Refarat Obstetri PEB

download Refarat Obstetri PEB

of 24

Transcript of Refarat Obstetri PEB

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    1/24

    I. Defenisi

    Preeklampsia adalah suatu sindrome spesifik-kehamilan dengan

    menurunnya perfusi organ sebagai akibat sekunder dari vasospasme dan

    aktivasi endotel. Hal tersebut bermanifestasi klinik sebagai hipertensi dan

    proteinuria dengan atau tanpa edema patologik. The National High Blood

    Pressure Education Working Group merekomendasikan edema tidak

    dimasukkan dalam kriteria diagnosis karena terlalu sering ditemukan pada

    wanita hamil yang normal. Preeklampsia terjadi setelah usia kehamilan di

    atas 20 minggu dan dapat muncul lambat sampai 4- minggu postpartum.

    II. Epidemiologi

    !ecara global" insiden preeklampsia diperkirakan sebesar #-$4% pada

    semua kehamilan. &i negara-negara barat berkisar 0.-$.2% dari kehamilan.

    'nsiden preeklampsia di (merika !erikat diperkirakan sebanyak 2-% pada

    perempuan nullipara yang sehat. &i antara seluruh kasus preeklampsia" $0%

    terjadi pada usia kehamilan kurang dari )4 minggu. &i negara berkembang"

    insiden penyakit ini dilaporkan sebesar 4-$*% di mana gangguan hipertensi

    menjadi penyebab obstetri tersering kedua bayi lahir mati dan kematian dini

    neonatus. &i indonesia" eklampsia menjadi penyebab utama kedua kematian

    ibu+2#%, setelah perdarahan+)0%," disusul oleh infeksi+$2%,.

    III. Etiologi

    eberapa teori yang mendasari etiologi dan patofisiologi preeklampsia

    mengaitkan bahwa penyakit hipertensi akibat kehamilan lebih cenderung

    berkembang pada perempuan yang

    $. /erpapar vili korionik pertama kali

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    2/24

    2. /erpapar vili korionik berlebihan" seperti pada kondisi gemelli atau

    molahidatidosa

    ). (danya penyakit pembuluh darah sebelumnya

    4. !ecara genetik memiliki predisposisi mengalami hipertensi selama

    kehamilan

    /anpa memperhatikan etiologi yang mempresipitasi" kaskade kejadian

    yang menyebabkan sindrom preeklampsia dicirikan oleh adanya

    abnormalitas pada host yang menghasilkan kerusakan endotel vaskular

    disertai vasospasm" transudasi plasma" iskemik dan seuele trombotik.

    erdasarkan !ibai+200)," penyebab potensial yang memungkinkan

    menjelaskan sebab preeklampsia adalah sebagai berikut.

    $. 'nvasi tropoblast abnormal

    Pada implantasi normal" arteri spiral uterus mengalami remodeling

    akibat invasi trofoblast endovascular. Pada trimester pertama kehamilannormal" proliferasi trofoblast yang menginvasi arteri spiral maternal

    pada segmen desidual" menggantikan endotel dan mendestruksi

    jaringan otot dan elastik medial dinding arteri spiral. &inding arteri

    kemudian digantikan oleh material fibrinoid. Pada kasus ini" pembuluh

    darah desidua- tetapi tidak pada pembuluh darah miometrium-dilapisi

    oleh trofoblast endovascular. !elama trimester kedua" gelombang kedua

    invasi trofoblast endovascular berlanjut pada lumen arteri spiral yang

    lebih dalam ke miometrium. (rsitektur musculoelastik dan endotel

    arteri spiral dihancurkan " mengakibatkan dilatasi" dinding lebih tipis"

    pembuluh darah berbentuk corong yang secara pasif meningkatkan

    aliran darah uteroplacental selama kehamilan. Pada preeklampsia"

    invasi trofoblast tidak sempurna. Hal ini dapat terjadi pada gelombang

    pertama dan gelombang invasi kedua tidak terjadi. (kibatnya" semakin

    dalam segmen arteri spiral" remodelling tidak terjadi dan sifat

    musculoelastik pembuluh darah semakin dipertahankan1kuat sehingga

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    3/24

    respon vasokonstriktornya menurunkan perfusi maternal placenta. Hal

    ini memicu hipoia relatif placenta. 3adali dkk+2000,

    memperlihatkan bahwa besarnya defek invasi tofoblast pada arteri

    spiralis berkorelasi dengan beratnya penyakit hipertensi yang dialami.

