Refi Yulita - fkik.pdf

248

Click here to load reader

Transcript of Refi Yulita - fkik.pdf

Page 1: Refi Yulita - fkik.pdf

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU

SAKURA CIPUTAT TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

REFI YULITA

NIM : 1110104000007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2014 M/ 1435 H

Page 2: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 3: Refi Yulita - fkik.pdf

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SCHOOL OF NURSINGSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA

Undergraduate Thesis, Juli 2014

Refi Yulita, NIM. 1110104000007

The Relationship between Parenting Style and Children 1-5 Years OldGrowth in Posyandu Sakura Ciputat Timur

xvii + 58 pages + 18 tables + 2 figures + 8 appendixes

Parenting style is one factor influencing 1-5 years old growing child. Children 1-5 years old give the positive parenting by their own parents will have normal growth according to their ages. This study aims to know the relationship between parenting style and children 1-5 years old growth. This study in Posyandu Sakura Ciputat Timur. The samples are 59 respondents by using total sampling technique. This research is quantitative with cross sectional approach. This study is using questionnaire to collects data. The result show that 17 respondents (29%) have positive parenting style and have normal growth, 12 respondents (20%) have positive parenting style and have abnormal growth, 17 respondents (29%) have negative parenting style and normal growth, 13 respondents (22%) have negative parenting style and have abnormal growth. This study was using Chi Square test and show P value 0.879. There are no relationship between parenting style and young children growth. Researchers suggest that Posyandu can provide more health education about good parenting and how to achieve optimal growing child.

Key Word: Parenting Style, Growth, Children 1-5 Years OldReferences: 34 (2003 – 2014)

Page 4: Refi Yulita - fkik.pdf

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2014

Refi Yulita, NIM. 1110104000007

Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

xvii + 58 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 8 lampiran

Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak balita. Anak balita yang mendapatkan pola asuh positif dari orang tuanya diprediksi dapat terhindar dari penyimpangan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Sampel penelitian digunakan sebanyak 59 orang dengan teknik sampel jenuh. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional.Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan chi square dan didapatkan p value sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita.Peneliti menyarankan agar pihak posyandu dapat memberikan pendidikan kesehatan yang lebih kepada para Ibu tentang pola asuh yang baik dan bagaimana cara mencapai perkembangan anak yang optimal.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, BalitaSumber: 34 (2003 – 2014)

Page 5: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 6: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 7: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 8: Refi Yulita - fkik.pdf

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Refi Yulita

Tempat, tanggal lahir : Bukittinggi, 6 Juli 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

HP : 081363321100

E-mail : [email protected] / [email protected]/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan / Program

Studi Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN

1. TK Al-Hidayah 1997-1998

2. SD 34 Sungai Tarab 1998-2004

3. SMP 1 Batusangkar 2004-2007

4. SMA 1 Batusangkar 2007-2010

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-sekarang

ORGANISASI

1. Drum Band SMP 1 Batusangkar 2005-2006

2. PMR SMP 1 Batusangkar 2005-2006

3. Drum Band SMA 1 Batusangkar 2007-2008

4. FSI SMA 1 Batusangkar 2008-2009

5. KOMDA FKIK UIN Jakarta 2010-2012

6. BEM IK UIN Jakarta 2012-2013

7. KAMMI MedSos UIN Jakarta 2011-2012

8. KAMMI Daerah Tangsel 2013-sekarang

9. BEM FKIKCFE

2013-sekarang

10.

ILMIKI 2013-sekarang

Page 9: Refi Yulita - fkik.pdf

ix

Page 10: Refi Yulita - fkik.pdf

Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu,

KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah m

Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang

Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya

Skripsi ini tak akan sebanding dengan

Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kuk

Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya

# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

Teruslah bertahan,

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."

ix1

P E R S E M B A H A N

Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu,

KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah menjadi bidadari sholihahmu,

Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang

mempunyai adek sholih sepertimu, Brother

Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya

Mama, Papa dan Putra

ini tak akan sebanding dengan pengorbananmu

Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kukumpulkan keringat

juangmu untuk

Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya

inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku

Deretan kertas putih ini semoga penuh akan

# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."

#Terimakasih Yaa Alloh

Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu, Mama

enjadi bidadari sholihahmu, Papa

Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang

adek sholih sepertimu, Brother

Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya

pengorbananmu, Mama

umpulkan keringat

juangmu untukku, Papa

Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya, duhai

inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku

Deretan kertas putih ini semoga penuh akan makna

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."

#Terimakasih Yaa Alloh

Page 11: Refi Yulita - fkik.pdf

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia

serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul

“Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di

Posyandu Sakura Ciputat Timur”.

Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta

menerapkan ilmu yang didapatkan oleh penulis dalam perkuliahan. Penulis telah

berusaha untuk menjadikan tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga

dapat dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal

skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan

tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk

penyempurnaan proposal skripsi ini.

Penyusunan proposal skripsi ini banyak berbagai pihak yang telah

memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta masukan, sehingga dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku Ketua Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Eni Nur’aini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Jamaluddin, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.

6. Bapak Karyadi, Ph.D selaku pembimbing 1 dan Ibu Puspita Palupi, M. Kep.

Page 12: Refi Yulita - fkik.pdf

xi

Ns, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing dan

memberi pengarahan kepada penulis.

7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di

lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Keluarga tercinta yaitu Ayah penulis Yunimal Apri, S.Sos, Ibu penulis

Era Lovita, S.Sos, dan Adik penulis Dian Purnama Putra.

9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Reno Ramalia, Hervina, Lily Camelia,

Novitasari, dan seluruh teman-teman P S I K angkatan 2010, serta sahabat

seperjuangan ILMIKI, KAMMI dan BEM FKIK yang telah memberikan

semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis. Semua pihak yang telah

membantu selesainya proposal skripsi ini baik dalam persiapan, dan

pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan

ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi

yang memerlukannya.

Wassalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, Juli 2014

Refi Yulita

Page 13: Refi Yulita - fkik.pdf

xii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................. i

Pernyataan Keaslian Karya .......................................................................... ii

Abstract ....................................................................................................... iii

Abstrak ........................................................................................................ iv

Pernyataan Persetujuan ............................................................................... v

Lembar Pengesahan .................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. viii

Lembar Persembahan .................................................................................. ix

Kata Pengantar ............................................................................................ x

Daftar Isi ..................................................................................................... xii

Daftar Tabel ................................................................................................ xv

Daftar Bagan ............................................................................................... xvi

Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Anak ................................................................... 8

B. Pola Asuh Orang Tua .................................................................. 12

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .......... 15

D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Page 14: Refi Yulita - fkik.pdf

xiii

...................................................................................................... 23

E. Penilaian Perkembangan Anak ................................................... 25

F. Kerangka Teori 29

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN

HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep ........................................................................ 30

B. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31

C. Definisi Operasional ................................................................... 32

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ................................................................. 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 34

D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................... 37

F. Tahap Pengambilan Data ............................................................ 38

G. Pengolahan Data ......................................................................... 39

H. Teknik Analisa Data ................................................................... 41

I. Etika Penelitian ........................................................................... 42

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................... 44

B. Hasil Analisis Univariat .............................................................. 45

C. Hasil Analisis Bivariat ................................................................ 48

BAB VI PEMBAHASAN

A. Analisis Univariat ....................................................................... 50

B. Analisis Bivariat ......................................................................... 53

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55

Page 15: Refi Yulita - fkik.pdf

xiv

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 56

B. Saran ........................................................................................... 57

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 16: Refi Yulita - fkik.pdf

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif 14

3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan) 17

3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Biologi) 19

3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Hubungan

Interpersonal)

21

2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0-1 Tahun 25

2.6 Perkembangan Keterampilan pada Anak 1-2 Tahun 26

2.7 Perkembangan Keterampilan pada Anak 2-5 Tahun 27

3.1 Definisi Operasional 32

4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur 34

4.2 Kisi-Kisi Kuesioner 36

4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen 38

5.1 Karakteristik Balita Berdasarkan Jenis Kelamin 45

5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Orang Tua 46

5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Orang Tua 46

5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Lama Interaksi Anak dengan

Orang Tua

47

5.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pola Asuh Orang Tua 47

5.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Perkembangan Anak Balita 48

5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Balita

49

Page 17: Refi Yulita - fkik.pdf

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

2.1 Kerangka Teori 29

3.1 Korelasi antara Variabel Independen dan Dependen 30

Page 18: Refi Yulita - fkik.pdf

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen Perizinan

Lampiran 2. Inform Consent

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Tabulasi Data

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Univariat

Lampiran 7. Hasil Olahan SPSS Bivariat

Page 19: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 20: Refi Yulita - fkik.pdf

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak karena

masa depan dunia tergantung kepada mereka. 10 Juta bayi dilahirkan ke

dunia ini setiap tahunnya dan mereka akan berkembang menjadi dewasa

nantinya. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak dalam hal

kasih sayang, gizi, perlindungan dan keamanan, serta kebutuhan untuk

tumbuh dan berkembang. Berkisar10 juta anak meninggal sebelum usia

10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi

mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan

kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal

(UNICEF, 2010 dalam Hasinuddin & Fitriah, 2011).

Kualitas hubungan seorang anak dengan orang tuanya sangatlah

penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak, termasuk

bagaimana kesehatan mentalnya, gaya hidup terkait kesehatannya,

konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran, cedera, kesehatan fisik,

keterampilan sosial, dan pencapaian pendidikannya (Simkiss dkk, 2013).

Tahun pertama usia seorang anak merupakan waktu yang sangat penting

dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada saat inilah

penting untuk merencanakan terkait dengan perkembangan seorang anak

(Groenendyk & Brenda 2007).

Page 21: Refi Yulita - fkik.pdf

2

Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua yang

mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk

mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

masyarakat (Edwards, 2006). Interaksi anak dengan orang dewasa dan

sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan

anak tersebut. Contohnya, interaksi anak dengan ibu yang merupakan

interaksi yang paling efektif untuk menjalin kedekatan dengan anak, serta

berpengaruh kepada perkembangan anak. Interaksi ini dapat

mempengaruhi perkembangan persepsi, membimbing serta dapat

mengendalikan perilaku anak-anak tersebut. Selain itu, juga membantu

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan diri mereka di

lingkungannya (Andrade dkk, 2005).

Pengasuhan keluarga selama lima tahun pertama kehidupan sangat

berpengaruh terhadap 4 domain perkembangan yaitu motorik, kognitif,

bahasa, dan sosial-emosional anak. Berbagai aspek inilah yang sangat

berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak di masa

mendatang (Lamb dkk dalam Kariger dkk, 2012). Anak dapat dikatakan

mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh ketika anak

mengalami keterlambatan pada lebih dari dua domain perkembangan

(Ngurah dkk 2008).

Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak sangat

bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap

diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan sekitar anak

Page 22: Refi Yulita - fkik.pdf

3

(keluarga dan masyarakat), akan menentukan kualitas pribadinya

dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang

tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang

penting adalah dalam menciptakan lingkungan (Dewi & Pujiastuti,

2012).

Rahayu (2013) dengan penelitian yang dilakukan di desa Pandak,

kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas menyatakan bahwa dalam

banyak penelitian menunjukkan kecerdasan anak usia nol sampai empat

tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia

18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia empat tahun pertama adalah

masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak

dibanding masa-masa sesudahnya. Apabila tidak mendapat rangsangan

yang maksimal pada usia tersebut, maka potensi tumbuh kembang anak

tidak akan teraktualisasikan secara optimal atau mengalami gangguan

perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral.

Masa balita merupakan masa terpenting dalam tumbuh kembang

anak karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dasar yang

akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Selain itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan

stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat

perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga apabila

keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan menghambat

perkembangan anak (Apriany, 2006)

Page 23: Refi Yulita - fkik.pdf

4

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2011)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua

dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo

Jogoroto, Jombang dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau P < 0,05 dan

penelitian yag dilakukan oleh Dewi dan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan

adanya hubungan antara pola asuh orang tau terhadap pekembangan

perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi dengan

nilai signifikansi sebesar 0,013 atau P < 0,05.

Penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian

sebelumnya, variabel peneliti yaitu pola asuh orang tua yang meliputi

pola asuh positif dan negatif serta perkembangan anak balita. Penelitian

ini akan dilaksanakan di Posyandu Kota Tangerang Selatan. Survey yang

peneliti lakukan pada Posyandu di wilayah kerja Ciputat Timur kota

Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada posyandu Sakura terdapat

beberapa penyimpangan perkembangan pada anak balita. Survey ini

dilakukan terhadap dua orang anak balita dengan menggunakan

instrument Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil survey

ini adalah dari dua balita menunjukkan adanya penyimpangan

perkembangan di dua poin perkembangan yaitu motorik halus dan

motorik kasar. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengetahui lebih

dalam tentang perkembangan anak balita disana dan menghubungkan

kepada salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pola asuh orang

tua.

Page 24: Refi Yulita - fkik.pdf

5

B. Perumusan Masalah

Lebih kurang 10 juta anak yang meninggal sebelum usia 10 tahun

dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka

karena adanya kesalahan dalam pengasuhan merupakan fenomena yang

cukup menjadi perhatian kita, terutama bagi orang tua dalam

memberikan pengasuhan yang maksimal kepada anak.

Jumlah anak yang lahir setiap tahunnya adalah tanggung jawab

kita semua, dan orang tua merupakan individu yang paling bertanggung

jawab dalam tugas perkembangan seorang anak. Hasil studi pendahuluan

yang dilakukan pada dua orang balita di wilayah Posyandu Sakura

Ciputat Timur didapatkan bahwa terdapat penyimpangan perkembangan

di dua poin perkembangan yang akan diteliti oleh peneliti yaitunya

penyimpangan perkembangan pada poin motorik halus dan motorik

kasar, dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat

hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita

di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka

pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk menjawab masalah

penelitian adalah:

Page 25: Refi Yulita - fkik.pdf

6

1. Bagaimana karakterisitik dari responden di Posyandu Sakura Ciputat

Timur?

2. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu

Sakura Ciputat Timur?

3. Bagaimana perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat

Timur?

4. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakterisitik responden, yaitu orang tua yang

mempunyai anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

b. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak

balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

c. Mengkaji perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat

Timur

d. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Page 26: Refi Yulita - fkik.pdf

7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan, serta menjadi landasan dalam pengembangan

evidance based ilmu keperawatan, khususnya keperawatan anak dan

keluarga.

2. Bagi Posyandu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang

bermanfaat oleh Posyandu, terutama bagi Ayah dan Ibu dari anak

yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan pola asuh yang

positif terhadap anak.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal pengembangan

penelitian berikutnya.

Page 27: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 28: Refi Yulita - fkik.pdf

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Anak

Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda, namun

berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan (growth) merupakan

perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun

individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang

dan keseimbangan metabolik. Perkembangan (development) adalah

bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan.

(April, 2009). Perkembangan juga berarti “mekar terbuka atau membentang;

menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna

dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya (Tim Penyusun

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001 dalam April 2009).

Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang

dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita

merupakan pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Masa balita terjadi perkembangan

kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan

intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan

berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga

Page 29: Refi Yulita - fkik.pdf

9

dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan

atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak

akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap

perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan (Kania, 2006)

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling

berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Perkembangan merupakan “ Never Ending Process ”

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi .

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase

perkembangan. (April, 2009).

Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh

yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Aspek-aspek perkembangan yang

dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan

bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006)

1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian

Page 30: Refi Yulita - fkik.pdf

10

tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis

dan sebagainya.

3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai

bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

Ciri-ciri perkembangan pada masa balita menurut Departemen

Kesehatan Republik Indonesia (2006) pada tiga tahun pertama kehidupan

ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih

berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-

cabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah

dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja

otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga

bersosialisasi. Kecepatan pertumbuhan pada masa balita akan mulai menurun

dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta

perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,

emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat.

Page 31: Refi Yulita - fkik.pdf

11

Anak di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya dasar

kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan

berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak

balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan

pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Apabila

perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal

ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang

berkualitas. Balita terbagi dalam dua kategori berdasarkan karakteristik, yaitu

anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi,

2004).

Perkembangan anak di masa prasekolah sangat penting. Menurut

Sumardi.I.S. (2005) masa prasekolah merupakan masa emas (golden age)

dimana anak berusia 0–6 tahun, rentang usia ini sangat menentukan

pertumbuhan dan perkembangan anak pada kehidupan selanjutnya.

Menurut nursalam (2005) perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari

proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang

terorganisasi.

Page 32: Refi Yulita - fkik.pdf

12

B. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara

yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan

anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak

untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan

motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan

tahap perkembangannya (Kurniawati dkk, 2011).

Menurut Baumrind (1971) dalam Apriany (2006) pola asuh

orangtua terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan)

dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi satu sama lain. Dimensi kehangatan menunjukkan

bahwa respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah

aspek dimana orangtua mengendalikan perilaku anak untuk memastikan

bahwa peraturan mereka dipatuhi.

Berdasarkan kedua dimensi di atas, maka terdapat empat

kategori pola asuh orangtua yaitu permissive, authoritarian,

authoritative, dan neglectfull. Orangtua yang menerapkan pola asuh

authoritative memperlihatkan kehangatan tetapi keras, menjungjung

tinggi kemandirian tetapi menuntut tanggungjawab akan sikap anak.

Pada pola asuh authoritarian, orangtua menjungjung tinggi kepatuhan,

kenyamanan dan disiplin yang berlebihan/orangtua lebih menekankan

pemberian hukuman terhadap kesalahan, tanya jawab verbal dan

penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh permissive, orangtua bersikap

Page 33: Refi Yulita - fkik.pdf

13

menerima, murah hati dan agak pasif dalam hal kedisiplinan,

menerima seluruh tingkah laku yang ditampilkan anak, mengabulkan

setiap permintaan anak/terlalu memberikan perhatian yang berlebihan

tanpa menegakkan otoritasnya sebagai orangtua. Sedangkan pola asuh

neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada

anaknya, mereka membiarkan anak mengambil keputusan sendiri,

orangtua dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung

mengabaikan kesejahteraan anak (Maccoby, 1980 dalam Apriany, 2006).

Muthmainnah (2012) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua

dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada

anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta

sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua

sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka memukul,

mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap

tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dsb - dianggap sebagai

hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap

negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan

menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi,

untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada

padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang.

Markie dkk (2002) dalam Muchtar (2011) mendefinisikan Positive

Parenting adalah pendekatan pola asuh yang bertujuan untuk mengembangkan

dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan

Page 34: Refi Yulita - fkik.pdf

14

anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan juga

perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang.

Anak-anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif

kemungkinan besar akan berkembang baik, memiliki kemampuan baik, dan

selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah

dicapainya. Pendekatan dengan pola asuh yang positif akan mengembangkan

kebiasaan baik yang merupakan landasan dalam mengembangkan karakter

yang positif. (Muchtar, D.H. 2011)

Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut ini

perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif :

Tabel 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif

Pola Asuh Negatif Pola Asuh Positif

1. Melihat dan memberlakukan anak sebagai “hak milik”

2. Berusaha untuk membentuk anak sesuai dengan keinginan orang tua

3. Menjadi teman yang tidak menyenangkan dan menekankan kalau orang tua tidak bisa menjadi teman bagi anak

4. Mengalah terhadap keinginan anak atau orang tua

5. Kontrol6. Mencoba untuk sempurna7. Memberikan hukuman 8. Sangat melindungi9. Menghindari perasaan terutama

emosi negatif10. Membetulakan atau mencari

jalan keluar untuk anak11. Selalu berpikir dari kacamata

orang tua12. Selalu merasa khawatir atau

takut

1. Melihat dan memberlakukan anak sebagai “titipan”

2. Mengasuh dan mengembangkan anak supaya anak menjadi dirinya sendiri

3. Sangat menghormati dan mendukung anak

4. Selalu tegas dan tetap fokus pada usaha untuk mencari faktor penyebab dan mencari solusi

5. Membimbing6. Mengajarkan dan mendidik

bahwa kesalahan dan kegagalan adalah keadaan agar kita dapat mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik

7. Melibatkan anak untuk mencari jalan keluar yang terbaik

8. Menawarkan pengawasan yang pada tempatnya

9. Mengizinkan anak untuk mengekspresikan perasaan dan emosi negatifnya

Page 35: Refi Yulita - fkik.pdf

15

13. Selalu merasa kesal jika naak berprilaku tidak sesuai dengan keinginan orang tua

14. Mempunyai ersepsi bahwa kecerdasan intelektual adalah faktor utama yang akan membuat anak sukses kemudian hari

10. Mengajarkan yang berguna dalam kehidupan

11. Berusaha masuk ke dunia anak12. Menaruh kepercayaan dan

keyakinan pada anak13. Berusaha agaranak belajar dari

prilaku atau kejadian yang tidak menyenangkan

14. Memiliki persepsi bahwa kecerdasan intelektual membuat anak menjadi mampu dan kecerdasan emosionallah yang membuat anak sukses dan mampu meraih sgala potensi yang ada dalam dirinya.

