Referat Osteokondroma

12
BAB I PENDAHULUAN Ada beberapa tipe neoplasma yang dapat timbul pada jaringan tulang. Neoplasma dalah pertumbuhan sel batu, abnormal dan progresif dimana sel tersebut tidak pernah menjadi dewasa.Penggunaan istilah tumor sebagai pengganti neoplasma sebenarnya kurang tepat karena tumor hanya berarti benjolan. Insiden neoplasma tulang lebih jarang bila dibandingkan dengan neoplasma jaringan lunak. Neoplasma dapat dikatakan ganas apabila memiliko kemampuanuntuk mengadakan sebaran ke tempat atau organ lain. Neoplasma tulang primer merupakanneoplasma yang berasal dari sel yang membentuk jatingan tulang sendiri, dikatakan sekunder apabila merupakan anak sebar dari organ lain. A. Pembagian Keganasan Tulang Klasifikasi keganasan didasarkan 1.Luas penyebaran menurut TNM yaitu penyebaran setempat dan metastasis 2.Derajat keganasan secara histologik berdasar derajat deferensiasi sel, aktivitas mitosis 3.Kecepatan perkembangan gambaran klinik 4.Jaringan tulang berasal dari mesoderm yang dapat berdeferensiasi menjadi : Osteoblast,Osteoclast, Chondroblast, Fibroblast / kolagenoblast, Meiloblast B. Klasifikasi tumor berdasarkan atas sel sehingga dibagi menjadi kelompok : 1.Kelainan tulang reaktif - Osteogenik : Osteoma osteoid, Osteoblastoma benigna- Kolagenik : Defek kortikal subperiosteal 2.Hamartoma Osteogenik : Osteoma, Osteokondroma- Kondrogenik : Endokondroma Kolagenik : Angioma, Kista tulang aneurisma. 3. Neoplasma tulang sejatia. 1

description

Referat

Transcript of Referat Osteokondroma

BAB I

PENDAHULUAN

Ada beberapa tipe neoplasma yang dapat timbul pada jaringan tulang. Neoplasma dalah pertumbuhan sel batu, abnormal dan progresif dimana sel tersebut tidak pernah menjadi dewasa.Penggunaan istilah tumor sebagai pengganti neoplasma sebenarnya kurang tepat karena tumor hanya berarti benjolan. Insiden neoplasma tulang lebih jarang bila dibandingkan dengan neoplasma jaringan lunak. Neoplasma dapat dikatakan ganas apabila memiliko kemampuanuntuk mengadakan sebaran ke tempat atau organ lain. Neoplasma tulang primer merupakanneoplasma yang berasal dari sel yang membentuk jatingan tulang sendiri, dikatakan sekunder apabila merupakan anak sebar dari organ lain.

A. Pembagian Keganasan Tulang

Klasifikasi keganasan didasarkan

1.Luas penyebaran menurut TNM yaitu penyebaran setempat dan metastasis

2.Derajat keganasan secara histologik berdasar derajat deferensiasi sel, aktivitas mitosis

3.Kecepatan perkembangan gambaran klinik 

4.Jaringan tulang berasal dari mesoderm yang dapat berdeferensiasi menjadi : Osteoblast,Osteoclast, Chondroblast, Fibroblast / kolagenoblast, Meiloblast

B. Klasifikasi tumor berdasarkan atas sel

sehingga dibagi menjadi kelompok :

1.Kelainan tulang reaktif -

Osteogenik : Osteoma osteoid, Osteoblastoma benigna-Kolagenik : Defek kortikal subperiosteal

2.Hamartoma

Osteogenik : Osteoma, Osteokondroma-Kondrogenik : EndokondromaKolagenik : Angioma, Kista tulang aneurisma.

3. Neoplasma tulang sejatia.

a. Tumor yang membentuk tulang (Osteogenik)Jinak : - Osteoid OsteomaGanas: - Osteosarkoma- Osteoblastoma- Parosteal Osteosarkoma- Osteoma 

b. Tumor yang membentuk tulang rawan (Kondrogenik)Jinak :- KondroblastomaGanas : - Kondrosarkoma- Kondromiksoid Fibroma- Enkondroma 

1

Osteokondromac. Tumor jaringan ikat (Fibrogenik)Jinak : - Non Ossifying FibromaGanas : - Fibrosarkomad. .

d.Tumor sumsum tulang (Myelogenik)Myeloma sel plasma, Tumor Ewing, Sarkoma sel reticulum, Penyakit Hodkin

Kali ini kami akan menjelaskan tentang osteokondroma. Osteochondroma adalah tumor  jinak tulang dengan penampakan adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostosis yang muncul dari metafisis, penonjolan tulang ini ditutupi(diliputi) oleh cartilagohialin. Tumor ini berasal dari komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan(chondrosit). Osteokhondroma merupakan tumor jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruhtumor jinak tulang dan terutama ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan padadewasa muda.