    Pada sisi implantasi uteroplacental penderita preeklampsia ringan"

    ditemukan kerusakan endotel" insudasi komponen plasma ke dalam

    dinding pembuluh darah" proliferasi sel-sel miointimal" dan nekrosis

    Gambar 1.'mplantasi placenta normal memperlihatkan proliferasi

    trofoblast" membentuk columna sel di bawah anchoring villus.

    /rofoblast etravillous menginvasi desidua dan masuk ke arteriole

    spiral" mengakibatkan penggantian endotel dan dinding muskular

    pembuluh darah yang berakibat pelebaran pembuluh darah.

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    4/24

    medial. Pada awalnya terdapat akumulasi lipid dalam sel-sel miointimal

    kemudian diikuti makrofag. Pada gambar berikut memperlihatkan sel

    berisi lipid yang dikenal dengan istilah atherosis. Pembuluh darah yang

    mengalami atherosis membentuk dilatasi aneurisma dan seringkali

    dihubungkan dengan penemuan arteriol spiral yang gagal beradaptasi

    secara normal. 5bstruksi lumen arteri spiralis oleh atherosis

    mengurangi aliran darah placental. Hal tersebut menyebabkan perfusi

    placenta berkurang secara patologik" yang pada akhirnya menimbulkan

    sindrom preeklampsia.

    Gambar 2. 6ambaran fotomikrograf atherosis pada pembuluh

    darah yang berasal dari placental bed. 7erusakan

    endotelium+straight arrows, menyebabkan penyempitan lumen

    akibat akumulasi protein plasma dan foamy macrophages+curved

    arrows, di bawah endotel.

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    5/24

    2. 8aktor intoleransi imunologi antara maternal dan jaringan fetoplacenta

    Perubahan mikroskopik pada pertemuan maternal-placental

    menunjukkan adanya reaksi penolakan akut. Pada permulaan trimester

    kedua" perempuan yang nantinya mengalami preeklampsia secara

    signifikan memiliki proporsi sel / helper lebih rendah dibandingkan

    perempuan yang tetap normotensif. 7etidakseimbangan /$1/2" dimana

    /2 lebih dominan" dimediasi oleh adenosin yang ditemukan lebih tinggi

    pada serum perempuan preeklampsia dibanding perempuan

    normotensif. 9imfosit / helper ini mengsekresi sitokin spesifik yang

    mendukung implantasi"dan disfungsinya menyebabkan preeklampsia.

    ). 3aladaptasi maternal terhadap perubahan cardiovascular dan

    inflammasi pada kehamilan normal

    Perubahan inflammasi merupakan kelajutan dari penyebab placenta

    yang telah dijelaskan sebelumnya. !ebagai respon terhadap pelepasan

    faktor placenta akibat iskemik" atau penyebab lainnya" terjadi

    Gambar 3. 6ambaran skematik atherosis pada pembuluh darahyang berasal dari placental bed. 7erusakan endotelium

    menyebabkan penyempitan lumen akibat akumulasi protein plasma

    danfoamy macrophages+curved arrows, di bawah endotel.

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    6/24

    perubahan kaskade. &esidua juga mengandung sekumpulan sel yang

    jika teraktivasi dapat menghasilkan agen-agen berbahaya. Hal tersebut

    memprovokasi terjadinya cedera sel endotel. :edman dkk menyatakan

    bahwa disfungsi endotel yang berhubungan dengan preeklampsia dapat

    disebabkan oleh gangguan menyeluruh" adaptasi inflammasi

    intravascular maternal terhadap kehamilan. Pada hipotesis ini"

    preeklampsia dianggap sebagai penyakit yang diakibatkan

    teraktivasinya leukosit secara ekstrim pada sirkulasi maternal. !itokin-

    sitokin seperti /;8 alfa dan interleukin berkontribusi terhadap stress

    oksidatif yang dikaitkan dengan preeklampsia. 7onsekuensi lain dari

    stress oksidatif adalah produksi sel foam makrofag yang bermuatan

    lipid terlihat pada atherosis" aktivasi microvascular koagulasi terlihat

    pada trombositopenia" dan peningkatan permeabilitas vascular yang

    terlihat pada edema dan proteinuria.

