Rangkuman Sosiologi Umum
-
Upload
shadow75982 -
Category
Documents
-
view
65 -
download
20
description
Transcript of Rangkuman Sosiologi Umum
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 6 Organisasi dan Birokrasi Dari Grup ke Organisasi (Himes 1964) Terjadi
perubahan dalam masyarakat dengan kecenderungan : Memudarnya
kekerabatan Pertumbuhan
sosialisasi Sekularisasi &
Rasionalisasi (Etzioni 1982) : Organisasis
menjadi alat sosial yang ampuh dan dapat diandalkan untuk menggabungkan sumberdaya dan sumber manusia
Perbedaan antara grup & organisasi
Grup Organisasi Fungsi Memenuhi
Kepuasan Meningkatkan Produktifitas
Tujuan Kepuasan Moral
Menganalisis Masalah
Identifikasi diri
Mengatasi Masalah
Loyalitas Meningkatkan Output
Berpartisipasi Efisiensi Pengertian Organisasi (Berelson & Steiner 1964) :
formalisasi struktur sosial merupakan gejala sosial resmi yang berkaitan dengan seperangkat peraturan tertulis: Formalitas Hierarki Ukuran Durasi
(Etizioni 1982) : Ciri-ciri Organisasi Pembagian pekerjaan,
kekuasaan, tanggung jawab dan komunikasi
Beberapa pusat wewenang
Prosedur penggantian tenaga mahir, keanggotaan, dan pengurus serta memahirkan anggota
Organisasi =/= pengelompokan manusia
Organisasi didirikan untuk mencapai tujuan
(Bierstedt 1982) 7 kriteria formalisasi organisasi Fungsi & tujuan yang khas Kebijakan umum dalam
mencapai tujuan Hirarki status Wewenang Persyaratan untuk
keanggotaan Property (material & non-
material) Memiliki lambang2
Sistem Pengendalian Organisasi (Etzioni 1982) : Tiga kategori
sarana pengendalian/ basis otoritas organisasi: Coercive-authority/
wewenang mutlak sarana fisik memaksa
Utilitarian authority/ wewenang utiliter mengutamakan pertimbangan untung-rugi
Normative authority menggunakan kekuatan sosial
(Etzioni 1982) : Tiga macam kepatuhan / bentuk partisipasi Alienative terpaksa Calculative pertimbangan Moral mengemban dan
menghargai atau rela membantu organisasi
Birokrasi: Bentuk Paling Ideal Organisasi Kompleks (Weber) : Birokrasi merupakan
suatu organisasi formal yang wewenangnya mempunyai hierarki dan dasar-dasar rasional Rasionalitas evaluasi
disengaja/ didasarkan pada kesadaran terhadap alternatif2
Legitimasi rasional wewenang didasarkan pada kepercayaan pengikut terhadap sahnya kekuasaan orang2 serta peraturan yang dikeluarkannya
(Schoorl 1982) : sebab tumbuhnya birokrasi Proses integrasi Pembesaran skala Proses diferensiasi
(Weber 1954) : Tipologi Birokrasi Tradisional sumber
legitimasi adalah waktu Kharismatik S.L. adalah
kepribadian pemimpin Legal-Rasional S.L.
adalah perangkat aturan Menurut weber, legal-
tradisional adalah tipologi yang paling penting, oleh karena itu perhatiannya
tertuju pada struktur yang diatur secara normatif dan mekanisme untuk mempertahankan struktur itu
(Weber) : birokrasi tidak dapat dicegah karena: Terjadinya rasionalisasi
orientasi yang menghancurkan tradisi sebagai cara legitimasi wewenang
Kewewenang berdasarkan kharisma tidak mungkin bertahan dan diganti oleh wewenang rasional yang bersifat hukum
(weber 1954) : Ciri-ciri birokrasi ideal Pembagian Kerja Prinsip hirarki dalam
pengorganisasian Pelaksanaan tugas
berdasarkan perangkat peraturan konsisten
Adanya suatu jenjang karir dan sistem kenaikan pangkat
Tugas dijalankan tanpa pandang bulu
Gaji menurut peraturan Birokrasi merupakan
government of laws not of men (Schoorl) : Masalah dengan
perkembangan birokrasi dalam Indonesia Intervensi berbagai
pandangan traditional dalam birokrasi
Masalah sentralisasi yang menjadikan birokrasi mengambil peran mobilisator
(Soekanto 1983) : Birokratisme merupakan gejala persoalan yang
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 6 Organisasi dan Birokrasi disebabkan oleh anggota birokrasi yang bertindak berbeda dengan maksud sebenarnya
Bentuk Alternative Birokrasi Collegial Association Asosiasi
Kelompok Ahli, Anggota duduk setara dengan dasar standar spesialisasi ilmu pengetahuan yang dimiliki
Japanese Corporations Bentuk organisasi yang unik dan berbeda dengan birokrasi maupun pengorganisasian perusahaan di barat. Berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi dunia dan banyak menentukan arah perkembangan birokrasi dunia