Sumber: Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011)

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Untuk membantu para profesional menilai faktor yang mempengaruhi

perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan ke dalam empat bidang

yaitunya:

a) Environmental factors (Rumah, penghasilan, pekerjaan, pendidikan)

b) Biological factors (Jenis kelamin, kesehatan umum, kesehatan mental,

praktek kesehatan)

c) Interpersonal relationships (Kedekatan, pola asuh orang tua, jaringan

sosial)

Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang sangat

penting bagi seorang anak. Kontak mata, senyuman, memberikan

lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih lanjut, adanya

pertukaran makna dalam berkomunikasi, dan keterlibatan orang tua atau

Page 36: Refi Yulita - fkik.pdf

16

pengasuh akan membatu mengembangkan dunia mereka dalam

berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain.(Field dkk, 2007)

d) Early environments and experiences (Pengalaman dan lingkungan

sebelumnya)

(Shanker, Blair & Diamond, 2008)

Page 37: Refi Yulita - fkik.pdf

17

Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Rumah Ruangan bermain untuk anak ada/tidak

Keadaan rumah padat/tidak

Ruangan hijau untuk bermain anak ada/tidak

Bangunan masyaratakat di sekitar rumah ada/tidak

Anak berada di rumah dalam keadaan aman/tidak

Kondisi rumah sehat/tidak

Lingkungan sekitar bebas dari kejahatan/ tidak

Lingkungan di sekitar memudahkan untuk mencari penghasilan/tidak.

Penghasilan Pakaian anak memadai/tidak

Keluarga mengalami tekanan keuangan/tidak

Ada program komunitas yang murang untuk keluarga /tidak

Ada subsidi atau bantuan sosial/tidak

Gizi untuk anak cukup/tidak

Keluarga bergantung kepada satu orang dewasa yang berpenghasilan/ tidak

Ada tempat membeli makan yang aman/tidak

Ada subsidi untuk makanan/tidak

Pekerjaan Ketika orang tua bekerja, anak dititipkan kepada penitipan anak yang berkualitas/tidak

Orang tua stres/tidak ketika anak dititipkan

Lingkungan sekitar termasuk banyak yang bekerja/tidak

Adanya kesetaraan pendapatan Ada/tidak

Page 38: Refi Yulita - fkik.pdf

18

Memadai/tidak pekerjaan individu dalam sebuah keluarga

Keluarga butuh lebih banyak usaha agar pekerjaannya bermakna/ tidak

PendidikanSeseorang membaca dan bermain dengan anak/tidak

Tingkat pendidikan dari anggota keluarga

Ada/tidak dorongan dari masyarakat agar orang tua memberikan pendidikan yang memadai untuk anaknya

Ada/tidak program di masyarakat yang mendukung pendidikan

Anak memiliki buku-buku dan mainan yang merangsang perkembangan/ tidak

Keluarga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan anak/tidak

Ada/tidak tingkatan dalam memperoleh pendidikan dalam masyarakat

Anak mengikuti pendidikan usia dini yang berkualitas/tidak

Keluarga memiliki akses ke program pendidikan/tidak

Ada/tidak kebijakan untuk pendidikan anak usia dini

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008

Lanjutan Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)

Page 39: Refi Yulita - fkik.pdf

19

Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Jenis kelamin Laki-laki/PerempuanPernah mengalami kekerasan dalam keluarga/tidak

Ada laki-laki atau perempuan yang berpengaruh di lingkungan/tidak

Ada pengakuan laki-laki setara dengan perempuan/tidak

Kesehatan umumBerat badan ketika lahir sehat/tidak

Kehamilan dari ibu yang normal/tidak

Asupan nutrisi yang kuat selama trimester pertama ketika di dalam perit ibu

Ada//tidak pelayanan kesehatan terdekat

Anak dalam keadaan sakit/tidak

Ada anggota keluarga yang sakit/tidak.

Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap individu yang cacat

Ada/tidak dukungan masyarakat untuk keluarga yang mengalami kcacatan

Kesehatan mentalLingkungan anak sangat hangat akan kasih sayang/tidak

Kesehatan ibu ketika memiliki anak

Ada program untuk mendukung kesehatan mental ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan/tidak

Ada dukungan masyarakat terjadap kesehatan mental ibu hamil/tidak

Pengasuh anak konsisten dan responsif atau tidak

Keluarga mengalami trauma, penyalahgunaan obat atau

Ada/tidak dukungan program dari lingkungan sekitang tentang

Ada/tidak dukungan dari masyarakat sekitar tentang

Page 40: Refi Yulita - fkik.pdf

20

kesehatan mental/tidak keterampilan koping mengurangi stigma negatif tentang kesehatan mental

Praktek kesehatanAda/tidak pola makan, tidur dan bermain anak

Keluarga mengatir secara aktif gizi, tidur dan bermain anak/tidak

Ada/tidak komunitas yang memberikan informasi tentang gizi, tidur, dan aktifitas anak

Anak diberikan ASI/tidakPaham/tidak keluarga tentang ASI

Ada dukungan/tidak dari lingkungan sekitar untuk memberikan ASI kepada anak

Anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan/tidak

Anak olah raga stiap hari/tidak

Anggota keluarga mendorong anak untuk berolah raga/tidak

Ada/tidak program masyarakat untuk mendukung aktifitas fisik untuk anak

Ada bayaran/tidak untuk aktifitas fisik di sekolah anak

Anak dikenalkan untuk menjaga kebersihan mulut/tidak

Anak didorong untu\k membersihkan gigi/tidak

Mudah/tidak mendapatkan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut untuk anak

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008

Lanjutan Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)

Page 41: Refi Yulita - fkik.pdf

21

Tabel 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Interpersonal)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

KedekatanDekat/tidak anak dengan pengasuhnya

Responsif /tidak pengasuh dari anak kita

Ada program/tidak dari masyarakat tentang kedekatan anak denga orang tua

Pengasuh memberikan dukungan finansial/tidak kepada anak

Pola asuh orang tuaAnak mendapatkan pola asuh yang baik/tidak

Orang tua memberikan pengasuhan yang baik/tidak

Ada/tidak program tentang cara pengasuhan yang baik untuk anak

Hak-hak dan tanggung jawab orang tua diakui di tempat kerja/tidak

Jaringan sosialAda/tidak ada hubungan anak dengan orang dewasa lain

Keluarga memiliki banyak jaringan sosial/tidak

Di lingkungan masyarakat ada/tidak, kelompok-kelompok dengan kepentingan tertentu (Misal : Kelompok agama, budaya, dll)

Ada dukungan masyarakat/ tidak dalam mengembangakan kelpompok-kelompok dengan berbagai kepentingan tersebut

Anak memiliki teman sebaya/tidak

Anak diterima dalam keluarga/tidak

Ada/tidak perlakuan yang sama terhadap semua keluarga dari masyarakat sekitar

Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap hak azazi manusia

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008

Page 42: Refi Yulita - fkik.pdf

22

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak menurut

Edward (2006) adalah :

a. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalamannya

sangat berpengaruh dalam mengasuh anak.

b. Lingkungan

Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak

mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang

diberikan orang tua terhadap anak.

c. Budaya

Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh

masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat

disekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut

dianggapnya berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang

tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan

baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam

mengasuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan

pola asuh terhadap anaknya.

Page 43: Refi Yulita - fkik.pdf

23

D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Balita

Pengasuhan dalam keluarga sangatlah penting untuk perkembangan anak di

masa mendatang. Pengasuhan ini termasuk pengasuhan di aspek psikososial yang

mengarah kepada perkembangan yang positif. Indikator-indikator yang mempengaruhi

perkembangan yang positiflah yang dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh

pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau bagaimana penerapan nilai-nilai budaya

dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dalam keluarga merupakan serangkaian tindakan

atau aktivitas yang diperankan oleh pengasuh dalam keluarga di lingkungannya , atau

kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi

sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Kariger

dkk, 2012).

Untuk mendukung beberapa teori, maka para peneliti melakukan

penelitian yang membahas tentang perkembangan anak yang dipengaruhi oleh

status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak

dengan saudaranya. (Groenendyk & Brenda 2007)

Baru-baru ini, ada peneliti yang sudah menekankan akan pentingnya

interaksi dalam sebuah keluarga. Diantaranya pengasuhan yang dilakukan oleh

ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini berpengarug

langsung terhadap perkembangan anak. (Groenendyk & Brenda 2007)

Pengasuhan dalam keluarga mengacu kepada prilaku atau nilai-nilai yang

diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau

juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung

bagaimana orang tua tersebut. (Groenendyk & Brenda 2007)

Page 44: Refi Yulita - fkik.pdf

24

Pencarian perhatian oleh anak merupakan cara mereka dalam

menunjukkan harapan-harapan mereka tentang dunia sosial mereka. Menurut

teori kedekatan internal adalah anak-anak mempunyai keinginan kepada orang

tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika

diberikan perawatan dalam keluarganya. Adanya respon orang tua terhadap

harapan-harapan anak dapat mengajarkan mereka tentang adanya sebuah hubungan

timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre & Forman, 2012)

Teori kedekatan ini sudah diprediksi dan menunjukkan bahwa anak yang

berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan

teman-teman bermainnya dalam menyelesaikan tugasnya, atau sebuah solusi

dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk

membantu mereka (Pierre & Forman, 2012)).

Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua

akan membantu anak dalam mengembangkan respon yang diberikan orang

tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan

respon (Pierre&Forman, 2012). Dengan respon yang diberikan orang tua dalam

berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi respon

yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk

mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan

orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya

interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon

anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling

memberikan kenyamanan (Pierre & Forman, 2012).

Page 45: Refi Yulita - fkik.pdf

25

E. Penilaian Perkembangan Anak

1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu

Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai

perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini

memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan

tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1

inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan,

diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan

terencana.

Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 – 1 tahun

Usia (Bulan)Keterampilan yang

dicapai 50 %Keterampilan yang

dicapai 100 %

Motorik KasarTengkurap, kepala ditegakkan dengan sudut 45°

1.0 2.4

Duduk dengan dipegangi, kepada tegak 2.2 3.8Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah 4.1 5.6Berguling 5.0 8.0Duduk tanpa bantuan 6.8 8.3Dibantu untuk berdiri 9.5 12.5Berjalan sambil memegang furnitur 10.2 13.1

Motorik halusMenyatukan tangan 1.9 3.6Meraih objek yang diletakkan di tangan 2.6 4.1Menggapai objek 4.2 5.9Memindahkan kubus dari tangan ke tangan

6.7 9.8

Menepukkan kubus dari tangan ke tangan

9.0 12.5

Menjepit bola kecil 10.0 13.3Bahasa

Bersuara – tidak menangis 0.5 1.7Tertawa 2.0 2.8“Papa”/”Mama” (Tidak spesifik) 6.8 9.4“Papa”/”Mama” (spesifik) 9.5 12.7

Page 46: Refi Yulita - fkik.pdf

26

SosialSenyum berdasarkan respon 0.8 1.6Makan biskuit sendiri 5.5 7.4Main pat-a-cake 9.0 12.5Minum dari gelas terbuka 11.5 16.4

Sumber: Muhaimin (2003)

Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 – 2 tahun

Usia (Bulan)Keterampilan yang

dicapai 50 %Keterampilan yang

dicapai 100 %

Motorik KasarBerdiri sendiri secara baik 12.7 16.1Berjalan lima langkah 13.5 16.8Menaiki tangga sambil berpegangan 16.8 21.1

Motorik halusMenyusun menara dari dua kubus 13.8 18.6Menulis secara spontan 13.8 18.9Menyusun menara dari empat kubus 19.0 24.0

BahasaTiga kata selain Mama/papa 12.3 16.5Menunjuk salah satu anggotabadan 17.5 23.7Menggaubungkan dua akata yang berbeda

17.7 24.0

Merespon perintah sederhana tanpa isyarat

18.6 2.7 thn

Menyebutkan nama suatu gambar 20.0 2.2 thnSosial

Minum dari gelas yang terbuka 11.5 16.4Menggunakan sendok, tumpah sedikit 14.5 19.0Membantu di dalam rumah, tugas sederhana

17.1 22.2

Sumber: Muhaimin (2003)

Page 47: Refi Yulita - fkik.pdf

27

Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 – 5 Tahun

Usia (Tahun)Keterampilan yang dicapai

50 %Keterampilan yang

dicapai 100 %

Motorik KasarBerdiri seimbang dengan satu kaki selama 1 detik

2.6 3.9

Melompat dengan satu kaki 3.6 4.6Berdiri seimbang degan satu kaki selama 5 detik

3.7 4.7

Menaiki tangga seperti orang dewasa 3 4Berjalan ke depan dengan cara tumit ke ibu jari

4.6 5.7

Motorik halusMenyusun delapan kubus ke atas 2.3 3.1Meniru garis vertikal 2.5 3.4Meniru jempatan tiga-kubus 2.9 3.6Menyalin gambar lingkaran 3.0 3.7Menyalin gambar silang 3.7 4.8Menggambar manusia-tiga bagian 3.8 4.8Meniru kotak 4.1 5.4Menggambar manusia-enam bagian 4.6 6.1Menyalin gambar kotak 4.7 6.3

BahasaMerujuk diri sendiri dengan nama 2Menggunakan kata jamak 2.3 3.0Memberikan nama pertama dan nama terakhir

2.6 3.5

Menggunakan kata saya, aku, kamu 2.5Mengerti kata dalam, atas, bawah 3.1 4.2Mengenali keluarga 3Mengenali sebagian besar orang asing 4Menggunakan kata kenapa, dan kapan 4Kalimat panjang dengan kata penghubung (Sehingga, karena)

4

SosialMencuci dan mengeringkan tangan 2.0 3.1Mengancingkan pakaian 3.7 4.9Berpakaian tanpa pengawasan 4.0 5.5Berpakaian dengan pengawasan 2.9 3.8

Sumber: Muhaimin (2003)

Page 48: Refi Yulita - fkik.pdf

28

2. Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan

(KPSP)

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu

alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan

di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik

oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini

adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan

cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012).

Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan

untuk mengetahui perkembangan se o ra n g anak, dengan hasil normal atau

ada penyimpangan.

Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9,

12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak

belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada

umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur

7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan.

Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah

tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka

pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang

lebih muda. (Depkes RI, 2006)

Page 49: Refi Yulita - fkik.pdf

29

p

Keterangan :: Berkaitan dengan penelitian: Tidak berkaitan dengan penelitian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perkembangan Anak

Lingkungan

Biologi

Pengalaman danlingkungan sebelumnya

Hubungan antar personal

a. Genderb. General healthc. Mental healthd. Health practise

a. Housingb. Incomec. Employmentd. Education

Perkembangan

anak :

Normal

Menyimpang

Pola asuh positif

Pola asuh negatifHubungan sosial

Pola asuh orang tua

Kelekatan

Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006)

F. KERANGKA TEORI

Page 50: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 51: Refi Yulita - fkik.pdf

30

BAB III

KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN

DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua

dan perkembangan anak balita, perkembangan anak mencakup

perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan

sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi

menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal

(Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini

meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.

Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen

Pola asuh orang tua Perkembangan anak balita

Independen Dependen

Page 52: Refi Yulita - fkik.pdf

31

B. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban

sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008).

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah :

Ha: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua tetadap

perkembangananak balita.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.

Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur

dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).

Page 53: Refi Yulita - fkik.pdf

32

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pendidikan akhir Pendidikan terakhir orang tua Kuisioner A 1. Dasar2. Menengah3. Atas

Ordinal

2 Pekerjaan Aktivitas keseharian orang tua Kuisioner A 1. Tidak bekerja2. Bekerja

Nominal

3 Lama interaksi orang tua dengan anak

Waktu yang dihabiskan orang tua untuk berinteraksi dengan anak

Kuisioner A Penilaian1. Interaksi baik

Lama interaksi > 3 jam2. Interaksi kurang baik

Lama interaksi < 3 jamSumber: Hartono (2012)

Ordinal

4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak usia 1 – 3 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola prilaku anak saat ini dan masa mendatang.

Kuisioner dengan 14 pernyataan menggunakan skala likert(Kuisioner B)

Penilaian:1. Pola asuh positif ,

jika,Skor positif > skor negatif

2. Pola asuh negatif ,jika,Skor negatif > skor positif

Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan Likert (2014)

Ordinal

5 Perkembangan anak

Bertambahnya kemampuan (skill) anak usia 1 – 3 tahun dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial dan bahasa.

KPSP dengan 9 dan 10 pernyataan(Kuisioner C)

Penilaian:1. Perkembangan anak sesuai (S)

jika skor 9 - 102. Perkembangan anak

kemungkinan ada penyimpangan jika skor kurang atau sama dengan 6

Sumber : Depkes RI (2006)

Ordinal

Page 54: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 55: Refi Yulita - fkik.pdf

33

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan

penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran

dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu

(Hidayat, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini

dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas

Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di

Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari

keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa

terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi

pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat

penyimpangan perkembangan disana.

Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola

asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana

hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita

disana.

Page 56: Refi Yulita - fkik.pdf

34

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang

berjumlah 59 anak balita.

Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada

tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada Tahun 2014

No. Usia Jumlah anak1 1-2 tahun 23 orang2 3-5 tahun 36 orang

Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,

2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan

sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5

tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut

digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.

Page 57: Refi Yulita - fkik.pdf

35

Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain:

a. Orang tua yang memiliki anak usia balita

b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur

c. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian yang penyebabnya adalah :

a. Menolak menjadi responden

b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan

penelitian

c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran

maupun interpretasi hasil penelitian

(Hidayat, 2008)

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah

dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi,

jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma,

2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan

instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :

Page 58: Refi Yulita - fkik.pdf

36

1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama

orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial

nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak.

2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri

dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan

adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini

dibuat dengan pilihan SS yaitu “Sangat Sesuai”, S yaitu “sesuai”, TS yaitu

“tidak sesuai” dan STS yaitu “Sangat Tidak Sesuai”. Skor yang diberikan

untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan

untuk STS sama dengan 0.

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh

Variabel Nomor Item

Pola AsuhFavorable Favorable

1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14

3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi 9-10 pertanyaan tentang

kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP

anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada

penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan

untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar,

bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)

Page 59: Refi Yulita - fkik.pdf

37

Interpretasi KPSP meliputi :

a. Jawaban Ya : Orang tua anak menjawab: anak bisa atau

pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.

b. Jawaban Tidak : Orang tua menjawab: anak belum pernah

melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.

Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah :

a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan

tahap perkembangannya (S)

b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu

Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini

dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat

penelitian yang akan dilakukan.

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan

penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai

standar (Hidayat, 2008).

1. Hasil Validitas Instrumen

Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan

tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan

6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua

pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah

penelitian dilakukan.

