Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

13
Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013 Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 1 Fitri Apriani, Prodi Kimia, Universitas Tanjungpura Pontianak Abstrak Telah dilakukan percobaan reaksi dan karakterisasi alkohol alifatik dengan menggunakan reagen lucas untuk mengetahui karakteristik terhadap reagen yang digunakan. Metode yang digunakan yaitu metode titrasi. Dari reaksi antara alkohol dengan ragen lucas akan diketahui sifat-sifat dari alkohol dengan perbedaan alkohol sekunder, primer dan tersier. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kelarutan alkohol dengan air dan alkohol dengan hidrokarbon. Abstrak: alkohol alifatik, metode titrasi, reagen lucas I. Pendahuluan Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen. Memiliki gugus hidroksi (-OH) dan melekat pada rantai karbon jenuh atau rantai karbon alifatik dan bersifat polar seperti air. Alkohol juga dapat dibuat dengan mereduksi senyawa karbonil dan alkena. Berdasarkan strukturnya alkohol dapat dibagi tiga, yaitu alkohol sekunder, alkohol primer dan alkohol tersier. Fitri Apriani | H13111041/Kelompok IV

description

untuk mengetahui reaksi dan karakterisasi alkohol alifatik. karakterisasi dapat dilihat dari tes uji yang dilakukan pada percobaan.

Transcript of Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Page 1: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik

1 Fitri Apriani, Prodi Kimia, Universitas Tanjungpura Pontianak

Abstrak

Telah dilakukan percobaan reaksi dan karakterisasi alkohol alifatik dengan

menggunakan reagen lucas untuk mengetahui karakteristik terhadap reagen yang

digunakan. Metode yang digunakan yaitu metode titrasi. Dari reaksi antara

alkohol dengan ragen lucas akan diketahui sifat-sifat dari alkohol dengan

perbedaan alkohol sekunder, primer dan tersier. Percobaan ini dilakukan untuk

mengetahui kelarutan alkohol dengan air dan alkohol dengan hidrokarbon.

Abstrak: alkohol alifatik, metode titrasi, reagen lucas

I. Pendahuluan

Alkohol alifatik merupakan cairan

yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh

ikatan hidrogen. Memiliki gugus

hidroksi (-OH) dan melekat pada rantai

karbon jenuh atau rantai karbon alifatik

dan bersifat polar seperti air. Alkohol

juga dapat dibuat dengan mereduksi

senyawa karbonil dan alkena.

Berdasarkan strukturnya alkohol dapat

dibagi tiga, yaitu alkohol sekunder,

alkohol primer dan alkohol tersier.

Ketiga alkohol tersebut dapat

dibedakan dengan melalui reaksi

reagen lucas.

Tujuan percobaan ini adalah untuk

mempelajari reaksi dan karakterisasi

alkohol alifatik. Prinsip dalam

percobaan pereaksi senyawa alkohol

alifatik dengan menggunakan metode

titrasi dan berbagai reagen untuk

mengetahui karakteristik dari alkohol

terhadap reagen yang digunakan, dalam

hal ini reagen yang akan direaksikan

adalah reagen lucas terhadap iso-propil

alkohol, n-butil alkohol dan tert-butil

alkohol. Selain itu dapat juga melalui

misibilitas alkohol dengan air dan

misibilitas alkohol dengan hidrokarbon

Dari reaksi antara alkohol dengan

reagen lucas akan diketahui sifat-sifat

dari alkohol dengan perbedaan alkohol

sekunder, primer dan tersier.

II. Metodologi.

|

Page 2: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

Alat-alat yang digunakan dalam

percobaan ini adalah tabung reaksi,

gelas ukur, rak tabung reaksi, pipet

volume, pipet tetes, labu alas datar,

buret dan statif, gelas beaker, batang

pengaduk, spatula dan petri.