    4. &efisiensi diet

    !ejumlah defesiensi atau berlebihan diet tertentu telah dianggap sebagai

    penyebab preeklampsia. eberapa teori dan observasi mempelajari at-

    at tertentu yang berhubungan dengan preeklampsia. !tudi tentang

    suplementasi seperti inc" calcium" dan magnesium untuk mencegah

    preeklampsia. !tudi lain oleh

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    7/24

    perempuan hamil oleh >olf dkk memperlihatkan peningkatan !

    reactive protein" petanda inflamasi" pada obesitas yang nantinya

    dihubungkan dengan preeklampsia.

    #. Pengaruh genetik

    eberapa studi menunjukkan bahwa preeklampsia dihubungkan dengan

    faktor herediter. !elain itu" sejumlah studi menghubungkan

    preeklampsia dengan mutasi gen pada ibu hamil. >ard dan =hang dkk

    melaporkan bahwa perempuan heteroygot gen angiotensinogen varian

    /2)# memiliki insidens preeklampsia dan pertumbuhan janin terhambat

    lebih tinggi. 3organ dkk juga menemukan bahwa perempuan

    homoygot untuk gen ini juga mengalami invasi trofoblas yang

    abnormal.

    IV. Faktor Resiko

    !ampai saat ini belum ada satu tes pun yang memiliki spesifitas dan

    sensivitas yang tinggi untuk meramalkan kejadian preeklampsi. !ehingga

    dengan mengidentifikasi faktor resiko preeklampsia secara dini dan

    mengontrolnya dapat memudahkan melakukan pencegahan primer.

    erdasarkan beberapa studi" terdapat beberapa faktor yang terbukti

    menigkatkan risiko preeklampsia.

    $. ?sia

    &uckitt melaporkan peningkatan resiko preeklampsia hampir dua kali

    lipat pada wanita hamil berusia 40 tahun atau lebih baik pada primipara

    maupun multipara. 9iteratur lain menyebutkan usia @ )# tahun

    meningkatkan frekuensi kejadian preeklampsia sebesar $0-20 %. ?sia

    muda tidak meningkatkan resiko preeklampsia secara bermakna.

    +evidance ''" 2004,. ;amun demikian" beberapa literatur tetap

    mencantumkan usia muda+A 20 tahun, sebagai faktor resiko

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    8/24

    preeklampsia. 8rekuensi kejadian preeklampsia pada kehamilan usia

    remaja sebesar *-$0%. :obillard dkk melaporkan bahwa resiko

    preeklampsia pada kehamilan kedua meningkat dengan usia ibu+$")

    setiap # tahun pertambahan umur,.

    2. ;ullipara

    &uckitt melaporkan nullipara memiliki resiko hampir tiga kali lipat.

    +Bvidance ''" 2004,. 9iteratur lain menyebutkan frekuensi kejadian

    preeklampsia pada nullipara1primipara sebesar -C%.

    ). 7ehamilan pertama oleh pasangan baru

    7ehamilan pertama oleh pasangan baru dianggap sebagai faktor resiko

    walaupun bukan nullipara karena resiko meningkat pada wanita yang

    memiliki paparan rendah terhadap sperma.

    4.

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    9/24

    preeklampsia terjadi pada usia kehamilan 2* minggu atau lebih kecil"

    frekuensi kejadian preeklampsia mencapai #0%.

    . :iwayat keluarga preeklampsia

    :iwayat keluarga preeklampsia meningkatkan resiko hampir ) kali

    lipat. 8rekuensi kejadian preeklampsia sebesar $0-$#%. (danya

    riwayat preeklampsia pada ibu meningkatkan resiko sebanyak ). kali

    lipat.

    C. 7ehamilan multipel

    !ebuah studi yang melibatkan #).02* wanita hamil menunjukkan

    kehamilan kembar meningkatkan resiko preeklampsia hampir ) kali

    lipat. 7ehamilan triplet memiliki resiko hampir ) kali lipat

    dibandingkan kehamilan duplet. !ibai dkk menyimpulkan bahwa

    kehamilan ganda memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi untuk

    menjadi preeklampsia dibandingkan kehamilan normal. 7ehamilan

    multifetal memiliki frekuensi kejadian preeklampsia sebesar $0-20%

    tergantung pada jumlah fetus dan usia ibu.

