Rangkuman Spektrokopi Massa Jadi

download Rangkuman Spektrokopi Massa Jadi

of 16

description

spektroskopi massa

Transcript of Rangkuman Spektrokopi Massa Jadi

BAB XISPEKTROSKOPI MASSA

A. Pengantar Spektroskopi massa dapat memberikan analisis sampai ketingkat struktur molekul, bahkan sampai pada tingkat memetakan mekanisme reaksi secara tidak langsung. Metode spektroskopi massa secara umum adalah cara analisis senyawa kimia yang diteliti dengan memecahkan molekulnya menjadi ion-ion besar maupun ion-ion kecil dan dari pola-pola ionisasi ini nantinya akan didapatkan informasi mengenai molekul utuhnya. Molekul yang masuk dalam spektrometer massa merupakan senyawa murni. Spektroskopi massa memberikan informasi berdasarkan perbandingan massa per muatannya (m/z). Senyawa kimia akan diubah fasanya menjadi gas dan dipecah-pecah menjadi ion-ion dengan massa relatif lebih rendah. Ion-ion akan bergerak dalam medan listrik dan medan magnet dengan kecepatan sesuai dengan massanya sebelum mencapai detektor. Dari pola-pola pecahan senyawa serta ion-ion ini struktur senyawa sampel dapat diprediksi.

Tabel 11.1 Evolusi Metode Spektroskopi MassaPerkembangan Perkiraan WaktuAplikasi

Tingkah laku ion di medan magnet dapat dijelaskan1920Penentuan kelimpahan isotop dari beberapa elemen

Pemisahan ion fokus ganda1935Resolusi tinggi tercapai

Spektrometer komersial1950Analisis kuantatif dan produk minyak bumi

Sumber spark/ bunga api1955Analisis elementer kuantitatif

Teori yang menjelaskan fragmentasi dari spesi molekuler1960Identifikasi dan analisis struktural dari molekul kompleks

Gabungan kromatografi dan spektroskopi massa1965Campuran kompleks kualitatif dan kuantitatif

Spektroskopi massa tandem (MS-MS)1970Analisis cepat dari campuran kompleks

Teknik ionisasi baru1970Elusidasi struktur kapasitas tinggi

Fourier transform diterapkan dalam spektroskopi massa1980Resolusi massa tinggi dan S/N ratio membaik

Sumber ion untuk spesi non-volatil dikembangkan1980Analisis molekul polimerik di permukaan

B. Spektrometer MassaTerdapat tiga tahapan utama dalam proses analisis dengan spektrometer massa, antara lain:1) Tahap pembentukan ion.Produksi ion dilakukan dengan cara merubah fasa senyawa menjadi gas dan kemudian mengaliri sampel dengan elektron, ion molekul atau foton dalam tekanan rendah. Pengaturan kondisi dapat dilakukan sesuai dengan perkiraan senyawa yang hendak dilihat.2) Tahap pemisahan ion.Ion-in positif dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet. Prinsip ini digunakan untuk memisahkan ion-ion sebelum mencapai detektor kimia yang meneruskan sinyal kepada komputer. Bermacam-macam metode pemisahan ion dengan menggunakan kombinasi medan magnet dan medan listrik dapat dilakukan tergantung pada ketersediaan peralatan.3) Tahap deteksi ion.Deteksi ion adalah tahap ketiga dalam rangkaian proses spektrometer massa yang mengubah arus ion menjadi sinyal listrik untuk diolah lebih lanjut dan disimpan dalam memori komputer. Detektor akan mengolah sinyal sampai keluar dalam bentuk spektrum massa.

Secara umum langkah-langkah analisis dalam metode spektroskopi massa dapat dilukiskan secara sederhana seperti gambar 11.1 dibawah ini:

1. Sistem Inlet SampelSistem inlet sampel membantu aplikasi sampel kedalam sumber ion. Yang harus ada adalah inlet batch yang memasukkan sampel dengan cara biasa, inlet langsung (direct probe inlet) dan yang paling modern adalah inlet kromatografi. Metode memasukkan sampel dipilih berdasarkan sifat kimia dan sifat fisika dari sampel dan juga bergantung pada metode ionisasi yang dipilih.Dalam sistem inlet batch sampel dipanaskan diluar kemudian dialirkan masuk ke area ionisasi. Sistem ini dapat dijalankan sampai temperatur ratusan derajat Celcius untuk sampel-sampel air.Dalam spektrometer massa modern, kromatografi kinerja tinggi (biasanya GC dan HPLC) digunakan sebagai sistem inlet. Untuk menggabungkan sistem kromatogarfi dengan spektroskopi massa memerlukan beberapa peralatan khusus yang menjebatani kedua instrumentasi. Kolom kapiler dari kromatogarfi dapat dimasukkan langsung ke kamar ionisasi dari spektrometer massa, namun gas pembawa harus dipompa keluar dahulu dan molekul analit dibiarkan masuk.Inlet langsung (direct probe inlet) digunakan untuk memasukkan sampel padatan atau sampel yang tidak mudah menguap seperti karbohidrat, steroid, senyawa-senyawa organologam, juga bahan-bahan polimerik yang memiliki berat molekul rendah. Sampel dibawa masuk ke area ionisasi dengan sebuah holder yang dapat masuk ke kamar ionisasi melewati daerah vakum.

2. Sistem Produksi IonTerdapat beberapa metode yang biasanya dipilih untuk menentukan tipe ion yang akan dihasilkan, bagaimana ion-ion ini dihasilkan dan bagaimana ion-ion ini keluar dalam bentuk spektrum nantinya.Pada awal metode spektroskopi massa digunakan, produksi ion dilakukan dengan mengaliri elektron dengan kecepatan tinggi pada molekul-molekul sampel.

Tabel 11. 2 Sumber Ion dari Spektrometer MassaNama Singkatan Tipe Pengionisasian Mulai digunakan

Ionisasi elektron/ electron IonizationEIFase gasElektro magnetik1920

Ionisasi kimia/ Chemical ionizationCIFase gasPereaksi ion1965

Ionisasi medan/ Field IonizationFIFase gasElektroda potensial tinggi1970

Desorpsi medan/ Field DesorptionFDDesorpsi Elektroda potensial tinggi1969

Bombardier atom cepat/ Fast Atom BombardmentFABDesorpsi Atom energetik1981

Spektroskopi massa ion sekunder/ Secondary Ion Mass SpectrometerSIMSdesorpsiIon energetik1977

Desorpsi laser/ Laser DesorptionLDDesorpsi Berkas laser1978

Desorpsi plasma/ Thermal DesorptionTDDesorpsi Fargmen berenergi tinggi dari fisi 252Cf1974

Desorpsi elektron hidrodinamik/ Electron Hydrodynamik Ionization EHMSDesorpsi Medan tinggi1978

Ionisasi kabut panas/ Thermospray IonizationESTitik kabut dari larutan yang bermuatan positif1985

Terdapat dua golongan penghasil ion, yaitu: Penghasil ion berfasa gasPada pengahasil ion berfasa gas sampel akan diuapkan didalam sistem inlet namun di luar kamar ionisasi (ionizatin chamber) atau didalam kamar ionisasi termal didalam kamar ionisasi secara internal didalam sebuah pemanas, kemudian baru diionkan.

Penghasil ion desorpsiPada penghasil ion desorpsi dibutuhkan sebuah pemegang sampel (probe) yang akan membawa sampel ke akamr pengionan. Disini energi akan dikenakan pada sampel yang bisa berupa padatan maupun cairan sampai terjadi ionisasi dan perpindahan ion secara langsung (direct transfer of ions) dari fasa terkondensasi menjadi fasa gas dari ion yang bersangkutan.

Penghasil ion juga dapat digolongkan pada penghasil ion keras dan lunak. Penghasil ion kerasPenghasil ion keras adalah penghasil ion dengan hantaman elektron (electron impact, EI) yang melibatkan energi besar untuk membuat ion, dan ion yang dihasilkan juga dalam keadaan tereksitasi secara vibrasi dan rotasi. Penghasil ion lunakPenghasil ion lunak menghasilkan sedikit ion tereksitasi dan spektrum yang dihasilkan relatif lebih sederhana. Ionisasi kimia (Chemical Ionization, CI) dan penghasil ion desorpsi termasuk dalam kategori penghasil ion lunak.

a. Metode Ionisasi Elektron (EI)Ionisasi elektron atau hantaman elektron adalah metode ionisasi yang paling banyak digunakan sebagai sumber penghasil ion dalam spektroskopi massa.Gambar 11.2 Skema Kamar Ionisasi dari Sebuah Spektrometer Massa

