Inervasi Telinga Luar
9. akustikus bersama 9. fasialis masuk ke dalam porus dari meatus akustikus internus
dan bercabang dua sebagai 9. /estibularis dan 9. koklearis. $ada dasar meatus akustikus
internus terletak ganglion /estibulare dan pada modiolus terletak ganglion spirale.:
Innervasi telinga luar.
Innervasi Telinga Dalam
8
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
9/25
Telinga dipersarafi oleh ner/us kranial ke delapan yaitu ner/us /estibulokoklearis.
9er/us /estibulokoklearis terdiri dari dua bagian 6 salah satu daripadanya pengumpulan
sensibilitas dari bagian /estibuler rongga telinga dalam yang mempunyai hubungan
dengan keseimbangan, serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus /estibularis
yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata, lantas kemudian
bergerak terus menuju serebelum. agian koklearis pada ner/us /estibulokoklearis adalah
saraf pendengar yang sebenarnya. Serabut-serabut sarafnya mula-mula dipancarkan
kepada sebuah nukleus khusus yang berada tepat dibelakang talamus, lantas dari sana
dipancarkan lagi menuju pusat penerima akhir dalam korteks pendengaran (area &;-5
yang terletak pada bagian bawah lobus temporalis.%
Fisiologi Telinga
a. Fisiologi Pendengaran
$roses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam
bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara kemudian masuk ke liang telinga. $ada
liang telinga, suara dapat sangat membesar suara dalam rentang %-5 knergi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan tingkap lonjong, sehingga perilimfe pada skala /estibuli bergerak. +etaran
diteruskan melalui membrana eissner yang mendorong endolimfa, sehingga akanmenimbulkan gerak relatif antara membran basalis dan membran tektoria. $roses ini
merupakan rangsangan mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel
rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pengelepasan ion bermuatan listrik dari
badan sel. 'eadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan
neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf
auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks serebri ? korteks
pendengaran (area &;-5 di lobus temporalis. 5
9
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
10/25
b. Fisiologi Keseimbangan
'eseimbangan dan orientasi tubuh seorang terhadap lingkungan di sekitarnya
tergantung pada input sensorik dari reseptor /estibuler labirin, organ /isual dan
proprioseptif. +abungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SS$,
sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu. 5
#abirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan pelebaran
labirin membran yang terdapat dalam /estibulum labirin tulang. $ada tiap pelebarannnya
terdapat sel-sel reseptor keseimbangan. #abirin kinetik terdiri dari tiga kanalis
semisirkularis dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan dengan
utrikulus, yang disebut dengan ampula. "i dalamnya terdapat krista ampularis yang
terdiri dari sel-sel reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu substansi
gelatin yang disebut kupula. 5
+erakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan
endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. Tekukan silia
menyebabkan permeabilitas membran sel berubah, sehingga ion kalsium akan masuk ke
dalam sel yang menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang
pelepasan neurotransmiter eksitator yang selanjutnya akan meneruskan impuls sensorik
melalui saraf aferen ke pusat keseimbangan otak. Sewaktu berkas silia terdorong ke arah
berlawanan, maka terjadi hiperpolarisasi. 5
3rgan /estibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi mekanik akibat
rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis semisirkularis menjadi energi
biolistrik, sehingga dapat memberi informasi mengenai perubahan posisi tubuh akibat
percepatan linier atau percepatan sudut. "engan demikian dapat memberi informasi
mengenai semua gerak tubuh yang sedang berlangsung. Sistem /estibuler berhubungan
dengan sistem tubuh lain, sehingga kelainannya dapat menimbulkan gejala pada sistem
tubuh bersangkutan. +ejala yang timbul dapat berupa /ertigo, rasa mual dan muntah.
10
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
11/25
$ada jantung berupa bradikardi atau takikardi dan pada kulit reaksinya berkeringat
dingin.5
Penyakit-Penyakit yang sering Terjadi Pada Telinga
Teling #uar 6
o 3titis >ksterna
@aitu radang pada mukosa telinga luar, akibat infeksi /irus, bakteri
atau jamur, ada dua jenis 6
- Sirkumskripta 6 infeksi folikel rambut ? kelenjar sebasea dan kelenjar
serumen pada !?& luar liang telinga.- "ifus 6 biasanya pada kulit %?& medial, hiperemis dengan edema luas
dengan batas yang tidak tegas.5
o '>2T3SAS 3TB29S
- liang telinga tersumbat massa mirip kolesteatoma
- massa terdiri dari deskuamasi epitel skuamous
Telinga Tengah 6
o 3titis media 2kut 6
3titis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Terdapat 5
stadium 65
- Stadium 3klusi tuba
- Stadium
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
12/25
Etiologi
'uman penyebab pada 3*2 ialah bakteri piogenik seperti Streptococcus
hemolitikus, Stafilokokus aureus, Pneumokokus.Selain itu kadang-kadang ditemukan juga
Hemofilus influenza, Eshericia colli, Streptokokus anhemoliticus, Proteus vulgaris danPseudomonas aurugenosa.
