Refleksi Mahasiswa Kekinian

4
Refleksi Mahasiswa Kekinian Oleh : Handi Agus H.* Mahasiswa ialah segelintir dari sekian banyak orang yang sedang mengenyam pendidikan di institusi pendidikan paling tinggi, yakni perguruan tinggi. Dilhat dari penamaan saja, maha dan siswa, seorang mahasiswa harus lebih atau Maha dari seorang siswa. Dan ini berkonsekuensi yang mengharuskan kita selaku kalangan mahasiswa untuk mempunyai kemampuan dan keahlian yang lebih dalam segala segi kehidupan dibandingkan dengan seorang siswa. Bisa dari segi penguasaan ilmu, wawasan pengetahuan, tindakan, dan masih banyak lagi macamnya. Belum lagi sedikitnya ada empat predikat atau identitas diri dari seorang mahasiswa, yakni agent of change, iron stock, social control, dan guardian of value. Dengan predikat sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan menjadi sebagai orang terdepan dalam membuat suatu gerakan perubahan untuk masyarakat sekitarnya, perubahan yang berarti dalam segala bidang. Mahasiswa juga merupakan sebagai generasi cadangan yang nantinya akan menggantikan generasi para stake holders yang sekarang sedang mengemban tugas, itulah maksud dari iron stock. Social control disini maksudnya ialah bahwa mahasiswa

Transcript of Refleksi Mahasiswa Kekinian

Page 1: Refleksi Mahasiswa Kekinian

Refleksi Mahasiswa Kekinian

Oleh : Handi Agus H.*

Mahasiswa ialah segelintir dari sekian banyak orang yang sedang mengenyam

pendidikan di institusi pendidikan paling tinggi, yakni perguruan tinggi. Dilhat dari

penamaan saja, maha dan siswa, seorang mahasiswa harus lebih atau Maha dari

seorang siswa. Dan ini berkonsekuensi yang mengharuskan kita selaku kalangan

mahasiswa untuk mempunyai kemampuan dan keahlian yang lebih dalam segala segi

kehidupan dibandingkan dengan seorang siswa. Bisa dari segi penguasaan ilmu,

wawasan pengetahuan, tindakan, dan masih banyak lagi macamnya.

Belum lagi sedikitnya ada empat predikat atau identitas diri dari seorang

mahasiswa, yakni agent of change, iron stock, social control, dan guardian of value.

Dengan predikat sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan menjadi sebagai

orang terdepan dalam membuat suatu gerakan perubahan untuk masyarakat

sekitarnya, perubahan yang berarti dalam segala bidang. Mahasiswa juga merupakan

sebagai generasi cadangan yang nantinya akan menggantikan generasi para stake

holders yang sekarang sedang mengemban tugas, itulah maksud dari iron stock.

Social control disini maksudnya ialah bahwa mahasiswa diharapkan bisa menjadi

pengontrol kehidupan social masyarakat saat sekarang ini. Dan yang terakhir,

guardian of value, mahasiswa diharapkan bisa menjaga nilai-nilai yang ada dalam

kehidupan sehari-hari. Meskipun predikat-predikat diatas berbeda ranah kerja,

namun ada satu yang mengaitkan itu semua, yakni sisi kesosialan.

Namun alangkah mirisnya dengan apa yang sedang terjadi sekarang ini.

Semua predikat itu tidak lebih hanya sekedar pengetahuan saja, jarang ada yang

benar-benar menerapkannya dalam kehidupannya. Saat ini jarang sekali mahasiswa

yang mampu menerapkan semua predikat yang tertanam ideal pada diri seorang

mahasiswa. Sekarang mahasiswa lebih asyik bagaimana meningkatkan kemampuan

pribadinya masing-masing, ikuti pelatihan-pelatihan untuk perbaikan kualitas diri,

Page 2: Refleksi Mahasiswa Kekinian

dan lain macamnya yang kesemuanya itu mengindikasikan kepentingan pribadinya.

Mereka seolah-seolah mengacuhkan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa, seperti

yang telah disebutkan di atas. Kebanyakan mahasiswa sekarang lebih mementingkan

sisi individualis mereka, daripada sisi sosialis mereka.

Mereka datang ke kampus menunggu perkuliahan dimulai, duduk

mendengarkan sembari mencoba memahami apa yang di berikan oleh dosen, setelah

dosen menutup perkuliahan mereka meninggalkan kelas masing-masing. Ada yang

langsung tergesa-gesa untuk pulang kembali ke tempat tinggal, namun tidak jarang

ada yang mencari bahan tugas-tugas kuliah, bahkan yang paling menyedihkan ialah

nongkrong di tempat yang disukainya. Itulah gambaran realita kekinian yang terjadi

pada kebanyakan mahasiswa zaman sekarang.

Sekarang jarang dilihat mahasiswa yang berkumpul, berdiskusi merumuskan

cara untuk bagaimana memecahkan persoalan-persoalan yang sedang terjadi

dimasyarakat. Mengkaji kebijakan pemerintah, konflik social, penyuluhan terhadap

masyarakat, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan dan

mengutamakan kesosialan. Ini hanya dilakukan oleh segelintir mahasiswa, yang

jumlahnya kira-kira kurang dari sepuluh persen dari total seluruh mahasiswa yang

ada diperguruan tinggi. Belum lagi dari total kurang dari sepuluh persen tersebut,

tidak jarang mereka masih pada tahap berdiskusi, beradu argument, dan memainkan

dialektika saja, tanpa ada aksi nyata. Sungguh menyedihkan, apa yang akan terjadi

bangsa kita ini beberapa tahun yang akan nanti apabila keadaan ini terus berlajan.

Idealnya seorang mahasiswa harus mampu memainkan semua peranan yang

telah disematkan kepada mereka, bagaimana ia menjadi gerbang perubahan bagi

keadaan yang sekarang terjadi, calon penerima tongkat estafet dari para stake holder

ataupun pemimpin masyarakat, pengontrol setiap kejadian yang berlaku pada

masyarakat, dan dapat mewarisi nilai-nilai yang ada pada masyarakat dan bangsa

kita. Apabila semua itu dapat terlaksana dengan sebagaimana mestinya,

Page 3: Refleksi Mahasiswa Kekinian

kemungkinan besar munculnya generasi yang akan mampu menjadikan bangsa ini

maju, sejahtera, dan terhormat akan semakin terbuka lebar dan tercapai. Dan apa

yang menjadi cita-cita para pembesar-pembesar negeri ini dapat tercapai.

* Mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Aktif

di organisasi kemahasiswaan, antara lain HME FPTK UPI, HMI PTK

UPI, dan ESTETIKA UPI. Diselesaikan pada tanggal 13 Juli 2012.