Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

15
Reduksi Tertutup dan Penggunaan Fiksasi Percutaneus Screw pada Fraktur Tibial Plateau Oleh: Yunita Indah Cahyani C11108 Pembimbing: dr. Supervisor: Prof. Dr. , Sp.B, Sp.BO (K) Dibawakan dalam rangka Kepaniteraan Klinik pada Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar

description

Reduksi Tertutup

Transcript of Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Page 1: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Reduksi Tertutup dan Penggunaan Fiksasi Percutaneus Screw pada Fraktur Tibial

Plateau

Oleh:Yunita Indah Cahyani

C11108

Pembimbing:dr.

Supervisor:Prof. Dr. , Sp.B, Sp.BO (K)

Dibawakan dalam rangka Kepaniteraan Klinik pada Bagian Bedah

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Makassar

Page 2: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

PendahuluanPendahuluanFraktur tibia plateau merupakan fraktur

intra-artikuler yang disebabkan oleh trauma high velocity.

Fraktur ini berkaitan dengan cedera neurovaskular, sindrom kompartemen, fraktur, dan kerusakan jaringan lunak.

Hasil yang diperoleh pada penatalaksanaan fraktur tibia plateau belum konsisten.

Page 3: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

PendahuluanPendahuluanReduksi tertutup (berdasarkan prinsip

ligamentotaxis) dan fiksasi internal (dengan percutaneus cancellous screw dan washers) dapat menghindari kerugian yang dihasilkan dari penatalaksanaan secara operatif dan konservatif. Namun, hal ini tidak sesuai untuk semua jenis dari fraktur tibia plateau, khususnya fraktur komunitif dan depressed, fraktur Schatzker tipe-VI, dan fraktur terbuka.

Page 4: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

MetodologiMetodologiSampel Penelitian: September 2006 sampai

September 2008, sebanyak 48 pria dan 8 wanita berusia 19-61 tahun (rata-rata, 36 tahun) menjalani reduksi tertutup dan fiksasi dengan percutaneus screw pada fraktur tibia plateau dengan depressed <5 mm.

Menurut kalsifikasi Schatzker, pasien diklasifikasikan ke dalam tipe I (Fraktur lateral) [n = 9], tipe II (fraktur lateral dengan depresi) [n = 22, Gambar.], tipe IV (fraktur medial) [N = 5], dan tipe V (fraktur bicondylar) [n = 20, Gambar.]

Page 5: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

MetodologiMetodologiKriteria eksklusi adalah:Pasien dengan fraktur tipe III (fraktur

depresi lateral), tipe VI (fraktur metaphysis), fraktur kominutif yang berat dengan depressed > 5 mm, sindrom kompartemen, atau cedera vaskuler

Karakteristik pasien, mekanisme cedera, pola cedera (berdasarkan klasifikasi Schatzker), status neurovaskular distal, dan cedera yang berhubungan dicatat menggunakan pradesain proforma.

Page 6: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Gambar Schatzker (a)Tipe-II dan (b) Tipe-V fraktur tibial plateau dengan percutaneus cancellous screws.

Page 7: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Hasil PenelitianHasil PenelitianPasien difollow up rata-rata selama 2,8 tahun (sekitar 1-

4 tahun). Lama rata-rata dirawat di rumah sakit adalah 5 hari (sekitar 2-15 hari). Semua fraktur mengalami radiological union setelah rata-rata 3 bulan (sekitar 2,5-4,2 bulan).

Hasil yang diperoleh masing-masing pada klasifikasi Schatzker fraktur tipe-I,-II, IV-, dan fraktur tipe-V, dengan hasil masing-masing yaitu sangat baik sebanyak 6, 10, 2, dan 2 pasien, baik sebanyak 2, 9, 3, dan 14 pasien, menengah sebanyak 1, 3, 0, dan 2 pasien, dan buruk sebanyak 0, 0, 0, dan 2 pasien. Hasil memuaskan (dengan kategori baik hingga sangat baik) yaitu 89%, 86%, 100%, dan 80% dari masing-masing tipe fraktur pasien (Tabel). Skor Rasmussen rata-rata adalah 25,7 untuk semua pasien, 27,7 untuk tipe I, 26,3 untuk tipe II, 28,6 untuk tipe IV, dan 23,4 untuk fraktur tipe V

Page 8: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Hasil PenelitianHasil PenelitianPada 11 pasien dengan fraktur caput fibula (fiksasi

dengan satu sekrup tambahan), hasilnya sangat baik sebanyak 5 pasien, baik sebanyak 5 pasien, dan menengah sebanyak satu pasien. Skor Rasmussen rata-rata mereka tidak berbeda jauh dengan skor 45 pasien tanpa fraktur tersebut (26,5 ± 3,3 vs 25,5 ± 4,8, p> 0,05, sampel uji t independent).