Bahan-bahan yang digunakan yaitu

n-butil alkohol, NaCl, Na2CO3, NaOH,

parafin, etil alkohol, isopropil alkohol,

tert-butil alkohol, metil alkohol, logam

natrium, dietil eter, asetil klorida, zeng

klorida, HCl dan es batu.

a) Misibilitas Alkohol Dengan Air

Percobaan ini dilakukan dengan

3,1 ml (2,5 gr) n-butil alkohol

dimasukkan kedalam labu alas datar

100 ml yang dilengkapi dengan

penutup. Tambahkan beberapa air

destilat dari buret, cacat volume air

yang ditambahkan dan dihitung

kelarutan air dalam n-butil alkohol

pada temperatur kamar. Kemudian

tambahkan 3 ml air dan dikocok kuat

sampai homogen, catat volume air

yang ditambahkan dan hitung

kelarutan n-butanol dalam air.

Larutan jenuh n-butil alkohol dari air

dibagi 3 bagian dan perlakukan

dengan 2,5 gr natrium klorida, kalium

karbonat dan NaOH kedalam tabung

reaksi. Kocok masing-masing tabung

tersebut hingga padatan larut, amati

yang terjadi.

b) Misibilitas Alkohol Dengan

Hidrokarbon

Campurkan 2 ml parafin cair

dengan 2 ml etil alkohol kedalam

tabung reaksi, tentukan keduanya

bercampur atau tidak. Tambahkan

setetes air, kocok dan amati yang

terjadi. Ulangi perlakuan tersebut

tanpa penambahan air dan dikocok,

amati yang terjadi.

c) Reaksi dengan Reagen Lucas

Masukkan 1 ml alkohol dalam

tabung reaksi, tambahkan 6 ml

pereaksi lucas dan tutup tabung

reaksi, dikocok kemudian didiamkan

dan amati setelah 5 menit. Lakukan

uji lucas ini terhadap iso-propil

alkohol, n-butil alkohol dan tert-butil

alkohol.

Rangkaian alat yang digunakan

yaitu:

|

Page 3: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

Gambar 1. Rangkaian alat titrasi

III. Hasil Dan Pembahasan

Hasil Misibilitas Alkohol Dengan Air

No Perlakuan Pengamatan1 Dimasukkan 3,1

ml n-butil alkohol dalam labu alas datar

3,1 ml hingga jebuh

2 Tembahkan beberapa tetes air destilat dari buret, catat volume air yang digunakan

3 ml air

3 Hitung kelarutan air dalam n-butil alkohol

4 Ditambahkan 3 ml air dan dikocok sampai homogen, catat volume air, hitung kelarutan n-butanol dalam air

5 Dibagi 3 larutan jenuh n-butil

Tb 1:larut dalam air

akohol, tambahkan natrium klorida, kalium karbonat dan NaOH dalam tabung reaksi

Tb 2: larut dalam airTb 3:larut dalam air, panas

6 Dikocok masing-masing tabung tersebut hingga padatan larut, catat dan amati yang terjadi.

Hasil misibilitas alkohol dengaan hidrokarbon.

No Perlakuan Pengamatan1 Dicampurkan 2 ml

parafin cair dengan 2 ml etil alkohol kedalam tabung reaksi, tentukan keduanya bercampur atau tidak

2 ml parafin, 2 ml etil alkohol, tidak larut

2 Tambahkan setetes air, kocok dan amati yang terjadi

homogen

3 Diulangi perlakuan tersebut tanpa penambahan air dan dikocok, amati yang terjadi

Hasil Reaksi Dengan Reagen Lucas

No Perlakuan Pengamatan1 Dimasukkan 1

ml alkohol kedalam tabung reaksi, tambahkan 6 ml pereaksi lucas

3 ml parafin

2 Dikocok, kemudian diamkan selama

|

Page 4: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

5 menit3 Dilakukan uji

lucas pada iso-propil alkohol, n-butil alkohol dan tert-butil alkohol.

Iso-propil: terbentuk 2 fasan-butil:tidak terbentuk 2 fasatert-butil: terbentuk 2 fasa

a) Misibilitas Alkohol Dan Air

Percobaan ini menggunakan proses

titrasi, dimana ditambahkan air destilat

setetes demi setetes pada larutan n-butil

alkohol didalam labu alas datar,

sehingga larutan menjadi panas

(eksoterm). Kelarutan air dalam

alkohol akan larut secara homogen

(larut sempurna), karena air dan

alkohol bersifat polar, dimana terjadi

peristiwa “Like Disolve Like” yaitu

suatu zat terlarut akan terdistribusi ke

pelarut berdasarkan kepolarannya, yang

polar akan terdistribusi kepelarut polar.

