Rangkuman-soca Mh 2013

download Rangkuman-soca Mh 2013

of 22

Transcript of Rangkuman-soca Mh 2013

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    1/22

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    2/22

    GANGGUAN CEMAS MENYELURUH

    KASUS PBL 2012

    1.  Sindrom

    Gejala:

    Rasa cemas setiap hari selama beberapa minggu tidak terbatas oleh situasi tertentu

    -  Khawatir nasib buruk

    -  Sulit konsentrasi

    -  Ketegangan motorik

    a.  Gelisah

     b.  sakit kepala

    c.  gemetaran

    d.   berkeringat dingin

    e.  tidak dapat santai

    -  Overaktivitas motorik

    a. 

    Kepala terasa ringan

     b.  Berkeringat

    c.  Jantung berdebar-debar

    d.  Sesak nafas

    e.  Keluhan lambung

    f.  Pusing kepala

    g.  Mulut kering

    h.  dsbg

    Sindrom Anxietas

    kecemasan-  ketegangan motorik

    -  overaktivitas motorik

    2.  Faktor Resiko

    -  Wanita (hormonal)

    -  Umumnya >65 tahun

    -  Genetik

    -  Faktor lingkungan (trauma, pengalaman stressful)

    Contohnya: kebakaran kios di pasar

    Faktor Pencetus

    Kebakaran kios dipasar shg kehilangan mata pencaharian utama  masalah ekonomi

    3.  Status Psikiatri

    Kesan Umum : Tak tampak sakit jiwa

    Kesadaran : Compos mentis

    Orientasi : Baik

    Sikap : Cemas/gelisah

    Tingkah Laku : Hipoaktif/normoaktif

    Proses PikirBentuk Pikir : Realistik

    Kata kunci!!!

    “Saya sering merasa

    cemas....” 

    Karena cemasnya terjadi

    hampir setiap waktu dan

    tidak terjadi secara tiba-tiba.

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    3/22

    Isi Pikir : Khawatir, merasa tidak berdaya

    Progresi Pikir : Koheren

    Roman Muka : Hipermimik

    Afek : Cemas, appropriate

    Perhubungan Jiwa : Baik

    Perhatian : MDMD

    Persepsi : Normal

    Memori : Normal

    Intelegensia : Normal

    Insight : Baik

    4.  DD dan Alasan

    Gangguan cemas menyeluruh

    -  Cemas setiap hari

    -  Gejala ketegangan motorik

    Gejala overaktivitas motorik

    -  Ada faktor pencetus

    Gangguan panik

    -  Gejala ketegangan motorik

    -  Ada faktor pencetus

    -  Gejala overaktivitas motorik

    5.  Diagnosis Multiaksial

    Aksis 1 : F.41.1 Gangguan cemas menyeluruh

    Aksis 2 : F.60.5 Kepribadian anankastik

    Aksis 3 : -

    Aksis 4 : Masalah ekonomi, kehilangan kios buah karena kebakaran pasar.

    Aksis 5 : GAF Scale 71-80

    Karena kecemasan mengganggu kehidupan pasien (disabilitas ringan)

    6.  Tatalaksana

    Farmakologi:

    1. Benzodiazepin (Muscle relaxan, anxiolitik, antikonvulsi)

    Alprazolam 1 mg x 3

    Diazepam 2 mg x 3 (malam hari sebelum tidur)

    Lorazepam 2 mg x 3

    2. SSRI (anti-depresan)

    Sertralin 50 mg (SD) tiap malam

    Fluoxetin 25 mg (SD) pagi/malem

    3. Tetrasiklik (Anti depresan)

    Imipramine 75-100 mg/hari

     Non-Farmakologi:

    1.  CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk pola

     pikir dan perilaku yang lebih rasional

    2.  Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien

    3. 

    Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    4/22

    4.  Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik

    5.  Terapi keluarga

    7.  Indikasi Rawat Inap

    Tidak, karena:

    Tidak melukai diri sendiri

    -  Tidak membahayakan orang lain

    -  Kooperatif dalam menjalankan terapi

    -  Disabilitas ringan karena masih bisa mengurus diri sendiri (GAF score 71-80)

    -  Tidak ada hendaya fungsi sosial

    8.  Prognosis

    Premorbid Morbid

    RPK: + (Buruk) Onset: 1 Bulan (Baik)

    Kepribadian: Anankastik (Buruk) Jenis penyakit: Gangguan cemas (Baik)

    Stressor psikososial: Kebakaran (Buruk) Perjalanan penyakit: Akut (Baik)Pola asuh: - Kelainan organik: -

    Riwayat psikiatri: - Respon terapi: -

    Sosial ekonomi: Kurang (Buruk)

    Kecanduan obat: -

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    5/22

    GANGGUAN MANIK DENGAN PSIKOTIK

    KASUS PBL 2012

    1.  Sindrom

    Gejala:

    Onset minimal 1 minggu

    -  Afek: elasi, euforia, irritable

    -  Jika disertai gangguan psikotik maka ditemukan waham dan halusinasi

    -  Terdapat minimal 3 gejala dibawah (atau minimal 4 jika afek irritable) :

    a. Grandious

     b. Susah tidur (karena menginginkan utk terus beraktifitas)

    c. Logore

    d. Flight of ideas

    e. SDSD

    f. Hiperaktif (Peningkatan aktivitas fisik dan mental)

    g. Melakukan aktivitas yang membahayakan diri

    h. Disfungsi fungsi sosial

    Sindrom Manik

    -  Euforia/Elasi

    -  Hiperaktif

    -  Logore

    -  Waham kebesaran

    -  Flight of ideas

    -  Onset min. 1 minggu

    Sindrom Psikotik

    -  Waham logis (Kebesaran)

    -  Halusinasi auditorik

    -  Tes Realita (-): setelah di koreksi tetap meyakini gagasan yang salah

    2.  Status Psikiatri

    Kesan Umum : Tampak sakit jiwa

    Kesadaran : Compos mentis

    Orientasi : Buruk/sdn

    Sikap : GrandiusTingkah Laku : Hiperaktif

    Proses Pikir

    Bentuk Pikir : Non-Realistik

    Isi Pikir : Waham kebesaran

    Progresi Pikir : Logore, Flight of ideas

    Roman Muka : Hipermimik

    Afek : Euforia, elasi

    Perhubungan Jiwa : Sukar

    Perhatian : SDSD

    Persepsi : Halusinasi auditorikMemori : sdn

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    6/22

    Intelegensia : sdn

    Insight : Buruk

    3.  DD dan Alasan

    Gangguan manik dengan psikotik

    Euforia/Elasi

    -  Hiperaktif

    -  Logore

    -  Waham kebesaran

    -  Flight of ideas

    -  Onset min. 1 minggu

    -  Waham logis (Kebesaran)

    -  Halusinasi auditorik

    -  Tes Realita (-): setelah di koreksi tetap meyakini gagasan yang salah

    Gangguan manik tanpa psikotik

    Euforia/Elasi

    -  Hiperaktif

    -  Logore

    -  Waham kebesaran

    -  Flight of ideas

    -  Onset min. 1 minggu

    4.  Diagnosis Multiaksial

    Aksis 1 : F.30.2 Gangguan Manik dengan Gejala Psikotik

    Aksis 2 : -

    Aksis 3 : -

    Aksis 4 : Masalah psikososial, karena pacarnya selingkuh dan ditinggal menikah

    Aksis 5 : GAF Scale 31-40

    Karena terdapat gangguan realita dan komunikasi, dan kehilangan fungsi

    ibadah namun masih bisa mengurus diri

    5.  Tatalaksana

    Farmakologi:

    1. Phenotiazine (antipsikotik untuk mengurangi gaduh gelisah yang rekuren)

    Chlorpromazine 100 mg tab 1 x 3

    2. Butyrophenone (antipsikotik)

    Haloperidol 5 mg tab 1 x 2

    3. Atipikal antipsikotik

    Risperidone 2 mg x 1, ESO: hipotensi ortostatik tetapi efek ekstrapiramidalnya

    sangat kecil.

    4. Anti-manik

    Lithium carbonat

     Non-Farmakologi:

    1.  CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk pola

     pikir dan perilaku yang lebih rasional

    2. 

    Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    7/22

    3.  Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar

    4.  Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik

    5.  Terapi keluarga

    6.  TKL

    6. 

