Referat Anes (1)
Transcript of Referat Anes (1)
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
1/19
REFERAT
MANAGEMENT ANESTESI UMUM DAN REGIONAL PADA PASIEN DEWASA DAN
ANAK DENGAN OBESITAS
Diajukan untuk Memenuhi Persaratan
Pen!i!ikan Pr"#ram Pr"$esi D"kter Stase I%mu Anestesi
Faku%tas Ke!"kteran Uni&ersitas Muhamma!iah Surakarta
Pem'im'in# (
!r) Damai S* S+)An
Diajukan O%eh (
A+ri An##i Prima!ani ,-./.--/0/
Rahmaniar D1i 2artati ,-./.--/3/
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI4ERSITAS MU2AMMADI5A2 SURAKARTA
6/.-
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
2/19
REFERAT
MANAGEMENT ANESTESI UMUM DAN REGIONAL PADA PASIEN DEWASA DAN
ANAK DENGAN OBESITAS
Diajukan O%eh (
Apri Anggi Primadani J510155040
Rahmaniar Dwi Hartati J510155070
Telah disetujui dan disahkan oleh agian Program Pendidikan Pro!esi "akultas #edokteran$ni%ersitas &uhammadi'ah (urakarta
Pada )o%em*er +015
Pem*im*ing ,
dr- Damai (. (p-An /---------------------------------
Disahkan #etua Program Pro!esi
dr- D- Dewi )irlawati /---------------------------------
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
3/19
BAB I
PENDA2ULUAN
A Latar Be%akan#
(eiring dengan perkem*angan aman dan peru*ahan pola hidup. maka tidak dapat
dipungkiri lagi o*esitas telah menjadi masalah 'ang 2ukup sering ditemui dalam praktik
kesehatan- &asalah o*esitas tidak han'a *an'ak ditemukan di negara maju. namun juga
di negara *erkem*ang seperti 3ndonesia- Pada tahun +014. orld Health rganiation
/H men2atat *ahwa terdapat le*ih dari 1-6 mil'ar penduduk dunia 'ang memiliki
&3 +5kg8m+/o%erweight. diantaran'a terdapat le*ih dari 900 juta penduduk memiliki
&3 :0kg8m+atau mengalami o*esitas- :6; penduduk dunia /:
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
4/19
B Rumusan Masa%ah
agaimana management anestesi umum dan regional pada pasien dewasa dan
anak dengan o*esitas@
7 Tujuan&engetahui management anestesi umum dan regional pada pasien dewasa dan
anak dengan o*esitas@
BAB II
TIN,AUAN PUSTAKA
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
5/19
A) De$inisi !an K%asi$ikasi O'esitas
*esitas merupakan suatu kelainan komplek pengaturan na!su makan dan
meta*olisme energi 'ang dikendalikan oleh *e*erapa !aktor *iologik spesi!ik- "aktor
genetik diketahui sangat *erpengaruh *agi perkem*angan pen'akit ini- (e2ara !isiologiso*esitas dide!inisikan se*agai akumulasi lemak 'ang tidak normal atau *erle*ihan
dijaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan- #eadaan o*esitas ini.
terutama o*esitas sentral. meningkatkan risiko pen'akit kardio%askular karena
keterkaitann'a dengan sindrom meta*olik atau sindrom resistensi insulin 'ang terdiri
dari resistensi insulin8hiperinsulinemia. hiperuresemia. gangguan !i*rinolisis.
