Refarat Besar Pedikulosis

9
PEDIKULOSIS CAPITIS & PEDIKULOSIS PUBIS Abrizzan Hasan, Fawza Nabila, Mylda Pratiwi I. PENDAHULUAN Kutu adalah anggota ordo Phthiraptera. Mereka merupakan ektoparasit obligat burung dan mamalia. Para Phthiraptera hanya dapat tinggal di host tertentu dan menghabiskan seluruh hidup mereka pada host tersebut. Anggota sub-ordo yaitu Anoplura adalah ektoparasit penghisap darah khusus pada mamalia. Pedikulosis adalah infeksi kulit/rambut pada manusia yang disebabkan oleh Pediculus (termasuk golongan famili Pediculidae). Pada infeksi kutu (pedikulosis), selain menyerang manusia, penyakit ini juga menyerang binatang, oleh karena itu dibedakan Pediculus humanus dengan Pediculis animalis. Pediculus ini merupakan parasit obligat artinya harus menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan hidup. 1,2 Adapun klasifikasi pedikulus, yaitu pediculus humanus var. capitis yang menyebabkan pedikulosis kapitis, pediculus humanus var. corporis yang menyebabkan pedikulosis korporis, dan Phthirus pubis (nama dahulu: Pediculus pubis) yang menyebabkan pedikulosis pubis. 1 1

description

referat

Transcript of Refarat Besar Pedikulosis

Page 1: Refarat Besar Pedikulosis

PEDIKULOSIS CAPITIS & PEDIKULOSIS PUBIS

Abrizzan Hasan, Fawza Nabila, Mylda Pratiwi

I. PENDAHULUAN

Kutu adalah anggota ordo Phthiraptera. Mereka merupakan ektoparasit

obligat burung dan mamalia. Para Phthiraptera hanya dapat tinggal di host

tertentu dan menghabiskan seluruh hidup mereka pada host tersebut. Anggota

sub-ordo yaitu Anoplura adalah ektoparasit penghisap darah khusus pada

mamalia. Pedikulosis adalah infeksi kulit/rambut pada manusia yang

disebabkan oleh Pediculus (termasuk golongan famili Pediculidae). Pada

infeksi kutu (pedikulosis), selain menyerang manusia, penyakit ini juga

menyerang binatang, oleh karena itu dibedakan Pediculus humanus dengan

Pediculis animalis. Pediculus ini merupakan parasit obligat artinya harus

menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan hidup. 1,2

Adapun klasifikasi pedikulus, yaitu pediculus humanus var. capitis yang

menyebabkan pedikulosis kapitis, pediculus humanus var. corporis yang

menyebabkan pedikulosis korporis, dan Phthirus pubis (nama dahulu:

Pediculus pubis) yang menyebabkan pedikulosis pubis.1

Namun pada saat ini hanya akan membahas tentang pedikulosis kapitis

dan pedikulosis pubis.

II. DEFINISI

a. Pedikulosis KapitisPedikulosis kapitis adalah infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh Pediculus humanus var. capitis. Di Amerika Serikat, secara umum pedikulosis menyerang antara anak-anak umur 3 sampai 12 tahun. Sebelum perkembangan insektisida modern, berbagai perawatan botani, racun anorganik, dan produk minyak bumi adalah pengobatan yang digunakan untuk mengobati infeksi kutu. Mencukur habis rambut di kepala juga cukup efektif. Perkembangan dichlorodi-phenyltrichloroethane (DDT) setelah Perang Dunia II memberikan kemajuan signifikan dalam pengobatan dan terus digunakan di beberapa Negara berkembang. Karena masalah lingkungan mengenai DDT, pengobatan pedikulosida lainnya termasuk lindane, piretrin, permethrin, dan malathion, dikembangkan

1

Page 2: Refarat Besar Pedikulosis

untuk menggantikan DDT. Resistensi terhadap masing-masing pedikulosida ini telah berkembang. Pengobatan yang tidak memadai kadang-kadang memicu terjadinya resistensi obat. 1,6

b. Pedikulosis PubisPedikulosis pubis ialah infeksi rambut di daerah pubis dan disekitarnya oleh Phthirus pubis. Di Amerika Serikat, pedikulosis pubis bahkan dianggap sebagai penyakit menular seksual. Cara hidup Pedikulus pubis (parasit yang menyebabkan pedikulosis pubis) beradaptasi dengan lingkungan di rambut kemaluan, dan kadang-kadang pada bulu mata dan rambut tubuh. Mereka biasanya ditularkan selama hubungan seksual, dan telah dikaitkan dengan penyakit menular seksual lainnya. Semua infestasi kutu didiagnosis dengan cara meng-identifikasi hidup kutu dewasa, dan telur yang terdapat pada poros rambut di daerah tubuh tertentu. 6

III. GEJALA KLINIS

a. Pedikulosis Kapitis

Gejala mula yang dominan hanya rasa gatal terutama pada daerah

oksiput dan temporal serta dapat meluas ke seluruh kepala. Kemudian

karena garukan, terjadi erosi, ekskoriasi, dan infeksi sekunder (pus,

krusta). Bila infeksi sekunder berat, rambut akan bergumpal

disebabkan oleh banyaknya pus dan krusta (plikapelonika) dan

disertai pembesaran kelenjar getah bening regional (oksiput dan

retroaurikular). Pada keadaan tersebut kepala memberikan bau yang

busuk. 1

b. Pedikulosis Pubis

Gejala yang terutama adalah gatal di daerah pubis dan di sekitarnya.

Gatal ini dapat meluas sampai ke daerah abdomen dan dada, di situ

dijumpai bercak-bercak yang berwarna abu-abu atau kebiruan yang

disebut sebagai makula serulae. Kutu ini dapat dilihat dengan mata

2

Page 3: Refarat Besar Pedikulosis

biasa dan susah untuk dilepaskan karena kepalanya dimasukkan ke

dalam muara folikel rambut.