    Indikasi Rawat Inap

    Tidak, karena:

    -  Tidak melukai diri sendiri

    -  Tidak membahayakan orang lain

    7.  Prognosis

    Premorbid Morbid

    RPK: - (Baik) Onset: 3 Bulan (Buruk)

    Kepribadian: - (Baik) Jenis penyakit: Gangguan manik

    (Buruk)

    Stressor psikososial: Kehilangan pacar(Buruk)

    Perjalanan penyakit: Kronik (Buruk)

    Pola asuh: - Kelainan organik: -

    Riwayat psikiatri: - (Baik) Respon terapi: -

    Sosial ekonomi: -

    Kecanduan obat: -

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    8/22

    GANGGUAN PANIK

    KASUS PBL 2013

    1.  Sindrom

    Gejala:

    -Muncul secara berulang dan spontan

    - Tidak ditemukannya gangguan anxietas fobik

    - Muncul anxietas berat dalam onset 1 bulan, seperti: muncul kehawatiran pada

    keadaan yang tak terduga dan tidak ada bahaya

    - Gejala memuncak dalam 10 menit minimal 4 gejala somatik seperti dibawah ini:

    Palpitasi, berkeringat, sesak nafas, gemetar, perasaan tercekik, nyeri dada, mual atau

    sakit perut, pusing seperti akan pingsan, takut mati, parastesi, rasa tersedak,

    derealisasi (merasa dirinya tidak nyata)/depersonalisasi (merasa terpisah dari

    dirinya), menggigil atau rona mera di wajah.

    Sindrom Anxietas-  kecemasan

    -  ketegangan motorik

    -  overaktivitas motorik

    2.  Faktor Resiko

    -  Wanita (hormonal)

    -  Umumnya >65 tahun

    -  Genetik

    -  Faktor lingkungan (trauma, pengalaman stressful)

    Contohnya: suami pasien mengalami serangan jantung.

    Faktor Pencetus

    Pengalaman masa lalu berupa serangan jantung yang dialami oleh suami pasien

    3.  Status Psikiatri

    Kesan Umum : Tak tampak sakit jiwa

    Kesadaran : Compos mentis

    Orientasi : Baik

    Sikap : Cemas/gelisah

    Tingkah Laku : Hipoaktif/normoaktifProses Pikir

    Bentuk Pikir : Realistik

    Isi Pikir : Khawatir, merasa tidak berdaya

    Progresi Pikir : Koheren

    Roman Muka : Hipermimik

    Afek : Cemas, appropriate

    Perhubungan Jiwa : Baik

    Perhatian : MDMD

    Persepsi : Normal

    Memori : NormalIntelegensia : Normal

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    9/22

    Insight : Baik

    4.  DD dan Alasan

    Gangguan panik

    -  Gejala ketegangan motorik

    Ada faktor pencetus

    -  Gejala overaktivitas motorik

    -  Cemas secara berulang

    Gangguan cemas menyeluruh

    -  Gejala ketegangan motorik

    -  Gejala overaktivitas motorik

    -  Ada faktor pencetus

    5.  Diagnosis Multiaksial

    Aksis 1 : F.41.0 Gangguan Panik

    Aksis 2 : F.60.5 Kepribadian anankastik, Obsesif Kompulsif

    Aksis 3 : -

    Aksis 4 : Masalah ekonomi, suami kehilangan pekerjaan

    Aksis 5 : GAF Scale 71-80

    Karena kecemasan mengganggu kehidupan pasien (disabilitas ringan)

    6.  Tatalaksana

    Farmakologi:

    1. Phenotiazine (antipsikotik untuk mengurangi gaduh gelisah yang rekuren)

    Chlorpromazine 100 mg tab 1 x 3

    2. Butyrophenone (antipsikotik)

    Haloperidol 5 mg tab 1 x 2

    3. Atipikal antipsikotik

    Risperidone 2 mg x 1, ESO: hipotensi ortostatik tetapi efek ekstrapiramidalnya

    sangat kecil.

     Non-Farmakologi:

    1.  CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk

     pola pikir dan perilaku yang lebih rasional

    2.  Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien

    3. 

    Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar

    4.  Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik

    5.  Terapi keluarga

    7.  Indikasi Rawat Inap

    Iya, karena:

    Membahayakan orang lain  ingin mencekik

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    10/22

    8.  Prognosis

    Premorbid Morbid

    RPK: - (Baik) Onset: 1 Bulan (Baik)

    Kepribadian: Skizoid (Buruk) Jenis penyakit: Gangguan (Baik)

    Stressor psikososial: Suami selingkuh (Buruk) Perjalanan penyakit: Akut (Baik)

    Pola asuh: - Kelainan organik: -Riwayat psikiatri: - Respon terapi: -

    Sosial ekonomi: Kurang (Buruk)

    Kecanduan obat: -

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    11/22

    GANGGUAN SKIZOFREN PARANOID

    KASUS PBL 2013

    1. 

    SindromGejala:

    - Satu dari:

    Waham Bizzare

    Halusinasi auditorik

    - Dua dari:Halusinasi

    Inkoherensi

    Perilaku katatonik/fleksibilitas cerea/negativism/mutisme/stupor

    Gejala negative (withdrawal fungsi social)

    - Gejala berlangsung minimal 1 bulan atau 1 bulan termasuk gejala prodromal

    (gejala prodromal negative dan positif)

    - Penurunan fungsi social

    - Waham logis pada paranoid (dianiaya, curiga, cemburu, diancam, dikejar)

    Sindrom Skizofrenia

    -  Halusinasi auditorik

    Sindrom Paranoid

    -  Halusinasi auditorik

    Waham cemburu-  Waham curiga

    2.  Faktor Resiko

    -  Wanita (hormonal)

    -  Usia

    -  Pola asuh

    -  Tipe kepribadian: skizoid dan skizotipal

    -  Sosial ekonomi

    -  Hubungan interpersonal yang rendah

    Faktor Pencetus

    Ditinggal oleh suami

    3.  Status Psikiatri

    Kesan Umum : Tampak sakit jiwa

    Kesadaran : Compos mentis

    Orientasi : Buruk

    Sikap : Gelisah, non-kooperatif

    Tingkah Laku : Hiperaktif

    Proses PikirBentuk Pikir : Non-Realistik

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    12/22

    Isi Pikir : Delusion of control

    Progresi Pikir : Inkoheren

    Roman Muka : Hipermimik

    Afek : Cemas

    Perhubungan Jiwa : Buruk

    Perhatian : SDSD

    Persepsi : Halusinasi auditorik

    Memori : sdn

    Intelegensia : sdn

    Insight : Buruk

    4.  DD dan Alasan

    Skizofrenia Paranoid

    -  Halusinasi auditorik

    -  Waham cemburu

    Waham curiga

    Gangguan Waham Paranoid

    -  Waham cemburu

    -  Waham curiga

    5.  Diagnosis Multiaksial

    Aksis 1 : F.20.0 Skizofrenia Paranoid

    Aksis 2 : F.60.1 Kepribadian Skizoid

    Aksis 3 : -

    Aksis 4 : Masalah sosial, karena hubungan buruk dengan suami (ditinggalkan)

    Aksis 5 : GAF Scale 31-40

    Karena terdapat gangguan realita dan komunikasi, serta adanya disabilitas

     berat dalam beberapa fungsi

    6.  Tatalaksana

    Farmakologi:

    1. Benzodiazepin (Muscle relaxan, anxiolitik, antikonvulsi)

    Alprazolam 1 mg x 3

    Diazepam 2 mg x 3 (malam hari sebelum tidur)

    Lorazepam 2 mg x 3

    2. SSRI (anti-depresan) {Serotonin-Specific Reuptake Inhibitor}

    Sertralin 50 mg (SD) tiap malam

    Fluoxetin 25 mg (SD) pagi/malem

    3. Tetrasiklik (Anti depresan)

    Imipramine 75-100 mg/hari

    4. Trisiklik (Anti depresan)

    Clomipramine

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    13/22

     Non-Farmakologi:

    1.  CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk pola

     pikir dan perilaku yang lebih rasional

    2.  Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien

    3.  Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar

    4. 

    Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik

    5.  Terapi keluarga

    7.  Indikasi Rawat Inap

    Tidak, karena:

    -  Tidak melukai diri sendiri

    -  Tidak membahayakan orang lain

    -  Kooperatif dalam menjalankan terapi

    -  Disabilitas ringan karena masih bisa mengurus diri sendiri (GAF score 71-80)

    -  Tidak ada hendaya fungsi sosial

    8.  Prognosis

    Premorbid Morbid

    RPK: - (Baik) Onset: 1 Bulan (Baik)

    Kepribadian: Anankastik (Buruk) Jenis penyakit: Gangguan panik (Baik)

    Stressor psikososial: Suami sakit (Buruk) Perjalanan penyakit: Akut (Baik)

    Pola asuh: - Kelainan organik: -

    Riwayat psikiatri: - Respon terapi: -

    Sosial ekonomi: Kurang (Buruk)

    Kecanduan obat: -

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    14/22

    GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI DEPRESI SEDANG TANPA

    GEJALA PSIKOTIK

    KASUS SOCA 2011

    1.  Sindrom

    - Minimal 2 minggu

    - Kriteria Depresi Khas1.  Afek depresif/tertekan

    2.  Kehilangan minat dan semangat/anhedonia

    3.  Berkurangnya energy yang menuju ke keadaan mudah lelah/Penurunan

    fungsi kognitif (remming, blocking, pelupa, sulit konsentrasi)

    - Kriteria Depresi Tambahan1.  Konsentrasi dan perhatian berkurang

    2.  Perasaan bersalah dan tidak berguna

    3. 

    Tidur terganggu

    4.  Harga diri dan kepercayaan diri berkurang

    5.  Perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri (depresi berat)

    6.  Pesimistik

    7.   Nafsu makan berkurang

    - Kriteria:

    Ringan: 2 + 2  2 minggu

    Sedang: 2 + 3 2 minggu

    Berat: 3 + 4 kurang dari 2 minggu

    Sindrom Depresi- Remming

    - Blocking

    - Disforik

    - Anhedonia

    - Sulit tidur

    - Mudah kelelahan

    - Tidak semangat

    2.  Faktor Resiko

    Wanita (hormonal)-  Latar belakang sosial (penuh ketegangan dan kecemasan)

    -  Sosial ekonomi rendah

    -  Cacat fisik

    -  Kepribadian cemas (menghindar) F.60.6

    -  Faktor Pencetus, ex: kehilangan, penuaan, penipuan

    -  Stress psikologi

    3.  Status Psikiatri

    Kesan Umum : Tak tampak sakit jiwa

    Kesadaran : Compos mentisOrientasi : Baik

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    15/22

    Sikap : Merunduk

    Tingkah Laku : Hipoaktif

    Proses Pikir

    Bentuk Pikir : Realistik

    Isi Pikir : - (sesuai kasus ya)

    Progresi Pikir : Remming

    Roman Muka : Hipomimik

    Afek : Disforik

    Perhubungan Jiwa : Baik

    Perhatian : MDMD

    Persepsi : Normal

    Memori : Normal

    Intelegensia : Normal

    Insight : Baik

    4. 

    DD dan Alasan

    Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Sedang

    - Pernah mengalami episode manik/hipomanik/campuran

    - Remming

    - Blocking

    - Disforik

    - Anhedonia

    - Sulit tidur

    - Mudah kelelahan

    - Tidak semangat

    Gangguan Depresi Sedang

    - Remming

    - Blocking

    - Disforik

    - Anhedonia

    - Sulit tidur

    - Mudah kelelahan

    - Tidak semangat

    5. 

    Diagnosis Multiaksial

    Aksis 1 : F.31.3 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Sedang

    Aksis 2 : F.60.5 Kepribadian anankastik (terlalu hati-hati, perfeksionis, terlalu teliti)

    F.60.1 Kepribadian Skizoid (tertutup, suka berdiam diri, tidak punya teman

    dekat)

    Aksis 3 : -

    Aksis 4 : Masalah pekerjaan, karena di PHK.