2

BABII

OSTEOKONDROMA

1.Definisi

Osteokondroma adalah tumor jinak tulang dengan penampakan adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostoksis yang muncul dari metasfisis, penonjolan tulang ini ditutupi oleh cartilago hialin. Tonjolan ini menyebabkan suatu pembengkakan atau gumpalan dan mirip seperti kembang kol (cauliflower appeareance). Tumor ini berasal dari komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan (chondrosit).Osteokondroma dapat tumbuh secara soliter maupun multipel. Osteokondroma yang multipel bersifat herediter (autosomal dominan) dan akan berhenti tumbuh dan mengalami proses penulangan setelah dewasa. Oleh karena itu eksositosis multipel ini tidak lagi disebut sebagai neoplasma. Osteokondroma yang soliter berbeda dengan multipel karena akan tumbuh terus walaupun penderita telah dewasa dan jenis ini dianggap sebagai neoplasma. Kebanyakan osteokondroma adalah soliter tetapi lesi multipel sangat dapat berkembang pada individu dengan predisposisi genetik. Osteokondroma biasanya mengenai tulang panjang, dan tulang yang sering terkenaadalah ujung distal femur (30%), ujung proksimal tibia(20%), dan humerus(2%).Osteokondroma juga dapat mengenai tulang tangan dan kaki (10%) serta tulang pipih seperti pelvis(5%) dan scapula(4%) walaupun jarang. Osteokondroma terdiri dari 2 tipe yaitu tipe bertangkai (pedunculated) dan tipe tidak bertangkai(sesile). Tulang panjang yang terkena biasanya tipe bertangkai sedangkan di pelvis tipe sesile.

2. Etiologi

Tidak diketahui secara pasti

3. Patofisiologi

Tumor terjadi karena pertumbuhan abnormal dari sel-sel tulang (osteosit) dan sel-seltulang rawan (kondrosit) di metafisis. Pertumbuhan abnormal ini awalnya hanya akan menimbulkan gambaran pembesaran tulang dengan korteks dan spongiosa yang masih utuh. Jikatumor semakin membesar makan akan tampak sebagai benjolan menyerupai bunga kol dengankomponen osteosit sebagai batangnya dan komponen kondrosit sebagai bunganya.Tumor akan tumbuh dari metafisis,tetapi adanya pertumbuhan tulang yang semakin memanjang maka makin lama tumor akan mengarah ke diafisis tulang. Pertumbuhan ini membawa ke bentuk klasik coat hanger variasi dari osteokondroma yang mengarah menjauhi sendi terdekat

4. Gambaran klinis

Tumor ini tidak memberikan gejala sehingga sering ditemukan secara kebetulan, namun terabanya benjolan yang tumbuh dengan sangat lama dan membesar. Bila tumor ini menekan jaringan saraf atau pembuluh darah akan menimbulkan rasa sakit. Dapat juga rasa sakit ditimbulkan oleh fraktur patologis pada tangkai tumor,terutama pada bagian tangkai tipis.Kadang bursa dapat tumbuh diatas tumor (bursa exotica) dan bila mengalami inflamasi pasien dapat mengeluh bengkak dan sakit. Apabila timbul rasa sakit tanpa adanya fraktur,bursitis, atau penekanan pada saraf dan tumor terus tumbuh setelah lempeng epifisis menutup maka harus dicurigai adanya keganasan.Osteokondroma dapat menyebabkan timbulnya pseudoaneurisma terutama pada a.poplitea dan a.femoralis disebabkan karena fraktur pada tangkai tumor di daerah distal femur atau proximal tibia. Osteokondroma yang besar pada kolumna vertebralis dapat menyebabkan angulasi kyfosis dan menimbulkan gejala spondylolitesis. Pada herediter multipel exositosis keluhan dapat berupa massa yang multipel dan tidak nyeri dekat persendian. Umumnya bilateraldan simetris.