Dalam metode ionisasi ini akan dihasilkan arus ion tinggi dan karenanya sensitivitas dan akurasi metode ini tinggi. Dari tipe puncak-puncak yang didapat sangat berguna untuk menerapkan struktur molekul.b. Ionisasi KimiaDalam metode ini atom-atom sampel dalam bentuk gas akan terionisasi melalui tumbukan dengan ion-ion yang dihasilkan dari hantaman elektron dari pereaksi.Spektrum massa dengan metode ionisasi kimia biasanya lebih sederhana karena dapat dikenali dari transfer protonnya yang menghasilkan ion yang selanjutnya dapat memberikan atau transfer hidrat .Gambar 11.5 Dua Jenis Metode Ionisasi dari Senyawa yang Sama Menghasilkan Spektrum berbeda.

c. Ionisasi Medan (Field Ionization)Pada pengahasil ionisasi medan, medan listrik kuat dihasilkan dengan cara memberikan tegangan tinggi (10-20 kV) pada logam Tungsten yang bisa memancarkan energi (emmiters). Sumber ionisasi ini mempunyai perbedaan tegangan sebesar 5-20 kV diantara katode dan anodenya. Ionisasi akan terjadi jika elektron dari analit akan terambil oleh ujung kecil dari anoda.Metode ini menguntungkan karena ion molekul dapat terbentuk dengan mudah tanpa membuang-buang energi.d. Sumber Ionisasi DesorpsiSumber ionisasi desorpsi memberikan energi secara langsung pada sampel padatan atau cairan dengan cara tertentu sehingga terbetuk ion-ion dalam fasa gas secara langsung. Spektrum yang dihasilkan sangat sederhana, bisa hanay terdiri dari ion molekul saja atau ion molekul yang terprotonasi. Dalam desorpsi medan ini, digunakan tempat sampel pengimisi dengan beberapa ujung (multipped). Dalam hal ini elektroda yang dilengkapi dengan ujung emitter yang dilapisi larutan sampel dimasukkan kedalam tempat sampel. Ionisasi akan terjadi setelah potensial tinggi diberikan.

e. Metode Bombardir Atom Cepat (FAB)Senyawa-senyawa dengan berat molekul tinggi biasanya dianalisis dengan metode bombardir atom dengan kecepatan tinggi ini. Sampel yang dalam bentuk kondensat akan dionisasi denagn cara ditembak dengan atom-atom Xenon atau Argon dengan kecepatan tinggi. Ion positif dan ion negatif dari sampel akan dipercikkan dari permukaan. Bekas ion-ion atom Xenon atau Argon berkecepatan tinggi didapat dengan melewatkan ion-ion Argon atau Xenon ke kamar ionisasi yang berisi atom-atom Xenon atau Argon dibawah tekanan sekitar 10-5 torr. Ion-ion berkecepatan tinggi akan didapat dari pertukaran elektron dengan atom-atomnya tanpa kehilangan energi.

3. Metode Pemisahan Ion (Analis Ion)Analis masssa (mass analyzer) adalah bagian dari spektrometer massa yang bertugas memisahkan ion-iion dengan rasio massa permuatan (m/z) yang berbeda-beda denagn sangat teliti. Analis massa disebut juga dengan pemisahan ion (ion separator) dalam terminologi spektroskopi massa. Alat ini harus sangat sensitif dan sanggup untuk membedakan massa yang berbeda sangat kecil. Analis massa harus dilewati ion-ion dalam jumlah cukup untuk dapat dideteksi oleh detektor.Terdapat beberapa tipe analis massa. Beberapa menggunakan medan magnet untuk membelokkan ion yang dihasilkan dari kamar ionisasi. Tipe lainnya adalah menggunakan filter massa kuadrupolar untuk mengatur pergerakan ion-ion. Beberapa tipe analis massa antara lain:1) Defleksi magnetik fokus tunggal (Single-focusing magnetic deflection)Sektor magnet ini terdiri dari magnet permanen atau elektromagnet yang bentuknya bisa membuat berkas ion melakukan perjalanan dengan lintasan melingkar sebanayak 180o, 90o, dan 60o.

Gambar 11.6 Diagram skematik dari Analis Massa Fokus Tunggal dengan defleksi 180o.