hiper!i*rinogenemia dan hipertensi- (angat sulit untuk mengukur lemak tu*uh se2ara
langsung sehingga se*agai penggantin'a dipakai *od' mass inde /&3 atau indeks
massa tu*uh /3&T untuk menentukan *erat *adan le*ih dan o*esitas pada
orang dewasa- Pengukuran ini merupakan langkah awal dalam menetukan derajat
adipositas. dan dikatakan *erkorelasi kuat dengan jumlah massa lemak tu*uh-
$ntuk penelitian epidemiologi digunakan 3&T atau indeks Buetelet 'aitu *erat *adan
dalam kg di*agi tinggi *adan dalam meter kuadrat /m+- #arena 3&T
menggunakan tinggi *adan. maka pengukurann'a harus dilakukan dengan teliti-
Disamping 3&T. menurut rekomendasi H lingkar pinggang /?P juga harus dihitung
untuk menilai adan'a o*esitas sentral dan komor*id o*esitas terutama pada 3&T +5= :4.6
kg8m+
#lasi!ikasi 3&T 'ang direkomendasikan untuk digunakan adalah klasi!ikasi 'ang
diadopsi dari the )ational 3nstitute o! Health /)3H dan orld Health rganiation
/H. 'ang tertera pada ta*el 1 di *awah ini
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
6/19
Pada anak untuk menentukan o*esitas diperlukan kriteria 'ang *erdasarkan
pengukuran antropometri dan atau pemeriksaan la*oratorik. pada umumn'a digunakan,
a- Pengukuran *erat *adan / 'ang di*andingkan dengan standar dan dise*u
to*esitas *ila > 1+0; standar-
*- Pengukuran *erat *adan di*andingkan tinggi *adan /8T- Dikatakan o*esitas *ila
8T > persentile ke 65 atau > 1+0;9atau C=s2ore E + (D-2- -Pengukuran lemak su*kutan dengan mengukur skinfold thicknes /te*al
lipatankulit8T?#- (e*agai indikator o*esitas *ila T?# Tri2eps > persentil ke
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
7/19
*esitas *erhu*ungan dengan *ertam*ahn'a %olume darah dan 2ardia2 output
se*esar +0 = :0 ml untuk setiap kilogram lemak 'ang *erle*ih- Peningkatan 2ardia2
output ini dise*a*kan oleh dilatasi %entrikel dan *ertam*ahn'a %olume
sekun2up- Dilatasi %entrikel mengaki*atkan *ertam*ahn'a stress pada dinding
%entrikel kiri 'ang men'e*a*kan hipertro!i %entrikel- Hipertro!i dari %entrikel kiri
ini akan menurunkan 2omplian2e dan !ungsi diastolik %entrikel kiri- Pada keadaan
ini akan terjadi gangguan pengisian %entrikel. ele%asi dari ?IDP /le!t %entri2ular
end diastoli2 pressure dan edem paru- #apasitas dilatasi untuk %entrikel juga
memiliki *atasan. sehingga jika pene*alan dinding %entrikel kiri tidak dapat
mengiringi dilatasi maka !ungsi sistolik akan terganggu dan terjadilah
kardiomiopati o*esitas- Pasien o*esitas 2enderung memiliki *er*agai ma2am pen'akit
s'stem kardio%askular seperti iskemia. hipertensi. hingga gagal jantung-+- (istem Respirasi
#enaikan *erat *adan se*anding dengan meningkatn'a kesulitan
*ernapas- Pada kasus *erat. penurunan kemampuan *ernapas dapat men2apai
tiga puluh persen- #om*inasi dari tekanan intra a*domen. reduksi dari
2omplian2e. dan meningkatn'a ke*utuhan meta*olik dengan gerakan otot dada.
menghasilkan gerak ine!isien dari otot dada terse*ut. sehingga pada orang terse*ut
terjadi usaha *ernapas le*ih *erat- alaupun terdapat akumulasi jaringan lemak di
dalam dan sekitar dinding dada 'ang *eraki*at tertahann'a gerak dinding dada
/restriksi. namun *e*erapa penelitian mengemukakan *ahwa hal ini
dise*a*kan oleh peningkatan %olume darah paru- Tertahann'a gerak dinding dada
juga *erhu*ungandengan penurunan "R /Functional Residual Capacity.
terhimpitn'a saluran napas. dan kegagalan pertukaran gas- Peru*ahan
2omplian2e dan resistensi thora terlihat dengan adan'a napas 2epat dan dangkal.