Jejaring Kolaborasi Pengorganisasian berbentuk
jejaring antara organisasi serupa karena memperjuangkan kepentingan yang sama (ex Jejaring ORNOP)
Dapat terdiri dari pihak-pihak yang berbeda
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 7 Stratifikasi Sosial Pengertian & Fungsi StratSos Pendapat Sosiolog tentang Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial akan selalu
tetap ada karena merupakan ciri (sifat dasar) dari masyarakat teratur
Dalam masyarakat yang teratur, terjadinya interaksi yang hasilnya menstabilkan serta mempertahankan stratifikasi sosial
StratSos muncul sejak manusia hidup dalam suatu organisasi sosial
Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Pitirin A. Sorokin 1959 Social Stratification ->
Stratification -> Stratum -> lapisan (latin)
StratSos merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat teratur
StratSos adalah suatu pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas/ posisi2 secara hirarki
Biasanya, golongan atas memiliki sesuatu yang berharga secara kumulatif
Fungsi dan Stratifikasi Sosial Menurut Davis & Moore 1945 Manusia mengalami adanya
perbedaan kedudukan/ peran karena terjadinya pembagian kerja dalam masyarakat
Persoalan Pertama Menempatkan individu pada
posisi-posisi yang berada dalam struktur
Mendorong agar kewajiban dilaksanakan sesuai dengan kedudukan & perannya
Persoalan Kedua
StratSos merupakan dasar penuntun tingkah laku dalam masyarakat
StratSos memberi ciri-ciri penyimpangan
Terbentuknya Stratifikasi Sosial Perbedaan Konsep Diferensiasi, Ketidaksamaan dan StratSos Diferensiasi Sosial Menurut
Sajogyo 1994 Dalam masyarakat,
terjadinya pembagian & pembedaan atas peranan & fungsi berdasarkan faktor biologis & ajar
(Calhoun 1994) : Pembedaan tsb dinilai dengan ganjaran (pahala), gengsi, kehormatan, hak
Ketidaksamaan Sosial (Charon 1995) : inequality
terjadi karena manusia memiliki akses ke sumberdaya ekonomi, sosial serta politik yang berbeda
Perbedaan kemampuan mengakses sumberdaya tersebut membentuk sistem StratSos
Proses Stratifikasi Adanya proses-proses
kelembagaan yang menetapkan suatu tipe barang dan jasa tertentu sebagai sesuatu yang bernilai dan diinginkan
Adanya aturan-aturan alokasi yang mendistribusikan barang/jasa tsb kepada beragam kedudukan-kedudukan atau pekerjaan
Adanya mekanisme mobilitas yang mengkaitkan antara individu-individu dengan pekerjaannya atau kedudukannya
Proses Terbentuknya Stratifikasi Sosial (Alasan dasar terjadinya StartSos Oleh Karl Marx) Adanya pembagian kerja
dalam masyarakat (Biersted 1970) : pembagian kerja merupakan fungsi dari ukuran masyarakat, semakin besar masyarakat, semakin nyata pembagian kerja. Merupakan syarat perlu untuk terbentuknya StratSos. Menghasilkan ragam status dan peranan yang berbeda dengan nilai yang berbeda
Terjadinya Konflik Sosial yang menang suatu konflik mendapat posisi yang strategis dalam pencapaian tujuannya (history is written by winners)
Hak Kepemilikan Pribadi orang tidak dibatasi untuk memperoleh dan mengakumulasikan kepemilikan pribadi
Mekanisme Mempertahankan Sistem Stratifikasi Sosial Usaha dari pihak yang
berkuasa (melalui saluran ekonomi, politik, pendidikan, dan sistem hukum)
Pranata sosial (mempertahankan StratSos)
Kebudayaan (alasan pembenaran adanya pembedaan atau pelapisan sosial)
Sosialisasi (pembelajaran tentang posisi, peranan, hak & kewajiban sesuai konteks budaya)
Alat Pemaksa (mengontrol penyimpangan sesuai dengan
posisinya dan pelanggaran hukum)
Seberapa Jauh Pelapisan Masyarakat Diperlukan dan Bermanfaat Secara teoritis, manusia sederajat
tetapi kenyataan tidak demikian serta StratSos merupakan hal yang universal
(Soekanto 1990) : untuk memahami terjadinya proses-proses StratSos, perlu berpedoman pada Sistem pelapisan berpangkal
pada pertentangan Sistem social stratification
memiliki makna khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu
Sistem pelapisan sosial dapat dianalisis dalam ruang lingkup Distribusi hak-hak
istimewa yg objektif (penghasilan, kekayaan, wewenang dll)
Sistem pertentangan yang diciptakan masyarakat (prestise dan penghargaan)