    *. &onor oosit" sperma dan embrio

    !atu hipotesis yang populer penyebab preeklampsia adalah maladaptasi

    imun. 3ekanisme dibalik efek protektif dari paparan sperma masih

    belum diketahui. &ata menujukkan adanya peningkatan frekuensi

    preeklampsia setelah inseminasi donor sperma dan oosit" frekuensi

    preeklampsia yang tinggi pada kehamilan remaja" serta makin kecilnya

    kemungkinan terjadi preeklampsia pada wanita hamil dari pasangan

    yang sama dalam jangka waktu yang lebih lama. >alaupun

    preeklampsia dipertimbangkan sebagai penyakit pada kehamilan

    pertama" frekuensi preeklampsia menurun drastis pada kehamilan

    berikutnya apabila kehamilan pertama tidak mengalami preeklampia.

    ;amun" efek protektif dari multiparitas menurun apabila berganti

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    10/24

    pasangan. :obillar dkk melaporkan adanya peningkatan resiko

    preeklampsia sebyank 2 kali lipat pada wanita dengan pasangan yang

    pernah memiliki istri dengan riwayat preeklampsia. 9iteratur lain

    menyebutkan frekuensi preeklampsia terjadi sebsar $0%.

    D. 5besitas sebelum hamil dan indeks massa tubuh+'3/, saat pertama kali

    antenatal care+(;E,

    :esiko preeklampsia meningkat progresif dengan semakin besarnya

    '3/. Hal tersebut meningkat dari 4.)% pada perempuan dengan '3/ A

    $D.* kg1m2 menjadi $).)% pada '3/ @ )# kg1m2. 5besitas sangatberhubungan dengan resistensi insulin yang juga merupakan faktor

    resiko preeklampsia. 5besitas meningkatkan resiko preeklampsia

    sebanyak 2.4C kali lipat sedangkan wanita dengan '3/ sebelum hamil

    @)# kg1m2 dibandingkan dengan '3/ $D-2C kg1m2 memiliki resiko

    preeklampia 4kali lipat.

    $0. &iabetes melitus tergantung insulin

    7emungkinan preeklampsia meningkat hampir 4 kali lipat bila diabetes

    terjadi sebelum hamil. 8rekuensi kejadian preeklampsia sebesar 20 %.

    $$. Hipertensi kronik

    Penelitian yang dilakukan oleh Ehappel dkk pada *$ wanita dengan

    hipertensi kronik didapatkan insiden preeklampsia superimposed

    sebesar 22% dan hampir setengahnya adalah preeklampsia onset dini+F

    )4 minggu,dengan keluaran maternal dan perinatal yang buruk.

    Ehappel juga menyimpulkan bahwa ada C faktor resiko yang dapat

    dinilai secara dini sebagai prediktor terjadinya preeklampsia

    superimposedpada wanita hamil dengan hipertensi kronik yaitu sebagai

    berikut.

    a. :iwayat preeklampsia sebelumnya

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    11/24

    b. Penyakit ginjal kronis

    c. 3erokok

    d. 5besitas

    e. &iastolik G *0 mmHg

    f. !istolik G$)0 mmHg

    erdasarkan hasil penelitian dan panduan internasional terbaru"

    faktor-faktor resiko tersebut dikelompokkan dalam dua bagian besar yaitu

    faktor resiko tinggi1major dan resiko tambahan1minor sebagai berikut.

