referat kejang neonatus
-
Upload
hameldo-andika-pattinasarany -
Category
Documents
-
view
162 -
download
13
Transcript of referat kejang neonatus
KEJANG PADA BAYI BARU KEJANG PADA BAYI BARU LAHIRLAHIR
Pembimbing:Pembimbing:
Dr. Bagus, SpADr. Bagus, SpA
Disusun:Disusun:
Mella Verawati Pandjaitan ( 97 -147 )Mella Verawati Pandjaitan ( 97 -147 )
Andre Lazuardi Harahap ( 98 – 046 )Andre Lazuardi Harahap ( 98 – 046 )
Latar BelakangLatar Belakang
Kejang bukanlah suatu penyakit, tetapi Kejang bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan gejala dari gangguan saraf merupakan gejala dari gangguan saraf pusat, lokal atau sistemikpusat, lokal atau sistemik
Aktivitas kejang yang terjadi pada waktu Aktivitas kejang yang terjadi pada waktu diferensiasi neuron, mielinisasi, proliferasi diferensiasi neuron, mielinisasi, proliferasi glia pada bayi baru lahir glia pada bayi baru lahir →→ kerusakan otak. kerusakan otak.
Kejang berulang menyebabkan Kejang berulang menyebabkan berkurangnya oksigenasi, ventilasi, dan berkurangnya oksigenasi, ventilasi, dan nutrisi di otak.nutrisi di otak.
EpidemiologiEpidemiologi
Angka kejadian yang sebenarnya tidak diketahui Angka kejadian yang sebenarnya tidak diketahui karena sulit mengenal kejang pada bayi baru lahirkarena sulit mengenal kejang pada bayi baru lahir
Angka kejadian berkisar antara 1,5 – 14,0 per Angka kejadian berkisar antara 1,5 – 14,0 per 1000 kelahiran1000 kelahiran
BBLR yang sakit frekuensi kejangnya meningkat BBLR yang sakit frekuensi kejangnya meningkat sampai 25 %sampai 25 %
Pada 15 hari pertama ditemukan sekitar 85 % Pada 15 hari pertama ditemukan sekitar 85 % pada bayi baru lahir dan pada bayi baru lahir dan
65 % pada hari kedua dan kelima kelahiran65 % pada hari kedua dan kelima kelahiran
DefinisiDefinisi
Kejang pada bayi baru lahir ialah kejang Kejang pada bayi baru lahir ialah kejang yang terjadi pada bayi yang berumur sampai yang terjadi pada bayi yang berumur sampai 28 hari28 hari
EtiologiEtiologi
I. IntrakranialI. Intrakranial 1. Asfiksia1. Asfiksia 2. Trauma ( perdarahan )2. Trauma ( perdarahan ) 3. Infeksi : - bakteri3. Infeksi : - bakteri
- virus- virus 4. Kelainan bawaan4. Kelainan bawaan
II. EkstrakranialII. Ekstrakranial 1. Gangguan metabolik1. Gangguan metabolik
- hipoglikemia- hipoglikemia - hipokalsemia- hipokalsemia - hipomagnesemia- hipomagnesemia - hiponatremia dan hipernatermia- hiponatremia dan hipernatermia
EtiologiEtiologi
2.2. ToksikToksik
- intoksikasi anestesi lokal- intoksikasi anestesi lokal
- drug withdrawal- drug withdrawal
3.3. Kelainan yang diturunkanKelainan yang diturunkan
- gangguan metabolisme asam amino- gangguan metabolisme asam amino
- ketergantungan dan kekurangan piridoksin- ketergantungan dan kekurangan piridoksin
4. Kernikterus4. Kernikterus
EtiologiEtiologi
III. IdiopatikIII. Idiopatik
1. Benign Familial Neonatal Convulsions1. Benign Familial Neonatal Convulsions
2. The fifth day fits2. The fifth day fits
AsfiksiaAsfiksia
Penyebab terseringPenyebab tersering 90 % akibat asfiksia intrauterin dan 10 % 90 % akibat asfiksia intrauterin dan 10 %