Page 60: Refi Yulita - fkik.pdf

38

2. Hasil Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan langkah yang dilakukan setelah

melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan

metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola

asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat

dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali)

dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil

pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Alpha Cronbach Keputusan

Pola asuhPositif 0,741 ReliabelNegatif 0,741 Reliabel

F. Tahapan Pengambilan Data

Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua

dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data

dengan cara:

1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian

di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta.

2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan

(Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)

3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung

menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.

Page 61: Refi Yulita - fkik.pdf

39

4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan

Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan

Ciputat Timur

5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua

opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian.

6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian

7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura

8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu

yang dikunjungi

9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak

usia balita.

10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi

dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data

yang diberikan oleh kader Posyandu.

11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden

12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan

memasukkan ke dalam laporan penelitian.

G. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-

langkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya:

1. Pengolahan data (Editing)

Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir

kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada

Page 62: Refi Yulita - fkik.pdf

40

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul untuk

memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

2. Pengkodean data (Coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi

dan arti suatu kode dari suatu variabel.

Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam

komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola

asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1,

pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan

yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita

diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2

menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J.

3. Pemasukan data (Entry)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di

analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.

Page 63: Refi Yulita - fkik.pdf

41

Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai

dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai

dengan isian responden.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan

untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian

pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data

tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil

pengumpulan data yang dilakukan.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel

yang diteliti, diagnosis asumsi statistik lanjut deteksi nilai

ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai

dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden

dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden

serta perkembangan anak balita.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini

digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan

dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada

Page 64: Refi Yulita - fkik.pdf

42

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang

tua dengan perkembangan anak balita.

I. Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan

sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian

adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) :

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang

diteliti untuk ketersediaannya menjadi responden penelitian.

Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang

sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan

penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan

responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden

yang bersedia menjadi responden penelitian.

2. Tanpa nama (Anonymity)

Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi

mengurutkan nomor pada lembar pengumpulan data yang

diberikan kepada responden.

Page 65: Refi Yulita - fkik.pdf

43

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain

Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan,

manfaat dan menghormati orang lain.

Page 66: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 67: Refi Yulita - fkik.pdf

44

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang

membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan

Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur

Tangerang Selatan.

Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan

kelurahan Rempoa membawahi 25 Posyandu. Posyandu Sakura

merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa.

Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex,

Ciputat Timur. Posyandu Sakura saat ini telah memberikan

kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6

Rempoa.

Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu

ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap

balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh

kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak

balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan

yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu

Page 68: Refi Yulita - fkik.pdf

45

beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang

ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya.

Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang

perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini

lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang

maksimal pada perkembangan balita.

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

Laki-laki 32 54

Perempuan 27 46Total 59 100

Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%)

balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.

Page 69: Refi Yulita - fkik.pdf

46

2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua

dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pekerjaan Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak bekerja 45 76

Bekerja 14 24Total 59 100

Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden

(76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja.

3. Gambaran Pendidikan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua

dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)Dasar 15 25

Menengah 31 53Tinggi 12 20

Tidak diisi 1 2Total 59 100

Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan

pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15

orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang

tidak mengisi kolom pendidikan.

Page 70: Refi Yulita - fkik.pdf

47

4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang

tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan Anak

Rentang waktu Frekuensi (n) Persentase (%)<3 jam 0 0>3 jam 59 100Total 59 100

Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden

berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan

tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama

kurang dari 3 jam.

5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua

Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan.

Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel

pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pola Asuh Frekuensi (n) Persentase (%)

Positif 30 50,8

Negatif 29 49,2Total 59 100

Data pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30

responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan

Page 71: Refi Yulita - fkik.pdf

48

29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada

anaknya.

6. Gambaran Perkembangan Anak Balita

Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10

pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel

perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Perkembangan Frekuensi (n) Persentase (%)Normal 34 57,6

Menyimpang 25 42,4Total 59 100

Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita

(57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%)

mengalami perkembangan yang menyimpang.

C. Hasil Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita

Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7

Page 72: Refi Yulita - fkik.pdf

49

Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pola AsuhPerkembangan Anak Balita

TotalP

valueNormal(%)

Menyimpang(%)

Positif 17 17 34 0,879

29 29 58 %

Negatif 13 12 25

22 20 42 %

Total 30 29 59

51 49 100%

Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui

bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak

yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif

dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang

(20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak

yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang

negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13

orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879

(Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia

balita.

Page 73: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 74: Refi Yulita - fkik.pdf

50

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang

dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan

penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan

penelitian.

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita

Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak

balita di wilayah kerja Posyandu Sakura Ciputat Timur Tangerang Selatan.

Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 59 orang.

Responden yang memiliki balita berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32

orang (54%), dan responden yang memiliki balita berjenis kelamin

perempuan berjumlah 27 orang (46%). Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara jumlah balita laki-laki dan perempuan di Posyandu ini.

Perbandingan balita laki-laki dan perempuan adalah 32:27 sama dengan

sekitar 3:2.

2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaannya

Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan anak (Shanker, Blair & Diamond, 2008).

Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

Page 75: Refi Yulita - fkik.pdf

51

adalah orang tua yang tidak bekerja. Orang tua yang dimaksudkan disini

adalah Ayah atau Ibu yang pada saat penelitian berkesempatan untuk

mengisi kuisioner yang diajukan. Dan pada umumnya kuisioner ini diisi

oleh Ibu dari anak balita yang ada. Terdapat sebanyak 45 responden (76%)

yang tidak bekerja, dan 14 responden (24%) yang bekerja. Terdapat

perbedaan yang signifikan antara orang tua yang tidak bekerja dengan orang

tua yang bekerja. Perbandingan antara responden yang bekerja dengan

responden yang tidak bekerja adalah 45:14 sama dengan sekitar 3:1.

3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikannya

Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta

pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak (Edward, 2006).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan akhir dari responden

sebanyak 31 orang (53%) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), 15 orang

(25%) adalah sekolah tingkat dasar, 12 orang (21%) adalah diploma dan

sarjana, dan 1 orang (2%) tidak mengisi kolom pendidikan yang ada di

kuisioner.

4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Interaksi dengan Anak Balita

Kemampuan komunikasi awal untuk perkembangan anak berada di

tingkat keluarga. Keluarga yang memiliki budaya berkomunikasi dengan

anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi yang baik bagi

tumbuhnya kecerdasan anak- anak (Wijayanti, 2013).

Menurut Dr Chee, 2008, kualitas waktu interaksi orang tua dengan

anak lebih penting dari pada kuantitas waktunya. Alangkah tidak berarti apa-

Page 76: Refi Yulita - fkik.pdf

52

apa jika orang tua mempunyai waktu 24 jam untuk anak, tetapi tidak dengan

kualitas yang maksimal.

Menurut Hartono (2012), interaksi minimal antara ibu dan anak

minimal 3 jam. Pada penelitian ini, peneliti hanya mampu mengukur

kuantitas interaksi Ibu dan anak dengan nilai statistik seluruh responden

memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari tiga

jam sehari.

5. Karakteristik Responden berdasarkan Pola Asuh

Menurut Groenendyk & Brenda (2007), interaksi anak dengan orang

dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi

perkembangan anak tersebut. Pada penelitian terdapat 2 macam pola asuh

yang akan dijabarkan oleh peneliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Nelsen & Lisa (2003) dalam Muchtar (2011), yaitu tentang pola asuh

positif dan negatif.

Pada penelitian ini diperoleh data sebanyak 30 orang tua (50,8%)

memberikan pola asuh positif kepada balita, da 29 orang tua (49,2%)

memberikan pola asuh negatif kepada balita. Terdapat perbedaan yang tidak

terlalu signifikan disini.

Pola asuh positif adalah pola asuh yang diberikan orang tua

kepada anak dengan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif

serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif

adalah bila orang tua sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka

memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan,

Page 77: Refi Yulita - fkik.pdf

53

menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah,

dan sebagainya yang dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan,

kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan

mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa

dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan

dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga

orang tua tidak memberikan kasih sayang (Muthmainnah, 2012).

6. Karakteristik Responden berdasarkan Perkembangan Balita

Hal yang terpenting dalam tumbuh kembang anak adalah masa

balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan

mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain

itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan

rangsangan/stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu

mendapat perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga

apabila keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan

menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006).

Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa

perkembangan normal balita di tempat ini sebanyaj 34 orang (57,6%),

dan perkembangan menyimpang sebanyak 25 orang (42,4%).

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita

Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi

square karena kedua variabel berbentuk data kategorik. Hasil penelitian

Page 78: Refi Yulita - fkik.pdf

54

mengenai hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita menunjukkan bahwa responden yang memberikan pola asuh

positif kepada anak dan perkembanagn anak balita yang normal sebanyak

19 orang (29%) sebanding dengan orang tua yang memberikan pola asih

negatif kepada anak, tetapi perkembangan anak balita menyimpang. Dan

hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh

orang tua terhadap perkembangan anak usia balita, artinya pola asuh yang

diberikan orang tua kepada anak balita tidak memiliki hubungan dengan

perkembangan anak di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

Edward (2006) menyatakan bahwa pola pengasuhan orang tua sangat

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka tidak mustahil jika lingkungan

juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap

anak. Penyebab dari tidak terdapatnya hubungan yang signifikan mungkin

disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, dimana lingkungan yang ada di

sekitar memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak balita (Edward,

2006). Lingkungan di sekitar responden tampak bersahabat, yang dibuktikan

dengan kehangatan mereka menyambut peneliti untuk melakukan penelitian

disana dan nampak jelas ketika beberapa orang tua berinteraksi dengan

anak. Hubungan antara pemilik rumah satu dan pemilik rumah lainnya pun

terlihat seperti keluarga besar yang saling membutuhkan. Terdapat

kelompok-kelompok masyarakat yang setiap sore berkumpul dan

bercengkrama, selama 3 hari peneliti melakukan penelitian disana. Peneliti

Page 79: Refi Yulita - fkik.pdf

55

mempunyai pandangan bahwa lingkungan tempat penelitian ini sudah cukup

baik, dan memberikan dampak baik terhadap Ibu dan anak balita.

Jaringan sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi

perkembangan anak balita dalam faktor hubungan interpersonal dengan

masyarakat sekitar (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Di tempat

penelitian ini, peranan komunitas sosial seperti Posyandu sangat

berpengaruh. Diketahui dari kader Posyandu Sakura Ciputat Timur, rata-

rata penduduk sekitar rajin mengikuti acara dan kegiatan yang diadakan

oleh Posyandu, karena masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingya

Posyandu untuk anak Balita. Peneliti mempunyai pandangan bahwa,

masyarakat disini mendapatkan motivasi yang cukup tinggi dari kader-

kader Posyandu yang ada.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dari

penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam

pelaksanaan penelitian ini, seperti saat penelitian ini berlangsung peneliti

belum mampu menggali bagaimana kualitas hubungan orang tua dengan

anak sehingga lama interaksi disini hanya digali secara kuantitas saja.

Page 80: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 81: Refi Yulita - fkik.pdf

56

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari

keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut:

1. Karakteristik responden yang peneliti dapatkan pada penelitian ini

adalah balita berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada balita

berjenis kelamin laki-laki berbanding 32:27. Rata-rata responden yang

peneliti teliti berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 76% dari

jumlah responden. Pendidikan dari responden paling banyak adalah

tingkat menengah sebanyak 53% dari jumlah responden. Sebanyak

80% dari responden menghabiskan waktu bersama anak balita selama

24 jam.

2. Sebanyak 30 responden pada penelitian ini memberikan pola asuh

positif kepada anak balita.

3. Diperoleh perkembangan normal anak balita di tempat ini sebanyak

34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang anak balita

sebanyak 25 orang (42,4%).

4. Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita

dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang

positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang

Page 82: Refi Yulita - fkik.pdf

57

(29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak

yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang

negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang

(29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan

anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji

Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima

artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua

dengan perkembangan anak usia balita.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka

dapat diberikan saran kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan pola

asuh orang tua dan perkembangan anak balita sebagai berikut:

1. Bagi Posyandu

Kader Posyandu perlu meningkatkan lagi peranan kader sebagai

motivator dan edukator bagi Ibu-Ibu agar mampu untuk memberikan

pola asuh yang baik kepada anak.

2. Bagi Puskesmas

Puskesmas perlu mengevaluasi kembali materi yang akan

diberikan oleh Posyandu ke masyarakat tentang pola asuh orang tua

dan perkembangan anak balita.

3. Bagi Keperawatan

Page 83: Refi Yulita - fkik.pdf

58

Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai concelor dan

dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di Posyandu

sebagai suatu intervemsi dari keperawatan anak dalam mengkaji

perkembangan anak dan intervensi dari keperawatan keluarga dalam

mengkaji pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak.

4. Bagi Peneliti

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas judul

penelitian seperti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak atau jenis-jenis pola asuh yang diberikan orang tua

terhadap anak.

Page 84: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 85: Refi Yulita - fkik.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik di Bidang

Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta:

Jakarta

Andrade dkk. Family environment and child’s cognitive development: an

epidemiological approach. Darci Neves Santos Instituto de Saúde Coletiva

– UFBa Rua Padre Feijó, 29 4º andar. (2005): hal 2

Apriany, Dyna. Gambaran Pola Asuh Orangtua Pada Anak Penyandang

Epilepsi Usia Balita Di Poliklinik Anak RSUP.Perjan Dr. Hasan

Sadikin Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. 2006

April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak Usia

Prasekolah. Tesis S2.

Ariani. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,(Agustus 2012);

Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum.

Blair, C. & Diamond, A. 2008. Biological processes in prevention and

intervention: The promotion of self-regulation as a means of preventing

school failure. Development and Psychopathology. Vol. 20: h. 899-911

Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian

Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta

Dharma, KK. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan

dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV Trans Info Media: Jakarta

Page 86: Refi Yulita - fkik.pdf

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan

Kesehatan Dasar

Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak

Usia Prasekolah Di Tk Kartika X-9 Cimahi 2012. STIKES Jenderal

Achmad Yani Cimahi

Edwards D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orangtua Mengubah

Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Groenendyk & Brenda. Coparenting and Early Conscience Development in the

Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h.

201-224

Hasinuddin & Fitriah. Modul Anticipatory Guidance: Terhadap Perubahan Pola

Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak.

STIKES Ngudia Husada Madura, 2011

Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA Beringharjo

Yogyakarta ). 2004

Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi 2.

Jakarta: Salemba Medika.

I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan

anak.

Kania, Nia. 2006. Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai

Tumbuh Kembang Yang Optimal

Page 87: Refi Yulita - fkik.pdf

Kariger dkk. Indicators of Family Care for Development for Use in Multicountry

Surveys. Bangladesh. J Health Popul Nutr. Vol. 30 no. 4 (2012): h. 472-486

Kurniawati, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan

Anak Toddler (Usia 1-3 Tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan

Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2011

Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta

Muhaimin, Syamsi. 2003. Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: ECG

Muthmainnah, Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang

Androgynius melalui Kegiatan Bermain. PGPAUD FIP Universitas

Negeri Yogyakarta. 2012

Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan)

Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.

Pangastuti, Ratna. Studi Analisis Implementasi Full Day di TPA Beringharjo Kota

Yogyakarta, TPA Pelangi Indonesia dan TPA Laboratorium PAUD

UGM Kabupaten Sleman, dan TPA Jabal Rahmah Kabupaten Bantul.

Tesis S2 Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012

Pierre & Forman. Attention-Seeking During Caregiver Unavailability and

Collaboration at Age 2. Child Development. Vol. 83 no. 2 (Maret-April

2012): h 712-727

Rahayu, Muji. Pengaruh Pendampingan Stimulasi Perkembangan pada Keluarga

terhadap Perkembangan Batita di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden,

Kabupaten Banyumas. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu

Kesehatan. Universitas Jenderan Soedirman. 2013.

Page 88: Refi Yulita - fkik.pdf

Shanker, S. In search of the pathways that lead to mentally healthy children.

Journal of Developmental Processes. Vol. 3 no. 1 (2008): h. 22-23

Simkiss dkk. Validation of the mothers object relations scales in 2–4 year old

children and comparison with the child–parent relationship scale.

Health and Quality of Life Outcomes. (2013): h. 11-49

Sunarsih, Tri. Hubungan Antara Pemberian Stimulasi Dini Oleh Ibu dengan

Perkembangam Balita di Taman Balita Muthia Sido Arum, Sleman

Yogyakarta. 2010 ,

Sumardi I.S. 2005. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif. Jakarta:

Grasindo.

Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Penerbit Puspa Swara, Jakarta

Chee, Goh. 2008. Spending Quality Time with Our Children: How to be an

effective working parent. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 pukul

08.16 dari http://www.his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324-

spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-an-effective-

working-parent.html

Field dkk, 2007. Diakses pada hari Rabu, 26 Maret2014, pukul 09.00 dari

http://www.beststart.org/OnTrack_English/2-

factors.html#interpersonal

Page 89: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 90: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 2

INFORMED CONSENT

Tangerang Selatan, Juni 2014

Yth.

Calon Responden Penelitian

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Refi Yulita

NIM : 1110104000007

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian dengan judul

“ Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita pada Posyandu

Sakura di Kelurahan Rempoa”.

Penelitian ini memberikan manfaat tidak langsung kepada responden, yaitu dapat

mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak melalui

kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak akan merugikan responden.

Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai responden dalam

penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar persetujuan menjadi responden.

Saudara dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia secara

sukarela menjadi responden penelitian.

Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya

Peneliti

Page 91: Refi Yulita - fkik.pdf

Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian

yang dilakukan oleh:

Nama : Refi Yulita

NIM : 1110104000007

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini.

Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas

yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian.

Saya mengerti bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi. Apabila ada

pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya,

maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak

kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini tanpa

risiko apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.

Tangerang Selatan, Juni 2014

(…………………………..)

Page 92: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 3

KUISIONER PENELITIAN

Angket Pola Asuh Orangtua

No. Responden : (Diisi oleh peneliti)

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Lama interaksi orang tua dengan anak : Jam

Umur anak :

Alamat :

No. Telp / Hp :

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan- pernyataan

tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya. Kerjakan dengan

teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan jawaban sebagai berikut:

SS : Jika Anda “Sangat Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai

dengan diri Anda

S : Jika Anda “Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri

Anda

TS : Jika Anda “Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan

diri Anda

STS : Jika Anda “Sangat Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai

dengan diri Anda

Page 93: Refi Yulita - fkik.pdf

No Pernyataan SS S TS STS

1Saya melihat dan memberlakukan anak sebagai

titipan dari Tuhan Yang Maha Esa

2Saya mengasuh dan mengembangkan anak

supaya anak menjadi dirinya sendiri

3 Saya sangat menghormati dan mendukung anak

4Saya selalu fokus untuk mencari solusi dari

permasalahan anak

5Saya membimbing anak kepada hal-hal yang

bermanfaat

6 Saya mendidik anak agar belajar dari kesalahan

7Saya melibatkan anak untuk mencari jalan

keluar terbaik

8Saya sangat melindungi dan tidak memberikan

kepercayaan kepada anak (Over protective)

9Saya tidak memberi kesempatan kepada anak

untuk mengungkapkan perasaannya.

10 Saya selalu mengikuti keinginan anak

11Saya selalu membuat keputusan sendiri tanpa

memikirkan pendapat anak

12 Saya selalu merasa khawatir atau takut

13Saya selalu merasa kesal jika anak berperilaku

tidak sesuai dengan keinginan saya

14

Saya mempunyai persepsi bahwa kecerdasan

intelektual adalah faktor utama yang akan

membuat anak sukses

= Terimakasih =

Page 94: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di

pojok, kemudian muncui dan menghilang secaraberulang-ulang di hadapan anak, apakah iamencari anda atau mengharapkan anda munculkembali?

Sosialisasi&kemandirian

2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut denganperlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?

Gerak halus

3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik ataulebih dengan berpegangan pada kursi/meja?

Gerak kasar

4 Apakah anak dapat mengatakan 2 sukukata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da”atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.