Kriteria sistem pertentangan/ dasar sistem pertentangan yaitu apakah dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, kekuasaan, maupun wewenang
Lambang2 kedudukan (lifestyle)
Kemudahan bertukar kedudukan
Solidaritas di antara individu atau kelompok-
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 7 Stratifikasi Sosial kelompok sosial yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat
Sifat Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka (achieved status) yaitu
kedudukan yang diperoleh atas usaha sendiri shg mobilitas sosial umum terjadi
Tertutup (ascribed status) yaitu kedudukan yang diperoleh atas kelahiran shg mobilitas sosial sukar dan sulit terjadi
Dasar Stratifikasi Sosial Karena setiap manusia memiliki
life chances yang berbeda maka munculnya stratifikasi sosial
StratSos dapat diukur dengan : Ukuran kekayaan Ukuran kekuasaan Ukuran Kehormatan Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran tidak terbatas dengan apa yang disebutkan, karena masih banyak ukuran-ukuran lain
Pada beberapa masyarakat tradisional Indonesia, tanah merupakan salah satu ukuran Contoh di Jawa tengah :
Keturunan Pembuka Tanah -> Pemilik tanah meski bukan keturunan pembuka tanah (sikep, kuli kenceng)
Ukuran sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat atau raja seperti kentol (kudu selatan , JaTeng), Usif (Antoni), Raden (JaBar) dipakai sebagai stratifikasi sosial
(Weber) : pada dasarnya, kekayaan dan kekuasaan belum dapat seluruhnya menjelaskan sistem StratSos di masyarakat
modern, karena masih ada faktor budaya
Unsur-Unsur StratSos Kedudukan (status) merupakan
posisi dalam kelompok sosial Kedudukan Sosial adalah tempat
seseorang dalam masyarakatnya, prestige-nya dan hak serta kewajibannya
Assigned Status merupakan kedudukan yang diberikan (ex Jabatan dalam birokrasi pemerintah)
Peranan Norma-norma yang
dihubungkan dengan kedudukan seseorang dalam masyarakat
Apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat
Perilaku individu yang penting bagi struktur sosial
Mobilitas Sosial Mobilitas Sosial (Sorokin 1959) : adanya dua
mobilitas (gerak sosial) Gerak Sosial horizontal yaitu
peralihan status individu (kelompok) dari satu kedudukan ke kedudukan lain yang sederajat
Vertikal yaitu peralihan status individu (kelompok) dari satu kedudukan ke kedudukan lain yang tidak sederajat Social Climbing Social Sinking
Peluang Gerak Vertikal Berkasta < Feodal
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 8 Kekuasaan dan Wewenang Pengertian Kekuasaan dan Wewenang (Power and Authority) Kekuasaan Merupakan suatu kemampuan
untuk menggadaikan kegiatan orang lain
Kekuasaan dapat dikenakan pada tingkat individu, komunitas (kerabat/ masyarakat adat) hingga negara (individu organisasi birokrasi komunitas negara)
Memiliki pola tertentu dan dimana-mana
Nasib orang ditentukan oleh pihak lain
(Soekanto 1990) : kekuasaan merujuk pada hubungan antar-individu vs. kelompok atau kelompok vs. kelompok yang diatur dengan tatanan tertentu
Bersifat plural diberi dan diterima oleh individu-individu secara kolektif
Bersifat kontraktual hanya berlaku jika orang-orang yang dikuasai mempertahankan sikapnya thd penguasa
Bersifat dinamis dan dapat membentuk pelapisan kekuasaan sifatnya tidak alamiah
Bila dijelmakan pada diri seseorang maka biasanya orang itu dinamakan pemimpin and yang menerima pengaruhnya adalah pengikut-ikutnya
Wewenang Pengakuan kekuasaan dengan
mandat (catatan formal) Kekuasaan yang dapat
dukungan atau pengakuan dari masyarakat
Hanya efektif bila didukung kekuasaan yang nyata
Realitas : belum tentu wewenang yang diakui dan kekuasaan nyata berada dalam satu tangan
Pengertian in depth Gugatan terhadap kekuasaan
muncul jika kekuasaan itu dijalankan ternyata tidak memberikan jaminan apa pun untuk mencapai harapan para pengikutnya
Implementasi kekuasaan memberi konsekuensi pada penciptaan peluang hidup (life chance)
Pembagian kekuasaan; bos perusahaan menguasai tenaga kerjanya maka ia menguasai kehidupan mereka karena mereka menggantungkan hidup padanya maka ia menentukan gaya hidup mereka serta mereka dapat dikuasai dari beberapa sumber (pemerintah, bos dll.)
