Referat Foot Drop

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Foot drop, atau juga disebut “drop foot”, adalah ketidakmampuan untuk mengangkat bagian depan kaki. Hal ini menyebabkan jari kaki menyeret di tanah saat berjalan. Untuk menghindari menyeret jari-jari kaki, orang dengan foot drop akan mengangkat lutut lebih tinggi. Atau mereka mungkin mengayunkan kaki mereka dengan lebih lebar. Foot drop dapat terjadi pada satu kaki atau kedua kaki pada waktu yang sama. Hal ini dapat menyerang pada usia berapa pun. Secara umum, foot drop berasal dari kelemahan atau kelumpuhan dari otot-otot untuk mengangkat kaki. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Penatalaksanaan untuk foot drop bervariasi sesuai dengan penyebabnya. 1 Drop foot bukanlah penyakit, melainkan gejala dari masalah yang mendasari. Tergantung pada penyebabnya, drop foot bisa bersifat sementara atau permanen. Kebanyakan drop foot disebabkan oleh cedera pada saraf peroneal dalam lumbal tulang belakang dan sakral. Saraf peroneal adalah sebuah divisi dari saraf sciatic. Saraf peroneal berjalan di sepanjang bagian luar kaki bagian bawah (di bawah

description

Foot Drop

Transcript of Referat Foot Drop

Page 1: Referat Foot Drop

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Foot drop, atau juga disebut “drop foot”, adalah ketidakmampuan untuk

mengangkat bagian depan kaki. Hal ini menyebabkan jari kaki menyeret di

tanah saat berjalan. Untuk menghindari menyeret jari-jari kaki, orang dengan

foot drop akan mengangkat lutut lebih tinggi. Atau mereka mungkin

mengayunkan kaki mereka dengan lebih lebar. Foot drop dapat terjadi pada

satu kaki atau kedua kaki pada waktu yang sama. Hal ini dapat menyerang

pada usia berapa pun. Secara umum, foot drop berasal dari kelemahan atau

kelumpuhan dari otot-otot untuk mengangkat kaki. Hal ini bisa disebabkan

oleh faktor yang berbeda-beda. Penatalaksanaan untuk foot drop bervariasi

sesuai dengan penyebabnya.1

Drop foot bukanlah penyakit, melainkan gejala dari masalah yang

mendasari. Tergantung pada penyebabnya, drop foot bisa bersifat sementara

atau permanen. Kebanyakan drop foot disebabkan oleh cedera pada saraf

peroneal dalam lumbal tulang belakang dan sakral. Saraf peroneal adalah

sebuah divisi dari saraf sciatic. Saraf peroneal berjalan di sepanjang bagian

luar kaki bagian bawah (di bawah lutut) dan bercabang ke masing-masing

pergelangan kaki, kaki, dan jari pertama dan kedua. Saraf ini berinervasi atau

mentransmisikan sinyal ke kelompok otot yang bertanggung jawab untuk

pergelangan kaki, kaki, dan gerakan jari kaki dan sensasi jari kaki.2

Drop foot merupakan gejala dari suatu masalah yang mendasari, bisa

disebabkan oleh banyak faktor yang berbeda-beda, penatalaksanaan untuk

drop foot juga bervariasi sesuai dengan penyebabnya. Dari uraian diatas

penulis tertarik untuk mengetahui penyebab, cara mendiagnosis serta

penatalaksanaan pada drop foot.

Page 2: Referat Foot Drop

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi

a) Nervus Ischiadicus

Gambar 2.1. Nerves of the thigh (posterior view)

N. Ischiadicus (L4 dan 5, S1, 2, dan 3) melengkung ke lateral dan

turun kebawah melalui regio glutea, mula-mula terletak di pertengahan

antara spina iliaca posterior superior dan tuber ischiadicum. Saraf ini

kemudian berjalan kebawah pada garis tengah di aspek posterior

tungkai atas dan terbagi menjadi n. peroneus communis dan tibialis

pada tempat yang bervariasi di atas fossa poplitea.4

b) Nervus Peroneus Communis

Nervus peroneus communis yang merupakan cabang terminal n.

ischiadicus yang lebih kecil, mulai di sepertiga bagian bawah tungkai

atas. Saraf ini berjalan turun melalui fossa poplitea, dekat dengan

pinggir medial m. biceps. Nervus peroneus communis meninggalkan

Page 3: Referat Foot Drop

fossa dengan menyilang secara superfisial terhadap caput laterale dari

m. gastrocnemius. Kemudian saraf berjalan posterior terhadap caput

fibulae, melengkung ke lateral di sekeliling collum, menembus m.

peroneus longus, dan bercabang menjadi 2 cabang terminal, yaitu (1)

n. peroneus superficialis dan (2) n. peroneus profundus. Pada saat saraf

terletak pada aspek lateral dari collum fibulae, saraf ini terletak

subkutan dan dapat dengan mudah bergerak terhadap tulang.4

Gambar 2.2. Common and superficial peroneal nerves, branches, and cutaneous innervation.

c) Nervus Peroneus Superficialis

N. peroneus superficialis adalah salah satu cabang terminal n. peroneus

communis. Saraf ini dipercabangkan di dalam massa m. peroneus

longus pada sisi lateral pada sisi lateral collum fibulae. Saraf ini turun

kebawah diantara m. peroneus longus dan brevis, serta di bagian distal

saraf ini menembus fascia profunda dan menjadi saraf kulit4.