Bicara &bahasa

5 Apakah anak dapat mengangkat badannya keposisi berdiri tanpa bantuan anda?

Gerak kasar

6 Apakah anak dapat membedakan anda denganorang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu- ragupada saat permulaan bertemu dengan orang yangbelum dikenalnya.

Sosialisasi&kemandirian

7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

Gerak halus

8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?

Gerak kasar

9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakahia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi?

Bicara &bahasa

10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.

Gerak halus

Page 95: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat

mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai

Gerak halus

2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?

Gerak kasar

3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuktangan atau melambai-lambai? JawabTIDAK bila ia membutuhkan kemandirianbantuan.

Sosialisasi&kemandirian

4 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika iamemanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan“mama” jika memanggil/melihat ibunya? JawabYA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.

Bicara &bahasa

5 Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?

Gerak kasar

6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?

Gerak kasar

7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?

Gerak kasar

8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?Jawab YA bila ia menunjuk, menarik ataumengeluarkan suara yang menyenangkan

Sosialisasi&kemandirian

9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?

Gerak kasar

10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuitdengan menggunakan ibu seperti pada gambarini

Gerak halus

Page 96: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuktangan atau melambai-lambai? JawabTIDAK bila ia membutuhkan bantuan.

Sosialisasi &kemandirian

2 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, ataumengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?

Bicara & bahasa

3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?

Gerak kasar

4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?

Gerak kasar

5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai,apakah anak dapat membungkuk untukmemungut mainan di lantai clan kemudianberdiri kembali?

Gerak kasar

6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yangdiinginkannya tanpa menangis ataumerengek? Jawab YA bila ia menunjuk,menarik atau mengeluarkan suara yangmenyenangkan.

Sosialisasi&kemandirian

7 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?

Gerak kasar

8 Apakah anak anak dapat mengambil bendakecil seperti kacang, kismis, atau potonganbiskuit dengan menggunakan ibu jari danjari telunjuk seperti pada gambar ?

Gerak halus

9 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?

Gerak halus; Sosialisasi & kemandirian

10 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?

Sosialisasi &kemandirian

Page 97: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?

Gerak kasar

2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?Jawab YA bila ia menunjuk, menarik ataumengeluarkan suara yang menyenangkan.

Sosialisasi&kemandirian

3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?

Gerak kasar

4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuitdengan menggunakan ibu jari clan jari telunjukseperti pada gambar ?

Gerak halus

5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?

Gerak halus

6 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?

Sosialisasi&kemandirian

7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yanganda lakukan?

Sosialisasi&kemandirian

8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus diatas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubusitu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm

Gerak halus

9 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?.

Bicara &bahasa

10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkahatau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anakmenarik mainannya)

Gerak kasar

Page 98: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan

rumah tangga, apakah anak meniru apa yanganda lakukan?

Sosialisasi&kemandirian

2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.

Gerak halus

3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"?

Bicara &bahasa

4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).

Gerak kasar

5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti:baju, rok, atau celananya? (topi dan kaoskaki tidak ikut dinilai).

Gerak halus; sosialisasi&kemandirian

6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri?Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisitegak atau berpegangan pada dinding ataupegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naiktangga dengan merangkak atau anda tidakmembolehkan anak naik tangga atau anakharus berpegangan pada seseorang.

Gerak kasar sosialisasi&kemandirian

7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda,dapatkah anak menunjuk dengan benar palingsedikit satu bagian badannya (rambut, mata,hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?

Bicara dan bahasa

8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?

Sosialisasi& kemandirian

9 Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?

Gerak halus

10 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidakikut dinilai.

Gerak kasar

Page 99: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untu

No PEME1 Dapatkah anak melepas

baju, rok, Sosialisas(topi clan kaos kaki tida

2 Dapatkah anak besendiri? Jawab YAdengan posisi tegak ataupada Binding atauTIDAK jika ia naikatau anda tidak mematau anak harus berpegan

3 Tanpa bimbingan, petudapatkah anak menunseclikit satu bagianhidung, mulut, atau ba

4 Dapatkah anak makbanyak tumpah?

5 Dapatkah anak memainannya sendirimengangkat piring jik

6 Dapatkah anak menendbola tenis) Gerakberpegangan pada apikut dinilai.

7 Bila diberi pensil, acoret kertas tanpa bant

8 Dapatkah anak meletapersatu di atas kubmenjatuhkan kubusdigunakan ukuran 2.5

9 Dapatkah anak mengberbicara seperti “min“Terimakasih” dan “Da

10 Apakah anak dapatgambar-gambar ini tanpa

tuk Anak 30 bulan

ERIKSAAN Ypas pakaiannya seperti:si & atau celananya? dak ikut dinilai)

Sosialisasi &kemandirian

erjalan naik tangga jika ia naik tangga

atau berpeganganpegangan tangga. Jawab tangga dengan merangkak

mbolehkan anak naik tanggapegangan pada seseorang.

Gerak kasar

etunjuk atau bantuan anda,njuk dengan benar palingbadannya (rambut, mata,agian badan yang lain)?

Bicara &bahasa

kan nasi sendiri tanpa Sosialisasi &kemandirian

embantu memungut atau membantu

jika diminta?

Bicara &bahasa

ndang bola kecil (sebesarkasar ke depan tanpa

apapun? Mendorong tidak

Gerak kasar

apakah anak mencoret-ntuan/petunjuk?

Gerak halus

takkan 4 buah kubus satuubus yang lain tanpa s itu? Kubus yang

.5 – 5 cm.

Gerak halus

ggunakan 2 kata pada saatnta minum”, “mau tidur”?

Dadag” tidak ikut dinilai.

Bicara &bahasa

menyebut 2 diantara npa bantuan?

Bicara &bahasa

YA TIDAK

Page 100: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untu

No PEM1 Bila diberi pensil, apa

kertas tanpa bantuan/pe2 Dapatkah anak meleta

persatu di atas kubuskubus itu? Kubus yancm.

3 Dapatkah anak menggunaberbicara seperti “tidur”? “Terimakasih”

4 Apakah anak dapat mgambar ini tanpa bantuan?

5 Dapatkah anak melematau dada anda dari ja

6 Ikuti perintah ini denganmemberi isyarat dengansaat memberikan perin“Letakkan kertas ini“Letakkan kertas ini“Berikan kertas iniibu”.7 Buat garis lurus ke basekurangkurangnya 2.5menggambar garis laisamping garis tsb.

8 Letakkan selembar keApakah anak dapat mdengan mengangkatbersamaan tanpa didah

9 Dapatkah anak mengena

10 Dapatkah anak mengasedikitnya 3 meter?

tuk Anak 36 bulan

MERIKSAANakah anak mencoret-coret/petunjuk?

Gerak halus

takkan 4 buah kubus satuyang lain tanpa menjatuhkan

ng digunakan ukuran 2.5 – 5

Gerak halus

enggunakan 2 kata pada saat“minta minum”; “mau

h” dan “Dadag” tidak ikut

Bicara &bahasa

menyebut 2 diantara gambar-tuan?

Bicara &bahasa

mpar bola lurus ke arah perutarak 1,5 meter?

Gerak kasar

dengan seksama. Jangandengan telunjuk atau mata pada

ntah berikut ini:di lantai”. di kursi”.

ni kepada

Bicara &bahasa

awah sepanjang2.5 cm. Suruh anak in di

Gerak halus

ertas seukuran buku di lantai.melompati bagian lebar kertas t kedua kakinya secara hului lari?

Gerak kasar

engenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &kemandirian

engayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar

YA TIDAK

Page 101: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya

sendiri?Sosialisasi&kemandirian

2 Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?

Gerak kasar

3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehinggaanda ticlak perlu mengulanginya?

Sosialisasi&kemandiria

4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak andakesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu2 detik atau lebih?

Gerak kasar

5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secarabersamaan tanpa didahului lari?

Gerak kasar

6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contohini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anakmenggambar lingkaran?

Gerak halus

7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubustersebut?Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.

Gerak halus

8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular nagaatau permainan lain dimana ia ikut bermain clanmengikuti aturan bermain?

Sosialisasi&kemandirian

9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidaktermasuk kemandirian memasang kancing, gesperatau ikat pinggang)

Sosialisasi&kemandirian

Page 102: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga

sejauh sedikitnya 3 meter?Gerak kasar

2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehinggaanda tidak perlu mengulanginya?

Sosialisasi &kemandirian

3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andakesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu2 detik atau lebih?

Gerak kasar

4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secarabersamaan tanpa didahului lari?

Gerak kasar

5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contohini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anakmenggambar lingkaran?

Gerak halus

6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubustersebut?Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.

Gerak halus

7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular nagaatau permainan lain dimana ia ikut bermain danmengikuti aturan bermain?

Sosialisasi &kemandirian

8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidaktermasuk memasang kancing, gesper atau ikatpinggang)

Sosialisasi &kemandirian

9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnyatanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanyamenyebutkan sebagian namanya atau ucapannyasulit dimengerti.

Bicara &bahasa

Page 103: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu

persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkankubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran2-5 – 5 cm.

Gerak halus

2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ularnaga atau permainan lain dimana ia ikut bermaindan mengikuti aturan bermain?

Sosialisasi &kemandirian

3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atauikat pinggang)

Sosialisasi &kemandirian

4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnyatanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanyamenyebut sebagian namanya atau ucapannya sulitdimengerti.

Bicara &bahasa

5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan."Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?""Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apayang kamu lakukan jika kamu lelah?" Jawab YAbiia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk kedalam rumah’.Jika lapar, jawaban yang benar adalah"makan"Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"

Bicara &bahasa

6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya ataupakaian boneka?

Sosialisasi &kemandirian

7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andskesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6detik atau lebih?

Gerak kasar

Page 104: Refi Yulita - fkik.pdf

8 Jangan mengomenyebut kataPerlihatkan gapada anak.Tanyakan: "Mapanjang?"Minta anak mlebih panjang.Setelah anaklembar ini dantersebut.Setelah anak mulangi pertanyApakah anak dlebih panjang

9 Jangan memmemberitahumenggambar syang tersediaApakah anak dini?

10 Ikuti perintahmemberi isyarsaat memberikkertas ini di atbawah kursi". kamu" "LetakkJawab YA haatas", "di bawa

ngoreksi/membantu anak. Jangan ata "lebih panjang".gambar kedua garis ini

Mana garis yang lebih

menunjuk garis yang

nak menunjuk, putar an ulangi pertanyaan

menunjuk, putar lembar ini lagi danaan tadi.dapat menunjuk garis yangsebanyak 3 kali dengan benar?

Gerak halus

mbantu anak dan jangan nama gambar ini, suruh anak

seperti contoh ini di kertas kosonga. Berikan 3 kali kesempatan.dapat menggambar seperti contoh

Gerak halus

h ini dengan seksama. Jangan rat dengan telunjuk atau mats padskan perintah berikut ini: "Letakkantas lantai". "Letakkan kertas ini di. "Letakkan kertas ini di depan

kkan kertas ini di belakang kamu" anya jika anak mengerti arti "di ah", "di depan" dan "di belakang”

Bicara &bahasa

us

us

Page 105: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.

Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” “Apayang kamu lakukan jika kamu lelah?” Jawab YAbiia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk kedalam rumah’.Jika lapar, jawaban yang benar adalah“makan”Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”

Bicara &bahasa

2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya ataupakaian boneka?

Sosialisasi&kemandirian

3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andskesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6detik atau lebih?

Gerak kasar

4 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”.Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.Setelah anak menunjuk, putarlembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi danulangi pertanyaan tadi.Apakah anak dapat menunjuk garis yanglebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?

Gerak halus

5 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosongyang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.Apakah anak dapat

Gerak halus

Page 106: Refi Yulita - fkik.pdf

menggambar seperti contoh ini?

6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats padssaat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”. “Letakkankertas ini di bawah kursi”. “Letakkan kertas inidi depan kamu” “Letakkan kertas ini dibelakang kamu” Jawab YA hanya jika anakmengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan”dan “di belakang”

Bicara &bahasa

7 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidakrewel (tanpa menangis atau menggelayut padaanda) pada saat anda meninggalkannya?

Sosialisasi&kemandirian

8 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi empat merah” “Tunjukkan segi empat kuning”‘Tunjukkan segi empat biru” “Tunjukkan segi empat hijau”Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

Bicara &bahasa

9 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapakali tanpa berpegangan (lompatan dengan duakaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapatmelompat 2-3 kali dengan satu kaki?

Gerak kasar

10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?

Sosialisasi&kemandirian

Page 107: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 4

TABULASI DATA

POLA ASUH DI POSYANDU SAKURA

Respondence Nomor item1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 33 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 25 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 26 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 18 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1

10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 412 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 413 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 114 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4

Page 108: Refi Yulita - fkik.pdf

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 216 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 117 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 218 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 319 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 220 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 222 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 323 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 324 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 225 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 126 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 227 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 228 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 229 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 230 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 131 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 132 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 333 4 4 3 3 4 4 0 3 3 4 3 3 2 334 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 335 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 236 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 337 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 338 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1

Page 109: Refi Yulita - fkik.pdf

39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 140 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 241 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 142 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 343 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 144 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 145 4 4 4 3 3 4 3 3 3 0 3 3 3 146 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 147 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 148 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 349 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 450 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 251 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 252 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 353 4 3 3 0 4 4 3 3 4 3 4 3 3 254 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 355 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 356 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 157 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 158 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 359 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2

Page 110: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 5

HASIL UJI VALIDITAS DAM REALIBILITAS

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU MELATI

Respondence Nomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 522 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 4 3 3 433 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 38

4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 1 1 2 2 3 39

5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 496 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 39

7 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 458 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 1 1 2 4 41

9 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4110 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 50

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 4 46

13 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4614 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 42

Page 111: Refi Yulita - fkik.pdf

15 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4416 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 51

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4218 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4619 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4220 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 47

21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 1 2 4 45

22 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5223 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 4 42

24 4 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3925 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 44

26 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3927 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 3 45

28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4529 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 43

30 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 1 3 4 46

rxy 0,303 0,559 0,536 0,420 0,333 0,190 0,322 0,568 0,650 0,584 0,640 0,331 0,439 0,605

t hitung 1,683 3,564 3,362 2,448 1,869 1,023 1,798 3,647 4,525 3,808 4,410 1,858 2,588 4,024

t tabel 1,701

KeteranganTDK

VALID VALID VALID VALID VALIDTDK

VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Jumlah Valid 12

Page 112: Refi Yulita - fkik.pdf

Realibilitasn 14

n-1 13vt 19,69vbi 0,093 0,254 0,328 0,326 0,185 0,240 0,685 0,648 0,544 0,754 0,751 0,921 0,493 0,392jvb 6,614

Alfa Cronbach 0,741

R

Page 113: Refi Yulita - fkik.pdf

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU SAKURA

Respondence Nomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 462 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 443 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48

4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 465 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 46

6 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 357 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1 458 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 1 39

9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4810 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

13 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4514 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 50

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5216 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 45

17 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4218 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 46

19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49

Page 114: Refi Yulita - fkik.pdf

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 4822 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 49

23 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4024 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 50

25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4726 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2 43

27 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2 41

28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4529 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 43

30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4931 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 1 4432 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 5133 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 43

34 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4735 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 43

36 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4737 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4738 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1 38

39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 4540 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 44

41 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 4642 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48

Page 115: Refi Yulita - fkik.pdf

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 50

44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1 4645 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 41

46 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 4047 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 40

48 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 3 4549 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 48

51 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2 4652 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 3 42

53 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4354 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 5155 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5156 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 1 38

57 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 1 4358 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 41

59 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 42

rxy 0,28 0,50 0,47 0,42 0,22 0,38 0,53 0,54 0,45 0,55 0,45 0,47 0,60 0,42

t hitung 2,19 4,37 4,03 3,49 1,73 3,09 4,73 4,88 3,77 4,98 3,78 4,06 5,71 3,54

t tabel 1,67Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Jumlah Valid 14

Page 116: Refi Yulita - fkik.pdf

Realibilitas \n 14

n-1 13vt 19,3vbi 0,05 0,30 0,25 0,21 0,15 0,25 0,61 0,60 0,75 0,45 0,32 0,76 0,51 0,91jvb 6,12Alfa

Cronbach 0,8

R

Page 117: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 6

HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT

PendidikanOrangTua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Diisi 1 1,7 1,7 1,7

SD 3 5,1 5,1 6,8

SMP 12 20,3 20,3 27,1

SMA 31 52,5 52,5 79,7

Diploma 4 6,8 6,8 86,4

S1 7 11,9 11,9 98,3

S2 1 1,7 1,7 100,0

Total 59 100,0 100,0

PekerjaanOrangTua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 45 76,3 76,3 76,3

Guru 4 6,8 6,8 83,1

Dosen 1 1,7 1,7 84,7

Karyawan 5 8,5 8,5 93,2

Lain-lain 4 6,8 6,8 100,0

Total 59 100,0 100,0

LamaInteraksiOrangTua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak diisi 1 1,7 1,7 1,7

1-12 jam 4 6,8 6,8 8,5

13-18 jam 7 11,9 11,9 20,3

17-24 jam 47 79,7 79,7 100,0

Total 59 100,0 100,0

Page 118: Refi Yulita - fkik.pdf

PolaAsuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pola Asuh Positif 29 49,2 49,2 49,2

Pola Asuh Negatif 30 50,8 50,8 100,0

Total 59 100,0 100,0

Perkembangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Perkembangan yang sesuai 34 57,6 57,6 57,6

Perkembangan yang

menyimpang25 42,4 42,4 100,0

Total 59 100,0 100,0

Page 119: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 7

HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT

Statistics

PolaAsuh Perkembangan

N Valid 59 59

Missing 0 0

Mean 1,51 1,42

Median 2,00 1,00

Mode 2 1

Std. Deviation ,504 ,498

Minimum 1 1

Maximum 2 2

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Perkembangan * PolaAsuh 59 100,0% 0 0,0% 59 100,0%

Perkembangan * PolaAsuh Crosstabulation

Count

PolaAsuh

TotalPositif Negatif

Perkembangan Normal 17 17 34

Menyimpang 13 12 25

Total 30 29 59

Page 120: Refi Yulita - fkik.pdf

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,023a 1 ,879

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,023 1 ,879

Fisher's Exact Test 1,000 ,544

Linear-by-Linear Association ,023 1 ,880

N of Valid Cases 59

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,29.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 121: Refi Yulita - fkik.pdf

PerkembanganAnakBalita * PendidikanOrangTua Crosstabulation

Count

PendidikanOrangTua

TotalTidak Diisi SD SMP SMA Diploma S1 S2

PerkembanganAnakBalita Normal 1 3 7 16 2 4 1 34

Menyimpang 0 0 5 15 2 3 0 25

Total 1 3 12 31 4 7 1 59

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4,234a 6 ,645

Likelihood Ratio 6,064 6 ,416

Linear-by-Linear Association ,490 1 ,484

N of Valid Cases 59

a. 10 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,42.

Page 122: Refi Yulita - fkik.pdf

PerkembanganAnakBalita * PekerjaanOrangTua Crosstabulation

Count

PekerjaanOrangTua

TotalIRT Guru Dosen Karyawan Lain-lain

PerkembanganAnakBalita Normal 25 3 1 3 2 34

Menyimpang 20 1 0 2 2 25

Total 45 4 1 5 4 59

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 1,416a 4 ,841

Likelihood Ratio 1,813 4 ,770

Linear-by-Linear Association ,020 1 ,888

N of Valid Cases 59

a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,42.

PerkembanganAnakBalita * LamaInteraksiOrangTua Crosstabulation

Count

Page 123: Refi Yulita - fkik.pdf

LamaInteraksiOrangTua

TotalTidak diisi 1-12 jam 13-18 jam 17-24 jam

PerkembanganAnakBalita Normal 1 4 2 27 34

Menyimpang 0 0 5 20 25

Total 1 4 7 47 59

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6,097a 3 ,107

Likelihood Ratio 7,928 3 ,048

Linear-by-Linear Association 1,140 1 ,286

N of Valid Cases 59

a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,42.