akibat asfiksia pasca lahirakibat asfiksia pasca lahir Asfiksia intra uterin Asfiksia intra uterin →→ ensefalopati hipoksik- ensefalopati hipoksik-
iskemikiskemik Manifestasi klinis ensefalopati hipoksik-Manifestasi klinis ensefalopati hipoksik-
iskemik dibagi 3 stadium yaitu ringan, iskemik dibagi 3 stadium yaitu ringan, sedang dan beratsedang dan berat
Ensefalopati hipoksik-iskemik Ensefalopati hipoksik-iskemik ringanringan
Terjadi dengan manifestasi letargi tanpa kehilangan Terjadi dengan manifestasi letargi tanpa kehilangan kesadaran sesudah lahirkesadaran sesudah lahir
Gambaran karakteristik :Gambaran karakteristik :- jitteriness- jitteriness- aktifitas simpatis- aktifitas simpatis- tonus otot normal waktu istirahat tapi pada waktu - tonus otot normal waktu istirahat tapi pada waktu
pemeriksaan reaksi tarikan pemeriksaan reaksi tarikan →→ head lag head lag- refleks tendon normal atau sedikit meninggi- refleks tendon normal atau sedikit meninggi- refleks moro normal dan bila dirangsang - refleks moro normal dan bila dirangsang →→
fleksi dan ekstensi berulangfleksi dan ekstensi berulang
Ensefalopati hipoksik-iskemik Ensefalopati hipoksik-iskemik sedangsedang
Kesadaran sopor dalam waktu 12 jam pertamaKesadaran sopor dalam waktu 12 jam pertama Ada jitteriness bila dirangsangAda jitteriness bila dirangsang Saat istirahat terjadi hipotonia, tidak ada Saat istirahat terjadi hipotonia, tidak ada
pergerakan spontan pada kedua tungkaipergerakan spontan pada kedua tungkai Setelah 48 – 72 jam keadaan membaik akan Setelah 48 – 72 jam keadaan membaik akan
menuju ensefalopati iskemik ringanmenuju ensefalopati iskemik ringan Bila memburuk terjadi penurunan kesadaran Bila memburuk terjadi penurunan kesadaran
sampai koma sampai koma →→ kejang kejang
Ensefalopati hipoksi-iskemik Ensefalopati hipoksi-iskemik beratberat
Terdapat penurunan kesadaran setelah lahir dan Terdapat penurunan kesadaran setelah lahir dan sulit bernapassulit bernapas
Kejang timbul dalam waktu 12 jam pertamaKejang timbul dalam waktu 12 jam pertama Hipotonia, refleks tendon negatif, refleks moro Hipotonia, refleks tendon negatif, refleks moro
refleks tonik neck negatifrefleks tonik neck negatif Refleks menghisap dan menelan hilangRefleks menghisap dan menelan hilang Refleks pupil dan okulo vestibular adaRefleks pupil dan okulo vestibular ada Dalam waktu 24 – 72 jam akan terjadi peninggian Dalam waktu 24 – 72 jam akan terjadi peninggian
tekanan intrakranialtekanan intrakranial
Trauma dan perdarahan Trauma dan perdarahan intrakranialintrakranial
Terjadi pada bayi lebih besar yang dilahirkan oleh Terjadi pada bayi lebih besar yang dilahirkan oleh ibu yang primipara, partus lama, persalinan yang ibu yang primipara, partus lama, persalinan yang sulit, kelahiran presipitatussulit, kelahiran presipitatus
Pada bayi dengan berat badan lahir rendah Pada bayi dengan berat badan lahir rendah dengan berat < 1500 gram biasanya perdarahan dengan berat < 1500 gram biasanya perdarahan terjadi didahului oleh keadaan asfiksia.terjadi didahului oleh keadaan asfiksia.