Proses Pemusatan Kekuasaan Kekuasaan yang kurang
terbuka (karena pendistribusian sumberdaya tidak merata) susah berubah nasib
Penguasa akan terus berupaya untuk mengambil alih sumber2 kekuasaan lain dengan modal dasar kekuasaan awal
Kekuasaan Bersifat Kumulatif Penguasa menyusun peraturan
supaya kekuasaan tetap di tangannya
Ex Julius Caesars dilution of the senate by dividing its power (adding more senators)
Ex Partai Golkar : Menguasai masyarakat yang
kesadaran politiknya kecil Mengusahakan parpol dan
Golkar tidak memiliki
jabatan di daerah di bawah Dati II
Mengusahakan parpol dan Golkar untuk tidak berkegiatan di daerah di bawah Dati II kecuali saat menjelang PU
Kekuasaan, Wewenang dan Politik (M. Weber) : negara the rule
of men based on the means of legitimate, that is allegedly legitimate, violence
Selalu ada orang yang memiliki dorongan untuk berkuasa (will to power)
Selalu ada yang lebih suka dikuasai (will to submission)
Sifat will of power ada di dalam setiap orang, perbedaannya hanya gradual
Kekerasan sebagai alat legitimasi kekuasaan Negara adalah lembaga
artifisial yang keadaan kekuasaannya bergantung pada dukungan publik
Karena artifisial, dibutuhkan kekerasan untuk mewjudkannya
(C. Wright Mills) : All Politics is a struggle for power, the ultimate kind of power is violence
Tanpa dukungan publik, eksistensi kekuasaan terancam
Munculnya Konsep Kekuasaan dan Wewenang Pendapatan Nesbit Kekuasaan dan wewenang
dalam sosiologi barat muncul setelah Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Perancis
Sebelum bentuk pemerintahan monarki/ kerajaan dengan otoritas tunggal, raja adalah yang mahakuasa Inggris : the king can do no
wrong Perancis : LEtat cest moi (I
am the state) Setelah kekuasaan politik
mengganti kekuasaan tirani tradisional dan menyusun struktur kekuasaan dan wewenang liberal. Absolut menjadi rasional dan kolektif Inggris : Feodal diganti
industri Perancis : monarki diganti
otokratis Kekuasaan politik negara hanya
salah satu dari wewenang masyarakat yang lebih besar
Pendapatan Hobbes dan Rousseau Kedaulatan sejati tidak berasal
dari tradisi ataupun wewenang sosial yang historis tetapi dari kaidah kemanusiaan dan hubungan kontraktual (kesepakatan atau konsensus), baik secara nyata maupun tersamar dan kedaulatan itu memperoleh keagungan dan alasan2 dari kebebasannya terhadap segala bentuk wewenang lainnya
Unsur dan Saluran Kekuasaan Menurut Soekanto, unsur kekuasaan adalah: Rasa takut (reaksi positif) Rasa cinta (reaksi negatif) Kepercayaan (blind faith) Pemujaan Soekanto, saluran kekuasaan
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 8 Kekuasaan dan Wewenang Militer (coercion) Ekonomi Politik Tradisional (paling dikuasai) Ideologis Komunikasi (N. Korea) Distribusi dan Monopoli Kekuasaan Pendahuluan Kekuasaan semakin luas dan
masyarakat semakin kompleks Maka kekuasaan tidak mungkin
di satu tangan Terjadinya pendistribusian
kekuasaan Pendistribusian kekuasaan
mengakibatkan penjabaran wewenang dalam tugas2 konkrit
Keterbatasan Kekuasaan Sumberdaya terbatas Maka keterbatasan kekuasaan
terkait dengan keterbatasan sumberdaya
Monopoli Kekuasaan Kelompok yang tidak
mempunyai akses ke kekuasaan (karena tidak mempunyai akses ke sumberdaya) sering melakukan perlawanan
(Murniati 1998) : kekuasaan memiliki Tuhan YME, YMK, maka manusia siapapun tidak berhak untuk memonopolinya
Kekuasaan merupakan komoditas yang langka
Pemusatan kekuasaan (monopoli kekuasaan) terjadi karena orang tidak ingin melepaskan kekuasaan yang dimiliki
Demokrasi yang tidak berjalan Pangkal pemusatan kekuasaan
adalah demokrasi yang tidak berjalan
Demokrasi tak berjalan karena ketamakan yang sifatnya alamiah
(Ignas Kladen) : alamiah pada manusia, orang per orang atau kelompok per kelompok adalah kecenderungan memikirkan dan menyelamatkan dirinya bukan kesediaan untuk menolong dan membela yang lain Ex : orde baru, elit