Page 124: Refi Yulita - fkik.pdf

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU

SAKURA CIPUTAT TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

REFI YULITA

NIM : 1110104000007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2014 M/ 1435 H

Page 125: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 126: Refi Yulita - fkik.pdf

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SCHOOL OF NURSINGSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA

Undergraduate Thesis, Juli 2014

Refi Yulita, NIM. 1110104000007

The Relationship between Parenting Style and Children 1-5 Years OldGrowth in Posyandu Sakura Ciputat Timur

xvii + 58 pages + 18 tables + 2 figures + 8 appendixes

Parenting style is one factor influencing 1-5 years old growing child. Children 1-5 years old give the positive parenting by their own parents will have normal growth according to their ages. This study aims to know the relationship between parenting style and children 1-5 years old growth. This study in Posyandu Sakura Ciputat Timur. The samples are 59 respondents by using total sampling technique. This research is quantitative with cross sectional approach. This study is using questionnaire to collects data. The result show that 17 respondents (29%) have positive parenting style and have normal growth, 12 respondents (20%) have positive parenting style and have abnormal growth, 17 respondents (29%) have negative parenting style and normal growth, 13 respondents (22%) have negative parenting style and have abnormal growth. This study was using Chi Square test and show P value 0.879. There are no relationship between parenting style and young children growth. Researchers suggest that Posyandu can provide more health education about good parenting and how to achieve optimal growing child.

Key Word: Parenting Style, Growth, Children 1-5 Years OldReferences: 34 (2003 – 2014)

Page 127: Refi Yulita - fkik.pdf

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2014

Refi Yulita, NIM. 1110104000007

Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

xvii + 58 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 8 lampiran

Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak balita. Anak balita yang mendapatkan pola asuh positif dari orang tuanya diprediksi dapat terhindar dari penyimpangan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Sampel penelitian digunakan sebanyak 59 orang dengan teknik sampel jenuh. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional.Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan chi square dan didapatkan p value sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita.Peneliti menyarankan agar pihak posyandu dapat memberikan pendidikan kesehatan yang lebih kepada para Ibu tentang pola asuh yang baik dan bagaimana cara mencapai perkembangan anak yang optimal.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, BalitaSumber: 34 (2003 – 2014)

Page 128: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 129: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 130: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 131: Refi Yulita - fkik.pdf

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Refi Yulita

Tempat, tanggal lahir : Bukittinggi, 6 Juli 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

HP : 081363321100

E-mail : [email protected] / [email protected]/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan / Program

Studi Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN

1. TK Al-Hidayah 1997-1998

2. SD 34 Sungai Tarab 1998-2004

3. SMP 1 Batusangkar 2004-2007

4. SMA 1 Batusangkar 2007-2010

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-sekarang

ORGANISASI

1. Drum Band SMP 1 Batusangkar 2005-2006

2. PMR SMP 1 Batusangkar 2005-2006

3. Drum Band SMA 1 Batusangkar 2007-2008

4. FSI SMA 1 Batusangkar 2008-2009

5. KOMDA FKIK UIN Jakarta 2010-2012

6. BEM IK UIN Jakarta 2012-2013

7. KAMMI MedSos UIN Jakarta 2011-2012

8. KAMMI Daerah Tangsel 2013-sekarang

9. BEM FKIKCFE

2013-sekarang

10.

ILMIKI 2013-sekarang

Page 132: Refi Yulita - fkik.pdf

ix

Page 133: Refi Yulita - fkik.pdf

Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu,

KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah m

Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang

Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya

Skripsi ini tak akan sebanding dengan

Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kuk

Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya

# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

Teruslah bertahan,

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."

ix1

P E R S E M B A H A N

Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu,

KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah menjadi bidadari sholihahmu,

Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang

mempunyai adek sholih sepertimu, Brother

Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya

Mama, Papa dan Putra

ini tak akan sebanding dengan pengorbananmu

Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kukumpulkan keringat

juangmu untuk

Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya

inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku

Deretan kertas putih ini semoga penuh akan

# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."

#Terimakasih Yaa Alloh

Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu, Mama

enjadi bidadari sholihahmu, Papa

Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang

adek sholih sepertimu, Brother

Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya

pengorbananmu, Mama

umpulkan keringat

juangmu untukku, Papa

Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya, duhai

inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku

Deretan kertas putih ini semoga penuh akan makna

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."

#Terimakasih Yaa Alloh

Page 134: Refi Yulita - fkik.pdf

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia

serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul

“Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di

Posyandu Sakura Ciputat Timur”.

Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta

menerapkan ilmu yang didapatkan oleh penulis dalam perkuliahan. Penulis telah

berusaha untuk menjadikan tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga

dapat dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal

skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan

tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk

penyempurnaan proposal skripsi ini.

Penyusunan proposal skripsi ini banyak berbagai pihak yang telah

memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta masukan, sehingga dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku Ketua Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Eni Nur’aini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Jamaluddin, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.

6. Bapak Karyadi, Ph.D selaku pembimbing 1 dan Ibu Puspita Palupi, M. Kep.

Page 135: Refi Yulita - fkik.pdf

xi

Ns, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing dan

memberi pengarahan kepada penulis.

7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di

lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Keluarga tercinta yaitu Ayah penulis Yunimal Apri, S.Sos, Ibu penulis

Era Lovita, S.Sos, dan Adik penulis Dian Purnama Putra.

9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Reno Ramalia, Hervina, Lily Camelia,

Novitasari, dan seluruh teman-teman P S I K angkatan 2010, serta sahabat

seperjuangan ILMIKI, KAMMI dan BEM FKIK yang telah memberikan

semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis. Semua pihak yang telah

membantu selesainya proposal skripsi ini baik dalam persiapan, dan

pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan

ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi

yang memerlukannya.

Wassalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, Juli 2014

Refi Yulita

Page 136: Refi Yulita - fkik.pdf

xii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................. i

Pernyataan Keaslian Karya .......................................................................... ii

Abstract ....................................................................................................... iii

Abstrak ........................................................................................................ iv

Pernyataan Persetujuan ............................................................................... v

Lembar Pengesahan .................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. viii

Lembar Persembahan .................................................................................. ix

Kata Pengantar ............................................................................................ x

Daftar Isi ..................................................................................................... xii

Daftar Tabel ................................................................................................ xv

Daftar Bagan ............................................................................................... xvi

Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Anak ................................................................... 8

B. Pola Asuh Orang Tua .................................................................. 12

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .......... 15

D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Page 137: Refi Yulita - fkik.pdf

xiii

...................................................................................................... 23

E. Penilaian Perkembangan Anak ................................................... 25

F. Kerangka Teori 29

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN

HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep ........................................................................ 30

B. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31

C. Definisi Operasional ................................................................... 32

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ................................................................. 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 34

D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................... 37

F. Tahap Pengambilan Data ............................................................ 38

G. Pengolahan Data ......................................................................... 39

H. Teknik Analisa Data ................................................................... 41

I. Etika Penelitian ........................................................................... 42

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................... 44

B. Hasil Analisis Univariat .............................................................. 45

C. Hasil Analisis Bivariat ................................................................ 48

BAB VI PEMBAHASAN

A. Analisis Univariat ....................................................................... 50

B. Analisis Bivariat ......................................................................... 53

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55

Page 138: Refi Yulita - fkik.pdf

xiv

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 56

B. Saran ........................................................................................... 57

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 139: Refi Yulita - fkik.pdf

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif 14

3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan) 17

3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Biologi) 19

3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Hubungan

Interpersonal)

21

2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0-1 Tahun 25

2.6 Perkembangan Keterampilan pada Anak 1-2 Tahun 26

2.7 Perkembangan Keterampilan pada Anak 2-5 Tahun 27

3.1 Definisi Operasional 32

4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur 34

4.2 Kisi-Kisi Kuesioner 36

4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen 38

5.1 Karakteristik Balita Berdasarkan Jenis Kelamin 45

5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Orang Tua 46

5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Orang Tua 46

5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Lama Interaksi Anak dengan

Orang Tua

47

5.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pola Asuh Orang Tua 47

5.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Perkembangan Anak Balita 48

5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak

Balita

49

Page 140: Refi Yulita - fkik.pdf

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

2.1 Kerangka Teori 29

3.1 Korelasi antara Variabel Independen dan Dependen 30

Page 141: Refi Yulita - fkik.pdf

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen Perizinan

Lampiran 2. Inform Consent

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Tabulasi Data

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Univariat

Lampiran 7. Hasil Olahan SPSS Bivariat

Page 142: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 143: Refi Yulita - fkik.pdf

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak karena

masa depan dunia tergantung kepada mereka. 10 Juta bayi dilahirkan ke

dunia ini setiap tahunnya dan mereka akan berkembang menjadi dewasa

nantinya. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak dalam hal

kasih sayang, gizi, perlindungan dan keamanan, serta kebutuhan untuk

tumbuh dan berkembang. Berkisar10 juta anak meninggal sebelum usia

10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi

mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan

kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal

(UNICEF, 2010 dalam Hasinuddin & Fitriah, 2011).

Kualitas hubungan seorang anak dengan orang tuanya sangatlah

penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak, termasuk

bagaimana kesehatan mentalnya, gaya hidup terkait kesehatannya,

konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran, cedera, kesehatan fisik,

keterampilan sosial, dan pencapaian pendidikannya (Simkiss dkk, 2013).

Tahun pertama usia seorang anak merupakan waktu yang sangat penting

dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada saat inilah

penting untuk merencanakan terkait dengan perkembangan seorang anak

(Groenendyk & Brenda 2007).

Page 144: Refi Yulita - fkik.pdf

2

Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua yang

mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk

mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

masyarakat (Edwards, 2006). Interaksi anak dengan orang dewasa dan

sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan

anak tersebut. Contohnya, interaksi anak dengan ibu yang merupakan

interaksi yang paling efektif untuk menjalin kedekatan dengan anak, serta

berpengaruh kepada perkembangan anak. Interaksi ini dapat

mempengaruhi perkembangan persepsi, membimbing serta dapat

mengendalikan perilaku anak-anak tersebut. Selain itu, juga membantu

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan diri mereka di

lingkungannya (Andrade dkk, 2005).

Pengasuhan keluarga selama lima tahun pertama kehidupan sangat

berpengaruh terhadap 4 domain perkembangan yaitu motorik, kognitif,

bahasa, dan sosial-emosional anak. Berbagai aspek inilah yang sangat

berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak di masa

mendatang (Lamb dkk dalam Kariger dkk, 2012). Anak dapat dikatakan

mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh ketika anak

mengalami keterlambatan pada lebih dari dua domain perkembangan

(Ngurah dkk 2008).

Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak sangat

bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap

diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan sekitar anak

Page 145: Refi Yulita - fkik.pdf

3

(keluarga dan masyarakat), akan menentukan kualitas pribadinya

dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang

tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang

penting adalah dalam menciptakan lingkungan (Dewi & Pujiastuti,

2012).

Rahayu (2013) dengan penelitian yang dilakukan di desa Pandak,

kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas menyatakan bahwa dalam

banyak penelitian menunjukkan kecerdasan anak usia nol sampai empat

tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia

18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia empat tahun pertama adalah

masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak

dibanding masa-masa sesudahnya. Apabila tidak mendapat rangsangan

yang maksimal pada usia tersebut, maka potensi tumbuh kembang anak

tidak akan teraktualisasikan secara optimal atau mengalami gangguan

perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral.

Masa balita merupakan masa terpenting dalam tumbuh kembang

anak karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dasar yang

akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Selain itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan

stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat

perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga apabila

keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan menghambat

perkembangan anak (Apriany, 2006)

Page 146: Refi Yulita - fkik.pdf

4

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2011)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua

dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo

Jogoroto, Jombang dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau P < 0,05 dan

penelitian yag dilakukan oleh Dewi dan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan

adanya hubungan antara pola asuh orang tau terhadap pekembangan

perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi dengan

nilai signifikansi sebesar 0,013 atau P < 0,05.

Penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian

sebelumnya, variabel peneliti yaitu pola asuh orang tua yang meliputi

pola asuh positif dan negatif serta perkembangan anak balita. Penelitian

ini akan dilaksanakan di Posyandu Kota Tangerang Selatan. Survey yang

peneliti lakukan pada Posyandu di wilayah kerja Ciputat Timur kota

Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada posyandu Sakura terdapat

beberapa penyimpangan perkembangan pada anak balita. Survey ini

dilakukan terhadap dua orang anak balita dengan menggunakan

instrument Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil survey

ini adalah dari dua balita menunjukkan adanya penyimpangan

perkembangan di dua poin perkembangan yaitu motorik halus dan

motorik kasar. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengetahui lebih

dalam tentang perkembangan anak balita disana dan menghubungkan

kepada salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pola asuh orang

tua.

Page 147: Refi Yulita - fkik.pdf

5

B. Perumusan Masalah

Lebih kurang 10 juta anak yang meninggal sebelum usia 10 tahun

dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka

karena adanya kesalahan dalam pengasuhan merupakan fenomena yang

cukup menjadi perhatian kita, terutama bagi orang tua dalam

memberikan pengasuhan yang maksimal kepada anak.

Jumlah anak yang lahir setiap tahunnya adalah tanggung jawab

kita semua, dan orang tua merupakan individu yang paling bertanggung

jawab dalam tugas perkembangan seorang anak. Hasil studi pendahuluan

yang dilakukan pada dua orang balita di wilayah Posyandu Sakura

Ciputat Timur didapatkan bahwa terdapat penyimpangan perkembangan

di dua poin perkembangan yang akan diteliti oleh peneliti yaitunya

penyimpangan perkembangan pada poin motorik halus dan motorik

kasar, dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat

hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita

di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka

pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk menjawab masalah

penelitian adalah:

Page 148: Refi Yulita - fkik.pdf

6

1. Bagaimana karakterisitik dari responden di Posyandu Sakura Ciputat

Timur?

2. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu

Sakura Ciputat Timur?

3. Bagaimana perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat

Timur?

4. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakterisitik responden, yaitu orang tua yang

mempunyai anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

b. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak

balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

c. Mengkaji perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat

Timur

d. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Page 149: Refi Yulita - fkik.pdf

7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan, serta menjadi landasan dalam pengembangan

evidance based ilmu keperawatan, khususnya keperawatan anak dan

keluarga.

2. Bagi Posyandu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang

bermanfaat oleh Posyandu, terutama bagi Ayah dan Ibu dari anak

yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan pola asuh yang

positif terhadap anak.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal pengembangan

penelitian berikutnya.

Page 150: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 151: Refi Yulita - fkik.pdf

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Anak

Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda, namun

berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan (growth) merupakan

perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun

individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang

dan keseimbangan metabolik. Perkembangan (development) adalah

bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan.

(April, 2009). Perkembangan juga berarti “mekar terbuka atau membentang;

menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna

dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya (Tim Penyusun

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001 dalam April 2009).

Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang

dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita

merupakan pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Masa balita terjadi perkembangan

kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan

intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan

berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga

Page 152: Refi Yulita - fkik.pdf

9

dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan

atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak

akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap

perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan (Kania, 2006)

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling

berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Perkembangan merupakan “ Never Ending Process ”

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi .

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase

perkembangan. (April, 2009).

Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh

yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Aspek-aspek perkembangan yang

dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan

bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006)

1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian

Page 153: Refi Yulita - fkik.pdf

10

tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis

dan sebagainya.

3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai

bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

Ciri-ciri perkembangan pada masa balita menurut Departemen

Kesehatan Republik Indonesia (2006) pada tiga tahun pertama kehidupan

ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih

berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-

cabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah

dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja

otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga

bersosialisasi. Kecepatan pertumbuhan pada masa balita akan mulai menurun

dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta

perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,

emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat.

Page 154: Refi Yulita - fkik.pdf

11

Anak di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya dasar

kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan

berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak

balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan

pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Apabila

perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal

ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang

berkualitas. Balita terbagi dalam dua kategori berdasarkan karakteristik, yaitu

anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi,

2004).

Perkembangan anak di masa prasekolah sangat penting. Menurut

Sumardi.I.S. (2005) masa prasekolah merupakan masa emas (golden age)

dimana anak berusia 0–6 tahun, rentang usia ini sangat menentukan

pertumbuhan dan perkembangan anak pada kehidupan selanjutnya.

Menurut nursalam (2005) perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari

proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang

terorganisasi.

Page 155: Refi Yulita - fkik.pdf

12

B. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara

yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan

anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak

untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan

motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan

tahap perkembangannya (Kurniawati dkk, 2011).

Menurut Baumrind (1971) dalam Apriany (2006) pola asuh

orangtua terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan)

dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi satu sama lain. Dimensi kehangatan menunjukkan

bahwa respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah

aspek dimana orangtua mengendalikan perilaku anak untuk memastikan

bahwa peraturan mereka dipatuhi.

Berdasarkan kedua dimensi di atas, maka terdapat empat

kategori pola asuh orangtua yaitu permissive, authoritarian,

authoritative, dan neglectfull. Orangtua yang menerapkan pola asuh

authoritative memperlihatkan kehangatan tetapi keras, menjungjung

tinggi kemandirian tetapi menuntut tanggungjawab akan sikap anak.

Pada pola asuh authoritarian, orangtua menjungjung tinggi kepatuhan,

kenyamanan dan disiplin yang berlebihan/orangtua lebih menekankan

pemberian hukuman terhadap kesalahan, tanya jawab verbal dan

penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh permissive, orangtua bersikap

Page 156: Refi Yulita - fkik.pdf

13

menerima, murah hati dan agak pasif dalam hal kedisiplinan,

menerima seluruh tingkah laku yang ditampilkan anak, mengabulkan

setiap permintaan anak/terlalu memberikan perhatian yang berlebihan

tanpa menegakkan otoritasnya sebagai orangtua. Sedangkan pola asuh

neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada

anaknya, mereka membiarkan anak mengambil keputusan sendiri,

orangtua dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung

mengabaikan kesejahteraan anak (Maccoby, 1980 dalam Apriany, 2006).

Muthmainnah (2012) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua

dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada

anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta

sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua

sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka memukul,

mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap

tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dsb - dianggap sebagai

hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap

negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan

menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi,

untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada

padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang.

Markie dkk (2002) dalam Muchtar (2011) mendefinisikan Positive

Parenting adalah pendekatan pola asuh yang bertujuan untuk mengembangkan

dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan

Page 157: Refi Yulita - fkik.pdf

14

anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan juga

perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang.

Anak-anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif

kemungkinan besar akan berkembang baik, memiliki kemampuan baik, dan

selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah

dicapainya. Pendekatan dengan pola asuh yang positif akan mengembangkan

kebiasaan baik yang merupakan landasan dalam mengembangkan karakter

yang positif. (Muchtar, D.H. 2011)

Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut ini

perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif :

Tabel 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif

Pola Asuh Negatif Pola Asuh Positif

1. Melihat dan memberlakukan anak sebagai “hak milik”

2. Berusaha untuk membentuk anak sesuai dengan keinginan orang tua

3. Menjadi teman yang tidak menyenangkan dan menekankan kalau orang tua tidak bisa menjadi teman bagi anak

4. Mengalah terhadap keinginan anak atau orang tua

5. Kontrol6. Mencoba untuk sempurna7. Memberikan hukuman 8. Sangat melindungi9. Menghindari perasaan terutama

emosi negatif10. Membetulakan atau mencari

jalan keluar untuk anak11. Selalu berpikir dari kacamata

orang tua12. Selalu merasa khawatir atau

takut

1. Melihat dan memberlakukan anak sebagai “titipan”

2. Mengasuh dan mengembangkan anak supaya anak menjadi dirinya sendiri

3. Sangat menghormati dan mendukung anak

4. Selalu tegas dan tetap fokus pada usaha untuk mencari faktor penyebab dan mencari solusi

5. Membimbing6. Mengajarkan dan mendidik

bahwa kesalahan dan kegagalan adalah keadaan agar kita dapat mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik

7. Melibatkan anak untuk mencari jalan keluar yang terbaik

8. Menawarkan pengawasan yang pada tempatnya

9. Mengizinkan anak untuk mengekspresikan perasaan dan emosi negatifnya

Page 158: Refi Yulita - fkik.pdf

15

13. Selalu merasa kesal jika naak berprilaku tidak sesuai dengan keinginan orang tua

14. Mempunyai ersepsi bahwa kecerdasan intelektual adalah faktor utama yang akan membuat anak sukses kemudian hari

10. Mengajarkan yang berguna dalam kehidupan

11. Berusaha masuk ke dunia anak12. Menaruh kepercayaan dan

keyakinan pada anak13. Berusaha agaranak belajar dari

prilaku atau kejadian yang tidak menyenangkan

14. Memiliki persepsi bahwa kecerdasan intelektual membuat anak menjadi mampu dan kecerdasan emosionallah yang membuat anak sukses dan mampu meraih sgala potensi yang ada dalam dirinya.