Perdarahan intrakranial dapat terjadi Perdarahan intrakranial dapat terjadi disubarakhnoid, subdural dan intraventrikular atau disubarakhnoid, subdural dan intraventrikular atau parenkim otakparenkim otak
InfeksiInfeksi
Virus Virus BakteriBakteri
Kelainan bawaanKelainan bawaan
- Disgenesis corteks serebriDisgenesis corteks serebri
- Sindrom ZellwegerSindrom Zellweger
- Sindrom Smith-Lemi-OpitzSindrom Smith-Lemi-Opitz
- Pada pemeriksaan neuropatologi Pada pemeriksaan neuropatologi →→ mikrogiria, pakigiria dan heteropiamikrogiria, pakigiria dan heteropia
Gangguan metabolikGangguan metabolik
Terutama gangguan metabolisme Terutama gangguan metabolisme glukosa, kalsium, magnesium dan glukosa, kalsium, magnesium dan elektrolitelektrolit
73 % pada bayi baru lahir 73 % pada bayi baru lahir →→ kerusakan kerusakan otakotak
HipoglikemiaHipoglikemia
- Bersifat sementaraBersifat sementara
- Dapat terjadi pada bayi dari ibu yang Dapat terjadi pada bayi dari ibu yang menderita DM, BBLR, dismaturitas dan bayi menderita DM, BBLR, dismaturitas dan bayi dengan penyakit umumdengan penyakit umum
- Dihubungkan dengan adanya asfiksia Dihubungkan dengan adanya asfiksia perinatal dan perdarahan intrakranialperinatal dan perdarahan intrakranial
- Dihubungkan dengan adanya asfiksia Dihubungkan dengan adanya asfiksia perinatal dan perdarahan intrakranialperinatal dan perdarahan intrakranial
HipoglikemiaHipoglikemia
- Klinis : apnea, sianosis,takipnea,jitteriness, tangis Klinis : apnea, sianosis,takipnea,jitteriness, tangis melengking, muntah, sukar minum, melengking, muntah, sukar minum, apatis,hipotonia, kejang dan komaapatis,hipotonia, kejang dan koma
- Diagnosis : bila dalam 3 hari pertama sesudah Diagnosis : bila dalam 3 hari pertama sesudah lahir kadar gula darah kurang dari 20 mg% pada lahir kadar gula darah kurang dari 20 mg% pada bayi kurang bulan atau kurang dari 30 mg pada bayi kurang bulan atau kurang dari 30 mg pada bayi cukup bulan pada pemeriksaan kadar gula bayi cukup bulan pada pemeriksaan kadar gula darah 2 kali berturut-turut dan kurang dari 40 mg darah 2 kali berturut-turut dan kurang dari 40 mg pada bayi berumur lebih dari 3 hari.pada bayi berumur lebih dari 3 hari.
HipokalsemiaHipokalsemia
Jarang bersifat tunggalJarang bersifat tunggal Bersamaan dengan hipoglikemia, Bersamaan dengan hipoglikemia,
hipomagnesemia, hipofosfatemiahipomagnesemia, hipofosfatemia Terjadi dalam 4 hari pertama pada gawat Terjadi dalam 4 hari pertama pada gawat
janin, perdarahan intrakranialjanin, perdarahan intrakranial
HipokalsemiaHipokalsemia
Ditemukan pada BBLR, ensefalopati Ditemukan pada BBLR, ensefalopati hipoksik-iskemik, ibu DM, bayi lahir dengan hipoksik-iskemik, ibu DM, bayi lahir dengan komplikasi asfiksiakomplikasi asfiksia
Diagnosis : Diagnosis :
- bila kadar Ca darah < 7 mg% dan kadar P - bila kadar Ca darah < 7 mg% dan kadar P < 8 mg%< 8 mg%
- bila hasil LAB tidak memadai bisa - bila hasil LAB tidak memadai bisa
ditentukan lewat EKGditentukan lewat EKG
HipomagnesemiaHipomagnesemia
Sering terdapat bersamaan pada bayi baru Sering terdapat bersamaan pada bayi baru lahir dengan asfiksia dan bayi dari ibu lahir dengan asfiksia dan bayi dari ibu dengan DM.dengan DM.