    /abel $ 7lasifikasi :esiko Preklampsia

    Resiko tinggi/major preeklampsia

    Preeklampsia pada kehamilan sebelumnya

    7ehamilan multipel

    Penyakit yang menyertai kehamilan

    -Hipertensi kronik

    -&iabetes melitus-Penyakit ginjal kronis

    -!indroma antifosfolipid

    Resiko tambahan/minor preeklampsia

    '3/ G )# kg1m2

    Penyakit vaskular dan pembuluh darah

    ?sia ibu G 40 tahun

    ;ullipara1kehamilan ertama pada pasangan baru1kehamilan sebelumnya

    telah berjarak G $0 tahun

    :iwayat preeklampsia pada ibu dan saudara perempuan

    7ehamilan dengan inseminasi donor sperma" oosit" atau embrio/ekanan darah diastolik G *0 mmHg

    Proteinuria+dipstick G $ pada 2 kali pemeriksaan berjarak jam atau

    secara kuantitatif )00 mg124 jam,

    V. Diagnosis reeklampsia !erat

    $. Penegakan diagnosis hipertensi

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    12/24

    &iagnosis hipertensi pada preeklampsia berat adalah berdasarkan

    peningkatan tekanan darah sekurang-kurangnya sistolik G $0 mmHg

    dan diastolik G $$0 mmHg pada dua kali pemeriksaan berjarak 4- jam

    pada wanita yang sebelumnya normotensi. erdasarkan "merican

    #ociety of Hypertension" ibu diberi kesempatan duduk tenang atau

    baring miring selama $# menit sebelum dilakukan pengukuran tekanan

    darah. Pengukuran dilakukan pada posisi duduk atau terlentang" posisi

    lateral kiri" kepala ditinggikan )0o" posisi manset setingkat dengan

    jantung" dan tekanan diastolik diukur dengan mendengar bunyi korotkof

    I +hilangnya bunyi,.

    &iagnosis /ekanan darah

    sistolik

    /ekanan darah

    diastolik

    Preeklampsia

    :ingan

    G $40 G D0

    Preeklampsia erat G $0 G $$0

    Bklampsia Preeklampsia yang disertai kejang

    2. Penentuan proteinuria

    Proteinuria ditetapkan jika ekskresi protein di urin G#00 mg dalam 24

    jam. Pengukuran kadar proteinuria dapat dilakukan dengan

    a. Pemeriksaa kualitatif

    &alam mendiagnosis PB" pemeriksaan kadar proteinuria

    kualitatif menggunakan dipstick dimana hasil pemeriksaan

    menunjukkan G positif 2 dalam dua kali pemeriksaan

    berjarak 4 J jam. Pemeriksaan tes urin dipstik memiliki

    angka positif palsu yang tinggi +C-*)%, yang dapat

    disebabkan kontaminasi duh vagina" cairan pembersih" dan

    urin yang bersifat basa. 7onsensus "ustralian #ociety for

    the study of Hypertension in Pregnancy+(!!HP, dan

    panduan yang dikeluarkan oleh$oyal !ollege of %bstetrics

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    13/24

    and Gynecology +:E56, menetapkan bahwa pemeriksaan

    proteinuria dipstik hanya dapat digunakan sebagai tes

    skrining dengan angka positif palsu yang tinggi dan harus

    dikonfirmasi dengan pemeriksaan protein urin tampung 24

    jam atau rasio protein banding kreatinin.

    b. Pemeriksaan 7uantitatif

    Pemeriksaan kadar protein kuantitatif dianggap patologis

    jika kadar proteiuria G)00 mg124 jam.

    ). 7riteria lain preeklampsia berat

    7riteria lain preeklampsia berat yaitu bila ditemukan gejala dan tanda

    disfungsi organ" seperti kejang" edema paru" oligouria+A#00 ml124 jam,"

    trombositopenia" peningkatan enim hati" nyeri perut epigastrik atau

    kuadran kanan atas dengan mual dan muntah" dan gejala serebralmenetap+sakit kepala" pandangan kabur" penurunan visus atau kebutaan

    kortikal" dan penurunan kesadaran,.