Sumber: Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011)

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Untuk membantu para profesional menilai faktor yang mempengaruhi

perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan ke dalam empat bidang

yaitunya:

a) Environmental factors (Rumah, penghasilan, pekerjaan, pendidikan)

b) Biological factors (Jenis kelamin, kesehatan umum, kesehatan mental,

praktek kesehatan)

c) Interpersonal relationships (Kedekatan, pola asuh orang tua, jaringan

sosial)

Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang sangat

penting bagi seorang anak. Kontak mata, senyuman, memberikan

lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih lanjut, adanya

pertukaran makna dalam berkomunikasi, dan keterlibatan orang tua atau

Page 159: Refi Yulita - fkik.pdf

16

pengasuh akan membatu mengembangkan dunia mereka dalam

berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain.(Field dkk, 2007)

d) Early environments and experiences (Pengalaman dan lingkungan

sebelumnya)

(Shanker, Blair & Diamond, 2008)

Page 160: Refi Yulita - fkik.pdf

17

Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Rumah Ruangan bermain untuk anak ada/tidak

Keadaan rumah padat/tidak

Ruangan hijau untuk bermain anak ada/tidak

Bangunan masyaratakat di sekitar rumah ada/tidak

Anak berada di rumah dalam keadaan aman/tidak

Kondisi rumah sehat/tidak

Lingkungan sekitar bebas dari kejahatan/ tidak

Lingkungan di sekitar memudahkan untuk mencari penghasilan/tidak.

Penghasilan Pakaian anak memadai/tidak

Keluarga mengalami tekanan keuangan/tidak

Ada program komunitas yang murang untuk keluarga /tidak

Ada subsidi atau bantuan sosial/tidak

Gizi untuk anak cukup/tidak

Keluarga bergantung kepada satu orang dewasa yang berpenghasilan/ tidak

Ada tempat membeli makan yang aman/tidak

Ada subsidi untuk makanan/tidak

Pekerjaan Ketika orang tua bekerja, anak dititipkan kepada penitipan anak yang berkualitas/tidak

Orang tua stres/tidak ketika anak dititipkan

Lingkungan sekitar termasuk banyak yang bekerja/tidak

Adanya kesetaraan pendapatan Ada/tidak

Page 161: Refi Yulita - fkik.pdf

18

Memadai/tidak pekerjaan individu dalam sebuah keluarga

Keluarga butuh lebih banyak usaha agar pekerjaannya bermakna/ tidak

PendidikanSeseorang membaca dan bermain dengan anak/tidak

Tingkat pendidikan dari anggota keluarga

Ada/tidak dorongan dari masyarakat agar orang tua memberikan pendidikan yang memadai untuk anaknya

Ada/tidak program di masyarakat yang mendukung pendidikan

Anak memiliki buku-buku dan mainan yang merangsang perkembangan/ tidak

Keluarga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan anak/tidak

Ada/tidak tingkatan dalam memperoleh pendidikan dalam masyarakat

Anak mengikuti pendidikan usia dini yang berkualitas/tidak

Keluarga memiliki akses ke program pendidikan/tidak

Ada/tidak kebijakan untuk pendidikan anak usia dini

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008

Lanjutan Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)

Page 162: Refi Yulita - fkik.pdf

19

Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

Jenis kelamin Laki-laki/PerempuanPernah mengalami kekerasan dalam keluarga/tidak

Ada laki-laki atau perempuan yang berpengaruh di lingkungan/tidak

Ada pengakuan laki-laki setara dengan perempuan/tidak

Kesehatan umumBerat badan ketika lahir sehat/tidak

Kehamilan dari ibu yang normal/tidak

Asupan nutrisi yang kuat selama trimester pertama ketika di dalam perit ibu

Ada//tidak pelayanan kesehatan terdekat

Anak dalam keadaan sakit/tidak

Ada anggota keluarga yang sakit/tidak.

Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap individu yang cacat

Ada/tidak dukungan masyarakat untuk keluarga yang mengalami kcacatan

Kesehatan mentalLingkungan anak sangat hangat akan kasih sayang/tidak

Kesehatan ibu ketika memiliki anak

Ada program untuk mendukung kesehatan mental ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan/tidak

Ada dukungan masyarakat terjadap kesehatan mental ibu hamil/tidak

Pengasuh anak konsisten dan responsif atau tidak

Keluarga mengalami trauma, penyalahgunaan obat atau

Ada/tidak dukungan program dari lingkungan sekitang tentang

Ada/tidak dukungan dari masyarakat sekitar tentang

Page 163: Refi Yulita - fkik.pdf

20

kesehatan mental/tidak keterampilan koping mengurangi stigma negatif tentang kesehatan mental

Praktek kesehatanAda/tidak pola makan, tidur dan bermain anak

Keluarga mengatir secara aktif gizi, tidur dan bermain anak/tidak

Ada/tidak komunitas yang memberikan informasi tentang gizi, tidur, dan aktifitas anak

Anak diberikan ASI/tidakPaham/tidak keluarga tentang ASI

Ada dukungan/tidak dari lingkungan sekitar untuk memberikan ASI kepada anak

Anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan/tidak

Anak olah raga stiap hari/tidak

Anggota keluarga mendorong anak untuk berolah raga/tidak

Ada/tidak program masyarakat untuk mendukung aktifitas fisik untuk anak

Ada bayaran/tidak untuk aktifitas fisik di sekolah anak

Anak dikenalkan untuk menjaga kebersihan mulut/tidak

Anak didorong untu\k membersihkan gigi/tidak

Mudah/tidak mendapatkan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut untuk anak

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008

Lanjutan Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)

Page 164: Refi Yulita - fkik.pdf

21

Tabel 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Interpersonal)

Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat

KedekatanDekat/tidak anak dengan pengasuhnya

Responsif /tidak pengasuh dari anak kita

Ada program/tidak dari masyarakat tentang kedekatan anak denga orang tua

Pengasuh memberikan dukungan finansial/tidak kepada anak

Pola asuh orang tuaAnak mendapatkan pola asuh yang baik/tidak

Orang tua memberikan pengasuhan yang baik/tidak

Ada/tidak program tentang cara pengasuhan yang baik untuk anak

Hak-hak dan tanggung jawab orang tua diakui di tempat kerja/tidak

Jaringan sosialAda/tidak ada hubungan anak dengan orang dewasa lain

Keluarga memiliki banyak jaringan sosial/tidak

Di lingkungan masyarakat ada/tidak, kelompok-kelompok dengan kepentingan tertentu (Misal : Kelompok agama, budaya, dll)

Ada dukungan masyarakat/ tidak dalam mengembangakan kelpompok-kelompok dengan berbagai kepentingan tersebut

Anak memiliki teman sebaya/tidak

Anak diterima dalam keluarga/tidak

Ada/tidak perlakuan yang sama terhadap semua keluarga dari masyarakat sekitar

Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap hak azazi manusia

Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008

Page 165: Refi Yulita - fkik.pdf

22

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak menurut

Edward (2006) adalah :

a. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalamannya

sangat berpengaruh dalam mengasuh anak.

b. Lingkungan

Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak

mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang

diberikan orang tua terhadap anak.

c. Budaya

Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh

masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat

disekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut

dianggapnya berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang

tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan

baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam

mengasuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan

pola asuh terhadap anaknya.

Page 166: Refi Yulita - fkik.pdf

23

D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Balita

Pengasuhan dalam keluarga sangatlah penting untuk perkembangan anak di

masa mendatang. Pengasuhan ini termasuk pengasuhan di aspek psikososial yang

mengarah kepada perkembangan yang positif. Indikator-indikator yang mempengaruhi

perkembangan yang positiflah yang dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh

pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau bagaimana penerapan nilai-nilai budaya

dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dalam keluarga merupakan serangkaian tindakan

atau aktivitas yang diperankan oleh pengasuh dalam keluarga di lingkungannya , atau

kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi

sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Kariger

dkk, 2012).

Untuk mendukung beberapa teori, maka para peneliti melakukan

penelitian yang membahas tentang perkembangan anak yang dipengaruhi oleh

status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak

dengan saudaranya. (Groenendyk & Brenda 2007)

Baru-baru ini, ada peneliti yang sudah menekankan akan pentingnya

interaksi dalam sebuah keluarga. Diantaranya pengasuhan yang dilakukan oleh

ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini berpengarug

langsung terhadap perkembangan anak. (Groenendyk & Brenda 2007)

Pengasuhan dalam keluarga mengacu kepada prilaku atau nilai-nilai yang

diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau

juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung

bagaimana orang tua tersebut. (Groenendyk & Brenda 2007)

Page 167: Refi Yulita - fkik.pdf

24

Pencarian perhatian oleh anak merupakan cara mereka dalam

menunjukkan harapan-harapan mereka tentang dunia sosial mereka. Menurut

teori kedekatan internal adalah anak-anak mempunyai keinginan kepada orang

tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika

diberikan perawatan dalam keluarganya. Adanya respon orang tua terhadap

harapan-harapan anak dapat mengajarkan mereka tentang adanya sebuah hubungan

timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre & Forman, 2012)

Teori kedekatan ini sudah diprediksi dan menunjukkan bahwa anak yang

berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan

teman-teman bermainnya dalam menyelesaikan tugasnya, atau sebuah solusi

dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk

membantu mereka (Pierre & Forman, 2012)).

Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua

akan membantu anak dalam mengembangkan respon yang diberikan orang

tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan

respon (Pierre&Forman, 2012). Dengan respon yang diberikan orang tua dalam

berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi respon

yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk

mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan

orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya

interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon

anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling

memberikan kenyamanan (Pierre & Forman, 2012).

Page 168: Refi Yulita - fkik.pdf

25

E. Penilaian Perkembangan Anak

1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu

Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai

perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini

memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan

tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1

inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan,

diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan

terencana.

Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 – 1 tahun

Usia (Bulan)Keterampilan yang

dicapai 50 %Keterampilan yang

dicapai 100 %

Motorik KasarTengkurap, kepala ditegakkan dengan sudut 45°

1.0 2.4

Duduk dengan dipegangi, kepada tegak 2.2 3.8Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah 4.1 5.6Berguling 5.0 8.0Duduk tanpa bantuan 6.8 8.3Dibantu untuk berdiri 9.5 12.5Berjalan sambil memegang furnitur 10.2 13.1

Motorik halusMenyatukan tangan 1.9 3.6Meraih objek yang diletakkan di tangan 2.6 4.1Menggapai objek 4.2 5.9Memindahkan kubus dari tangan ke tangan

6.7 9.8

Menepukkan kubus dari tangan ke tangan

9.0 12.5

Menjepit bola kecil 10.0 13.3Bahasa

Bersuara – tidak menangis 0.5 1.7Tertawa 2.0 2.8“Papa”/”Mama” (Tidak spesifik) 6.8 9.4“Papa”/”Mama” (spesifik) 9.5 12.7

Page 169: Refi Yulita - fkik.pdf

26

SosialSenyum berdasarkan respon 0.8 1.6Makan biskuit sendiri 5.5 7.4Main pat-a-cake 9.0 12.5Minum dari gelas terbuka 11.5 16.4

Sumber: Muhaimin (2003)

Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 – 2 tahun

Usia (Bulan)Keterampilan yang

dicapai 50 %Keterampilan yang

dicapai 100 %

Motorik KasarBerdiri sendiri secara baik 12.7 16.1Berjalan lima langkah 13.5 16.8Menaiki tangga sambil berpegangan 16.8 21.1

Motorik halusMenyusun menara dari dua kubus 13.8 18.6Menulis secara spontan 13.8 18.9Menyusun menara dari empat kubus 19.0 24.0

BahasaTiga kata selain Mama/papa 12.3 16.5Menunjuk salah satu anggotabadan 17.5 23.7Menggaubungkan dua akata yang berbeda

17.7 24.0

Merespon perintah sederhana tanpa isyarat

18.6 2.7 thn

Menyebutkan nama suatu gambar 20.0 2.2 thnSosial

Minum dari gelas yang terbuka 11.5 16.4Menggunakan sendok, tumpah sedikit 14.5 19.0Membantu di dalam rumah, tugas sederhana

17.1 22.2

Sumber: Muhaimin (2003)

Page 170: Refi Yulita - fkik.pdf

27

Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 – 5 Tahun

Usia (Tahun)Keterampilan yang dicapai

50 %Keterampilan yang

dicapai 100 %

Motorik KasarBerdiri seimbang dengan satu kaki selama 1 detik

2.6 3.9

Melompat dengan satu kaki 3.6 4.6Berdiri seimbang degan satu kaki selama 5 detik

3.7 4.7

Menaiki tangga seperti orang dewasa 3 4Berjalan ke depan dengan cara tumit ke ibu jari

4.6 5.7

Motorik halusMenyusun delapan kubus ke atas 2.3 3.1Meniru garis vertikal 2.5 3.4Meniru jempatan tiga-kubus 2.9 3.6Menyalin gambar lingkaran 3.0 3.7Menyalin gambar silang 3.7 4.8Menggambar manusia-tiga bagian 3.8 4.8Meniru kotak 4.1 5.4Menggambar manusia-enam bagian 4.6 6.1Menyalin gambar kotak 4.7 6.3

BahasaMerujuk diri sendiri dengan nama 2Menggunakan kata jamak 2.3 3.0Memberikan nama pertama dan nama terakhir

2.6 3.5

Menggunakan kata saya, aku, kamu 2.5Mengerti kata dalam, atas, bawah 3.1 4.2Mengenali keluarga 3Mengenali sebagian besar orang asing 4Menggunakan kata kenapa, dan kapan 4Kalimat panjang dengan kata penghubung (Sehingga, karena)

4

SosialMencuci dan mengeringkan tangan 2.0 3.1Mengancingkan pakaian 3.7 4.9Berpakaian tanpa pengawasan 4.0 5.5Berpakaian dengan pengawasan 2.9 3.8

Sumber: Muhaimin (2003)

Page 171: Refi Yulita - fkik.pdf

28

2. Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan

(KPSP)

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu

alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan

di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik

oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini

adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan

cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012).

Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan

untuk mengetahui perkembangan se o ra n g anak, dengan hasil normal atau

ada penyimpangan.

Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9,

12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak

belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada

umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur

7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan.

Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah

tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka

pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang

lebih muda. (Depkes RI, 2006)

Page 172: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 173: Refi Yulita - fkik.pdf

29

p

Keterangan :: Berkaitan dengan penelitian: Tidak berkaitan dengan penelitian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perkembangan Anak

Lingkungan

Biologi

Pengalaman danlingkungan sebelumnya

Hubungan antar personal

a. Genderb. General healthc. Mental healthd. Health practise

a. Housingb. Incomec. Employmentd. Education

Perkembangan

anak :

Normal

Menyimpang

Pola asuh positif

Pola asuh negatifHubungan sosial

Pola asuh orang tua

Kelekatan

Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006)

F. KERANGKA TEORI

Page 174: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 175: Refi Yulita - fkik.pdf

30

BAB III

KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN

DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua

dan perkembangan anak balita, perkembangan anak mencakup

perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan

sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi

menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal

(Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini

meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.

Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen

Pola asuh orang tua Perkembangan anak balita

Independen Dependen

Page 176: Refi Yulita - fkik.pdf

31

B. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban

sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008).

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah :

Ha: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua tetadap

perkembangananak balita.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.

Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur

dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).

Page 177: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 178: Refi Yulita - fkik.pdf

32

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pendidikan akhir Pendidikan terakhir orang tua Kuisioner A 1. Dasar2. Menengah3. Atas

Ordinal

2 Pekerjaan Aktivitas keseharian orang tua Kuisioner A 1. Tidak bekerja2. Bekerja

Nominal

3 Lama interaksi orang tua dengan anak

Waktu yang dihabiskan orang tua untuk berinteraksi dengan anak

Kuisioner A Penilaian1. Interaksi baik

Lama interaksi > 3 jam2. Interaksi kurang baik

Lama interaksi < 3 jamSumber: Hartono (2012)

Ordinal

4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak usia 1 – 3 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola prilaku anak saat ini dan masa mendatang.

Kuisioner dengan 14 pernyataan menggunakan skala likert(Kuisioner B)

Penilaian:1. Pola asuh positif ,

jika,Skor positif > skor negatif

2. Pola asuh negatif ,jika,Skor negatif > skor positif

Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan Likert (2014)

Ordinal

5 Perkembangan anak

Bertambahnya kemampuan (skill) anak usia 1 – 3 tahun dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial dan bahasa.

KPSP dengan 9 dan 10 pernyataan(Kuisioner C)

Penilaian:1. Perkembangan anak sesuai (S)

jika skor 9 - 102. Perkembangan anak

kemungkinan ada penyimpangan jika skor kurang atau sama dengan 6

Sumber : Depkes RI (2006)

Ordinal

Page 179: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 180: Refi Yulita - fkik.pdf

33

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan

penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran

dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu

(Hidayat, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini

dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas

Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di

Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari

keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa

terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi

pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat

penyimpangan perkembangan disana.

Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola

asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana

hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita

disana.

Page 181: Refi Yulita - fkik.pdf

34

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang

berjumlah 59 anak balita.

Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada

tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada Tahun 2014

No. Usia Jumlah anak1 1-2 tahun 23 orang2 3-5 tahun 36 orang

Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,

2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan

sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5

tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut

digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.

Page 182: Refi Yulita - fkik.pdf

35

Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain:

a. Orang tua yang memiliki anak usia balita

b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur

c. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian yang penyebabnya adalah :

a. Menolak menjadi responden

b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan

penelitian

c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran

maupun interpretasi hasil penelitian

(Hidayat, 2008)

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah

dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi,

jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma,

2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan

instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :

Page 183: Refi Yulita - fkik.pdf

36

1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama

orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial

nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak.

2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri

dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan

adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini

dibuat dengan pilihan SS yaitu “Sangat Sesuai”, S yaitu “sesuai”, TS yaitu

“tidak sesuai” dan STS yaitu “Sangat Tidak Sesuai”. Skor yang diberikan

untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan

untuk STS sama dengan 0.

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh

Variabel Nomor Item

Pola AsuhFavorable Favorable

1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14

3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi 9-10 pertanyaan tentang

kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP

anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada

penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan

untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar,

bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)

Page 184: Refi Yulita - fkik.pdf

37

Interpretasi KPSP meliputi :

a. Jawaban Ya : Orang tua anak menjawab: anak bisa atau

pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.

b. Jawaban Tidak : Orang tua menjawab: anak belum pernah

melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.

Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah :

a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan

tahap perkembangannya (S)

b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu

Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini

dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat

penelitian yang akan dilakukan.

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan

penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai

standar (Hidayat, 2008).

1. Hasil Validitas Instrumen

Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan

tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan

6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua

pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah

penelitian dilakukan.

Page 185: Refi Yulita - fkik.pdf

38

2. Hasil Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan langkah yang dilakukan setelah

melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan

metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola

asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat

dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali)

dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil

pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Alpha Cronbach Keputusan

Pola asuhPositif 0,741 ReliabelNegatif 0,741 Reliabel

F. Tahapan Pengambilan Data

Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua

dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data

dengan cara:

1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian

di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta.