!rekuensi 'ang meningkat dan *erkurangn'a kapasitas paru- (elain hal=hal di atas.
am*ilan oksigen dan pelepasan kar*ondioksida pada penderita o*esitas juga
meningkat se*agai hasil dari akti%itas meta*olik karena jumlah lemak 'ang *erle*ih
dan *ertam*ahn'a simpanan pada jaringan-Kangguan pernapasan 'ang paling sering ditemui pada pasien o*esitas adalah
*stru2ti%e (leep Apnea /(A 'ang ditandai oleh 2iri=2iri se*agai *erikut,
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
8/19
a Ipisode apnea atau hipopnea 'ang sering terjadi saat tidur dan
mem*angunkan pasien se2ara mendadak- Ipisode ini digam*arkan se*agai
o*strukti! apnea selama 10 detik atau le*ih 'ang men'e*a*kan penutupan total
dari saluran napas dan adan'a usaha keras untuk tetap *ernapas- Hipopnea
diartikan se*agai reduksi dari 50; aliran udara 'ang adekuat 'ang *erujung
pada penurunan 4; saturasi oksigen arterial- "rekuensi episode apnea atau
hipopnea ter2atat le*ih dari lima kali per jam atau le*ih dari :0 kali tiap malam-
Hal 'ang penting diperhatikan adalah sekuele dari keadaan ini 'aitu
hipoksia. hiperkapnia. hipertensi sistemik atau pulmonal. dan aritmia-* &engorok- (emakin he*at o*struksi. makan suara 'ang terdengar akan semakin
jelas- &engorok pada pasien (A juga diikuti periode sun'i /silence saat tidak
ada aliran udara 'ang masuk dan setelahn'a akan terjadi gasping atau 2hoking'ang mem*angunkan pasien dari tidurn'a. *ernapas *e*erapa kali. dan kemudian
tidur kem*ali /siklus ini *erulang sepanjang waktu tidur-
2 Kejala pada siang hari seperti sering mengantuk. konsentrasi dan memori
terganggu- Terkadang penderita mengeluhkan sakit kepala pada pagi hari aki*at
retensi kar*ondioksida /+ pada malam harin'a dan %asodilatasi sere*ral-
d Peru*ahan !isiologi- Apnea *erulang dapat men'e*a*kan hipoksemia. hiperkapnia.
%asokonstriksi pulmonal dan sistemik- Hipoksemia *erulang dapat *erujung
pada polisitemia 'ang meningkatkan risiko pen'akit jantung iskemia dan
pen'akit sere*ro%askular- (edangkan %asokonstriksi pulmonal men'e*a*kan
kegagalan %entrikel kanan /right ventricle failure-
:- (istem KastrointestinalRisiko terjadin'a aspirasi asam lam*ung diikuti oleh pneumonia
aspirasi le*ih tinggi pada pasien o*esitas- Hal ini dise*a*kan oleh
*e*erapa !aktor antara lain tekanan intra a*domen 'ang tinggi. tinggin'a %olume
dan rendahn'a pH dalam lam*ung. dan tinggin'a risiko gastro=eso!ageal-
alaupun pasien o*esitas memilki %olume lam*ung 'ang le*ih *esar daripada
orang normal. namun pengosongan lam*ung justru le*ih 2epat *erlangsung pada
penderita o*esitas. terutama pada intake energ' tinggi seperti emulsi lemak- leh
karena adan'a risiko aspirasi asam. maka pasien o*esitas dapat di*erikan H+=
reseptor antagonis. antasid. dan prokinetik. juga dilakukan induksi se2ara
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
9/19
2epat dengan tekanan pada krikoid dan ekstu*asi trakea ketika pasien sadar
penuh-
7) Per'e!aan Anat"mi De1asa !an Anak8anak
1- Per*edaan jalan napas orang dewasa dan anak=anak
,ALAN NAPAS INFAN SIGNIFIKANSI
Pernapasan hidung 'ang
o*ligat. nares sempit
3n!an *ernapas han'a melalui hidung
'ang mudah tersum*at oleh sekresi
?idah 'ang *esar Dapat men'um*at jalan napas dan
mem*uat laringoskopi dan intu*asi
le*ih sulit
ksiput 'ang *esar Sniffing positonter2apai dengan
mengganjal *ahun'a
Klottis terletak pada : *a'i
'ang prematur. :=4 *a'i *aru
lahir. dan 5 dewasa
?aring terletak le*ih anteriorL
penekanan krikoid sering dapat
mem*antu %isualisasi
?aring dan trakhea *er*entuk
seperti 2orong
agian tersempit trakhea adalah
krikoidL pasien se*aikn'a
dipasangkan ITT *erukuran M :0 2m
H+ untuk men2egah tekanan 'ang
*erle*ihan pada mukosa trakhea.