Hemofilus influenzasering ditemukan pada anak yang berusia di bawah 5 tahun. dema ini akan menyebabkan oklusi tuba yang berakibat gangguan fungsi tuba eustakius
yaitu fungsi /entilasi, drainase dan proteksi terhadap telinga tengah.
Tuba berperan dalam proteksi kuman dan sekret dari nasofaring hingga ke telinga
tengah, diantaranya melalui kerja silia. 'etika terjadi oklusi tuba, fungsi silia tidak efektifuntuk mencegah kuman dan sekret dari nasofaring ke ka/um timpani dengan akumulasi
12
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
13/25
sekret yang baik untuk pertumbuhan kuman. Sehingga terjadi proses supurasi di telinga
tengah.
Stadium OMA
$erubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi dapat dibagi atas 5 stadium,
stadium oklusi tuba eustachius, stadium hiperemis, stadium supurasi, stadium perforasi,
stadium resolusi.
1. !tadium Oklusi Tuba "usta#$ius
Terdapat gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan
negatif di dalam telinga tengah, karena adanya absorpsi udara. 'adang-kadang
membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan atau berwarna keruh
pucat. >fusi mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi. Stadium ini
sukar dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan /irus atau alergi.
%. !tadium &i'eremis (!tadium Presu'urasi)
Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau seluruh
membran timpani tampak hiperemis serta edem. Sekret yang telah terbentuk
mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.
*. !tadium !u'urasi
2kibat terjadinya edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan
hancurnya sel epitel superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di
ka/um timpani, menyebabkan membran timpani menonjol (bulging ke arah
liang telinga luar. $ada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan
suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat.
2pabila tekanan nanah di dalam ka/um timpani tidak berkurang,
menyebabkan terjadi iskemia, akibatnya tekanan pada kapiler-kapiler, serta
timbul tromboflebitis pada /ena-/ena kecil dan nekrosis mukosa dan
submukosa. 9ekrosis ini pada membran timpani terlihat sebagai daerah yang
lebih lembek dan berwarna kekuningan. "i tempat ini akan terjadi ruptur.
13
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
14/25
ila tidak dilakukan insisi membran timpani (miringotomi pada stadium
ini, maka kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan nanah keluar ke
liang telinga luar. "engan melakukan miringotomi, luka insisi akan menutup
kembali, sedangkan apabila terjadi ruptur, maka lubang (perforasi tidak mudah
menutup kembali.
+. !tadium Per,orasi
Terjadi ruptur membran timpani terjadi karena beberapa sebab, antara lain
karena terlambatnya pemberian antibiotika atau /irulensi kuman yang tinggi.
Setelah terjadi ruptur, nanah akan keluar dan mengalir dari telinga tengah ke
liang telinga luar. 2nak yang tadinya gelisah akan menjadi tenang, suhu badan
turun dan anak dapat tertidur nyenyak.
. !tadium esolusi
ila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani
perlahan-lahan akan normal kembali. ila sudah terjadi perforasi, maka sekret
akan berkurang dan menjadi kering. ila daya tahan tubuh baik atau /irulensi
kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan. 3*2
berubah menjadi 3*S' bila perforasi menetap dengan sekret yang terus
menerus atau hilang timbul. 3*2 dapat menimbulkan gejala sisa (sequele
berupa 3titis *edia Serosa bila sekret menetap di ka/um timpani tanpa
terjadinya perforasi.
Gejala Klinik OMA
+ejala klinik tergantung dari stadium serta usia pasien. $ada anak yang sudah dapat
berbicara, keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam telinga, keluhan di samping suhu
tubuh yang tinggi. iasanya terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya. $ada anak yang
lebih besar atau pada orang dewasa, di samping rasa nyeri terdapat pula gangguan
pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar. $ada bayi dan anak
kecil gejala khas 3*2 ialah suhu tinggi hingga mencapai &;,5 0 (pada stadium
supurasi, anak gelisah dan sukar tidur, tiba-tiba anak menjerit waktu tidur, diare, kejang-
kejang dan kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit. ila terjadi ruptur
14
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
15/25
membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun dan anak
tertidur tenang.