2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan

(Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)

3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung

menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.

Page 186: Refi Yulita - fkik.pdf

39

4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan

Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan

Ciputat Timur

5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua

opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian.

6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian

7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura

8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu

yang dikunjungi

9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak

usia balita.

10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi

dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data

yang diberikan oleh kader Posyandu.

11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden

12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan

memasukkan ke dalam laporan penelitian.

G. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-

langkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya:

1. Pengolahan data (Editing)

Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir

kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada

Page 187: Refi Yulita - fkik.pdf

40

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul untuk

memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

2. Pengkodean data (Coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi

dan arti suatu kode dari suatu variabel.

Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam

komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola

asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1,

pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan

yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita

diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2

menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J.

3. Pemasukan data (Entry)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di

analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.

Page 188: Refi Yulita - fkik.pdf

41

Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai

dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai

dengan isian responden.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan

untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian

pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data

tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil

pengumpulan data yang dilakukan.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel

yang diteliti, diagnosis asumsi statistik lanjut deteksi nilai

ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai

dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden

dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden

serta perkembangan anak balita.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini

digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan

dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada

Page 189: Refi Yulita - fkik.pdf

42

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang

tua dengan perkembangan anak balita.

I. Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam

menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar

menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan

sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian

adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) :

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang

diteliti untuk ketersediaannya menjadi responden penelitian.

Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang

sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan

penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan

responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden

yang bersedia menjadi responden penelitian.

2. Tanpa nama (Anonymity)

Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada

lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi

mengurutkan nomor pada lembar pengumpulan data yang

diberikan kepada responden.

Page 190: Refi Yulita - fkik.pdf

43

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain

Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan,

manfaat dan menghormati orang lain.

Page 191: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 192: Refi Yulita - fkik.pdf

44

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang

membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan

Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur

Tangerang Selatan.

Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan

kelurahan Rempoa membawahi 25 Posyandu. Posyandu Sakura

merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa.

Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex,

Ciputat Timur. Posyandu Sakura saat ini telah memberikan

kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6

Rempoa.

Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu

ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap

balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh

kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak

balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan

yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu

Page 193: Refi Yulita - fkik.pdf

45

beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang

ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya.

Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang

perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini

lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang

maksimal pada perkembangan balita.

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

Laki-laki 32 54

Perempuan 27 46Total 59 100

Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%)

balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.

Page 194: Refi Yulita - fkik.pdf

46

2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua

dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pekerjaan Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak bekerja 45 76

Bekerja 14 24Total 59 100

Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden

(76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja.

3. Gambaran Pendidikan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua

dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)Dasar 15 25

Menengah 31 53Tinggi 12 20

Tidak diisi 1 2Total 59 100

Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan

pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15

orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang

tidak mengisi kolom pendidikan.

Page 195: Refi Yulita - fkik.pdf

47

4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang

tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan Anak

Rentang waktu Frekuensi (n) Persentase (%)<3 jam 0 0>3 jam 59 100Total 59 100

Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden

berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan

tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama

kurang dari 3 jam.

5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua

Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan.

Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel

pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pola Asuh Frekuensi (n) Persentase (%)

Positif 30 50,8

Negatif 29 49,2Total 59 100

Data pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30

responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan

Page 196: Refi Yulita - fkik.pdf

48

29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada

anaknya.

6. Gambaran Perkembangan Anak Balita

Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10

pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel

perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Perkembangan Frekuensi (n) Persentase (%)Normal 34 57,6

Menyimpang 25 42,4Total 59 100

Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita

(57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%)

mengalami perkembangan yang menyimpang.

C. Hasil Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita

Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7

Page 197: Refi Yulita - fkik.pdf

49

Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pola AsuhPerkembangan Anak Balita

TotalP

valueNormal(%)

Menyimpang(%)

Positif 17 17 34 0,879

29 29 58 %

Negatif 13 12 25

22 20 42 %

Total 30 29 59

51 49 100%

Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui

bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak

yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif

dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang

(20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak

yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang

negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13

orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879

(Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia

balita.

Page 198: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 199: Refi Yulita - fkik.pdf

50

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang

dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan

penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan

penelitian.

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita

Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak

balita di wilayah kerja Posyandu Sakura Ciputat Timur Tangerang Selatan.

Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 59 orang.

Responden yang memiliki balita berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32

orang (54%), dan responden yang memiliki balita berjenis kelamin

perempuan berjumlah 27 orang (46%). Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara jumlah balita laki-laki dan perempuan di Posyandu ini.

Perbandingan balita laki-laki dan perempuan adalah 32:27 sama dengan

sekitar 3:2.

2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaannya

Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan anak (Shanker, Blair & Diamond, 2008).

Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

Page 200: Refi Yulita - fkik.pdf

51

adalah orang tua yang tidak bekerja. Orang tua yang dimaksudkan disini

adalah Ayah atau Ibu yang pada saat penelitian berkesempatan untuk

mengisi kuisioner yang diajukan. Dan pada umumnya kuisioner ini diisi

oleh Ibu dari anak balita yang ada. Terdapat sebanyak 45 responden (76%)

yang tidak bekerja, dan 14 responden (24%) yang bekerja. Terdapat

perbedaan yang signifikan antara orang tua yang tidak bekerja dengan orang

tua yang bekerja. Perbandingan antara responden yang bekerja dengan

responden yang tidak bekerja adalah 45:14 sama dengan sekitar 3:1.

3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikannya

Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta

pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak (Edward, 2006).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan akhir dari responden

sebanyak 31 orang (53%) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), 15 orang

(25%) adalah sekolah tingkat dasar, 12 orang (21%) adalah diploma dan

sarjana, dan 1 orang (2%) tidak mengisi kolom pendidikan yang ada di

kuisioner.

4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Interaksi dengan Anak Balita

Kemampuan komunikasi awal untuk perkembangan anak berada di

tingkat keluarga. Keluarga yang memiliki budaya berkomunikasi dengan

anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi yang baik bagi

tumbuhnya kecerdasan anak- anak (Wijayanti, 2013).

Menurut Dr Chee, 2008, kualitas waktu interaksi orang tua dengan

anak lebih penting dari pada kuantitas waktunya. Alangkah tidak berarti apa-

Page 201: Refi Yulita - fkik.pdf

52

apa jika orang tua mempunyai waktu 24 jam untuk anak, tetapi tidak dengan

kualitas yang maksimal.

Menurut Hartono (2012), interaksi minimal antara ibu dan anak

minimal 3 jam. Pada penelitian ini, peneliti hanya mampu mengukur

kuantitas interaksi Ibu dan anak dengan nilai statistik seluruh responden

memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari tiga

jam sehari.

5. Karakteristik Responden berdasarkan Pola Asuh

Menurut Groenendyk & Brenda (2007), interaksi anak dengan orang

dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi

perkembangan anak tersebut. Pada penelitian terdapat 2 macam pola asuh

yang akan dijabarkan oleh peneliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Nelsen & Lisa (2003) dalam Muchtar (2011), yaitu tentang pola asuh

positif dan negatif.

Pada penelitian ini diperoleh data sebanyak 30 orang tua (50,8%)

memberikan pola asuh positif kepada balita, da 29 orang tua (49,2%)

memberikan pola asuh negatif kepada balita. Terdapat perbedaan yang tidak

terlalu signifikan disini.

Pola asuh positif adalah pola asuh yang diberikan orang tua

kepada anak dengan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif

serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif

adalah bila orang tua sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka

memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan,

Page 202: Refi Yulita - fkik.pdf

53

menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah,

dan sebagainya yang dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan,

kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan

mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa

dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan

dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga

orang tua tidak memberikan kasih sayang (Muthmainnah, 2012).

6. Karakteristik Responden berdasarkan Perkembangan Balita

Hal yang terpenting dalam tumbuh kembang anak adalah masa

balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan

mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain

itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan

rangsangan/stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu

mendapat perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga

apabila keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan

menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006).

Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa

perkembangan normal balita di tempat ini sebanyaj 34 orang (57,6%),

dan perkembangan menyimpang sebanyak 25 orang (42,4%).

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita

Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi

square karena kedua variabel berbentuk data kategorik. Hasil penelitian

Page 203: Refi Yulita - fkik.pdf

54

mengenai hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan

anak balita menunjukkan bahwa responden yang memberikan pola asuh

positif kepada anak dan perkembanagn anak balita yang normal sebanyak

19 orang (29%) sebanding dengan orang tua yang memberikan pola asih

negatif kepada anak, tetapi perkembangan anak balita menyimpang. Dan

hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh

orang tua terhadap perkembangan anak usia balita, artinya pola asuh yang

diberikan orang tua kepada anak balita tidak memiliki hubungan dengan

perkembangan anak di Posyandu Sakura Ciputat Timur.

Edward (2006) menyatakan bahwa pola pengasuhan orang tua sangat

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka tidak mustahil jika lingkungan

juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap

anak. Penyebab dari tidak terdapatnya hubungan yang signifikan mungkin

disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, dimana lingkungan yang ada di

sekitar memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak balita (Edward,

2006). Lingkungan di sekitar responden tampak bersahabat, yang dibuktikan

dengan kehangatan mereka menyambut peneliti untuk melakukan penelitian

disana dan nampak jelas ketika beberapa orang tua berinteraksi dengan

anak. Hubungan antara pemilik rumah satu dan pemilik rumah lainnya pun

terlihat seperti keluarga besar yang saling membutuhkan. Terdapat

kelompok-kelompok masyarakat yang setiap sore berkumpul dan

bercengkrama, selama 3 hari peneliti melakukan penelitian disana. Peneliti

Page 204: Refi Yulita - fkik.pdf

55

mempunyai pandangan bahwa lingkungan tempat penelitian ini sudah cukup

baik, dan memberikan dampak baik terhadap Ibu dan anak balita.

Jaringan sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi

perkembangan anak balita dalam faktor hubungan interpersonal dengan

masyarakat sekitar (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Di tempat

penelitian ini, peranan komunitas sosial seperti Posyandu sangat

berpengaruh. Diketahui dari kader Posyandu Sakura Ciputat Timur, rata-

rata penduduk sekitar rajin mengikuti acara dan kegiatan yang diadakan

oleh Posyandu, karena masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingya

Posyandu untuk anak Balita. Peneliti mempunyai pandangan bahwa,

masyarakat disini mendapatkan motivasi yang cukup tinggi dari kader-

kader Posyandu yang ada.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dari

penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam

pelaksanaan penelitian ini, seperti saat penelitian ini berlangsung peneliti

belum mampu menggali bagaimana kualitas hubungan orang tua dengan

anak sehingga lama interaksi disini hanya digali secara kuantitas saja.

Page 205: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 206: Refi Yulita - fkik.pdf

56

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari

keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut:

1. Karakteristik responden yang peneliti dapatkan pada penelitian ini

adalah balita berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada balita

berjenis kelamin laki-laki berbanding 32:27. Rata-rata responden yang

peneliti teliti berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 76% dari

jumlah responden. Pendidikan dari responden paling banyak adalah

tingkat menengah sebanyak 53% dari jumlah responden. Sebanyak

80% dari responden menghabiskan waktu bersama anak balita selama

24 jam.

2. Sebanyak 30 responden pada penelitian ini memberikan pola asuh

positif kepada anak balita.

3. Diperoleh perkembangan normal anak balita di tempat ini sebanyak

34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang anak balita

sebanyak 25 orang (42,4%).

4. Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita

dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang

positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang

Page 207: Refi Yulita - fkik.pdf

57

(29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak

yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang

negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang

(29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan

anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji

Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima

artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua

dengan perkembangan anak usia balita.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka

dapat diberikan saran kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan pola

asuh orang tua dan perkembangan anak balita sebagai berikut:

1. Bagi Posyandu

Kader Posyandu perlu meningkatkan lagi peranan kader sebagai

motivator dan edukator bagi Ibu-Ibu agar mampu untuk memberikan

pola asuh yang baik kepada anak.

2. Bagi Puskesmas

Puskesmas perlu mengevaluasi kembali materi yang akan

diberikan oleh Posyandu ke masyarakat tentang pola asuh orang tua

dan perkembangan anak balita.

3. Bagi Keperawatan

Page 208: Refi Yulita - fkik.pdf

58

Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai concelor dan

dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di Posyandu

sebagai suatu intervemsi dari keperawatan anak dalam mengkaji

perkembangan anak dan intervensi dari keperawatan keluarga dalam

mengkaji pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak.

4. Bagi Peneliti

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas judul

penelitian seperti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak atau jenis-jenis pola asuh yang diberikan orang tua

terhadap anak.

Page 209: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 210: Refi Yulita - fkik.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik di Bidang

Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta:

Jakarta

Andrade dkk. Family environment and child’s cognitive development: an

epidemiological approach. Darci Neves Santos Instituto de Saúde Coletiva

– UFBa Rua Padre Feijó, 29 4º andar. (2005): hal 2

Apriany, Dyna. Gambaran Pola Asuh Orangtua Pada Anak Penyandang

Epilepsi Usia Balita Di Poliklinik Anak RSUP.Perjan Dr. Hasan

Sadikin Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. 2006

April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak Usia

Prasekolah. Tesis S2.

Ariani. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,(Agustus 2012);

Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum.

Blair, C. & Diamond, A. 2008. Biological processes in prevention and

intervention: The promotion of self-regulation as a means of preventing

school failure. Development and Psychopathology. Vol. 20: h. 899-911

Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian

Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta

Dharma, KK. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan

dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV Trans Info Media: Jakarta

Page 211: Refi Yulita - fkik.pdf

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan

Kesehatan Dasar

Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak

Usia Prasekolah Di Tk Kartika X-9 Cimahi 2012. STIKES Jenderal

Achmad Yani Cimahi

Edwards D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orangtua Mengubah

Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Groenendyk & Brenda. Coparenting and Early Conscience Development in the

Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h.

201-224

Hasinuddin & Fitriah. Modul Anticipatory Guidance: Terhadap Perubahan Pola

Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak.

STIKES Ngudia Husada Madura, 2011

Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA Beringharjo

Yogyakarta ). 2004

Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi 2.

Jakarta: Salemba Medika.

I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan

anak.

Kania, Nia. 2006. Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai

Tumbuh Kembang Yang Optimal

Page 212: Refi Yulita - fkik.pdf

Kariger dkk. Indicators of Family Care for Development for Use in Multicountry

Surveys. Bangladesh. J Health Popul Nutr. Vol. 30 no. 4 (2012): h. 472-486

Kurniawati, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan

Anak Toddler (Usia 1-3 Tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan

Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2011

Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta

Muhaimin, Syamsi. 2003. Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: ECG

Muthmainnah, Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang

Androgynius melalui Kegiatan Bermain. PGPAUD FIP Universitas

Negeri Yogyakarta. 2012

Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan)

Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.

Pangastuti, Ratna. Studi Analisis Implementasi Full Day di TPA Beringharjo Kota

Yogyakarta, TPA Pelangi Indonesia dan TPA Laboratorium PAUD

UGM Kabupaten Sleman, dan TPA Jabal Rahmah Kabupaten Bantul.

Tesis S2 Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012

Pierre & Forman. Attention-Seeking During Caregiver Unavailability and

Collaboration at Age 2. Child Development. Vol. 83 no. 2 (Maret-April

2012): h 712-727

Rahayu, Muji. Pengaruh Pendampingan Stimulasi Perkembangan pada Keluarga

terhadap Perkembangan Batita di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden,

Kabupaten Banyumas. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu

Kesehatan. Universitas Jenderan Soedirman. 2013.

Page 213: Refi Yulita - fkik.pdf

Shanker, S. In search of the pathways that lead to mentally healthy children.

Journal of Developmental Processes. Vol. 3 no. 1 (2008): h. 22-23

Simkiss dkk. Validation of the mothers object relations scales in 2–4 year old

children and comparison with the child–parent relationship scale.

Health and Quality of Life Outcomes. (2013): h. 11-49

Sunarsih, Tri. Hubungan Antara Pemberian Stimulasi Dini Oleh Ibu dengan

Perkembangam Balita di Taman Balita Muthia Sido Arum, Sleman

Yogyakarta. 2010 ,

Sumardi I.S. 2005. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif. Jakarta:

Grasindo.

Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Penerbit Puspa Swara, Jakarta

Chee, Goh. 2008. Spending Quality Time with Our Children: How to be an

effective working parent. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 pukul

08.16 dari http://www.his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324-

spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-an-effective-

working-parent.html

Field dkk, 2007. Diakses pada hari Rabu, 26 Maret2014, pukul 09.00 dari

http://www.beststart.org/OnTrack_English/2-

factors.html#interpersonal

Page 214: Refi Yulita - fkik.pdf
Page 215: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 2

INFORMED CONSENT

Tangerang Selatan, Juni 2014

Yth.

Calon Responden Penelitian

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Refi Yulita

NIM : 1110104000007

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian dengan judul

“ Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita pada Posyandu

Sakura di Kelurahan Rempoa”.

Penelitian ini memberikan manfaat tidak langsung kepada responden, yaitu dapat

mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak melalui

kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak akan merugikan responden.

Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai responden dalam

penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar persetujuan menjadi responden.

Saudara dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia secara

sukarela menjadi responden penelitian.

Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya

Peneliti

Page 216: Refi Yulita - fkik.pdf

Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian

yang dilakukan oleh:

Nama : Refi Yulita

NIM : 1110104000007

Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat

Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini.

Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas

yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian.

Saya mengerti bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi. Apabila ada

pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya,

maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak

kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini tanpa

risiko apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.

Tangerang Selatan, Juni 2014

(…………………………..)

Page 217: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 3

KUISIONER PENELITIAN

Angket Pola Asuh Orangtua

No. Responden : (Diisi oleh peneliti)

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Lama interaksi orang tua dengan anak : Jam

Umur anak :

Alamat :

No. Telp / Hp :

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan- pernyataan

tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya. Kerjakan dengan

teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan jawaban sebagai berikut:

SS : Jika Anda “Sangat Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai

dengan diri Anda

S : Jika Anda “Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri

Anda

TS : Jika Anda “Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan

diri Anda

STS : Jika Anda “Sangat Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai

dengan diri Anda

Page 218: Refi Yulita - fkik.pdf

No Pernyataan SS S TS STS

1Saya melihat dan memberlakukan anak sebagai

titipan dari Tuhan Yang Maha Esa

2Saya mengasuh dan mengembangkan anak

supaya anak menjadi dirinya sendiri

3 Saya sangat menghormati dan mendukung anak

4Saya selalu fokus untuk mencari solusi dari

permasalahan anak

5Saya membimbing anak kepada hal-hal yang

bermanfaat

6 Saya mendidik anak agar belajar dari kesalahan

7Saya melibatkan anak untuk mencari jalan

keluar terbaik

8Saya sangat melindungi dan tidak memberikan

kepercayaan kepada anak (Over protective)

9Saya tidak memberi kesempatan kepada anak

untuk mengungkapkan perasaannya.

10 Saya selalu mengikuti keinginan anak

11Saya selalu membuat keputusan sendiri tanpa

memikirkan pendapat anak

12 Saya selalu merasa khawatir atau takut

13Saya selalu merasa kesal jika anak berperilaku

tidak sesuai dengan keinginan saya

14

Saya mempunyai persepsi bahwa kecerdasan

intelektual adalah faktor utama yang akan

membuat anak sukses

= Terimakasih =

Page 219: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di

pojok, kemudian muncui dan menghilang secaraberulang-ulang di hadapan anak, apakah iamencari anda atau mengharapkan anda munculkembali?

Sosialisasi&kemandirian

2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut denganperlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?

Gerak halus

3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik ataulebih dengan berpegangan pada kursi/meja?

Gerak kasar

4 Apakah anak dapat mengatakan 2 sukukata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da”atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.