menggunakan demokrasi merayu rakyat tetapi setelah menang, tidak mengutamakan rakyat
Persaingan antar elit penguasa dari kelompok atau organisasi yang berbeda Ketidakmerataan distribusi
kekuasaan serta distribusi sumberdaya momok dalam setiap pelaksanaan kekuasaan mengakibatkan perjuangan untuk memperoleh kekuasaan
Perjuangan tersebut merupakan persaingan antar organisasi2 and kelompok2 berbeda
Setiap kelompok/organisasi memiliki penguasa
Pandangan tentang elit penguasa dan monopolinya terhadap kekuasaan (Horton & Hunt) ada tiga
pandangan Pertama : (R.K. Merton)
kekuasaan sebagai sesuatu yang bersifat polymorphic Banyak bentuk Keputusan melalui
kompromi, persaingan dan faktor keadaan
Keputusan melalui konflik Kedua : negara dikuasai oleh
golongan elit penguasa terdiri dari :
cendekiawan2 radikal yang menyusup ke lembaga pemerintahan, sekolah dan media komunikasi - dipandang sebagai kelas sosial baru yang sinis terhadap nilai2 tradisional (right-wing)
komplotan sejumlah sarjana, jenderal, pejabat pemerintah, pengusaha mendominasi dan mengatasnamakan kepentingan masyarakat (left-wing)
Model dialektika kelas sosial Menolak tinjauan pluralis
dan elitis Melayani kepentingan kelas
sosial dominan yang biasanya berkuasa
Pelapisan Kekuasaan Penyebab Sistem pelapisan didasari oleh
kesadaran akan adanya disintegrasi masyarakat apabila tidak ada kekuasaan yang menguasainya
Diperlukan untuk menghindari kegoncangan dalam sistem sosial
Tiga Tipe Pelapisan Kekuasaan Kasta Oligarkis (antar-lapisan tidak
terlalu mencolok) Demokratis (Kerucut terpacung) Wewenang Menurut Weber Karismatis Tradisional
Ada ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang2 lainnya dalam masyarakat
Adanya wewenang > kedudukan seseorang diri hadir secara pribadi
Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan2 tradisional, orang2 dapat bertindak secara pribadi
Rasional/legal Menurut Soekanto Resmi & tidak resmi
Resmi : sistematis, dapat diperhitungkan dan rasional. Dapat dijumpai pada kelompok2 besar yang memerlukan aturan2 tata tertib yang tegas dan bersikap tetap
Tidak Resmi : kelompok kecil, spontan, situasional dan berdasarkan faktor kenal mengenal
Pribadi & Teritorial Pribadi tergantung pada
solidaritas antar anggota kelompok, kebersamaan
Teritorial bergantung kepada wilayah tempat tinggal, individualisme
Terbatas & Menyeluruh Terbatas : wewenang dalam
satu bidang saja ex : wewenang jaksa (tuntutan dan tidak mengadilinya)
Menyeluruh : tidak dibatas (ex. negara untuk mempertahankan wilayahnya)
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 9 Komunikasi Kita dan Komunikasi Pendahuluan Komunikasi dalam masyarakat,
mulai dari kelompok2 kecil sampai ke organisasi, masyarakat bahkan sampai perubahan sosial di suatu negara
70% aktifitas kita adalah komunikasi
Proses yang merekat semua interaksi sosial Semua proses sosial, struktur
sosial, jar sosial Kekuasaan dijalankan dan
diekspresikan melalui proses komunikasi
Bahasa turut menggambarkan status sosial
Beberapa Pengertian Batasan Komunikasi Terlibat dua pihak Ada informasi yang
dipertukarkan Ada pihak yang mempunyai
sesuatu yang baru sebagai hasil komunikasi tersebut
Simbol Informasi dipertukarkan dalam
bentuk simbol contoh simbol bahasa
tertulis/lisan, warna, gerakan bendera, tanda2 lalu lintas
diberi makna oleh masyarakat yang mempergunakannya
(Mulyana) : adanya komunikasi verbal dan non-verbal Verbal menggunakan kata
(diucap)
Non-verbal pesan nonverbal (tidak diucap) Bahasa tubuh, sentuhan,
para-bahasa, penampilan fisik, bau-bauan, orientasi ruang dan jarak pribadi, konsep waktu, diam, warna, artefak
Komunikasi Primer/ Sekunder Primer tidak memanfaatkan
media komunikasi Sekunder memanfaatkan
media komunikasi (radio, kentongan, dll.)