Pada 12 pasien dengan cedera ligamen, 5 pasien mengalami ketidakstabilan anteroposterior (yang disebabkan oleh cedera bagian belakang tulang tibia) dan 7 pasien mengalami ketidakstabilan mediolateral (disebabkan oleh ligamen yang sobek). Hasil atau prognosis yang diperoleh mereka yaitu baik pada 5 pasien dan menengah atau buruk pada 7 pasien

Page 9: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Hasil PenelitianHasil PenelitianSkor Rasmussen rata-rata mereka secara

signifikan lebih rendah dibanding pada 44 pasien tanpa ketidakstabilan lutut tersebut (19,8 ± 5,7 vs 27,3 ± 2,5, p <0,001, sampel uji t independent). Tidak ada pasien yang mengalami komplikasi (infeksi, luka, dan masalah yang lain ).

Page 10: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

PembahasanPembahasanFraktur tibialis plateau agak sulit untuk

diterapi dikarenakan sifatnya sebagai fraktur intra-artikular, keterlibatan tulang rawan, dan kedekatan dengan sendi yang menopang tubuh.

Reduksi tertutup dan fiksasi percutaneus screw merupakan terapi minimal invasif dan dapat mengurangi biaya dan lamanya rawat inap di rumah sakit.

Page 11: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

PembahasanPembahasanTerapi ini diindikasikan pada pasien

dengan fragmen perifer yang besar (yakni fraktur Schatzker tipe-I, II, dan tipe-IV).

Pasien dengan fraktur depresi > 5 mm (fraktur Schatzker tipe-VI) dan fraktur komunitif yang luas harus dilakukan reduksi terbuka dan fiksasi internal (menggunakan suatu screw-plate dan bone grafting), karena reduksi tertutup tidak memberikan hasil yang maksimal.

Page 12: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

PembahasanPembahasanDalam penelitian ini, pasien dengan fraktur

depresi (tipe III) tidak dimasukkan secagai subjek penelitian, karena sulit untuk mencapai kongruensi artikular dengan traksi atau manipulasi.

Distraktor femur telah digunakan dan secara tidak langsung mengurangi permukaan artikular pada pasien dengan fraktur tibia plateau.

Penggunaan ligamentotaxis berhasil memperbaiki fraktur dengan fragmen perifer, sedangkan distraktor femur berhasil memperbaiki fraktur dengan komunitif menggunakan teknik tidak langsung.

Page 13: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Daftar PustakaDaftar PustakaHohl M. Articular fractures of the proximal tibial. In:

Evarts CM, editor. Surgery of the musculoskeletal system. New York: Churchill-Livingstone; 1993:3471–97.

Schatzker J. Fracture of the tibial plateau. In: Schatzker J, Tile M, editors. The rationale of operative fracture care. Berlin: Springer-Verlag; 1987:279–95.

Stevens DG, Beharry R, McKee MD, Waddall JP, Schemitsch EH. The long-term functional outcome of operatively treated tibial plateau fractures. J Orthop Trauma 2001;15:312–20.

Sangwan SS, Siwach RC, Singh R, Mittal R. Minimal invasive osteosynthesis: a biological approach in treatment of tibial plateau fractures. Indian J Orthop 2002;36:246–50.

Shete K, Sancheti P, Kamdar R. Role of Esmarch bandage and percuteneous cannulated cancellous screws in tibial condylar fracture. Indian J Orthop 2006;40:173–6.

Page 14: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Rasmussen PS. Tibial condylar fractures. Impairment of knee joint stability as an indication for surgical treatment. J Bone Joint Surg Am 1973;55:1331–50.

Weigel DP, Marsh JL. High-energy fractures of the tibial plateau. Knee function after longer follow-up. J Bone Joint Surg Am 2002;84:1541–51.

De Mourgues G, Chaix D. Treatment of fracture of the tibial plateau [in French]. Rev Chir Orthop Reparatrice Appar Mot 1964;50:103–22.

Apley AG. Fractures of the tibial plateau. Orthop Clin North Am 1979;10:61–74.

Mathur H, Acharya S, Nijhawan VK, Mandal SP. Operative results of closed tibial plateau fractures. Indian J Orthop 2005;39:108–12.

Lobenhoffer P, Schulze M, Gerich T, Lattermann C, Tscherne H. Closed reduction/percutaneous fixation of tibial plateau fractures: arthroscopic versus fluoroscopic control of reduction. J Orthop Trauma 1999;13:426–31.

Mast J, Jakob R, Ganz R. Reduction with distraction. In: Mast J, Jakob R, Ganz R, editors. Planning and reduction technique in fracture surgery. Berlin: Springer-Verlag; 1989:130–42.

Koval KJ, Sanders R, Borrelli J, Helfet D, DiPasquale T, Mast JW. Indirect reduction and percutaneous screw fixation of displaced tibial plateau fractures. J Orthop Trauma 1992;6:340–6.

Keogh P, Kelly C, Cashman WF, McGuinness AJ, O’Rourke SK. Percutaneous screw fixation of tibial plateau fractures. Injury 1992;23:387–9.

Page 15: Reduksi Tertutup Dan Penggunaan Fiksasi

Terima KasihTerima Kasih