Bicara &bahasa

5 Apakah anak dapat mengangkat badannya keposisi berdiri tanpa bantuan anda?

Gerak kasar

6 Apakah anak dapat membedakan anda denganorang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu- ragupada saat permulaan bertemu dengan orang yangbelum dikenalnya.

Sosialisasi&kemandirian

7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

Gerak halus

8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?

Gerak kasar

9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakahia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi?

Bicara &bahasa

10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.

Gerak halus

Page 220: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat

mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai

Gerak halus

2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?

Gerak kasar

3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuktangan atau melambai-lambai? JawabTIDAK bila ia membutuhkan kemandirianbantuan.

Sosialisasi&kemandirian

4 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika iamemanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan“mama” jika memanggil/melihat ibunya? JawabYA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.

Bicara &bahasa

5 Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?

Gerak kasar

6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?

Gerak kasar

7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?

Gerak kasar

8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?Jawab YA bila ia menunjuk, menarik ataumengeluarkan suara yang menyenangkan

Sosialisasi&kemandirian

9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?

Gerak kasar

10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuitdengan menggunakan ibu seperti pada gambarini

Gerak halus

Page 221: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuktangan atau melambai-lambai? JawabTIDAK bila ia membutuhkan bantuan.

Sosialisasi &kemandirian

2 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, ataumengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?

Bicara & bahasa

3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?

Gerak kasar

4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?

Gerak kasar

5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai,apakah anak dapat membungkuk untukmemungut mainan di lantai clan kemudianberdiri kembali?

Gerak kasar

6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yangdiinginkannya tanpa menangis ataumerengek? Jawab YA bila ia menunjuk,menarik atau mengeluarkan suara yangmenyenangkan.

Sosialisasi&kemandirian

7 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?

Gerak kasar

8 Apakah anak anak dapat mengambil bendakecil seperti kacang, kismis, atau potonganbiskuit dengan menggunakan ibu jari danjari telunjuk seperti pada gambar ?

Gerak halus

9 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?

Gerak halus; Sosialisasi & kemandirian

10 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?

Sosialisasi &kemandirian

Page 222: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?

Gerak kasar

2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?Jawab YA bila ia menunjuk, menarik ataumengeluarkan suara yang menyenangkan.

Sosialisasi&kemandirian

3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?

Gerak kasar

4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuitdengan menggunakan ibu jari clan jari telunjukseperti pada gambar ?

Gerak halus

5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?

Gerak halus

6 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?

Sosialisasi&kemandirian

7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yanganda lakukan?

Sosialisasi&kemandirian

8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus diatas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubusitu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm

Gerak halus

9 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?.

Bicara &bahasa

10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkahatau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anakmenarik mainannya)

Gerak kasar

Page 223: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan

rumah tangga, apakah anak meniru apa yanganda lakukan?

Sosialisasi&kemandirian

2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.

Gerak halus

3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"?

Bicara &bahasa

4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).

Gerak kasar

5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti:baju, rok, atau celananya? (topi dan kaoskaki tidak ikut dinilai).

Gerak halus; sosialisasi&kemandirian

6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri?Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisitegak atau berpegangan pada dinding ataupegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naiktangga dengan merangkak atau anda tidakmembolehkan anak naik tangga atau anakharus berpegangan pada seseorang.

Gerak kasar sosialisasi&kemandirian

7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda,dapatkah anak menunjuk dengan benar palingsedikit satu bagian badannya (rambut, mata,hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?

Bicara dan bahasa

8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?

Sosialisasi& kemandirian

9 Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?

Gerak halus

10 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidakikut dinilai.

Gerak kasar

Page 224: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untu

No PEME1 Dapatkah anak melepas

baju, rok, Sosialisas(topi clan kaos kaki tida

2 Dapatkah anak besendiri? Jawab YAdengan posisi tegak ataupada Binding atauTIDAK jika ia naikatau anda tidak mematau anak harus berpegan

3 Tanpa bimbingan, petudapatkah anak menunseclikit satu bagianhidung, mulut, atau ba

4 Dapatkah anak makbanyak tumpah?

5 Dapatkah anak memainannya sendirimengangkat piring jik

6 Dapatkah anak menendbola tenis) Gerakberpegangan pada apikut dinilai.

7 Bila diberi pensil, acoret kertas tanpa bant

8 Dapatkah anak meletapersatu di atas kubmenjatuhkan kubusdigunakan ukuran 2.5

9 Dapatkah anak mengberbicara seperti “min“Terimakasih” dan “Da

10 Apakah anak dapatgambar-gambar ini tanpa

tuk Anak 30 bulan

ERIKSAAN Ypas pakaiannya seperti:si & atau celananya? dak ikut dinilai)

Sosialisasi &kemandirian

erjalan naik tangga jika ia naik tangga

atau berpeganganpegangan tangga. Jawab tangga dengan merangkak

mbolehkan anak naik tanggapegangan pada seseorang.

Gerak kasar

etunjuk atau bantuan anda,njuk dengan benar palingbadannya (rambut, mata,agian badan yang lain)?

Bicara &bahasa

kan nasi sendiri tanpa Sosialisasi &kemandirian

embantu memungut atau membantu

jika diminta?

Bicara &bahasa

ndang bola kecil (sebesarkasar ke depan tanpa

apapun? Mendorong tidak

Gerak kasar

apakah anak mencoret-ntuan/petunjuk?

Gerak halus

takkan 4 buah kubus satuubus yang lain tanpa s itu? Kubus yang

.5 – 5 cm.

Gerak halus

ggunakan 2 kata pada saatnta minum”, “mau tidur”?

Dadag” tidak ikut dinilai.

Bicara &bahasa

menyebut 2 diantara npa bantuan?

Bicara &bahasa

YA TIDAK

Page 225: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untu

No PEM1 Bila diberi pensil, apa

kertas tanpa bantuan/pe2 Dapatkah anak meleta

persatu di atas kubuskubus itu? Kubus yancm.

3 Dapatkah anak menggunaberbicara seperti “tidur”? “Terimakasih”

4 Apakah anak dapat mgambar ini tanpa bantuan?

5 Dapatkah anak melematau dada anda dari ja

6 Ikuti perintah ini denganmemberi isyarat dengansaat memberikan perin“Letakkan kertas ini“Letakkan kertas ini“Berikan kertas iniibu”.7 Buat garis lurus ke basekurangkurangnya 2.5menggambar garis laisamping garis tsb.

8 Letakkan selembar keApakah anak dapat mdengan mengangkatbersamaan tanpa didah

9 Dapatkah anak mengena

10 Dapatkah anak mengasedikitnya 3 meter?

tuk Anak 36 bulan

MERIKSAANakah anak mencoret-coret/petunjuk?

Gerak halus

takkan 4 buah kubus satuyang lain tanpa menjatuhkan

ng digunakan ukuran 2.5 – 5

Gerak halus

enggunakan 2 kata pada saat“minta minum”; “mau

h” dan “Dadag” tidak ikut

Bicara &bahasa

menyebut 2 diantara gambar-tuan?

Bicara &bahasa

mpar bola lurus ke arah perutarak 1,5 meter?

Gerak kasar

dengan seksama. Jangandengan telunjuk atau mata pada

ntah berikut ini:di lantai”. di kursi”.

ni kepada

Bicara &bahasa

awah sepanjang2.5 cm. Suruh anak in di

Gerak halus

ertas seukuran buku di lantai.melompati bagian lebar kertas t kedua kakinya secara hului lari?

Gerak kasar

engenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &kemandirian

engayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar

YA TIDAK

Page 226: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya

sendiri?Sosialisasi&kemandirian

2 Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?

Gerak kasar

3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehinggaanda ticlak perlu mengulanginya?

Sosialisasi&kemandiria

4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak andakesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu2 detik atau lebih?

Gerak kasar

5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secarabersamaan tanpa didahului lari?

Gerak kasar

6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contohini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anakmenggambar lingkaran?

Gerak halus

7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubustersebut?Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.

Gerak halus

8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular nagaatau permainan lain dimana ia ikut bermain clanmengikuti aturan bermain?

Sosialisasi&kemandirian

9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidaktermasuk kemandirian memasang kancing, gesperatau ikat pinggang)

Sosialisasi&kemandirian

Page 227: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga

sejauh sedikitnya 3 meter?Gerak kasar

2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehinggaanda tidak perlu mengulanginya?

Sosialisasi &kemandirian

3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andakesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu2 detik atau lebih?

Gerak kasar

4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secarabersamaan tanpa didahului lari?

Gerak kasar

5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contohini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anakmenggambar lingkaran?

Gerak halus

6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubustersebut?Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.

Gerak halus

7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular nagaatau permainan lain dimana ia ikut bermain danmengikuti aturan bermain?

Sosialisasi &kemandirian

8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidaktermasuk memasang kancing, gesper atau ikatpinggang)

Sosialisasi &kemandirian

9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnyatanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanyamenyebutkan sebagian namanya atau ucapannyasulit dimengerti.

Bicara &bahasa

Page 228: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu

persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkankubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran2-5 – 5 cm.

Gerak halus

2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ularnaga atau permainan lain dimana ia ikut bermaindan mengikuti aturan bermain?

Sosialisasi &kemandirian

3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atauikat pinggang)

Sosialisasi &kemandirian

4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnyatanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanyamenyebut sebagian namanya atau ucapannya sulitdimengerti.

Bicara &bahasa

5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan."Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?""Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apayang kamu lakukan jika kamu lelah?" Jawab YAbiia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk kedalam rumah’.Jika lapar, jawaban yang benar adalah"makan"Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"

Bicara &bahasa

6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya ataupakaian boneka?

Sosialisasi &kemandirian

7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andskesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6detik atau lebih?

Gerak kasar

Page 229: Refi Yulita - fkik.pdf

8 Jangan mengomenyebut kataPerlihatkan gapada anak.Tanyakan: "Mapanjang?"Minta anak mlebih panjang.Setelah anaklembar ini dantersebut.Setelah anak mulangi pertanyApakah anak dlebih panjang

9 Jangan memmemberitahumenggambar syang tersediaApakah anak dini?

10 Ikuti perintahmemberi isyarsaat memberikkertas ini di atbawah kursi". kamu" "LetakkJawab YA haatas", "di bawa

ngoreksi/membantu anak. Jangan ata "lebih panjang".gambar kedua garis ini

Mana garis yang lebih

menunjuk garis yang

nak menunjuk, putar an ulangi pertanyaan

menunjuk, putar lembar ini lagi danaan tadi.dapat menunjuk garis yangsebanyak 3 kali dengan benar?

Gerak halus

mbantu anak dan jangan nama gambar ini, suruh anak

seperti contoh ini di kertas kosonga. Berikan 3 kali kesempatan.dapat menggambar seperti contoh

Gerak halus

h ini dengan seksama. Jangan rat dengan telunjuk atau mats padskan perintah berikut ini: "Letakkantas lantai". "Letakkan kertas ini di. "Letakkan kertas ini di depan

kkan kertas ini di belakang kamu" anya jika anak mengerti arti "di ah", "di depan" dan "di belakang”

Bicara &bahasa

us

us

Page 230: Refi Yulita - fkik.pdf

Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.

Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” “Apayang kamu lakukan jika kamu lelah?” Jawab YAbiia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk kedalam rumah’.Jika lapar, jawaban yang benar adalah“makan”Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”

Bicara &bahasa

2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya ataupakaian boneka?

Sosialisasi&kemandirian

3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andskesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6detik atau lebih?

Gerak kasar

4 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”.Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.Setelah anak menunjuk, putarlembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi danulangi pertanyaan tadi.Apakah anak dapat menunjuk garis yanglebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?

Gerak halus

5 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosongyang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.Apakah anak dapat

Gerak halus

Page 231: Refi Yulita - fkik.pdf

menggambar seperti contoh ini?

6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats padssaat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”. “Letakkankertas ini di bawah kursi”. “Letakkan kertas inidi depan kamu” “Letakkan kertas ini dibelakang kamu” Jawab YA hanya jika anakmengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan”dan “di belakang”

Bicara &bahasa

7 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidakrewel (tanpa menangis atau menggelayut padaanda) pada saat anda meninggalkannya?

Sosialisasi&kemandirian

8 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi empat merah” “Tunjukkan segi empat kuning”‘Tunjukkan segi empat biru” “Tunjukkan segi empat hijau”Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

Bicara &bahasa

9 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapakali tanpa berpegangan (lompatan dengan duakaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapatmelompat 2-3 kali dengan satu kaki?

Gerak kasar

10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?

Sosialisasi&kemandirian

Page 232: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 4

TABULASI DATA

POLA ASUH DI POSYANDU SAKURA

Respondence Nomor item1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 33 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 25 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 26 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 18 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1

10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 412 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 413 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 114 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4

Page 233: Refi Yulita - fkik.pdf

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 216 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 117 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 218 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 319 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 220 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 222 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 323 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 324 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 225 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 126 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 227 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 228 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 229 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 230 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 131 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 132 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 333 4 4 3 3 4 4 0 3 3 4 3 3 2 334 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 335 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 236 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 337 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 338 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1

Page 234: Refi Yulita - fkik.pdf

39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 140 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 241 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 142 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 343 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 144 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 145 4 4 4 3 3 4 3 3 3 0 3 3 3 146 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 147 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 148 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 349 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 450 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 251 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 252 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 353 4 3 3 0 4 4 3 3 4 3 4 3 3 254 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 355 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 356 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 157 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 158 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 359 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2

Page 235: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 5

HASIL UJI VALIDITAS DAM REALIBILITAS

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU MELATI

Respondence Nomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 522 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 4 3 3 433 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 38

4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 1 1 2 2 3 39

5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 496 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 39

7 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 458 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 1 1 2 4 41

9 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4110 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 50

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 4 46

13 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4614 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 42

Page 236: Refi Yulita - fkik.pdf

15 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4416 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 51

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4218 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4619 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4220 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 47

21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 1 2 4 45

22 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5223 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 4 42

24 4 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3925 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 44

26 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3927 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 3 45

28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4529 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 43

30 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 1 3 4 46

rxy 0,303 0,559 0,536 0,420 0,333 0,190 0,322 0,568 0,650 0,584 0,640 0,331 0,439 0,605

t hitung 1,683 3,564 3,362 2,448 1,869 1,023 1,798 3,647 4,525 3,808 4,410 1,858 2,588 4,024

t tabel 1,701

KeteranganTDK

VALID VALID VALID VALID VALIDTDK

VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Jumlah Valid 12

Page 237: Refi Yulita - fkik.pdf

Realibilitasn 14

n-1 13vt 19,69vbi 0,093 0,254 0,328 0,326 0,185 0,240 0,685 0,648 0,544 0,754 0,751 0,921 0,493 0,392jvb 6,614

Alfa Cronbach 0,741

R

Page 238: Refi Yulita - fkik.pdf

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU SAKURA

Respondence Nomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 462 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 443 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48

4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 465 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 46

6 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 357 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1 458 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 1 39

9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4810 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

13 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4514 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 50

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5216 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 45

17 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4218 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 46

19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49

Page 239: Refi Yulita - fkik.pdf

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 4822 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 49

23 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4024 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 50

25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4726 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2 43

27 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2 41

28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4529 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 43

30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4931 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 1 4432 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 5133 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 43

34 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4735 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 43

36 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4737 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4738 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1 38

39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 4540 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 44

41 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 4642 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48

Page 240: Refi Yulita - fkik.pdf

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 50

44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1 4645 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 41

46 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 4047 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 40

48 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 3 4549 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 48

51 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2 4652 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 3 42

53 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4354 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 5155 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5156 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 1 38

57 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 1 4358 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 41

59 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 42

rxy 0,28 0,50 0,47 0,42 0,22 0,38 0,53 0,54 0,45 0,55 0,45 0,47 0,60 0,42

t hitung 2,19 4,37 4,03 3,49 1,73 3,09 4,73 4,88 3,77 4,98 3,78 4,06 5,71 3,54

t tabel 1,67Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Jumlah Valid 14

Page 241: Refi Yulita - fkik.pdf

Realibilitas \n 14

n-1 13vt 19,3vbi 0,05 0,30 0,25 0,21 0,15 0,25 0,61 0,60 0,75 0,45 0,32 0,76 0,51 0,91jvb 6,12Alfa

Cronbach 0,8

R

Page 242: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 6

HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT

PendidikanOrangTua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Diisi 1 1,7 1,7 1,7

SD 3 5,1 5,1 6,8

SMP 12 20,3 20,3 27,1

SMA 31 52,5 52,5 79,7

Diploma 4 6,8 6,8 86,4

S1 7 11,9 11,9 98,3

S2 1 1,7 1,7 100,0

Total 59 100,0 100,0

PekerjaanOrangTua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 45 76,3 76,3 76,3

Guru 4 6,8 6,8 83,1

Dosen 1 1,7 1,7 84,7

Karyawan 5 8,5 8,5 93,2

Lain-lain 4 6,8 6,8 100,0

Total 59 100,0 100,0

LamaInteraksiOrangTua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak diisi 1 1,7 1,7 1,7

1-12 jam 4 6,8 6,8 8,5

13-18 jam 7 11,9 11,9 20,3

17-24 jam 47 79,7 79,7 100,0

Total 59 100,0 100,0

Page 243: Refi Yulita - fkik.pdf

PolaAsuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pola Asuh Positif 29 49,2 49,2 49,2

Pola Asuh Negatif 30 50,8 50,8 100,0

Total 59 100,0 100,0

Perkembangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Perkembangan yang sesuai 34 57,6 57,6 57,6

Perkembangan yang

menyimpang25 42,4 42,4 100,0

Total 59 100,0 100,0

Page 244: Refi Yulita - fkik.pdf

LAMPIRAN 7

HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT

Statistics

PolaAsuh Perkembangan

N Valid 59 59

Missing 0 0

Mean 1,51 1,42

Median 2,00 1,00

Mode 2 1

Std. Deviation ,504 ,498

Minimum 1 1

Maximum 2 2

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Perkembangan * PolaAsuh 59 100,0% 0 0,0% 59 100,0%

Perkembangan * PolaAsuh Crosstabulation

Count

PolaAsuh

TotalPositif Negatif

Perkembangan Normal 17 17 34

Menyimpang 13 12 25

Total 30 29 59

Page 245: Refi Yulita - fkik.pdf

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,023a 1 ,879

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,023 1 ,879

Fisher's Exact Test 1,000 ,544

Linear-by-Linear Association ,023 1 ,880

N of Valid Cases 59

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,29.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 246: Refi Yulita - fkik.pdf

PerkembanganAnakBalita * PendidikanOrangTua Crosstabulation

Count

PendidikanOrangTua

TotalTidak Diisi SD SMP SMA Diploma S1 S2

PerkembanganAnakBalita Normal 1 3 7 16 2 4 1 34

Menyimpang 0 0 5 15 2 3 0 25

Total 1 3 12 31 4 7 1 59

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4,234a 6 ,645

Likelihood Ratio 6,064 6 ,416

Linear-by-Linear Association ,490 1 ,484

N of Valid Cases 59

a. 10 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,42.

Page 247: Refi Yulita - fkik.pdf

PerkembanganAnakBalita * PekerjaanOrangTua Crosstabulation

Count

PekerjaanOrangTua

TotalIRT Guru Dosen Karyawan Lain-lain

PerkembanganAnakBalita Normal 25 3 1 3 2 34

Menyimpang 20 1 0 2 2 25

Total 45 4 1 5 4 59

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 1,416a 4 ,841

Likelihood Ratio 1,813 4 ,770

Linear-by-Linear Association ,020 1 ,888

N of Valid Cases 59

a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,42.

PerkembanganAnakBalita * LamaInteraksiOrangTua Crosstabulation

Count

Page 248: Refi Yulita - fkik.pdf

LamaInteraksiOrangTua

TotalTidak diisi 1-12 jam 13-18 jam 17-24 jam

PerkembanganAnakBalita Normal 1 4 2 27 34

Menyimpang 0 0 5 20 25

Total 1 4 7 47 59

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6,097a 3 ,107

Likelihood Ratio 7,928 3 ,048

Linear-by-Linear Association 1,140 1 ,286

N of Valid Cases 59

a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,42.