Komunikasi antar Individu, Kelompok dan Massa Individu berbicara pribadi
dengan satu orang lain Kelompok seseorang berbicara
dengan sekelompok orang Massa lembaga terorganisasi
(stasiun radio dll.) dengan sekumpulan manusia yang tidak terorganisasi (massa)
Komunikasi Tradisional Tradisional primer
(berhadapan muka), modern sekunder (melalui media), transisi kedua pola tersebut hadir (i.e. acara pernikahan)
Hubungan sosial yang terjadinnya sifatnya mendalam dan berlaku pada orang2 yang berbeda status
Identitas pemberi pesan > isi pesan
Ampuh untuk menyebarkan informasi di pedesaan karena sudah terpola lama
Komunikasi dua Langkah Komunikasi melalui opinion
leader (media massa opinion leader khalayak)
Komunikasi Lintas Budaya Pengertian Sebuah simbol dapat memiliki
makna yang berbeda bagi masyarakat berbeda
Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan agama, status sosial, pendidikan dll.
Komunikasi antara dua buah budaya yang berbeda terjadinya konflik karena perbedaan makna simbol tersebut
Komunikasi lintas budaya yang terjadi memungkinkan orang2 yang terlibat menjadi saling mengerti kebudayaan pihak lain dan semua pihak belajar untuk menghargai perbedaan
Pengaruh Media Massa Pada Masyarakat Pengaruh serta Contoh Perubahan gaya hidup mode
pakaian kota merambah ke desa2 TV mengambil sebagian besar
waktu pemirsanya waktu sholat digeser
Media massa dapat digunakan untuk kegiatan pendidikan TPI, siaran pertanian
Jaringan Komunikasi dan Perubahan Sosial Pengertian Komunikasi berperan dalam
perubahan sosial masyarakat Studi Lerner masyarakat TT
menjadi modern karena proses komunikasi
Jaringan komunikasi pedesaan yang mendorong perubahan sos. Media massa Petugas pemerintah, LSM
PPl, Juru, Penerangan, Kader Posyandu
Perantau (TKI, migran) Pedagang
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 10 Masyarakat dan Pola Adaptasi Ekologi dan Lingkungan Ekologi Pertama kali diperkenalkan oleh
Ernst Haeckel 1866 Oekos rumah + logi/logos
ilmu (ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya, biotik dan abiotic, sehingga terbentuk suatu jaring2 sistem kehidupan pada berbagai tingkatan organisasi)
Diterapkan di setiap aras (level) sistem (micro hingga makro)
Sistem genetik sel sistem organ organisme sistem populasi (berbagai jaring organisme) sistem ekologi/ ekosistem
Lingkungan Hidup Ruang dimana seluruh unsur2
yang bersifat abiotik (air, suhu, energy dll) saling berinteraksi dengan yang biotik dan mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Empat fungsi lingkungan hidup yang menopang kehidupan manusia L.H. pemasok SDA
Pendukung sistem kehidupan life support system (lapisan ozone, oksigen, suhu tepat)
Mempunyai kemampuan melakukan asimilasi limbah/emisi gas buang hingga taraf tertentu (tempat sampah/ recycle)
Pemasok kenyamanan dan keindahan alam
Adaptasi Makna penting dalam ekologi
adaptasi terhadap lingkungan hidup
Setiap makhluk hidup di setiap lingkungan harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya
Manusia memperkenalkan faktor super organik
(kebudayaan) Ekologi manusia mempelajari bagaimana manusia dengan kebudayaannya berinteraksi timbal-balik dengan jaring2 kehidupan (lingkungan
hidup sekitarnya) Bencana Ekologi Pencemaran sungai, danau,
kerusakan hutan, penipisan ozon, kepanasan bumi dll. Merupakan krisis ekologi manusia
Kebudayaan & peradaban moderen membawa manusia ke arah kehancuran
Pola Adaptasi Ekologi
Pendahuluan Adaptasi ekologi manusia (pada
dasarnya) bersifat dinamis, berlangsung terus-menerus dan spesifik menurut ruang dan waktu
Berlangsung pada elemen2 kebudayaan dan morfologi/ fisiologi
Alam juga mengalami perubahan dan penyesuaian berkat adanya sentuhan teknologi dan campur tangan manusia
Tiga teori 1. Determinisme L. 2. Posibilisme L. 3. Ekologi budaya
Determinisme Lingkungan (Ellen C. Semple) : seluruh
kebudayaan & perilaku manusia pada dasarnya dipengaruhi langsung oleh faktor2 lingkungan (iklim, topografi, SDA, geografi)
Bangsa inggris pelaut (karena dikelilingi laut) Arab monoteisme (gurun kosong)
Pandangan ini mendominasi kalangan ilmuwan geografis hingga thn. 1920an.