    Aksis 5 : GAF Scale 51-60

    Karena gejala yang dialami masih bersifat disabilitas sedang, pasien bisa

     beraktivitas walau terkadang berhenti karena sedih

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    16/22

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    17/22

    GANGGUAN HIPOKONDRIASIS

    KASUS SOCA 2011

    1.  Sindrom

    - Adanya keyakinan yang menetap menderita penyakit serius ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk

     penampakan fisiknya (tapi tidak sampai waham) 

    - Syaratnya:   Tidak ada gangguan medis

      PF dan PP negative

      Pasien tidak mau menerima hasil negative pemeriksaan/penjelasan dokter

    (interpretasi pasien tidak realistis dan tidak akurat terhadap gejala fisik

    tersebut)

      Dokter shopping

      Durasi kejadian 6 bulan

     Adanya depresi dan cemas 

    Sindrom Depresi

    - Penurunan afek: disforik

    - Penurunan kognitif

    - Penurunan psikomotor

    Sindrom Anxietas

    - Kecemasan

    - Ketegangan motoric

    - Overaktivitas otonom

    2.  Faktor Resiko

    -  Usia 20-30 tahun

    -  Adanya gangguan kepribadian

    -  Adaya faktor pencetus yang menimbulkan stress psikologi

    3.  Status Psikiatri

    Kesan Umum : Tak tampak sakit jiwa

    Kesadaran : Compos mentis

    Orientasi : Baik

    Sikap : Gelisah

    Tingkah Laku : Normoaktif

    Proses Pikir

    Bentuk Pikir : Non-Realistik (tapi tergantung kasus yaa)

    Isi Pikir : - (sesuai kasus ya)

    Progresi Pikir : - (sesuai kasus ya)

    Roman Muka : Hipermimik

    Afek : Appropriate

    Perhubungan Jiwa : Baik

    Perhatian : MDMD

    Persepsi : Normal

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    18/22

    Memori : Normal

    Intelegensia : Normal

    Insight : Baik

    4.  DD dan Alasan

    Gangguan Hipokondriasis

    -  Adanya keyakinan/preokupasi yang menetap menderita penyakit serius

    -  Tidak ada gangguan medis

    -  PF dan PP negative

    -  Pasien tidak mau menerima hasil negative pemeriksaan/penjelasan dokter

    (interpretasi pasien tidak realistis dan tidak akurat terhadap gejala fisik tersebut)

    -  Dokter shopping

    -  Durasi kejadian 6 bulan-  Adanya depresi dan cemas 

    Gangguan Cemas Menyeluruh-  Sikap gelisah

    -  Afek cemas

    -  Ketegangan motoric

    -  Overaktivitas otonom

    5.  Diagnosis Multiaksial

    Aksis 1 : F.45.2 Hipokondriasis

    Aksis 2 : F.60.7 Kepribadian Dependen (selalu ditemani suaminya jika bepergian)

    F.60.1 Kepribadian Skizoid (tertutup, jarang menceritakan masalahnya)

    Aksis 3 : -Aksis 4 : Masalah primary support group (keluarga), suaminya meninggal

    Aksis 5 : GAF Scale 51-60 (perhatikan kasus lebih lanjut )

    Karena gejala yang dialami masih bersifat disabilitas sedang

    6.  Tatalaksana

    Farmakologi:

    1)  Anti-axietas

    Benzodiazepin (Muscle relaxan, anxiolitik, antikonvulsi)

    Alprazolam 1 mg x 3

    Diazepam 2 mg x 3 (malam hari sebelum tidur)Lorazepam 2 mg x 3

    2)  Anti-depresan

    SSRI (anti-depresan)

    Sertralin 50 mg (SD) tiap malam

    Fluoxetin 25 mg (SD) pagi/malem

    Tetrasiklik (Anti depresan)

    Imipramine 75-100 mg/hari

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    19/22

     Non-Farmakologi:

    1.  CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk

     pola pikir dan perilaku yang lebih rasional. Dengan mencoba mendengarkan

    secara penuh keluhan pasien sampai pasien mengekspresikan emosi yang

    mendasari

    2. 

    Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien

    3.  Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar

    4.  Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik

    5.  Terapi keluarga

    6.  Psikoterapi, dengan dokter yang sama dengan interval 1 bulan

    3)  Indikasi Rawat Inap

    Tidak, karena:

    -  Tidak melukai diri sendiri

    -  Tidak membahayakan orang lain

    Kooperatif dalam menjalankan terapi

    -  Insight baik

    -  Perilaku tidak kacau

    4)  Prognosis

    Premorbid Morbid

    RPK: + (Buruk) Onset: Muncul pada saat muda (Buruk)

    Kepribadian: Dependen & Skizoid (Buruk) Jenis penyakit: Non-psikotik (Baik)

    Stressor psikososial: Suami meninggal

    (Buruk)

    Perjalanan penyakit: Kronis (Buruk)

    Pola asuh: Sering dimarahi (Buruk) Kelainan organik: -Riwayat psikiatri: - (Baik) Respon terapi: -

    Sosial ekonomi: Buruk

    Kecanduan obat: -

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    20/22

    GANGGUAN SKIZOFRENIA KATATONIK

    1.  Sindrom

    Gejala:

    -Satu dari:

    Waham Bizzare

    Halusinasi auditorik

    - Dua dari:

    Halusinasi

    Inkoherensi

    Perilaku katatonik/fleksibilitas cerea/negativism/mutisme/stupor

    Gejala negative (withdrawal fungsi social)

    - Gejala berlangsung minimal 1 bulan atau 1 bulan termasuk gejala prodromal

    (gejala prodromal negative dan positif)

    -

    Penurunan fungsi socialSindrom Skizofrenia

    -  Gejala negatif (autisme, menarik diri dari pergaulan)

    -  Thought of insertion

    -  Disabilitas fungsi peran

    Sindrom Katatonik

    -  Stupor katatonik

    -  Rigiditas katatonik

    -  Disabilitas fungsi sosial

    Sindrom Psikotik

    -  Bicara dan senyum-senyum sendiri (autism), waham logis (berdosa)

    -  Halusinasi Auditori

    -  Waham logis (berdosa)

    2.  Faktor Resiko

    -  Wanita (hormonal)

    -  Usia

    -  Pola asuh

    Tipe kepribadian: skizoid dan skizotipal-  Sosial ekonomi

    -  Hubungan interpersonal yang rendah

    Faktor Pencetus

    Pasien mengiginkan sepeda motor, tapi orang tua pasien tidak memiliki cukup biaya

    3.  Status Psikiatri

    Kesan Umum : Tampak sakit jiwa

    Kesadaran : Compos mentis

    Orientasi : BurukSikap : strupor katatonik, rigiditas katatonik

    Ada 2 jenis:

    -  Produktif (gaduh gelisah, agresif)

    Stupor (mutisme, fleksibilitas

    cerea, negativism, rigiditas,

    command autism)

    -  Ekolali

    -  Manerisma

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    21/22

    Tingkah Laku : hipoaktif - disaktif

    Proses Pikir

    Bentuk Pikir : Non-Realistik

    Isi Pikir : Thought of Insertion, Waham berdosa

    Progresi Pikir : Mutisme

    Roman Muka : Hipomimik

    Afek : Datar

    Perhubungan Jiwa : Buruk

    Perhatian : SDSD

    Persepsi : Halusinasi auditorik

    Memori : sdn

    Intelegensia : sdn

    Insight : Buruk

    4.  DD dan Alasan

    Skizofrenia Katatonik

    -  Stupor katatonik

    -  Rigiditas katatonik

    -  Disabilitas fungsi sosial

    Gangguan Skizoafektif tipe Depresi

    -  Afek datar

    -  Roman muka hipomimik

    5.  Diagnosis Multiaksial

    Aksis 1 : F.20.2 Skizofrenia Katatonik

    Aksis 2 : F.60.1 Kepribadian Skizoid

    Aksis 3 : -

    Aksis 4 : Masalah sosial, karena tidak dapat membeli motor

    Aksis 5 : GAF Scale 41-50

    Karena gejala berat, dan disabilitasnya berat

    6.  Tatalaksana

    Farmakologi:

    1.  Phenotiazine (antipsikotik untuk mengurangi gaduh gelisah yang rekuren)

    Chlorpromazine 100 mg tab 1 x 3

    2.  Butyrophenone (antipsikotik)

    Haloperidol 5 mg tab 1 x 2

    3.  Triheksilpenidil (antimuskarinik) 2 mg x 3

     Non-Farmakologi:

    1.  CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk pola

     pikir dan perilaku yang lebih rasional

    2.  Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien

    3. 

    Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar

  • 8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013

    22/22

    4.  Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik

    5.  Terapi keluarga

    6.  TKL