Terapi
$engobatan pada 3*2 tergantung pada stadium penyakitnya. Sehingga terapi yang
diberikan pun tepat.
a. !tadium Oklusi
$ada stadium ini, tujuan pengobatan untuk membuka kembali tuba >ustachius,
sehingga tekanan begatif di telinga hilang. "apat diberikan obat tetes hidung berupa
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
16/25
d. !tadium Per,orasi
Sering terlihat sekret banyak keluar dan kadang terlihat keluarnya sekret secara
berdenyut (pulsasi. $engobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
17/25
3titis *edia Supuratif 'ronik ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi
membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang
timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah.
"tiologi
Terjadi 3*S' hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak,
jarang dimulai setelah dewasa. 1aktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring
(adenoiditis, tonsillitis, rinitis, sinusitis, mencapai telinga tengah melalui tuba
Eustachius. 'elainan humoral (seperti hipogammaglobulinemia dan cell-mediated
(seperti infeksi
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
18/25
0enis-0enis Per,orasi
$erforasi Sentral kecil
$erforasi Sentral (kecil $erforasi Sentral (Sub Total
$erforasi sentral sub total
$erforasi 2tik
$erforasi 2tik $erforasi $ostero Superior? *arginal
$erforasi postero superior? marginal
Letak Per,orasi
#etak perforasi adalah di membran timpani dan mengetahui letak perforasi
penting untuk menentukan tipe? jenis 3*S'. $erforasi membran timpani dapat
ditemukan di daerah sentral, marginal atau atik. $ada perforasi sentral, perforasi
terdapat di pars tensa, sedangkan di seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran
timpani. $ada perforasi marginal sebagian tepi perforasi langsung berhubungan
dengan anulusatausakulus timpanikum. $erforasi atik ialah perforasi yang terletak
dipars flaksida.
0enis OM!K
18
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
19/25
Genis 3*S' terbagi atas % jenis, yaitu tipe benigna dan tipe maligna.
erdasarkan akti/itas sekret yang keluar terdiri dari 3*S' aktif dan 3*S'
tenang.
a OM!K akti,, merupakan 3*S' dengan sekret yang keluar dari ka/um
timpani secara aktif.
b OM!K tenang, ialah 3*S' yang keadaan ka/um timpaninyaterlihat basah
atau kering.
a. OM!K ti'e enigna
$roses peradangannya terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak
mengenai tulang. $erforasi terletak di sentral. Bmumnya 3*S' tipe benigna jarang
menimbulkan komplikasi yang berbahaya. $ada 3*S' tipe benigna tidak terdapat
kolesteatoma.
b. OM!K ti'e Maligna
*erupakan 3*S' yang disertai dengan kolesteatoma. 'olesteatoma adalah
suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel (keratin. 3*S' tipe maligna
dikenal juga dengan 3*S' tipe berbahaya atau 3*S' tipe tulang. $erforasi pada
3*S' tipe maligna letaknya di atik, kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma
pada 3*S' dengan perforasi yang berbahaya atau fatal timbul pada 3*S' tipe
maligna.
/iagnosis OM!K
Bntuk mendiagnosis 3*S' dapat ditegakan dengan cara6
!. namnesis
$enyakit telinga kronis ini biasanya terjadi perlahan-lahan dan penderita
seringkali datang dengan gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap. +ejala yang
paling sering dijumpai adalah telinga berair, adanya secret di liang telinga yang
pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan seperti berbenang (mukous,tidak berbau busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe atikoantral, sekretnya lebih
19
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
20/25
sedikit, berbau busuk, kadangkala disertai pembentukan jaringan granulasi atau
polip, maka sekret yang keluar dapat bercampur darah. 2da kalanya penderita
datang dengan keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar darah.
%. Pemeriksaan otosko'i
$emeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak perforasi. "ari
perforasi dapat dinilai kondisi mukosa telinga tengah.
&. Pemeriksaan audiologi
>/aluasi audiometri, pembuatan audiogram nada murni untuk menilai
hantaran tulang dan udara, penting untuk menge/aluasi tingkat penurunan
pendengaran dan untuk menentukan gap udara dan tulang.