Gejala patognomik lainnya adalah black dot, yaitu adanya bercak-

bercak hitam yang tampak jelas pada celana dalam berwarna putih

yang dilihat oleh penderita pada waktu bangun tidur. Bercak hitam ini

merupakan krusta berasal dari darah yang sering diinterpretasikan

salah sebagai hematuria. Kadang-kadang terjadi infeksi sekunder

dengan pembesaran kelenjar getah bening regional. 1,2

PENATALAKSANAAN

- Pedikulosis Kapitis

Pengobatan bertujuan memusnahkan semua kutu dan telur serta mengobati

infeksi sekunder. Jenis-jenis pengobatan yang digunakan dalam

pengobatan pedikulosis kapitis adalah: 6

Pedikulosida: Permethrin 1%, Pyretrin Plus Piperonyl Butoxide,

Malathion 0.5%, Benzyl Alcohol 5% dan Lindane 1%.

Skabisida: Permetrin 5%, Crotamiton 10%

Oral sistemik: Ivermectin, Sulfamethozaxole-Trimethorprim

Menurut kepustakaan pengobatan yang dianggap terbaik ialah secara

topikal dengan malathion 0.5% atau 1% dalam bentuk losio atau spray.

Caranya : malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian

dipakai losio malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan

harinya rambut dicuci lagi dengan sisir yang halus dan rapat (serit).

Pengobatan ini dapat diulang lagi seminggu kemudian, jika masih terdapat

kutu atau telur. Obat tersebut sukar didapat. Di Indonesia, obat yang

mudah didapat dan cukup efektif adalah krim gama benzen heksaklorida

(gameksan = gamexane) 1%. Cara pemakaiannya: setelah dioleskan lalu

didiamkan 12 jam, kemudian dicuci dan disisir dengan serit agar semua

kutu dan telur terlepas. Jika masih terdapat telur, seminggu kemudian

3

Page 4: Refarat Besar Pedikulosis

diulangi dengan cara yang sama. Obat lain adalah emulsi benzil benzoat

25%, dipakai dengan cara yang sama.

Pada keadaan infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut dicukur,

infeksi sekunder diobati dulu dengan antibiotik sistemik dan topikal, lalu

disusul dengan obat di atas dalam bentuk samp. Higiene merupakan syarat

supaya tidak terjadi residif.

Jika ada pengobatan yang tidak berhasil, maka dapat dipertimbangkan

kemungkinan resisten akan pengobatan tersebut, dan diganti dengan

pengobatan jenis lain. 1,6

- Pedikulosis Pubis

Pengobatannya sama dengan pengobatan pedikulosis korporis, yakni

dengan krim gameksan 1% atau emulsi benzil benzoat 25% yang

dioleskan dan didiamkan selama 24 jam. Pengobatan diulangi 4 hari

kemudian, jika belum sembuh.

Sebaiknya rambut kelamin dicukur. Pakaian dalam direbus atau disetrika.

Pasangan seksual harus pula diperiksa dan diobati. 1

Tabel 1. Pengobatam Pedikulosis Pubis 1,2,3

Penanganan Penggunaan Keterangan

T

O

P

I

K

A

L

Piretrin dan piperonil

butoksida (synergized

pyrethriri) dan permetrin

1 % shampoo

Secara topikal selama 10

menit; diulangi dalam 7

-10 hari.

Dijual bebas

Permetrin 5% cream Secara topikal selama 8

-12 jam; diulangi dalam

7 -10 hari

Merupakan terapi pilihan

untuk pedikulosis pubis saat

ini

Lindane shampoo 1% Secara topikal selama 5

menit

Risiko untuk toksisitas sistem

saraf pusat

Vaseline Diaplikasikan pada bulu -

4

Page 5: Refarat Besar Pedikulosis

mata dua kali sehari

selama 8 hari;

pengeluaran telur kutu

secara manual

S

I

S

T

E

M

I

K

Ivermectin oral Dosis 250 µg/kg

diberikan selama 7-10

hari

Tidak direkomendasikan

untuk pasien < 15 kg;

penggunaannya harus hati-hati

pada wanita hamil dan

menyusui.

I SN EF KE UK NS DI E R

Trimethoprim-

Silfamethoxazole

480 mg dalam 2 dosis

diberikan selama 2 hari.

Membunuh bakteri akibat

infeksi sekunder.

Daftar Pustaka

5

Page 6: Refarat Besar Pedikulosis

1. Handoko RP. Pedikulosis. Dalam : Djuanda A, eds. Ilmu Penyakit Kulit dan

Kelamin edisi V. Jakarta : FKUI; 2007, h. 119 - 25.

2. Rooks

3. Fitzpatrick's Dermatology In General Medicine. 7th ed. USA: McGrawHill

Companies; 2008. p. 1695-8.

4. Praiser D.M., Meinking T.L., Bell M., Ryan W.G. 2012. Topical 0.5%

Ivermectin Lotion for Treatment of Head Lice. 2012.

http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1200107

5. Frankowski B.L., Bocchini J.A. 2010. Head Lice.

http://pediatrics.aappublications.org/content/early/2010/07/26/peds.2010-

1308.full.pdf+html

6. Eisenhower C., Farrington E.A. 2012. Advacements in the

Treatment of Head Lice in Pediatrics.

http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/0891-5245/

PIIS0891524512001046.pdf

7. Anderson A.L., Chaney E. 2009. Pubic Lice (pthirus pubis): History, Biology

and Treatment vs. Knowledge and Beliefs of US College Student.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2672365/

6