Refleksi Mahasiswa Kekinian
-
Upload
handi-agus-hidayat -
Category
Documents
-
view
53 -
download
2
Transcript of Refleksi Mahasiswa Kekinian
Refleksi Mahasiswa Kekinian
Oleh : Handi Agus H.*
Mahasiswa ialah segelintir dari sekian banyak orang yang sedang mengenyam
pendidikan di institusi pendidikan paling tinggi, yakni perguruan tinggi. Dilhat dari
penamaan saja, maha dan siswa, seorang mahasiswa harus lebih atau Maha dari
seorang siswa. Dan ini berkonsekuensi yang mengharuskan kita selaku kalangan
mahasiswa untuk mempunyai kemampuan dan keahlian yang lebih dalam segala segi
kehidupan dibandingkan dengan seorang siswa. Bisa dari segi penguasaan ilmu,
wawasan pengetahuan, tindakan, dan masih banyak lagi macamnya.
Belum lagi sedikitnya ada empat predikat atau identitas diri dari seorang
mahasiswa, yakni agent of change, iron stock, social control, dan guardian of value.
Dengan predikat sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan menjadi sebagai
orang terdepan dalam membuat suatu gerakan perubahan untuk masyarakat
sekitarnya, perubahan yang berarti dalam segala bidang. Mahasiswa juga merupakan
sebagai generasi cadangan yang nantinya akan menggantikan generasi para stake
holders yang sekarang sedang mengemban tugas, itulah maksud dari iron stock.
Social control disini maksudnya ialah bahwa mahasiswa diharapkan bisa menjadi
pengontrol kehidupan social masyarakat saat sekarang ini. Dan yang terakhir,
guardian of value, mahasiswa diharapkan bisa menjaga nilai-nilai yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Meskipun predikat-predikat diatas berbeda ranah kerja,
namun ada satu yang mengaitkan itu semua, yakni sisi kesosialan.
Namun alangkah mirisnya dengan apa yang sedang terjadi sekarang ini.
Semua predikat itu tidak lebih hanya sekedar pengetahuan saja, jarang ada yang
benar-benar menerapkannya dalam kehidupannya. Saat ini jarang sekali mahasiswa
yang mampu menerapkan semua predikat yang tertanam ideal pada diri seorang
mahasiswa. Sekarang mahasiswa lebih asyik bagaimana meningkatkan kemampuan
pribadinya masing-masing, ikuti pelatihan-pelatihan untuk perbaikan kualitas diri,
dan lain macamnya yang kesemuanya itu mengindikasikan kepentingan pribadinya.
Mereka seolah-seolah mengacuhkan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa, seperti
yang telah disebutkan di atas. Kebanyakan mahasiswa sekarang lebih mementingkan
sisi individualis mereka, daripada sisi sosialis mereka.
Mereka datang ke kampus menunggu perkuliahan dimulai, duduk
mendengarkan sembari mencoba memahami apa yang di berikan oleh dosen, setelah
dosen menutup perkuliahan mereka meninggalkan kelas masing-masing. Ada yang
langsung tergesa-gesa untuk pulang kembali ke tempat tinggal, namun tidak jarang
ada yang mencari bahan tugas-tugas kuliah, bahkan yang paling menyedihkan ialah
nongkrong di tempat yang disukainya. Itulah gambaran realita kekinian yang terjadi
pada kebanyakan mahasiswa zaman sekarang.
Sekarang jarang dilihat mahasiswa yang berkumpul, berdiskusi merumuskan
cara untuk bagaimana memecahkan persoalan-persoalan yang sedang terjadi
dimasyarakat. Mengkaji kebijakan pemerintah, konflik social, penyuluhan terhadap
masyarakat, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan dan
mengutamakan kesosialan. Ini hanya dilakukan oleh segelintir mahasiswa, yang
jumlahnya kira-kira kurang dari sepuluh persen dari total seluruh mahasiswa yang
ada diperguruan tinggi. Belum lagi dari total kurang dari sepuluh persen tersebut,
tidak jarang mereka masih pada tahap berdiskusi, beradu argument, dan memainkan
dialektika saja, tanpa ada aksi nyata. Sungguh menyedihkan, apa yang akan terjadi
bangsa kita ini beberapa tahun yang akan nanti apabila keadaan ini terus berlajan.
Idealnya seorang mahasiswa harus mampu memainkan semua peranan yang
telah disematkan kepada mereka, bagaimana ia menjadi gerbang perubahan bagi
keadaan yang sekarang terjadi, calon penerima tongkat estafet dari para stake holder
ataupun pemimpin masyarakat, pengontrol setiap kejadian yang berlaku pada
masyarakat, dan dapat mewarisi nilai-nilai yang ada pada masyarakat dan bangsa
kita. Apabila semua itu dapat terlaksana dengan sebagaimana mestinya,
kemungkinan besar munculnya generasi yang akan mampu menjadikan bangsa ini
maju, sejahtera, dan terhormat akan semakin terbuka lebar dan tercapai. Dan apa
yang menjadi cita-cita para pembesar-pembesar negeri ini dapat tercapai.
* Mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Aktif
di organisasi kemahasiswaan, antara lain HME FPTK UPI, HMI PTK
UPI, dan ESTETIKA UPI. Diselesaikan pada tanggal 13 Juli 2012.