Jika energi kinetik (Ek) dari ion dengan massa m dan muatan pada celah B dapat dituliskan:

Ek = 2eV= mv2

Dimana V adalah beda potensial antara A dan B, dan v adalah kecepatan ion setelah akselerasi, dan e adalah muatan dari (e=1,60 x 10-19 C). Karena semua ion yang meninggalkan celah mempunyai energi kinetik yang kurang lebih sama maka ion yang lebih berantakan berjalan melintasi sektor magnetik dengan kecepatan yang lebih rendah. Dengan demikian pemisahan ion berdasrkan massanya akan berjalan secara alami.m/z = B2r2e/2v

Persamaan ini menunjukkan bahwa spektrum akan didapat dengan cara mengubah-ubah satu dari tiga variabel (B, V, atau r). Kebanyakan spektrometer massa modern mempunyai elektromeagnetik dengan V dan r konstan namun medan magnet dapat diubah-ubah dan mengatur arus pada magnet.

2) Defleksi magnetik fokus ganda (Double-focusing magnetic deflection)Instrumen fokus ganda ini digunakan jika dibutuhkan resolusi tinggi, misalnya dalam penetuan massa molekul relatif dan akurat. Kinerja dari pemisah ion atau analis massa tergantung pada kemampuan pemisah ion untuk memfokuskan medan magnet sehingga energi translasi ion-ion tidak terlalu menyebar (distribusi rendah). Inilah faktor utama dari fenomena pemisah ion yang berhubungan dengan kemampuan pemisah ion untuk memberikan resolusi tinggi.Desain baru dari spektrometer yang mengurangi ketidakhomogenan medan magnet ini telah dibuat dengan memberikan deflektor magnet fokus ganda. Dengan demikian arah dan energi yang menyimpang dari populasi ion dapat dikurangi. Fokus ganda didapat dari kombianasi yang benar antara medan magnet dan medan listrik.Gambar 11.7 Desain Mattausch and Herzog untuk Pemisahan Ion Fokus Ganda.3) Defleksi magnetik fokus melingkar (Cycloidal-focusing magnet deflection).Dalam fokus melingkar ion-ion dilewatkan medan magnet dan medan listrik dengan alur hampir melingkar. Jari-jari lingkaran yang kecil dan medan magnet kecil yang digunakan tidak mengurangi resolusi tinggi yang dapat dicapai dengan desain ini.

Gambar 11.8 Gambaran Sederhana dari Pemisahan Ion dengan Defleksi Magnetik Fokus Melingkar.

4) Pemisaha ion waktu terbang (Time of Flight. TOF mass analyzer).Ion-ion positif akan dihasilkan secara periodik dari bombardir sampel menggunakan pulsa-pulsa elektron atau ion sekunder, atau foton-foton yang dihasilkan dari laser. Ion-ion yang dihasilkan kemudian diakselerasi oleh denyutan (pulse) medan listrik yang sama frekuensinya dengan pulsa ionisasi.Gambar 11.9 Diagram Skematik dari Spektrometer Massa dengan Pemisah Ion Waktu Terbang (TOF).

Kecepatan ion-ion pada waktu melewati akselerator dapat ditulis:eV= mv2 atau v =dan untuk waktu melewati jarak sepanjang tabung d : t = = d = k5) Filter massa kuadrupolar (quadrupolar mass-filter)Analis massa kuadrupolar, memiliki sektor magnet yang berfungsi seperti prisma atau kisi yang memisahkan panjang gelombang dalam spektroskopi optik. Sektor magnetik aka mendispersikan iom-ion berdasarkan perbandingan m/z. Sebuah kuadrupolar analog dengan (narrow-band) filter karena hanya dapat meneruskan ion-ion dengan perbedaan rasio m/z yang tidak terlalu besar. Gambarr 11.10 Filter Massa Kuadrupolar

6) Analis jebakan ion (ion trap analyzer)Terdapat bebrapa tipe untuk jebakan ion. Dalam instrumentasi yang dilengkapi dengan Fourier Transform (FT) biasanya digunakan jebakan ion siktren resonansi (ion cyclotron resonance trap).Gambar 11.11 Pemisah Jebakan Ion

4. Detektor Dalam spektroskopi massa, detektor disebut juga kolektor ion, yang mengumpilkan ion-ion selepas proses dalam pemisahan ionTerdapat dua jenis ion collector yang selalu digunakan: Jenis elektronis yang bergantung kepda sinyal yang berasal dari eksperimen dan diubah serta diolah lebih lanjut. Jenis fotografis yang mengandalkan plat foto yang peka terhadap sinyal yang dihasilkan.Berikut ini adalah beberapa tipe detektor, antara lain:a. Detektor elektron multiplierDetektor multiplier adalah detektor yang paling sering digunakan. Sejumlah dynode elektron multiplier mendeteksi ion positif. Setiap dynode akan mempunyai potensial yang meningkat sedikit demi sedikit.Dynode kontinyu mempunyai alat dari gelas denag timbal dan berbentuk seperti terompet (trumpet-shaped lead-doped glass).b. Detektor piala Faraday (The Faraday cup)Elektroda dari detektor ini dikelilingi oleh sangkar untuk mencegah ion memantul atau melepaskan elektron sekunder. Elektroda pengumpul maupun sangkarnya akan dibumikan melalui tahanan tinggi. Muatan dari ion positif yang menabrak plat akan dinetralkan oleh aliran elektron dari bumi. Hasilnya adalah penurunan potensial.