Banyak kontroversi dan terkesan sangat reductionist
Posibilisme Lingkungan Muncul sebagai kritik terhadap
pendekatan deterministic. Alam bukan penentu
terbentuknya elemen atau pola kebudayaan tertentu
Alam menjadi pembatas bagi hadir tidaknya elemen atau pola kebudayaan dimaksud
(A.L. Kroeber) : suku Indian di belahan Utara Amerika tidak dapat budidaya jagung dibanding yang lain
(Arnold Toynbee) : respon masyarakat thd lingkungan alam menjadi penentu berkembang tidaknya peradaban di masyarakat bersangkutan (eskimo vs tropis)
Ekologi Kebudayaan Tidak senantiasa alam
mempengaruhi seluruh kebudayaan suatu mas.
Pada thn 1950an lahir cultural ecology
Revisi posibilisme lingkungan (Julian H. Steward) : tidak ada
kebudayaan yang terbentuk secara liner atau mengikuti model umum kebudayaan yang berlaku di setiap mas. Kebudayaan terbentuk
karena pengaruh lingkungan lokal
Bukan kebudayaan yg datang dari kebudayaan (alam?)
Tidak semua unsur kebudayaan merupakan hasil interaksi dengan alam
Hanya pada unsur2 kebud tertentu dapat terjadinya interaksi yg kuat dgn alam
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 10 Masyarakat dan Pola Adaptasi Unsur2 tersebut dapat
dikatakan inti kebudayaan (culture core)
Di inti kebudayaan itulah dijumpai berlangsungnya adaptasi ekologi (interaksi kebudayaan dengan lingkungan hidup sekitarnya)
Unsur2 Culture Core menurut Steward Teknologi yg dikembangkan
sebagai sarana eksploitasi SDA
Pola perilaku yg terkait dengan teknologi eksploitasi SDA
Faktor demografi, pola permukiman, struktur kekerabatan, tata guna tanah dan tenurial yang merupakan unsur2 dimana kebudayaan berinteraksi dengan alam
Penelitian Steward tentang Shosone Teknologi Shosone tidak
mampu memanfaatkan SDA menjadi sumber pangan dalam jumlah besar dan kontinu
Banyak elemen budaya yg lahir karena proses difusi dengan kebudayaan lain
Elemen yang signifikan merupakan hasil adaptasi dengan lingkungan alam merupakan inti kebudayaan
Penelitian Geertz di Indonesia (Involusi Pertanian) Perbandingan ekologi
budaya Jawa dan Luar Jawa
Dengan pengaruh ekologi, melewati teknologi
eksploitasi SDA, terbentuknya organisasi ekonomi, terpengaruhnya populasi penduduk serta terbentuknya sistem sosial politik
Irigasi pengelompokan manusia pengelompokan berkembang (jika di tempat yang mantap) intensifikasi pertanian munculnya teknologi yang memanfaatkan SDA secara lebih efisien terjadilah perubahan struktur masyarakat berkembang pula irigasi untuk mengolah tanah yang tidak subur terbentuk stratifikasi sosial (yang mengatur irigasi di atas) berkembang adat yang mengatur hubungan antara orang yang berkuasa dengan yang lain.
Pembangunan dan Krisis ekologi We are screwed United Nations Conference on
Human Environment (Konferensi Lingkungan Hidup) di Stockholm, Swedia 1972 tonggak diangkatnya masalah lingkungan sebagai isu global
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 11 Perubahan Sosial dan Pembangunan Pengertian Perubahan Sosial Konsep Perubahan Sosiologi dikembangkan untuk
memahami transisi fundamental dari masyarakat tradisional ke modern
Masyarakat struktur yang mengarah pada keseimbangan (stability seeking)
Fokus kajian sosiologi Abad 19 transisi sosial
dari agraris ke urban-ind 1950an stabilitas &
persistence 1960an perubahan
Elemen2 struktur-sosial dan kebud pd level rendah dapat berubah/hilang/tumbuh
Ttp pada lv tinggi kontinuitas (ex. orang bali)
Konsep perubahan mencakup 3 pemahaman dasar Adanya perbedaan Merupakan perubahan antar
waktu (beda keadaan) dalam sistem
yg sama (menurut Strasser & Randall)
Definisi Perubahan Sosial Kata kunci : struktur/struktur
sosial dan kebud (Soemardjan) gejala
perubahan dalam lembaga2 kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya
(Calhoun) perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu di dalam pola sikap dan tindak manusia di dalam kebudayaan dan struktur dari suatu masyarakat
(Farley) perubahan antar waktu dari pola2 perilaku, hubungan2 sosial, kelembagaan2 dan struktur sosial
Perubahan Struktur Sosial (harper) : Struktur-sosial =
jejaring hubungan sosial yang mantap
(Harper) : Berbagai bentuk struktur sosial Perubahan pada personel
jumlah & komposisi manusia
