Referat Ujian Abses Mammae

8
PEMBAHASAN Definisi Breast abscess atau abses payudara adalah akumulasi pus pada jaringan payudara, melokalisasi infeksi dengan membentuk sawar jaringan granulasi yang mengelilinginya. Jaringan ini akan menjadi kapsul abses, yang terisi dengan pus. Terdapat benjolan yang membengkak yang sangat nyeri, dengan kemerahan, demam, dan edema pada kulit di atasnya. Pada kasus yang terlambat ditangani, benjolan menjadi berfluktuasi, dengan perubahan warna kulit dan nekrosis. Demam dapat ada atau tidak ada. Untuk mengkonfirmasi diagnosis, pus dapat diaspirasi dengan spuit dan jarum berlubang besar. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada payudara. Cedera dan infeksi pada payudara dapat menghasilkan gejala yang sama dengan di bagian tubuh lainnya, kecuali pada payudara, infeksi cenderung memusat dan menghasilkan abses kecil. Etiologi dan Faktor resiko Infeksi pada payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang umum ditemukan pada kulit normal (staphylococcus

description

referat

Transcript of Referat Ujian Abses Mammae

PEMBAHASAN

DefinisiBreast abscess atau abses payudara adalah akumulasi pus pada jaringanpayudara, melokalisasi infeksi dengan membentuk sawar jaringan granulasi yang mengelilinginya. Jaringan ini akan menjadi kapsul abses, yang terisi dengan pus.Terdapat benjolan yang membengkak yang sangat nyeri, dengan kemerahan, demam, dan edema pada kulit di atasnya. Pada kasus yang terlambat ditangani, benjolan menjadi berfluktuasi, dengan perubahan warna kulit dan nekrosis. Demam dapat ada atau tidak ada. Untuk mengkonfirmasi diagnosis, pus dapat diaspirasi dengan spuitdan jarum berlubang besar. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada payudara. Cedera dan infeksipada payudara dapat menghasilkan gejala yang sama dengan di bagian tubuh lainnya, kecuali pada payudara, infeksi cenderung memusat dan menghasilkan abses kecil.

Etiologi dan Faktor resikoInfeksi pada payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang umum ditemukan pada kulit normal (staphylococcus aureus). Infeksi terjadi khususnya pada saat ibu menyusui. Bakteri masuk ke tubuh melalui kulit yang rusak, biasanya pada puting susu yang rusak pada masa awal menyusui. Area yang terinfeksi akan terisi dengan pus.Infeksi pada payudara tidak berhubungan dengan menyusui harus dibedakan dengan kanker payudara. Pada kasus yang langka, wanita muda sampai usia pertengahan yangtidak menyusui mengalami subareolar abscesses (terjadi dibawah areola, area gelap sekitarputing susu). Kondisi ini sebenarnya terjadi pada perokok.

Faktor risiko:1.Diabetes mellitusSelain diabetes dan obesitas yang merupakan faktor risiko utama, beberapa faktor lainternyata dapat meningkatkan risiko abses payudara. Hal ini terungkap dalam sebuahpenelitian di University of Iowa, yang dipublikasikan dalamJournal of The AmericanCollege of Surgeons edisi Juli 2010.2. Perokok beratSalah satu faktor yang dimaksud adalah rokok, yang dapat meningkatkan risiko absespayudara 6 kali lipat dibanding pada wanita yang tidak merokok. Selain itu, rokokjuga membuat peluang kekambuhan melonjak hingga 15 kali lipat. Dari sejumlahpasien yang mengalami kekambuhan, 60 persen di antaranya merupakan perokokberat. Oleh karena itu, penderita abses yang merokok untukmenghentikan kebiasaanya agar risiko kambuh bisa dikurangi. Seluruh partisipan tidak memiliki riwayat kanker payudara dan tidak sedang menjalani penyinaran dengan radiasi maupun operasi payudara dalam 12 bulan terakhir.3. Infeksi setelah melahirkan4. Anemia5. Penggunaan obat steroid6. Rendahnya sistem imun7. Penanaman silicon

PatofisiologiKejadian abses bermula dari trauma mayor ataupun minor yang diikuti masuknya bakteri. Eksudat kemudian terakumulasi, jika tidak segera diekskresikan atau di absorbsi tubuh, maka akan memicu terbentuknya kapsul fibrous sebagai respon tubuh untuk melokalisir untuk membatasi penyebaran lebih lanjut.