c. Detektor fotografikDetektor fotografi digunakan dalam spektrometer massa dengan sumber bunga apai karena dapat mencakup pengamatan dengan m/z besar. Berkas ion diarahakan pada pelat foto dan akan tercetak disana.

5. Teknik samplingTeknik sampling adalah metode memasukkan sampel kedalam spektrometer massa ynag tergantung pada keadaan fisik serta sifat-sifat kimia dari sampel dan bagaimana cara ionisasi yang diinginkan.Beberapa jenis teknik sampling dan membutuhkan bantuan beberapa inlet: Sistem inlet dingin (cold inlet system) dimana sampel dimasukkan dalam bentuk gas/cairan volatil dalam temperatur kamar dan tekanan terkontrol. Sistem inlet panas (heated inlet system) untuk sampel yang kurang volatil. Direct Insertion Probe adalah alat keramik yang berisi senyawa yang sensitif terhadap panas secara langsung ketempat ion. Gas-Liquid Chromatography Inlet System, inlet dari kompoen hasil pemisahan gas cair kromatografi yang langsung masuk ke tabung ionisasi. Gas pembawa harus dipisahklan sebelum memasuki tabung ionisasi.

Resolusi spektrometer massaResolusi spektrometer massa adalah kemampuan spektrometer massa untuk membedakan dua ion yang massanya hampir sama. Reolusi yang baik ditunjukkan oleh keadaan ideal tiap puncak. Puncak yang baik adalah puncak tajam ynag mewakili resolusi tidak terbatas.Beberapa penyebab ketidakidealan: Ditribusi energi kinetik dari aliran elektron Tegangan akselerasi bervariasi Medan listrik bervariasi Lebar aliran ion yang ditentukan dari celah.Resolusi dinyatakan dalam M/ dimana M adalah jarak antara sepasang puncak yangs sangat dekat namun terpisah, yang satu pada M dan yang lain pada M+ dengan kondisi bahwa lembah dari sinyal diantara keduanya tidak lebih dari 10% dari ketinggian maksimal salah satu puncak.Gambar 11.13 Beberapa Macam Pola Resolusi

C. Spektrum MassaSpektrum massa yang sering didapat dari spektrometer massa, baisanya berupa diagrma garis, dimana semua puncak dinormalkan terhadap puncak tertinggi, yakni puncak dasar (base peak) ynag mempunyai intensitas 1 atau 100%.Beberapa pedoman yang digunakan untuk menyatakan spektrum, antara alin: Ion molekul/puncak induk (molecular ion/ parent peak)Didapat dari proses ionisasi dengan bombardir elektron 9-15 eV. Spektrum yang dihasilkan sangat dominan yakni puncak induk (parent peak). Tinggi parent peak tergantung stabilitas ion molekul (jika semakin banyak sistem elektron ). Urutan tinggi puncak spektrum : aromatik > olefin terkonjugasi > alisiklik > sulfida > hidrokarbon tak bercabang > keton > amina > ester > eter > asam karboksilat > hidrokarbon bercabang dan alkohol. Puncak dasar (base peak)Dihasilkan dengan bombardir elektron 70 eV dimana molekul awal akan terpecah menjadi beberapa fragmen. Puncak fragmentasi (fragmentation peaks)Merupakan sebutan untuk puncak-puncak jenis yang berbeda. Dalam keadaan bias, ion molekul biasanya tertinggal dengan kelebihan energi. Energi dan muatan akan mengalami delokalisasi dalam cleavages dengan atau tanpa rearrangement. Salah satu dari fragmen-fragmen mempertahankan muatannya dan yang lain dapat menjadi molekul atau bahkan radikal. Tegangan minimum yang dapat menghasilkan spektrum ion-ion dengan jelas disebut tegangan penampakan (appereance potential). Ion metastabilAdalah ion-ion yang terjadi didalam kamar ionisasi sebelum memasuki tube pemisah ion. Ion metastabil tampak dalam spektrum sebagai ion yang mempunyai nomor massa non-integral (bilangan pecahan). Adanya ion-ion metastabil memungkinkan untuk mempelajari mekanisme fragmentasi dan penentuan struktur.Interpretasi Spektrum MassaPada umumnya hanya puncak-puncak utama yang dapat diinterpretasi, atau daerah (ratio m/z) dari puncaknya. Sifat-sifat fisika dan kimia dari senyawa yang bersangkutan dapat membantu menginterpretasikan spektrum yang diperoleh.Terdapat bebrapa pendekatan umum yang digunakan untuk sampai pada rumus molekul suatu senyawa, kemudian penjelasan spektrum yang khas untuk beberapa senyawa, antara lain:Berat molekulDapat didefinisikan dari puncak induknya. Apabila spektrometer yang digunkan mempunyai resolusi tinggi, penentuan berat molekul sudah menyingkap sebagian dari kemungkinan struktur senyawa.Efek isotopMolekul yang mengandung isotop berat memberi puncak disatu atau dua unit lebih besar dari normalnya. Karena itu akan ada puncak kecil di M+1 dan M+2.Tabel 11.5 Intensitas Puncak Isotop dalam Spektrum