Perubahan ciri hubungan antar bagian2 dari & struktur sosial (ortu-anak)
Perubahan dalam fungsi2 struktur sosial (kekuasaan keraton)
Perubahan dalam hubungan di antara beragam struktur (penguasaan rejim atas organisasi ekonomi)
Berkembangnya struktur sosial baru
Lingkup perubahan sosial menurut tingkatan struktur sosial
Selain pada tingkatan struktur sosial, dengan sendirinya penelitian harus difokuskan pada bentuk perubahan sosial tertentu
Perubahan kebudayaan Arti Kebudayaan
(E.B. Taylor) : kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan yang diperoleh manusia selaku anggota masyarakat
(Koentjaraningrat) : keseluruhan sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan cara mempelajarinya
Ciri perubahan struktur sosial dan kebudayaan Integrasi-functional
hubungan antara perubahan struksos dan kebud yang sangat erat(is) Ex. bibit unggul +
insektisida cara pikir masyarakat yang lebih business like
Perubahan terjadi tidak sama cepat dan tidak terjadi sama menyeluruhnya pada semua
elemen struktur sosial atau kebudayaan
(William Ogburn) : cultural lag; Umumnya percepatan kebudayaan material > kebudayaan nonmaterial (nilai, norma, ideologi)
Perubahan alat transportasi > etika dan norma berlalu lintas
Penggunaan alat pengeras suara meskipun penghormatan terhadap hak individu atas privasi belum tumbuh
Ilmuwan pasti-alam dan pernikahan anaknya
Arah dan Laju Perubahan Linear Atau Siklikal Linear perkembangan
masyarakat manusia menurut tahap2 tertentu, dari tahap sederhana ke tahap yang kompleks (Spencer) : kesukuan
(homogen) masyarakat bernegara-bangsa (nation-state)
Siklikal perkembangan dari struktur sosial tidak harus mengambil bentuk satu garis lurus ke depan (bukan linear) Struktur sosial dapat
mengalami kemajuan, kemunduran, kejatuhan, dan tumbuh-berkembang kembali secara berlangsung-ulang
Evolusi Revolusi Evolusi
Lambat ke suatu arah Ratusan (bahkan ribuan)
tahun Sukar menentukan di
mana atau kapan suatu tahap berakhir dan tahap berikutnya mulai atau menentukan pada tahap mana seseorang kini berada
Revolusi
-
Sosiologi Umum Ringkasan Bab 11 Perubahan Sosial dan Pembangunan Cepat Langsung menyangkut
perubahan sendi2 suatu struktur sosial ciri cepat
Kecepatan relatif (tergantung konteks)
Sumber Perubahan Lingkungan Alam Memberi peluang maupun
pembatas perubahan Membentuk dan
mempengaruhi perubahan sosial
Kependudukan Jumlah Kepadatan Pertumbuhan Komposisi Hal2 tersebut mempunyai
komposisi besar thd kehidupan sosial dan organisasi sosial suatu masyarakat
Inovasi Pengembangan (secara sosial)
dan pelembagaan dari ide2 baru produk, proses dan struktur baru
Tiga tipe Discoveries pengetahuan
baru mengenai dunia luar Ide2 baru mengambil
bentuk nilai2 baru yang mempedomani sikap dan tindak manusia (progress)
Inventions pengembangan suatu produk/proses kegiatan baru
Difusi Penyebaran inovasi2 baru dari
suatu masyarakat ke masyarakat yang lain
Teori2 Pembangunan Modernisasi dan Ketergantungan Perubahan Sosial dan Pembangunan Pembangunan
(Katz) : Perubahan kemasyarakatan yang besar, dari satu tingkat kesejahteraan ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi
(Siagian) : suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernisasi dalam rangka nation building Pertumbuhan sadar,
perubahan, modernitas, pembinaan, kesejahteraan, berencana, bangsa negara serta pemerintah
Teori Modernisasi Penjelasan dari proses2
transformasi dari masyarakat tradisional ke modern
Proses mengembangkan sikap mental berorientasi ke masa depan, berhasrat mengeksploitasi lingkungan, menilai tinggi hasil karya manusia dan sikap lain yang sejenis
Proses Modernisasi Perubahan = proses transformasi Tumbuhnya industrialisasi
(seperti di barat) Tumbuhnya ilmu pengetahuan Usaha mengejar ketertinggalan
dari negara industri maju Secara politis, bertambahnya
pengaruh dan tugas birokrasi
negara, dan bertambahnya ciri rasionalisme organisasi
Proses diferensiasi sosial dan pembesaran skala
Teori Ketergantungan NIM NSB (exploitive) NSB tergantung pada NIM
dalam hal model dan teknologi NSB tidak mungkin menyamai NIM
Pusat (NIM) pinggiran (NSB) menghalangi terbentuknya solidaritas di antara kekuatan2 pinggiran yang dapat mengancam hegemoni negara2 pusat
Bab6Bab7Bab8Bab9Bab10Bab11