Hal ini tejadi karena gaya antar

molekul antara senyawa-senyawa

sejenis cenderung memiliki kekuatan

yang sama. Air melarutkan alkohol

yang mengandung oksigen dan

nitrogen yang dapat membentuk ikatan

hidrogen dalam air. Namun pada

percobaan yang dilakukan alkohol

ditambah air terjadi 2 lapisan, lapisan

atas adalah butanol dan lapisan bawah

adalah air, hal ini dikarenakan massa

jenis air lebih tinggi daripada massa

jenis butanol

Larutan jenuh n-butil alkohol dan

air dibagi 3 bagian dalam tabung

reaksi, yang ditambah natrium klorida,

kalium karbonat dan natrium

hidroksida kedalam masing-masing

tabung reaksi tersebut. Kelarutan

campuran air + butanol ditambah NaCl,

maka NaCl tidak larut dengan butanol

tetapi larut dengan air. NaCl

akan terdisosiasi sempurna menjadi

ion-ion ketika dilarutkan dalam air

yang disebut elektrolit kuat. Kelarutan

campuran air + butanol ditambah

Na2CO3 maka akan larut dalam air

(lapisan bawah) dan tidak larut dalam

lapisan atas (butanol). Kelarutan

campuran air + butanol ditambah

NaOH maka larutan menjadi kental,

karena NaOH larut dalam campuran

tersebut dan akan terjadi pelepasan

panas (eksoterm), karena NaOH dapat

larut dalam alkohol dan air.

b) Misibilitas Alkohol Dengan

Hidrokarbon

Misibilitas alkohol dengan

hidrokarbon dilakukan dengan

|

Page 5: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

mencampurkan parafin dengan etil

alkohol absolut kedalam tabung reaksi.

Parafin merupakan nama umum untuk

hidrokarbon alkana dengan formula

CnH2n+2. Hidrokarbon merupakan

alkana yang memiliki sifat nonpolar

sedangakan parafin bersifat polar,

perbedaan sifat inilah yang

menyebabkan etil alkohol tidak

bercampur dengan parafin. Tambahkan

setetes air pada campuran parafin dan

etil alkohol kemudian dikocok, maka

parafin lebih larut (lebih homogen)

karena adanya ikatan hidrogen yang

kuat pada alkohol yang membentuk

ikatan hidrogen dan ikatan oksigen

yang disebabkan tingkat kepolaran

yang sama antara air dan etil alkohol.

Fungsi penambahan air disini adalah

sebagai pelarut polar.

Campuran tersebut diatas

didiamkan akan terbentuk dua fasa, hal

ini dikarenakan massa jenis parafin

akan bertambah seiring dengan

bertambahnya jumlah atom karbon,

tapi tetap akan lebih rendah dari massa

jenis air. Maka, alkana akan berada di

lapisan atas jika dicampur dengan air.

Kelarutan air dalam alkohol akan larut

secara homogen (larut sempurna),

karena air dan alkohol bersifat polar.

Hal ini terjadi karena gaya antar

molekul antara senyawa-senyawa

sejenis cenderung memiliki kekuatan

yang sama. Air melarutkan alkohol

yang mengandung oksigen dan

nitrogen yang dapat membentuk ikatan

hidrogen dalam air.

Hidrokarbon tidak larut dalam air,

karena hidrokarbon bersifat non polar.

Molekul hidrokarbon terdiri dari C dan

H, ikatan antara C dan H tersebut

adalah ikatan non polar karena kecilnya

perbedaan keelektronegatifan antara C

dan H.

c) Reaksi Dengan Reagen Lucas

Reagen Lucas digunakan untuk

membedakan alkohol primer, alkohol

sekunder dan alkohol tersier. Larutan

reagen Lucas dibuat dari campuran

antara zeng klorida dengan HCl pekat.