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    14/24

    VI. enatalaksanaan

    $. 3anajemen ekspektatif atau aktif

    /ujuan utama dari manajemen ekspektatif adalah untuk

    memperbaiki luaran perinatal dengan mengurangi morbiditas neonatal

    serta memperpanjang usia kehamilan tanpa membahayakan ibu. &ari uji

    kontrol teracak samar oleh &dendaal dkk pada pasien dengan

    preeklampsia berat yang mendapat terapi ekspektatif" didapatkan tidak

    DI"G#$%I% &E'"#"# D"R"( &"#D" )"I#

    Hipertensi

    dalam

    kehamilan

    Hipertensi /ek. &iastolik G D0

    mmHg atau kenaikan $#

    mmHg dalam 2

    pengukuran berjarak $

    jam

    Proteinuria +-,

    7ehamilan @ 20 minggu

    Preeklampsia

    :ingan

    /ek. &iastolik G D0

    mmHg atau kenaikan $#

    mmHg dalam 2

    pengukuran berjarak $

    jam

    Proteinuria $

    Preeklampsia

    berat

    /ek. &iastolik @$$0

    mmHg

    Proteinuria 2

    Bklampsia Hipertensi 7ejang

    Hipertensi7ronik

    Hipertensikronik

    Hipertensi 7ehamilan A 20 minggu

    #uperimposed

    preeklampsia

    Hipertensi kronik Proteinuria dan tanda lain

    dari preeclampsia.

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    15/24

    terdapat peningkatan komplikasi pada ibu sebaliknya dapat

    memperpanjang usia kehamilan+rata-rata C"$ hari," mengurangi

    kebutuhan ventilator pada neonatus" dan mengurangi komplikasi total

    pada neonatal.

    ?ji lain yang dilakukan oleh !ibai dkk pada pasien preeklampsia

    berat usia kehamilan 2*-)2 minggu tidak didapatkan peningkatan

    komplikasi maternal" sebaliknya dapat memperpanjang usia kehamilan"

    berkurangnya lama perawatan neonatus di perawatan intensif" dan

    mengurangi insiden sindrom gawat napas. erat lahir rata-rata pada

    kelompok ini lebih besar dan bermakna secara statistik" akan tetapi

    insiden bayi kecil masa kehamilan juga lebih tinggi bermakna.

    !tudi prospektif acak dan samar pada wanita dengan preeklampsia

    usia kehamilan 2-)4 minggu yang mendapat betametason atau

    plasbebo" didapatkan hasil pengurangan yang bermakna kejadian

    sindrom gawat napas" pengurangan resiko pendarahan intraventrikular"

    infeksi neonatal" dan kematian nenonatal pada kelompok betametason.

    !agan *anajemen Ekspektatif

    5bservasi dan manajemen inisial di kamar bersalin

    - Bvaluasi ibu gejala" temuan klinis" lab- 3onitor denyut jantung janin dan kontraksi

    - ?!6 pertumbuhan janin dan jumlah cairan ketuban

    - Pertimbangkan pemberian 3g!54 dan antihipertensi

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    16/24

    /idak adaada

    7ontraindikasi manajemen ekspektatifK

    - 6ejala preeklampsia berat persisten

    - Bklampsia

    - Bdema paru- Hipertensi berat persisten

    - !indrom HB99P

    - &isfungsi renal nyata

    - !olusio plasenta

    - 7oagulasi intravaskular diseminata

    - Pemeriksaan janin non reassuring

    - eri kortikosteroid

    - 7umpulkan dan periksa urin 24 jam

    - ;ilai gejala maternal" tekanan darah" produksi urin 24 jam

    - Bvaluasi lab1hari untuk fungsi ginjal dan HB99P

    - 5bservasi dapat dilakukan di ruang rawat setelah evaluasi awal

    /erminasi kehamilan

    - Hipertensi berat persisten

    - 7ontraindikasi manajemeneks ektatif

    !etelah pemberian kortikosteroid lengkap" pertimbangkan manajemen ekspektatif

    - 3onitor tanda vital- ;ilai gejala preeklampsia berat tiap hari

    - ;ilai kesejahteraan janin tiap hari

    - Bvaluasi serial sindrom HB99P dan fungsi ginjal

    - Bvaluasi pertumbuhan janin serial dan cairan ketuban

    /erminasi kehamilan

    Pertimbangkan beri kortikosteroid

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    17/24

    /abel 2. 7riteria manajemen konservatif atau terminasi kehamilan pada

    pasien preeklampsia berat

    &erminasi 'ehamilan

    Data klinis maternal Data klinis janin

    - kardiovaskular diastolik tidak terkontrol@$$0 mmHg

    - P

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    18/24

    2. Pemberian magnesium sulfat

    /ujuan utama pemberian magnesium sulfat adalah untuk mencegah

    dan mengurangi angka kejadian eklampsia" serta mengurangi

    morbiditas dan mortalitas maternal serta perinatal. 3agnesium sulfat

    merupakan agen anti konvulsan efektif tanpa menyebabkan depresi

    sistem saraf sentral baik pada ibu maupun pada janin. 3agnesium sulfat

    tidak diberikan untuk menangani hipertensi.

    elum ada kesepakatan dari penelitian yang telah dipublikasi

    mengenai waktu yang optimal untuk memulai magnesium sulfat"

    dosis+loading dan pemeliharaan," rute administrasi serta lama terapi.