Bila kejang pada bayi berat lahir rendah Bila kejang pada bayi berat lahir rendah disebabkan oleh hipokalsemia diberikan disebabkan oleh hipokalsemia diberikan kalsium glukonat kejang masih belum kalsium glukonat kejang masih belum berhenti harus dipikirkan adanya berhenti harus dipikirkan adanya hipomagnesemia.hipomagnesemia.
Gangguan keseimbangan Gangguan keseimbangan elektrolit ( Na dan K )elektrolit ( Na dan K )
Gangguan keseimbangan elektrolit terutama Gangguan keseimbangan elektrolit terutama natrium menyebabkan hipo atau natrium menyebabkan hipo atau hipernatremia hipernatremia →→ kejang kejang
Hiponatremia Hiponatremia →→ gangguan sekresi ADH gangguan sekresi ADH Hipernatremia Hipernatremia →→ pemberian natrium pemberian natrium
bikarbonat berlebih pada koreksi asidosis bikarbonat berlebih pada koreksi asidosis dengan dehidrasidengan dehidrasi
ToksinToksin
Intoksikasi anestesi lokalIntoksikasi anestesi lokal
- pemberian anestesi lokal mengenai kepala bayi - - pemberian anestesi lokal mengenai kepala bayi - →→ skor apgar rendah, hipotoni, hipoventilasi, pupil skor apgar rendah, hipotoni, hipoventilasi, pupil tdk bereaksi, refleks okulovestibular menghilangtdk bereaksi, refleks okulovestibular menghilang
- kejang terjadi pada waktu 6 jam pertama - kejang terjadi pada waktu 6 jam pertama kelahiran. kelahiran.
Drug withdrawalDrug withdrawal
- pemakai obat narkotik selama hamil- pemakai obat narkotik selama hamil
- gelisah, jitteriness, kadang-kadang kejang- gelisah, jitteriness, kadang-kadang kejang
patofisiologipatofisiologiSel dan organ otak Sel dan organ otak →→ energi energi ↓↓
glukosa glukosa → proses oksidasi→ proses oksidasi dikelilingi oleh suatu membran dikelilingi oleh suatu membran ↓↓ ↓↓ dalam luardalam luar ↓ ↓↓ ↓ lipoid ioniklipoid ionik ↓ ↓↓ ↓ [ k][ k]↑↑ [na ] [na ]↓↓ [ k ] [ k ]↓↓ [ Na ] [ Na ]↑↑
terdapat perbedaan potensial terdapat perbedaan potensial ↓ ↓ potensial membran dari neuron potensial membran dari neuron ↓ ↓ perubahan keseimbangan dari membran perubahan keseimbangan dari membran sel neuronsel neuron ↓↓ terjadi difusi dari ion k dan Naterjadi difusi dari ion k dan Na ↓ ↓ lepasnya muatan listrik yang besarlepasnya muatan listrik yang besar ↓ ↓ neurotransmiterneurotransmiter ↓ ↓ dapat meluas keseluruh sel maupun membran sel tetangganyadapat meluas keseluruh sel maupun membran sel tetangganya ↓ ↓ kejangkejang
Manifestasi klinisManifestasi klinis
1.1. Kejang tersamar (Subtle)Kejang tersamar (Subtle)
Merupakan bentuk kejang yang hampir tidak Merupakan bentuk kejang yang hampir tidak terlihat dan meliputi perubahan tingkah lakuterlihat dan meliputi perubahan tingkah laku
2. Kejang yang merupakan pergerakan abnormal 2. Kejang yang merupakan pergerakan abnormal atau perubahan tonus badan atau anggota gerakatau perubahan tonus badan atau anggota gerak
a. klonika. klonik
b. tonikb. tonik
c. mioklonik setempat atau umumc. mioklonik setempat atau umum
Diagnosis bandingDiagnosis banding
1.1. Jitteriness atau menggigil hebatJitteriness atau menggigil hebat