Proses pelarutan dibuat dengan proses

pendinginan untuk menghindari

pelepasan HCl. Dimana fungsi zeng

klorida digunakan sebagai katalis

karana HCl bereaksi lambat dengan

alkohol.

Tambahkan alkohol kedalam

tabung reaksi dan segera ditmbahkan

pereaksi Lucas dan ditutup tabung

reaksi untuk menghindari penguapan.

|

Page 6: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

Dikocok kemudian didiamkan dan

diamati. Pengocokan dilakukan untuk

mengetahui kelarutan dari campuran

tersebut. Lakukan uji Lucas terhadap

iso-propil alkohol, n-butil alkohol dan

tert-butil alkohol. Uji lucas ini

dilakukan untuk mengetahui perubahan

yang terjadi dan untuk membedakan

antara alkohol primer, sekunder dan

tersier.

Mekanisme reaksi yang terjadi

yaitu:

Alkohol sekunder SN1

Alkohol tersier SN1

Iso-propil alkohol merupakan

alkohol sekunder, pada saat

pencampuran larutan hanya bereksi

sebagian, karena alkohol sekunder

tidak bereaksi sempurna dengan reagen

Lucas, OH akan mengikat H+ dan Cl-

menyerang C+ sehingga akan terbentuk

alkohol sekunder SN1. N-butil alkohol

merupakan senyawa alkohol primer,

pada saat penambahan larutan tidak

bercampur, hal ini disebabkan oleh

Alkohol primer yang tidak bereaksi

dengan reagen Lucas, karena alkohol

primer sangat stabil sehingga tidak

mudah bereaksi. Tert-butil alkohol

merupakan alkohol tersier, campuran

larutan ini bercampur dengan

sempurna, hal ini disebabkan alkohol

tersier bereaksi sempurna dengan

reagen Lucas. Pada mekanismne reaksi

Cl- akan menyerang C+.

|

Page 7: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

Alkohol primer akan teroksidasi

membentuk aldehid dan dapat

teroksidasi lebih lanjut membentuk

asam karboksilat. Alkohol sekunder

teroksidasi akan membentuk keton dan

alkohol tersier tidak mengalami

oksidasi.

IV. Kesimpulan

Mempelajari reaksi dan

karakterisasi alkohol alifatik dapat

diketahui melalui percobaan yang

dilakukan, yaitu pada misibilitas

alkohol dengan air, dimana NaCl

ditambah butanol maka NaCl tidak

larut, Na2CO3 tidak larut tetapi terjadi

reaksi eksoterm, sedangkan NaOH

larut dan kental.

Misibilitas alkohol dengan

hidrokarbon, dimana Parafin ditambah

etil alkohol maka tidak bercampur, etil

alkohol ditambah parafin dan air akan

bercampur (lebih homogen).

Selanjutnya dengan Reagen lucas,

dimana iso-propil merupakan alkohol

sekunder, reagen lucas dan n-butil

alkohol merupakan alkohol primer dan

reagen lucas ditambah tert-butil alkohol

adalah alkohol tersier. Penggolongan

tersebut didasarkan pada sifat

kelarutannya dalam suatu campuran.

DAFTAR PUSTAKA

Annisa. S. 2008. “ Alkohol” Universitas

Lambung Mangkurat,

Banjar Baru

Bunga. M.T. 2012. “Alkana (Parafin)”.

Jurusan Kimia. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Brady, J.E. 1999. “Kimia Universitas

Asas dan Struktur”. Jlid 1.

Binarupa Aksara. Jakarta

Fessenden. R.J dan J.S. Fessenden.

1982. “Kimia Organik”.

Jilid 1. Erlangga. Jakarta

Team, Teaching. 2009. “Penuntun

Praktikum Kimia Organik

I”. Jurusan Kimia.

Gorontalo. Universitas

Negeri Gorontalo.

|

Page 8: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

Lampiran

Parafin + etil alkohol uji reagen lucas

Parafin + etil alkohol + air

rangkaian alat titrasi

Misibilitas alkohol dengan air

|

Page 9: Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik..

Reaksi Dan Karakterisasi Alkohol Alifatik 2013

|