    Pedoman :E56 untuk tatalaksana preeklampsia berat

    merekomendasikan dosis loading magnesium sulfat 4 g selama #-$0

    menit" dilanjutkan dengan pemeliharaan $-2 g1jam selama 24 jam

    postpartum atau setelah kejang terakhir. 3agnesium sulfat diberikan 4g secara intravena sebagai larutan 40% selama # menit. !egera

    dilanjutkan dengan g magnesium sulfat 40% dalam larutan ringer

    asetat1ringer laktat #00 ml selama jam.

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    19/24

    &aspartat, teraktivasi yang menyebabkan masuknya kalsium ke dalam

    neuron. Hal ini mengakibatkan kerusakan sel dan dapat terjadi kejang.

    3agnesium sulfat berperan menghambat reseptor tersebut.

    3agnesium sulfat diekskresi hampir seluruhnya oleh ginjal dan

    intoksikasi dapat dicegah dengan memastikan urin adekuat" refleks

    patella1biceps positif" dan tidak adanya distress pernapasan.

    Penggunaan magnesium sulfat berhubungan dengan efek samping

    minor yang lebih tinggi seperti rasa hangat" flushing" nausea atau

    muntah" kelemahan otot" ngantuk" dan iritasi lokal dari lokasi injeksi.

    7ejang eklampsia hampir selalu dapat dicegah dengan konsentrasi

    plasma magnesium yang dipertahankan pada level 4-C mB19+4.*-*.4

    mg1d9,. :efle patella menghilang ketika konsentrasi magnesium

    dalam plasma mencapai $2 mg1dl yang disebabkan oleh curariform

    action. Peningkatan lebih jauh konsentrasi magnesium dapat

    mengakibatkan depresi napas.

    /abel ). /emuan klinis dihubungkan dengan level magnesium dalam

    serum maternal

    )e+el magnesi,m

    ser,m -mg/d)&em,an klinis

    $.#-2.# 9evel normal

    4-* &osis terapeutuik untuk cegah kejang

    D-$2 :efle patella +-,

    $#-$C Paralisis otot" gagal napas

    )0-)# 6agal jantung'ollow upyang ketat dapat mencegah intoksikasi magnesium

    a, 3onitor urin per jam

    b, Bvaluasi refle profunda tendon per jam

    c, 3onitor laju pernapasan

    d, 3onitor level serum magnesium per jam

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    20/24

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    21/24

    2. (ntihipertensi lini kedua

    !odium nitroprusside 0.2# Lg i.v1kg1menit" infuse M ditingkatkan

    0.2# Lg i.v1kg1# menit.

    &iaokside )0 J 0 mg i.v1# menit M atau i.v infuse $0

    mg1menit1dititrasi.

    ). (ntihipertensi lain

    a. Hidralaine

    Hidralain merupakan vasodilator potent yang langsung bekerja

    pada otot polos. &iberikan secara bolus intravena #-$0 mg" dapat

    diulang setiap 20-)0 menit. !etelah bolus" efek hipotensif

    berkembang selama $#-)0 menit. Bfek samping maternal berupa

    sakit kepala"flushingpada wajah" takikardia" palpitasi" mual" dan

    muntah. Penggunaan kronik dihubungkan dengan sindrom lupus

    maternal dan trombositopenia neonatal. Hidralaine merupakanantihipertensi yang lemah dan sebaiknya dikombinasi dengan

    metidopa atau diuretik.

    b. !odium nitroprusside

    !odium nitroprussid merupakan arteri dan venodilator potent

    untuk terapi emergensi pada krisis hipertensi. &iberikan infus

    kontinu karena efeknya yang cepat dan durasinya singkat. Pada

    ibu hamil diberikan 0.2Ng1kg1menit. 5bat ini hanya

    digunakan pada kasus emergensi karena dapat mengakibatkan

    keracunan thocinate pada neonatus.