*arotrauma
Pita %okalis le*ih miring ke
anterior
3nsersi ITT mungkin le*ih sulit
+- Per*edaan sistem pulmonal orang dewasa dengan anak=anak
SISTEM PULMONAL
ANAK8ANAK
SIGNIFIKANSI
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
10/19
Al%eoli 'ang sedikit dan le*ih
ke2il
Jumlah al%eoli pada usia 9 tahun 1:
kali le*ih *an'ak di*anding *a'i *aru
lahir
#emampuan pengem*anganle*ih ke2il
#urang elastis
#e2enderungan kollaps jalan napasle*ih *esar
Resistensi jalan napas le*ih
*esar
Jalan napas le*ih ke2il
Tenaga untuk *ernapas le*ih *esar
dan pen'akit le*ih rentan men'erang
saluran napas 'ang ke2il
3ga=iga le*ih horiontal. le*ih
lunak. dan mengandung le*ih
*an'ak kartilago
&ekanisme kerja dinding dada tidak
e!isien
&engadung otot tipe=1 /'ang
sangat oksidati! 'ang le*ih
sedikit
a'i le*ih mudah lelah
#apasitas total paru /T?
kurang. RR dan meta*olik le*ih
2epat
Desaturasi terjadi le*ih 2epat
olume akhir le*ih *esar entilasi ruang rugi le*ih tinggi
:- Per*edaan s'stem kardio%askuler orang dewasa dan anal=anak
a'i *aru lahir tidak mempu meningkatkan 2urah jantungn'a / dengan 2ara
meningkatkan kontraktilitasn'aL han'a dapat ditingkatkan dengan 2ara
meningkatkan den'ut jantung /HR
a'i mempun'ai re!leks *aroreseptor 'ang immatur dan kemampuan kompensasi
'ang ter*atas han'a dengan 2ara meningkatkan den'ut jantung /HR- 3tu
se*a*n'a *a'i le*ih rentan terhadap e!ek depresi jantung anestetik %olitile-
a'i dan in!an mempun'ai tonus %agus 'ang le*ih tinggi sehingga 2enderung*radikardi- Tiga pen'e*a* utama *radikardia adalah hipoksia. stimulasi %agus
/laringoskopi. dan anestetik %olatile /mudah menguap-
4- Tanda=tanda %ital 'ang normal pada anak=anak
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
11/19
USIA
9tahun:
2R RR SBP DBP
M1 1+0=190 :0=90 90=65 :5=96
1=: 60=140 +4=40 65=105 50=95
:=5 75=110 1
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
12/19
I%aluasi pasien o*esitas 'ang akan menjalani operasi ma'or harus
dilakukan untuk mengukur 2adangan kardiopulmoner- Pemeriksaan 'ang dapat
dilakukan antara lain adalah roentgen dada. I#K. dan analisis gas darah arteri-
Tekanan darah harus diukur dengan ukuran manset 'ang sesuai- ?okasi potensial
untuk akses intra %ena dan intra arteri harus di 2ari dan ditentukan se*agai
antisipasi saat keadaan gawat- Te*aln'a lapisan lemak di jaringan dan
sulitn'a memposisikan pasien mungkin akan mem*uat regional anestesi
dengan peralatan dan teknik *iasa sulit dilakukan- $ntuk menilai sistem
respirasi. kemampuan pasien untuk *ernapas dalam dan patensi dari jalan
napas harus diperiksa- Pemeriksaan penunjang 'ang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan darah lengkap. !oto thoraks. gas darah. !ungsi paru dan
oksimetri- Pasien 'ang di2urigai menderita (A disarankan melakukan tes
pol'somnogra!i- Pasien juga harus diingatkan risiko spesi!ik dari anestesi.
