Refka

30
MANAJEMEN ANESTESI PADA HERNIA INGUINALIS LATERALIS Oleh: Vino Litasova Wulan Rizka ( N 111 13 031) Pembimbing Klinik: dr. Ferry Lumintang, Sp.An

description

Refka

Transcript of Refka

MANAJEMEN ANESTESI

PADA HERNIA

INGUINALIS LATERALIS

Oleh:Vino Litasova Wulan Rizka ( N 111

13 031)

Pembimbing Klinik:dr. Ferry Lumintang, Sp.An

PENDAHULUAN

Anestesi spinal atau subarachnoid adalah anestesi

regional dengan tidakan penyuntikan obat

anestetik lokal ke dalam ruang subarachnoid.

Hernia secara umum adalah merupakan protrusi

atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau

bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan

LAPORAN KASUS

IDENTITASNama : Tn. HUmur : 64 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiBB : 65 kgAgama : IslamAlamat : Jl. Tg. I No. 3

Palu

II. ANAMNESIS Riwayat Penyakit

Keluhan Utama : buah zakar sebelah kiri

membesar

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien masuk RS dengan keluhan buah zakar sebelah kiri

membesar dialami sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Buah

zakar tersebut membesar jika pasien berdiri, mengedan,

batuk, dan mengangkat berat. Pembesaran tersebut

menghilang jika pasien berbaring. Tidak ada demam, tidak

ada sakit perut, tidak ada nyeri, tidak ada muntah. BAB biasa,

BAK lancar.

RIWAYAT PENYAKIT

Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat penyakit hipertensi (+)

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat penyakit hati disangkal

Riwayat penyakit asma disangkal

Riwayat alergi obat disangkal

Riwayat diabetes melitus disangkal

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran : Compos mentis,

GCS: E4V5M6

Vital Sign

TD : 140/90 mmHg

Nadi : 80 x/menit

RR : 25 x/menit

Suhu : 36,5 ºC

Pemeriksaan Kepala

Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks

cahaya +/+, pupil

isokor diameter ± 3 mm

Telinga : discharge (-)

Hidung : Discharge (-), epistaksis (-)

Mulut : sianosis (-) bibir kering (+), pembesaran tonsil (-) skor

Mallampati 1

Pemeriksaan leher : simetris, tidak ada deviasi trakea,

pembesaran kelenjar getah bening (-)

Tiroid : Tidak ada kelainan

Ekstremitas : akral hangat, edem tidak

ada, turgor melambat.

Genitalia : pembesaran buah zakar

kiri.

KESIMPULAN KONSUL ANESTESI

Status fisik ASA II

Acc. Anestesi

LAPORAN ANESTESI PASIEN

Diagnosis pra-bedah : Hernia inguinalis lateralis sinistra

Diagnosis post-bedah : Hernia inguinalis lateralis sinistra

Jenis pembedahan : Hernioraphy

Persiapan anestesi : informed consent

Puasa ± 8 jam sebelum operasi

Jenis anestesi : Regional Anestesi

Teknik anestesi : Spinal, SAB L3-L4

Premedikasi anestesi : Sedacum 5 mg

Medikasi : efedrin 3 ml

Ondansentron 4 mg

Pemeliharaan anestesi : O2 2 L/menit

- Pasien dalam posisi tidur, memiringkan badan ke arah kiri, lutut dan paha fleksi mendekati

perut,

kepala ke arah dada.

- Desinfeksi di regio L3-L4

- Blok dengan jarum spinal no. 27 pada regio L3-L4

- LCS keluar (+) jernih

- Darah (-)

Respirasi : Spontan

Status Fisik : ASA II

Induksi mulai : 08.15 WITA

Operasi mulai : 08.20 WITA

Lama operasi : 45 manit

Lama puasa : 8 jam

TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI NADI

Pukul (WITA) Tekanan Darah (mmHg) Nadi (kali/menit)

08.15 150/90 120

08.20 140/70 120

08.25 140/70 100

08.30 130/70 80

08.35 97/60 80

08.40 140/70 80

08.45 140/80 80

08.50 140/70 80

08.55 130/70 110

PEMBAHASAN

Pada kasus ini seorang laki-laki 64 tahun

masuk dengan keluhan buah zakar sebelah

kiri membesar dialami sejak kurang lebih 1

tahun yang lalu. Buah zakar tersebut

membesar jika pasien berdiri, mengedan,

batuk, dan mengangkat berat. Pembesaran

tersebut menghilang jika pasien berbaring.