2udiometri tutur berguna untuk menilai Hspeech reception thresholdI pada kasus
dengan tujuan untuk memperbaiki pendengaran.
:. Pemeriksaan radiologi
adiologi kon/ensional, foto polos radiologi, posisi SchJller berguna untuk
menilai kasus kolesteatoma, sedangkan pemeriksaan 0T scan dapat lebih efektif
menunjukkan anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.
2ejala Klinik OM!K Ti'e Maligna
*engingat 3*S' tipe maligna seringkali menimbulkan komplikasi yang
berbahaya, maka perlu ditegakkan diagnosis dini. Kalaupun diagnosis pasti baru dapat
ditegakkan di kamar operasi, namun beberapa tanda klinik dapat menjadi pedoman
akan adanya 3*S' tipe maligna, yaitu perforasi pada marginal atau pada atik. Tanda
ini biasanya merupakan tanda dini dari 3*S' tipe maligna, sedangkan pada kasus
yang sudah lanjut dapat terlihat) abses atau fistel retro aurikuler (belakang telinga,
polip atau jaringan granulasi di liang telinga luar yang berasal dari dalam telinga
tengah, terlihat kolesteatom pada telinga tengah (sering terlihat di epitimpanium,
sekret berbentuk nanah dan berbau khas (aroma kolesteatom atau terlihat bayangan
kolesteatom pada foto rontgen mastoid.
20
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
21/25
OM!K
Terapi 3*S' terkadang memerlukan waktu yang lama serta harus berulang-
ulang, karena sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. 'eadaan
ini antara lain disebabkan oleh satu atau beberapa keadaan, yaitu6
a. 2danya perforasi membran timpani yang permanen, sehingga telinga tengah
berhubungan dengan dunia luar.
b. Terdapat sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung, dan sinus paranasal.
c. Sudah terbentuk jaringan patologik yang ire/ersibel dalam rongga mastoid.
d. +ii dan higiene yang kurang.
Ti'e enigna
$rinsip terapi ialah konser/atif atau dengan medikamentosa. ila sekret yang
keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, berupa larutan < %3%& D
selama &-5 hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan
memeberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid.
'arena semua obat tetes yang mengandung antibiotik bersifat ototoksik. Sehingga
dianjurkan penggunaan obat tetes telinga jangan diberikan terus menerus lebih dari
! atau % minggu atau pada 3*S' yang sudah tenang. Secara oral diberikan
antibiotika dari golongan ampisilin, atau eritromisin (bila pasien alergi terhadap
penisilin. $ada infeksi yang dicurigai karena penyebabnya telah resistensi terhadap
ampisilin, dapat diberikan ampisilin asam kla/ulat.
ila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah obser/asi selama %
bulan, maka idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. 3perasi ini
bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran
timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan
pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.
ila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada, atau
terjadinya infeksi berulang, maka sumber infeksi harus diobati terlebih dahulu,
21
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
22/25
mungkin juga perlu melakukan pembedahan, misalnya adenoidektomi dan
tonsilektomi.
Ti'e Maligna
$rinsip terapi ialah pembedahan, yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa
timpanoplasti. Terapi konser/atif dengan medikamentosa hanyalah merupakan
terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. ila terdapat abses subperiosteal
retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian
dilakukan mastoidektomi.
0enis Pembeda$an Pada OM!K
2da beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dapat dilakukan
pada 3*S' dengan mastoiditis kronik, baik tipe benigna atau maligna, antara lain6
a. *astoidektomi sederhana
"ilakukan pada 3*S' tipe benigna yang dengan pengobatan
konser/atif tidak sembuh. "engan operasi ini dilakukan pembersihan ruang
mastoid dari jaringan patologik. Tujuannya supaya infeksi tenang dan telinga
tidak berair lagi. $ada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
b. *astoidektomi radikal
"ilakukan pada 3*S' maligna dengan infeksi atau kolesteatom yang
sudah meluas. $ada operasi ini rongga mastoid dan ka/um timpani
dibersihkan dari semua jaringan patologik. "inding batas antara liang telinga
luar dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga
daerah anatomi tersebut menjadi satu ruangan.
Tujuan operasi ini ialah membuang semua jaringan patologik dan
mencegah komplikasi ke intrakranial. 1ungsi pendengaran tidak diperbaiki.