2.2. ApneaApnea
3.3. Mioklonus nocturnal benignaMioklonus nocturnal benigna
DiagnosisDiagnosis
AnamnesisAnamnesis
a. manifestasi kejanga. manifestasi kejangb. skor apgar 5 menitb. skor apgar 5 menitc. riwayat persalinan, faktor resiko, umur c. riwayat persalinan, faktor resiko, umur
mudamudad. riwayat kehamiland. riwayat kehamilane. riwayat keluargae. riwayat keluargaf. riwayat obat-obatanf. riwayat obat-obatan
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
- usahakan lihat sendiri manifestasi kejang- usahakan lihat sendiri manifestasi kejang
- tingkat kesadaran dan ritme pernapasan- tingkat kesadaran dan ritme pernapasan
- kepala- kepala
- stigmata berupa jarak mata yang lebar- stigmata berupa jarak mata yang lebar
- pemeriksaan pediatric umum- pemeriksaan pediatric umum
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium
- darah rutin- darah rutin
- kadar gula darah, elektrolit serum, urea - kadar gula darah, elektrolit serum, urea
nitrogen, amonia, analisis gas darahnitrogen, amonia, analisis gas darah
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang
- Pungsi lumbal- Pungsi lumbal- EKG- EKG- Funduskopi- Funduskopi- Transiluminasi- Transiluminasi- Foto tengkorak- Foto tengkorak- USG kepala- USG kepala- CT scan- CT scan- EEG- EEG
penatalaksanaanpenatalaksanaan
1.1. UmumUmum- Suasana lingkungan yang nyaman dan - Suasana lingkungan yang nyaman dan
oksigenasi yang adekuatoksigenasi yang adekuat- Pemberian cairan per intravena untuk - Pemberian cairan per intravena untuk
menjamin kecukupan cairan, kalori dan menjamin kecukupan cairan, kalori dan elektrolitelektrolit
- Mengusahakan suhu tubuh yang stabil- Mengusahakan suhu tubuh yang stabil- Pemantauan tanda vital- Pemantauan tanda vital
2. Khusus2. Khusus- hipoglikemia : larutan glukosa 19% 2 cc/Kgbb I.v - hipoglikemia : larutan glukosa 19% 2 cc/Kgbb I.v
perlahan selama 1 menit lanjutkan dengan 8 mg/KgBB perlahan selama 1 menit lanjutkan dengan 8 mg/KgBB secara I.v terus menerussecara I.v terus menerus
- hipokalsemia : Ca glukonat 10% dengan dosis 2-4 - hipokalsemia : Ca glukonat 10% dengan dosis 2-4 cc/KgBB diencerkan dng agua bides sama banyak I.v cc/KgBB diencerkan dng agua bides sama banyak I.v perlahan perlahan
- Bila kejang belum berhenti pertimbangkan pemberian - Bila kejang belum berhenti pertimbangkan pemberian larutan MgSO4 50% dosis 0,2 cc/kgbb I.m atau 2-6 cc lar larutan MgSO4 50% dosis 0,2 cc/kgbb I.m atau 2-6 cc lar MgSO4 2-3% I.vMgSO4 2-3% I.v
- Bila kejang belum teratasi piridoksin 50 mg I.v perlahan- Bila kejang belum teratasi piridoksin 50 mg I.v perlahan- Anti konvulsan: fenobarbital 30 mg I.m- Anti konvulsan: fenobarbital 30 mg I.m
PrognosisPrognosis
Tergantung dari beberapa faktor :Tergantung dari beberapa faktor :- Penyebab kejang- Penyebab kejang- Bentuk klinis kejang- Bentuk klinis kejang- Gambaran EEG- Gambaran EEG
Buruk bila Buruk bila
- komplikasi perinatal- komplikasi perinatal- Kejang tonik dan multifokal - Kejang tonik dan multifokal