Aturan nitrogen : semua senyawa organik yang mempunyai berat molekul genap mengandung sejumlah genap (termasuk nol) atom nitrogen dan semua senyawa organik yang mempunyai berat molekul ganjil menagndung sejumlah ganjil atom nitrogen. Sementara ion-ion fragmen (terbentuk dari pemecahan satu ikatan) akan memounyai massa molekul ganjil jika mempunyai sejumlah genap atom N, namun massa molekulnya akan genap jika mempunyai sejumlah ganjil atom N.Aturan cincin: jika rumus molekul diketahui, jumlah ikatan ganda akan mudah ditebak dari aturan cinicin. Jumlah ikatan rangkap atau tempat tidak jenih (R) = jumlah cincin dalam senyawa + jumlah ikatan ganda dua +2 x jumlah ikatan ganda tiga. Misalnya molekul organik CwHxNyOz.R = w + 1 +

D. Spektrum Massa dari Beberapa Kelas Senyawa1. Hidrokarbon alifatik jenuhPembentukan ikatan C-C menghasilkan puncak=puncak bermassa ganjil yang merupakan hasil dari proses dibawah ini:

Ion-ion frgamen yang terjadi masih mempunyai energi cukup untuk memecah diri lagi sampai harga n mencapai 3,4,5 yang merupakan bagian terbanyak dalam spektrum.2. Hidrokarbon alifatik tidak jenuhPembelahanakan terjadi di atom karbon beta ikatan ganda dan ion karbonium akan berada dalam kesetimbangan.

Gambar 11.17 Spektrum Massa dari 1-heptena.3. Hidrokarbon aromatik N-butil benzena mengalami pembelahan beta menghasilkan ion tropilium yang mengalami dekomposisi lanjut karena kehilangan asetilena.

Gambar 11. 18 spektrum Massa dari n-butil benzena4. AldehidaPembelahan alfa menghasilkan puncak di m/z 29 seperti tampak pada gambar 11.19 dibawah ini:

Gambar 11.19 Spektrum massa dari propionaldehida5. KetonMirip dengan aldehida tapi pembelahan alfa juga bisa terjadi pada ikatan disisi karbonil. Hilangnya fragmen alkil besar lebih memungkinkan, sehingga puncak dasar dari metil keton biasanya mempunyai m/z = 43 seperti terlihat pada gambar 11.21. Gambar 11.21 Spektrum massa dari 4-oktanon

E. Identifikasi Senyawa UnknownTerdapat beberapa bantuan sering didapat dari tabel. Pada tabel 11.16 berikut dapat dilihat beberapa fragmen-fragmen yang muncul:Tabel 11.16 Beberapa fragmen yang umum ditemukan dalam spektra massaSpektrum massa sendiri menyediakan beberapa informasi penting antara lain:a. Berat molekul diberikan oleh ion molekul yang didapat dalam spektrumb. Distribusi isotop membantu memilih rumus fragmen dengan tepat dari intensitas M+1 dan M+2 dan dapat dirujukkan ke tabel.c. Pola fragmentasi yang sangat khas untuk tiap senyawa sehingga dapat digabungkan dengan library spektra yang dimiliki oleh peranti lunak komputernya.