Sekitar 75% hernia terjadi disekitar

lipat paha, berupa hernia inguinalis

direk maupun indirek serta hernia

femoralis

Hernia inguinalis dapat terjadi

karena anomaly kongenital atau

didapat. Hernia dapat dijumpai

pada segala usia, dan lebih banyak

pada laki-laki dari pada perempuan

Pada pasien ini anestesi

yang dilakukan adalah

anestesi regional yang

biasa disebut sub

Arachnoid Blok (SAB)

atau anestesi spinal

dengan posisi lateral

dekubitus

Indikasi

Anestesi spinal dapat diberikan pada tindakan

yang melibatkan tungkai bawah, panggul, dan

perineum. Anestesi ini juga digunakan pada

keadaan khusus seperti bedah endoskopi,

urologi, bedah rectum, perbaikan fraktur tulang

panggul, bedah obstetric, dan bedah anak.

Kontraindikasi

Kontraindikasi mutlak meliputi infeksi kulit pada tempat

dilakukan pungsi lumbal, bakteremia, hipovolemia berat

(syok), koagulopati, dan peningkatan tekanan intracranial.

Kontraindikasi relatif meliputi neuropati, prior spine

surgery, nyeri punggung, penggunaan obat-obatan

preoperasi golongan AINS, heparin subkutan dosis rendah,

dan pasien yang tidak stabil, serta a resistant surgeon.

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah

hipotensi, nyeri saat penyuntikan, nyeri

punggung, sakit kepala, retensio urine,

meningitis, cedera pembuluh darah dan saraf,

serta anestesi spinal total.

Sedacum / Midazolam

-Anxiolitik-Turunan benzodiazepin.-Mengurangi kecemasan yang dirasakan pasien menjelang operasi-Memberikan efek amnesia enterograde sehingga pasien tidak trauma dengan tindakan operasi.-Bekerja mendepresi sistem saraf pusat termasuk formatio retikularis dan limbik, serta juga meningkatkan GABA.

Ondancentron

-Antagonis selektif dan bersifat kompetitif pada reseptor 5HT3-Menghambat aktivasi aferen-aferen vagal sehingga menekan terjadinya refleks muntah.

Bupivacaine

- Durasi kerja yang lama.- Mencegah konduksi rangsang saraf dengan menghambat aliran ion, meningkatkan ambang eksitasi elekton, memperlambat perambatan rangsang saraf dan menurunkan kenaikan potensial aksi.- Dapat ditoleransi dengan baik pada semua jaringan yang terkena

Efedrin

- TD pasien sempat turun 97/60 mmHg.-Hipotensi merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada anestesi spinal.- Menstimulasi reseptor alfa dan beta- Menghasilkan peningkatan detak jantung,- Meningkatakn kardiak output-Meningaktkan tekanan darah.

Ketorolac

-Analgesik

-Efektif dalam menanggulangi

nyeri luka operasi

-Waktu paruh 4-10 jam

TERAPI CAIRAN

Pengganti puasa :

Lama puasa : 8 jam

Lama puasa x maintenance = 8 x 105 = 840 cc

Saat mulai puasa - akan dilakukan op pasien mendapatkan cairan

1000 cc (2 kolf), ini dianggap sebagai pengganti puasa, sehingga

cairan pengganti puasa telah terpenuhi. Cairan tersebut lebih 160 cc.

Stress operatif :

Pada pasien ini operasi yang dilakukan termasuk dalam operasi

sedang

6% x 65 = 390

Jumlah stress operatif tersebut dikurangi dengan jumlah cairan

pengganti puasa yang lebih yaitu 106, jad 390 – 106 = 284 cc

Kebutuhan cairan jam I :(50% x penggani puasa) + M + SO (50% x 840) + 105 + 284 = 809 cc

Lama op 45 menit.Pemberian cairan durante op jam I 1300 ml sesuai dengan perhitungan cairan yang harus diberikan 809 cc.

Perdarahan

BB : 65 kgEBV : 65x75 = 4875 ccABL : 15% x 4875 = 731 cc

Perdarahan <731 ccKristaloid 3 : 1 → 731 x 3 = 2.193

TERIMAKASIH