Cabang-cabang untuk m. peroneus superficialis mempunyai cabang-

cabang4 :

1. Rami musculares untuk m. proneus longus dan m. proneus

brevis.

Page 4: Referat Foot Drop

2. Rami cutanei. Ramus cutaneus medialis dan lateral

didistribusikan ke kulit bagian bawah depan tungkai bawah dan

dorsum pedis. Disamping itu, mempersarafi facies dorsalis dan

kulit semua jari-jari kaki, kecuali sisi-sisi yang berdampingan

antara jari pertama dan kedua dan sisi lateral jari kelingking.

d) Nervus Peroneus Profunda

N. peroneus profunda adalah salah satu cabang terminal n. peroneus

communis. Saraf ini dipercabangkan di dalam massa m. peroneus

longus pada sisi lateral pada sisi lateral collum fibulae. Saraf ini masuk

ke ruang anterior dengan menembus septum facialis anterior,

kemudian berjalan ke bawah profunda dari m. ekstensor digitorum

longus, mula-mula terletak lateral, kemudian anterior, dan akhirnya

lateral terhadap a. tibialis anterior. Saraf berjalan dibelakang

retinaculum ekstensorum4.

Gambar 2.3. Deep peroneal nerve, branches, and cutaneous innervation.

Cabang-cabang untuk m. peroneus superficialis mempunyai cabang-

cabang :

Page 5: Referat Foot Drop

1. Rami musculares untuk m. tibialis anterior, m. extensor

digitorum longus, m. peroneus tertius, dan m. extensor hallucis

longus.

2. Rami articulare untuk sendi pergelangan kaki.

2.2. Definisi Drop Foot

Drop foot adalah keterbatasan atau ketidakmampuan untuk mengangkat

bagian depan kaki yang mengacu kepada kelemahan otot-otot yang

memungkinkan seseorang untuk melenturkan pergelangan kaki dan jari

kaki.3

2.2. Gejala dari Drop Foot

Gejala cedera saraf peroneal (foot drop) dapat meliputi5 :

Ketidakmampuan untuk menunjukkan jari-jari kaki ke arah tubuh

(dorsofleksi)

Nyeri

Kelemahan

Mati rasa (pada shin atau atas kaki)

Hilangnya fungsi kaki

High-stepping walk (disebut steppage gait atau footdrop gait)3.

Gejala yang paling umum dari penurunan kaki, gaya berjalan

steppage tinggi sering ditandai dengan menaikkan paha dalam mode

berlebihan sambil berjalan, seolah-olah menaiki tangga.

Page 6: Referat Foot Drop

Gambar 2.4. Compensating step for foot drop.

Steppage gait tinggi dikaitkan dengan salah satu dari berikut :

Menyeret kaki dan jari kaki

Menyeret jari kaki di tanah

Jari kaki menapak dengan tidak terkontrol.

2.3. Etiologi

Drop Foot adalah gejala dari masalah yang mendasari, dari penyakit

itu sendiri. Hal ini dapat bersifat sementara atau permanen. Penyebab

drop foot meliputi6 :

Cedera saraf. Merupakan penyebab yang paling sering terjadi,

drop foot disebabkan oleh cedera pada saraf peroneal. Saraf

peroneal merupakan cabang dari saraf sciatic yang membungkus

dari belakang lutut ke depan tulang kering. Karena itu duduk

sangat dekat dengan permukaan, dapat menyebabkan cedera

dengan mudah.

Cedera pada saraf peroneal juga dapat dikaitkan dengan rasa

sakit atau mati rasa di sepanjang tulang kering atau bagian atas

kaki.

Page 7: Referat Foot Drop

Beberapa cara umum saraf peroneal rusak atau dikompresi

meliputi :

Cedera olahraga

Diabtes Melitus

Hip or knee replacement surgery

Duduk bersila atau jongkok dalam waktu yang lama

Persalinan

Kehilangan sejumlah besar berat badan

Cedera pada akar saraf di tulang belakang juga dapat

menyebabkan drop foot.

Gangguan otak atau tulang belakang. Kondisi neurologis yang

dapat berkontribusi untuk drop foot :

Stroke

Multiple sclerosis ( MS )

Cerebral palsy

Charcot - Marie - Tooth disease

Gangguan otot. Kondisi yang menyebabkan otot-otot lemah

secara progresif atau memburuk yang dapat menyebabkan drop

foot.

Muscular dystrophy

Amyotrophic lateral sclerosis (penyakit Lou Gehrig)

Polio

2.4.