kemungkinan dilakukann'a intu*asi dalam kesadaran penuh. pem*erian %entilasi
pas2aoperasi. dan *ahkan trakeostomi mengingat pasien o*esitas mungkin
sulit untuk di intu*asi karena pergerakan sendi temporomandi*ular dan
antlantooksipital 'ang ter*atas. jalan napas 'ang sempit. dan jarak
mandi*ular dan *antalan lemak sternum 'ang pendek- Perlu diingat pula. setiap
penderita o*esitas 'ang akan menjalani operasi harus diperiksa gula darahn'a.
*aik gula darah sewaktu atau dapat juga dilakukan tes toleransi glukosa- Respon
kata*olik selama operasi mungkin mengindikasikan pem*erian insulin
pas2aoperasi untuk mengontrol konsentrasi glukosa dalam darah- #egagalan
dalam menjaga konsentrasi ini akan *eraki*at tinggin'a risiko in!eksi pada luka
operasi dan in!ark miokard pada periode iskemia miokard-
+- 3ntraoperasi
Pasien o*esitas harus dianestesi di atas meja operasi di dalam kamar operasi
untuk mempermudah proses pemindahan pasien sehingga mengurangi
risiko 2edera *aik pada pasien maupun pada petugas kesehatan- (etelah
pasien diposisikan. maka perhatian khusus harus di*erikan pada *agian=
*agian tu*uh 'ang tertekan selama operasi untuk menghindari kerusakan sara!
aki*at penekanan- #ompresi %ena 2a%a in!erior harus dihindari dengan 2ara
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
13/19
sedikit memiringkan meja operasi kekiri atau meletakkan sanggahan di *awah
pasien- &onitoring tekanan arteri se2ara in%asi! dilakukan pada hampir semua
operasi ke2uali operasi minor- Jika monitoring tekanan darah dilakukan se2ara
in%asi!. maka harus tersedia ukuran manset 'ang sesuai- ksimetri den'ut.
elektrokardiogra!. kapnogra!. dan pengawasan *lok neuromus2ular harus
dilakukan-
Anestesi regional
erdasarkanAmerica Society of Anesthesiology/A(A. anestesi lo2al dan
regional merupakan pilihan anestesi utama *agi pasien o*esitas.
sedangkan general anestesi digunakan han'a jika terdapat kepentingan
untuk pemasangan epidural atau *lok sara! peri!er se*agai manajemen
n'eri postoperati%e dan mengurangi ke*utuha* narkotika untuk
mengurangi insiden depresi napas postoperasi
Pada pasien o*esitas menurunkan risiko dari kegagalan intu*asi dan
aspirasi asam lam*ung- $ntuk pem*edahan dada dan a*domen.
se*agian *esar dokter anestesi menggunkan teknik kom*inasi
epidural dan anestesi umum- Teknik ini mem*erikan le*ih *an'ak
keuntungan di*andingkan jika menggunakan anestesi umum saja. karena
akan mengurangi penggunaan opioid dan anestesi inhalasi-
Anestesi epidural *erkelanjutan juga memiliki keuntungan dalammeredakan n'eri dan menurunkan komplikasi pernapasan selama masa
pas2a=operasi- )amun. penggunaan anestesi regional pada pasien o*esitas
memiliki kesulitan sendiri. antara lain adalah sulitn'a men2ari patokan
tulang 'ang *iasa digunakan- Jarum 'ang le*ih panjang atau
*ahkan ultrasonogra!i mungkin di*utuhkan untuk menunjang
ke*erhasilan pem*iusan- Perlu diketahui. pasien o*esitas memerlukan
dosis anestesi spinal +0=+5; le*ih sedikit daripada dosis normal karena
%ena epidural 'ang terdistensi dan tekanan intra=a*domen 'ang meningkat
men'e*a*kan men'empitn'a ruang epidural-
Keneral Anestesi
penggunaan Keneral anestesi dihadapkan pada *er*agai tantangan
terutama pada manajemen jalan napas *aik *erupa %entilasi. laringoskopi
dan intu*asi- Pada saat ekstu*asi. diharapkan pasien sudah sadar.