3

5.Gambaran Radiologis 

Tampak penonjolan tulang pada korteks dan spongiosa yang normal Dengan bertambahnya umur pasien,terlihat kalsifikasi tulang rawan yang semakin

lamasemakin banyak  Penonjolan seperti bunga kol (cauliflower) dengan komponen kondrosit sebagai

bungadan komponen osteosit sebagai tangkai Pedunculated osteokondroma memiliki gambaran tangkai di bagian distal yang

melebar dengan permukaan berbenjol-benjol(hook exositosis),memiliki ukuran berkisar 8-10cm.

Sessile osteokondroma memiliki bangunan dasar yang luas dengan dasar bagiankomponen korteks dari tulang yang ada dibawahnya. Kadang-kadang daerah ini tampak  penonjolan-penonjolan dan bagisan luarnya berkontur tajam-tajam (secara radiologi inimemang sulit dibedakan dengan bentuk tumor parosteal osteosarkoma)

 6.Pemeriksaan penunjang

CT Scan MRI

 7.Komplikasi

1. Penekanan pada saraf (lebih sering n.poplitea)2. Penekanan pada pembuluh darah,menimbulkan pseudoaneurisma pada a.popliteadan

a.femoralis)3. Penekanan tulang sekitar4. Fraktur patologis 5. Inflamasi bursa pada daerah lesi6. Perubahan keganasan

8.Diagnosa banding

1.ChondrosarkomaAdalah tumor ganas tulang dan tulang rawan. Paling banyak ditemukan pada

tulang pelvis, femur, iga, humerus, dan scapula. Tetapi selain itu juga dapat ditemukan disemuatulang termasuk tulang-tulang kecil di tangan dan kakiGambaran radiologis : lesi luas tampak tidak teratur dengan tepi tulang yang menghilan.Tumor berisi daerah kalsifikasi dengan gambaran seperti popcorn

Gambar 1 Chondrosarkoma Pada tulang femur

4

2.OsteosarkomaMerupakan tumor ganas primer pada tulang.Lokasi tumor terbanyak adalah di distal,femur, proksimal tibia, dan proksimal humerus. Tumor juga dapat menyerang tulang pipih seperti pelvis, tengkorak, dan mandibula.

Gambaran radiologi :o Gambaran detruksi tulango Sunburst appearanceo Codman triangle

Gambar 2 Osteosarkoma pada tulang femur

9.Terapi  Non SurgicalApabila osteokondroma tidak ditemukan keluhan,lakukan observasi

Surgical Indikasi :oTimbul rasa sakitoUkuran bertambah besar dan abnormaloTerdapat penekanan pada saraf dan pembuluh darahoFraktur patologisoGambaran radiologi sugestif yang ganas

5

Gambar 3 Osteokondroma 1/3 proksimal tulang humerus berbentuk kol

Gambar 4.Osteokondroma Sessile pada os.tibia 1/3 distal

6

Gambar 5 Osteokondroma bertangkai di tulang fibula

Gambar 6 Penonjola bertangkai di metafisis tulang tibia proksimal dengan kalsifikasi

7

Gambar 7 osteokondroma multiple

Gambar 8 Hereditary Multiple Exostoses (HME)

8

Gambar 9 Sessile osteochondroma pada tulang femur

Gambar 10 Pedunculated Osteochondroma

9

BAB III

KESIMPULAN

Sinar X dapat memvisualisasikan bagian dalam tubuh manusia tanpa harus membedahnya lagi. Pemeriksaan dalam bidang radiologi ini amat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang diagnostik yang cukup penting, disamping pemeriksaan laboratorium, patologi anatomi, maupun pemeriksaan mikrobiologi.

Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar X untuk meningkatkan daya attenuasi sinar X. Atau dengan kata lain pemanfaatan bahan kontras ini dipakai untuk lebih meningkatkan radiolucent maupun radiopaque suatu gambaran organ.

MRI dan CT scan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan pada keganasan tulang, sehingga tampak penonjolan tulang pada korteks dan spongiosa pada tulang normal,Penonjolan seperti bunga kol (cauliflower) dengan komponen kondrosit sebagai bungadan komponen osteosit sebagai tangkai yang merupakan contoh dari tumor osteokondroma

10