    VII. 'omplikasi

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    22/24

    Preeklampsia1eklampsia berhubungan dengan resiko hipertensi dan

    penyakit kardiovaskular di masa akan datang. >anita dengan riwayat

    preeklampsia memiliki resiko relaif menderita hipertensi sebsar ).C

    dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat preeklampsia. :esiko relatif

    penyakit jantung iskemik pada wanita dengan riwayat preeklampsia 2 lebih

    besar dibanding wanita tanpa riwayat preeklampsia. &ari meta analisis

    empat penelitian menunjukkan pada wanita dengan preeklampsia memiliki

    resiko stroke sebesar $.*$ dan &I/ dibandingkan kontrol.

    !elain itu" salah satu komplikasi yang dapat timbul pada preeklampsia

    adalah sindrom HB99P. 7omplikasi ini terjadi pada $ dari $000 kehamilan"

    pada 4-$2% pasien dengan preeklampsia berat atau eklampsia. (kronim

    HB99P pertama kali diperkenalkan oleh 9ouis >einstein pada tahun $D*2

    yang merupakan sindrom yang terdiri dari hemolisis" peningkatan enim

    hati" dan penurunan nilai trombosit. Hal ini terjadi akibat gangguan fungsi

    dan iskemia dari plesenta. 'skemia yang terjadi mengakibatkan pelepasan-

    faktor-faktor yang dapat mencederai endotel melalui hilangnya relaksasivaskular" pelepasan vasokonstriktor" dan aktivasi trombosit. Hemolisis yang

    menjadi ciri khas sindrom ini berawal dari mikroangiopati. !el darah merah

    mengalami fragmentasi ketika melalui pembuluh darah kecil dengan deposit

    fibrin patologik dan kerusakan endotel. 5bstruksi aliran darah hepatik oleh

    deposit fibrin pada sinusoid hepar menyebabkan peningkatan enim hati dan

    nekrosis periportal. Pada kasus yang lebih berat" perdarahan intrahepatik"

    hematoma subcapsular atau bahkan ruptur hepatik dapat terjadi.

    /rombositopenia terjadi akibat peningkatan penggunaan dan destruksi

    trombosit. 7riteria diagnosis sindrom HB99P dibagi berdasarkan klasifikasi

    3ississipi dan /ennessee sebagai berikut.

    /abel 4. 7lasifikasi !indrom HB99P

    'riteria *ississipi 'riteria &ennessee

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    23/24

    'elas 1 Trueata, 'omplit

    /rombosit A#0.000 /rombosit A$00.000

    (!/ atau (9/ @C0 '?19 (!/ atau (9/ @C0 '?19

    9&H @00 '?19 9&H @00 '?19

    'elas 2 arsial ata, inkomplit

    /rombosit #0.000-$00.000 Preeklampsia disertai salah satu

    (!/ atau (9/ @C0 '?19 /idak ada hemolisis

    9&H @00 '?19 /idak ada trombositopenia

    'elas 3 trombositopenia

    /rombosit $00.000-$#0.000 Peningkatan enim hati

    (!/ atau (9/ @40 '?19

    9&H @00 '?19

    VIII. rognosis

    !ecara global" preeklampsia dan eklampsia diperkirakan sebesar $4%

    menjadi penyebab kematian maternal per tahun+#0.000-C#.000,. morbiditas

    dan mortalitas preeklampsia dan eklampsia dihubungkan dengan kondisi-

    kondisi berikut.

    $. &isfungsi endotel sistemik

    2. Iasospasme dan trombosis vena-vena kecil menyebabkan iskemik

    jaringan dan organ

    ). 3anifestasi E;! seperti kejang" stroke" dan perdarahan

    4. /ubular nekrosis akut

    #. 7oagulopati

    :ekurensi preeklampsia pada perempuan yang sebelumnya mengalami

    komplikasi preeklampsia dapat mencapai $0%.

  • 8/12/2019 Refarat Obstetri PEB

    24/24

    rekurensinya. Preeklampsia yang terjadi sebelum )4 minggu" kemungkinan

    mengalami rekurensi sebesar 40%.

    Daftar ,staka