referat Akne Vulgaris.ppt

31
Akne Vulgaris ELLEN SEPRILIA SUJIMAN 11.2013.251 DOKTER PEMBIMBING: DR. S. BASUKI SP.KK

Transcript of referat Akne Vulgaris.ppt

  • Akne VulgarisELLEN SEPRILIA SUJIMAN11.2013.251DOKTER PEMBIMBING: DR. S. BASUKI SP.KK

  • Definis Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan jaringan parut yang terjadi akibat kelainan aktif tersebut seperti hipertrofik dan hipotrofik.Predileksi akne vulgaris pada daerah-daerah wajah, bahu bagian atas, dada, dan punggung

  • EpidemiologiInsiden terjadinya akne vulgaris lebih banyak pada anak perempuan dibanding anak laki-laki dengan usia sekitar 13% pada anak usia 6 tahun dan 32% pada anak usia 7 tahun. Sejak saat itu tidak ada evolusi yang signifikan mengenai usia timbulnya jerawat. Menurut studi yang berbeda dari literatur berbagai negara, usia awal rata-rata 11 tahun pada anak perempuan dan 12 tahun pada anak laki-lak

  • EtiologiAkne vulgaris dapat disebabkan oleh beberapa faktor:Sebum BakteriHerediterHormonDietIklimFaktor iatrogenik

  • PatogenesisPatogenesis akne vulgaris tidak diketahu tapi dipengaruhi banyak faktor. Ada empat hal penting yang berhubungan dengan terjadinya akne, yakni peningkatan sekresi sebum, adanya keratinisasi folikel, bakteri, dan peradangan (inflamasi).Peningkatan sekresi sebumHiperkornifikasi saluran pilosebaseaBakteriProduksi peradangan

  • Peningkatan sekresi sebum

  • Gambar 2 : Progress pathogenesis akne 7

  • Gambar 3: Jalur metabolism steroid

  • Hiperkornifikasi saluran pilosebasea

  • Gejala KlinisKebanyakan pasien dengan AV datang dengan lesi onset yang bertahap saat memasuki masa puber. Beberapa kasus dapat ditemukan pada neonatus atau bayi.Predileksi :MukaBahuDada bagian atasPunggung bagia atasLeher, lengan atas dan glutea kadang-kadang terkena

  • Erupsi kulit polimorf, dengan gejala predominan salah satunya, komedo,papul yang tidak beradang, dan pustul, nodus dan kista yang beradang. Dapat disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita adalah keluhan estetis.

    Komedo adalah gejala patognomonik bagi acne berupa papul miliar yang di tengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam akibat mengandung unsur melanin disebut komedo hitam atau komedo terbuka (black komedo, open comedo

  • Sedangkan bila berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengandung unsure melanin disebut komedo putih atau komedo tertutup.Adapula bentuk acne yang berupa papul eriematus,pustule, kista, dan abses

  • Komedo TertutupKomedo Terbuka

  • KlasifikasiAkne meliputi berbagai kelainan kulit yang hampir mirip satu dengan lainnya, sehingga diperlukan penggolongan / klasifikasi untuk membedakannya. Plewig dan Kligman dalam buku Acne: Morphogenesis and Treatmant (1975) mengklasifikasikan acne sebagai berikut:Akne:A. Akne vulagris dan varietasnya:1Akne tropikalisAkne fulminanPioderma fasialisAkne mekanika

  • Akne venenata akibat kontaktan eksternal dan varietasnya:Akne kosmetikaPomade acneAkne klorAkne akibat kerjaAkne deterjen

    Akne komedonal akibat agen fisik dan varietasnya:Solar comedonesAkne radiasi (sinar X, kobal)

  • Gradasi AkneRingan, bila :1Beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksiSedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksiSedikit lesi beradang pada 1 predileksiSedang, bila :1Banyak lesi tak beradang 1 predileksi.Beberapa lesi taka beradang pada lebih dari 1 predileksiBeberapa lesi beradang pada 1 predileksiSedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksiBerat, bila :1Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksiBanyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi

    Catatan : Sedikit < 5, beberapa 5-10, banyak > 10 lesiTak beradang : komedo putih, komedo hitam,papulBeradang : pustul, nodus, kista.

  • Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium.

    Pemeriksaan HitopatologisGambaran yang spesifik berupa sebukan sel radang pada pilosebasea. Pemeriksaan mikrobiologi terhadap jasad renik yang memiliki peran pada etiologi dan patogenesis penyakit dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi. Namun hasilnya sering tidak memuaskan.

  • Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan kadar lipid dalam kulit dapat dilakukan. Pada akne vulgaris kadar asam lemak meningkat dan oleh karena itu pada pencegahan dan pengobatan digunakan cara untuk menurunkannya.

  • Diagnosis BandingErupsi AkneiformisDisebabkan oleh induksi obat, misalnya kortikosteroid, INH, barbiturate, bromide,yodida, difenil hidantoin, trimetadion,ACTH, dan lainnya. Klinis berupa erupsi papulo pustule mendadak tanpa adanya komedo di hampir seluruh bagian tubuh. Dapat disertai demam dan dapat terjadi di semua usia

  • Akne venenataUmumnya lesi monomorf, tidak gatal,bisa berupa komedo atau papul,dengan tempat predileksi di tempat kontak zat kimia atau rangsangan fisisnya.

  • Rosaseapenyakit peradangan kronik di daerah muka dengan gejala eritema, pustule, teleangiektasi dan kadang-kadang disertai hipertrofi kelenjar sebasea. Tidak terdapat komedo kecuali bila kombinasi dengan acne

  • Dermatitis Perioralterutama pada wanita dengan gejala klinis polimorf eritema, papul, pustule, di sekitar mulut yang terasa gatal.

  • PenatalaksanaanNon-Medikamentosa :Perawatan kulit mukaPerawatan kulit dan rambutKosmetika dan bahan-bahan lainDietEmosi dan factor psikosomatik

  • MedikamentosaPengobatan Topikal :Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling) Benzoil peroksida (1,2.5,5,10 %) lotion dan gel.Bersifat lipofilik dan efektif utuk menekan pertumhuhan P.aches.Sulfur Topikal dan Sodium SulfacetamideUntuk mengeringkan dan antibacterial. (lotion, cream, foam, dan juga masker)Asam Azelaic TopikalMenekan inhibisi sintesis protein.Retinoid TopikalKomedolitik dan antiinflamasi.Ada beberapa macam retinoid: Adapalene, Tretionin, Tazarotane

  • Antibiotik Topikal (Klindamisin dan Ertitromisin)Menghibisi Propionibacterium acnes pada ribosom 50S sehingga menghambat sintesis proteinnya. Antiperadangan topical Salep atau cream kortikosteroid ringan atau sedangHidrokortison 1-2,5% atau injeksi Triamsinolon 10 mg/cc pada lesi nodulo-kistik.Lainnya, misalnya etil laktat 10% untuk menghambat pertumbuhan jasad renik.

  • Pengobatan Sistemik :Antibiotik SistemikDoksisiklin 20 mg, 2x1 (sebagai antiinflamasi)Minosiklin 1 mg/kgbb.hariEritromisin 500 mg, 2x1Azitromisin 500 mg/hari selama 4 hariCefaleksin 500 mg 2x1 dalam 10 hariKontrasepsi Oral dan AntiandrogenEstrogen-progestin 50 mg untuk menekan produksi sebum.Spironolakton 50-200 mg. dosis 100-200 mg/hari bermanfaat untuk mengurangi produksi sebum.

    Retinoid Sistemik 120-150 mg/kgbb.

  • Bedah KulitBedah scalpel Bedah listrik Bedah kimia Bedah beku Dermabras

  • KomplikasiSemua tipe lesi akne mempunyai potensial untuk meninggalkan bekas. Hamper semua lesi akne meninggalkan eritema sementara setelah pemyembuhan. Pada jenis kulit yang lebih tebal, hipepigmentasi postinflamatori dapat bertahan setelah beberapa bulan setelah penyembuhan lesi akne. Pada beberapa individu lesi akne dapat mengakibatkan jaringan parut yang menetap.

  • PrognosisOnset dari akne vulgaris sangat bervariasi, dimulai dari 6 hingga 8 tahun dan kemudian tidak timbul lagi hingga umur 20 atau lebih.Kejadian akne ini biasanya diikuti oleh remisi yang terjadi secara spontan. Walaupun rata-rata pasien akan mengalami penyembuhan pada usia awal 20an tapi ada juga yang masih menderita akne hingga decade ketiga sampai decade keempat.Akne pada wanita biasanya berfluktuasi berkaitan dengan siklus haid dan biasanya bermunculan sesaat sebelum menstruasi.Kemunculan akne ini tidak seharusnya berhubungan dengan perubahan aktivitas glandula sabaseus, dimana tidak terjadi peningkatan produksi sebum pada fase luteal dalam siklus menstruasi.Pada umumnya prognosis dari akne ini baik, pengobatan sebaiknya dimulai pada awal onset munculnya akne dan cukup baik untuk menghindari sekuele