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
14/19
kooperati! dan telah mem*aik dari e!ek *lok neuromus2ular-
#emungkinan pemakaian PAP /Continous positive airway pressure.
3PAP /bilevel positive airway pressure atau %entilasi mekanik pas2a
operasi juga penting untuk didiskusikan-
(elain teknik anestesi. perhitungan dosis o*at pada pasien o*esitas juga
harus diperhatikan- erat *adan total /total *od' weight seseorang terdiri dari
*erat *adan tanpa lemak /lean *od' weight dan *erat lemak pada tu*uh orang
terse*ut- (e2ara teoritis. 2adangan lemak 'ang *an'ak akan meningkatkan
%olume distri*usi dari o*at 'ang larut dalam lemak /*enodiaepin.
opioid- Dosis o*at=o*atan seperti ini dihitung *erdasarkan *erat *adan
total. sedangkan dosis o*at=o*atan 'ang tidak larut dalam lemak dihitung
*erdasarkan *erat *adan tanpa lemak- leh karena itu. perlu diketahui jenis o*at=
o*atan 'ang larut dalam lemak dan 'ang larut dalam air untuk menentukan
apakah dosis o*at terse*ut dihitung *erdasarkan *erat *adan total. *erat *adan
tanpa lemak. atau *ahkan *erat *adan ideal-leh karena adan'a risiko aspirasi dan hipo%entilasi. pasien o*esitas
*iasan'a diintu*asi pada semua kasus anestesi umum ke2uali pada kasus anestesi
umum 'ang se*entar- )amun memutuskan pemilihan intu*asi dalam kesadaran
penuh atau tidur dalam merupakan pilihan sulit- e*erapa sum*er men'arankan
intu*asi dilakukan dalam kesadaran penuh terutama jika *erat *adan
sesungguhn'a > 175; *erat *adan ideal- Apa*ila terdapat gejala (A. maka
sudah dapat dipastikan mor!ologi jalan napas *agian atas 'ang sedikit *er*eda
'ang mem*uat pemakaian sungkup menjadi sulit. sehingga intu*asi dalam
kesadaran penuh le*ih disarankan- Jika intu*asi sulit dilakukan. maka
digunakan *ronkoskop serat optik atau laringoskopi %ideo- Posisi pasien saat
intu*asi dilakukan sangat mem*antu dan auskultasi napas untuk memastikan
apakah ITT sudah masuk mungkin sulit dilakukan- entilasi terkendali
mungkin mem*utuhkan konsentrasi oksigen inspirasi 'ang le*ih *esar untuk
men2egah hipoksia. terutama pada posisi lithotomi. Trendelen*urg. atau
tengkurap-
:- Pas2a perasi
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
15/19
#egagalan napas merupakan masalah pas2a=operasi ter*esar pada
pasien o*esitas- Risiko hipoksi pas2a=operasi meningkat pada pasien
dengan hipoksi pra=operasi 'ang diikuti dengan pem*edahan rongga dada atau
a*domen *agian atas- Ikstu*asi harus ditunggu hingga kerja dari pelumpuh otot
telah di*alikkan dan pasien sadar- Pasien o*esitas harus tetap diintu*asi hingga
jalur napas 'ang adekuat dan %olume tidal dapatdipertahankan se2ara pasti- Jika
pasien diekstu*asi di dalam kamar operasi. suplementasi oksigen harus
di*erikan selama pasien dipindahkan keRecovery Room- Posisi duduk 45o
dapat memper*aiki %entilasi dan oksigenasi- Risiko hipoksia pada pasien
o*esitas tetap ada hingga *e*erapa hari pas2a=operasi. oleh karena itu
suplementasi oksigen mungkin dapat dipertim*angkan- #omplikasi lain 'ang
sering terjadi pada pasien o*esitas adalah in!eksi luka. trom*osis %ena dalam. dan
em*oli pulmoner- $ntuk penatalaksanaan n'eri paska=operasi. analgesik epidural
dengan opioid atau anestesi lokal mungkin merupakan pilihan 'ang paling e!ekti!
dan aman *agi pasien o*esitas- (elain itu. pem*erian analgesik epidural juga
dapat diiringi dengan pem*erian parasetamol atau )(A3Ds lainn'a- Penanganan
n'eri 'ang *aik akan mem*uat pasien dapat melakukan mo*ilisasi le*ih
awal. hal ini mem*eri keuntungan untuk mengurangi risiko terjadin'a in!eksi
paru dan trom*osis %ena dalam- Hal lain 'ang perlu diperhatikan pada
masa paska=operasi pasien o*esitas adalah tinggin'a risiko untuk mengalami
in!eksi pada luka *ekas operasi- (alah satu upa'a 'ang dapat dilakukan untuk
men2egah terjadin'a hal ini adalah dengan mengontrol gula darah pasien o*esitas
paska=operasi- Di samping itu. pem*erian anti*iotik dengan waktu dan dosis 'ang
tepat perlu dipertim*angkan-
E) Maajemen Anestesi Pa!a Anak
1- Pramedikasi
Anak=anak sering mengalami rasa takut dan gelisah 'ang sangat *esar saat
mereka terpisah dari orang tua mereka dan saat induksi anestesi- Premedikasi
dianjurkan oleh etter pada anak=anak 'ang *erusia +=9 tahun dan *elum pernah
menjalani pem*edahan atau tidak menerima tuntunan dan pemahaman perioperati!
atau 'ang gagal *erinteraksi positi! dengan la'anan perawatan kesehatan saat
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
16/19
perioperati!- Telah *an'ak ditemukan peru*ahan tingkah laku 'ang negati! pas2a
operasi pada anak=anak 'ang gelisah selama induksi-&edikasi Preoperati! Nang (ering Digunakan Dan ara Pem*eriann'a
O'at 7ara
Pem'erian
Keuntun#an Keru#ian
&idaolam po. pr. in. i%. sl nset 2epat. e!ek
samping minimal
Rasan'a tidak enak
saat di*erikan per
oral. men'engat
dalam hidung
#etamin po. pr. in. i%. sl nset 2epat.
analgesia *agus
&emperlam*at
emergensi. rasan'a
tidak enak.
men'engat dalam
hidung
"entan'l t!2 Rasan'a enak.
anlagesik *agus.
onset 45 menit
Dapat terjadi
hipoksemia. mual
Diaepam po. pr. im &urah. e!ek samping
minimal
nset lama.
emergensi jadi
*erkepanjangan
Po per oral. pr per rektum. i% intra%ena. sl su*lingual. im intramuskuler.
in intranasal. ot!2 !entalnil sitrat transmukosa oral
+- Teknik induksi 'ang sering digunakan pada anak=anak
3nduksi inhalasi adalah teknik induksi 'ang paling sering digunakan pada
anak=anak *erusia M 10 tahun- Anak=anak disuruh menghirup )+ 70; dan
oksigen :0; selama sekitar 1 menitL halotan kemudian di*erikan se2ara
perlahan- #onsentrasi halotan ditingkatkan 0.5; setiap :=5 kali *ernapas- Jika
anak itu *atuk atau menahan napas. konsentrasi halotan tidak *oleh dinaikkansampai *atuk atau menahan napas itu *erhenti- (e%o!luran juga dapat
digunakan dengan atau tanpa )+-
3nduksi inhalasi 'ang 2epat atau O*rutane digunakan pada anak=anak 'ang
tidak kooperati!- Anak=anak di*aringkan kemudian dipasangkan sungkup 'ang
mengandung )+ 70; dan oksigen :0;. dan halotan :=5; atau se%o!luran
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
17/19
dihindari jika memungkinkan- (ekali anestesi telah diinduksi. konsentrasi
se%o!luran atau halotan harus dinaikkan-
Steal Inductiondapat digunakan saat anak=anak telah tidur- 3nduksi anestesi
dilakukan dengan menggunakan sungkup 'angagak jauh dari muka si anak.
kemudian konsentrasi halotan atau se%o!luran ditingkatkan se2ara *ertahap-Tujuan hal ini adalah untuk menginduksi anestesi tanpa mem*angunakan si
anak-
3nduksi intra%enadigunakan pada seorang anak 'ang telah dipasangi in!us
atau pada anak=anak 'ang *erusia > 10 tahun- &edikasi 'ang *iasan'a
digunakan pada anak=anak adalah tiopental 5=7 mg8kgL propo!ol +=: mg8kgL
dan ketamin +=5 mg8kg- Agar prosedur tidak traumatik. krim I&?A
/2ampuran anestesi lokal 'ang eutektos8mudah larut diusapkan paling kurang
60 menit se*elum in!us 3 dipasang:- Pemeliharaan Anestesi
Dianjurkan dngan intu*asi dan pernapasan kendali- Pada umumn'a menggunakan gas
anestesi )+8+ dengan kom*inasi halotan. iso!luran ataupun se%o!luran- Pelumpuh
otot golongan non depolarisasi sangan sensiti%e sehingga harus dien2erkan dan
pem*erian se2ara sedikit demi sedikit-
4- Pengakhiran AnestesiPem*ersihan se2ret dalam rongga hidung dan mulut dilakukan se2ara hati=hati-
Pem*erian + 100; selama 5=15 menit setelah agent dihentikan- ila masih ada
pengaruh o*at pelumpuh otot non depolarisasi. dapat dilakukan penetralan dengan
neostigimin /0.04 mg8kg *ersama atropine /0.0+ mg8kg kemudian dilakukan
ekstu*asi-
BAB III
KESIMPULAN
#e*erhasilan pengelolaan anestesi pasien o*esitas memerlukan *an'ak
pertim*angan dari *er*agai sudut pandang- Diperlukan pengetahuan 'ang luas dan
mendalam mengenai peru*ahan=peru*ahan !isiologi 'ang terjadi pada pasien o*esitas
agar manajemen anestesi pada pasien o*esitas dapat terlaksana dengan *aik- #ondisi
pasien 'ang *erkaitan erat dengan gangguan s'stem kardio%askular.
respirasi. gastrointestinal. dan meta*olisme menuntut klinisi dalam *idang
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
18/19
anestesi untuk dapat memonitor se2ara ketat peru*ahan=peru*ahan'ang mungkin
terjadi selama operasi- Tindakan pra=operasi. intra=operasi. danpaska=operasi 'ang
adekuat sangat mendukung ke*erhasilan kesem*uhan pasien-Diperlukan kerjasama
'ang *aik. dari dokter. perawat anestesi. dokter pen'akit dalam. maupun dokter *edah
agar ker*erhasilan tindakan pada pasien o*esitas dapat ter2apai-
DAFTAR PUSTAKA
1- H- *esit' and %erweight "a2t (heets- Januar'L +015-
+- adan Penelitian dan Pengem*angan #esehatan- Riset #esahatan Dasar
+01:-Jakarta, #ementerian #esehatan R3L +01:-:- Jr &organ K I-. &ikhail & (-. &urra' & J- Anesthesia "or Patient
withIndo2rine Disease , *esit'- ?ange 4th Id- &2graw=Hill ompanies L +009 L
-
7/25/2019 Referat Anes (1)
19/19
5- (ugondo (- *esitas- Di dalam, (udo'o A. (eti'ohadi . Alwi 3. &ar2ellus(#.
(etiati (- uku Ajar 3lmu Pen'akit Dalam- Id ke=:- Jakarta,
3nternaPu*lishingL+006- Hlm 1677=