Tanda dan Gejala1. Sakit pada payudara ibu tampak lebih parah.2. Payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.3. Benjolan terasa lunakkarena berisi pus. Kadang-kadang keluar cairan nanah melaluiputing susu. Bakteri terbanyak penyebab pus pada payudara adalah Stafilokokus Auereus.4. Pada lokasi payudara yang terkena akan tampak membengkak. Bengkak dengan getahbening dibawah ketiak.5. Nyeri dan teraba masa yang fluktuatif 6. Sensasi rasa panas pada area yang terkena7. Demam dan kedinginan, menggigil8. Rasa sakit secara keseluruhan9. Malaise, dan timbul limfadenopati pectoralis, axiller, parasternalis, dan subclavia.DiagnosisUntuk memastikan diagnosisnya perlu dilakukan aspirasi dari pus. Differensial diagnosisnya fibroadenoma dan carcinoma.

Ca MammaeKanker payudara adalah benjolan yang bersifat ganas yang seringkali tidak nyeri, teraba keras dan berbentuk tidak beraturan.Pada perabaan, benjolan ini terasa berbeda dengan jaringan payudara di sekitarnya. Jika benjolan tersebut melekat pada otot dada, maka benjolan tidak dapat digerakkan.Kulit di atas benjolan mungkin akan tertarik dan berwarna kemerahan.Ciri lain kanker payudara antara lain adalah keluarnya cairan jernih atau bercampur darah secara spontan dari puting susu, puting susu tampak tertarik, perubahan ukuran dan bentuk payudara, dan kulit payudara seperti kulit jeruk.Pengobatan kanker payudara tergantung pada jenis kanker, stadium kanker, dan gambaran sel kanker yang terlihat di bawah mikroskop.Pilihan terapi dapat berupa pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau terapi hormon.Perlu diingat bahwa kanker payudara yang ditemukan pada stadium dini, kemungkinannya untuk berhasil diobati lebih besar ketimbang kanker payudara yang ditemukan pada stadium yang lanjut.

Pencegahan1. Perawatan Putting Susu RataBeberapa ibu memiliki puting susu yang rata dan membuat menyusui adalah hal yang sulit atau tidak mungkin. Untuk memperbaiki hal ini, Hoffmans exercises dapat dimulai sejak 38 minggu kehamilan.-Oles sedikit pelicin (contoh Vaseline) pada areola. Dua ruas jari atau satu jari dan jempol diletakkan sepanjang sisi puting susu dan kulit dengan lembut ditarik dengan arah horizontal. Kemudian, gerakan ini diulang dengan arah horizontal, lakukan pada keduanya bebebrapa kali. Jika latihan ini dilakukan beberapa kali per hari, akan membantu mengeluarkan puting susu.Metode alternatif adalah penarikan puting susu, digunakan pada lapisan khusus di dalam bra pada saat kehamilan.2. Puting susu dan payudara harus dibersihkan sebelum dan setelah menyusui.3. Setelah menyusui, puting susu diolesi kembali dengan ASI dan biarkan kering dengan sendirinya (dapat diberikan salep lanolin atau vitamin A dan D)4. Hindari pakaian yang menyebabkan iritasi pada payudara5.Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan6. Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudaradengan cara memompanya7. Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan/luka padaputing susu.8. Minum banyak cairan9. Menjaga kebersihan puting susu10. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui

PenatalaksanaanEvakuasi abses dengan cara dilakukan operasi (insisi abses) dalam anestesi umum. Setelah diinsisi, diberikan drain untuk mengalirkan sisa abses yang mungkin masih tertinggal dalam payudara.Abses / pus kemudian diperiksa untuk kultur resistensi dan pemeriksaan PA. Jika abses diperkirakan masih banyak tertinggal dalam payudara, selain dipasang drain juga dilakukan bebat payudara dengan elastic bandage. Setelah 24 jam tindakan, pasien control kembali untuk mengganti kassa. Pasien diberikan obat antibiotika dan obat penghilang rasa sakit.

Penanganan yang dapat dilakukan antara lain :Jika sudah terjadi abses, perlu diberikan antibiotik intravena, aspirasi, atau insisi dan jika perlu drainase. Setiap cairan aspirasi perlu dilakukan pemeriksaan histologik untuk menyingkirkan keganasan. Dilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15-20 menit, 4 kali/hari.Diberikan antibiotik dan untuk mencegah pembengkakan, sebaiknya dilakukan pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara yang terkena. Jika terjadi abses, biasanya dilakukan insisi dan pembuangan nanah, serta dianjurkan untuk berhenti menyusui.Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminophen atau ibuprofen). Kedua obat tersebut aman untuk ibu menyusui dan bayinya.

DAFTAR PUSTAKA1. Linda V. Infeksi & abses payudara. Available at: www.medicastore.com Acessed on 9 August 2014.2. Alasiry A. Mastitis; Pencegahan dan penanganan. Available at: http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/mastitis-pencegahan-dan-penanganan.html Accessed on: August 9 2014.3. Sjamsuhidayat R dan Jong W, Dinding Toraks, Pleura dan Payudara. Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC:Jakarta, 2005.