'erugian operasi ini ialah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur
hidupnya. $asien harus datang dengan teratur untuk kontrol, supaya tidak
terjadi infeksi kembali.
c. *astoidektomi radikal dengan modifikasi
22
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
23/25
"ilakukan pada 3*S' dengan kolesteatom di daerah atik, tetapi
belum merusak ka/um timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan
dinding posterior liang telinga direndahkan. Tujuan operasi ialah membuang
semua jaringan patologik dari rongga mastoid, dan mempertahankan
pendengaranyang masih ada.
d. *iringoplasti
*erupakan jenis operasi timpanoplasti paling ringan, dikenal juga
dengan nama timpanoplasti tipe A. rekonstruksi hanya dilakukan pada
membran timpani. Tujuannya adalah mencegah berulangnya infeksi telinga
tengah pada 3*S' tipe benigna dengan perforasi menetap. "ilakukan pada
3*S' benigna yang sudah tenang dengan ketulian ringan yang hanya
disebabkan oleh perforasi membran timpani.
e. Timpanoplasti
"ilakukan pada 3*S' benigna dengan kerusakan lebih berat atau
3*S' benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan pengobatan
medikamentosa. Tujuannya adalah menyembuhkan penyakit sertamemperbaiki pendengaran. $ada operasi ini selain rekonstruksi membran
timpani sering kali harus dilakukan juga rekonstruksi tulang pendengaran.
erdasarkan bentuk rekonstruksi tulang pendengaran yang dilakukan maka
dikenal istilah timpanoplasti tipe AA, AAA, A8, 8.
Sebelum rekonstruksi dikerjakan, lebih dahulu dilakukan eksplorasi
ka/um timpani dengan atau tanpa mastoidektomi, untuk membersihkan
jaringan patologis. Tidak jarang pula operasi ini terpaksa dilakukan dua
tahap dengan jarak waktu 7 sampai dengan !% bulan.
f. $endekatan ganda timpanoplasti (Combined approach tympanoplasty
*erupakan teknik operasi yang dilakukan pada kasus *aligna dan
enigna dengan jaringan granulasi yang luas. Tujuan operasi untuk
menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan
teknik mastoidektomi radikal (tanpa meruntuhkan dinding posterior liang
telinga.
23
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
24/25
*embersihkan kolesteatoma dan jaringan granulasi di ka/um timpani,
dikerjakan melalui dua jalan (cobined approach, yaitu melalui liang telinga dan
rongga mastoid dengan melakukan timpanotomi posterior. Teknik operasi ini
dilakukan pada 3*S' maligna belum disepakati oleh para ahli, karena sering
terjadi kekambuhan kolesteatom.
Genis operasi mastoid yang dilakukan tergantung pada luasnya infeksi atau
kolesteatom, sarana yag tersedia dan pengalaman operator. Sesuai dengan luasnya
infeksi atau luasnya kerusakan yang sudah terjadi, kadang-kadang dilakukan
kombinasi dari jenis operasi tersebut atau modifikasinya.
Komplikasi
3titis media supuratif mempunyai potensi untuk menjadi serius karena
komplikasinya yang dapat mengancam kesehatan dan menyebabkan kematian. Tendensi
otitis media mendapat komplikasi tergantung pada kelainan patologik yang menyebabkan
otore. Kalaupun demikian organisme yang resisten dan kurang efektifnya pengobatan,
akan menimbulkan komplikasi. biasanya komplikasi didapatkan pada pasien 3*S' tipe
maligna, tetapi suatu otitis media akut atau suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang
/irulen pada 3*S' tipe benigna pun dapat menyebabkan komplikasi.
'omplikasi intra kranial yang serius lebih sering terlihat pada eksaserbasi akut dari
3*S' berhubungan dengan kolesteatom.
!. 'omplikasi ditelinga tengah
a. $erforasi persisten membrane timpani
b. >rosi tulang pendengaran
c. $aralisis ner/us fasial
%. 'omplikasi telinga dalam
a. 1istel labirin
b. #abirinitis supuratif
c. Tuli saraf ( sensorineural
&. 'omplikasi ekstradural
a. 2bses ekstradural
b. Trombosis sinus lateralis
c. $etrositis
:. 'omplikasi ke susunan saraf pusat
a. *eningitis
24
-
7/25/2019 Refreshing Telinga.docx
25/25
b. 2bses otak
c. . 2., dkk.uku "#ar 0lmu 5esehatan ! $elinga Hidung $enggorok 5epala 6
7eher Edisi 5eenam.Gakarta 6 alai $enerbit 1'BA. %!.
http://repository.usu.ac.id/.../embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/.../embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/.../embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/.../embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/.../embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/.../embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdf